Bercerita dengan urutan yang baik dan penggunaan alat peraga

1
Bercerita dengan Urutan yang Baik dan dengan Suara, Lafal, Intonasi, Gestur, dan Mimik yang Tepat Dalam bercerita, pencerita harus memperhatikan urutan cerita yang sesuai agar alur dalam cerita dapat disampaikan secara runtut dan tidak terbata-bata. Isi cerita terbagi menurut beberapa penahapan dalam alur/plot/ jalan cerita. Penahapan itu sebagai berikut. 1. Perkenalan (Orientasi) Pada tahap ini memperkenalkan para pelaku, hal yang dialami pelaku, dan tempat peristiwa terjadi. 2. Permasalahan (konflik) Pada tahapan ini masalah mulai muncul. Permasalahan yang terjadi dalam cerita. 3. Puncak Ketegangan (Klimaks) Permasalahan mulai memuncak dan mengalami ketegangan. 4. Resolusi Pada tahap ini konflik terpecahkan mulai ada penyelesaian (proses penyelesaian masalah) 5. Koda Pada tahap ini berupa akhir cerita atau hasil dari proses penyelesaian yang mengandung amanat. Baik tertulis, maupun tersirat. Bercerita dengan suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimic yang tepat 1. Suara Suara berhubungan dengan volum suara.Suara sangat berperan untuk menghidupkan suasana ketika kita bercerita. Suara harus jelas. 2. Lafal Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek daerah. 3. Intonasi Intonasi adalah tinggi rendahsuara dan cepat lambatnya pengucapan harus dilatih agar orang yang mendengar tidak merasa bosan dan tidak terkesan monoton. Intonasi ketika kita sedang marah berbeda dengan intonasi ketika kita sedang senang, sedih, kaget, atau terharu. Oleh karena itu harus sering dilatih. 4. Gestur Gestur adalah gerakan tubuh juga sangat mendukung cerita. Gerakan tubuh harus disesuaikan dengan isi cerita. Ketika dalam cerita itu ada bagian yang harus melompat, maka kita harus melakukan gerakan melompat. Jika menceritakan orang yang ketakutan, maka gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil dan tangan merapat ke tubuh. 5. Mimik Mimik adalah ekspresi wajah atau perubahan raut wajah. Contoh mimik terkejut diperlihatkan dengan raut wajah yang tegang, mulutnya menganga, dan matanya agak melebar.

Transcript of Bercerita dengan urutan yang baik dan penggunaan alat peraga

Page 1: Bercerita dengan urutan yang baik dan penggunaan alat peraga

Bercerita dengan Urutan yang Baik dan dengan Suara, Lafal, Intonasi, Gestur, dan Mimik yang Tepat

Dalam bercerita, pencerita harus memperhatikan urutan cerita yang sesuai agar alur dalam cerita dapat disampaikan secara runtut dan tidak terbata-bata.

Isi cerita terbagi menurut beberapa penahapan dalam alur/plot/ jalan cerita. Penahapan itu sebagai berikut.

1. Perkenalan (Orientasi)Pada tahap ini memperkenalkan para pelaku, hal yang dialami pelaku, dan tempat peristiwa terjadi.

2. Permasalahan (konflik)Pada tahapan ini masalah mulai muncul. Permasalahan yang terjadi dalam cerita.

3. Puncak Ketegangan (Klimaks)Permasalahan mulai memuncak dan mengalami ketegangan.

4. ResolusiPada tahap ini konflik terpecahkan mulai ada penyelesaian (proses penyelesaian masalah)

5. KodaPada tahap ini berupa akhir cerita atau hasil dari proses penyelesaian yang mengandung amanat. Baik tertulis, maupun tersirat.

Bercerita dengan suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimic yang tepat1. Suara

Suara berhubungan dengan volum suara.Suara sangat berperan untuk menghidupkan suasana ketika kita bercerita. Suara harus jelas.

2. LafalLafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek daerah.

3. IntonasiIntonasi adalah tinggi rendahsuara dan cepat lambatnya pengucapan harus dilatih agar orang yang mendengar tidak merasa bosan dan tidak terkesan monoton. Intonasi ketika kita sedang marah berbeda dengan intonasi ketika kita sedang senang, sedih, kaget, atau terharu. Oleh karena itu harus sering dilatih.

4. GesturGestur adalah gerakan tubuh juga sangat mendukung cerita. Gerakan tubuh harus disesuaikan dengan isi cerita. Ketika dalam cerita itu ada bagian yang harus melompat, maka kita harus melakukan gerakan melompat. Jika menceritakan orang yang ketakutan, maka gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil dan tangan merapat ke tubuh.

5. MimikMimik adalah ekspresi wajah atau perubahan raut wajah.Contoh mimik terkejut diperlihatkan dengan raut wajah yang tegang, mulutnya menganga, dan matanya agak melebar.