Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

16

Transcript of Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Page 1: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Page 2: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Wellek dan warren (1962:75) mengatakan bahwa pendekatan biografis adalah pendekatan yang tertua.

Pendekatan Biografis merupakan studi yang sistematis mengenai proses kreativitas.

Pandangan terhadap Karya Sastra (KS)KS berasal dari kreator (pengarang)KS identik dengan riwayat hidup, pernyataan-pernyataan pengarang dianggap sebagai kebenaran.

Page 3: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Dalam kaitannya dengan aktivitas kreatif, pengarang dibedakan menjadi tiga macam:

1. Pengarang yang mengarang berdasarkan pengalaman langsung;

2. Pengarang yang mengarang berdasarkan keterampilan dalam penyusunan kembali unsur-unsur penceritaan; dan

3. Pengarang yang mengarang berdasarkan kekuatan imajinasi.

Sejak munculnya Strukturalisme pendekatan biografis dianggap sebagai kekeliruan.

Barthes (1977:145) mengatakan bahwa proses pembacaan yang berhasil justru dengan membayangkan pengarangnya tidak hadir.

Page 4: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Sosiologi adalah telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dan masyarakat, telaah tentang lembaga sosial dan proses sosial. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada.

Sastra merupakan institusi sosial, dokumen sosial yang mencatat kenyataan sosial budaya suatu masyarakat pada masa tertentu, sarana memahami realitas sosial, cermin realitas, model kehidupan.

Page 5: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Pendekatan Sosiologis adalah teori dan pendekatan terhadap karya sastra yang menghubungkan karya sastra dengan aspek masyarakat, atau pendekatan ekstrinsik yang lebih menjadikan hal-hal yang bersifat sosial kemasyarakatan sebagai penjelas fenomena sosial

Latar Belakang munculnya Pendekatan Sosiologis: Karya sastra tidak bisa dipahami secara utuh jika

dipisahkan dari lingkungan atau kebudayaan atau peradaban yang telah menghasilkannya karena karya sastra tidak bisa terlepas dari realitas social yang terjadi dalam masyarakat.

Sapardi Djoko Damono mengemukakan bahwa sastra tidak jatuh begitu saja dari langit, tetapi ada hubungan antara sastrawan, karya sastra, dan masyarakat.

Page 6: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Pengertian Pendekatan Psikologi Sastra:

studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi --- psikologi seni

studi proses kreatif --- psikologi seni studi tipe dan hukum-hukum psikologi

yang diterapkan pada karya sastra (menginterpretasikan dan menilai karya sastra dengan psikologi) --- psikologi sastra

mempelajari dampak sastra pada pembaca --- psikologi pembaca

Page 7: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Sastra --- membicarakan manusia yang diciptakan pengarang (manusia imajiner)

Psikologi --- membicarakan manusia yang diciptakan Tuhan secara riil hidup di alam nyata

Latar Belakang munculnya Pendekatan Psikologis:

meluasnya perkenalan sarjana sastra dengan ajaran Freud yang mulai diterbitkan dalam bahasa Inggris, yaitu The Interpretation of Dreaming (Tafsir Mimpi) dan Three Contributions to A Theory of Sex (Tiga Sumbangan Pikiran ke Arah Seks).

Page 8: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

PERHATIAN!!!!

Manusia imajiner yang diciptakan pengarang kadang tidak sama dengan manusia dalam kehidupan riil, tokoh cerita yang mengandung kebenaran psikologis belum tentu bernilai artistik.

Page 9: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai masyarakat.

Antropologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam masyarakat.

PERHATIAN!!!Pendekatan Sosiologis, Psikologis, dan Antropologis bukan membicarakan aspek ketiganya “dalam” sastra tapi ketiganya “dari” sastra.

Page 10: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Lahirnya Pendekatan Antropologis: Adanya hubungan antara ilmu

antropologi dengan bahasa; Kaitan dengan tradisi lisan, antropologi

dan sastra sama-sama mempermasalahkannya sebagai objek penting.

Page 11: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Pokok-Pokok Bahasan dalam Antropologis:1. Aspek-aspek naratif karya sastra dari

kebudayaan yang berbeda-beda;2. Penelitian aspek naratif sejak epik yang

paling awal hinga novel yang paling modern;

3. Bentuk-bentuk arkhais dalam karya sastra, dalam konteks karya individual maupun generasi;

4. Bentuk-bentuk mitos dan sistem religi dalam karya sastra; dan

5. Pengaruh mitos, sistem religi dan citra primordial yang lain dalam kebudayaan populer.

Page 12: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Pendekatan historis mempertimbangkan historisitas karya sastra yang diteliti.

Pendekatan sejarah perhatian dipusatkan pada masalah bagaimana hubungannya terhadap karya yang lain, sehingga dapat diketahui kualitas unsur-unsur kesejarahannya.

Pendekatan sejarah mempertimbangkan relevansi KS sebagai dokumen sosial.

Page 13: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Tugas utama sejarah sastra adalah menempatkan karya sastra dalam suatu tradisi, sedangkan bagaimana cara menempatkan adalah tugas pendekatan sejarah.

Objek Sasaran: Perubahan KS dengan bahasanya

sebagai akibat proses penerbitan ulang; Fungsi dan tujuan KS pada saat

diterbitkan; Kedudukan pengarang pada saat

menulis; dan KS sebagai wakil tradisi zamannya.

Page 14: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Mythopoic berasal dari kata myth yang berarti mitos.

Mitos merupakan hubungan dengan masa lampau sebagai citra primordial dan arketipe (Rohrberger dan Woods, 1971:11-13).

Mitos merupakan cerita anonim yang berakar dalam kebudayaan primitf (kuno).

Mitos merupakan struktur cerita itu sendiri (modern)

Page 15: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)

Dasar pendekatan mitopoik adalah seniman memanfaatkan ketaksadaran masa lampau dalam mencipta karya seni.

Ketaksadaran masa lampau ada dua:• Ketaksadaran personal yang diterima

dalam kehidupan sekarang (ontogenesis).

• Ketaksadaran impersonal yang diterima melalui nenek moyang (filogenesis).

Pengarang mengarang berdasarkan mitos.

Page 16: Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)