Berau Post Online.pdf
Transcript of Berau Post Online.pdf
()
Home Utama Sanggam Bulungan Post Radar Talisayan Ekonomi Nasional Spesial All Sport Lipstik Kaltim Kaltara
Agus Haryanto
Berita Terkait
Ramadan Melahirkan Bayi Fitri
(http://www.beraupost.co.id/berita/detail/ramadan-
melahirkan-bayi-fitri.html)
Ied Alfitri Menuju Kemenangan Sejati
(http://www.beraupost.co.id/berita/detail/ied-alfitri-
menuju-kemenangan-sejati.html)
Gerakan Sejuta Hafal Juz ‘Amma
(http://www.beraupost.co.id/berita/detail/gerakan-
sejuta-hafal-juz-amma.html)
Selamat Pagi Bulungan (http://www.beraupost.co.id
/berita/detail/selamat-pagi-bulungan.html)
Mobil Dinas Anggota DPRD, Perlukah?
(http://www.beraupost.co.id/berita/detail/mobil-
dinas-anggota-dprd-perlukah.html)
STIT dalam Space Of Reality
(http://www.beraupost.co.id/berita/detail/stit-
dalam-space-of-reality.html)
Konsep CSR Pertambangan Batu Bara2014-09-25 10:08:32 | Catatan | Dibaca 48 kali
Berau merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Kalimantan Timur yang beruntung
memiliki kekayaan sumber daya alam yang
cukup besar, baik sumber daya yang tidak
dapat terbaharui maupun yang dapat
terbaharui.
Dalam konteks ini tidak digunakan kata
“melimpah”. Sebab, kata “besar” itu adalah
relatif. Sementara, kata “melimpah” seolah
tidak habis-habis atau tidak terbatas.
Contohnya, sumber daya batu bara
Indonesia sebesar 104 miliar ton dan
cadangan 21 miliar ton. Itu angka yang
besar, tapi dalam tingkat dunia masih relatif
kecil. Berdasarkan data BP Statistical Review
2010, cadangan Indonesia hanya 0,5 persen
dari cadangan dunia, sedangkan bila kita
berasumsi 21 miliar ton dihitung semua
sebagai cadangan yang mineable jumlahnya
tidak sampai 2,5 persen. Potensi mineral dan
batu bara tersebar di berbagai kepulauan di
Indonesia. Karena memiliki potensi ekonomi
yang cukup besar maka sejak lama sumber
daya mineral dan batu bara telah menjadi
andalan pembangunan ekonomi.
Di dalam UU Minerba mengamanatkan
tentang pentingnya optimalisasi manfaat
produk pertambangan melalui kewajiban
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri
bagi pelaku pertambangan, seyogianya ini
diikuti dengan beberapa hal penting. Bahwa,
ke depan pemerintah akan fokus pada
penggarapan atau pengintegrasian aspek
bisnis proses pertambangan mulai dari
potensi kegeologiannya sampai ke
pengolahannya.
Berkenaan dengan hal tersebut adalah
penting untuk mengubah cara pandang
(mindset) mengenai pengelolaan
pertambangan ke depan.
Salah satu sifat dasar dari pemanfaatan sumber daya pada industri di sektor energi dan sumber
daya mineral ini adalah adanya deplesi yang mengakibatkan sumber daya tersebut habis,
sehingga diperlukan suatu strategi agar program-program pembangunan sektor energi dan
sumber daya mineral tersebut, dapat berkelanjutan.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, maka program community development dan
community relation yang dilakukan oleh sektor energi dan sumber daya mineral, adalah dalam
rangka mempersiapkan life after mining bagi daerah maupun masyarakat.
Seluruh undang-undang dan kontrak karya menggambarkan bahwa ”corporate social
responsibility (CSR)” dalam bentuk community development (pengembangan masyarakat) dan
community relation yang merupakan hubungan pemberdayaan masyarakat dan penyelesaian
Endro S Efendi
(http://epaper.beraupost.co.id/)
Berau Post Online http://www.beraupost.co.id/berita/detail/konsep-csr-pertambangan-batu-b...
1 of 3 9/29/2014 14:02
masalah/konflik memang sudah menjadi komitmen penting bagi sektor-sektor yang terkait.
Dalam Undang-Undang No 11 Tahun 1967, kewajiban bagi perusahaan pertambangan untuk
melakukan community development belum secara eksplisit dituangkan. Namun, kewajiban
tersebut secara keseluruhan telah tersirat di dalam pasal-pasalnya, yaitu bahan galian sebagai
obyek dalam kegiatan pertambangan merupakan kekayaan nasional yang dimiliki oleh rakyat
untuk digunakan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sedangkan untuk kegiatan
penyelesaian konflik/masalah yang dapat dituangkan dalam bentuk program community relation
adalah tugas pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta instansi
terkait yang bekerja sama dengan perusahaan tambang.
Sedangkan dalam UU Mineral dan Batu Bara disebutkan dalam salah satu pasal, bahwa sudah
merupakan Kewajiban pemerintah/pemda untuk menyusun perencanaan dan program
pengembangan wilayah dan masyarakat. Selain itu, juga merupakan kewajiban pemegang IUP
untuk melaksanakan pengembangan wilayah dan masyarakat.
Ada beberapa hal yang sangat menarik untuk dijadikan bahan pemikiran bagi para pengambil
keputusan, untuk membuat suatu kebijakan pencapaian tujuan yang diinginkan di masa depan
dalam pengelolaan CSR pada perusahaan pertambangan, dan juga dari pihak pemerintah yang
mempunyai tugas untuk mendukung terlaksananya pembangunan masyarakat di sekitar wilayah
pertambangan secara berkesinambungan (sustainable), yakni:
1. Menetapkan fokus program bagi pemda dan perusahaan di dalam pelaksanaan CSR, untuk
menuju ke arah pembangunan ekonomi;
2. Perlu dibuatkan suatu embrio bagi pelaksanaan comdev (pengembangan masyarakat), untuk
dilanjutkan menjadi suatu pedoman pelaksanaan comdev di perusahaan pertambangan.
3. Perlu dibuatkan acuan untuk batas pengelolaan pengembangan masyarakat. Diharapkan agar
batasan wilayah pengembangan masyarakat mengacu kepada batasan wilayah yang terdapat
dalam dokumen Amdal.
3. Monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat agar dilakukan secara
reguler, sehingga dapat terus diketahui perkembangannya, baik oleh pemerintah daerah yang
secara langsung dan kontinyu berada di wilayah pengembangan masyarakat, maupun oleh
pemerintah pusat, dan pihak perusahaan, agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan program
yang telah disusun.
4. Indikator pencapaian keberhasilan suatu program corporate social responsibility perlu
disusun.
CSR yang baik memadukan empat prinsip good corporate governance, yakni fairness,
transparency, accountability, dan responsibility secara harmonis. Ada perbedaan mendasar di
antara keempat prinsip tersebut (Supomo, 2004). Tiga prinsip pertama cenderung
bersifat shareholders-driven karena lebih memerhatikan kepentingan pemegang saham
perusahaan.
Sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham
minoritas, transparency menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat
waktu. Sedangkan accountability diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan RUPS,
komisaris, dan direksi yang harus dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, prinsip responsibility lebih mencerminkan stakeholders-driven karena lebih
mengutamakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi
perusahaan. Stakeholders perusahaan bisa mencakup karyawan beserta keluarganya,
pelanggan, pemasok, komunitas setempat, dan masyarakat luas, termasuk pemerintah selaku
regulator. Di sini, perusahaan bukan saja dituntut mampu menciptakan nilai tambah (value
added) produk dan jasa bagi stakeholders perusahaan, melainkan pula harus sanggup
memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya itu (Supomo, 2004).
Program CSR dapat berhasil dengan memberikan kontribusi yang besar dalam program
peningkatan kesejahteraan masyarakat, di sekitar wilayah operasi pada bidang pendidikan,
kesehatan maupun ekonomi, mampu menerapkan skala operasi meliputi dana, sarana, SDM,
manajemen, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang program pengembangan
masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, serta menjadi pionir dan secara konsisten
menerapkan konsep pengembangan masyarakat di korporat.
Dari tulisan di atas, penulis mengajak kepada pemerintah, pengusaha pertambangan, dan
masyarakat luas agar mulai berpikir bahwa hasil pertambangan bukanlah hak kita pada saat ini,
melainkan titipan dari anak cucu kita. Program-program CSR juga hendaknya bukan hanya
memberi ikan melainkan memberi pancing agar masyarakat tetap dapat berdaya saat tambang
sudah tidak lagi ada. Marilah kita jaga agar lingkungan ini tetap lestari. (*/fir)
*) Ketua Bidang Lingkungan dan Budaya FK-Pelita
Komentar "Konsep CSR Pertambangan Batu Bara"
Berau Post Online http://www.beraupost.co.id/berita/detail/konsep-csr-pertambangan-batu-b...
2 of 3 9/29/2014 14:02
Berau PostKaltim Post Group - Jawa Pos National
Network
Jl. Bukit Ria No.3 Tanjung Redeb
Berau - Kalimantan Timur
: (Phone) 0554-2027252
: (Fax) 0554-2027232
: (Email) [email protected]
(http://www.kaltimpost.co.id/)
(http://www.balikpapanpos.co.id/)
(http://www.sapos.co.id/)
(http://epaper.radarkaltim.co.id/)
(http://epaper.bontangpost.co.id/)
(http://epaper.beraupost.co.id/)
(http://www.radartarakan.co.id/)
(http://www.radarbanjarmasin.co.id/)
(http://www.kaltengpos.web.id/)
(http://www.radarsampit.net/)
(http://www.mlink.net.id/)
(http://www.balikpapantv.co.id/) (http://www.kpfm.co.id/)
Copy right © 2014 Mlink - Kaltim Post Group. All Right Reserv ed.
Berau Post Online http://www.beraupost.co.id/berita/detail/konsep-csr-pertambangan-batu-b...
3 of 3 9/29/2014 14:02