BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

17
KOMUNIKASI A. PENDAHULUAN Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari- hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Bentuk Komunikasi a. Komunikasi Massa Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media melakukan komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi. b. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. 1) Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu: a) Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat dilakukan dalam bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang wawancara lebih serius. b) Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsung secara dialogis sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai

description

BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Transcript of BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Page 1: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KOMUNIKASI

A. PENDAHULUAN     Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari- hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup.

Bentuk Komunikasi

a.      Komunikasi Massa

Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar,

siaran radio dan televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada

komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media melakukan

komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar pribadi.

b.      Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang

atau lebih secara tatap muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito

komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua

orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan

balik seketika.

1)      Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:

a)      Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat

dilakukan dalam bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk percakapan

dialog dan wawancara. Dialog dilakukan dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil,

sedang wawancara lebih serius.

b)      Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang

yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsung

secara dialogis sehingga memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai komunikasi yang paling

ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan, karena dilakukan

secara tatap muka.

2)      3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu :

a)      Perilaku spontan ( spontaneus behaviour ) adalah perilaku yang dilakukan berdasar desakan

emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.

b)     Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour ) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan kita.

Perilaku itu khas dilakukan pada suatu keadaan misal mengucapkan selamat pagi dll.

Page 2: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

c)      Perilaku sadar (contrived behaviour ) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang

ada.

3)      Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal

Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam melakukan

komunikasi interpersonal. Kompetensi komunikasi adalah tingkat dimana perilaku kita dalam

komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan

komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.

c.       Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication

Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang tersebut berperan

sebagai komunikator maupun komunikan, orang berbicara sendiri, berdialog sendiri dan dijawan

sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu

objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses pengambilan keputusan

biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran yang bisa

dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.

d.      Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung

antara seorang komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang.

Sekelompok orang yang menjadi komunikan bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam

kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil (small group communication ), dan

jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar ( large group

communication ). Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau

besar bukan dari jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.

Adapun karakteristik yang membedakan antara kelompok kecil dan besar adalah :

1)      Komunikasi kelompok kecil

Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada kogniktif komunikan dan prosesnya berlangsung

secara dialogis ( umpan balik terjadi secara verbal ).

      Dalam kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya pada benak komunikan

misalnya kuliah, ceramah, diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika berperan penting dan

komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian komunikator.

2)      Komunukasi kelompok besar

Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan

( hatinya atau perasaan ) dan proses brlangsung liner. Umumnya komunikan bersifat heteregon

dari jenis kelamin, usia, jenis, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dll.

Page 3: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KOMUNIKASI KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANANKomunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berate dalam komuniksi terjadi penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi sehingga mendapatkan pengetahuan.(taylor)Proses penyampean informasi, makna dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan(burgess)Suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam(roger)Komunikasi merupakan seni penyampaian informasi (pesan,ide,sikap atau gagasan ) dari komunikator atau penyampaian berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku pandangan dan pemahamannya,ke pemahaman yang dikehendaki bersama.

K.M., Rochmah, 2002, Komunikasi & Konseling dalam Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC

Purwanto Heri, 1993, Komunikasi untuk Perawat, Jakarta : EGC

S Astrid, 1977, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, Bandung : Binacipta

Christina, dkk.,2003, Komunikasi kebidanan, Jakarta : EGC

Suprapto Tommy, 2009, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Yogyakarta : Medpress

     Diharapkan untuk menjadi seorang bidan (konselor ) yang baik, kita harus memiliki kualitas pribadi serta

pengetahuan yang luas,perilaku yang baik,dan keterampilan yang  terapeutik agar dapat memegang peranan penting

dalam proses KIP/K (komunikasi interpersonal/konseling) didalam  menjalankan profesi untuk menjadi

seorang BIDAN PROFESIONAL.

8

DAFTAR PUSTAKA

Yulifah,yuswanto.2009.Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.

Baraja,Abubakar.2006.Psikologi Konseling dan Teknik Konseling.Jakarta:StudiaPress.

Page 4: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Taylor,Carol dkk.1997.FundamentalsofNursing.Philadelphia:J.B.LipinconttCompany.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2002.Komunikasi Efektif.Jakarta:Depkes RI.

konseling dalam praktek kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Dalam praktik   kebidanan,   pembrian   asuhan  kebidanan  yang  berkualitas   sangat  dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan baik, baik sesame rekan sejawat ataupun  dengan  orang   yang  diberi   asuhan.Upaya  meningkatkan  kualitas  pelayanan  kebidanan   juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik dengan klien.Karna melalui komunikasi yang efektif setra konseling yang berhasil, kelangsungan dan berkesinambungan   penggunaan   jasa   pelayanan   bidan   untuk   kesehatan   perempuan   selama   siklus kehidupan akan tercapai.

1.2 Tujuan

1.    Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan konseling pada klien sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh klien.

2. Tujuan khusus

Setelah  membaca makalah   kmunikasi   dan   konseling  dalam kebidanan,   diharapkan  mahasiswa dapat :

1)Memahami definisi konseling dalam praktik kebidanan.

2)Memahami tujuan dilakukannya konseling dalam kebidanan

3) Memahami langkah-langkah konseling dalam kebidanan

Page 5: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

4) Memahami hambatan-hambatan konseling dalam kebidanan

1.4  Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam makalah ini adalah :

1)      BAB I PENDAHULUAN  yang  terdiri dari : latar belakang , tujuan dan metode penulisan .

2)      BAB II TINJAUAN PUSTAKA yang terdiri dari :

3)      BAB   III   PENUTUP   yang   terdiri   dari   :   kesimpulan   dan   saran   baik   saran   bagi   institusi  maupun   bagi mahasiswa.

Bentuk Komunikasi

a.      Komunikasi Massa

Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media masa modern yang meliputi surat kabar, siaran radio dan

televisi. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam

jumlah yang banyak menggunakan media melakukan komunikasi massa ini kebih sukar dibanding komunikasi antar

pribadi.

b.      Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap

muka ( R. Wayne Pace, 1979 ). Sedangkan menurut Joseph A. Devito komunikasi interpersonal adalah proses

pengiriman dan penerimaan pesan- pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan

beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

1)      Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:

a)      Komunikasi diadik yaitu komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Dapat dilakukan dalam bentuk

percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan bentuk percakapan dialog dan wawancara. Dialog dilakukan

dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih personil, sedang wawancara lebih serius.

b)      Komunikasi triadik yaitu adalah komunikasi antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang yakni seorang

komunikator dan dua orang komunikan. Komunikasi interpersonal berlangsung secara dialogis sehingga

memungkinkan interkasi dan dianggap sebagai komunikasi yang paling ampuh dalam mengubah sikap,

kepercayaan, opini dan perilaku komunikan, karena dilakukan secara tatap muka.

2)      3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu :

a)      Perilaku spontan ( spontaneus behaviour ) adalah perilaku yang dilakukan berdasar desakan emosi dan dilakukan

tanpa sensor serta revisi secara kognisi.

b)     Perilaku menurut kebiasaan ( script behaviour ) adalah perilaku berdasarkan kebiasaan kita. Perilaku itu khas

dilakukan pada suatu keadaan misal mengucapkan selamat pagi dll.

c)      Perilaku sadar (contrived behaviour ) adalah perilaku yang dipilih berdasarkan situasi yang ada.

3)      Kompetensi dan kecakapan komunikasi interpersonal

Page 6: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam melakukan komunikasi

interpersonal. Kompetensi komunikasi adalah tingkat dimana perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai

dan cocok dengan situasi dan membantu kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan

orang lain.

c.       Komunikasi intrapersonal/intrapribadi/intrapersonal communication

Merupakan proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang. Orang tersebut berperan sebagai komunikator

maupun komunikan, orang berbicara sendiri, berdialog sendiri dan dijawan sendiri. Terjadinya proses komunikasi ini

karena seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamati atau tersirat dalam pikirannya. Dalam proses

pengambilan keputusan biasanya dihadapkan pada jawaban ya atau tidak. Untuk menjawabnya perlu pemikiran

yang bisa dilakukan dengan komunikasi intrapersonal atau dengan diri sendiri.

d.      Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok atau group communication adalah komunikasi yang berlangsung antara seorang

komunikator dengan sekelompok orang jumlahnya lebih dari dua orang. Sekelompok orang yang menjadi komunikan

bisa sedikit atau banyak. Jika komunikan dalam kelompok kecil maka disebut komunikasi kelompok kecil (  small

group communication ), dan jika jumlahnya banyak maka disebut komunikasi kelompok besar ( large group

communication ). Secara teoritis dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil atau besar bukan dari

jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi.

Adapun karakteristik yang membedakan antara kelompok kecil dan besar adalah :

1)      Komunikasi kelompok kecil

Adalah kelompok yang ditunjukkan kepada kogniktif komunikan dan prosesnya berlangsung secara dialogis

( umpan balik terjadi secara verbal ).

      Dalam kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya pada benak komunikan misalnya kuliah, ceramah,

diskusi, rapat dll. Dalam situasi ini logika berperan penting dan komunikan dapat menilai logis tidaknya uraian

komunikator.

2)      Komunukasi kelompok besar

Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan ( hatinya atau

perasaan ) dan proses brlangsung liner. Umumnya komunikan bersifat heteregon dari jenis kelamin, usia, jenis,

pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dll.

PART IV. KONSEP KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (KIP)

A. Definisi Komunikasi Intrapersonal (KIP)

KAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi

maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).

Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dannon verbal. Saling berbagi informasi dan

perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008).Komunikasi Interpersonal adalah proses penyebaran dan berbagi yang dilakukan minimal oleh dua orang, secara langsung, dengan tatap muka, dan bersifat dua arah.

Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, baik secara verbal maupun nonverbal.

Page 7: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Komunikasi Interpersonal adalah pertukaran informasi, perasaan atau pemikiran antar manusia (individu) secara tatap muka (face to face), invidu dengan individu (person to person), verbal non-verbal.Karena sifat dari interaksi adalah langsung dan segera, komunikasi interpersonal merupakan inti dari semua hubungan antar manusia (all human relation ships).

Konseling adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan

usaha bersama antara konselor dengan konseli, untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah,

pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam lingkup pelayanan kebidanan.

KIP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arahinteraksi verbal dan nonverbal yang

menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.

KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing

anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.

B. Tujuan Konseling

1) Meningkatkan penerimaan informasi

Informasi yang benar , diskusi beas dengan cara mendengarkan , berbicara , dan komunikasi non- verbal meningkatkan

penerimaan informasi mengenai KB oleh klien.

2) Menjamin pilihan yang cocok

Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien.

3) Menjamin Penggunaan yang efektif

Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi yang

keliru tentang cara tersebut.

4) Menjamin kelangsungan yang lebih lama

Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut , mengetahui cara kerjanya dan

mengatasi efek sampingnya.

KOMUNIKASI MASSA

2.1.         Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai

kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan

media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass

communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa

(mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung

pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka

dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir

bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto,

2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat

komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.

Adapun Pengertian menurut para ahli, diantaranya:

1)     Menurut Effendy (1993) komunikasi massa merupakan sebuah klasifikasi dari studi ilmu

komunikasi yg digolongkan sesuai bentuknya. Dalam encyclopedi internasional ditegaskan

Page 8: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses penyampaian pesan yang ditransmisikan

melalui lebih dari satu media massa.

2)     Menurut Werner l . Sevelin dan James w Tankard Jr dalam bukunya ,Communication

Theories, Origins ,Methods ,Uses pada Effendy (1993) menyebutkan bahwa komunikasi

massa gabungan dari bagian keahlian ,sebagian dari ilmu dan sebagian dari seni. Dalam

keahlian ini ,melibatkan teknik yg bisa dipelajari,seperti mengoperasikan kamera

televisi ,tape recorder ,atau seni mencatat selama wawancara. Sebagai seni dia merupakan

pengembangan estetika yg tampak pada layout majalah ,menulis skrip ,atau sekedar

memberikan judul lead koran hari ini.

Sebagai ilmu pengetahuan ,ilmu ini memberikan prinsip yg mengarahkan bagaimana

komunikasi bekerja, dan bisa diverifikasi ,agar segala sesuatunya bisa lebih baik.

3)     Menurut Ellizabeth Noelle Newman penemu dari teori spiral silence dalam

komunikasi,sebagaimana yg dikutip dalam Rachmat (1992) menyebutkan bahwa komunikasi

massa adalah komunikasi yg mempunyai empat tanda pokok ,diantaranya:

a.       bersifat tidak langsung artinya harus melalui media teknis.

b.      bersifat satu arah artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta  komunikasi(para

komunikan).

c.       bersifat terbuka artinya ditunjukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonim.

d.      mempunyai publik yang secara geografis terbesar.

2.2.          Ciri-ciri Komunikasi Massa

1.      Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.

2.      Komunikator memiliki keahlian tertentu

3.      Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana

4.      Khalayak yang dituju heterogen dan anonim

5.      Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan

6.      Ada pengaruh yang dikehendaki

7.      Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat

serta sebaliknya.

8.      Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya)

tidak bersifat pribadi.

2.3.          Efek Komunikasi Masa

Berdasarkan teorinya, efek komunikasi masa dibedakan menjadi tiga macam efek, yaitu

efek terhadap individu, masyarakat, dan kebudayaan.

a.      Efek komunikasi masa terhadap individu

Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap

individu:

1)     Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya

industri media massa membuka lowongan pekerjaan)

Page 9: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

2)     Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media

massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan

dengan pembaca surat kabar Kompas.

Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek:

1.      conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak

diinginkan.

2.      memperlancar atau malah mencegah perubahan.

3.      memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.

b.     Efek komunikasi masa terhadap masyarakat dan kebudayaan

1.      Teori spiral keheningan oleh Noelle-Newmann

2.      Teori Penentuan Agenda oleh Combs dan Shaw Achil

2.4.          Contoh Implementasi Komunikasi Massa

1)     Orasi Pemerintah terhadap Pengurangan angka kelahiran dengan KB

Misalnya: Pemerintah berbicara di depan rakyat melalui konfersi pers.

2)     Pidato Seorang Bidan pada acara akiqahan salah seorang warga.

Misalkan: Bidan berpidato mengenai Akiqahan yang akan dilaksanakan

terhadap seorang anak, dan menuntun para tamu undangan untuk

memanjatkan do’a-do’a pada acara tersebut.

3)     Seminar

Misalkan: Di acara seminar kesehatan, seorang Dokter sebagai pemberi

materi sedang berbicara dihadapan para audiensnya, memberikan materi

tentang kesehatan.

4)     Penyuluhan Bidan di desa-desa

Misalkan: Seorang bidan berbicara di depan warga guna menggalakan

program KBG. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)1. Definisi dan Pendekatan KAPKAP adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).Komunikasi Interpersonal (KIP) adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil (Febrina, 2008). KIP Antara Dua Orang adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.KIP Antara Tiga Orang/ lebih, menyangkut komunikasi dari orang ke beberapa oarng lain (kelompok kecil). Masing-masing anggota menyadari keberadaan anggota lain, memiliki minat yang sama dan/atau bekerja untuk suatu tujuan.Tiga pendekatan utama tentang pemikiran KAP berdasarkan:a. Komponen-komponen utamaBittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice).Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri : 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut :

Page 10: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

1) Bersifat spontan; 2) Tidak berstruktur; 3) Kebetulan; 4) Tidak mengejar tujuan yang direncanakan; 5) Identitas kenggotaan tidak jelas; 6) Terjadi sambil lalu.b. Hubungan diadikHubungan diadik mengartikan KAP sebagi komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan KAP sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah : 1) Spontan dan informal; 2) Saling menerima feedback secara maksimal; 3) Partisipan berperan fleksibel.Trenholm dan Jensen (1995:227-228) mengatakan tipikal pola interaksi dalam keluarga menunjukkan jaringan komunikasi.c. PengembanganKAP dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat KAP berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antarpribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut.Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses KAP mengasumsikan bahwa KAP membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.Ciri-ciri KAP menurut Rogers adalah : a. Arus pesan dua arah; b. Komteks komunikasi dua arah; c. Tingkat umpan balik tinggi; d. Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi; e. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat; f. Efek yang terjadi perubahan sikap.2. Efektifitas KAPKAP merupakan komunikasi paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang.Menurut Kumar (2000: 121-122), lima ciri efektifitas KAP sebagai berikut : 1) Keterbukaan (openess); 2) Empati (empathy); 3) Dukungan (supportiveness); 4) Rasa positif (positiveness) ; 5) Kesetaraan (equality).Feedback yang diperoleh dalam KAP berupa feedback positif, negatif dan netral. Prinsip mandasar dalam komunikasi manusia berupa penerusan gagasan.David Berlo (1997:172) mengembangkan konsep empati menjadi teori komunikasi. Empat tingkat ketergantungan komunikasi adalah : 1) Peserta komunikasi memilih pasangan sesuai dirinya; 2) Tanggapan yang diharapkan berupa umpan balik; 3) Individu mempunyai kemampuan untuk menanggapi, mengantisipasi bagaimana merespon informasi, serta mengembangkan harapan-harapan tingkah laku partisipan komunikasi; 4) Terjadi pergantian peran untuk mencapai kesamaan pengalaman dalam perilaku empati.Berlo membagi teori empati menjadi dua : 1) Teori Penyimpulan (inference theory), orang dapat mengamati atau mengidentifikasi perilakunya

Page 11: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

sendiri; 2) Teori Pengambilan Peran (role taking theory), seseorang harus lebih dulu mengenal dan mengerti perilaku orang lain.Tahapan proses empati :1) Kelayakan (decentering) ; bagaimana individu memusatkan perhatian kepada orang lain dan mempertimbangkan apa yang dipikirkan & dikatakan orla tersebut.2) Pengambilan peran (role taking) ; mengidentifikasikan orang lain ke dalam dirinya, menyentuh kesadaran diri melalui orang lain.Tingkatan dalam pengambilan peran antara lain :a) Tingkatan budaya (cultural level), mendasarkan keseluruhan karakteristik dari norma dan nilai masyarakat. b) Tingkatan sosiologis (sociological level), mendasarkan pada asumsi sebagian kelompok budaya. c) Tingkatan psikologis (psycological level), mendasarkan pada apa yang dialami oleh individu.3. Empati komunikasi (empathic communication),Meliputi penyampaian perasaan, kejadian, persepsi atau proses yang menyatakan tidak langsung perubahan sikap/ perilaku penerima.Blumer mengembangkan pemikiran Mead melalui pokok pikiran interaksionisme simbolik yaitu “Manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna (meaning) yang dipunyai objek tersebut bagi dirinya.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Komunikasi memberikan bimbingan kepada peserta komunikasi untuk saling berbagi asumsi, perspektif dan pengertian mengenai informasi yang dibicarakan untuk memudahkan proses empati.

Jenis dan Bentuk Komunikasi1.      Jenis Komunikasi

Ada 3 jenis komunikasi :

         Komunikasi massa

         Komunikasi intrapersonal (dalam diri seseorang)

         Komunikasi interpersonal, termasuk didalamnya komunikasi :

  Antara dua orang (face to face)

  Antar tiga orang atau lebih (komunikasi kelompok/grup kecil maksimal 10 orang).

2.      Bentuk Komunikasi

 

A.    Komunikasi intrapesonal

Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berfikir,melakukan penalaran,menganalisis dan merenung. Adapun pengertian lain menurut para ahli tentang pengertian komunikasi  intrapersonal atau komunikasi antar pribadi merupakan

Page 12: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

komunikasi yang berlangsung  dalam diri seseorang.orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Adapula pengertian komunikasi intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi , meliputi sensasi , persepsi , memori , dan berfikir.

B.     Komunikasi Antarpersonal

Komunikasi antarpersonal  adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

C.     Komunikasi kelompok

o   Komunikasi Dalam Kelompok Besar

            Komunikasi dalam kelompok besar (large group,massa atau macro group)

Tidaklah slalu sama dengan komunikasi  dalam kelompok kecil meskipun setiap kelompok besar pasti terdiri atas beberapa kelompok kecil.hal ini antara lain dikarenakan beberapa hal sbb;

a.       Komunikasi dalam kelompok besar jumlahnya yang besar (ratusan atau ribuan orang) di mana dalam suatu situasi komunikasi yang sedang berlangsung hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal dan personal karna sedikit sekali kemungkinannya bagi komunikator untuk bertannya jawab.

b.      Situasi dialogis hampir tidak ada

c.       Sebaiknya pembicara senantiasa perlu lebih fokus dalam arah pembicaraannya sehingga pendengar akan dapat mudah mencerna pesan pembicara.

o   Komunikasi kelompok kecil.

Komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.Contoh : komunikasi antar manager dengan sekumpulan karyawan

 

D.    Komunikasi massa

Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi secara institusional dan teknologis dari sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat-masyarakat industrial.

Page 13: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Salah satu contoh misalnya Jenis dan Bentuk Komunikasi tarapeutik :  Mendengar dengan penuh perhatian

Usaha bidan mengerti pasien dengan cara mendengarkan masalah yang disampaikan pasien. Sikap bidan : pandangan ke pasien, tidak menyilangkan kaki dan tangan, menghindari gerakan yang tidak perlu, tubuh condong ke arah pasien.

  Menunjukkan penerimaanMendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Sikap bidan : mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan, memberikan umpan balik verbal.

  Menanyakan pertanyaan yg berkaitanTujuan : mendapatkan informasi yang spesifik mengenai masalah yang disampaikan pasien.

  Mengulang ucapan pasien dengan kata-kataPemberian feedback dilakukan setelah bidan melakukan pengulangan kembali kata kata pasien.

  MengklarifikasiTujuan : untuk menyamakan pengertian.

  MemfokuskanUntuk membatasi bahan pembicaraan sehingga percakapan lebih spesifik dan dimengerti.

  Menyatakan hasil observasiBidan memberikan umpan balik pada pasien dengan menyatakan hasil pengamatannya sehingga pasien dapat menguraikan apakah pesannya diterima atau tidak. 

  Menawarkan informasiMemberi tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk pasien.

  DiamMemberikan kesempatan pada bidan untuk mengorganisasikan pikiran dan memproses informasi.

  MeringkasPengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Manfaat : membantu, mengingat topik yang telah dibahas sebelum melanjutkan pembicaraan.

  Memberikan penghargaanTeknik ini tidak digunakan untuk menyatakan hal yang baik dan buruk.

  Menawarkan diriMenyediakan diri Anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan; Memberi kesempatan kepada pasien untuk memulai pembicaraan; Memberi kesempatan kepada pasien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan.

  Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraanTujuan dari menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan antara lain adalah untuk :1) Memberi kesempatan pasien untuk mengarahkan seluruh pembicaraan, menafsirkan diskusi, bidan mengikuti apa yg sedang dibicarakan selanjutnya.2) Menempatkan kejadian dan waktu secara berurutan.3) Menguraikan kejadian secara teratur akan membantu bidan dan pasien untuk melihat dalam

Page 14: BENTUK KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

suatu perspektif.4) Menemukan pola kesukaran interpersonal klien.

  Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsiBidan harus dapat melihat segala sesuatu dari perpektif pasien.

  PerenunganMemberikan kesempatan untuk mengemukakan dan menerima ide serta perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.