Benjolan Jinak Pada Payudara

7
Benjolan Jinak pada Payudara A. Penyakit Fibrokistik (Fibrokistik Mastopati) Penyakit fibrokistik atau dikenal juga sebagai mammary displasia adalah benjolan payudara yang sering dialami oleh sebagian besar wanita. Benjolan ini harus dibedakan dengan keganasan. Panyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (>50%) Tanda dan gejala Benjolan fibrokistik biasanya multipel (lebih dari 1), keras, serta teraba dan berfluktuasi sesuai dengan siklus menstruasi. Biasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan pada payudara membesar sesaat sebelum menstruasi. Gejala tersebut menghilang seminggu setelah menstruasi selesai. Benjolan biasanya menghilang setelah wanita memasuki fase menopause. Evaluasi Evaluasi pada wanita dengan penyakit fibrokistik harus dilakukan dengan seksama untuk membedakannya dengan keganasan. Apabila melalui pemeriksaan fisik didapatkan benjolan difus (tidak memiliki batas jelas), terutama berada di bagian atas-luar payudara tanpa ada benjolan yang dominan, maka diperlukan pemeriksaan mammogram dan pemeriksaan ulangan setelah periode menstruasi berikutnya. Apabila keluar cairan dari puting, baik bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya diperiksakan tes hemoccult untuk pemeriksaan sel keganasan. Apabila cairan yang keluar dari puting bukanlah darah dan berasal dari beberapa kelenjar, maka kemungkinan benjolan tersebut jinak.

description

benjolan jinak pada payudara

Transcript of Benjolan Jinak Pada Payudara

Benjolan Jinak pada Payudara

A. Penyakit Fibrokistik (Fibrokistik Mastopati)Penyakit fibrokistik atau dikenal juga sebagai mammary displasia adalah benjolan payudara yang sering dialami oleh sebagian besar wanita. Benjolan ini harus dibedakan dengan keganasan. Panyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (>50%)

Tanda dan gejalaBenjolan fibrokistik biasanya multipel (lebih dari 1), keras, serta teraba dan berfluktuasi sesuai dengan siklus menstruasi. Biasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan pada payudara membesar sesaat sebelum menstruasi. Gejala tersebut menghilang seminggu setelah menstruasi selesai. Benjolan biasanya menghilang setelah wanita memasuki fase menopause.

EvaluasiEvaluasi pada wanita dengan penyakit fibrokistik harus dilakukan dengan seksama untuk membedakannya dengan keganasan. Apabila melalui pemeriksaan fisik didapatkan benjolan difus (tidak memiliki batas jelas), terutama berada di bagian atas-luar payudara tanpa ada benjolan yang dominan, maka diperlukan pemeriksaan mammogram dan pemeriksaan ulangan setelah periode menstruasi berikutnya. Apabila keluar cairan dari puting, baik bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya diperiksakan tes hemoccult untuk pemeriksaan sel keganasan. Apabila cairan yang keluar dari puting bukanlah darah dan berasal dari beberapa kelenjar, maka kemungkinan benjolan tersebut jinak.

B. Papiloma IntraduktalPapiloma intraduktal adalah benjolan jinak yang biasanya soliter (satu) dan biasanya ditemukan pada kelenjar utama dekat puting pada lokasi subareolar (sekitar puting). Papiloma intraduktal sering terjadi pada dekade ke-4. Wanita tersebut dapat mengeluhkan keluarnya cairan berupa darah dari salah satu payudara tanpa terabanya massa atau benjolan di payudara. Penyebab tersering hal tersebut adalah papiloma intraduktal. Benjolan yang ada tidak teraba karena biasanya berukuran < 5 mm. Mammografi sebaiknya dilakukan untuk menyingkirkan keganasan karena biasanya keganasan memiliki gejala keluarnya darah dari puting.

TatalaksanaEksisi lokal atau pengambilan benjolan dari payudara merupakan terapi utama. Hal ini dapat dilakukan dengan bius lokal. Apabila biopsi pada benjolan menunjukkan hasil atipikal hiperplasia pada papiloma ini, maka risiko kanker payudara meningkat dibandingkan dengan hasil penyakit proliferatif dengan atipia.

C. FibroadenomaFibroadenoma atau sering dikenal dengan Fibroadenoma Mamma (FAM) merupakan tumor jinak yang paling sering terjadi pada payudara wanita. FAM biasanya terjadi pada wanita muda atau remaja. Sebelum usia 25 tahun, FAM lebih sering terjadi dibandingkan kista payudara. FAM jarang terjadi setelah masa menopause, yang berarti bahwa FAM responsif terhadap rangsangan estrogen.

Tanda dan GejalaFAM dapat multipel. Biasanya wanita muda menyadari terdapatnya benjolan pada payudara ketika sedang mandi atau berpakaian. Kebanyakan benjolan berdiameter 2-3 cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar (giant fibroadenoma). Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk). Benjolan tersebut berlobus-lobus.

Pemeriksaan mammografi menghasilkan gambaran yang jelas jinak berupa rata dan memiliki batas jelas. Wanita dengan FAM simpel tanpa penampakan histologi komplek dan tanpa penyakit proliferatif pada parenkim payudara tidak memiliki peningkatan risiko kanker payudara.

TatalaksanaPada saat FAM diketahui, diagnosis ini dikonfirmasi dengan biopsi atau analisis sitologi (sel). Biopsi tersebut dapat mengkonfirmasi adanya sel keganasan.

D. Tumor Filodes JinakTumor filodes atau dikenal dengan sistosarkoma filodes adalah tumor fibroepitelial yang ditandai dengan hiperselular stroma dikombinasikan dengan komponen epitel. Tumor filodes umum terjadi pada dekade 5 atau 6. Benjolan ini jarang bilateral (terdapat pada kedua payudara), dan biasanya muncul sebagai benjolan yang terisolasi dan sulit dibedakan dengan FAM. Ukuran bervariasi, meskipun tumor filodes biasanya lebih besar dari FAM, mungkin karena pertumbuhannya yang cepat.

Berdasarkan pemeriksaan histologi (sel), diketahui bahwa tumor filodes jinak berkisar 10%, dimana tumor filodes ganas berkisar 40%.

TatalaksanaTumor yang besar dan ganas dengan batas infiltratif mungkin membutuhkan mastektomi (pengambilan jaringan payudara). Mastektomi sebaiknya dihindari apabila memungkinkan. Apabila pemeriksaan patologi memberikan hasil tumor filodes ganas, maka re-eksisi komplit dari seluruh area harus dilakukan agar tidak ada sel keganasan yang tersisa.

E. MastitisMastitis adalah peradangan pada payudara. Peradangan ini dapat terjadi secara akut ataupun kronik (biaasanya disebabkan oleh kausa spesifik). Mastitis dapat terjadi pada masa laktasi atau puerperium (terbanyak) atau tidak ada hubungannya dengan masa puerperiumSelama menyusui, kadang bisa terjadi suatu infeksi yang disebut mastitis. Ini terjadi apabila saluran air susu tersumbat. Akan terlihat memerah, ada benjolan pembengkakan, terasa hangat dan agak kenyal. Biasanya diobati dengan antibiotic dan kadang air susu perlu dikeluarkan dari salurannya, apabila dengan pengobatan biasa belum berhasil.

Gejala Klinis1.Payudara (terutama pada saat menyusui ) terasa nyeri spontan dan nyeri tekan.2.Kadang disertai panas badan atau malaise.3.Usia produktif-muda.DiagnosisDiagnosis biasanya dengan mudah, yaitu nyeri pada payudara yang sedang menyusui. Benjolan di payudara yang tak terlalu padat disertai nyeri tekan, kadang-kadang dapat dirasakan adanya fluktuasi, ada kemerahan.Bila belum jelas dapat dilakukan pemeriksaan sitologi dengan FNA.Penatalaksanaan TerapiBila belum jelas adanya fluktuasi (abses), diberi antibiotic golongan amoxycilline 5-7 hari, analgetik dan antipiretik.Bila telah terbentuk abses, maka dilakukan insisi, yang jika sering terjadi kekambuhan maka tindakan yang dikerjakan adalah eksisi.Pada mastitis tuberkulosa maka tindakan wedge eksisi atau biopsy eksisional dilanjutkan dengan pengobatan anti tuberkulosa kombinasi, pada beberapa keadaan bahkan memerlukan mastektomi.F. Nekrosis LemakMerupakan lesi yang memberikan gambaran berupamassayang terasa keras dan berbentuk tidak teratur dan kadang-kadang menyebabkan retraksi kulit. Sebanyak 50% pasien mempunyai riwayat trauma. Ekimosis dapat ada. Jika tidak diapa-apakan,massatersebut akan menghilang secar bertahap akan tetapi cara yang paling aman ialah dengan melakukan biopsi.

Tanda dan gejala1. Benjolan keras dan tidak rata pada payudara2. Cairan Puting yang tidak normal3. Kemerahan disekitar benjolan atau gumpalan pada payudara4. Nyeri Payudara

TatalaksanaPerawatan biasanya tidak diperlukan karena biasanya nekrosis lemak hilang dengan sendirinya setelah beberapa lama, tetapi jika benjolan tidak hilang dalam jangka waktu yang lama dan menimbulkan ketidak nyamanan pembedahan dapat dilakukan.

G. LipomaSiapapun dapat memiliki lipoma, tetapi mereka paling sering menjadi nyata pada saat usia pertengahan. Biasanya lipoma tidak berbahaya dan lipoma berbentuk lemak yang tumbuhantarakulit dan lapisan otot. Lipoma bersifat lembut, pucat, dan bergerak dengan mudah saat disentuh. Mereka tidak empuk ketika ditekan. Lipoma dapat tumbuh di sejumlah tempat di tubuh, dan ada berbagai jenis.

Tanda dan gejalaSelain terasa benjolan lipoma biasanya tidak menimbulkan gejala (asymptomatic)

TatalaksanaPengobatan tidak diperlukan, tetapi dapat juga di hilangkan dengan pembedahan jika mengganggu.

H. GalaktoceleGalaktokel adalah kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang sedang hamil atau menyusui. Seperti kista lainnya, galaktokel tidak bersifat seperti kanker. Biasanya galaktokel tampak rata, benjolan dapat digerakkan, walaupun dapat juga keras dan susah digerakkan.Penatalaksanaan galaktokel sama seperti kista lainnya, biasanya tanpa melakukan tindakan apapun. Apabila diagnosis masih diragukan atau galaktokel menimbulkan rasa tidak nyaman, maka dapat dilakukan drainase dengan aspirasi jarum halus.