Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

5
TUGAS CALON LAKSANA POINT SKU LAKSANA NO.14 DAPAT MENJELASKAN SEJARAH, ARTI, TATACARA PENGGUNAAN DAN KIASAN SANG MERAH PUTIH d i s u s u n o l e h TITANIA MIRANDA SARI PENEGAK BANTARA KLA : IKA FRANCIKA SINAGA

Transcript of Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

Page 1: Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

TUGAS CALON LAKSANA POINT SKU LAKSANA NO.14

DAPAT MENJELASKAN SEJARAH, ARTI, TATACARA PENGGUNAAN DAN KIASAN

SANG MERAH PUTIH

d i s u s u n

o l e h

TITANIA MIRANDA SARI PENEGAK BANTARA

KLA : IKA FRANCIKA SINAGA

Page 2: Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

1) SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH Bendera Merah Putih berkibar pertama kali pada abad XX sebagai lambang

kemerdekaan yaitu di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan Bendera Merah Putih di negeri

Belanda dengan kepala Banteng di tengahnya. Tujuan Perhimpunan Indonesia ialah agar Indonesia Merdeka. Semboyan itu juga digunakan untuk majalah yang diterbitkannya. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908 – 1923 untuk memperingati lahirnya perkumpulan itu selama 15 tahun. Kulit buku itu bergambar bendera merah putih kepala Banteng.

Dalam tahun 1927 lahirlah di Kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan Bendera Merah Putih kepala Banteng.

Pada tanggal 20 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan yaitu dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (sekarang : Jl. Proklamasi) Jakarta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian Bendera Kebangsaan Merah Putih berkibar untuk pertama kalinya di bumi Indonesia.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan UUD 1945. Dalam pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih.

Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka tidak lagi dikibarkan karena sudah tua dan diganti dengan duplikatnya yang terbuat dari sutera alam Indonesia.

Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial menduduki Ibukota Negara RI.

.

Bendera Negara yang dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut sebagai Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih, yang sekarang disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional (MONAS)

Jakarta. 1

Page 3: Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

2) ARTI BENDERA PUSAKA SANG SAKA MERAH PUTIH Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih adalah sebutan bagi Bendera Kebangsaan

Republik Indonesia yang pertama. Bendera Pusaka dibuat dan dijahit oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

Desain bendera dibuat berdasarkan bendera Majapahit pada abad ke-13, yang terdiri dari 9 garis berwarna merah dan putih secara bergantian.

Bendera Pusaka pertama kali dinaikkan pada hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Presiden Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta (sekarang : Jalan Proklamasi), setelah Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bendera dinaikkan pada tiang bambu oleh PASKIBRAKA (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) yang dipimpin oleh Kapten Latief Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu Indonesia Raya (yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman) kemudian dinyanyikan secara bersama-sama.

Walaupun seharusnya Bendera Pusaka disimpan di MONAS (Monumen Nasional), bendera masih disimpan di Istana Negara.

3) TATACARA PENGGUNAAN BENDERA MERAH PUTIH

Bendera Merah Putih wajib dikibarkan pada hari-hari yang telah ditentukan dan diresmikan oleh pemerintah sebagai Hari Besar Nasional.

Sang Merah Putih dinaikkan ke puncak dan di turunkan dari tiangnya dengan khidmat dan perlahan-lahan.

Di waktu menurunkan Bendera Merah Putih, harus memperhatikan benar-benar agar tidak mengenai tanah.

Bila tidak digunakan, lipatlah dengan warna merah di luar lipatan agar terlipat rapi. Bila waktu upacara, bendera dinaikkan ke puncak, dan dengan sendirinya kita

menghadap ke arah bendera dan memberikan Salam Hormat. Begitu pula saat bendera diturunkan dari tiangnya.

Sang Merah Putih boleh dikibarkan hanya antara matahari terbit sampai matahari terbenam.

Apabila Bendera Merah Putih dikibarkan di luar ruangan, maka harus menggunakan tiang yang khusus.

Apabila Bendera Merah Putih dibawa dalam suatu pawai bersama-sama dengan bendera lain, maka Sang Merah Putih harus berada di sebelah kanan bendera yang lain.

2

Page 4: Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

Apabila Bendera Merah Putih dibawa bersama-sama dengan banyak bendera yang merupakan suatu barisan, maka Sang Merah Putih harus berada di paling depan dari barisan bendera yang lain.

Apabila Sang Merah Putih dikibarkan bersama bendera-bendera asing, maka tiang bendera maupun benderanya harus sama besar dan tinggi. Sedangkan Bendera Merah Putih berada di paling kanan.

Apabila Bendera Merah Putih harus dikibarkan setengah tiang, maka Bendera Merah Putih harus dinaikkan ke puncak tiang lebih dulu, lalu diturunkan lagi setengah tiang.

Janganlah membiarkan suatu penghinaan terhadap Bendera Merah Putih. Sang Merah Putih tidak dibenarkan ditundukkan untuk menghormati seseorang atau

suatu benda. Yang ditundukkan untuk menghormati hanyalah bendera regu, bendera pasukan atau bendera perkumpulan.

Sang Merah Putih tidak boleh digambari atau ditulisi. Janganlah membiarkan atau menggunakan Sang Merah Putih pada tempat yang hina

atau membiarkannya pada tempat yang dapat mengakibatkan bendera itu kotor. 4) KIASAN WARNA SANG MERAH PUTIH

o Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pertama kali pada tahun 1292 oleh tentara Jaya Katwang ketika berperang melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari (1222 – 1292).

o Prapanca dalam buku karanganya “Nagara Kartagama” menceritakan tentang digunakannya warna merah putih di upacara–upacara hari kebesaran Raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1250 – 1389 M. Menurut Prapanca, gambar–gambar yang dilukiskan pada kereta Raja Putrid Lasem dihiasi dengan banteng putih. Raja Putrid Daha dihiasi dengan gambar buah maja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itulah, hawa kerajaan Majapahit berwarna Merah Putih merupakan warna yang dimuliakan.

o Dalam suatu kitab “Tambo Alam Minangkabau” yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat gambar bendera Alam Minangkabau dalam abad ke-14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah. Merah : Warna hulubalang (yang menjalankan pemerintahan) Putih : Warna agama (Alim Ulama) Hitam : Warna adat Minangkabau (penghulu adat)

3

Page 5: Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

o Dalam kitab babat tanah Jawa yang bernama babat Mentawis, disebutkan bahwa Sultan Agung berperang dengan negeri Pati, tentara Sultan bernaung di bawah Bendera Merah Putih “Gula Kelapa” (Sultan Agung memerintah tahun 1613 – 1645).

o Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna merah putih. Misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya. Meskipun dicampuri gambar–gambar lain.

o Pada umumnya warna merah putih merupakan lambang keberanian, dan kewiraan. Sedangkan warna putih merupakan lambang kesucian.

o .

Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih memiliki makna filosofis : Merah berarti berani, putih berarti suci atau bersih. Keduanya

menggambarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berani karena dilandaskan kebenaran; tidak memaksakan kehendak pada negara lain; menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia.

Merah melambangkan gula aren, dan putih melambangkan nasi. Keduanya adalah bahan pokok masakan Indonesia pada masa penjajahan.

Merah melambangkan raga manusia, putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.

Merah melambangkan warna darah, dan putih melambangkan warna tulang. Keduanya menggambarkan tentang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajah dengan mengorbankan seluruh tumpah darah dan seluruh jiwa raga mereka.

4