Panduan PEMBENTUKAN SAKA ADYASTA PEMILU saka... · bangsa untuk menjadi relawan dalam menegakkan...

26
Panduan PEMBENTUKAN SAKA ADYASTA PEMILU Bagian Sosialisasi Biro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu

Transcript of Panduan PEMBENTUKAN SAKA ADYASTA PEMILU saka... · bangsa untuk menjadi relawan dalam menegakkan...

iBadan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

Panduan

PEMBENTUKAN SAKA ADYASTA PEMILU

Bagian SosialisasiBiro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu

ii Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................................. ii

Sambutan ................................................................................................................ iii

Pengantar ................................................................................................................ v

Bagian 1 - Urgensi Pembentukan Saka Adyasta Pemilu ........................................ 1

Bagian 2 - Menyusun Struktur Saka Adyasta Pemilu .............................................. 4

Bagian 3 - Langkah-Langkah Pembentukan Saka Adyasta Pemilu .......................... 16

Bagian 4 - Penutup ................................................................................................. 20

iiiBadan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

SAMBUTAN

Pemilu merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat, sekaligus sarana aktualisasi

partisipasi masyarakat sebagai pemegang kedaulatan dalam penentuan jabatan

publik. Sebagai pemegang kedaulatan, posisi masyarakat dalam Pemilu ditempatkan

sebagai subyek, termasuk dalam mengawal integritas Pemilu, salah satunya melalui

pengawasan Pemilu.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai lembaga yang diberi mandat mengawasi

penyelenggaraan Pemilu di Indonesia meningkatkan partisipasi warga negara Indonesia

dalam mengawasi penyeleggaraan Pemilu agar berjalan demokratis, luber dan jurdil. Salah

satu upayanya adalah dengan mengajak segenap kelompok masyarakat untuk terlibat

dalam partisipasi pengawasan tersebut.

Dari keseluruhan tahapan Pemilu yang berlangsung, ada ruang-ruang yang dapat

dilakukan masyarakat bersama Bawaslu dalam mengawasi pemilu. Partisipasi masyarakat

agar proses Pemilu berjalan secara jujur dan adil merupakan salah satu modal utama

untuk mengawal proses Pemilu berkualitas, jujur, adil, dan demokratis.

Pemilu bukanlah sekadar ajang seremonial politik belaka yang menafikan partisipasi

politik masyarakat. Masyarakat harus juga menjadi subyek dalam proses Pemilu. Pengawasan

partisipatif yang dilakukan untuk memujudkan warga negara yang aktif dalam mengikuti

perkembangan pembangunan demokrasi. Pengawasan juga menjadi sarana pembelajaran

politik yang baik bagi masyarakat pemilih. Partisipasi masyarakat merupakan ruh dari

demokrasi. Partisipasi masyarakat dibutuhkan dalam melakukan pengawasan pemilu.

Gerakan Pramuka merupakan wujud asosiasi dalam masyarakat. Dalam asosiasi ini,

anggota mendapat pembelajaran berorganisasi dan pelatihan skill. Gerakan ini mempunyai

potensi besar turut berpartisipasi dalam melakukan pengawasan pemilu. Gerakan

Pramukan berfungsi sebagai sekolah demokrasi karena mengajarkan hal-hal yang berkaitan

dengan civic skill seperti pengorganisasian, mengadakan pertemuan, menulis gagasan,

berargumentasi, berpidato, dan sebagainya.

Gerakan Pramuka mempunyai pondasi yang kuat dalam mengasah civil skill seluruh

anggotanya dan menumbuhkan kesadaran politik atas pentingnya partisipasi dalam

melakukan pengawasan pemilu dan menciptakan pemilu yang bebas dan adil.

Gerakan Pramuka mempunyai sudah mempunyai modal sosial yang kuat untuk

terlibat dalam pengawasan pemilu. Partisipasi Gerakan Pramuka dalam mengawasi

pemilu merupakan sumbangsih yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan demokrasi

iv Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

di Indonesia. Gerakan Pramuka bisa menjadi inisiator dan pelopor bagi pemuda-pemudi

bangsa untuk menjadi relawan dalam menegakkan demokrasi. Gerakan Pramuka bisa

menularkan semangat kerelawanan dalam pengawasan pemilu.

“Bersama rakyat awasi Pemilu,Bersama Bawaslu tegakkan keadilan Pemilu”

A B H A N

Ketua

vBadan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

PENGANTAR

Partisipasi politik yang merupakan wujud pengejawantahan kedaulatan rakyat adalah

suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi. Salah satu misi Badan

Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah mendorong pengawasan partisipatif berbasis

masyarakat sipil. Pelibatan masyarakat dalam pengawasan Pemilu harus terlebih dulu

melalui proses sosialisasi dan transfer pengetahuan dan keterampilan pengawasan Pemilu

dari pengawas Pemilu kepada masyarakat. Sebelum sampai kepada peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pengawasan pemilu, tantangan besar yang juga dihadapi Bawaslu adalah

membangun kesadaran politik masyarakat. Kesadaran masyarakat atas kedaulatan yang

dimiliki dalam proses demokrasi nyatanya masih rendah. Kerendahan kesadaran tersebut

salah satu pemicunya adalah minimnya pengetahuan rakyat mengenai demokrasi, pemilu

dan pengawasan pemilu.

Bawaslu dan kelompok masyarakat sebagai stakeholder penyelenggaraan pemilu dan

aktor utama keberlangsungan demokrasi. Sebuah inovasi yang bisa menjalankan fungsi

penyediaan berbagai informasi mengenai pengawasan pemilu. Selain sebagai sarana edukasi

bagi masyarakat, sarana tersebut juga dapat menjadi salah satu pendukung pembangunan

citra Bawaslu sebagai rumah yang nyaman bagi rakyat dalam pengawasan pemilu. Oleh

karena itu, untuk mewujudkan saluran komunikasi yang bagus dengan masyarakat,

Bawaslu kemudian mengajak salah unsur penting masyarakat yaki Gerakan Pramuka untuk

melakukan kerjasama dibidang pengawasan pemilu.

Bagi masyarakat, dengan terlibat dalam pengawasan Pemilu secara langsung, mereka

dapat mengikuti dinamika politik yang terjadi, dan secara tidak langsung belajar tentang

penyelenggaraan Pemilu dan semua proses yang berlangsung. Bagi penyelenggara Pemilu,

kehadiran pengawasan masyarakat yang massif secara psikologis akan mengawal dan

mengingatkan mereka untuk senantiasa berhati-hati, jujur dan adil dalam menyelenggarakan

Pemilu. Sejatinya, baik penyelenggara, pengawas, pemantau, peserta Pemilu, dan sejumlah

pihak yang terkait dalam Pemilu dapat belajar berperandalam posisi masing-masing.

Partisipasi Gerakan Pramuka dalam melakukan pengawasan pemilu untuk menciptakan

pemilu yang demokratis, berintegritas, bebas, dan adil sejalan dengan nilai kepramukan

yaitu cinta kepada tanah air dan bangsa. Sifat kerelawanan Gerakan Pramuka selaras dengan

upaya Bawaslu untuk melibatkan simpul-simpul masyarakat dalam pengawasan pemilu

partisipatif. Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan non formal sudah semestinya

dapat memberikan pencerahan dan pemahaman tentang seputar Pemilu kepada seluruh

anggota Gerakan Pramuka khususnya peserta didik, baik yang sudah memiliki hak suara

maupun yang belum memiliki hak suara.

vi Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

Bagi anggota Gerakan Pramuka memahami dengan benar seluk beluk tentang Pemilu

akan menjadikan bagian dalam proses pencerdasan bangsa. Memahami kedudukan dan

tugas-tugas penyelenggara pemilu dengan peraturan yang ada merupakan pengetahuan

bagi anggota Gerakan Pramuka dalam upaya ikut serta membantu pemerintah khususnya

dalam hal sosialisasi pemilu, selain itu Gerakan Pramuka dengan Kode Kehormatan Pramuka,

menempatkan dirinya sesuai dengan Jiwa Tri Satya dan Dasadarma membantu menjaga

proses demokrasi berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

Sehubungan Gerakan Pramuka adalah bersifat non politik, maka tidaklah layak

membawa lembaga ini kedalam kancah politik maupun yang bersifat politik praktis.

Meskipun setiap anggota Gerakan pramuka memiliki hak suara namun pada prakteknya

Gerakan Pramuka dituntut tetap netral. Tidak memposisikan Kwartir/ Gugus depan/Satuan

karya dalam dukung-mendukung atau memihak pada salah satu peserta pemilu. Maka dari

itu, sudah sewajarnya Bawaslu menggandeng Gerakan Pramuka dalam upaya penegakan

demokrasi, khususnya dalam mengawal terselenggaranya pengawasan pemilu sampai

tercipta pemilu yang berintegritas.

MOCHAMMAD AFIFUDDIN

Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisai

1Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

Pembentukan Saka Adyasta Pemilu dalam menyongsong Pemilihan Umum Legislatif dan

Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2018 merupakan tonggak penting keikutsertaan

Gerakan Pramuka dalam menegakkan penyelenggaraan demokrasi Indonesia.

Pembentukan Saka Adyasta Pemilu berperan dalam mengawasi penyelenggaraan

pemilu agar berjalan bebas dan adil dengan melaporkan dugaan pelanggaran pemilu

kepada pengawas pemilu. Pembentukan Saka Adyasta Pemilu berperan dalam mengawasi

penyelenggaraan pemilu agar berjalan bebas dan adil dengan mencegah terhadap praktik

pelanggaran pemilu. Pembentukan Saka Adyasta diharapkan menjadi pelopor dan inspirator

bagi pemuda-pemudi bangsa untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu.

Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh Pramuka untuk

menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Satuan Karya Pramuka adalah satuan

organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai anggota

muda untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang tertentu.

Satuan Karya Pramuka disingkat saka adalah wadah pendidikan kepramukaan guna

menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan,

keterampilan dan pengalaman para pramuka dalam berbagai kejuruan bidang, serta

meningkatkan motivasinya untuk kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberikan

bekal bagi kehidupan dan penghidupan serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat

bangsa dan negara sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan

Urgensi PembentukanSaka Adyasta Pemilu

Bagian 1

2 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.

Adhyasta berarti penjaga, pengawal, pengaman, atau pelindung keselamatan bangsa

dan negara. Adhyasta Pemilu adalah kegiatan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan

pengawasan pemilu dalam rangka menjaga kualitas penyelenggaraan pemilu sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Satuan Karya Pramuka Adhyasta Pemilu disingkat Saka Adhyasta Pemilu adalah

satuan karya Pramuka yang merupakan wadah kegiatan keadhyastaan (pengawalan) Pemilu

untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktis dalam bidang pencegahan dan

pengawasan pemilu guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pengawasan

pemilu.

Pembentukan Saka Adhyasta Pemilu dimulai dengan inisiasi Kwartir Daerah (Kwarda).

Untuk itu, perlu ada pembentukan kerja sama antara Pramuka Kwarda dengan Bawaslu

Provinsi. Langkah selanjutnya adalah mengusulkan kepada Bawaslu dan Kwarnas untuk

membentuk Saka Adhyasta Pemilu.

Sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum

dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat dapat diterapkan dalam melakukan

pengawasan dan kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah

menangkal, serta menanggulangi timbulnya setiap potensi pelanggaran pemilu. memiliki

kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangggap dan penyesuaian terhadap setiap

perubahan dan dinamika sosial di lingkungannya diharapkan mampu melakukan tindakan

pertama terhadap dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi dilingkungannya untuk kemudian

segera menyerahkannya kepada pengawas pemilu.

TUJUAN

Tujuan pembentukan Saka Adyasta Pemilu adalah :

• Meningkatkan partisipasi pasyarakat dalam pengawasan pemilu.

• Menciptakan Pemilu yang Bebas, Umum, Langsung dan Rahasia.

• Menjadi sekolah demokrasi bagi anggota Pramuka di bidang pengawasan pemilu,

• Memberikan pendidikan khusus pengawasan pemilu bagi anggota Pramuka.

3Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

SASARAN

Sasaran pembentukan Saka Adyasta Pemilu adalah :

• Memperluas pengawasan pemilu ke pemilih pemula.

• Mewujudkan calon aparatur pengawas pemilu

• Menciptakan aktor pengawas pemilu.

KEGIATAN

Kegiatan Saka Adyasta Pemilu adalah :

• Melakukan peningkatan pengetahuan pengawasan pemilu dalam kegiatan kepra-

mukaan.

• Meningkatkan keterampilan dalam Pengawasan Partisipatif dalam kegiatan kepra-

mukaan.

4 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

1. PENGERTIAN

a. Gerakan Pramuka adalah organiasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menye-

lenggarakan pendidikan kepramukaan.

b. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramu-

kaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

c. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.

d. Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penye-

lenggara pendidikan kepramukaan.

e. Satuan Karya Gerakan Pramuka (disingkat Saka) adalah wadah pendidikan dan

pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah

pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega dalam berbagai bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta keterampilan. Saka melakukan motivasi kepada

Pramuka Penegak dan Pandega untuk melakukan aksi nyata dan produktif sebagai

bekal kehidupan dan bentuk pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara

Indonesia. Hal tersebut juga merupakan sebuah tuntutan perkembangan pemba-

ngunan untuk meningkatkan ketahanan nasional.

f. Satuan Karya Gerakan Pramuka Saka Adyasta Pemilu adalah salah satu satu-

an karya Gerakan Pramuka yang merupakan wadah pengawasan pemilu untuk

mewujudkan pemilu yang bebas dan adil.

Adhyasta berarti penjaga, pengawal, pengaman, atau pelindung keselamatan

Menyusun StrukturSaka Adyasta Pemilu

Bagian 2

5Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

bangsa dan negara. Adhyasta Pemilu adalah kegiatan peran serta masyarakat yang

berkaitan dengan pengawasan pemilu dalam rangka menjaga kualitas penyeleng-

garaan pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Satuan Karya Pramuka Adhyasta Pemilu disingkat Saka Adhyasta Pemilu adalah

satuan karya Pramuka yang merupakan wadah kegiatan keadhyastaan (penga-

walan) Pemilu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktis dalam

bidang pencegahan dan pengawasan pemilu guna menumbuhkan kesadaran ber-

peran serta dalam pengawasan pemilu.

g. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka Gerakan Pramuka se-

bagai wadah keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka.

h. Kwartir adalah satuan organiasi pengelola gerakan pramuka yang dipimpin secara

kolektif pada setiap tingkatan wilayah.

2. SIFAT

• Saka Adyasta Pemilu bersifat terbuka bagi pemuda calon anggota Gerakan pramu-

ka, Gerakan pramuka Penegak dan Pandega; baik putera maupun puteri.

3. FUNGSI

• Wadah partisipasi bagi anggota Gerakan Pramuka dalam mengawasi pemilu.

• Sarana untuk memastikan pemilu berjalan bebas dan adil.

• Sarana untuk mengawal integritas penyelenggaraan pesta demokrasi.

• Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka.

4. ORGANISASI SAKA ADYASTA PEMILU

a. Ketentuan Umum

• Saka Adyasta Pemilu dapat dibentuk di kwartir cabang atas kehendak dan minat

yang sama dari Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, yang disesuaikan den-

gan situasi dan kondisi di wilayahnya.

• Saka Adyasta Pemilu dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan,

pengendalian, dan pembinaan Kwartir Nasional.

6 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

• 1 (satu) Saka beranggotakan sedikitnya 10 (sepuluh) orang dan sebanyak-banyak-

nya 40 (empat puluh) orang yang terdiri dari sedikitnya atas 2 (dua) Krida yang

masing-masing beranggotakan 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) orang. Pengemban-

gan jumlah anggota dan Krida disesuaikan dengan kebutuhan.

• Anggota putera dan puteri dihimpun dalam satuan terpisah, Saka putra dibina

oleh Pamong putra dan Saka putri dibina oleh Pamong putri.

• Anggota Krida memilih pemimpin Krida masing-masing dan pemimpin Krida

menunjuk seorang Wakil Pemimpin Krida.

• Anggota Saka membentuk Dewan Saka yang dipilih dari Pemimpin Krida, Wakil

Pemimpin Krida, dan beberapa anggota Saka.

• Saka membentuk Mabi Saka, anggota Mabi Saka terdiri dari pejabat instansi pe-

merintah, tokoh masyarakat, dan beberapa anggota Saka.

b. Prosedur Pembentukan Saka

• Saka Adyasta Pemilu tumbuh dari minat sekelompok Pramuka Penegak dan Pan-

dega dari satu gugus depan atau lebih yang berminat pada bidang pengawasan

pemilu, kemudian mengusulkan pembentukan Saka Adyasta Pemilu kepada Kwar-

tir Cabang.

• Syarat-syarat pembentukan Saka Adyasta di tingkat nasional, antara lain;

1. Saka sudah terbentuk minimal di 9 (sembilan) Kwarda.

2. Saka di tingkat Kwarda sudah terbentuk mnimal 30 % dari jumlah Kwarcab.

3. Di tingkat Kwarda sudah terbentuk 1 (satu) Saka.

• Kwartir Nasional mempunyai kewajiban untuk melakukan pengkajian kemungk-

inan pembentukan Saka yang baru dan penggabungan Saka-saka yang ada dengan

memperhatikan pandangan dan pendapat Pimpinan Saka yang telah ada.

• Pengesahan Saka di tingkat nasional dilakukan dalam Musyawarah Nasional.

c. Kelengkapan organisasi

• Tiap-tiap Saka Adyasta Pemilu di kwarcab memiliki kelengkapan sebagai berikut;

1). Anggota Saka

2). Pamong Saka

7Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

3). Instruktur Saka

4). Mabi Saka

• Di Kwartir Cabang, Kwartir Daerah, da Kwartir Nasional keberadaan Saka Adyasta

Pemilu terwakili oleh Pimpinan Saka sebagai unsur kelengkapan kwartir.

• Mabi Saka di tingkat Cabang, Daerah, dan Nasional merupakan mitra pimpinan

kwartir dalam pengelolaan dan pembinaan Saka.

5. KEANGGOTAAN

a. Syarat Anggota Saka Adyasta Pemilu

Syarat Anggota Saka Adyasta Pemilu adalah sebagai berikut :

• Pramuka Penegak Bantara, Penegak Laksana, dan Pandega dari Gudep.

• Mendapat izin dari orang tua/wali dan Ketua Gudepnya.

• Memenuhi syarat-syarat khusus antara lain;

• Bersedia berperan aktif dalam segala kegiatan Saka Adyasta Pemilu.

• Bersedia dengan sukarela memberikan darma bakti kepada masyarakat di-

manapun saat diperlukan.

b. Kewajiban

Seorang anggota Saka Adyasta Pemilu berkewajiban untuk :

• Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

• Mentaati dan menjalankan Trisatya dan Dasadarma serta peraturan Saka Ady-

asta Pemilu.

• Menjaga nama baik Gerakan Pramuka.

• Mengikuti dengan rajin dan tekun kegiatan yang diadakan oleh Saka Adyasta

Pemilu.

• Meningkatkan dan menerapkan kecapakan serta keterampilan dalam kegiatan

yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat, bangsa, dan negara.

• Berusaha menjadi teladan atau panutan bagi rekan-rekannya keluarga dan mas-

yarakat.

• Mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta adat istiadat mas-

8 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

yarakat setempat.

• Menjalankan tugas sebagai instruktur muda sesuai bidangnya dalam Gudepnya

atau Gudep lain atas permintaan dan persetujuan Ketua Gudep yang bersang-

kutan.

6. DEWAN SAKA ADYASTA DAN DEWAN KEHORMATAN SAKA ADYASTA

a. Dewan Saka Adyasta Pemilu

1) Susunan dan fungsi :

• Dewan Saka Adyasta Pemilu terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan be-

berapa anggota yang berasal dari anggota Saka Adyasta Pemilu dan dipilih oleh

angota Saka melalui Musyawarah Saka.

• Dewan Saka Adyasta Pemilu pada hakikatnya sama dengan fungsi Dewan Am-

balan Penegak atau Dewan Rancangan Pandega.

• Dewan Saka Adyaksa Pemilu bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksa-

naan kegiatan Saka sehari-hari.

• Masa Bakti Dewan Saka Pemilu adalah 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kemba-

li untuk satu masa bakti berikutnya, sebanyak-banyaknya untuk dua kali masa

bakti.

2) Syarat-syarat keanggotaan Dewan Saka Adyasta Pemilu :

• Memenuhi syarat-syarat anggota Saka

• Memiliki bakat kepemimpinan yang baik dan pengetahuan serta pengalaman

yang memadai bagi tugasnya sebagai Dewan Saka Adyasta Pemilu.

3) Kewajiban Dewan Saka Adyasta Pemilu :

• Memimpin dan melaksanakan kegiatan Saka Adyaksa Pemilu secara berdayaguna

dan tepat guna dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan di bawah bimbingan Pamong Saka Adyasta Pemilu.

• Menjadi motor penggerak dalam pemikiran, perencanaan, pelaksanaan, penga-

wasan dan pengendalian kegiatan Saka Adystas Pemilu.

• Menjaga dan memelihara citra Saka Adyasta Pemilu di kalangan masyarakat.

9Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

• Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan :

(1) Pamong Saka

(2) Instruktur Saka

(3) Mabi Saka

(4) Gudep tempat para anggota Sakanya bergabung

(5) Pengurus/Andalan Kwartir

(6) Dewan Kerja Cabang

(7) Saka-saka lain

• Dewan Saka Adyasta Pemilu mengusahakan tenaga-tenaga ahli atau tokoh-to-

koh kepemiluan untuk dijadikan instruktur.

• Memberikan laporan berkala tentang pelaksanaan kegiatan Saka Adyaksa Pemi-

lu kepada kwartir melalui Pamong Saka dan Pimpinan Sakanya.

b. Dewan Kehormatan Saka Adyasta Pemilu

a. Dewan Kehormatan Saka Adyasta Pemilu adalah badan yang dibentuk oleh Saka

Adyasta untuk menyelesaikan hal-hal tertentu yang menyangkut nama baik

seorang anggota Saka atau nama baik Saka serta menyusun data yang diper-

lukan untuk pengusulan pemberian anugerah atau tanda penghargaan kepada

Anggota Sakanya.

b. Dewan Kehormatan Saka bersidang karena danya :

1) Pelanggaran terhadap isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Gera-

kan Pramuka, ketentuan Saka, disiplin dan kehormatan Saka yang doalku-

kan oleh anggora Saka, Pamong Saka, Instruktur Saka, Dewan Saka, Pemi-

mpin Krida.

2) Pernyataan keberatan dan membela diri dari Anggota Saka yang dianggap

melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan Ger-

akan Pramuka.

3) Pernyataan merehabailitas anggota Saka yang terkena sanksi

4) Pengusulan pemberian anugera atau penghargaan bagi yang berprestasi.

c. Dewan Kehormatan Saka Adyasta Pemilu memutuskan pemberian sanksi dalam

bentuk :

10 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

1) Pemberhentian semenyara

2) Pemberhentian dari keanggotan Saka, sekaligus pengembalian yang bersang-

kutan ke Gudepnya.

d. Dewan Kehormatan Saka Adyasta Pemilu terdiri atas :

1) Pamong Saka sebagai Ketua

2) Instruktur Saka

3) Dewan Saka

4) Pemimpin Krida

e. Dewan Kehormatan Saka Adyasta Pemilu memberi lapora tantang keputusan

yang diambilnya kepada Ketua Gudep anggota Saka yang bersangkutan, ketua

Kwartir Ranting, Ketua Kwartir Cabang, dan Mabi Saka melalui Pamong Sakanya.

7. PIMPINAN, PAMONG, INSTRUKTUR, DAN MAJELIS SAKA ADYASTA PEMILU

1. Pimpinan Saka Adyasta Pemilu

a. Pimpinan Saka Adyasta Pemilu adalah badan kelengkapan kwartir yang bertugas

memberi bimbingan organisatoris dan teknis kepada sakanya serta memberikan

bantuan fasilitas dan dukungan lainnya.

b. Unsur Pimpinan Saka Adyasta Pemilu

1) Pimpinan Saka Adyasta Pemilu terdiri atas unsur Kwartir Gerakan Pramuka (An-

dalan, Pb. Andalan, Staf Kwartir dan Anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak

dan Pramuka Pandega), unsur instansi pemerintah, badan swata dan lembaga

masyarakat yang ada kaitannya dengan upaya pembinaan dan pengembangan

Saka, dengan jumlah anggota disesuaikan dengan kebutuhan.

2) Susunan Pimpinan Saka Adyasta Pemilu adalah sebagai berikut :

(1) Penasehat.

(2) Pengurus, terdiri atas :

(a) Ketua

(b) Wakil Ketua

(c) Sekretaris

11Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

(d) Bendahara

(e) Anggota

(3) Bila dipandang perlu, dari Susunan Pimpinan Saka tersebut dapat ditunjuk be-

berapa anggota Pengurus Pimpinan Saka sebagai Pelaksana Harian.

3) Ketua Pimpinan Saka Adyasta Pemilu secara ex-officio menjadi Andalan di Kwar-

tir

4) Pimpinan Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir dan bertanggu-

ng-jawab kepada Kwartir yang bersangkutan

5) Masa bakti Pimpinan Saka sesuai dengan masa bakti kwartirnya.

c. Tingkat Pimpinan Saka Adyasta Pemilu :

1) Di tingkat Pusat dibentuk Pimpinan Saka tingkat Nasional.

2) Di Tingkat Provinsi dibentuk Pimpinan Saka tingkat Daerah.

3) Di Tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Pimpinan Saka tingkat Cabang

d. Tugas dan tanggung jawab Pimpinan Saka Adyasta Pemilu

1) Membantu kwartir dalam menentukan kebijakan mengenai pemikiran, peren-

canaan dan petunjuk teknis tentang kegiatan satuan karya;

2) Melaksanakan program kegiatan satuan karya yang telah ditentukan oleh kwar-

tirnya atau program yang telah ditentukan olehnya;

3) Membantu kwartir melaksanakan pembinaan dan pengembangan saka;

4) Mengadakan hubungan dengan instansi atau badan lain yang berkaitan dengan

sakanya, melalui kwartirnya;

5) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan kwartir tentang kegiatan sakanya;

6) Melaksanakan koordinasi antara Pimpinan Saka di semua jajaran di wilayah kerjanya;

7) Memberi laporan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan saka kepada

kwartirnya;

8) Pimpinan Saka dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada kwar-

tir yang bersangkutan.

12 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

e. Hak dan wewenang Pimpinan Saka Adyasta Pemilu :

1) Hak

a) Mengajukan pendapat, saran dan usulan kepada kwartir mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan Saka.

b) Mengajukan program kerja pinsaka dan anggaran yang dibutuhkan kepada

kwartir

2) Wewenang Pimpinan Saka Adyasta Pemilu

Menyelenggarakan administrasi kepemimpinan saka.

2. Pamong Saka Adyasta Pemilu

a. Pamong Saka Adyasta Pemilu adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina

Pramuka Penegak/ Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat

dalam satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang ber-

sangkutan.

b. Pamong Saka Adyasta Pemilu diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir

Cabang, atas usul Pimpinan Saka yang bersangkutan.

c. Bila dalam Saka Adyasta Pemilu yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka,

maka dipilih salah seorang sebagai kordinatornya.

d. Masa bakti Pamong Saka 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali.

e. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka yang ber-

sangkutan.

f. Pamong Saka Adyasta Pemilu berhenti karena:

1) Berakhir masa baktinya

2) Atas permintaan sendiri

3) Diberhentikan karena pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Angga-

ran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

4) Meninggal dunia

g. Syarat-syarat Pamong Saka Adyasta Pemilu:

1) Pembina Pramuka golongan Penegak/ Pandega atau anggota dewasa lainnya

yang telah lulus kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar serta ber-

13Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

sedia mengikuti Kursus Pamong Saka selambat-lambatnya 1 (satu) tahun

setelah dikukuhkan.

2) Bersedia menjadi Pamong Saka dan memiliki minat dan pengetahuan serta

keterampilan dalam suatu bidang yang sesuai dengan kegiatan Saka yang

bersangkutan.

h. Tugas dan tanggungjawab Pamong Saka Adyasta Pemilu :

1) Mengelola pembinaan dan pengembangan Sakanya;

2) Menjadi Pembina Saka dan bekerjasama dengan Majelis Pembimbing Sakanya;

3) Mengusahakan instruktur, perlengkapan dan keperluan kegiatan sakanya;

4) Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerjasama yang baik dengan Pimpinan

Saka, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka, Gugusdepan dan Saka lainnya;

5) Mengkoordinasikan instruktur dengan Dewan Kerja Saka yang ada dalam sakanya;

6) Menjadi anggota Mabi Saka;

7) Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta sistem Among da-

lam kegiatan pembinaan Sakanya; 8) Melaporkan perkembangan Sakanya kepa-

da kwartir dan Mabi Saka yang bersangkuta.

3. Instruktur Saka Adyasta Pemilu

a. Instruktur Saka adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengeta-

huan, keterampilan dan keahlian khusus di bidang tertentu yang bersedia mem-

bantu Pamong Saka dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan anggot-

anya.

b. Pengangkatan dan masa bakti :

1) Instruktur Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang atas

usul Pamong Saka dan Mabi Saka.

2) Masa bakti Instruktur Saka 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.

c. Pemberhentian Instruktur Saka berhenti karena :

1) Berakhir masa baktinya.

2) Atas permintaan sendiri.

3) Diberhentikan karena pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Angga-

ran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

14 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

4) Meninggal dunia.

d. Syarat-syarat Instruktur Saka

1) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu sesuai bidang

Saka yang bersangkutan

2) Bersedia secara sukarela menjadi Instruktur Saka disertai dengan penuh

tanggungjawab.

3) Bersedia membantu Pamong Saka dalam membina dan mengembangkan

Saka.

e. Tugas dan tanggungjawab Instruktur Saka :

1) Melaksanakan pendidikan dan latihan sesuai dengan keahliannya bagi

para aggota Saka.

2) Menjadi penguji SKK bagi anggota Saka sesuai dengan bidang keahliannya

dan melaporkan perkembangannya kepada Pamong Saka.

3) Menjadi penasehat bagi Dewan Saka dalam merencanakan, melaksanakan

dan mengevaluasi kegiatan Saka.

4) Memberi motivasi kepada anggota Saka untuk membina dan mengem-

bangkan bakat, minat dan kegemarannya.

5) Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan pengalamannya melalui

berbagai pendidikan.

6) Mengikuti Orientasi Gerakan Pramuka.

7) Melaporkan pelaksanaan setiap kegiatan yang menjadi tugasnya.

4. Mabi Saka

a. Majelis Pembimbing Saka (Mabi Saka) adalah suatu badan yang terdiri atas pe-

jabat instansi pemerintah dan tokoh masyarakat yang memberi dukungan dan

bantuan moral, materiel dan finasial untuk pembinaan Saka.

b. Mabi Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir c. Masa bakti Mabi Saka

sesuai dengan masa bakti kwartirnya.

15Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

8. PENGUKUHAN DAN PENGESAHAN

a. Pengesahan

1. Pembentukan Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir Cabang

2. Pembentukan Pimpinana Saka dalam suatu kwartir disahkan dengan Su-

rat Keputusan Kwartir yang bersangkutan.

3. Pamong Saka dan Instruktur Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwar-

tir Cabang

4. Dewan Saka disahkan dengan Surat Keputusan Pamong Saka.

5. Mabi Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang bersangkutan.

b. Pengukuhan

1. Pengukuhan Anggota Saka, Pemimpin Krida dan Dewan Saka dilakukan

oleh Pamong Saka.

2. Pengukuhan Instruktur Saka dan Pamong Saka dilakukan oleh Kwartir

Cabang.

3. Pengukuhan Pemimpin Saka dilakukan oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan.

4. Pengukuhan anggota Mabi Saka dilakukan oleh Kwartir yang bersangkutan.

5. Pengukuhan anggota Saka, Pemimpin Krida, Dewan Saka, Pamong Saka,

Instruktur Saka, Mabi Saka dan Pimpinan Saka dilakukan dengan mengu-

capkan Trisatya Pramuka.

16 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

Langkah kerja (roadmap) pembentukan Saka Adyasta Pemilu. Langkah kerja dibagi

kedalam dua tahapan yaitu langkah kerja tahun 2017 dan 2018. Langkah kerja tahun

2017 menitikberatkan kepada upaya-upaya persiapan berupa mengefektifkan jalinan

kerjasama antara Bawaslu dan Pramuka di semua tingkatan. Selain itu, pada tahun 2017

diharapkan sudah mulai terbangun sinergi antara Bawaslu dan jajarannya serta Pramuka di

setiap tingkatan dengan membentuk forum Pramuka Peduli Pemilu.

Pada tahun 2018, langkah kerja ditekankan pada upaya teknis pembentukan Saka

Adyasta Pemilu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Diharapkan langkah-langkah yang

dilakukan dapat mencapai target yaitu pengusulan pembentukan Saka Adyasta Pemilu oleh

Kwarda-kwarda pada Munas Gerakan Pramuka yang direncanakan akan dilaksanakan pada

bulan Desember 2018.

Langkah kerja ini disusun dengan tujuan agar jajaran Bawaslu sampai pada level

Bawaslu Kabupaten/Kota dapat mempedomani rencana kegiatan di setiap tahapan

pembentukan Saka Adyasta Pemilu.

A. LANGKAH KERJA TAHUN 2017

1. Bawaslu RI

a. Membuat Kajian Saka Adyasta Pemilu

Tahapan pembentukan Saka Adyasta Pemilu diawali dengan membentuk Forum

Pramuka Peduli Pemilu, Bawaslu RI melakukan sebuah kajian dengan mengun-

dang para ekspert pemilu dan Kwarnas Gerakan Pramuka untuk membicarakan

Langkah-Langkah PembentukanSaka Adyasta Pemilu

Bagian 3

17Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

konsep-konsep kerjasama pengawasan di setiap jenjang, serta menginisiasi dan

membuat konsep keterbentukan Saka Adyasta di daerah sebagai cikal bakal pem-

bentukan Saka Adyasta di tingkat nasional yang dilaksanakan pada bulan Agus-

tus-September 2017.

b. Penandatanganan MoU Pembentukan Forum Pramuka Peduli Pemilu

Sebelum membentuk Saka Adyasta Pemilu, Bawaslu terlebih dulu membentuk

Pramuka Peduli Pemilu pada Tahun 2017. Langkah ini dibuat untuk menjajaki ker-

jasama dengan Gerakan Pramuka di segala tingkatan, karena pembentukan se-

buah Saka Pramuka membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu disusunlah

langkah-langkah strategis yang akan dikerjakan oleh Bawaslu dengan Pramuka

dalam beberapa waktu kedepan, salah satunya dengan menggagas program Pra-

muka Peduli Pemilu. Pramuka Peduli Pemilu adalah semacam forum diskusi yang

di dalamnya terdapat pemberian pendidikan pengawasan pemilu kepada anggota

Pramuka oleh Badan Pengawas Pemilu. Bawaslu RI melakukan memory of under-

standing (MoU) dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada bulan Oktober

Tahun 2017.

c. Penyusunan Panduan Saka Adyasta

Bawaslu RI mengundang para ekspert pemilu dan Kwarnas Gerakan Pramuka un-

tuk membuat sebuah buku panduan tentang Saka Adyasta sebagai petunjuk bagi

pengawas pemilu di daerah untuk menggagas pembentukan Saka di tingkatan

daerah. Penyusunan panduan ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

2017.

2. Bawaslu Provinsi

a. Penandatanganan MoU

Bawaslu Provinsi melakukan memory of understanding (MoU) dengan Kwartir

Daerah Gerakan Pramuka pada rentang waktu antara bulan Oktober – Desember

Tahun 2017.

b. Melakukan Sosialisasi

Sebagai tindak lanjut pasca penandatanganan MoU, Bawaslu Provinsi melakukan so-

sialisasi bekerjasama dengan Kwarda dalam bentuk sebuah forum diskusi atau kegia-

tan-kegiatan lainnya yang melibatkan keikutsertaan pengawas pemilu dan pramuka.

18 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

3. Bawaslu Kabupaten/Kota

a. Penandatanganan MoU

Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan memory of understanding (MoU) dengan

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka pada rentang waktu antara bulan November –

Desember Tahun 2017.

b. Melakukan Sosialisasi

Sebagai tindak lanjut pasca penandatanganan MoU, Bawaslu Kabupaten/Kota

melakukan sosialisasi bekerjasama dengan Kwarcab dalam bentuk sebuah forum

diskusi atau kegiatan-kegiatan lainnya yang melibatkan keikutsertaan pengawas

pemilu dan pramuka. Kegiatan kerjasama antara pengawas pemilu dengan pra-

muka di tingkat Kabupaten/Kota sangatlah penting, karena dasar dari pembentu-

kan sebuah Saka adalah di tingkat Kabupaten/Kota. Karena syarat berdirinya se-

buah Saka di level nasional adalah minimal sudah terbentuk Saka di 9 Kwarda, dan

sebuah Saka di Kawarda adalah minimal dibentuk dari 30% Saka di Kwarcab.

B. LANGKAH KERJA TAHUN 2018

1. Bawaslu RI

a. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja).

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka membentuk Kelompok Kerja (Pokja) pada

bulan Januari-Desember 2018.

b. Penyusunan Naskah Petunjuk Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis.

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka menyusun naskah petunjuk penyelengga-

raan/petunjuk teknis pada bulan Januari-Februari 2018.

c. Uji coba Naskah Petunjuk Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis.

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka melakukan uji coba Naskah Pertunjuk

Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis pada bulan Maret 2018.

d. Revisi Naskah Petunjuk Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis.

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka melakukan uji coba Naskah Pertunjuk

Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis pada minggu terakhir bulan Maret 2018.

19Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

e. Pengesahan Petunjuk Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis.

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka melakukan pengesahan Petunjuk Penye-

lenggaraan/Petunjuk Teknis pada bulan April 2018.

f. Sosialisasi Petunjuk Penyelenggaraan/Petunjuk Teknis.

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka melakukan Sosialiasi Petunjuk Penyeleng-

garaan/Petunjuk Teknis pada bulan Mei s/d Juni 2018.

g. Perkemahan

Bawaslu dan Kwarnas Gerakan Pramuka melakukan perkemahan bersama pada

Juni 2018.

h. Pemenuhan Syarat Pembentukan Saka di Tingkat Nasional

• Merancang susunan pengurus di tingkat Cabang (Maret)

• Merancang susunan pengurus di tingkat Daerah (April)

• Merancang susunan pengurus di tingkat Nasional (Maret)

• Pembentukan Saka tingkat Cabang di 17 Kwarda target (Mei s/d Juni 2018).

17 Kwarda target adalah kwarda di provinsi yang melaksanakan pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur 2018.

• Pembentukan Saka tingkat Daerah di 17 Kwarda target (Mei s/d Juni 2018)

i. Pengesahan Saka Adyasta Pemilu di Tingkat Nasional.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melakukan pengesahan Saka Adyasta Pemilu

di Tingkat Nasional pada Agustus 2018.

j. Pengiriman surat pemberitahuan dari Kwarda ke Kwarnas

Pengiriman surat pemberitahuan dari Kwarda ke Kwarnas terkait dengan pem-

bentukan dan aktivitas Saka Adyasta Pemilu di masing-masing Kwarda serta pen-

gajuan usulan atau rekomendasi pengesahan Saka Adyasta Pemilu pada Munas

Gerakan Pramuka. Ditargetkan pada bulan September-Oktober 2017, 17 Kwarda

target sudah menyampaikan surat dimaksud kepada Kwarnas.

20 Panduan Pembentukan Saka Adyasta Pemilu

Partisipasi politik merupakan inti demokrasi. Partisipasi masyarakat salah satunya

diharapkan dalam pengawasan pemilu agar menciptakan pemilu yang berintegritas.

Sehingga, partisipasi seluruh elemen masyakarat diharapkan dalam pengawasan

pemilu. Salah satu kelompok masyarakat yang potensial dalam mengawasi pemilu adalah

pemuda. Gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah organisasi pemuda merupakan

elemen potensial dalam membantu Bawaslu dalam mengawasi pemilu. Gerakan Pramuka

mempunya modal yang kuat untuk mengawal jalannya demokrasi elektoral yaitu non-

partisan dan soliditas yang kuat.

Berdirinya Saka Adyasta di dalam tubuh Gerakan Pramuka merupakan tonggak

penting dalam partisipasi pemuda dalam menegakkan penyelengaraan demokrasi

elektoral. Ada beberapa inspirasi yang bisa diambil dari partisipasi Gerakan Pramuka dalam

mengawasi pemilu. Pertama, Gerakan Pramuka sebagai wadah aktivitas pemuda-pemudi

bangsa terlibat lebih jauh menegakkan jalannya demokrasi sebagai wujud partisipasi

politik. Kedua,partisipasi Gerakan Pramuka dalam pengawasan pemilu diharapkan menjadi

inspirasi para pemuda bangsa untuk turut berpartisipasi mengawasi pemilu agar berjalan

bebas dan adil. Saka Adyasta menjadi wujud sekolah demokrasi bagi para anggotanya

dengan mengajarkan civic skill.

P E N U T U P

Bagian 4