BELERANG

7
BELERANG A. Keberadaan Dan Pengeluaran Belerang 1. Keberadaan belerang Sebagaian besar belerang didunia digunakan untuk membuat asam sulfat. Belerang tersebar luas dialam. Bisa didapatkan langsung berupa belerang atau berbentuk senyawaan. 2. Pegeluaran belerang a. Cara Herman Frasch Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air lewat panas (165 o C) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99% b. Proses Claus Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melalui etanolamin, HOCH 2 CH 2 NH 2 suatu pelarut basa organic. B. Sifat-Sifat Dan Kealotropan Belerang 1. Sifat fisika dan kealotropan Merupakan unsure bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa, konduktor panas dan bukan konduktor

Transcript of BELERANG

Page 1: BELERANG

BELERANG

A. Keberadaan Dan Pengeluaran Belerang

1. Keberadaan belerang

Sebagaian besar belerang didunia digunakan untuk membuat asam sulfat. Belerang

tersebar luas dialam. Bisa didapatkan langsung berupa belerang atau berbentuk

senyawaan.

2. Pegeluaran belerang

a. Cara Herman Frasch

Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air

lewat panas (165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh

suhu yang setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah

tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair

ke permukaan melalui pipa tengah.

Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99%

b. Proses Claus

Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas

melalui etanolamin, HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organic.

B. Sifat-Sifat Dan Kealotropan Belerang

1. Sifat fisika dan kealotropan

Merupakan unsure bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa,

konduktor panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut

sederhana dalam benzene dan larut dengan baik dalam karbon disulfide.

Terdapatsejumlah alotrop untuk belarang :

a. Siklooktabelerang (S8)

b. Sikloheksabelerang (S6), alotrop ini dapat disintesiskan dengan cara mencampur

natrium triosulfat dan asam klorida pekat.

c. Siklododekabelerang (S12)

2. Sifat-sifat kimia

Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan, bereaksi

langsung dengan unsure-unsur bukan logam.

Page 2: BELERANG

C. Senyawa-Senyawa Yang Mengandung Belerang

1. Hidrogen sulfide

a. Kejadian dan pembuatan

Hydrogen sulfide terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam

labolatorium, hydrogen sulfide biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi (II)

sulfide dengan asam klorida encer.

b. Sifat-sifat hydrogen sulfide

i. Sifat fisika

Hydrogen sulfide merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam. Bila

konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian.

ii. Sifat kimia

Sebagai asam

Merupakan asam lemah. Bila terdpat ion-ion hidroksil akan terbentuk

hydrogen sulfide dan sulfide.

Sebagai pereduksi

Hydrogen sulfide terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun

belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida.

2. Sulfide

Sulfide logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Hidrolisis sulfide bersifat parsial

pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas hydrogen

sulfide yang terbentuk cepat menguap.

Sebagian besar sulfide-sulfida logam bersifat kovalen, dan tidak larut dalam air.

3. Belerang oksida

a. Belerang dioksida

i. Pembuatan

Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara. Dalam

labolatorium, dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam sulfat encer,

atau hydrogen sulfit dengan asam kuat encer.

ii. Sifat fisika

Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk. Titik didihnya -10oC dan

mencair pada suhu 20oC dengan tekanan 3 atm.

Page 3: BELERANG

iii. Sifat kimia

Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi membentuk

asam sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara merupakan sumber hujan

asam.

b. Belerang trioksida

i. Pembuatan

Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan oksigen melalui

katalisator platina apad suhu + 400oC, kemudian dikondensasikan sebagai

padatan putih.

ii. Sifat fisika

Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik.

iii. Sifat kimia

Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap ketika udara lembab,

dan bereaksi secara keras dengan air membentuk asam sulfat.

4. Asam sulfat

a. Pembuatan

Pembentukan asam sulfat melibatkan konversi belerang dioksida menjadi belerang

trioksida, kemudian dilarutkan ke dalam air agar terbentuk asam sulfat.

i. Sumber-sumber belarang dioksida

Belerang dioksida dari belerang diperoleh dengan cara menebarkan belerang cair

ke dalam suatu dapur yang bersuhu sekitar 1000oC. gas dikeluarkan dan

dikeringkan dengan cara melewatkan melalui asam sulfat pekat.

ii. Proses kontak

Pembakaran belerang selalu menghasilkan belerang dioksida. Dalam proses

kontak, campuran belerang dioksida kering dan udara kering dialirkan melalui

katalis vanadium pentaoksida pada suhu + 430oC, campuran gas didinginkan

hingga suhu kembali seperti awal dengan cara melewatkan pada sebuah penukar

panas. Pengencaran asam sulfat berasap dengan air akan menghasilkan asam

sulfat.

b. Sifat-sifat

i. Sifat fisika

Page 4: BELERANG

Merupakan zat cair yang kental, membeku pada 10,5oC dan mendidih pada

270oC. merupakan senyawa kovalen.

ii. Sifat kimia

Sebagai asam

Merupakan asam kuat, asam diprotik, membentuk dua ion yaitu ion

hydrogen dan ion sulfat.

Sebagai dehydrator

Asam sulfat yang pekat akan menarik unsure-unsur pembentuk air dari

sejumlah senyawaan.

Sebagai agen oksidasi

Bila asam sulfat berada dalam keadaan pekat dan panas, ia akan menjadi

oksidator.

Sebagai agen sulfonasi

Asam sulfat yang pekat digunakan untuk menggantikan suatu atom

hydrogen oleh gugus asam sulfonat.

c. Pemakaian

Biasanya digunakan untuk memproduksi pupuk, superfosfat dan ammonium sulfat.

5. Sulfit

Diperoleh bila belerang dioksida dilarutkan dalam air. Larutan ini mengandung ion-ion

hidronium, ion hydrogen sulfit dan ion sulfit. Asam sulfit merupakan pereduksi.

6. Sulfat

Beberapa alas an pemakaian sulfat antara lain :

a. Larut dalam air, menjadikan garam-garam sulfat menjadi suatu sumber yang sangat

bermanfaat untuk kation logam.

b. Ion sulfat bukan pereduksi ataupun pengoksidasi

c. Ion sulfat merupakan basa konjugasi dari asam kuat sederhana, ion hydrogen sulfat.

d. Sulfat realtif stabil dalam pemanasan.

Sulfat dapat dibuat dengan cara mereaksikan langsung asam sulfat dengan suatu basa.

7. Hydrogen sulfat

Hydrogen sulfat dibuat dengan cara mencampur secara kuantitatif stoikiometrik asam

sulfat dengan basa yang dipilih. Larutan ini bersifat asam.

Page 5: BELERANG

8. Tiosulfat

Asam tiosulfat belum pernah diisolasi. Tiosulfat yang paling banyak dikenal adalah

garam natrium tiosulfat pertrahidrat (Na2S2O3.5H2O). tiosulfat tidak stabil pada asam dan

pecah menjadi sulfit. Tiosulfat merupakan pereduksi.

9. Peroksodisulfat

Ion sulfat mengandung belerang pada keadaan oksidatornya yang paling tinggi, namun ia

masih dapat dioksidasikan secara elektrolitik menjadi ion peroksodisulfat dalam suasana

asam.

10. Belerang heksafluorida

Belerang heksafluorida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan reaktif.

Dibuat dengan cara membakar belerang lebur dengan gas florin. Karena stabil, maka ia

mengandung racun yang rendah dan inert. Senyawa ini merupakan sumber gas penyekat

dalam system listrik tegangan tinggi, selain itu juga sering digunakan untuk menutup

magnesium lebur selama proses pemurnian logam.

11. Belerang tetrafluorida

Senyawa ini sangat reaktif, ia terurai oleh adanya uap air menjadi hydrogen fluoride dan

belerang dioksida.

12. Belerang monoklorida

Senyawa ini dapat dipreparasi dengan cara meniupkan gas klorin melalui belerang lebur.

Senyawa ini berbentuk cairan yang baunya tidak enak dan mengandung racun, sering

dimanfaatkan sebagai vulkanisasi getah.