Belajar Aktif (Active Learning)

5
Teaching & Learning Halaman 46 PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) T.M.A. Ari Samadhi 1. Pendahuluan Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi kuliah dan mahasiswa mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika para mahasiswa peserta proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuan baru tersebut cenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik. Banyak cara, metode atau teknik yang dapat dipergunakan dalam teknik pembelajaran seperti telah dijelaskan pada sesi sebelumnya. Secara garis besar dapat dilihat dalam bentuk lain piramida belajar yang telah dijelaskan di depan. Reading Hearing Words Looking at Pictures Watching a Video Watching a Demonstration Seeing it Done on Location Participating in a Discussion Giving a Talk Simulating the Real Experience Doing a Dramatic Presentation Doing the Real Thing Looking at an Exhibit PASSIVE ACTIVE Level of Involvement Verbal Receiving Visual Receiving Participating Doing Tend to Remember about: 90% 70% 50% 30% 10% 20% Gambar 1. Efektifitas Model Pembelajaran Gambaran di atas menunjukkan dua kelompok model pembelajaran yaitu pembelajaran Pasif dan Pembelajaran Aktif. Gambaran tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok pembelajaran aktif cenderung membuat mahasiswa lebih mengingat (retention rate of knowledge) materi kuliah. Oleh sebab itu dalam pembelajaran engineering model pembelajaran aktif ini merupakan alternatif yang harus diperhatikan jika kualitas lulusan ingin diperebaiki. Penggunaan cara-cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara-cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Transcript of Belajar Aktif (Active Learning)

Page 1: Belajar Aktif (Active Learning)

Teaching & Learning Halaman 46

PEMBELAJARAN AKTIF(ACTIVE LEARNING)

T.M.A. Ari Samadhi

1. Pendahuluan

Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materikuliah dan mahasiswa mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak ditemukan bahwakualitas pembelajaran akan meningkat jika para mahasiswa peserta proses pembelajaranmemperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secaraaktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuanbaru tersebut cenderung untuk dapat dipahami dan dikuasai secara lebih baik.

Banyak cara, metode atau teknik yang dapat dipergunakan dalam teknik pembelajaranseperti telah dijelaskan pada sesi sebelumnya. Secara garis besar dapat dilihat dalambentuk lain piramida belajar yang telah dijelaskan di depan.

Reading

Hearing Words

Looking at Pictures

Watching a Video

Watching a Demonstration

Seeing it Done on Location

Participating in a Discussion

Giving a Talk

Simulating the Real Experience

Doing a Dramatic Presentation

Doing the Real Thing

Looking at an Exhibit

PA

SS

IVE

AC

TIV

E

Level of Involvement

VerbalReceiving

VisualReceiving

Participating

Doing

Tend to Rememberabout:

90%

70%

50%

30%

10%

20%

Gambar 1. Efektifitas Model Pembelajaran

Gambaran di atas menunjukkan dua kelompok model pembelajaran yaitu pembelajaranPasif dan Pembelajaran Aktif. Gambaran tersebut juga menunjukkan bahwa kelompokpembelajaran aktif cenderung membuat mahasiswa lebih mengingat (retention rate ofknowledge) materi kuliah. Oleh sebab itu dalam pembelajaran engineering modelpembelajaran aktif ini merupakan alternatif yang harus diperhatikan jika kualitas lulusan ingindiperebaiki. Penggunaan cara-cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagaipelengkap cara-cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 2: Belajar Aktif (Active Learning)

Teaching & Learning Halaman 47

2. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan mahasiswaberperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksiantar mahasiswa maupun mahasiswa dengan pengajar dalam proses pembelajarantersebut.

Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagaiberikut:

• Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi olehpengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dankritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,

• Mahasiswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakansesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah,

• Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materikuliah,

• Mahasiswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa danmelakukan evaluasi,

• Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktifmemungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang timbul selama prosespembelajaran akan menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi pengetahuanyang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalambelajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajarharus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap mahasiswa sehingga terdapat individualaccountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektifdiperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.

Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materijuga meningkat. Suatu studi yang dilakukan Thomas (1972) menunjukkan bahwa setelah 10menit kuliah, mahasiswa cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengarkuliah yang diberikan oleh pengajar secara pasif. Hal ini tentu saja akan makin membuatpembelajaran tidak efektif jika kuliah terus dilanjutkan tanpa upaya-upaya untukmemperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara pembelajaran aktif hal tersebut dapatdihindari. Pemindahan peran pada mahasiswa untuk aktif belajar dapat mengurangikebosanan ini bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang besar pada mahasiswa. Padaakhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran mencapai learning outcomes yangdiinginkan.

3. Beberapa Teknik Pembelajaran Aktif

Ada banyak teknik pembelajaran aktif dari mulai yang sederhana – yang tidak memerlukanpersiapan lama dan rumit serta dapat dilaksanakan relatif dengan mudah -- sampai denganyang rumit – yaitu yang memerlukan persiapan lama dan pelaksanaan cukup rumit.Beberapa jenis teknik pembelajaran tersebut antara lain adalah:

3.1 Think-Pair-ShareDengan cara ini mahasiswa diberi pertanyaan atau soal untuk dipikirkan sendiri kurang lebih2-5 menit (think), kemudian mahasiswa diminta untuk mendiskusikan jawaban ataupendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya (pair). Setelah itu pengajar dapatmenunjuk satu atau lebih mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya atas pertanyaanatau soal itu bagi seluruh kelas (share).

Page 3: Belajar Aktif (Active Learning)

Teaching & Learning Halaman 48

Teknik ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan pembahasan satu topik, misalkan setelah10-20 menit kuliah biasa. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan membahas topikberikutnya untuk kemudian dilakukan cara ini kembali setelah topik tersebut selesaidijelaskan.

3.2 Collaborative Learning GroupsDibentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 mahasiswa yang dapat bersifat tetap sepanjangsemester atau bersifat jangka pendek untuk satu pertemuan kuliah. Untuk setiap kelompokdibentuk ketua kelompok dan penulis. Kelompok diberikan tugas untuk dibahas bersamadimana seringkali tugas ini berupa pekerjaan rumah yang diberikan sebelum kuliah dimulai.Tugas yang diberikan kemudian harus diselesaikan bisa dalam bentuk makalah maupuncatatan singkat.

3.3 Student-led Review SessionJika teknik ini digunakan, peran pengajar diberikan kepada mahasiswa. Pengajar hanyabertindak sebagai nara sumber dan fasilitator.

Teknik ini misalkan dapat digunakan pada sesi review terhadap materi kuliah. Pada bagianpertama dari kuliah kelompok-kelompok kecil mahasiswa diminta untuk mediskusikan hal-halyang dianggap belum dipahami dari materi tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mahasiswa yang lain menjawabnya. Kegiatan kelompok dapat jugadilakukan dalam bentuk salah satu mahasiswa dalam kelompok tersebut memberikanilustrasi bagaimana suatu rumus atau metode digunakan. Kemudian pada bagian keduakegiatan ini dilakukan untuk seluruh kelas. Proses ini dipimpin oleh mahasiswa dan pengajarlebih berperan untuk mengklarifikasi hal-hal yang menjadi bahasan dalam prosespembelajaran tersebut.

3.4 Student DebateDiskusi dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan suatu isu yang sedapat mungkinkontroversial sehingga akan terjadi pendapat-pendapat yang berbeda dari mahasiswa.Dalam mengemukakan pendapat mahasiswa dituntut untuk menggunakan argumentasiyang kuat yang bersumber pada materi-materi kelas. Pengajar harus dapat mengarahkandebat ini pada inti materi kuliah yang ingin dicapai pemahamannya.

3.5. Exam questions writtingUntuk mengetahui apakah mahasiswa sudah menguasai materi kuliah tidak hanya diperolehdengan memberikan ujian atau tes. Meminta setiap mahasiswa untuk membuat soal ujianatau tes yang baik dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa mencerna materi kuliahyang telah diberikan sebelumnya. Pengajar secara langsung bisa membahas dan memberikomentar atas beberapa soal yang dibuat oleh mahasiswa di depan kelas dan/ataumemberikan umpan balik kemudian.

3.6 Class Research SymposiumCara pembelajaran aktif jenis ini bisa diberikan untuk sebuah tugas perancangan atauproyek kelas yang cukup besar. Tugas atau proyek kelas ini diberikan mungkin pada awalkuliah dan mahasiswa mengerjakannya dalam waktu yang cukup panjang termasukkemungkinan untuk mengumpulkan data atau melakukan pengukuran-pengukuran.Kemudian pada saatnya dilakukan simposium atau seminar kelas dengan tata carasimposium atau seminar yang biasa dilakukan pada kelompok ilmiah.

Page 4: Belajar Aktif (Active Learning)

Teaching & Learning Halaman 49

3.7 Analyze Case StudiesModel seperti ini banyak diberikan pada kuliah-kuliah bisnis. Dengan cara ini pengajarmemberikan suatu studi kasus yang dapat diberikan sebelum kuliah atau pada saat kuliah.Selama proses pembelajaran, kasus ini dibahas setelah terlebih dahulu mahasiswamempelajarinya. Sebagai contoh dapat diberikan suatu studi kasus produk rancanganengineering yang ternyata gagal atau salah, kemudian mahasiswa diminta untuk membahasapa kesalahannya, mengapa sampai terjadi dan bagaimana seharusnya perbaikanrancangan dilakukan.

4. Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Untuk menerapkan pembelajaran aktif beberapa hal harus diperhatikan agar tujuanpembelajaran dapat dicapai sebagaimana mestinya. Melupakan hal-hal ini dapat sajamembuat pembelajaran aktif tidak berhasil dan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidaktercapai.

• Tujuan pembelajaran aktif harus ditegaskan dengan jelasHarus diingat bahwa tujuan pembelajaran aktif adalah untuk mengembangkan kemampuanberpikir analitis dari mahasiswa dan kapasitas mahasiswa untuk menggunakan kemampuantersebut pada materi-materi kuliah yang diberikan. Pembelajarn aktif tidak semata-matadigunakan untuk menyampaikan informasi saja.

Lebih jauh lagi, pembelajaran aktif ini memiliki konsekuensi pada mahasiswa untukmempersiapkan diri dengan baik di luar jam kuliah. Mahasiswa memiliki tanggung jawabyang besar untuk mencari seluas-luasnya materi yang melatar-belakangi perkuliahansehingga dapat berpartisipasi dengan baik dalam perkuliahan.

Pembelajaran aktif ditujukan agar mahasiswa secara aktif bertanya dan menyatakanpendapat dengan aktif selama proses pembelajaran. Dengan proses seperti ini diharapkanmahasiswa lebih memahami materi kuliah.

• Mahasiswa harus diberitahu apa yang akan dilakukanPada saat awal kuliah – pada saat menjelsakan silabus kuliah – mahasiswa harus diberipenjelasan apa yang akan dilakukan sehingga mahasiswa dapat mengerti apa yangdiharapkan darinya selama proses pembelajaran. Tekankan penjelasan ini berulang-ulangsehingga mahasiswa memiliki kesadaran dan keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi.

• Memberikan pengarahan yang jelas dalam diskusiDiskusi dalam kelas merupakan tanggungjawab pengajar untuk menjaganya dalam alur dantempo yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah:

- buat ringkasan dan hal-hal penting yang menjadi pendapat mahasiswa sertakembalikan ke dalam diskusi untuk dapat mengundang pendapat-pendapat lain,

- terima terlebih dahulu semua pendapat yang berkembang dan beri kesempatanyang sama pada pendapat-pendapat lain,

- tunggu sampai beberapa mahasiswa mengemukakan pendapat sebelumpengajar memberikan komentar,

- setiap saat temukan isu penting yang menjadi bahasan dalam materi kuliah danberikan penjelasan lebih lengkap dan arahkan diskusi pada isu-isu berikutnya.

Page 5: Belajar Aktif (Active Learning)

Teaching & Learning Halaman 50

• Pertimbangkan teknik pembelajaran aktif yang dipergunakanSetiap cara atau teknik dalam pembelajaran aktif memerlukan persiapan-persiapan yangberbeda tingkat kemudahannya begitu pula dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu perludipertimbangkan dengan baik teknik yang akan dipergunakan. Kombinasi beberapa carasepanjang semester merupakan cara terbaik.

• Penciptaan iklim pembelajaran aktifIklim pembelajaran aktif harus dapat diciptakan oleh pengajar. Beberapa cara untukmenciptakan ini adalah sebagai berikut:

- pada awal pertemuan minta mahasiswa untuk menjelaskan ringkasan materiyang dibahas pada pertemuan sebelumnya

- pada awal pertemuan minta mahasiswa untuk memberikan pandangan sertaperkiraan mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.

- berikan contoh-contoh soal dan mintakan mahasiswa untuk menyelesaikannyasecara bersama

- secara periodik, hentikan memberi penjelasan dan minta mahasiswa untukmembuat ringkasan mengenai materi yang telah dibicarakan selama 2 menit.Kemudian minta mahasiswa mendiskusikannya dengan teman yang duduk disebelahnya selama 2 menit.

- bentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas untuk mendiskusikan suatu topik,latihan mengerjakan soal, atau membuat ilustrasi konsep yang dipelajari padasaat pertemuan tersebut.

- minta mahasiswa pada akhir pertemuan untuk membuat pertanyaan atas materipertemuan dan menukarkannya dengan teman yang duduk di dekatnya,kemudian minta mereka menjawabnya pada pertemuan verikutnya.

- minta mahasiswa untuk menilai learning objective mana yang telah dicapaidengan pembahasan materi pada pertemuan tersebut.

Daftar Bacaan.

Bonwell, C.C. (1995). Active Learning: Creating excitement in the classroom. Center forTeaching and Learning, St. Louis College of Pharmacy

Thomas, J. (1972). The variation of memory with time for information appearing during alecture. Studies in Adult Education, 4, 57-62

Bellamy, L., Barry, W., & Foster, S. (1999). A Learning Centered Approach to EngineeringEducation for the 21st Century: The Workshop. College of Engineering and AppliedSciences. Arizona State University.

http://psych.uiuc.edu/

http://ilstu.edu/depts/CAT