Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

20
BEKAL JURNALIS PENGAWAL TRANSPARANSI ANGGARAN OLEH P. HASUDUNGAN SIRAIT

description

Materi ini disampaikan jurnalis senior Bisnis Indonesia, Hasudungan Sirait dalam Training Transparansi Anggaran Pemerintah yang digelar AJI Yogyakarta 23 Juni 2012.

Transcript of Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Page 1: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

BEKAL JURNALIS PENGAWAL TRANSPARANSI ANGGARAN

OLEH P. HASUDUNGAN SIRAIT

Page 2: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Anggaran perjalanan dinas

Media mewartakan, sepekan lebih, pertengahan Mei lalu: 40% anggaran ini bocor

Wacana cepat terbentuk di tengah masyarakat

Berita sebenarnya bukan hasil penelusuran pers melainkan pengumuman BPK (Ihtisar Pemeriksaan Semester I/2010)

Page 3: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Masyarakat segera lupa

Stamina Pers kita cekak. Meminjam istilah dr. Naek Tobing atau dr. Boyke, begitu bernafsu di awal sehingga lekas ejakulasi dini.

[akibatnya] Isu yang satu segera dibenam oleh isu yang lain. Kisah biaya perjalanan dinas juga berumur pendek. Cerita Hambalang dan yang lain menenggelamkannya.

Pendalaman kasus korupsi anggaran tidak terjadi sehingga realitas di lapangan tak banyak berubah

Page 4: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Anggur lama dalam botol baru

Sesungguhnya kisah manipulasi anggaran tidak baru di negeri kita. Lebih dari 20 tahun silam, misalnya, ekonom terkemuka Prof. Sumitro Djojohadikusumo, sudah berbicara kepada pers bahwa anggaran untuk pengadaan barang dan jasa menguap sekitar 30%.

Praktis tak banyak yang berubah di Indonesia dalam hal penyelahgunaan anggaran, sejak ucapan sang begawan.

Page 5: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Sasaran empuk

Penilapan anggaran negara [total APBN kini sekitar Rp 1.300 triliun] terus berlanjut walau rezim silih-berganti

Sasaran empuk para penilap adalah dana untuk belanja pemerintah pusat (barang, modal, hibah, bantuan sosial, belanja lain-lain) serta dana untuk daerah (khususnya perimbangan)

Penerimaan (migas, luar migas: pajak, bea masuk, cukai dan penerimaan pembangunan (bantuan program dan bantuan proyek) pun sebenarnya dicolong juga; hanya saja kurang diekspos media massa

Page 6: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Ilmu lama

Modus penilap masih sama: penggelembungan angka, penurunan mutu (spek), pengeluaran fiktif, penunjukan langsung, insider trading

Kalau ada yang berubah itu hanyalah wajah para pelaku [hasil regenerasi] dan jumlah mereka

Page 7: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Perubahan peta kekuasaan

Transformasi kekuasaan setelah Presiden Soeharto tumbang: Kebangkitan parlemen [DPR/DPRD: hasil

pemilihan langsung] Otonomi daerah dan geliat para kepala daerah

[hasil pemilihan langsung] Berakhirnya hegemoni Bappenas

Page 8: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Di masa Orde Baru

Parlemen hanya tukang stempel pemerintah [sebutan: datang, duduk, diam, duit = 4D)

Kepala daerah hanya menjadi operator Jakarta [perpanjangan tangan kepala negara]

Dalam konteks pembangunan, mereka sepenuhnya hanya menjalankan konsep Bappenas. Soal anggaran pun mereka tak bisa apa-apa

Page 9: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Masa kini

Kepala daerah berjaya sebagai konsekuensi dari otonomi daerah

Parlemen digdaya [‘rezim perlementer’] Bersama pengusaha dan para pejabat

lain, mereka cenderung menjadi sekutu dalam penilapan uang negara

Page 10: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Masalah sejak fase awal

Persekongkolan sejak tahap awal Musrembang

Musrembang tingkat desa didominasi elit desa

Musrembang kecamatan dan kabupaten menjadi ajang permainan para kepala daerah

Wajar saja bila hasil Musrembang yang digodok Bappenas tidak mencerminkan kehendak rakyat

Page 11: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Transaksional

Hasil Musrembang menjadi rujukan pemerintah saat menyusun APBN

Departemen Keuangan memeriksa kelayakan anggaran yang diajukan kementerian dan lembaga negara [kini Depkeu jauh lebih bersih].

RAPBN diproses parlemen. Dalam praktik DPR tak hanya menerapkan hak bujet. Transaksional proses di sana. Fee partai politik selalu mereka minta. Kalau tidak dikasih proses mereka hambat.

Page 12: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Manipulasi berjamaah

Parlemen minta jatah, eksekutif ambil bagian. Pengusaha tak mau rugi [no free lunch!]

Manipulasi berjamaah: Hampir 2.000 anggota DPRD tersangkut kasus

korupsi 173 kepala daerah diperiksa sebagai saksi,

tersangka atau terdakwa. Dari jumlah ini 70% divonis dan menjadi terpidana.

Ada 495 kabupaten/kota dan 33 provinsi. Jadi 1/3 kepala daerah (173 orang) tersangkut kasus korupsi!

Page 13: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran
Page 14: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Disunat

Alhasil anggaran negara tersunat. Padahal anggaran lebih banyak terpakai untuk pengeluaran rutin (gaji, tunjangan, perjalanan dinas, dsb).

Pembangunan dikorbankan. Hakekat anggaran dilencengkan

Page 15: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Hakekat anggaran

The founding fathers: anggaran negara untuk kemaslahatan seluruh rakyat (lihat Pasal 23 UUD Tahun 1945 dan penjelasannya)

Page 16: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Korban

Rakyat sejak lama diperdaya komplotan penilap anggaran.

Rakyat bisa merasakan apa yang terjadi tapi tak bisa berbuat banyak.

Dalam kondisi seperti sepantasnyalah pers turun tangan dengan menjalankan mandatnya

Page 17: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Pers sebagai penyuara dan watch dog

Pers = media massa Artinya media milik masyarakat luas

karena mandatnya dari mereka Dengan mandat di tangan yang bisa

dilakukan pers adalah menjadi penyambung lidah dan penyadar masyarakat luas sekaligus pengawas kekuasaan (watch dog).

Dalam konteks anggaran negara, pers menjadi penjaga transparansi.

Page 18: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Penjaga transparansi

Agar bisa menjalankan mandat dengan baik jurnalis harus membekali diri.

Apa saja bekal itu?

Page 19: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Pengetahuan ihwal anggaran

Cara membaca anggaran Hakekat, fungsi, siklus [perencanaan,

penjalanan, pengawasan, evaluasi] anggaran

Celah-celah yang bisa dimanfaatkan kaum menipulator serta modus mereka

Page 20: Bekal jurnalis pengawal transparansi anggaran

Kompetensi jurnalis

Pengetahuan tentang standar jurnalistik: apa itu berita, the do dan the don’t, kode etik dan hukum pers

Kemampuan reportase lapangan yang baik [wawancara, riset data, observasi = news gathering]

Kemampuan melakukan liputan mendalam (indepth reporting) dan investigasi

Kemampuan menulis dan mewartakan