BEDP tahu

3
PRA RANCANGAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TAHU “KARYONO” BANSARI KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL Latar belakang Tahu merupakan salah satu makanan setengah jadi yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Protein dalam tubuh berfungsi sebagai sumber pembangun sel-sel yang rusak. Sekarang ini usaha pembuatan tahu masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat produksi limbahnya tinggi. Kegiatan industri di Indonesia mayoritas dilakukan oleh usaha kecil dengan modal yang terbatas. Industri tahu dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan, limbah ini kebanyakan digunakan sebagai pakan ternak maupun diolah menjadi tempe gembus. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu. Oleh karena itu limbah cair yang dihasulkan sangat tinggi. Limbah cair tahu dengan karakteristik mengandung bahan organik tinggi dan kadar BOD, COD yang cukup tinggi pula. Jika langsung dibuang ke badan air, aka menurunkan daya dukung lingkungan. Sehingga industri tahu memerlukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi risiko beban pencemaran yang ada. Penulis mengambil lokasi industri tahu yang berada di dusun bansari RT 06 RW 04 Kepek wonosari milik Bapak Karyono. Kapasitas produksi industri tahu Bapak karyono ini adalah 1200 kg/ hari dan waktu produksi mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00 WIB. Debit

description

kuliah

Transcript of BEDP tahu

PRA RANCANGAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TAHU KARYONO BANSARI KEPEK WONOSARI GUNUNGKIDUL

Latar belakang

Tahu merupakan salah satu makanan setengah jadi yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Protein dalam tubuh berfungsi sebagai sumber pembangun sel-sel yang rusak.

Sekarang ini usaha pembuatan tahu masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat produksi limbahnya tinggi. Kegiatan industri di Indonesia mayoritas dilakukan oleh usaha kecil dengan modal yang terbatas. Industri tahu dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan, limbah ini kebanyakan digunakan sebagai pakan ternak maupun diolah menjadi tempe gembus. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu. Oleh karena itu limbah cair yang dihasulkan sangat tinggi. Limbah cair tahu dengan karakteristik mengandung bahan organik tinggi dan kadar BOD, COD yang cukup tinggi pula. Jika langsung dibuang ke badan air, aka menurunkan daya dukung lingkungan. Sehingga industri tahu memerlukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi risiko beban pencemaran yang ada.

Penulis mengambil lokasi industri tahu yang berada di dusun bansari RT 06 RW 04 Kepek wonosari milik Bapak Karyono. Kapasitas produksi industri tahu Bapak karyono ini adalah 1200 kg/ hari dan waktu produksi mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00 WIB. Debit aliran limbah tahu adalah 35 m3/detik. Dari pengukuran didapatkan suhu limbah ( 43,10C), pH ( 5,5), BOD (2726 mg/L) dan COD (4972 mg/L). Hal ini tidak sesuai dengan baku mutu yang ada di Peraturan pemerintah Kementerian Lingkungan Hidup no 15 tahun 2008 tentang baku mutu pengolahan tahu. Oleh karena itu, dilakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

Diagram alir proses pengolahan limbah cair tahu.

(Air buangan limbahBar screenBak equalisasiBak anaerobBak settlingBak aerasiBiogas)

Sirkulasi lumpur

sungai