bedah mulut

10
PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pembedahan dalam bidang kedokteran gigi dan mulut terdiri dari bedah dentoalveolar (ondontektomi, operkulektomi, dsb), bedah prostetik (alveolektomi, gingivektomi, frenektomi, vestibuloplasti, torus removal, dan implan), bedah orthognatik, dan bedah konservatif. Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang berisiko baik terhadap pasien maupun terhadap operator beserta staf. Risiko yang sering terjadi adalah kontaminasi mikroorganisme baik bakteri maupun virus. Penularan dapat melalui darah, saliva, instrumen pembedahan. Selain kontaminasi mikroorganisme juga terdapat komplikasi selama pembedahan dari komplikasi ringan sampai kepada kematian pasien. Pencegahan infeksi pasca bedah pada pasien dengan operasi bersih terkontaminasi, terkontaminasi, dan beberapa operasi bersih dengan penggunaan antimikroba profilaksis diakui sebagai prinsip bedah. Pada pasien dengan operasi terkontaminasi dan operasi kotor, profilaksis bukan satu- satunya pertimbangan. Penggunaan antimikroba di kamar operasi, bertujuan mengontrol penyebaran infeksi pada saat pembedahan.Pada pasien dengan operasi bersih terkontaminasi, tujuan profilaksis untuk mengurangi jumlah bakteri yang ada pada jaringan mukosa yang mungkin muncul pada daerah operasi. Tujuan terapi antibiotik profilaksis untuk mencegah perkembangan infeksi dengan menghambat mikroorganisme. CDC

description

bedah mulut

Transcript of bedah mulut

Page 1: bedah mulut

PENDAHULUAN

1 Latar belakang

Pembedahan dalam bidang kedokteran gigi dan mulut terdiri dari bedah dentoalveolar

(ondontektomi operkulektomi dsb) bedah prostetik (alveolektomi gingivektomi

frenektomi vestibuloplasti torus removal dan implan) bedah orthognatik dan bedah

konservatif Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang berisiko baik terhadap

pasien maupun terhadap operator beserta staf Risiko yang sering terjadi adalah

kontaminasi mikroorganisme baik bakteri maupun virus Penularan dapat melalui darah

saliva instrumen pembedahan Selain kontaminasi mikroorganisme juga terdapat

komplikasi selama pembedahan dari komplikasi ringan sampai kepada kematian pasien

Pencegahan infeksi pasca bedah pada pasien dengan operasi bersih terkontaminasi

terkontaminasi dan beberapa operasi bersih dengan penggunaan antimikroba profilaksis

diakui sebagai prinsip bedah Pada pasien dengan operasi terkontaminasi dan operasi

kotor profilaksis bukan satu-satunya pertimbangan Penggunaan antimikroba di kamar

operasi bertujuan mengontrol penyebaran infeksi pada saat pembedahanPada pasien

dengan operasi bersih terkontaminasi tujuan profilaksis untuk mengurangi jumlah bakteri

yang ada pada jaringan mukosa yang mungkin muncul pada daerah operasi

Tujuan terapi antibiotik profilaksis untuk mencegah perkembangan infeksi dengan

menghambat mikroorganisme CDC merekomendasikan parenteral antibiotik profilaksis

seharusnya dimulai dalam 2 jam sebelum operasi untuk menghasilkan efek terapi selama

operasi dan tidak diberikan lebih dari 48 jam Pada luka operasi bersih dan bersih

terkontaminasi tidak diberikan dosis tambahan post operasi karena dapat menimbulkan

resistensi bakteri terhadap antibiotik Bernard dan Cole Polk Lopez-Mayormembuktikan

keefektifan antibiotik profilaksis sebelum operasi dalam pencegahan infeksi post operasi

elektif bersih terkontaminasi dan antibiotik yang diberikan setelah operasi tidak

mempunyai efek profilaksis (Bennet JV Brachman P 1992 688)

2 Permasalahan

Bagaimana cara pemberian obat antibiotik secara rasional pada pembedahan gigi dan

mulut

3 Tujuan

Untuk mengetahui cara pemberian obat antibiotik secara rasional pada pembedahan

gigi dan mulut

TINJAUAN PUSTAKA

21 Antibiotik

Antimikroba atau antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba

terutama fungi yang dapat menghambatmembasmi mikroba lain (jasad renik bakteri)

khususnya mikroba yang merugikan manusia (penyebab infeksi pada manusia)1 Antibiotika

adalah segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau

menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi oleh

bakteri2 Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi

Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai

metabolisme hanya saja targetnya adalah bakteri Antibiotik tidak efektif menangani infeksi

akibat virus jamur atau nonbakteri lainnya dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya

dalam melawan berbagai jenis bakteri Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau

gram positif ada pula yang spektrumnya lebih luas Keefektifannya juga bergantung pada lokasi

infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut

Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan mekanisme kerja senyawa tersebut Ada lima

kelompok antibiotika berdasarkan mekanisme kerjanya1

1 Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri mencakup golongan Penisilin

Sefalosporin Basitrasin Vankomisin Sikloserin1613

2 Antibiotik yang menghambatmengganggu fungsi selaputmembran sel bakteri mencakup

Polimiksin

3 Antibiotik yang menghambat sintesis protein sel bakteri mencakup banyak jenis antibiotik

terutama dari golongan Makrolid Aminoglikosid Tetrasiklin Kloramfenikol Linkomisin

4 Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri mencakup golongan Quinolone

Rifampisin1613

5 Antibiotik yang menghambat metabolisme sel bakteri mencakup golongan Sulfonamide

Trimetoprim Asam p-AminoSalisilat (PAS) Sulfon1 Bakteri dapat menjadi resistenkebal

terhadap antibiotik melalui mekanisme-mekanisme tertentu Sementara itu terdapat faktor-faktor

yang memudahkan berkembangnya resistensi di klinik antara lain karena penggunaan antibiotik

yang sering penggunaan antibiotik yang irasional penggunaan antibiotik baru yang berlebihan

penggunaan antibiotik untuk jangka waktu lama penggunaan antibiotik untuk ternak dan

beberapa faktor lain seperti kemudahan transportasi modern perilaku seksual sanitasi buruk dan

kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat1

22 Rasionalitas penggunaan antibiotik

Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang telah

terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik14 Suatu pengobatan dikatakan rasional

bila memenuhi beberapa kriteria tertentu7 Kriteria pemakaian obat secara rasional meliputi

(Departemen Kesehatan RI1997)15 tepat indikasi tepat obat tepat penderita tepat dosis dan

cara pemakaian serta waspada efek samping71415

221 Tepat indikasi

Indikasi pemakaian obat secara khusus adalah indikasi medik bahwa intervensi dengan obat

(antibiotik) memang diperlukan dan telah diketahui memberikan manfaat terapetik Pada banyak

keadaan ketidakrasionalan pemakaian obat terjadi oleh karena keperluan intervensi

farmakoterapi dan kemanfaatannya tidak jelas Pertanyaan yang harus dijawab dalam kriteria

indikasi ini adalah Apakah obat (antibiotik) diperlukan Kalau ya efek klinik apa yang paling

berperan terhadap manfaat terapetik Hal ini akan menentukan evaluasi terhadap hasil terapi7

222 Tepat obat

Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan yakni

a Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti7

b Obat (antibiotik) memiliki efektifitas 4 yang telah terbukti

c Jenis antibiotik sesuai dengan sensitivitas dari dugaan kuman penyebab4 berdasarkan terapi

empirik (educated guess) atau sesuai dengan hasil uji sensitifitas terhadap kuman penyebab

jika uji sensitifitas dilakukan1

d Derajat penyakit pasien pasien dengan penyakit berat butuh obat yang bisa cepat mencapai

kadar obat dalam plasma dan cepat mengeradikasi kuman penyebab infeksi sehingga cepat

meredakan penderitaan pasien1

e Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat

yang akan diperoleh Risiko pengobatan mencakup toksisitas obat efek samping dan interaksi

dengan obat lain7

f Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang

sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)7

g Jenis obat yang paling mudah didapat (available)47

h Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien7

i Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat7 Banyak ketidakrasionalan terjadi oleh

karena pemilihan obat-obat dengan manfaat dan keamanan yang tidak jelas atau pemilihan obat

obat yang mahal padahal alternatif yang sama dengan harga lebih murah juga tersedia7

223 Tepat penderita

Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau

adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7

224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat

Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar

dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang

paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah

pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang

terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat

dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan

terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7

a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi

obat ke tempat infeksi4

b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)

c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat

untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien

tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik

pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1

d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun

radiologik4

225 Waspada efek samping obat

Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan

faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping

tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7

PROPILAKSIS ANTIBIOTIK

Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian

be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si

5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien

Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara

berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan

Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan

mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap

obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan

untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan

alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi

yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus

dipertimbangkan

Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu

seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah

pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat

membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang

sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal

tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam

kedokteran gigi

Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)

Penyakit periodontal

Gingivitis nekrotik-ulseratif

akutŦ

Abses (perio)

LJP

Periodontitis dewasa

RAP

Infeksi oral

Infeksi jaringan lunak (abses

selulitis pasca bedah

perikoronitis)

Penisilin VK

Amoksilin

Penisilin VK

Deoksisilin

Tetrasiklin

Bisanya tidak diterapi dengan

obat

Deoksisilin

Tetrasiklin

Metronidazol

Pensilin VK

Amoksisilin

Metronidazol

Tetrasiklin

Tetrasiklin

Amoksilin + metronidazol

Augmentin + (amoksisilin

klavunalat)

Klindamisin

Amoksisilin + metronidazol

Doksisilin

Klindamsisin

Sepalosporin

Tetrasiklin

Page 2: bedah mulut

TINJAUAN PUSTAKA

21 Antibiotik

Antimikroba atau antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba

terutama fungi yang dapat menghambatmembasmi mikroba lain (jasad renik bakteri)

khususnya mikroba yang merugikan manusia (penyebab infeksi pada manusia)1 Antibiotika

adalah segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau

menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi oleh

bakteri2 Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi

Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai

metabolisme hanya saja targetnya adalah bakteri Antibiotik tidak efektif menangani infeksi

akibat virus jamur atau nonbakteri lainnya dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya

dalam melawan berbagai jenis bakteri Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau

gram positif ada pula yang spektrumnya lebih luas Keefektifannya juga bergantung pada lokasi

infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut

Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan mekanisme kerja senyawa tersebut Ada lima

kelompok antibiotika berdasarkan mekanisme kerjanya1

1 Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri mencakup golongan Penisilin

Sefalosporin Basitrasin Vankomisin Sikloserin1613

2 Antibiotik yang menghambatmengganggu fungsi selaputmembran sel bakteri mencakup

Polimiksin

3 Antibiotik yang menghambat sintesis protein sel bakteri mencakup banyak jenis antibiotik

terutama dari golongan Makrolid Aminoglikosid Tetrasiklin Kloramfenikol Linkomisin

4 Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri mencakup golongan Quinolone

Rifampisin1613

5 Antibiotik yang menghambat metabolisme sel bakteri mencakup golongan Sulfonamide

Trimetoprim Asam p-AminoSalisilat (PAS) Sulfon1 Bakteri dapat menjadi resistenkebal

terhadap antibiotik melalui mekanisme-mekanisme tertentu Sementara itu terdapat faktor-faktor

yang memudahkan berkembangnya resistensi di klinik antara lain karena penggunaan antibiotik

yang sering penggunaan antibiotik yang irasional penggunaan antibiotik baru yang berlebihan

penggunaan antibiotik untuk jangka waktu lama penggunaan antibiotik untuk ternak dan

beberapa faktor lain seperti kemudahan transportasi modern perilaku seksual sanitasi buruk dan

kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat1

22 Rasionalitas penggunaan antibiotik

Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang telah

terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik14 Suatu pengobatan dikatakan rasional

bila memenuhi beberapa kriteria tertentu7 Kriteria pemakaian obat secara rasional meliputi

(Departemen Kesehatan RI1997)15 tepat indikasi tepat obat tepat penderita tepat dosis dan

cara pemakaian serta waspada efek samping71415

221 Tepat indikasi

Indikasi pemakaian obat secara khusus adalah indikasi medik bahwa intervensi dengan obat

(antibiotik) memang diperlukan dan telah diketahui memberikan manfaat terapetik Pada banyak

keadaan ketidakrasionalan pemakaian obat terjadi oleh karena keperluan intervensi

farmakoterapi dan kemanfaatannya tidak jelas Pertanyaan yang harus dijawab dalam kriteria

indikasi ini adalah Apakah obat (antibiotik) diperlukan Kalau ya efek klinik apa yang paling

berperan terhadap manfaat terapetik Hal ini akan menentukan evaluasi terhadap hasil terapi7

222 Tepat obat

Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan yakni

a Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti7

b Obat (antibiotik) memiliki efektifitas 4 yang telah terbukti

c Jenis antibiotik sesuai dengan sensitivitas dari dugaan kuman penyebab4 berdasarkan terapi

empirik (educated guess) atau sesuai dengan hasil uji sensitifitas terhadap kuman penyebab

jika uji sensitifitas dilakukan1

d Derajat penyakit pasien pasien dengan penyakit berat butuh obat yang bisa cepat mencapai

kadar obat dalam plasma dan cepat mengeradikasi kuman penyebab infeksi sehingga cepat

meredakan penderitaan pasien1

e Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat

yang akan diperoleh Risiko pengobatan mencakup toksisitas obat efek samping dan interaksi

dengan obat lain7

f Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang

sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)7

g Jenis obat yang paling mudah didapat (available)47

h Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien7

i Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat7 Banyak ketidakrasionalan terjadi oleh

karena pemilihan obat-obat dengan manfaat dan keamanan yang tidak jelas atau pemilihan obat

obat yang mahal padahal alternatif yang sama dengan harga lebih murah juga tersedia7

223 Tepat penderita

Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau

adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7

224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat

Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar

dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang

paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah

pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang

terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat

dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan

terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7

a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi

obat ke tempat infeksi4

b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)

c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat

untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien

tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik

pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1

d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun

radiologik4

225 Waspada efek samping obat

Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan

faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping

tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7

PROPILAKSIS ANTIBIOTIK

Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian

be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si

5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien

Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara

berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan

Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan

mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap

obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan

untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan

alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi

yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus

dipertimbangkan

Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu

seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah

pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat

membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang

sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal

tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam

kedokteran gigi

Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)

Penyakit periodontal

Gingivitis nekrotik-ulseratif

akutŦ

Abses (perio)

LJP

Periodontitis dewasa

RAP

Infeksi oral

Infeksi jaringan lunak (abses

selulitis pasca bedah

perikoronitis)

Penisilin VK

Amoksilin

Penisilin VK

Deoksisilin

Tetrasiklin

Bisanya tidak diterapi dengan

obat

Deoksisilin

Tetrasiklin

Metronidazol

Pensilin VK

Amoksisilin

Metronidazol

Tetrasiklin

Tetrasiklin

Amoksilin + metronidazol

Augmentin + (amoksisilin

klavunalat)

Klindamisin

Amoksisilin + metronidazol

Doksisilin

Klindamsisin

Sepalosporin

Tetrasiklin

Page 3: bedah mulut

22 Rasionalitas penggunaan antibiotik

Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang telah

terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik14 Suatu pengobatan dikatakan rasional

bila memenuhi beberapa kriteria tertentu7 Kriteria pemakaian obat secara rasional meliputi

(Departemen Kesehatan RI1997)15 tepat indikasi tepat obat tepat penderita tepat dosis dan

cara pemakaian serta waspada efek samping71415

221 Tepat indikasi

Indikasi pemakaian obat secara khusus adalah indikasi medik bahwa intervensi dengan obat

(antibiotik) memang diperlukan dan telah diketahui memberikan manfaat terapetik Pada banyak

keadaan ketidakrasionalan pemakaian obat terjadi oleh karena keperluan intervensi

farmakoterapi dan kemanfaatannya tidak jelas Pertanyaan yang harus dijawab dalam kriteria

indikasi ini adalah Apakah obat (antibiotik) diperlukan Kalau ya efek klinik apa yang paling

berperan terhadap manfaat terapetik Hal ini akan menentukan evaluasi terhadap hasil terapi7

222 Tepat obat

Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan yakni

a Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti7

b Obat (antibiotik) memiliki efektifitas 4 yang telah terbukti

c Jenis antibiotik sesuai dengan sensitivitas dari dugaan kuman penyebab4 berdasarkan terapi

empirik (educated guess) atau sesuai dengan hasil uji sensitifitas terhadap kuman penyebab

jika uji sensitifitas dilakukan1

d Derajat penyakit pasien pasien dengan penyakit berat butuh obat yang bisa cepat mencapai

kadar obat dalam plasma dan cepat mengeradikasi kuman penyebab infeksi sehingga cepat

meredakan penderitaan pasien1

e Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat

yang akan diperoleh Risiko pengobatan mencakup toksisitas obat efek samping dan interaksi

dengan obat lain7

f Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang

sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)7

g Jenis obat yang paling mudah didapat (available)47

h Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien7

i Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat7 Banyak ketidakrasionalan terjadi oleh

karena pemilihan obat-obat dengan manfaat dan keamanan yang tidak jelas atau pemilihan obat

obat yang mahal padahal alternatif yang sama dengan harga lebih murah juga tersedia7

223 Tepat penderita

Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau

adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7

224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat

Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar

dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang

paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah

pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang

terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat

dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan

terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7

a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi

obat ke tempat infeksi4

b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)

c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat

untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien

tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik

pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1

d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun

radiologik4

225 Waspada efek samping obat

Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan

faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping

tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7

PROPILAKSIS ANTIBIOTIK

Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian

be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si

5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien

Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara

berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan

Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan

mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap

obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan

untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan

alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi

yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus

dipertimbangkan

Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu

seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah

pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat

membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang

sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal

tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam

kedokteran gigi

Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)

Penyakit periodontal

Gingivitis nekrotik-ulseratif

akutŦ

Abses (perio)

LJP

Periodontitis dewasa

RAP

Infeksi oral

Infeksi jaringan lunak (abses

selulitis pasca bedah

perikoronitis)

Penisilin VK

Amoksilin

Penisilin VK

Deoksisilin

Tetrasiklin

Bisanya tidak diterapi dengan

obat

Deoksisilin

Tetrasiklin

Metronidazol

Pensilin VK

Amoksisilin

Metronidazol

Tetrasiklin

Tetrasiklin

Amoksilin + metronidazol

Augmentin + (amoksisilin

klavunalat)

Klindamisin

Amoksisilin + metronidazol

Doksisilin

Klindamsisin

Sepalosporin

Tetrasiklin

Page 4: bedah mulut

223 Tepat penderita

Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau

adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7

224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat

Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar

dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang

paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah

pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang

terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat

dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan

terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7

a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi

obat ke tempat infeksi4

b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)

c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat

untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien

tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik

pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1

d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun

radiologik4

225 Waspada efek samping obat

Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan

faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping

tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7

PROPILAKSIS ANTIBIOTIK

Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian

be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si

5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien

Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara

berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan

Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan

mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap

obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan

untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan

alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi

yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus

dipertimbangkan

Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu

seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah

pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat

membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang

sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal

tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam

kedokteran gigi

Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)

Penyakit periodontal

Gingivitis nekrotik-ulseratif

akutŦ

Abses (perio)

LJP

Periodontitis dewasa

RAP

Infeksi oral

Infeksi jaringan lunak (abses

selulitis pasca bedah

perikoronitis)

Penisilin VK

Amoksilin

Penisilin VK

Deoksisilin

Tetrasiklin

Bisanya tidak diterapi dengan

obat

Deoksisilin

Tetrasiklin

Metronidazol

Pensilin VK

Amoksisilin

Metronidazol

Tetrasiklin

Tetrasiklin

Amoksilin + metronidazol

Augmentin + (amoksisilin

klavunalat)

Klindamisin

Amoksisilin + metronidazol

Doksisilin

Klindamsisin

Sepalosporin

Tetrasiklin

Page 5: bedah mulut

be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si

5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien

Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara

berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan

Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan

mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap

obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan

untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan

alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi

yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus

dipertimbangkan

Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu

seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah

pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat

membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang

sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal

tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam

kedokteran gigi

Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)

Penyakit periodontal

Gingivitis nekrotik-ulseratif

akutŦ

Abses (perio)

LJP

Periodontitis dewasa

RAP

Infeksi oral

Infeksi jaringan lunak (abses

selulitis pasca bedah

perikoronitis)

Penisilin VK

Amoksilin

Penisilin VK

Deoksisilin

Tetrasiklin

Bisanya tidak diterapi dengan

obat

Deoksisilin

Tetrasiklin

Metronidazol

Pensilin VK

Amoksisilin

Metronidazol

Tetrasiklin

Tetrasiklin

Amoksilin + metronidazol

Augmentin + (amoksisilin

klavunalat)

Klindamisin

Amoksisilin + metronidazol

Doksisilin

Klindamsisin

Sepalosporin

Tetrasiklin

Page 6: bedah mulut

5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien

Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara

berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan

Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan

mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap

obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan

untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan

alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi

yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus

dipertimbangkan

Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu

seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah

pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat

membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang

sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal

tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam

kedokteran gigi

Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)

Penyakit periodontal

Gingivitis nekrotik-ulseratif

akutŦ

Abses (perio)

LJP

Periodontitis dewasa

RAP

Infeksi oral

Infeksi jaringan lunak (abses

selulitis pasca bedah

perikoronitis)

Penisilin VK

Amoksilin

Penisilin VK

Deoksisilin

Tetrasiklin

Bisanya tidak diterapi dengan

obat

Deoksisilin

Tetrasiklin

Metronidazol

Pensilin VK

Amoksisilin

Metronidazol

Tetrasiklin

Tetrasiklin

Amoksilin + metronidazol

Augmentin + (amoksisilin

klavunalat)

Klindamisin

Amoksisilin + metronidazol

Doksisilin

Klindamsisin

Sepalosporin

Tetrasiklin

Page 7: bedah mulut