bedah mulut
-
Upload
indah-simamora -
Category
Documents
-
view
87 -
download
0
description
Transcript of bedah mulut
PENDAHULUAN
1 Latar belakang
Pembedahan dalam bidang kedokteran gigi dan mulut terdiri dari bedah dentoalveolar
(ondontektomi operkulektomi dsb) bedah prostetik (alveolektomi gingivektomi
frenektomi vestibuloplasti torus removal dan implan) bedah orthognatik dan bedah
konservatif Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang berisiko baik terhadap
pasien maupun terhadap operator beserta staf Risiko yang sering terjadi adalah
kontaminasi mikroorganisme baik bakteri maupun virus Penularan dapat melalui darah
saliva instrumen pembedahan Selain kontaminasi mikroorganisme juga terdapat
komplikasi selama pembedahan dari komplikasi ringan sampai kepada kematian pasien
Pencegahan infeksi pasca bedah pada pasien dengan operasi bersih terkontaminasi
terkontaminasi dan beberapa operasi bersih dengan penggunaan antimikroba profilaksis
diakui sebagai prinsip bedah Pada pasien dengan operasi terkontaminasi dan operasi
kotor profilaksis bukan satu-satunya pertimbangan Penggunaan antimikroba di kamar
operasi bertujuan mengontrol penyebaran infeksi pada saat pembedahanPada pasien
dengan operasi bersih terkontaminasi tujuan profilaksis untuk mengurangi jumlah bakteri
yang ada pada jaringan mukosa yang mungkin muncul pada daerah operasi
Tujuan terapi antibiotik profilaksis untuk mencegah perkembangan infeksi dengan
menghambat mikroorganisme CDC merekomendasikan parenteral antibiotik profilaksis
seharusnya dimulai dalam 2 jam sebelum operasi untuk menghasilkan efek terapi selama
operasi dan tidak diberikan lebih dari 48 jam Pada luka operasi bersih dan bersih
terkontaminasi tidak diberikan dosis tambahan post operasi karena dapat menimbulkan
resistensi bakteri terhadap antibiotik Bernard dan Cole Polk Lopez-Mayormembuktikan
keefektifan antibiotik profilaksis sebelum operasi dalam pencegahan infeksi post operasi
elektif bersih terkontaminasi dan antibiotik yang diberikan setelah operasi tidak
mempunyai efek profilaksis (Bennet JV Brachman P 1992 688)
2 Permasalahan
Bagaimana cara pemberian obat antibiotik secara rasional pada pembedahan gigi dan
mulut
3 Tujuan
Untuk mengetahui cara pemberian obat antibiotik secara rasional pada pembedahan
gigi dan mulut
TINJAUAN PUSTAKA
21 Antibiotik
Antimikroba atau antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba
terutama fungi yang dapat menghambatmembasmi mikroba lain (jasad renik bakteri)
khususnya mikroba yang merugikan manusia (penyebab infeksi pada manusia)1 Antibiotika
adalah segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi oleh
bakteri2 Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi
Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai
metabolisme hanya saja targetnya adalah bakteri Antibiotik tidak efektif menangani infeksi
akibat virus jamur atau nonbakteri lainnya dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya
dalam melawan berbagai jenis bakteri Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau
gram positif ada pula yang spektrumnya lebih luas Keefektifannya juga bergantung pada lokasi
infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan mekanisme kerja senyawa tersebut Ada lima
kelompok antibiotika berdasarkan mekanisme kerjanya1
1 Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri mencakup golongan Penisilin
Sefalosporin Basitrasin Vankomisin Sikloserin1613
2 Antibiotik yang menghambatmengganggu fungsi selaputmembran sel bakteri mencakup
Polimiksin
3 Antibiotik yang menghambat sintesis protein sel bakteri mencakup banyak jenis antibiotik
terutama dari golongan Makrolid Aminoglikosid Tetrasiklin Kloramfenikol Linkomisin
4 Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri mencakup golongan Quinolone
Rifampisin1613
5 Antibiotik yang menghambat metabolisme sel bakteri mencakup golongan Sulfonamide
Trimetoprim Asam p-AminoSalisilat (PAS) Sulfon1 Bakteri dapat menjadi resistenkebal
terhadap antibiotik melalui mekanisme-mekanisme tertentu Sementara itu terdapat faktor-faktor
yang memudahkan berkembangnya resistensi di klinik antara lain karena penggunaan antibiotik
yang sering penggunaan antibiotik yang irasional penggunaan antibiotik baru yang berlebihan
penggunaan antibiotik untuk jangka waktu lama penggunaan antibiotik untuk ternak dan
beberapa faktor lain seperti kemudahan transportasi modern perilaku seksual sanitasi buruk dan
kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat1
22 Rasionalitas penggunaan antibiotik
Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang telah
terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik14 Suatu pengobatan dikatakan rasional
bila memenuhi beberapa kriteria tertentu7 Kriteria pemakaian obat secara rasional meliputi
(Departemen Kesehatan RI1997)15 tepat indikasi tepat obat tepat penderita tepat dosis dan
cara pemakaian serta waspada efek samping71415
221 Tepat indikasi
Indikasi pemakaian obat secara khusus adalah indikasi medik bahwa intervensi dengan obat
(antibiotik) memang diperlukan dan telah diketahui memberikan manfaat terapetik Pada banyak
keadaan ketidakrasionalan pemakaian obat terjadi oleh karena keperluan intervensi
farmakoterapi dan kemanfaatannya tidak jelas Pertanyaan yang harus dijawab dalam kriteria
indikasi ini adalah Apakah obat (antibiotik) diperlukan Kalau ya efek klinik apa yang paling
berperan terhadap manfaat terapetik Hal ini akan menentukan evaluasi terhadap hasil terapi7
222 Tepat obat
Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan yakni
a Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti7
b Obat (antibiotik) memiliki efektifitas 4 yang telah terbukti
c Jenis antibiotik sesuai dengan sensitivitas dari dugaan kuman penyebab4 berdasarkan terapi
empirik (educated guess) atau sesuai dengan hasil uji sensitifitas terhadap kuman penyebab
jika uji sensitifitas dilakukan1
d Derajat penyakit pasien pasien dengan penyakit berat butuh obat yang bisa cepat mencapai
kadar obat dalam plasma dan cepat mengeradikasi kuman penyebab infeksi sehingga cepat
meredakan penderitaan pasien1
e Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat
yang akan diperoleh Risiko pengobatan mencakup toksisitas obat efek samping dan interaksi
dengan obat lain7
f Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang
sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)7
g Jenis obat yang paling mudah didapat (available)47
h Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien7
i Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat7 Banyak ketidakrasionalan terjadi oleh
karena pemilihan obat-obat dengan manfaat dan keamanan yang tidak jelas atau pemilihan obat
obat yang mahal padahal alternatif yang sama dengan harga lebih murah juga tersedia7
223 Tepat penderita
Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau
adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7
224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat
Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar
dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang
paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah
pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang
terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat
dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan
terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7
a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi
obat ke tempat infeksi4
b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)
c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat
untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien
tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik
pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1
d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun
radiologik4
225 Waspada efek samping obat
Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan
faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping
tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7
PROPILAKSIS ANTIBIOTIK
Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian
be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si
5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien
Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara
berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan
Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan
mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap
obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan
untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan
alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi
yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus
dipertimbangkan
Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu
seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah
pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat
membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang
sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal
tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam
kedokteran gigi
Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)
Penyakit periodontal
Gingivitis nekrotik-ulseratif
akutŦ
Abses (perio)
LJP
Periodontitis dewasa
RAP
Infeksi oral
Infeksi jaringan lunak (abses
selulitis pasca bedah
perikoronitis)
Penisilin VK
Amoksilin
Penisilin VK
Deoksisilin
Tetrasiklin
Bisanya tidak diterapi dengan
obat
Deoksisilin
Tetrasiklin
Metronidazol
Pensilin VK
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Amoksilin + metronidazol
Augmentin + (amoksisilin
klavunalat)
Klindamisin
Amoksisilin + metronidazol
Doksisilin
Klindamsisin
Sepalosporin
Tetrasiklin
TINJAUAN PUSTAKA
21 Antibiotik
Antimikroba atau antibiotik adalah obat atau zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba
terutama fungi yang dapat menghambatmembasmi mikroba lain (jasad renik bakteri)
khususnya mikroba yang merugikan manusia (penyebab infeksi pada manusia)1 Antibiotika
adalah segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme khususnya dalam proses infeksi oleh
bakteri2 Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi
Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai
metabolisme hanya saja targetnya adalah bakteri Antibiotik tidak efektif menangani infeksi
akibat virus jamur atau nonbakteri lainnya dan setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya
dalam melawan berbagai jenis bakteri Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau
gram positif ada pula yang spektrumnya lebih luas Keefektifannya juga bergantung pada lokasi
infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan mekanisme kerja senyawa tersebut Ada lima
kelompok antibiotika berdasarkan mekanisme kerjanya1
1 Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri mencakup golongan Penisilin
Sefalosporin Basitrasin Vankomisin Sikloserin1613
2 Antibiotik yang menghambatmengganggu fungsi selaputmembran sel bakteri mencakup
Polimiksin
3 Antibiotik yang menghambat sintesis protein sel bakteri mencakup banyak jenis antibiotik
terutama dari golongan Makrolid Aminoglikosid Tetrasiklin Kloramfenikol Linkomisin
4 Antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat sel bakteri mencakup golongan Quinolone
Rifampisin1613
5 Antibiotik yang menghambat metabolisme sel bakteri mencakup golongan Sulfonamide
Trimetoprim Asam p-AminoSalisilat (PAS) Sulfon1 Bakteri dapat menjadi resistenkebal
terhadap antibiotik melalui mekanisme-mekanisme tertentu Sementara itu terdapat faktor-faktor
yang memudahkan berkembangnya resistensi di klinik antara lain karena penggunaan antibiotik
yang sering penggunaan antibiotik yang irasional penggunaan antibiotik baru yang berlebihan
penggunaan antibiotik untuk jangka waktu lama penggunaan antibiotik untuk ternak dan
beberapa faktor lain seperti kemudahan transportasi modern perilaku seksual sanitasi buruk dan
kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat1
22 Rasionalitas penggunaan antibiotik
Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang telah
terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik14 Suatu pengobatan dikatakan rasional
bila memenuhi beberapa kriteria tertentu7 Kriteria pemakaian obat secara rasional meliputi
(Departemen Kesehatan RI1997)15 tepat indikasi tepat obat tepat penderita tepat dosis dan
cara pemakaian serta waspada efek samping71415
221 Tepat indikasi
Indikasi pemakaian obat secara khusus adalah indikasi medik bahwa intervensi dengan obat
(antibiotik) memang diperlukan dan telah diketahui memberikan manfaat terapetik Pada banyak
keadaan ketidakrasionalan pemakaian obat terjadi oleh karena keperluan intervensi
farmakoterapi dan kemanfaatannya tidak jelas Pertanyaan yang harus dijawab dalam kriteria
indikasi ini adalah Apakah obat (antibiotik) diperlukan Kalau ya efek klinik apa yang paling
berperan terhadap manfaat terapetik Hal ini akan menentukan evaluasi terhadap hasil terapi7
222 Tepat obat
Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan yakni
a Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti7
b Obat (antibiotik) memiliki efektifitas 4 yang telah terbukti
c Jenis antibiotik sesuai dengan sensitivitas dari dugaan kuman penyebab4 berdasarkan terapi
empirik (educated guess) atau sesuai dengan hasil uji sensitifitas terhadap kuman penyebab
jika uji sensitifitas dilakukan1
d Derajat penyakit pasien pasien dengan penyakit berat butuh obat yang bisa cepat mencapai
kadar obat dalam plasma dan cepat mengeradikasi kuman penyebab infeksi sehingga cepat
meredakan penderitaan pasien1
e Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat
yang akan diperoleh Risiko pengobatan mencakup toksisitas obat efek samping dan interaksi
dengan obat lain7
f Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang
sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)7
g Jenis obat yang paling mudah didapat (available)47
h Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien7
i Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat7 Banyak ketidakrasionalan terjadi oleh
karena pemilihan obat-obat dengan manfaat dan keamanan yang tidak jelas atau pemilihan obat
obat yang mahal padahal alternatif yang sama dengan harga lebih murah juga tersedia7
223 Tepat penderita
Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau
adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7
224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat
Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar
dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang
paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah
pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang
terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat
dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan
terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7
a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi
obat ke tempat infeksi4
b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)
c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat
untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien
tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik
pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1
d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun
radiologik4
225 Waspada efek samping obat
Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan
faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping
tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7
PROPILAKSIS ANTIBIOTIK
Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian
be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si
5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien
Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara
berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan
Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan
mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap
obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan
untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan
alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi
yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus
dipertimbangkan
Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu
seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah
pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat
membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang
sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal
tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam
kedokteran gigi
Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)
Penyakit periodontal
Gingivitis nekrotik-ulseratif
akutŦ
Abses (perio)
LJP
Periodontitis dewasa
RAP
Infeksi oral
Infeksi jaringan lunak (abses
selulitis pasca bedah
perikoronitis)
Penisilin VK
Amoksilin
Penisilin VK
Deoksisilin
Tetrasiklin
Bisanya tidak diterapi dengan
obat
Deoksisilin
Tetrasiklin
Metronidazol
Pensilin VK
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Amoksilin + metronidazol
Augmentin + (amoksisilin
klavunalat)
Klindamisin
Amoksisilin + metronidazol
Doksisilin
Klindamsisin
Sepalosporin
Tetrasiklin
22 Rasionalitas penggunaan antibiotik
Pemakaian obat secara rasional berarti hanya menggunakan obat-obatan yang telah
terbukti keamanan dan efektifitasnya dengan uji klinik14 Suatu pengobatan dikatakan rasional
bila memenuhi beberapa kriteria tertentu7 Kriteria pemakaian obat secara rasional meliputi
(Departemen Kesehatan RI1997)15 tepat indikasi tepat obat tepat penderita tepat dosis dan
cara pemakaian serta waspada efek samping71415
221 Tepat indikasi
Indikasi pemakaian obat secara khusus adalah indikasi medik bahwa intervensi dengan obat
(antibiotik) memang diperlukan dan telah diketahui memberikan manfaat terapetik Pada banyak
keadaan ketidakrasionalan pemakaian obat terjadi oleh karena keperluan intervensi
farmakoterapi dan kemanfaatannya tidak jelas Pertanyaan yang harus dijawab dalam kriteria
indikasi ini adalah Apakah obat (antibiotik) diperlukan Kalau ya efek klinik apa yang paling
berperan terhadap manfaat terapetik Hal ini akan menentukan evaluasi terhadap hasil terapi7
222 Tepat obat
Pemilihan jenis obat harus memenuhi beberapa segi pertimbangan yakni
a Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti7
b Obat (antibiotik) memiliki efektifitas 4 yang telah terbukti
c Jenis antibiotik sesuai dengan sensitivitas dari dugaan kuman penyebab4 berdasarkan terapi
empirik (educated guess) atau sesuai dengan hasil uji sensitifitas terhadap kuman penyebab
jika uji sensitifitas dilakukan1
d Derajat penyakit pasien pasien dengan penyakit berat butuh obat yang bisa cepat mencapai
kadar obat dalam plasma dan cepat mengeradikasi kuman penyebab infeksi sehingga cepat
meredakan penderitaan pasien1
e Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat
yang akan diperoleh Risiko pengobatan mencakup toksisitas obat efek samping dan interaksi
dengan obat lain7
f Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang
sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable)7
g Jenis obat yang paling mudah didapat (available)47
h Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien7
i Sedikit mungkin kombinasi obat atau jumlah jenis obat7 Banyak ketidakrasionalan terjadi oleh
karena pemilihan obat-obat dengan manfaat dan keamanan yang tidak jelas atau pemilihan obat
obat yang mahal padahal alternatif yang sama dengan harga lebih murah juga tersedia7
223 Tepat penderita
Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau
adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7
224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat
Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar
dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang
paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah
pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang
terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat
dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan
terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7
a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi
obat ke tempat infeksi4
b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)
c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat
untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien
tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik
pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1
d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun
radiologik4
225 Waspada efek samping obat
Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan
faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping
tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7
PROPILAKSIS ANTIBIOTIK
Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian
be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si
5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien
Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara
berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan
Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan
mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap
obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan
untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan
alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi
yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus
dipertimbangkan
Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu
seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah
pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat
membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang
sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal
tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam
kedokteran gigi
Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)
Penyakit periodontal
Gingivitis nekrotik-ulseratif
akutŦ
Abses (perio)
LJP
Periodontitis dewasa
RAP
Infeksi oral
Infeksi jaringan lunak (abses
selulitis pasca bedah
perikoronitis)
Penisilin VK
Amoksilin
Penisilin VK
Deoksisilin
Tetrasiklin
Bisanya tidak diterapi dengan
obat
Deoksisilin
Tetrasiklin
Metronidazol
Pensilin VK
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Amoksilin + metronidazol
Augmentin + (amoksisilin
klavunalat)
Klindamisin
Amoksisilin + metronidazol
Doksisilin
Klindamsisin
Sepalosporin
Tetrasiklin
223 Tepat penderita
Ketepatan pasien serta penilaiannya mencakup pertimbangan apakah ada kontraindikasi atau
adakah kondisi-kondisi khusus yang memerlukan penyesuaian dosis secara individual7
224 Tepat cara pemakaian dan dosis obat
Cara pemakaian obat memerlukan pertimbangan farmakokinetika yakni cara pemberian besar
dosis frekuensi pemberian dan lama pemberian sampai ke pemilihan cara pemakaian yang
paling mudah diikuti oleh pasien dan paling aman serta efektif untuk pasien Apakah
pasien benar-benar memerlukan suntikan Oleh karena sebagian besar pemberian suntikan yang
terjadi umumnya tidak ada indikasi secara jelas dan sering tidak memberikan kelebihan manfaat
dibandingkan alternatif pemberian lain Juga perlu dipertimbangkan di sini adalah kemungkinan
terjadinya interaksi bila diberikan obat lebih dari satu7
a besar dosis tergantung usia fungsi organ hepar ginjal jantung1 jenis infeksi dan penetrasi
obat ke tempat infeksi4
b frekuensiinterval pemberian tergantung waktu paruh obat kadar obat dalam plasma (KOP)
c cararute pemberian tergantung derajat berat gejala klinik 1048687 penyakit berat butuh waktu cepat
untuk mencapai kadar obat dalam plasma sehingga cepat meredakan penderitaan pasien
tergantung kemampuan pasien meminum obat lewat mulut (kesadaran pasien keadaan fisik
pasien kemampuan absorpsi saluran cerna)1
d lama pemberian tergantung pada responperbaikan gejala klinik mikrobiologik ataupun
radiologik4
225 Waspada efek samping obat
Waspada terhadap efek samping obat mencakup penilaian apakah ada keadaan yang merupakan
faktor konsitusi terjadinya efek samping obat pada penderita Jika kemudian terjadi efek samping
tertentu bagaimana menentukan dan menanganinya7
PROPILAKSIS ANTIBIOTIK
Penggunaan antibiotik profilaksis menjadi suatu komponen penting dalam standard penanganan pasien bedah karena dapat mengurangi resiko infeksi pasca bedahBeberapa prinsip pembe rian antibiotik profilaksis adalah 1 Pro filaksis diberikan pada pro sedur bedah yang memiliki re siko tinggite rkontaminasi o leh bakteri yang dapat meningkatkan infeksi pasc a bedah82 Organisme penye bab infeksi harus dike tahui atau dapat diduga se belumnya3 Antibio tik harus aktif te rhadap bakteri penyebab infeksi dan sedapat mungkinmenghindari spektrum luas Antibio tik spektrum luas generasi te rbaruse baiknya dic adangkan untuk infeksi yang re sisten4 Antibio tik harus berada didalam jaringan dalam konsentrasi yang e fektifpada saat insisi dilakukan atau saat te rjadi kontaminasi Kegagalanpembe rian pro filaksis se ring disebabkan pemberian antibio tik yang te rlambatatau te rlalu dini5 Aktifitas antibio tik pro filaksis yang te rpilih harus e fektif menc akup se bagian
be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si
5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien
Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara
berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan
Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan
mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap
obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan
untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan
alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi
yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus
dipertimbangkan
Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu
seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah
pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat
membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang
sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal
tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam
kedokteran gigi
Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)
Penyakit periodontal
Gingivitis nekrotik-ulseratif
akutŦ
Abses (perio)
LJP
Periodontitis dewasa
RAP
Infeksi oral
Infeksi jaringan lunak (abses
selulitis pasca bedah
perikoronitis)
Penisilin VK
Amoksilin
Penisilin VK
Deoksisilin
Tetrasiklin
Bisanya tidak diterapi dengan
obat
Deoksisilin
Tetrasiklin
Metronidazol
Pensilin VK
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Amoksilin + metronidazol
Augmentin + (amoksisilin
klavunalat)
Klindamisin
Amoksisilin + metronidazol
Doksisilin
Klindamsisin
Sepalosporin
Tetrasiklin
be sar pato gen yang se ring mengkontaminasi luka insisi atau daerahpembedahan6 Pro filaksis umumnya diberikan pada waktu se belum pembedahan biasanya30 menit se belum insisi dilakukan atau pada saat induksi ane ste si7 Antibio tik pro filaksis diberikan dalam do sis tunggal dapat menimbulkanko nsentrasi yang e fektif dalam jaringan se be lum te rjadi ko ntaminasi bakteriintra bedah8 Pada tindakan bedah kurang dari 3 jam c ukup dibe rikan do sis tunggalTindakan yang dapat menye babkan kehilangan darah yang c epat dan ataupembe rian c airan juga membutuhkan le bih tambahan do sis pro filaksis9 Keuntungan yang dipero leh dari pembe rian antibio tik pro filaksis harus lebihbe sar dari pada re siko nya misalnya antibio tik harus aman dan tidakmenyebabkan timbulnya re sistensi bakteri210 PREMEDIKASIPremedikasi me rujuk pada pembe rian o bat-o batan dalam pe rio de 1-2 jamse be lum induksi ane ste si Tujuan premedikasi adalah Menghilangkan ke c emasan dan ke takutan Menimbulkan ke tenangan Membe rikan analge sia Mengurangi sekre si ke lenjar saluran nafas Mempe rkuat e fek hipno tik o bat-o batan ane ste si umum Mengurangi mual dan muntah pasc a bedah Menye babkan amne sia Mengurangi vo lume dan meningkatkan pH lambung Mengurangi kemungkinan re fleks vagalBe be rapa o bat-o batan yang biasa digunakan dalam premedikasi seperti darigo longan benzo diazepine (diazepam lo razepam) buthiro fenon (halo perido l9dro perido l) analge sik opio id feno tizin dan antiko line rgik (atropine hio sc inglikopiro nio n) (Aitkenhe ad1990)Fakto r-fakto r yang mempengaruhi pemilihan o bat dan do sis adalah Umur Be rat Status ke sehatan Kondisi mental Tindakan ane ste si dan pembedahan Obat-o bat te rapi yang akan digunakan211 PEMILIHAN ANESTESIFakto r yang mempengaruhi pemilihan jenis ane stesi te rgantung dari 1 Umur Pada anak-anak dan bayi ane ste si umum me rupakan pilihan yangte rbaik Sedangkan pada dewasa untuk tindakan yang singkat dansupe rfisial dapat menggunakan lokal ane ste sia2 Ke adaan umum pasien Penyakit te rdahulu Be berapa zat ane ste si tidak dapat diterimadengan baik o leh pasien dengan penyakit te rtentu sepe rti musc lere laxant tidak dapat digunakan pada pasien dengan po liomyelitisdengan ke te rlibatan o to t dada atau pasien dengan myastemiagravis Ane ste si spinal me rupakan ko ntra indikasi pada pasiendengan neuropati diabe tik Ane ste si spinal atau re gional me rupakanko ntra indikasi untuk pasien dengan terapi antiko agulan Tanda-tanda fungsi vital yang mengalami penurunan te rutamapenurunan c adangan pada paru-paru atau jantung Pasien dengan ke lainan mental atau emo sio nal kurang ko o peratifusia lanjut atau diso rientasi diindikasikan untuk Ane ste si umum Pasien dengan ke gemukan dengan lehe r yang pendek mudahte rjadi o bstruksi saluran nafas se ge ra se te lah induksi ane ste si3 Jenis dari pembedahan Operasi yang membutuhkan waktu lama dilakukandibawah ane ste si umum4 pemilihan jenis dan o bat ane ste si
5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien
Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara
berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan
Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan
mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap
obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan
untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan
alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi
yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus
dipertimbangkan
Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu
seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah
pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat
membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang
sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal
tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam
kedokteran gigi
Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)
Penyakit periodontal
Gingivitis nekrotik-ulseratif
akutŦ
Abses (perio)
LJP
Periodontitis dewasa
RAP
Infeksi oral
Infeksi jaringan lunak (abses
selulitis pasca bedah
perikoronitis)
Penisilin VK
Amoksilin
Penisilin VK
Deoksisilin
Tetrasiklin
Bisanya tidak diterapi dengan
obat
Deoksisilin
Tetrasiklin
Metronidazol
Pensilin VK
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Amoksilin + metronidazol
Augmentin + (amoksisilin
klavunalat)
Klindamisin
Amoksisilin + metronidazol
Doksisilin
Klindamsisin
Sepalosporin
Tetrasiklin
5 Pe rmintaan pasien Be berapa pasien memilih untuk dilakukan pembedahandengan menggunakan ane ste si umum walaupun se benarnya dapatdilakukan dengan ane ste si lo kal atau re gional Pe rmintaan pasien ini pe rlu10dipe rtimbangkan lagi dengan melihat kondisi pasien dan tidakmembahayakan pasien
Jika poket periodontal tetap aktif meskipun telah dilakukan penanaman akar secara
berulang maka pemakaian antibiotik untuk merubah flora gigi bisa dipertimbangkan
Ketika obat antimikroba akan dipergunakan pada pengobatan infeksi gigi kecenderungan
mikroorganisme untuk menyebabkan infeksi dan kerentanan mikroorganisme tersebut terhadap
obat antimikroba perlu dipertimbangkan Table 7-3 memperlihatkan daftar antimikroba pilihan
untuk berbagai macam keadaan infeksi gigi (ketika tes kultur dan sensitifitas tidak dilakukan) dan
alternatif lain jika obat pilihan tidak bisa dipakai Ketika dua antimikroba memiliki efek terapi
yang sama dan biaya bagi pasien sangat berbeda biaya pengobatan adalah hal lain yang harus
dipertimbangkan
Untuk menjawab pertanyaan seperti apakah suatu antibiotik efektif terhadap infeksi gigi tertentu
seseorang memerlukan banyak pasien dengan infeksi yang serupa dimana setengah dari jumlah
pasien tersebut diberi antibiotik aktif dan setengahnya lagi diberi plasebo Studi tersebut dapat
membantu untuk menentukan penggunan yang baik dari antibiotik untuk infeksi gigi Tes yang
sifatnya perlahan tersebut telah dimulai menggunakan antibiotik dalam keadaan periodontal
tetapi masih banyak hal yang masih harus diketahui Tabel 7-3 penggunaan antimikroba dalam
kedokteran gigi
Keadaan infeksi Obat pilihan Obat alternatif (pilihan lain)
Penyakit periodontal
Gingivitis nekrotik-ulseratif
akutŦ
Abses (perio)
LJP
Periodontitis dewasa
RAP
Infeksi oral
Infeksi jaringan lunak (abses
selulitis pasca bedah
perikoronitis)
Penisilin VK
Amoksilin
Penisilin VK
Deoksisilin
Tetrasiklin
Bisanya tidak diterapi dengan
obat
Deoksisilin
Tetrasiklin
Metronidazol
Pensilin VK
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Tetrasiklin
Amoksilin + metronidazol
Augmentin + (amoksisilin
klavunalat)
Klindamisin
Amoksisilin + metronidazol
Doksisilin
Klindamsisin
Sepalosporin
Tetrasiklin