Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami...

95
Beberapa Syubhat dan Bantahannya Orang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat--- pent) menyebarkan beberapa syubhat untuk menyibukkan umat Islam dari perkara yang penting dan serius. Mereka melakukan hal itu untuk menunjukkan kepada umat Islam bahwa dalil-dalil syar’i menguatkan pendapat mereka (yang membolehkan demokrasi dan MPR), padahal sebenarnya mereka sama sekali tidak mempunyai dasar yang bisa ditengok (diperhatikan). Mereka tidak mempunyai dalil, selain hawa nafsu, keinginan kuat dan kecintaan kepada kekuasaan, kemasyhuran dan kedekatan di sisi para thaghut, sekalipun untuk itu mereka binasa dan agama mereka terabaikan. Kondisi mereka ---orang yang berfatwa dalam masalah ini dengan niat baik--- yang paling baik adalah orang yang berpendapat namun tidak menguasai seluruh sudut pandang persoalan dan dampak-dampak negatifnya, akibatnya justru lebih banyak merusak daripada memperbaiki, bukannya membangun namun justru menghancurkan, sesat dan menyesatkan orang-orang yang menggantungkan dirinya kepada fatwa dan pendapatnya. Setelah meneliti sekumpulan perkataan, syubhat dan dalil- dalil mereka, kita mendapatinya tidak sampai kepada derajat syubhat (kerancuan) dalam memahami dalil, apalagi sampai kepada derajat dalil yang bisa dijadikan dasar pegangan beramal. Meski demikian, untuk memberi peringatan dakwah, menerangkan kebenaran dan menegakkan tambahan keterangan yang nyata atas kebatilan pendapat dan dasar-dasar para penganut demokrasi parlemen, kita akan menyebutkan syubhat-syubhat mereka dengan sedikit mendetail. Insya Allah, kita akan membantah syubhat mereka satu persatu. ك ل ه لي ن م ك ل ه ن ع ة ن ي ب ى حي ي و ن م ى ح ن ع ة ن ي ب“… yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu dengan keterangan yang nyata (pula). “ [QS. Al Anfal : 42]. SYUBHAT PERTAMA NABI YUSUF ‘Alaihis Salam BEKERJA PADA RAJA MESIR Mereka mengatakan ; Nabi Yusuf ‘alaihi salam bekerja sebagai seorang mentri bagi seorang raja yang kafir. 1

Transcript of Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami...

Page 1: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Beberapa Syubhat dan Bantahannya

Orang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan beberapa syubhat untuk menyibukkan umat Islam dari perkara yang penting dan serius. Mereka melakukan hal itu untuk menunjukkan kepada umat Islam bahwa dalil-dalil syar’i menguatkan pendapat mereka (yang membolehkan demokrasi dan MPR), padahal sebenarnya mereka sama sekali tidak mempunyai dasar yang bisa ditengok (diperhatikan). Mereka tidak mempunyai dalil, selain hawa nafsu, keinginan kuat dan kecintaan kepada kekuasaan, kemasyhuran dan kedekatan di sisi para thaghut, sekalipun untuk itu mereka binasa dan agama mereka terabaikan. Kondisi mereka ---orang yang berfatwa dalam masalah ini dengan niat baik--- yang paling baik adalah orang yang berpendapat namun tidak menguasai seluruh sudut pandang persoalan dan dampak-dampak negatifnya, akibatnya justru lebih banyak merusak daripada memperbaiki, bukannya membangun namun justru menghancurkan, sesat dan menyesatkan orang-orang yang menggantungkan dirinya kepada fatwa dan pendapatnya.

Setelah meneliti sekumpulan perkataan, syubhat dan dalil-dalil mereka, kita mendapatinya tidak sampai kepada derajat syubhat (kerancuan) dalam memahami dalil, apalagi sampai kepada derajat dalil yang bisa dijadikan dasar pegangan beramal. Meski demikian, untuk memberi peringatan dakwah, menerangkan kebenaran dan menegakkan tambahan keterangan yang nyata atas kebatilan pendapat dan dasar-dasar para penganut demokrasi parlemen, kita akan menyebutkan syubhat-syubhat mereka dengan sedikit mendetail. Insya Allah, kita akan membantah syubhat mereka satu persatu.

بينة عن حي من ويحيى بينة عن هلك من ليهلك “… yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu dengan keterangan yang nyata (pula). “ [QS. Al Anfal : 42].

SYUBHAT PERTAMANABI YUSUF ‘Alaihis Salam BEKERJA PADA RAJA

MESIR

Mereka mengatakan ; Nabi Yusuf ‘alaihi salam bekerja sebagai seorang mentri bagi seorang raja yang kafir. Ini menjadi dalil bolehnya bekerja sebagai seorang mentri atau anggota MPR dalam pemerintahan kafir pada masa sekarang. Bahkan sebagian mereka sudah kelewat batas melanggar adab wajib terhadap para nabi ‘alaihim sholatullah. Mereka menuduh nabi Yusuf ‘alaihi salam dengan tuduhan keji, dengan menyatakan bahwa dalam bekerja nabi Yusuf ‘alaihi salam tidak memutuskan perkara dengan hukum Allah, namun dengan undang-undang si raja thaghut tersebut.

1

Page 2: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Saya katakan ; nabi Yusuf alaihi salam telah dituduh dengan tuduhan dusta sebanyak dua kali. Yang pertama ketika beliau dituduh berbuat keji, merayu dan ingin menodai kehormatan istri penguasa Mesir, suatu hal yang jelas tidak beliau lakukan. Tuduhan kedua adalah ketika para penyeru demokrasi pada masa kita ini menuduh beliau tidak memutuskan perkara dengan hukum Allah Ta’ala, namun memutuskan perkara dengan undang-undang si raja thaghut Mesir. Mereka menggambarkan kepada umat Islam sosok nabi Yusuf ‘alaihi salam sebagai seorang laki-laki lemah ---yang tidak berdaya---yang tunduk kepada undang-undang thaghut si raja Mesir.

Demi Allah Ta’ala, bagi nabi Yusuf ‘alaihi salam tuduhan kedua lebih berat dari tuduhan pertama. Bagi nabi Yusuf ‘alaihi salam, tuduhan kedua lebih menghujat dan mendiskreditkan…tak diragukan lagi, nabi Yusuf ‘alaihi salam lebih berlepas dari tuduhan kedua, melebihi berlepas dirinya beliau dari tuduhan pertama beliau berbuat serong dengan istri penguasa Mesir.

Supaya jelas bagi sidang pembaca hal yang sebenarnya dan pembaca mengetahui seberapa jauh keabsahan dalih para pendukung demokrasi dengan kisah nabi Yusuf ‘alaihi salam ini, pertama kali haruslah kita sebutkan kisah nabi Yusuf ‘alaihi salam dengan raja Mesir sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’anul Karim. Setelah itu, kita akan mengadakan perbandingan antara kondisi nabi Yusuf ‘alaihi salam dengan kondisi para penyeru bekerja sebagai mentri dan anggota MPR dalam pemerintahan kontemporer. Dengan demikian, bisa diktahui keabsahan analogi kondisi mereka yang buruk dengan kondisi nabi Yusuf ‘alaihi salam yang mulia dan agung.

Allah ta’ala berfirman :

:أراني إني أحدهما قال فتيان السجن معه ودخل فوق أحمل أراني إني اآلخر وقال خمرا أعصر نراك إنا بتأويله نبئنا منه الطير تأكل خبزا رأسي

إال ترزقانه طعام يأتيكما ال . قال المحسنين من علمني مما ذلكما يأتيكما أن قبل بتأويله نبأتكما وهم بالله يؤمنون ال قوم ملة تركت إني ربي

إبراهيم آبائي ملة . واتبعت كافرون هم باآلخرة من بالله نشرك أن لنا كان ما ويعقوب وإسحاق

ولكن الناس وعلى علينا الله فضل من ذلك شيء يشكرون ال الناس أكثر

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya:"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur". Dan yang lainnya berkata:"Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung". Berikanlah kepada kami ta'birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).

2

Page 3: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Yusuf berkata: Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangakan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Rabbku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak, Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri(Nya). (QS. 12 Yusuf : 36-38)

Dari ketiga ayat ini, kita bisa menarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pembahasan kita kali ini, yaitu :

1- Skala prioritas nabi Yusuf ‘alaihi salam adalah dakwah kepada tauhid yang meniadakan seluruh bentuk kesyirikan dan mengenalkan rekan-rekan satu penjara dengan hakekat dien (Islam) ini. Ayat-ayat ini menerangkan kepada kita bahwa nabi Yusuf ‘alaihi salam tidak menerangkan makna mimpi mereka kecuali setelah beliau mengajak kedua rekan penjara tersebut kepada tauhid, dan setelah beliau menerangkan hakekat diri dan dakwah beliau. Hal ini disebutkan oleh imam Al Qurthubi dalam tafsirnya (Al Jami’u Li-Ahkamil Qur’an 9/191) di mana beliau mengatakan,” (nabi Yusuf berkata) Maka dengarlah lebih dahulu dien ini supaya kalian mendapat petunjuk. Karena itu beliau tidak menjelaskan makna mimpi keduanya sampai beliau mengajak keduanya kepada Islam.”

Sayid Qutub dalam Fi Dzilalil Qur’an 4/1988 mengatakan,” Kesempatan ini dimanfaatkan oleh nabi Yusuf ‘alaihi salam untuk menyebarkan aqidah beliau yang benar di antara para tahanan. Status beliau sebagai seorang tahanan tidak menghalangi beliau untuk membenarkan aqidah dan kondisi yang rusak, sebuah aqidah dan kondisi yang memberikan hak rububiyah kepada para penguasa bumi (manusia). Sebuah aqidah dan kondisi yang menempatkan para penguasa sebagai tuhan-tuhan yang menjalankan hak-hak rububiyah sehingga menjadi Fir’aun-Fir’aun.”

Kami menyebutkan hal ini untuk membantah anggapan para penyeru demokrasi yang menyatakan bahwa skala prioritas nabi Yusuf ‘alaihi salam adalah memperbaiki krisis ekonomi dan mengangkat tingkat kehidupan masyarakat, baru kemudian bekerja untuk menegakkan dien Islam ini !!!!

Pernyataan mereka ini, selain menyelisihi metode nabi Yusuf ‘alaihi salam dan para nabi sebelum beliau ‘alaihimu sholatu wa salam, juga menyelisihi metode dan petunjuk nabi dan uswah kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, yang menempatkan peperangan aqidah dan tauhid melawan kesyirikan dan pengikutnya sebagai skala prioritas…nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam sama sekali tidak mau menerima tawaran dunia yang diajukan oleh orang-orang musyrik sekalipun dalam jumlah sangat besar dan menggiurkan, selama mereka tidak mau menerima dan tunduk kepada kalimat tauhid…!!!

2- Jika nabi Yusuf ‘alaihi salam menyeru kepada tauhid dan menjadikannya sebagai skala prioritas dalam aqidah dan dakwahnya padahal saat itu beliau masih dalam penjara dan belum berkuasa, lantas

3

Page 4: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

bagaimana keadaannya bila beliau sudah berada di luar penjara dan berkuasa …????

Jika nabi Yusuf ‘alaihi salam memanfaatkan kepentingan kedua rekan penjara sehingga tidak mau mengungkapkan ta’bir mimpi keduanya kecuali setelah beliau mengajak keduanya kepada tauhid, menerangkan keburukan syirik dan kesesatan kedua rekan penjara tersebut…maka bagaimana kalian wahai para penyeru demokrasi menyatakan beliau ‘alaihi salam tidak memanfaatkan kepentingan bangsa Mesir kepada beliau dan keahlian beliau untuk mengajak mereka bertauhid dan beribadah kepada Allah Ta’ala semata, padahal saat itu beliau sudah berkuasa dan memegang perbendaharaan negeri Mesir, beliau membagikan makanan pokok kepada siapa saja yang beliau kehendaki ????

Allah Ta’ala berfirman :

ذينrrاهم إن الrrاموا األرض في مكنrrالة أقrrالص المنكر عن ونهrrوا بrrالمعروف وأمrrروا الزكrrاة وآتrrوا

األمور عاقبة ولله“(yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di

muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”. (QS. 22 Al Hajj : 41).

Puncak dari menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar adalah mengajak untuk bertauhid dan melarang untuk berbuat syirik dan kekafiran. Kami menyebutkan hal ini agar para penyeru demokrasi dan perjuangan lewat majelis perwakilan rakyat mengingat bahwa mereka telah membuang tauhid ke belakang punggung mereka dan menjadikan tauhid sebagai skala prioritas terakhir baik sebelum mereka berkuasa maupun setelah mereka berkuasa, dan sesungguhnya mereka adalah orang yang paling jauh dari sirah nabi Yusuf ‘alaihi salam.

3- Nabi Yusuf ‘alaihi salam mengumumkan dirinya berlepas diri dari kesyirikan, dan termasuk kesyirikan adalah berhukum kepada undang-undang thaghut. Beliau mengumumkan diri beliau berada di atas milah nabi Ibrahim ‘alaihi salam, milah tauhid yang di antara ajarannya adalah menampakkan kebencian yang sangat, permusuhan dan berlepas diri dari orang-orang musyrik dan sesembahan mereka.

Allah Ta’ala berfirman :

والrrذين إبrrراهيم في حسrrنة أسrrوة لكم كانت قد من تعبدون ومما منكم برآء إنا لقومهم قالوا إذ معه العrrrrrrداوة وبينكم بيننا وبrrrrrrدا بكم كفرنا الله دون

وحده بالله تؤمنوا حتى أبدا والبغضاء“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada

Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya:"Sesungguhnya aku

4

Page 5: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata):"Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali”, (QS. 60 Al Mumtahanah : 4).

Allah ta’ala juga berfirman tentang nabi Ibrahim ;

مما بrrrراء إنrrrني وقومه ألبيه إبrrrراهيم قrrrال وإذ سيهدين فإنه فطرني الذي . إال تعبدون

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya:"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah”, (QS. 43:26) “tetapi (aku menyembah Rabb) Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku". (QS. 43 Az Zukhruf : 27).

األقدمون وآباؤكم . أنتم تعبدون كنتم ما أفرأيتم العالمين رب إال لي عدو . فإنهم

“Ibrahim berkata:"Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, (QS. 26:75) kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?, (QS. 26:76)karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Rabb Semesta Alam, (QS. 26 Asy Syu’ara’ :77)

تعقلون أفال الله دون من تعبدون ولما لكم أف“Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah.

Maka apakah kamu tidak memahami “(QS. 21 Al Anbiya’:67).Ini semua adalah ajaran milah Ibrahim ‘alaihi salam yang nabi Yusuf

‘alaihi salam mengumumkan dirinya komitmen dengannya dan beliau mengajak orang lain untuk komitmen dengannya sebelum beliau berkuasa, terlebih lagi setelah beliau berkuasa dan mempunyai kekuatan. Maka mustahil, seribu kali mustahil beliau melakukan sesuatu yang berlawanan dengan milah Ibrahim ini sebagaimana tuduhan para penyeru demokrasi.

Ini merupakan hal yang sangat urgen yang harus diketahui oleh orang-orang yang tidak sependapat dengan kami, sebelum mereka berbicara tentang nabi Yusuf ‘alaihi salam, dan sebelum mereka menganalogikan kondisi nabi Yusuf ‘alaihi salam dan kondisi mereka tersebut.

Setelah penjelasan singkat ini, kami bertanya kepada para penyeru demokrasi…mana komitmen kalian kepada millah hanif yang diikuti nabi Yusuf ‘alaihi salam ini ? Ternyata kami mendapati mereka membenci milah hanif ini, mereka disibukkan dengan urusan yang lebih remeh, mereka menganggap milah hanif ini sebagai fitnah yang harus dijauhkan dari para pemuda –pemuda aktivis Islam, supaya tidak terkena penyakit tauhid menular….!!!

Mereka ini, tak diragukan lagi, bagian mereka dalam Al Qur’an adalah firman Allah Ta’ala :

نفسه سفه من إال إبراهيم ملة عن يرغب ومن“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim ‘alaihi salam,

kecuali orang yang memperbodoh dirinya sendiri…”(QS. Al Baqarah :130).

5

Page 6: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Safih adalah orang yang tidak mempunyai akal sehat yang bisa mencegahnya dari terjatuh dalam kesesatan dan hal yang buruk.

Kembali kepada ayat yang berbicara tentang nabi Yusuf ‘alaihi salam, dakwah dan siap-sikap beliau :

اللrrه أم خrrير متفرقون ءأرباب السجن صاحبي يا أسrrrrماء إال دونه من تعبrrrrدون . ما القهrrrrار الواحد

من بها الله أنrrrrزل ما وآبrrrrاؤكم أنتم سrrrrميتموها ذلك إيrrاه إال تعبrrدوا أال أمر لله إال الحكم إن سلطان

يعلمون ال الناس أكثر ولكن القيم الدين“Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, rabb-rabb

yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (QS. 12:39) Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. 12 Yusuf:40)

Nabi Yusuf ‘alaihi salam tetap mengajak kedua rekan penjaranya untuk bertauhid, beliau menjelaskannya secara detail kepada mereka…di sini nabi Yusuf ‘alaihi salam menjelaskan kepada mereka bahwa konskuensi dari bertauhid (memurnikan) ibadah kepada Allah adalah memurnikan hakimiyah (hak menerapkan hukum) dan tasyri’ (perundang-undangan) bagi Allah Ta’ala semata. Beliau menerangkan satu sama lain saling mengikat, bahwa menetapkan undang-undang merupakan salah satu hak khusus Allah yang paling khusus. Sebagaimana tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenar-benar ibadah selain Allah Ta’ala, demikian pula tidak ada yang berhak menerapkan hukum dan perundang-undagan dengan sebenarnya selain Allah Ta’ala.

Siapapun makhluk yang berani menyatakan dirinya berhak menetapkan hukum dan perundang-undangan berarti telah menjadikan dirinya sebagai tandingan bagi Allah Ta’ala dalam hak Allah yang paling khusus. Berarti ia telah menyatakan dirinya berhak atas uluhiyah (hak diibadahi) seluas-luasnya. Siapapun makhluk yang mengakui orang tersebut mempuyai hak ini, berarti telah menjadikan orang tersebut sebagai ilah (yang diibadahi) selain Allah Ta’ala.

Makna inilah yang banyak dijauhi oleh para pendukung hak rakyat dan mayoritas untuk menetapkan hukum. Mereka tidak menyebutkan hal ini baik secara tersirat maupun tersurat.

Sayid Qutub dalam Fi Dzilalil Qur’an 4/ 1991 mengatakan :Sekali lagi kita mendapati bahwa merampas hak Allah menerapkan

hukum itu mengeluarkan si perampas dari agama Allah ---suatu hal yang sudah pasti dalam dienullah---. Karena perampasan ini mengeluarkan dirinya dari beribadah kepada Allah Ta’ala, dan hal ini merupakan suatu kesyirikan yang secara pasti mengeluarkan pelakunya dari dien Allah. Demikian juga (status hukum) orang yang mengakui hak si perampas tersebut, lalu tunduk patuh kepadanya dan hatinya tidak mengingkari perampasan hak dan kekuasaan Allah tersebut…mereka semua dalam timbangan Allah adalah sama.

6

Page 7: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Nabi Yusuf ‘alaihi salam menyatakan bahwa hak Allah semata untuk memutuskan hukum, sebagai realisasi dari hak Allah semata untuk diibadahi, merupakan wujud dari dien yang lurus itu sendiri : “Itulah agama yang lurus “ (QS. Yusuf :40). Ungkapan ini merupakan ungkapan pembatasan, maka tidak ada agama yang lurus selain agama ini, agama yang mengkhusukan hak menetapkan hukum bagi Allah Ta’ala semata, sebagai realisasi dari hak Allah ta’ala semata untuk diibadahi.

Sesungguhnya thaghut tidak bisa tegak kecuali saat agama yang lurus dan aqidah yang bersih ini lenyap dari sanubari manusia…thaghut tidak akan mungkin tegak ketika hati umat manusia sudah meyakini benar bahwa menetapkan hukum hanyalah hak Allah ta’ala semata, karena ibadah hanyalah kepada Allah ta’ala semata, sementara tunduk kepada hukum Allah adalah ibadah, bahkan pokok dari arti kata ibadah.

Dengan kalimat beliau yang singkat, pasti, dan menerangi ini, Nabi Yusuf ‘alaihi salam telah menulis seluruh ajaran dien ini dan seluruh pilar-pilar aqidahnya. Dengan kalimat ini pula, beliau telah menggoyang dengan sangat keras seluruh tonggak kesyirikan, thaghut dan jahiliyah.”

Saya katakan : ini semua dilakukan oleh nabi Yusuf ‘alaihi salam ketika beliau masih di penjara , saat dalam periode lemah dan belum berkuasa. Maka bagaimana pandangan anda ---wahai para penyeru teori rakyat dan mayoritas berhak menetapkan undang-undang---bila nabi Yusuf ‘alaihi salam sudah berkuasa dan mempunyai kekuatan ????

Di antara tuntunan hawa nafsu kelompok ini adalah mereka tidak memperhatikan keseluruhan ayat yang berbicara tentang nabi Yusuf ‘alaihi salam ini. Yang mereka tahu hanyalah nabi Yusuf ‘alaihi salam yang bekerja dalam pemerintahan kafir semata. Adapun nabi Yusuf ‘alaihi salam yang menyeru kepada hak menetapkan hukum di tangan Allah semata, nabi Ysuuf‘alaihi salam yang berdakwah kepada tauhid yang meniadakan seluruh bentuk kesyirikan dan thaghut…ini semua tidak mereka ketahui, tidak mereka bicarakan dan senang maupun tidak senang mereka abaikan.

Anda melihat mereka berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam untuk semua bentuk perbuatan buruk mereka yang membantu pemerintahan thaghut. Jika mereka ingin menjadi seorang menteri yang menjalankan politik si thaghut, mereka berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam. Jika mereka ingin menjadi seorang anggota MPR yang menetapkan hukum selain Allah, mereka berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam. Jika mereka ingin menjadi tangan kanan kepercayaan thaghut, mereka berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam. Jika mereka ingin menjadi mata-mata thaghut yang memata-matai rahasia umat Islam, mereka berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam. Jika salah seorang mereka ingin menjadi tentara thaghut, mereka berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam. Demikianlah, setiap tindakan kotor dan memilukan lainnya yang mereka lakukan, selalu saja mereka lekatkan dengan tindakan nabi Yusuf ‘alaihi salam yang bekerja dalam pemerintahan kafir. Itu semua mereka lakukan untuk melegalisasi tindakan mereka !!!!

Tak diragukan lagi, nabi Yusuf ‘alaihi salam berlepas diri dari ini semua melebihi berlepas dirinya srigala dari darah beliau. Beliau dan tindakan mulia beliau berada di suatu lembah, sementara tindakan kotor kaum yang hina tadi berada di lembah lain. Hal ini bukan sekedar omong kosong tanpa dasar ilmu, melainkan ayat-ayat Al Qur’an sendirilah yang berbicara.

7

Page 8: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

فلما لنفسي استخلصه به ائتrrrوني الملك وقrrrال اجعلrrني . قال أمين مكين لدينا اليوم إنك قال كلمه مكنا . وكrrذلك عليم حفيظ إني األرض خrrزائن على

نصrrيب يشrrاء حيث منها يتبrrوأ األرض في ليوسrrفالمحسنين أجر نضيع وال نشاء من برحمتنا

“Dan raja berkata:"Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata:"Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami". (QS. 12:54) Berkata Yusuf:"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan". (QS. 12:55)Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir ini. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. (QS. 12 Yusuf :56)

Dari ayat-ayat ini, kita bisa menyimpulkan sebagai berikut :1- Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa rajalah yang pertama kali

meminta nabi Yusuf ‘alaihi salam untuk mau bekerja untuknya, bukannya nabi Yusuf ‘alaihi salam yang melamar bekerja sebagaimana banyak dipahami oleh masyarakat.

Ini nampak sekali dari ayat “Dan raja berkata:"Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku".” Rajalah yang pertama kali meminta dan menawarkan, sedang nabi Yusuf ‘alaihi salam memilih ---dengan kemuliaan dan keengganan beliau--- pekerjaan yang beliau inginkan dan sesuai dengan beliau. “Berkata Yusuf:"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);”, maka beliaupun memegang jabatan yang beliau inginkan.

Ada perbedaan nyata antara meminta dan melamar pekerjaan, dengan memilih pekerjaan yang sesuai dari sejumlah pilihan pekerjaan yang ditawarkan tanpa meminta dan melamar terlebih dahulu.

Nabi Yusuf ‘alaihi salam ---sekalipun mengalami beratnya masa tahanan bertahun-tahun---tidak sejak awal memenuhi keinginan raja. Beliau lebih senang tinggal di penjara daripada memenuhi panggilan raja untuk menghadap, sampai nama beliau dibersihkan didepan khalayak ramai dan di depan si raja dari tuduhan keji berbuat serong yang dialamatkan kepada beliau. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وقال الملك ائتوني به استخلصه لنفسيRaja berkata:"Bawalah dia kepadaku". Maka tatkala utusan itu

datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf:"Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Robbku, Maha Mengetahui tipu daya mereka". (QS. 12 Yusuf : 50).

Di mana posisi mereka yang berebutan di depan pintu para thaghut dengan alasan maslahat dakwah ---sejak awal sinyal yang diberikan oleh si thaghut, apalagi jika raja mengirim utusan kepada mereka untuk mengunjungi raja---. Di mana posisi mereka dari izzah, kemuliaan dan keimanan nabi Yusuf ‘alaihi salam sehingga mereka menganalogikan kondisi mereka dengan kondisi nabi Yusuf ‘alaihi salam ????

Sayid Qutub dalam fi Dzilalil Qur’an 4/2005 mengatakan :

8

Page 9: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Duhai alangkah malangnya orang-orang yang menodai kemuliaan mereka di telapak kaki para penguasa, padahal mereka orang-orang yang bebas merdeka. Mereka meletakkan api di leher mereka dengan tangan-tangan mereka sendiri. Mereka berguguran hanya karena pandangan ridha, kalimat pujian dan langkah para pengikut, bukan kedudukan orang-orang yag suci pilihan…duhai alangkah baiknya sekiranya salah seorang mereka membaca Al Qur’an ini, dan membaca kisah nabi Yusuf ‘alaihi salam ini, supaya mereka tahu bahwa kemuliaan, harga diri dan izzah merupakan laba yang sesungguhnya, berlipat-lipat kali melebihi laba dari menjilat dan tunduk menyerah.”

2- Firman Allah Ta’ala “Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata:"Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami".

Nabi Yusuf ‘alaihi salam bercakap-cakap tentang apa dengan si raja ? Apakah beliau berbicara seperti berbicaranya orang-orang yang berebutan di depan pintu para thaghut, menyanjung-nyanjung dengan ucapan ungkapan ridha dan pujian atau umpan murahan yang dilemparkan kepada mereka …????

Apakah beliau mengatakan kepada si raja,” Wahai tuan dan pemimpin kami, anda hidup selamanya sebagai mahkota di atas kepala dan dahi kami ??? Apakah beliau menyematkan ungkapan sanjungan, pengagungan dan pensucian kepada si raja ??? Apakah beliau mengatakan –sebagaimana ucapan para penjilat---; saya adalah hambamu dan pelayanmu yang taat, saya membelamu dengan darah dan nyawaku ??? Tidak, seribu satu kali tidak…!!!!

Anda kira beliau berbicara tentang makar para perempuan yang menuduh beliau dengan tuduhan keji, padahal sebelumnya nama beliau sudah dibersihkan , kebenaran telah jelas dan urusan itu telah selesai ???

Apakah beliau mengulangi lagi penjabaran makna mimpi yang sebelumnya telah beliau jabarkan ????

Tidak, tidak yang ini tidak pula yang itu. Dua-duanya tidak layak pada diri seorang nabi Yusuf ‘alaihi salam, karena hal itu merupakan pengulangan yang tidak ada gunanya, dan seorang nabi dijauhkan dari hal seperti itu.

Hanya tinggal satu kemungkinan yag kuat yang ditunjukkan oleh nash-nash lain , yaitu kemungkinan nabi Yusuf berbicara kepada raja Mesir tentang diri beliau sebagai seorang nabi dan Rasulullah ‘alaihi salam, tentang keluarga dan mata rantai kenabian beliau, tentang dakwah tauhid yang beliau dan para nabi sebelum beliau diutus karenanya. Inilah yang layak pada diri seorang nabi Yusuf ‘alaihi wa salam, dan ini pula yang sesuai dengan tuntutan skala prioritas yang telah disebutkan di muka. Bagi nabi Yusuf ‘alaihi salam ---yang mempunyai kesempatan bertemu langsung dengan raja, suatu kesempatan yang mungkin tidak akan terulang lagi---tiada yang lebih penting melebihi menerangkan dakwah tauhid dan mengajak raja untuk bertauhid.1

Sebagaimana firman Allah :

1 - Makna ini kami simpulkan dari buku “Ad Dimuqrathiyatu Dienun” (Demokrasi adalah sebuah agama), karya saudara kami Syaikh Abu Muhammad ‘Ashim Al Maqdisi.

9

Page 10: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

ولقد بعثنا في كل أمة رسوال أن اعبدوا اللهواجتنبوا الطاغوت

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu" (QS. An Nahl:36).

إليه نوحي إال رسول من قبلك من أرسلنا وما فاعبدون أنا إال إله ال أنه

“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasulpun sebelum engkau kecuali Kami mewahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Aku (Allah). Maka beribadahlah kepada-Ku.” (QS Al Anbiya’ :25)

Inilah yang pantas dengan nabi Yusuf ‘alaihi salam sebagai seorang nabi dan rasul, beliau menyampaikannya kepada si raja sejak pertama kali ia bertemu dengannya.

Sekarang kami bertanya ; di mana orang-orang yang berebutan di depan pintu gerbang para thaghut, berlomba-lomba mencari pekerjaan di lantai, istana dan majelis parlemen para thaghut tersebut ? Di mana posisi mereka dibandingkan pekerjaan nabi Yusuf ‘alaihi salam? Di mana posisi mereka dibandingkan dakwah nabi Yusuf ‘alaihi salam, kejantanan dan keberanian beliau?

3- Raja Mesir menjawab perkataan nabi Yusuf ‘alaihi salam dengan mengatakan,” Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami".

Jawaban ini muncul setelah nabi Yusuf ‘alaihi salam berbicara tentang diri beliau dan dakwah beliau selaku seorang nabi. Jawaban ini muncul setelah nabi Yusuf ‘alaihi salam mengajak raja untuk bertauhid dan beribadah kepada Allah Ta’ala semata…hal yang menunjukkan bahwa si raja telah masuk Islam dan beriman, menjadi pengikut dakwah dan dien nabi Yusuf.

Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal berikut :[a]- Ayat-ayat Al Qur’an secara qath’i telah menunjukkan bahwa

para thaghut kafir dan orang-orang yang mendukung kekafiran mereka, mustahil untuk meridhai tauhid dan para dai tauhid, apalagi bekerja untuk menjadikan para dai tauhid berkuasa di atas muka bumi. Allah Ta’ala berfirman :

إن دينكم عن يردوكم حتى يقاتلونكم يزالون وال استطاعوا

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” [QS. Al Baqarah ;217].

أرضrrنا من لنخرجنكم لرسلهم كفروا الذين وقال لنهلكن ربهم إليهم فrrrrأوحى ملتنا في لتعrrrrودن أو

الظالمين“Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka:"Kami

sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". [QS. Ibrahim:13].

Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada seorang rasulpun kecuali orang-orang kafir dan para thaghut mengatakan kepadanya,” Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu

10

Page 11: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

kembali kepada agama kami “. Ini siasat yang selalu diikuti oleh para thaghut dalam menghadapi para nabi dan pengikutnya pada setiap waktu sampai hari kiamat nanti.

Perhatikanlah perkataan Waraqah bin Naufal kepada nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam, ketika beliau memberitahukan wahyu yang beliau lihat,” Alangkah baiknya kiranya aku masih hidup ketika kaummu mengusirmu !” Beliau bertanya,” Apakah mereka akan mengusirku ?.” Waraqah menjawab,” Ya. Tak ada seorangpun yang membawa seperti apa yang kau bawa, kecuali ia pasti dimusuhi. Jika pada hari itu aku masih hidup, aku akan menolongmu dengan kuat.”

Pertanyaannya ; kenapa si raja Mesir ---jika ia masih kafir ---tidak berkata kepada Rasulullah Yusuf ‘alaihi salam,” Kami akan mengusirmu ya Yusuf, dari negeri kami kcuali kalau engkau kembali kepada agama lkami, agama kekafiran. Bahkan si raja ini mengatakan kepada nabi Yusuf ‘alaihi salam perkataan yang sama sekali berbeda dengan hal itu semua “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami ” Si raja malah memberi nabi Yusuf ‘alaihi salam jabatan yang dinginkan dan memberi beliau kebebasan untuk melakukan apa yang beliau senangi dan inginkan ?

Tidak ada jawaban selain bahwa si raja telah masuk Islam, beriman dan mengikuti dakwah nabi Yusuf ‘alaihi salam. Wallahu a’lam bish shawab.

[b]- Telah diriwayatkan atsar yang menunjukkan bahwa raja Mesir telah masuk Islam, seperti diriwayatan imam Ath Thabari dalam tafsirnya dengan sanadnya dari Mujahid, ia berkata,” Raja yang bersama Yusuf‘alaihi salam telah masuk Islam.”

Imam Al Baghawi dalam tafsirnya menyatakan,” Mujahid dan ulama lain mengatakan,” Yusuf ‘alaihi salam terus menerus mendakwahi raja dengan lembut untuk masuk Islam sampai akhirnya raja beserta banyak rakyat masuk Islam.

[c]- Kita perhatikan raja membenarkan ta’bir mimpi Yusuf ‘alaihi salam. Ia mempercayai penjelasan Yusuf ‘alaihi salam tentang apa yang akan menimpa kerajaannya, baik masa sulit maupun masa kemakmuran, selama empat belas tahun yang akan datang. Raja membenarkannya, tanpa sedikitpun mendialogkan, memperdebatkan atau menentang. Bagi raja, ini adalah urusan ghaib, tak mungkin ia membenarkannya seperti ini kecuali bila ia sejak awal memang membenarkan kenabian nabi Yusuf ‘alaihi salam dan membenarkan bahwa ta’bir mimpi ini adalah ilmu yang benar yang tidak mungkin meleset, yang diwahyukan Allah Ta’ala kepada Yusuf ‘alaihi salam sebagai seorang nabi dan rasul. Raja membenarkan bahwa ta’bir ini pasti akan terjadi dan tidak meleset.

Bagaimana raja tidak membenarkan kenabian nabi Yusuf ‘alaihi salam, sementara ia dengan mata kepala sendiri melihat kebenaran ta’bir mimpi Yusuf dalam alam nyata, tanpa sedikitpun tambahan atau pengurangan ?

Dengan melihat beberapa pertimbangan ini, maka kami melihat pendapat yang menyatakan raja telah masuk Islam adalah pendapat yang lebih kuat, meskipun kami tidak menyatakannya secara pasti karena tidak adanya nash yang tegas menentukan perbedaan pendapat ini. Yang kami pastikan, ada kemungkinan raja telah masuk Islam da inilah pendapat yang lebih kuat, sebagaimana ada kemungkinan raja masih tetap kafir namun ini adalah pendapat yang lebih lemah. Adanya

11

Page 12: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

kemungkinan ini sangat penting sekali untuk menunjukkan batilnya pengambilan dalil orang-orang yang memperbolehkan bekerja dalam pemerintahan thaghut kafir dan murtad dengan dasar perbuatan Yusuf ‘alaihi salam sebagai mentri raja kafir Mesir, karena kaedah ushuliyah menyatakan,” Idza wujida al ihtimaalu, bathala al istidlaalu”, Jika masih ada kemungkinan, maka tidak bisa dijadikan dalil.”

4- Pekerjaan yang dilakukan oleh nabi Yusuf ‘alaihi salam tidak sanggup dilakukan oleh seorang rakyatpun (pada masa itu) selain oleh nabi Yusuf ‘alaihi salam. Bila beliau tidak mengambil jabatan tersebut, maka secara pasti seluruh rakyat akan mati kelaparan dan kejahatan akan merajalela seluas-luasnya, sebuah hal yang sering terjadi dalam kondisi kemiskinan dan kelaparan.

Jabatan yang dipegang oleh nabi Yusuf ‘alaihi salam adalah hutang, bukan kekayaan, tidak mungkin akan dipegang kecuali oleh orang-orang bermental baja. Karena beratnya pekerjaan itu, tak seorangpun ---selain nabi Yusuf ‘alaihi salam --- yang hidup pada masa bencana tersebut yang berani berfikir mengemban tanggung jawab pada masa sulit tersebut, sebuah tanggung jawab yang memberatkan kepala dan hidup pelakunya, sampai raja sendiri tidak berani mengemban tanggung jawab tersebut. Raja justru menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Yusuf ‘alaihi salam, sehingga dirinya selamat dari kemarahan dan kelaparan seluruh rakyatnya.

Hal ini dinyatakan oleh Sayid Qutub dalam Fi Dzilalil Qur’an 4/2005, di mana beliau mengatakan :

Nabi Yusuf ‘alaihi salam yang melihat sambutan dari raja, tidak meminta untuk dijadikan bendahara negara demi memenuhi kepentingan pribadi. Beliau secara sangat bijaksana memilih waktu yang diberikan kepadanya untuk mengemban sebuah tugas berat membebani yang membawa tanggung jawab besar pada masa krisis yang paling berat. Itulah tugas memberi makanan pokok untuk seluruh rakyat Mesir dan negara-negara tetangga selama tujuh tahun ke depan, di saat tidak ada tanaman yang bertahan hidup dan binatang ternak tidak mengeluarkan daging dan susu.

Pekerjaan ini bukanlah kekayaan yang diminta Nabi Yusuf ‘alaihi salam untuk kepentingan pribadi beliau, karena tak ada seorangpun yang mengatakan bahwa memberi makanan pokok untuk satu bangsa selama tujuh tahun berturut-turut adalah sebuah kekayaan. Tak lain, tugas ini merupakan sebuah pekerjaan berat yang dijauhi semua orang, karena mereka sendiri telah terbebani dengan beban keluarga masing-masing. Terlebih lagi, kelaparan (dekat kepada) kekafiran. Sementara bangsa Mesir yang kelaparan itu telah dirobek-robek oleh kekafiran dan penyakit stres.

Nabi Yusuf ‘alaihi salam meminta pekerjaan yang diyakininya bisa beliau emban, pekerjaan di masa-masa krisis yang akan datang sebagaimana beliau terangkan dalam ta’bir mimpi raja. Beliaulah orang terbaik di negara itu yang bisa melakukannya, sebuah tugas yang beliau yakini akan menjaga nyawa rakyat dari kematian, negara dari kehancuran dan masyarakat dari kelaparan. Beliau betul-betul menyadari situasi sangat membutuhkan pengalaman, kemampuan dan amanah beliau.”

Penjelasan ini sangat penting sekali untuk membandingkan antara pekerjaan nabi Yusuf ‘alaihi salam yang agung dengan para penyeru hak rakyat untuk menetapkan hukum (pendukung demokrasi) yang bekerja untuk pemerintahan thaghut kafir dan murtad.

12

Page 13: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

5- Pekerjaan yang diemban nabi Yusuf ‘alaihi salam merupakan bentuk kekuasaan hakiki bagi beliau pribadi dan bagi dakwah beliau ---bukan sekedar lamunan dan perkiraan---. Beliau bebas berbuat apa saja yang beliau kehendaki, perintah dan keputusan beliau berlaku atas siapapun yang hidup di bawah kekuasaan beliau, termasuk raja Mesir sendiri yang dengan karunia Allah Ta’ala berbalik menjadi seorang hamba (hamba Allah Ta’ala) yang mentaati nabi Yusuf ‘alaihi salam, melaksanakan perintah dan arahan beliau serta meminta pertimbangan beliau dalam segala urusan.

Inilah yang dimaksud dengan firman Allah Ta’ala :ف مكنا وكذلك rrوأ األرض في ليوسrrحيث منها يتب

أجر نضrrrrيع وال نشrrrrاء من برحمتنا نصrrrrيب يشrrrrاءالمحسنين

“Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir ini. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. 12 Yusuf :56)

Imam Ath Thabari dalam tafsirnya meriwayatkan dengan sanadnya dari As Sudi ia berkata,” Raja Mesir menjadikan Yusuf ‘alaihi salam sebagai pembantunya. Nabi Yusuf-lah yang memegang kekuasaan Mesir. Beliau mengurusi bidang jual beli dan perdagangan dan seluruh urusan Mesir lainnya. Itulah makna firman Allah,” Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir ini. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”

Imam Ath Thabari mengatakan,” Yunus menceritakan kepadaku ia berkata,” Ibnu Wahab memberitahukan kepadaku bahwa ia berkata, Ibnu Zaid mengatakan tentang makna firman Allah Ta’ala ; [“Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir ini. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”] Maknanya ; Kami (Allah Ta’ala) menjadikan Yusuf ‘alaihi salam memiliki seluruh urursan dunia yang ada di Mesir, ia bebas berbuat apa saja di Mesir, seluruh urusan diserahkan kepadanya.”

Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan,” Ibnu Abbas berkata tentang nabi Yusuf ‘alaihi salam; Ia duduk di atas ranjang, para pejabat kerajaan mendekat kepadanya, kemudian raja Mesir bersama para istrinya memasuki rumah Yusuf ‘alaihi salam dan menyerahkan urusan Mesir kepadanya.”

Imam Al Qurthubi berkata,” Ketika raja Mesir menyerahkan urusan Mesir kepada Yusuf ‘alaihi salam, Yusuf ‘alaihi salam lantas berbuat lemah lembut kepada rakyat. Ia mengajak manusiauntuk masuk Islam, sampai akhirnya mereka beriman kepadanya. Yusuf ‘alaihi salam menegakkan keadilan di kalangan rakyat, sehingga kaum laki-laki dan perempuan mencintainya.”

Imam wahab, As Sudi, Ibnu Abbas dan para ulama tafsir lainnya juga meriwayatkan bahwa setelah melihat kebijaksanaan Yusuf ‘alaihi salam yang mendalam dan pemerintahannya yang adil, raja Mesir berkata,” Aku serahkan seluruh urusan kepadamu, berbuatlah sekehendak anda, kami menjadi pengikutmu, aku bukanlah orang yang

13

Page 14: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

membangkang dari ketaatan kepadamu, aku tak lain hanyalah salah seorang dari sekian hamba sahayamu.” Tafsir Al Qurthubi.

Imam Al Baghawi dalam tafsirnya mengatakan,” Ibnu Ishaq dan Ibnu Zaid mengatakan,” Raja Mesir mempunyai banyak perbendaharaan kerajaan, semuanya ia serahkan kepada Yusuf ‘alaihi salam, raja Mesir memberlakukan seluruh perintah dan ketetapan Yusuf.”

Sayid Qutub dalam Fi Dzilalil Qur’an 4/2014 mengatakan,” irman Allah Ta’ala “(dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir ini” maknanya adalah Yusuf ‘alaihi salam bebas memilih rumah yang ia inginkan, kedudukan yang ia inginkan, berbeda sama sekali dengan sumur yang penuh dengan ketakutan dan penjara yang penuh dengan borgol.

Demikian juga konteks seluruh ayat dalam surat ini tidak menunjukkan peran raja Mesir atau seorang-pun pejabatnya Mesir. Seluruh urusan sudah berada di tangan Yusuf ‘alaihi salam, yang telah bekerja keras menaggung tugas pada masa krisis yang berat. Allah Ta’ala hanya menampakkan nabi Yusuf ‘alaihi salam saja dalam panggung peristiwa. Allah menundukkan seluruh kondisi untuk nabi Yusuf ‘alaihi salam, dan inilah realita yang sesungguhnya.”

Seluruh buku tafsir lama dan baru telah sepakat menyatakan bahwa seluruh urusan pemerintahan dan kerajaan telah barada di tangan Yusuf ‘alaihi salam, beliaulah pemberi perintah dan larangan yang sesungguhnya. Beliau bebas berbuat apa saja tanpa sedikitpun ada orang lain yang mengontrol dan mengevaluasi pekerjaan beliau.

Perbandingan antara realita pekerjaan nabi Yusuf dengan realita pekerjaan anggota MPR / parlemen yang menyerukan hak menetapkan hukum berada di tangan rakyat dan suara mayoritas

Dari pengantar penjelasan yang penting di atas, jelaslah banyak perbedaan mendasar antara pekerjaan nabi Yusuf ‘alaihi salam dengan pekerjaan kalangan anggota parlemen / MPR dan lainnya yang menyerukan hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum. Di bawah ini kami jelaskan secara global sisi perbedaan yang paling penting :

1- Nabi Yusuf ‘alaihi salam adalah seorang da’i yang mengajak kepada tauhid dan mencampakkan kesyirikan dengan segala bentuk dan jenisnya, baik sebelum berkuasa maupun sesudah berkuasa, dan dakwah tauhid inilah prioritas pekerjaan dan perhatian beliau.

Sementara kalangan anggota parlemen dan pengikut demokrasi lainnya adalah penyeru kepada kesyirikan, hak rakyat untuk menetapkan hukum dan hak uluhiyah (hak diibadahi dan disembah) di tangan makhluk, baik sebelum berkuasa maupun sesudah berkuasa. Tauhid menurut mereka bukanlah suatu hal yang penting, apalagi untuk menjadi prioritas program dan perhatian mereka !!!.

2- Yusuf ‘alaihi salam bekerja pada seorang raja ---yang menurut pendapat yang lebih kuat sebagaimana penjelasan sebelumnya---telah masuk Islam dan beriman kepada nabi Yusuf ‘alaihi salam dan dakwah beliau.

Sebaliknya, para penyeru hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum bekerja pada para thaghut kafir dan murtad, yang menurut dien Allah harus diperangi !!!!

14

Page 15: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Bagaimana mereka menganalogikan pekerjaan mereka untuk para penguasa zindiq murtad dengan pekerjaan pada penguasa yang kekafirannya hanya sekedar kemungkinan dan itupun pendapat yang lemah ?

Padahal kaedah ushuliyah menyatakan,” Jika masih mengandung kemungkinan, maka tidak sah dijadikan dalil.”

3- Nabi Yusuf ‘alaihi salam adalah penguasa yang seluruh perintahnya betul-betul dijalankan, beliaulah pemberi perintah dan larangan yang sesungguhnya. Keberadaan raja Mesir sendiri sama sekali tidak berpengaruh. Artinya, ada dan tidaknya raja Mesir sama saja.

Sementara para penyeru bolehnya menjadi anggota parlemen ---terlebih lagi di Timur Tengah---tak lain hanyalah budak dan pengikut kepada tuan-tuan dan para penguasa mereka. Mereka melaksanakan undang-undang dan perintah-perintah batil yang didiktekan oleh para thaghut durjana.

Dalam tataran pekerjaan parlemen, seorang anggota parlemen ---selain pekerjaannya sendiri adalah pekerjaan syirik menetapkan hukum selain hukum Allah Ta’ala---senantiasa komitmen dan melaksanakan undang-undang ke-parlemen-an yang syirik yang wajib dilaksanakan oleh setiap anggota parlemen.

Demikian juga dalam tataran sebagai seorang mentri, ia tak lain hanyalah pelaksana dari kebijakan dan undang-undang thaghut yang didiktekan kepadanya, ia tidak bisa keluar meski satu jengkalpun dari undang-undang thaghut tersebut. Menyeleweng atau meremehkan sedikitpun pelaksanaan undang-undang tersebut akan menyeretnya kepada pertanggung jawaban dan hukuman, bahkan mungkin diusir dan dipecat…mana perbandingan mereka dengan nabi Yusuf ‘alaihi salam???

4- Nabi Yusuf ‘alaihi salam mempunyai kemampuan, hak dan kebebasan mutlak tanpa batas untuk melakukan apaun yang ingin beliau kerjakan. Beliau berhak mengontrol dan mengevaluasi sesuai keinginan beliau, bahkan dalam sebagian buku tafsir disebutkan beliau berhak mengontrol makanan yang akan disuguhkan kepada raja, ketika raja mengadukan rasa laparnya kepada beliau.

Sementara para anggota parlemen dan mentri pada masa sekarang ini tidak bisa menanyakan kepara para raja dan penguasa mereka, perihal milayaran dolar kekayaan negara yang lari ke rekening pribadi mereka, yang digunakan untuk membiayai istana-istana dan syahwat mereka.

5- Pekerjaan yang diemban oleh nabi Yusuf ‘alaihi salam benar-benar merupakan kehidupan bagi seluruh rakyat. Bila beliau tidak memegang pekerjaan tersebut, maka kematian rakyat benar-benar akan terjadi, terlebih lagi kaum lemah ; wanita dan anak-anak. Siapa anggota perlemen atau mentri yang berani menyatakan kalau dirinya tidak memegang jabatan dari thaghut tersebut, seluruh rakyat akan binasa ???

Maslahat pekerjaan nabi Yusuf ‘alaihi salam adalah jelas, nyata dan kuat, sementara pekerjaan anggota parlemen atau mentri telah nampak, jelas dan kuat kerusakannya.

6- Nabi Yusuf ‘alaihi salam dalam mengemban pekerjaannya tak pernah sekalipun melakukan pelanggaran terhadap syariat, sementara pekerjaan para anggota parlemen dan mentri yang menyerukan hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum, sama sekali tidak

15

Page 16: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

ada tempat menghindar dari berpuluh-puluh kali menyelisihi syariat yang telah disebutkan sebelum ini.

7- Hal lain yang juga membantah pendapat orang-orang yang menyelisihi –ketika terjadi kontradiksi---adalah bahwa syariat orang sebelum kita tidak mempunyai kewajiban mengikat atas diri kita (umat Islam, umat Muhammad Shallalahu ‘alaihi wa salam) ketika ada nash-nash dalam syariat ita yang menaskh (menghapus) dan bertentangan dengan syariat orang sebelum kita. Sebagaimana dalam persoalan kita saat ini, di mana ada banyak nash ---sebagian telah disebutkan---yang melarang bekerja pada para pemimpin kekafiran dan kedzaliman,” sehingga tidak menjadi penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara”, apalagi jika kekafiran penguasa tersebut dikarenakan sebab murtad dan zindiq ---maksudnya kekafiran mereka terjadi belakangan, bukan sejak awal usia lahir/baligh---. Sesungguhnya telah ada ijma’ para ulama tentang wajibnya melawan penguasa murtad dengan kekuatan ---bukannya malah bekerja dan berwala’ kepada mereka---sampai akhirnya mereka berhasil melengserkannya dan menggantikannya dengan penguasa muslim yang adil.

Pada masa Yusuf ‘alaihi salam, disyariatkan bersujud kepada orang lain sebagai bentuk penghormatan. Demikian juga pada masa Sulaiman, dibuat monumen, patung, dan gambar, sementara semua hal ini dilarang dalam syariat kita karena adanya dalil yang melarang dan menaskh (menghapus).

Tidak semua hal yang disyariatkan kepada para nabi sebelum kita juga disyariatkan kepada kita hanya karena para nabi sebelum kita melakukannya dan mengakuinya, sebagaimana firman Allah Ta’ala ;

ومنهاجا شرعة منكم جعلنا لكل“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan

jalan yang terang .” [QS. Al Maidah 48].Kita adalah umat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam, kita

tidak mempunyai kewajiban selain mengikuti beliau, melaksanakan perintah, ajaran dan sunah beliau.

8- Berdalil dengan perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam berarti melakukan qiyas, padahal ada perbedaan yang sangat besar antara hal yang dijadikan sumber qiyas dengan hal yang diqiyaskan. Lebih dari itu juga telah ada nash yang menghalangi penggunaan qiyas. Kaedah ushuliyah menyatakan,” Tidak boleh melakukan qiyas bila telah ada nash.”, apalagi nash bertentangan dengan hal yang diqiyaskan, sebagaimana terjadi pada masalah kita ini.

Nash-nash yang menghalangi melakukan qiyas dalam persoalan ini banyak sekali, antara lain :

سبيال المؤمنين على للكافرين الله يجعل ولن“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang

kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” [QS. An Nisa’ :141].

لله كله الدين ويكون فتنة تكون حتى وقاتلوهم“Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan supaya

agama itu semata-mata untuk Allah.” [QS. Al Anfaal ;39]. Dalam hadits yang shahih, Rasulullah Shallahu ’alaihi wa sallam

bersabda ;

16

Page 17: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

ومن نجا، نابذهم فمن وتنكرون، تعرفون أمراء سيكون هلك خالطهم ومن سلم، اعتزلهم

“Akan ada para pemimpin yang bebuat hal yang kalian ketahui mereka berbuat mungkar. Maka barang siapa memerangi mereka, ia telah selamat. Barang siapa menjauhi mereka, ia telah selamat. Barang siapa membaur dengan mereka, ia akan binasa.”

فيما فبايعن}}اه، الن}}بي قال: دعانا الصامت بن عبادة وعن ومكرهن}}ا، منشطنا في والطاعة السمع على بايعنا أن لينا أخذ

أن إال أهل}}ه، األمر نن}}ازع ال وأن علينا، وأثرة ويسرنا، وعسرنابرهان فيه الله من عندكم بواحا كفرا تروا

“Dari Ubadah bin Shamit ia berkata,” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memanggil kami dan kami membaiat beliau. Di antara isi baiat yang beliau ambil dari kami adalah ; kami membaiat beliau untuk senantiasa mendengar dan mentaati beliau baik dalam keadaan semangat maupun malas, baik keadaan lapang maupun keadaan sempit, juga atas para pemimpin yang mementingkan diri sendiri dan kami tidak akan merebut urusan (kekuasaan) ini dari para pemegangnya kecuali kalau kalian melihat kekafiran yang nyata yang ada dalilnya dari Allah Ta’ala.” [Muttafaq ‘alaihi].

9- Berdalilnya para penyeru perjuangan lewat parlemen dan demokrasi dengan pekerjaan nabi Yusuf ‘alaihi salam ---padahal antara keduanya ada perbedaan yang sangat jauh---merupakan bentuk berdalil dengan mutasyabihat dan meninggalkan hal yang sudah muhkamat (hukum paten) dalam dien Islam.

Hal yang sudah muhkamat dalam masalah kita kali ini ---di mana tak seorang muslimpun boleh keluar darinya atau menyelisihinya --- adalah nash-nash syar’i yang banyak dan maknanya telah jelas yang memerintahkan berjihad melawan orang-orang kafir dan murtad, memisahkan diri dari mereka, berbara’ (memusuhi dan menampakkan kebencian yang sangat) kepada mereka, tidak mentaati dan berwala’ (loyalitas) kepada mereka…yang jumlahnya sangat banyak sekali, tidak mungkin kita sebutkan semuanya dalam tempat ini.

Di antara bentuk makar dan kebatilan mereka adalah mereka memicingkan mata mereka ---baik sengaja maupun tidak, suka atau benci---dari seluruh nash-nash syar’i yang berkaitan dengan masalah ini, sehingga anda akan mendapati nash-nash syar’i tersebut tidak mempunyai pengaruh sedikitpun dalam brosur, buletin, dan ceramah-ceramah mereka, seakan-akan nash-nash syar’i tersebut bukan bagian dari dien Allah Ta’ala. Mereka memusatkan seluruh perhatian dan pikiran rusak mereka kepada kisah nabi Yusuf ‘alaihi salam, seakan-akan dalam dien Allah Ta’ala tidak dalil yang mengatur masalah kita ini selain kisah nabi Yusuf ‘alaihi salam.

Bagian mereka dalam kitabullah adalah firman Allah Ta’ala ; تشrrابه ما فيتبعrrون زيغ قلrrوبهم في الrrذين فأما

إال تأويله يعلم وما تأويله وابتغrrاء الفتنة ابتغrrاء منه من كل به آمنا يقولrrون العلم في والراسrrخون اللهاأللباب أولوا إال يذكر وما ربنا عند

“Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang

17

Page 18: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” [QS. Ali Imran :7].

Dari penjelasan yang telah lewat ini kita bisa mengetahui bahwa nabi Yusuf ‘alaihi salam berada di satu lembah, sementara kaum perlementer demokratis penyeru hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum berada di lembah yang lain. Menganalogikan pekerjaan mereka dengan pekerjaan nabi Yusuf ‘alaihi salam merupakan qiyas bathil yang tidak boleh, termasuk dalam katgori menganalogikan sesuatu dengan hal yang bertolak belakang dengannya.

Dengan demikian, menyandarkan perbuatan mereka kepada perbuatan nabi Yusuf ‘alaihi salam merupakan sebuah perbuatan rusak yang tidak bisa dijadikan hujah, apalagi dijadikan pegangan sebagai dalil yang shahih dalam masalah ini.

Syubhat Kedua : Berdalil dengan kisah raja Najasyi

Mereka mengatakan,” Najasyi adalah seorang raja dan penguasa, ia tidak menetapkan perkara dengan hukum Allah. Meski demikian, ketika ia meninggal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam melaksanakan sholat ghaib dan mendoakannya. Beliau bersabda kepada masyarakatnya,” Sesungguhnya ada seorang saudara kalian yang meninggal di negeri Habasyah.” Ini semua, kata mereka, adalah dalil yang menunjukkan bolehnya berperan serta ---baik sebagai anggota MPR/parlemen maupun mentri dalam kabinet--- dalam berbagai pemerintahan hari ini yang tidak memutuskan perkara dengan hukum Allah.

Saya katakan ; berdalihnya mereka dengan kisah raja Najasyi untuk menyatakan kebolehan realita mereka yang menyimpang dan batil merupakan sikap berdalih yang rusak dan tidak sah, tidak bisa menjadi hujah karena tidak adanya sisi kesamaan antara perbuatan dan kondisi seorang anggota parlemen atau mentri dalam kabinet, dengan pekerjaan dan kondisi raja Najasyi, sehingga tidak boleh menganalogikan kondisi dan pekerjaan mereka dengan kondisi dan pekerjaan raja Najasyi. Di antara bentuk perbedaan yang paling mendasar antara kondisi dan pekerjaan raja Najasyi dengan kondisi dan pekerjaan anggota parlemen dan mentri kabinet pada zaman sekarang ini yang membatalkan kebenaran analogi dan dalih mereka, adalah :

1- Najasyi adalah raja dan penguasa tertinggi negaranya, dimana tidak ada lagi penguasa yang lebih tinggi darinya. Hal ini nampak jelas sekali ketika para pendeta dan penasehatnya bersepakat untuk menyerahkan para shahabat nabi yang berhijrah ke negerinya, kepada kaum musyrik Quraisy dan mengembalikan mereka ke Makkah. Raja Najasyi menolak saran para pendeta dan penasehatnya. Ia bahkan menjawab dengan tegas,” Demi Allah Ta’ala, aku sekali-kali tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian (utusan musyrikin Quraisy), dan aku tidak ada niatan untuk menyerahkan mereka.” Ia kemudian berkata kepada para

18

Page 19: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

shahabat,” Pergilah, kalian mendapatkan keamanan penuh di negeriku. Siapa saja yang mencela kalian, ia akan didenda. Siapa saja yang mencela kalian, ia akan didenda. Saya tidak senang mempunyai segunug emas, bila aku harus mengusik salah seorang di antara kalian.”

Jadi raja Najasyi adalah pemegang kebijakan dan keputusan, sementara para anggota parlemen atau mentri kabinet pada zaman sekarang ini ---terlebih lagi di negara-negara arab--- tunduk kepada banyak kekuatan dan berpecah belah. Mereka ditawan oleh undang-undang batil, yang tidak bisa tidak mereka harus melaksanakan dan tunduk kepadanya. Belum lagi para anggota parlemen dan mentri kabinet tersebut hanyalah hamba dan pengikut yang tunduk kepada keinginan-keinginan para raja dan pembesar mereka, sebagaimana telah disebutkan di depan.

2- Najasyi masuk Islam saat ia menjadi raja atas bangsa yang beragama nashrani. Kekuasaan baginya merupakan hal yang sudah harus ia tunaikan, baik sebelum masuk Islam maupun setelah masuk Islam. Sementara kalangan pendukung parlemen penyeru hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum berusaha dengan menghinakan diri untuk suatu hal yang mereka anggap sebagai kekuasaan dan jabatan di bawah naungan pemerintahan thaghut yang memerangi dan memusuhi Islam dan kaum muslimin.

3- Najasyi masuk Islam dalam kondisi darurat (terpaksa / sulit) yang membolehkannya secara syar’i untuk melakukan beberapa larangan syar’i. Ia adalah raja dari bangsa yang beragam nasrani, bukan hal mudah baginya untuk membawa bangsanya masuk Islam. Juga bukan hal mudah baginya untuk menyelisihi bangsanya dalam segala hal, jika ia melakukan hal itu maka kematian dan pembunuhan pasti akan menimpa dirinya, sebagaimana dialami oleh Dhaghatir Ar Ruumi ---seorang pembesar dan raja di bawah imperium Romawi---ketika menampakkan keislamannya, melepaskan pakaian kebesarannya dan memakai pakaian putih kemudian keluar ke perkumpulan bangsa Romawi, mengajak mereka masuk Islam dan bersaksi dengan kesaksian yang haq (bersyahadat) di hadapan mereka. Mereka langsung mengerubutinya, memukuli dan membunuhnya. Ketika Dihyah kembali kepada Heraclius (kaisar Romawi) dan mengabarkan berita tentang Daghatir, Heraclius berkata kepada Dihyah,” Sudah saya katakan kepadamu, kami menakutkan nasib kami di tangan mereka (bangsa Romawi). Dhaghatir itu bagi bangsa Romawi lebih mulia dariku.”2

Sementara kalangan pendukung parlemen penyeru hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum, mereka sendirilah yang berusaha dengan keinginan mereka sendiri untuk berada dalam kondisi sulit untuk melegalkan bagi diri mereka untuk melakukan pelanggaran syariat dan menerjang berbagai larangan agama.

4- Tetap bertahannya Najasyi sebagai raja yang berkuasa mempunyai maslahat yang lebih kuat. Di satu sisi, ia bisa melindungi dirinya sendiri dengan kekuatan dari kemungkinan orang-orang yang marah dan memberontak kepadanya. Ia juga bisa melindungi da merawat lebih dari delapan puluh shahabat dan shahabiyah yang berlindung kepadanya 2 - Lihat Fathul Baari Syarhu Shahih Bukhari 1/56.

19

Page 20: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

dengan perintah nabi shallallahu ‘alaihi wa salam. Belum lagi ratusan penduduk Habasyah yang masuk Islam, kematian dan kehancuran merea sudah di ambang mata jika Najasyi turun dari singgasananya. Kekuasaan bagi Najasyi merupakan sebuah sarana untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang mukmin bertauhid yang bersamanya. Inilah yang dikatakan oleh Najasyi dengan ungkapan :

“ Kalau bukan karena kedudukanku sebagai raja, tentulah aku akan mendatangi beliau ---Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam--- sehingga aku bisa mencium kedua sandal beliau.” Kedudukan sebagai raja inilah yang menghalangi keinginan ini.

Dalam hadits Ummu Salamah, ia mengatakan,” Kami tinggal di sisinya ---Najasyi---dalam sebaik-baik negeri dengan sebaik-baik tetangga. Demi Allah, kami takut kalau ada yang menjatuhkan kekuasaannya. Demi Allah, kami tidak pernah merasa sedih sepertti kesedihan kami kalau hal itu terjadi. Kami takut, sepeninggal Najasyi akan berkuasa seorang raja yang tidak mengerti dengan hak kami, sebagaimana Najasyi mengetahui hak kami.”

Di mana posisi kalangan pendukung parlemen penyeru hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapan hukum, dari maslahat yang lebih kuat ini ? Sekalipun mereka sudah mengalah dalam banyak hal, mentaati berbagai kewajiban demi membuat keridhaan thaghut, mereka tetap saja tidak mampu melindungi diri mereka sendiri, apalagi melindungi kaum muslimin yang lain. Jaminan keamanan palsu dari pihak thaghut yang banyak mereka banggakan dan perbincangkan telah didustakan oleh realita yang bisa dilihat dan diinderai ketika kita melihat puluhan anggota parlemen yang mengkhayal bahwa mereka bebas merdeka, ketika mereka melanggar “lampu merah”, kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan, ternyata tetap saja mereka dijebloskan ke dalam penjara, dihinakan, dipukuli sekujur tubuhnya dengan disaksikan dan didengar beritanya oleh masyarakat luas, pendukung, partai dan kelompok mereka. Kisah syaikh anggota parlemen yang dipukuli di masjidnya di Yordania ---dengan mengatas namakan undang-undang melawan panjang lidah---sampai hampir saja mati dan dibunuh, sudah sangat terkenal di semua kalangan !!!!

5- Najasyi adalah seorang raja muslim atas bangsa yang beragama Nasrani, sementara permasalahan kita adalah permasalahan boleh tidaknya bekerja pada pemerintahan murtad yang memerintah umat Islam dengan undang-undnag kafir. Perbedaan antara kedua masalah ini nampak jelas sekali bagi orang yang berakal. Yang satu tentu saja tidak bisa dianalogikan dengan yang lain.

6- Tak ditemukan adanya satu dalilpun yang shahih yang secara tegas menyatakan bahwa Najasyi telah melanggar sebuah perintah yang telah sampai kepadanya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam selama masa kehidupannya sebagai seorang muslim.

Sementara kita bisa membuktikan bahwa para pendukung parlemen telah terjatuh dalam puluhan kali pelanggaran syariat, mereka tidak bisa menghindar dan membebaskan diri mereka dari pelanggaran tersebut. Sebagiannya telah kami sebutkan dalam buku ini.

20

Page 21: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

7- Kekurangan apapun yang dilakukan oleh Najasyi yang disebutkan oleh para ulama, maka terjadi karena salah satu dari dua sebab ; {a}- karena kelemahan yang tidak bisa ia tolak, seperti tidak sampainya nash syar’i kepada beliau dalam hal kekurangan yang dilakukannya, atau karena {b}- kelemahan beliau untuk membawa rakyatnya yang beragama Nasrani untuk mendapatkan hidayah (masuk Islam) dan untuk melaksanakan perintah syariat yang ilmunya telah sampai kepada beliau. Kelemahan menurut kesepakatan ulama meniadakan taklif atas pelakunya sampai ia mempunyai kemampuan dan kesanggupan.

Sebagaimana firman Allah ta’ala :وسعها إال نفسا الله يكلف ال

“ Allah tidak membebani setiap jiwa kecuali apa yang ia mampu.” [QS. Al Baqarah ; 286].

استطعتم ما الله فاتقوا“ Maka bertaqwalah kepada Allah semaksimal kesanggupan kalian.”[QS. At Taghabun :16].

Dalam hadits yang telah disepakati keshahihannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda :

استطعتم ما منه فأتوا به أمرتكم وما“ Dan apa yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah sesuai maksimal kemampuan kalian.”

Di mana posisi kalangan pendukung parlemen dari sifat ini ? Kami melihat mereka melakukan pelanggaran syariat dengan ilmu (mengetahui perbuatannya melanggar), keinginan dan rencana kuat sebelumnya.

8- Berdalihnya mereka dengan kisah Najasyi merupakan bentuk berdalih dengan qiyas, padahal sudah ada nash syar’i . Sudah kami terangkan nash-nash syar’i tersebut yang menghalangi menggunakan qiyas dalam masalah ini, apalagi qiyas tersebut menyelisihi nash-nash syar’i.

9- Berdalilnya para penyeru perjuangan lewat parlemen dan demokrasi dengan kisah Najasyi merupakan bentuk berdalil dengan mutasyabihat dan meninggalkan hal yang sudah muhkamat dalam dien Islam. Hal yang sudah muhkamat dalam permasalahan kita ini adalah puluhan nash syariat yang menegaskan telah kafirnya penguasa yang tidak memerintah rakyat dengan hukum Allah, atau kafirnya orang yang berhukum kepada undang-undang thaghut dengan berpaling dari hukum Allah dan syariat-Nya.

Karena itu kami dengan tegas menyatakan dalam kisah Najasyi tidak ada hal yang bisa dijadikan dalil bagi legalitas syar’i dan dibenarkannya bekerjanya kalangan anggota parlemen pengikut demokrasi. Menganalogikan kondisi para penyeru hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum dengan kondisi dan pekerjaan Najasyi merupakan bentuk analogi yang rusak dan sama sekali tidak boleh dikarenakan adanya banyak perbedaan mendasar antara hal yang jadi

21

Page 22: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

patokan analogi dengan hal yang dianalogikan, juga karena tidak adanya sisi kesamaan antara keduanya.

Syubhat Ketiga :Berdalih dengan Hilful Fudhul

Mereka mengatakan ; hilful fudhul merupakan perjanjian sekelompok orang kafir, mereka saling berjanji di antara mereka untuk menolong orang-orang yang terdzalimi. Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam telah memuji perjanjian ini. Beliau menyatakan tidak akan membatalkannya meski diberi unta merah…ini menunjukkan kebolehan melibatkan diri dalam pemerintahan kafir yang dipimpin oleh orang-orang kafir, sebagaimana hari ini tejadi pada beberapa kelompok Islam yang terlibat dalam pemerintahan kafir yang menguasai negara –negara kaum muslimin.

Kami menjawab syubhat yang lemah ini dalam beberapa point berikut :

1- Pertama kali harus disebutkan dahulu hadits yang berkenaan dengan hilful fudhul atau hilful muthibin, setelah itu barulah bisa diketahui sisi-sisi persamaan antara hilful fudhul dengan sifat pekerjaan para anggota parlemen dan pendukung hak rakyat dan suara mayoritas untuk menetapkan hukum, benarkah salah satu bisa dianalogikan dengan yang lain ?

Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam kitab beliau, Al Adaabu al Mufradu dengan sanadnya dari Abdurahman bin Auf bahwa Rasulullah shalllallahu ‘alaihi wa salam bersabda ;

وأن أنكثه أن أحب فما المطيبين، حلف عمومتي مع شهدت النعم حمر لي "

“ Saya telah menghadiri bersama para paman saya hilful muthibin, saya tidak ingin membatalkannya, sekalipun untuk itu saya diberi unta merah.”3 Dalam riwayat lain,” Saya menghadiri hilful muthibin bersama para paman saya, saat saya masih anak-anak.”

Imam Ibnu Atsir dalam bukunya An Nihayatu fi Gharibil Hadits mengatakan,” Bani Hasyim, bani Zuhrah, dan bani Taim berkumpul di rumah Ibnu Jud’an pada masa jahiliyah, mereka meletakkan thib (minyak wangi) dalam sebuah baskom, kemudian mereka serentak mencelupkan tangan mereka ke dalam baskom. Mereka saling bersumpah untuk saling menolong dan mengembalikkan hak orang-orang yang didzalimi. Karena itu, perjanjian itu disebut dengan perjanjian muthibin.”

2- Perlu juga untuk kita sebutkan ---secara ringkas dan singkat--- hukum mengikat perjanjian dengan orang-orang kafir, apakah boleh atau dilarang. Pengetahuan tentang hukum ini akan mempengaruhi kebenaran berdalih dengan hilful fudhul dan perjanjian-perjanjian lain yang terjadi pada fase-fase awal dakwah nubuwah. Terlebih lagi bila memang jawabannya adalah tidak boleh.

3 - Shahihu Adabil Mufrad no. 441.

22

Page 23: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Hilf adalah perjanjian antara dua belah pihak atau lebih untuk saling menolong, membantu dan menguatkan. Perjanjian ini diteken oleh berbagai pihak yang terlibat.

Pendapat yang lebih kuat dalam masalah mengadakan hilf “perjanjian saling membantu dan mendukung” dengan orang-orang kafir setelah sempurnanya syariat Islam adalah tidak boleh dan terlarang. Perjanjian saling membantu dan perjanjian damai dengan orang kafir yang terjadi di awal masa dakwah telah mansukh (dihapus) oleh ayat saif (ayat pedang, ayat pertama sampai ayat kelima surat at Taubah) dan nash-nash syar’i lainnya.

Allah Ta’ala berfirman dalam ayat saif :وله الله من برآءة ذين إلى ورس}} م ال ركين من عاه}}دت { المش}}

كم واعلموا أشهر أربعة األرض في فسيحوا}1 معجزي غير أن}}افرين مخ}}زي الله وأن الله وله الل}}ه من وأذان}2{ الك ورس}}اس إلى }}وم الن }}ر الحج ي }}رىء الل}}ه أن األكب ركين من ب المش}}

كم خير فهو تبتم فإن ورسوله يتم وإن ل كم ف}اعلموا تول }}ر أن غير الل}}ه معج}}زي ذين وبش}} بع}}ذاب كف}}روا ال }3{ أليم ذين إال الركين من عاه}}دتم وكم لم ثم المش}} ®ا ينقص}} يئ يظ}}اهروا ولم ش}}

يحب الل}}ه إن م}}دتهم إلى عه}}دهم إليهم ف}}أتموا أح}}د®ا عليكمقين ꗬÂ‷Љ ف}4{ المت 23ደ¿2323 2323 Ѐ 23 灡

23

Page 24: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

橢 橢 ᙕᙕ242424242424242424 Љ 䈹 簷 24 簷24 ↛ꫛ 242424242424242424242424¤24242424¤24242424¤2424242424242424 l 2424242424242

4¬24 24x2424۔242424۔242424۔µ2424242424 242424孼 242424 孼 242424 孼 24 8 24 宴 24 Ì24 岀 24ń 24 242424䘖 ˦24 巐 242424 巐 24"24 已 242424 已242424 已 242424 已 242424 已 242424 已 242424 㷙

24 㷛 2424 㷛 2424 㷛 2424 㷛 2424 㷛 2424 㷛 $24 䣼

Ƞ 24 䬜 ¦24 㷿 242424۔242424242424242424ߑ已2424242424242424242424 已242424 已242424 已

242424 已242424 㷿 24رحيم ر“ (Inilah pernyataan) pemutusan penghubungan daripada Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kamu muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka). (QS. 9:1)Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. (QS. 9:2)Dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyirikin. Kemudian jika kamu (kaum musyirikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakan kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat ) siksa yang pedih. (QS. 9:3)kecuali orang-orang musyirikin yang kamu mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatupun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 9:4)Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. 9:5)

Imam Al Baghawi dalam tafsirnya Ma’alimu Tanzil 2/269 mengatakan,” Al Hasan bin Fadhl menyatakan ; ayat ini menaskh (menghapus) setiap ayat Al Quran yang memerintahkan untuk berpaling (bersabar) dan memaafkan gangguan orang kafir.’

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya 2/350 mengatakan,” Ayat yang mulia ini adalah ayat saif yang dikatakan oleh Adh Dhohak bin Mazahim telah menghapus setiap perjanjian yang dibuat antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang musyrik. Ayat ini telah menghapus

24

Page 25: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

untuk selamanya setiap bentuk perjanjian.” Imam Ibnu Katsir juga meriwayatkan pendapat ini dari Ibnu Abbas dan ulama salaf lainnya.

Demikian juga firman Allah ta’ala ;:ذين أيها ياrrوا الrrذوا ال آمنrrود تتخrrارى اليهrrوالنص

فإنه منكم يتrrولهم ومن بعض أوليrrاء بعضrrهم أوليrrاء . فrrrترى الظrrrالمين القrrrوم يهrrrدي ال الله إن منهم يقولrrون فيهم يسrrارعون مrrرض قلrrوبهم في الذين

بrrالفتح يrrأتي أن الله فعسى دائرة تصيبنا أن نخشى في أسrrrروا ما على فيصrrrبحوا عنrrrده من أمrrrر أو

نادمين أنفسهم“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. 5:51)Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-oang munafik) bersegera mendekati mereka (yahudi dan Nasrani), seraya berkata:"Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maidah ;51-52].

Al wilayah (saling menolong dan mendukung) yang dimaksud dalam ayat ini adalah pertolongan dan persahabatan yang berasal dari perjanjian (hilf), karena ayat ini turun berkenaan dengan perjanjian untuk saling menolong antara kaum Anshar dan orang-orang Yahudi. Orang-orang mukmin mengatakan,” Kami berlepas diri epada Allah dan Rasul-Nya dari al wilayah dan hilf dengan orang-orang Yahudi. Kami mendukung Allah dan rasul-Nya.” Maka orang-orang munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul mengatakan,” Kami takut kalau tertimpa musibah. Kami tidak akan berlepas diri dari al wilayah dan hilf dengan orang-orang Yahudi.” Berkenaan dengan orang-orang munafik inilah, Allah menurunkan ayat :

فيهم يسrrارعون مrrرض قلrrوبهم في الrrذين فrrترى يأتي أن الله فعسى دائرة تصيبنا أن نخشى يقولون في أسروا ما على فيصبحوا عنده من أمر أو بالفتح

نادمين أنفسهمMaka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-oang munafik) bersegera mendekati mereka (yahudi dan Nasrani), seraya berkata:"Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.”

25

Page 26: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Alasan yang dipakai oleh kaum munafik pada masa awal dakwah Islam ini ternyata dipakai kembali oleh orang-orang munafiq zaman sekarang yang tetap saja bertahan mengadakan perjanjian saling menolong dan mendukung dengan partai-partai kafir dan murtad demi meraih dunia dan perhiasannya, atau demi meraih kursi yang kakinya pincang di hadapan para thaghut !!!.

Ustadz sayid Qutub mengatakan dalam Fi Dzilalil Qur’an 6/909,” Amat baik kiranya kita menerangkan terlebih dahulu makna al wilayah yang Allah Ta’ala melarang kaum mukmin mengadakannya dengan orang-orang Yahudi dan Nashara…maknanya adalah saling menolong dan mendukung dengan orang-orang Yahudi dan nasrani, dan maknanya bukannya mengikuti agama Yahudi dan nasrani. Sangat jauh sekali di antara kaum muslimin ada yang cenderung untuk mengikuti agama Yahudi dan Nasrani. Akan tetapi (yang ada adalah) loyalitas dalam bentuk saling menolong dan mendukung.

Sesungguhnya seorang muslim itu dituntut untuk bertoleransi dengan ahlu kitab, namun dilarang untuk berwala’ kepada mereka dalam artian saling menolong dan mendukung mereka.”

Di antara dalil lainnya yang menunjukkan adanya naskh adalah hadits :® تحدثوا ال اإلسالم في حلفا

“ Janganlah kalian mengadakan perjanjian saling menolong di dalam Islam.”

Juga hadits :اإلسالم في حلف ال

Tidak ada perjanjian saling menolong dalam Islam.’4 Juga hadits :

منهم القوم حليفBarang siapa mengadakan perjanjian saling menolong dengan sebuah kaum, maka ia termasuk dalam kaum tersebut.”5

Hadits ini seperti ayat :منهم فإنه منكم يتولهم ومن

Barangsiapa di antara kamu berwala’ (mengambil mereka menjadi pemimpin, saling menolong dengan mereka) maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” [QS. Al Maidah :51].

Karena sesungguhnya Al Qur’an dan as sunah itu saling membenarkan satu sama lainnya.

Imam Ibnu Atsir mengatakan,” Dikatakan ; hilf terjadi sebelum fathu Makkah, sementara sabda beliau “tidak ada hilf dalam Islam” disabdakan saat terjadi Fathu Makkah, dengan demikian menaskh (menghapus) bolehnya hilf.”

Perkataan Imam Ibnu Atsir “hilf terjadi sebelum fathu Makkah ..” menunjuk kepada berbagai perjanjian saling menolong yang terjadi di 4 - Shahih Sunan Tirmidzi 1289.5 - HR. Thabrani, Shahih Jami’ Shaghir no. 3156.

26

Page 27: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

antara kaum muslimin. Pada saat Fathu Makkah, seluruh bentuk perjanjian saling menolong ini dihapus dan yang tinggal hanyalah ukhuwah Islam, karena ukhuwah Islam lebih kuat dan lebih mengikat dari perjanjian saling lainnya.

Jika ada yang menyatakan bahwa yang dihapus adalah perjanjian antara sesama umat Islam (untuk saling mewarisi).Kami menjawab : Dengan demikian, perjanjian antara umat Islam dengan orang-orang non muslim lebih dihapus. Terlebih lagi jika kita telah mengetahui keseluruhan nash yang berkaitan dengan masalah ini.

3- Tarohlah kita mengikuti pendapat yang lebih lemah, yaitu pendapat bahwa perjanjian ---berdasar syarat-syarat tertentu---dengan kekuatan kafir tidak dihapus, lantas di mana kesamaan --- sehingga bisa dianalogikan--- antara hilful fudhul yang berdiri di atas prinsip syariat yang ditegaskan dan diperintahkan oleh syariat, yaitu menolong orang yang didzalimi dan mengembalikan haknya dari orang yang mendzaliminya, dengan keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan atau kementrian dalam sebuah pemerintahan kafir murtad yang memerangi Islam dan kaum musimin ? Terlebih lagi keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan dan kementrian tersebut mengandung banyak penyimpangan aqidah dan syariat yang tidak bisa dihindari, sebagaimana telah disebutkan di depan ???

4- Hilful Fudhul tegak di atas satu prinsip saja, tidak lebih, yaitu prinsip membela orang yang didzalimi dan mengembalikan haknya dari orang yang mendzaliminya. Prinsip ini sebagaimana telah dijelaskan adalah prinsip syar’i. Sementara pemerintahan thaghut dewasa ini yang para pendukung parlemen ingin terjun di dalamnya, sama sekali tidak tegak meski di atas satu landasan syar’i-pun. Bila tegak di atas satu prinsip syar’i, barulah kita bisa meneliti benarkah penggunaan prinsip syar’i tersebut untuk menjadi landasan keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan. Setelah itu, barulah bisa dianalogikan dengan hilful Fudhul. Ternyata, keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan dibangun di atas sekumpulan besar prinsip dan undang-undang yang sebagian besar ---kalau tidak keseluruhannya---menyelisihi dan menandingi syariat Allah Ta’ala. Lantas, bagaimana mungkin bisa dianalogikan dengan hilful Fudhul ?

5- Orang-orang yang melaksanakan hilful Fudhul pada masa jahiliyah adalah orang-orang kafir asli. Sementara kekafiran pemerintahan thaghut yang berkuasa di negeri-negeri kaum muslimin terjadi karena sebab murtad dan zindiq. Menurut tinjauan syariat, perbedaan antara orang kafir asli dengan orang kafir karena murtad dan zindiq adalah sangat jelas sekali. Apa yang menurut syariat berlaku atas orang kafir syar’i, tidak bisa diberlakukan atas orang yang kafir karena murtad dan zindiq. Hal ini terjadi juga pada penilaian dan analogi (keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan) dengan hilful Fudhul.

6- Berdalih dengan hilful fudhul merupakan bentuk berdalil dengan qiyas pada saat sudah terdapat banyak nash-nash syariat yang muhkam dan bertentangan dengan apa yang diinginkan dari berdalih dengan hilful fudhul. Qaedah ushuliyah menyatakan tidak boleh melakukan qiyas (analogi) bila sudah ada nash syar’i. Prinsip syariat juga mengharuskan

27

Page 28: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

mengembalikan hal yang mutasyabih kepada hal yang muhkam, bukan sebaliknya.

Dari penjelasan ini jelaslah bahwa hilful fudhul tidak bisa dijadikan dalil pembenar oleh para pendukung demokrasi dan keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan. Hilfu Fudhul juga tidak mempuyai kemiripan dalil dengan perbuatan dan metode para pendukung keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan. Hilful Fudhul berada di satu lembah, sementara mereka berada di lembah yang lain. Sampai di sini bantahan kita atas syubhat hilful fudhul ini, kita lanjutkan dengan syubhat keempat mereka.

Syubhat KeempatMereka Berdalil Dengan Maslahat

Mereka mengatakan ; keterlibatan kami dalam majelis permusyawaratan rakyat merupakan bentuk meraih berbagai maslahat dan menghindari berbagai bentuk kerusakan. Dien kita datang untuk merealisasikan maslahat, menolak kerusakan dan memilih alternatif teringan dari dua hal yang sama-sama berbahaya. Perkataan yang sering mereka jadikan dalih ini merupakan perkataan yang tepat seandainya benar-benar terealisasikan dalam diri mereka. Kami membantah syubhat ini dalam beberapa point berikut :

1- Berdalilnya mereka dengan maslahat merupakan pengakuan mereka bahwa memang tidak ada satupun dalil syar’i yang shahih yang membolehkan pekerjaan mereka tersebut, karena maslahat mursalah adalah sebuah sifat yang tidak disertai oleh sebuah nash syar’ipun yang menganggapnya sebagai sebuah maslahat atau menolaknya sebagai sebuah maslahat (maslahat yang nash syar’i tidak mengabsahkan maupun menganulirnya).

Ini artinya mereka sendiri mengakui bahwa dalil-dalil mereka sebelumnya adalah batil, seperti berdalilnya mereka dengan kisah nabi Yusuf ‘alaihi salam, raja Najasyi dan hilful Fudhul. Kalau dalil dan kisah-kisah ini bisa menjadi dalil bagi mereka, tentulah mereka tidak boleh meninggalkannya dan tidak boleh beralih kepada berdalil dengan maslahat mursalah.

2- Sifat yang menjadi kondisi mereka sudah tidak sah dijadikan sebagai sebuah maslahat oleh banyak nash-nash syar’i yang muhkam. Sebagiannya telah disebutkan di muka ketika membahas beberapa ketergelinciran ikut serta dalam majelis pemusyawaratan rakyat. Dengan demikian, hal yang mereka katakan sebagai maslahat itu bila ditinjau dari sisi syareat bukanlah sebuah maslahat.

3- Maslahat syar’i yang diakui (disahkan) itu mempunyai beberapa aturan main yang membedakannya dari maslahat palsu. Diantaranya adalah (a) memuat penjagaan maqashid syar’iyah kuliyyah (tujuan-tujuan utama syar’i), yaitu menjaga dien, nyawa, akal, keturunan dan harta. Maslahat manapun yang bertentangan dengan seluruh atau sebagian maqashid syar’i ini adalah sebuah mafsadat (kerusakan), bukan sebuah maslahat.

28

Page 29: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Seluruh maqashidu syar’iyah kuliyah yang disebutkan di atas, juga berbagai tujuan dan sarana lainnya, semuanya berfungsi sebagai sarana yang dizinkan untuk meraih tujuan yang paling tinggi dan pokok dari seluruh prinsip. Karena tujuan yang paling tinggi dan prinsip yang paling pokok inilah Allah Ta’ala menciptakan makhluk, mengutus para rasul, menurunkan berbagai kitab suci, mensyariatkan jihad, wala’ dan bara’. Tujuan yang paling tinggi tersebut adalah mengesakan Allah ta’ala semata dengan menujukan kepada-Nya seluruh bentuk ibadah lahir dan batin, serta mengkufuri seluruh yang dituhankan, diibadahi dan ditaati selain Allah Ta’ala. Allah ta’ala berfirman :

ليعبدون إال واإلنس الجن خلقت وما“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. 51:56)

حنفاء الدين له مخلصين الله ليعبدوا إال أمروا وما القيمة دين وذلك الزكاة ويؤتوا الصالة ويقيموا

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan meunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayyinah : 5)

الله اعبدوا أن رسوال أمة كل في بعثنا ولقد الطاغوت واجتنبوا

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", (QS An Nahl 36)

Sudah kami terangkan, terbukti kondisi orang-orang yang mendukung keikut sertaan dalam parlemen bertentangan secara total (diametral) dengan tauhid, dengan tujuan agung dien ini dan bahkan membatalkan tauhid…dengan demikian secara akal dan syariat, maslahat yang mereka nyatakan adalah maslahat batil yang tidak disahkan oleh syariat, sehingga tidak bisa dijadikan dalih (bolehnya berjuang lewat parlemen).

(b) Syarat lainnya adalah hendaklah maslahat tersebut tidak bertentangan dengan dali-dalil Al Qur’an dan As sunah. Jika maslahat tersebut bertentangan dengan satu nash saja dari Al Qur’an atau as sunah, maka maslahat tersebut bukan maslahat yang disahkan, melainkan mafsadah yang harus dijauhi.

Sudah dijelaskan di depan kondisi para pendukung perkuangan lewat parlemen ini ternyata banyak menyelisihi nash-nash Al Qur’an dan as sunah. Dengan demikian, tidak sah menganggap kondisi mereka tersebut sebagai sebuah maslahat yang disahkan oleh syariat.

(c). Syarat lainnya adalah maslahat tersebut tidak mengakibatkan hilangnya maslahat lain yang lebih penting atau setaraf. Maka tidak maì¥Â297 2929ð¿292929292929029292929292929ap29

29

Page 30: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

30bjbjUU303030303030303030303030303030303030 309B307|30307|3030Ûª30›!30303030303030303030303030303030303030303030303030ÿÿ¤303030303030303030ÿÿ¤303030303030303030ÿÿ¤3030303030303030303030303030303030l3030303030°303030303030°3030°3030¬303030\3030x303030Ô303030303030Ô303030303030Ô3030µ3030303030303030303030è303030303030|[303030303030|[303030303030|[30308303030´[3030Ì30ì¥Â307

3030ð¿303030303030030303030303030ap30

30

Page 31: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

31bjbjUU313131313131313131313131313131313131 319B317|31317|3131Ûª31›!31313131313131313131313131313131313131313131313131ÿÿ¤313131313131313131ÿÿ¤313131313131313131ÿÿ¤3131313131313131313131313131313131l3131313131°313131313131°3131°3131¬313131\3131x313131Ô313131313131Ô313131313131Ô3131µ3131313131313131313131è313131313131|[313131313131|[313131313131|[31318313131´[3131Ì31erupakan tindakan kesia-siaan yang sama sekali tidak bermanfaat. Sementara seorang mukmin dilarang berbuat kesia-siaan dan menghambur-hamburkan waktu untuk kegiatan yang tidak ada faedahnya. Permisalannya adalah bagaikan orang yang bekerja demi meraih keuntungan satu dinar, namun pada saat yang bersamaan pekerjaannya menyebabkan hilangnya keuntungan satu dinar.

(d) Di antara syarat lainnya adalah bahwa berdalil dengan maslahat atau maslahat mursalah membutuhkan ilmu dan pemahaman tentang skala prioritas sesuai dengan urutan dan urgensi maqashidu syariat, bukan berdasar perkiraan orang-orang bodoh yang membawa induk kerusakan namun menganggapnya sebagai maslahat, dan menganggap mereka berada di jalan yang benar !!!!.

Demikian juga, berdalil dengan maslahat memutuhkan ketaqwaan, sikap wara’ dan khasyah kepada Allah Ta’ala, sehingga maslahat (kepentingan / keuntungan) pribadi tidak ikut bermain dengan mengatas namakan maslahat dakwah !!! Dhahirnya bekerja untuk maslahat dakwah, namun sejatinya dalam batin bekerja untuk maslahat pribadi atau partai !!! Hal ini akan anda lihat dengan jelas ketika menyaksikan ujian terendah sekalipun yang mempertaruhkan antara maslahat dakwah dengan maslahat pribadi atau partai .

Maslahat dakwah, sering kali hanyalah sebuah kalimat kebenaran yang diselewengkan untuk melakukan sebuah kebatilan, terlebih lagi di kalangan pengikut bid’ah dan hawa nafsu, para pencari kursi, kedudukan dan jabatan dalam pemerintahan para thaghut !!!.

Sayid Qutub mengatakan dalam Fi Dzilalil Quran :” Sesungguhnya istilah maslahat dakwah wajib dibuang dari kamus para aktivis dakwah. Karena istilah ini menggelincirkan dan menjadi pintu masuk setan. Setan masuk melalui piintu ini ketika sulit baginya masuk lewat pintu maslahat pribadi. Maslahat dakwah ternyata sudah berubah menjadi

31

Page 32: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

berhala yang disembah oleh para aktivis dakwah, bersamaan dengan itu mereka melupakan metode dakwah yang orisinil.

Sesungguhnya maslahat manusia sudah dimuat dalam syariat Allah Ta’ala, sebagaimana telah Allah Ta’ala turunkan dan disampaikan oleh Rasulullah shalllalau ‘alaihi wa salam. Jika suatu saat manusia menganggap bahwa maslahat mereka adalah dalam menyelisihi apa yang Allah Ta’ala syariatkan kepada mereka, maka ; pertama mereka ini adalah orang-orang yang melantur :

جاءهم ولقد األنفس تهوى وما الظن إال يتبعون إن الهدى ربهم من

“Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka.” (QS An Najm : 23)

Kedua ; mereka telah kafir. Tidaklah ada seorangpun yang menyatakan bahwa maslahat adalah pendapatnya yang menyelisihi syariat, kemudian ia sedetik pun masih berada dalam dien Islam ini dan menjadi pemeluk dien Islam ini.”

(e) Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam juga pernah ditawari oleh orang-orang musyrik dengan maslahat yang sesungguhnya dan nilainya sangat besar. Beliau telah ditawari dengan kerajaan, kekuasaan dan harta serta segala hal yang diinginkan oleh setiap jiwa, dengan tawaran nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersedia memberikan kepada mereka sedikit saja hal yang diberikan oleh para pendukung perjuangan lewat parlemen kepada para thaghut. Namun Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menolak tawaran mereka, kecuali bila pertama mereka mau menerima tauhid, bersaksi tiada Ilah yang berhak diibadahi dengan sebenar-benar ibadah selain Allah, dan mencampakkan segala bentuk kesyirikan dan peribadahan kepada berhala.

Jawaban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lepada pamam beliau, Abu Thalib, yang merupakan jawaban tuntas atas seluruh tawaran kaum kafir Quriasy sudah sangat terkenal sekali bagi kita semua,” Wahai paman, demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku, dan meletakkan bulan di tangan kiriku dengan syarat aku meninggalkan urusan ini, saya tidak akan meninggalkannya sampai Allah Ta’ala memenangkan urusan ini atau aku binasa dalam membelanya.”

Dalam sejarah ini ada pelajaran dan pesan agung bagi mereka yang menyimpang dari jalan para nabi, dari kalangan penyeru usaha pendekatan, hidup bersama dan bekerja dalam pemerintahan para thaghut ---dengan mengatas namakan maslahat---, orang-orang yang hatinya tergiur dan air liur mereka menetes (baca: ngiler) hanya karena isyarat paling remeh atau tulang paling jelek yang dilemparkan kepada mereka oleh para thaghut !!!!

Adapun berdalih dengan kaedah menempuh dosa teringan dari dua pilihan yang sama-sama dosa, maka hal itu diatur sesuai dengan kaedah-kaedah dan syarat-syarat sebagai berikut :

32

Page 33: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

(a)- Menempuh salah satu dosa yang teringan itu terjadi tanpa adanya kesengajaan atau perencanaan niat sebelumnya. Melakukannya disebabkan oleh kondisi yang memaksa dan membolehkan untuk memilih perbuatan buruk yang teringan di antara dua keburukan, di mana seseorang dipaksa untuk memilih salah satu dari dua keburukan yang sama sekali tidak bisa ia hindari. Dalam kondisi seperti ini, kaedah tadi dipakai ; pilihan yang paling sedikit keburukannya dan paling sedikit menyelisihi syar’i, itulah yang dikerjakan. Manakala paksaan atau kondisi darurat tersebut sudah hilang, ia tidak boleh lagi melakukan keburukan tersebut atau terus menerus melakukannya karena kaedah ushuliyah menyatakan ,” Apa yang boleh karena udzur, menjadi tidak boleh jika udzur tersebut hilang.”

Perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan para ulama lain dalam masalah kaedah ini yang dijadikan dalih oleh para pendukung demokrasi ini, semuanya terikat oleh syarat ini. Pertanyaan kami, dimana posisi mereka dibandingkan syarat ini sehingga mereka (berdalih) menggunakan kaedah “memilih keburukan teringan dari dua keburukan) ? anda melihat mereka terus menerus melakukan berbagai ketergelinciran dan pelanggaran syariat yang sudah tersebut di depan, karena kondisi terpaksa dan darurat, ataukah karena melakukannya dengan kebebasan dan hak penuh mereka untuk memilih, dan menganggapnya sebagai sebuah jihad fi sabilillah ???

Ada perbedaan antara orang yang sengaja mencari-cari hal yang haram dan medan fitnah ---sebagaimana kondisi para pendukung demokrasi---kemudian ia terjatuh dalam kondisi terpaksa dan darurat, dengan orang yang sengaja lari, menjauhi dan tidak sedikitpun bermaksud kepada hal yang haram dan kondisi fitnah, lantas ditakdirkan berada dalam kondisi terpaksa dan darurat. Orang yang pertama sama sekali tidak mempunyai udzur kalau ia terjatuh dalam hal yang dilarang syariat, kaedah “memilih keburukan teringan dari dua keburukan “ tidak berlaku atasnya. Sedang orang kedua mempunyai udzur kalau terjatuh dalam hal yang dilarang syariat, dan kaedah “memilih keburukan teringan dari dua keburukan “ tidak berlaku atasnya. Hanya orang kedua saja yang boleh menggunakan kaedah “memilih keburukan teringan dari dua keburukan “.

(b)- Syarat kedua ; maslahat yang ingin diraih dari melakukan keburukan tersebut harus lebih besar dari kerusakan yang dilakukan. Dengan demikian, maslahat apa yang akan diraih oleh kalangan pendukung demokrasi, jika mereka sendiri terus menerus melakukan induk segala kerusakan dan keburukan, yaitu kesyirikan dan kekafiran ????Maslahat mana lagi yang lebih besar dari tauhid, dan kerusakan mana lagi yang lebih besar dari kerusakan syirik ????

(c)- Syarat ketiga ; sudah tidak ada jalan lain yang masyru’ (ditetapkan syariat) dalam rangka menolak kerusakan tersebut atau merealisasikan maslahat tersebut. Sementara dalam permasalahan berjuang lewat parlementer ini, masih ada metode syar’i lain demi menolak kerusakan ini.

33

Page 34: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

(d)- Syarat keempat ; kondisi darurat itu diperkirakan sesuai dengan kebutuhan. Maka tidak boleh berluas-luas (terlalu bersikap lapang) dalam melakukan hal yang dilarang syariat melebihi tuntutan kondisi darurat. Kaedah ushuliyah menyatakan,” Jika meluas, akan dipersempit.”Kalangan pendukung demokrasi adalah orang yang paling luas membuka pintu melakukan hal yang dilarang syariat dengan mengatas namakan kondisi darurat palsu yang tidak ada realitanya.

(e)- Jika kerusakan dan kemaslahatan berimbang, maka didahulukan menolak kerusakan daripada meraih kemaslahatan. Dalam masalah perjuangan lewat jalur parlemen ini, kerusakan-kerusakan besar dihadapkan dengan kemaslahatn kecil yang sebagian besarnya palsu dan tidak ada realitanya.

(f)- Ketika memilih bekerja dalam lembaga majelis permusyawaratan rakyat, para anggota parlemen tidak memilih keburukan teringan dari dua keburukan, melainkan memilih keburukan yang paling berat. Mereka memilih keburukan yang tidak ada lagi keburukan di atasnya, mereka memilih keburukan kesyirikan dan kekafiran.

Setelah penjelasan ini, anda tentu akan heran dengan pengarang buku “Masyru’iyatu Ad dukhul Ila Al Majalis At Tasyri’iyah” (Disyariatkannya menjadi anggota MPR, pengarangnya adalah syaikh Abdurahman bin Abdul Khaliq, ulama besar Kuwait--pent) yang memenuhi isi bukunya dengan kebatilan dan perkataan-perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang ia selewengkan maknanya. Ia mengatakan,” Sebagian ikhwan telah menyebutkan kerusakan-kerusakan demokrasi, sampai mencapai lima puluh kerusakan. Kami bahkan bisa menambahkan lima puluh kerusakan demokrasi lainnya, bahkan seratus kerusakan demokrasi yang lain. Namun ini semua tidak berati haram hukumnya menjadi anggota majelis permusyawaratan rakyat (majelis parlemen).”

Perhatikanlah bagaimana menjadi anggota parlemen bagi orang ini adalah tujuan yang tertinggi. Sehingga, baginya untuk meraih tujuan itu, melakukan seratus lima puluh kerusakan yang telah ditegaskan oleh syariat hanyalah persoalan sepele, tak peduli sifat dan seberapa besar kerusakan yang harus diterjang !!!!

Hal ini semakin menguatkan keyakinan kita bahwa persoalan para pendukung demokrasi ini bukanlah sekedar menempuh kerusakan terkecil dari dua kerusakan dalam kondisi terpaksa dan darurat, melainkan sudah menjadi persoalan strategi perjuangan dan way of life yang menjadi standar wala’ (loyalitas) dan bara’ (anti loyalitas), yang dibangun di atas hawa nafsu dan hawa nafsu semata. Ketika mereka menyodorkan syubhat semacam ini, mereka menyodorkannya untuk mendebat dan membuat kebingungan masyarakat umum kaum muslimin, bukan dalam rangka melandaskan perbuatan kepada kaedah-kaedah dan hukum-hukum syariat !!!

Namun persoalannya, orang ini (syaikh Abdu Rahman bin Abdul Khaliq—pent) adalah seorang yang bermanhaj salaf (salafy), dikenal sebagai seorang ulama yang mengikuti manhaj salaf. Ia memperjual belikan

34

Page 35: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

kesesatannya ini kepada para pengikutnya dengan mengatas namakan salaf dan salafiyah.

Syubhat KelimaMereka mengatakan,” Bila kami menolak sistem demokrasi, maka artiya kami menerima sistem

diktatorisme yang membungkam mulut dan memerintah dengan tangan besi dan timah panas. Dengan demikian, sistem demokrasi adalah satu-

satunya pilihan kami, tidak ada pilihan lain !!!

Mereka melanjutkan syubhatnya dengan mengatakan,” Sesungguhnya sistem demokrasi, baik kita akui dan kita setujui maupun tidak kita akui dan tidak kita setujui---adalah dipaksakan kepada kita dan memang inilah realitanya, Jika de factonya demikian, kenapa kita tidak mendasarkan kepadanya dan menggunakannya untuk kebaikan Islam dan kaum muslimin ????

Syubhat ini kami bantah dalam beberapa point berikut :1- Sejak awal harus diakui bahwa baik sistem demokrasi maupun sistem diktatorisme, keduanya sama-sama produk manusia. Keduanya dalam pandangan Islam adalah hukum jahiliyah, wajib hukumnya mengkufuri dan berlepas diri darinya.

Firman Allah Ta’ala :

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih daripada (hukum) Allah bagi oang-orang yang yakin?” (QS. 5:50)

Mencakup sistem demokrasi dan sistem diktatorisme, juga setiap sistem produk manusia lainnya.

2- Jika memang dipaksakan kepada anda, tanpa sedikitpun keinginan anda, anda tidak bisa melawan atau mencegahnya padahal anda sudah mengerahkan segenap kemampuan…ini artinya secara syar’i anda mempunyai udzur karena Allah Ta’ala tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya sebagaimana firman-Nya :

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah ;286).

“Maka bertakwalah kepada Allah sesuai kadar kemampuan kalian.” (QS. Ath Taghabun :16).

Dalam hadits yang shahih, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

35

Page 36: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

وما والنسيان، الخطأ أمتي عن لي تجاوز تعالى الله إن ": عليه استكرهوا

Allah Ta’ala telah memaafkaan untukku, dosa yang dilakukan umatku karena ketidak sengajaan, kelupaan dan apa yang dipaksakan kepada mereka.”6

Dalam kondisi seperti ini, kewajiban anda wahai hamba Allah, adalah tidak mengakui keabsahan kebatilan, tidak meyetujuinya, atau tidak meridhainya dalam hati dan tidak memintanya…hal ini pasti bisa melakukannya, dan tak seorangpun bisa memaksakannya kepada anda (karena berkaitan dengan hati—pent). Jika anda meremehkan atau tidak sungguh-sungguh melakukan kewajiban ini, maka anda tidak mempunyai udzur yag dibenarkan oleh syariat.

Ketidak mampuan ---dalam fase tertentu--- untuk melaksanakan beban-beban pekerjaan Islam secara umum, seperti menegakkan Islam sebagai sistem pemerintahan yang berkuasa di atas bumi, sama sekali tidak bisa menjadi alasan bolehnya menempuh jalan-jalan syirik batil di luar Islam, seperti jalan demokrasi atau sosialisme atau teori-teori kafir lainnya !!!

3- Seorang muslim harus mempergunakan ---dengan catatan tidak bertentangan dengan akidah dan diennya--- segala kondisi dan cuaca politik di sekitarnya ----demokrasi atau diktatorisme termasuk di dalamnya---, sedaya upaya untuk kebaikan Islam dan kaum muslimin. Ia harus bergerak demi kebaikan Islam dan kaum muslimin dalam kondisi apapun. Namun ini tidak berarti ia harus atau boleh untuk mengakui dengan segenap ketundukan ; eksistensi kebatilan dan berkuasnya kebatilan atas para pengikut kebenaran, dengan alasan kebatilan dipilih oleh mayoritas rakyat.

Mempergunakan sesuatu dan menganbil manfaat darinya untuk kebaikan agama Islam ---dengan catatan tidak bertentangan dengan syariah---tidak harus diikuti dengan sikap mengakui eksistensi hal tersebut manakala hal tersebut adalah sebuah kebatilan.

4- Kenyataan bahwa bagi kita, keburukan sistem demokrasi lebih ringan dibanding dengan keburukan sistem diktatorisme yang tegak di atas dasar teror fisik dan pemikiran serta pemerintahan tunggal, bukan artinya kita harus menerima sistem demokrasi. Penyebabnya, karena kita mempunyai sistem pengganti yang lebih sepurna, lebih ideal, lebih suci dan lebih tinggi, serta memiliki kelebihan atas sistem demokrasi, juga dari seluruh sistem positif bumi lainnya yang menghambakan hamba kepada hamba dan memberikan hak uluhiyah kepada selain Allah Ta’ala. Dan pengganti itu adalah Islam.

Ketika kita mengatakan tidak untuk demokrasi, bukan berarti kita mengatakan ya untuk diktatorisme, kedzaliman dan penindasan….Tidak, namun yang kami maksudkan dan ingin kami katakan kepada seluruh manusia ; tidak untuk demokrasi, tidak untuk seluruh sistem positif lainnya…ya untuk Islam.

6 -(HR. Ahmad, Ibnu majah, Thabrani dan Al Hakim. Shahih Jami’ Shaghir no. 1731).

36

Page 37: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Tidak untuk hukum jahiliyah, apapun sumber jahiliyah tersebut ; baik sumbernya pribadi, kelompok atau seluruh rakyat sekalipun…ya untuk hukum Allah ta’ala.

Tidak untuk kedzaliman agama, agama manapun…ya untuk keadilan Islam. Tidak untuk seluruh bentuk kesyirikan, baik syirik istana maupun syirik kubur…ya untuk tauhid.

Demokrasi bukanlah satu-satunya pilihan kita ---sebagaimana mereka nyatakan---, namun pilihan kita satu-satunya adalah Islam. Piihan manapun selain Islam yang kita ridhai…maka artinya kita telah ridha kepada thaghut, bergabung dalam barisan dan naungan thaghut, serta keluar dari agama Allah Ta’ala menuju agama thaghut (murtad).

Mengakui pilihan demokrasi sebagai jalan untuk mengadakan perubahan, pembangunan dan meraih kekuasaan berarti membuang seluruh program Islam. Siapapun yang memilih bersama demokrasi berarti telah memilih bersama dalam barisan musuh Islam, dalam barisan pengganjal program menyeluruh Islam yang meliputi seluruh aspek kehidupan, baik ia menyadari hal itu maupun tidak.

Syubhat KeenamMereka mengatakan : menjauhi aktivitas politik7

berarti mengosongkan bidang politik untuk kaum sekuler, membiarkan mereka memonopoli kekuasaan

dan menetapkan berbagai kebijaksanaan undang-undang tanpa sedikitpun bantahan dari aktivis Islam

Kami membantah syubhat ini dalam beberapa point berikut :1- Membatasi aktivitas politik dalam kegiatan majelis permusyawaratan saja merupakan sebuah kesalahan nyata. Aktivitas politik itu umum, tidak terbatas dalam akivitas dalam majelis permusyawaratan semata. Ketika kami mengajak dan menuntut untuk meninggalkan aktivitas majelis permusyawaratan yang menetapkan hukum positif dalam pemerintahan thaghut ini, dikarenakan terdapat banyak kesalahan dan pelanggaran aqidah, syariat dan politik yang tercela, bukan berarti kami mengajak untuk meninggalkan secara total aktivitas politik. Meninggalkan aktivitas politik adalah satu perkara, sementara meninggalkan aktivitas menetapkan hukum positif dalam pemerintahan thaghut merupakan sebuah perkara yang lain lagi. 7 - Bila kalangan pendukung demokrasi menyebutkan kata ‘aktivitas poitik’, maka yang mereka maksudkan adalah keterlibatan dalam majelis permusyawaratan rakyat (politik praktis). Karena mereka mengetahui bahwa kata ‘aktivitas politik’ merupakan sebuah istilah yang diterima oleh umat Islam, dan tidak mungkin seorangpun di antara mereka menolak atau mengkritiknya, dikarenakan poitik adalah bagian dari agama. Ini jelas berbeda dengan istiah “keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan” atau “ aktivitas majelis permusyawaratan”, sebuah istilah baru yang mengandung makna-makna yang tidak ada dalam syariat Islam. Istilah ini tidak diterima oleh seluruh umat Islam, sebagaimana diterimanya istilah yang pertama. Mereka menggunakan istilah ini bukan dalam rangka menghidupkan kembali politik Islami (siyasah syar’iyah), namun untuk mengabsahkan kebatilan mereka di hadapan masyarakat awam umat Islam. walhasil, istilah politik atau aktivitas politik adalah kalimat kebenaran yang dipakai untuk mengabsahkan kebatilan. Karena itu kita perlu hati-hati bila mendengar kalimat ini dari mereka.

37

Page 38: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

2- Meninggalkan keterlibatan dalam aktivitas majelis permusyawaratan rakyat yang menetapkan hukum positif juga bukan berarti mengosoì¥Â387

3838ð¿383838383838038383838383838ap38

38

Page 39: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

39bjbjUU393939393939393939393939393939393939 399B397|39397|3939Ûª39›!39393939393939393939393939393939393939393939393939ÿÿ¤393939393939393939ÿÿ¤393939393939393939ÿÿ¤3939393939393939393939393939393939l3939393939°393939393939°3939°3939¬393939\3939x393939Ô393939393939Ô393939393939Ô3939µ3939393939393939393939è393939393939|[393939393939|[393939393939|[39398393939´[3939Ì39ì¥Â397

3939ð¿393939393939039393939393939ap39

39

Page 40: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

3- 40bjbjUU404040404040404040404040404040404040 409B407|40407|4040Ûª40›!40404040404040404040404040404040404040404040404040ÿÿ¤404040404040404040ÿÿ¤404040404040404040ÿÿ¤4040404040404040404040404040404040l4040404040°404040404040°4040°4040¬404040\4040x404040Ô404040404040Ô404040404040Ô4040µ4040404040404040404040è404040404040|[404040404040|[404040404040|[40408404040´[4040Ì40ang batil, yang berujung kepada kekafiran dan kesyirikan. Akhirnya kerugian dan penyesalan ---dan tidak ada jalan meloloskan diri darinya---, neraka Jahanam dan sungguh Jahanam adalah seburuk-buruk tempat kembali.

Para pendukung demokrasi ini bersegera kepada bangkai anjing yang sudah busuk. Maka tidak boleh bagi seorang muslim, ---setelah Allah ta’ala memuliakan dirinya dengan tauhid---, untuk mengikuti perlombaan para pendukung demokrasi ini. Kekafiran bukanlah hal yang harus diperlombakan dan dijadikan tujuan perjalanan. Allah ta’ala berfirman :

:ذين يحزنك والrrrارعون الrrrلن إنهم الكفر في يس في حظrrا لهم يجعل أال الله يريد شrrيئا الله يضrrرواعظيم عذاب ولهم اآلخرة

“Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar”. (QS. 3:176)

والعrrدوان اإلثم في يسrrارعون منهم كثrrيرا وتrrرىيعملون كانوا ما لبئس السحت وأكلهم

“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu” (QS. 5:62)

Perlombaan yang sebenarnya adalah perlombaan menuju tauhid, perlombaan menuju ampunan Allah Ta’ala, perlombaan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, sebagaimana firman Allah ta’ala ;

40

Page 41: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

عرضها وجنة ربكم من مغفرة إلى وسارعواللمتقين أعدت واألرض السماوات

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,” (QS. 3:133)

3- Siasat menjauhi kebatilan dan kelompok pendukungnya merupakan strategi para nabi dan orang-orang solih yang mengikuti metode para nabi. Kita diperintahan untuk mengikuti metode mereka dan meneladani mereka sebagaimana firman Allah ta’ala tentang nabi Ibrahim ‘alaihi salam :

الله دون من تدعون وما وأعتزلكم “Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Rabbku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Rabbku". (QS. 19:48)

له وهبنا الله دون من يعبدون وما اعتزلهم فلما ويعقوب إسحاق نبيا جعلنا وكال

“Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.” (QS. 19:49)

Maka Allah ta’ala mengaruniakan kepada Ibrahim‘alaihi salam ; Ishaq dan Ya’qub, itu setelah Ibrahim ‘alaihi salam menjauhi orang-orang kafir dan sesembahan mereka. Karunia ini balasan atas sikap beliau yang menjauhi mereka.

Allah Ta’ala juga berfirman tentang para pemuda kahfi yang sholih ; إلى فأووا الله دون من يعبدون وما اعتزلتموهم وإذ

من لكم ويهrrrrrيئ رحمته من ربكم لكم ينشر الكهفمرفقا أمركم

“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Rabbmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu” (QS. 18:16)

Rahmat Allah Ta’ala akan dicurahkan ketika orang beriman menjauhi kebatilan dan para pendukungnya, bukan ketika hidup bersama dan bercampur dengan kebatilan. Allah ta’ala juga berfirman :

:زل وقدrrاب في عليكم نrrمعتم إذا أن الكتrrات سrrآي حrrتى معهم تقعrrدوا فال بها ويسrrتهزأ بها يكفر الله

مثلهم إذا إنكم غيره حديث في يخوضوا“Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al-Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa

41

Page 42: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam”, (QS. 4:140)

Lantas bila para nabi melaksanakan perintah Allah Ta’ala dengan meninggalkan orang-orang musyrik, majelis-majelis kebatilan mereka dan sesembahan mereka selain Allah…apakah para nabi mengosongkan majelis-majelis tersebut untuk orang-orang kafir, atau para nabi meninggalkan aktivitas politik ??? Tidak, sekali-kali tidak. Dan tidak ada seorangpun yang menuduh para nabi berbuat seperti itu kecuali seorang muafiq atau zindiq.

4- Sesungguhnya mengikuti siasat mengucilkan, menjauhi dan memusuhi majelis-majelis thaghut dan pekerjaan-pekerjaan thaghut yang kufur adalah lebih mengena manfaat, tegurannya dan lebih menyampaikan risalah dakwah daripada siasat bergabung, duduk bersama dan terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan kufur para thaghut. Siasat kedua justru akan memberi manfaat bagi thaghut dan sistem thaghut. Karena sebuah kejahatan tak mungkin akan bertahan hidup, maka thaghut sangat bersemangat bila sebagian kecil kebaikan bercampur dengannya. Dengan adanya sedikit kebaikan itulah, thaghut menyesatkan mayoritas rakyat dan memungkinkan dirinya untuk semakin maju dan menjaga eksistensinya.

Karena itu, kita melihat para taghut akan tersiksa bila harakah Islam memisahkan diri dan tidak terlibat ---dengan cara-cara yang diinginkan thaghut--- dalam program kesyirikan, dosa, permusuhan dan penyakit. Maka terpaksa para thaghut memaksa harakah Islam untuk terlibat dalam program-program thaghut tersebut, melalui berbagai cara dan sarana, sampai akhirnya harakah Islam mau terlibat dalam dosa dan permusuhan sebagaimana terlibatnya berbagai golongan umat Islam lainnya yang terlibat dalam program tersebut. Dengan demikian, mereka ikut bertanggung jawab atas kejahatan terhadap negara dan rakyat, serta kehilangan “rasa tinggi” dan “memisahkan diri” atas landasan iman yang sebelumnya sangat menyiksa para thaghut, sehingga thaghut kehilangan banyak dukungan rakyat.

Bukti nyata dari hal ini adalah kita sering mendengar pernyataan sebagian pemimpin ikhwanul Muslimin dan partai Islam lainnya yang menyatakan bahwa keterlibatan mereka dalam majelis permusyawaratan rakyat adalah dalam rangka memenuhi permintaan raja atau presiden, mengalah kepada keinginan keras raja atau presiden, padahal mereka sudah mengetahui keterlibatan dalam majelis permusyawaratan rakyat sama sekali tidak memberi mereka manfaat.

5- Sesungguhnya aktivitas politik bukanlah salah satu penghalang jatuhnya vonis kafir (mawani-u takfir), sehingga aktivitas politik tidak bisa menghilangkan celaan atau taklif dari pelakunya. Aktivitas politik juga tidak bisa memberi rukhsah atau perlindungan kepada pelakunya untuk mengatakan dan melakukan apapun yang ia inginkan, sebagaimana dipikirkan oleh sebagian orang. Maka janganlah sekali-kali para pendukung upaya keluar dari batasan-batasan syariat ---dengan alasan aktivitas politik--- gembira dengan siasat mereka itu, larena sesungguhnya siyasah syar’iyah (politik menurut syariat) adalah politik yang diatur dan tunduk kepada aturan-aturan syariat, politik yang

42

Page 43: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

mengatur dunia dan manusia dengan landasan dien dan syariat. Selain itu adalah politik yang batil dan tertolak, sekalipun dinamakan politik atau aktivitas politik. Politik adalah sebagaimana berbagai istilah lainnya. Politik yang baik ya baik, sedang politik yang buruk tetap buruk. Sesungguhnya mempergunakan istilah-istilah kebenaran untuk menutup-nutupi kebatilan sama sekali tidak mengubah kebatilan tersebut menjadi kebenaran.

Syubhat KetujuhMereka berdalih dengan fatwa sebagian ulama

Mereka mengatakan : keikut sertaan kami dalam majelis permusyawaratan rakyat dan kementrian

didasarkan kepada para ulama yang memfatwakan bolehnya ikut serta dalam majelis permusyawaratan

dan kementiran. Dari fatwa merekalah, kami mempunyai landasan syar’i atas apa yang kami

lakukan.

Kami menjawab syubhat ini dalam beberapa point berikut :1- Sebagaimana ada beberapa ulama yang memfatwakan bolehnya terlibat dalam majelis permusyawarakatan rakyat, demikian juga ada para ulama yang memfatwakan haramnya terlibat dalam majelis permusyawarakatan rakyat. Sebagiannya telah disebutkan di awal buku ini. Tetapi cara mendialogkan masalah ini bukan dengan seperti ini ; ulama berhadapan dengan ulama, tanpa memperhatikan dan mengkaji dalil-dalil syar’i masing-masing pihak dalam membangun dan mengeluarkan fatwa.

2- Dari penelitian, kita bisa meyakini bahwa perkataan kebanyakan ulama ---terlebih lagi para ulama terdahulu--- telah ditafsirkan secara salah, dibawa kepada makna yang tidak diinginkan oleh para ulama tersebut dan dipakai tidak pada tempatnya.8 Ketika syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berbicara tentang kaedah memilih kerusakan teringan dari dua kerusakan…ternyata para pendukung demokrasi ini bersorak kegirangan , mereka menyangka perkataan beliau menjadi dalil bagi mereka dan mereka mengatakan ; ini dia, Ibnu Taimiyah memperbolehkan ikut terlibat dalam majelis permusyawaratan rakyat.

Sementara itu, para ulama kontemporer yang memperbolehkan terlibat dalam majelis permusyawaratan rakyat ada tiga kelompok :

8 - Sebagaimana yang dilakukan oleh Dr. Abdu Razzaq Asy Syayiji (murid syaikh Abdurahman bin Abdul Khaliq--pent) ketika ia mengumpulkan perkataan sebagian ulama seperti Ibnu Taimiyah, Al Izzu bin Abdi Salam, Ibnu Qayyim Al Jauziyah dan lainnya yang berbicara tentang kaedah memilih kerusakan teringan dari dua kerusakan…Dr. Abdu Razaq Syayiji memasukkan para ulama tersebut ke dalam kelompok ulama yang mendukung demokrasi dan majelis permusyawaratan rakyat, dalam bukunya yang berjudul “ Fatawa wa Kalaimat Fi Hukmil Musyarakah bil Barlaman.”

43

Page 44: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

(a)- Kelompok pertama adalah kelompok para ulama memperbolehkan dengan syarat-syarat dan aturan main yang mustahil bisa dilaksanakan oleh para pendukung demokrasi dalam keikut sertaan mereka dalam majelis permusyawaratan rakyat.

(b)- Kelompok kedua adalah kelompok ulama yang dinyatakan oleh para pendukung demokrasi telah mengatakan bolehnya ikut serta dalam majelis permusyawaratan rakyat, padahal sebenarnya para ulama tersebut tidak mengatakan demikian. Perkataan para ulama tersebut yang sudah muhkam (tegas melarang) ditinggakan dan perkataan mereka yang mutasyabih (membawa kepada beberapa kemungkinan) justru dipakai. Perkataan para ulama yang mutasyabih ini justru dijadikan sebagai kata pemutus atas perkataan mereka yang muhkam. Ini jelas sama sekali tidak sesuai dengan amanat ilmiah.

(c) - Satu lagi kelompok ulama lain, setelah pendapatnya dalam masalah demokrasi ini diteliti, ternyata kelompok ulama ketiga ini tidak memahami dan menguasai seluk beluk, substansi, dimensi, dalil-dalil, realita dan dampak negatif dari persoalan demokrasi dan majelis permusyawaratan rakyat ini. Pendapat kelompok ulama jenis ketiga ini jelas tidak boleh dipegangi dan diterima…sekalipun fatwanya sudah menyebar ke seluruh pejuru dunia. Kami berdoa semoga mereka mendapat petunjuk dan Allah menunjukkannya kepada kebenaran.9

3- Termasuk akidah ahlu sunah wal jama’ah ; bahwa seorang ulama, seberapapun ketinggian ilmu yang ia raih, ia tetap tidak ma’shum (terjaga dari kesalahan). Perkataannya bisa salah bisa benar, bisa diterima dan bisa ditolak. Hanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sajalah yang ma’shum dan seluruh perkataannya diterima.

Dengan demikian, berdalihnya para pendukung demokrasi dengan fatwa sebagian ulama ----di lain pihak juga ada para ulama yang tidak sependapat dengan mereka---, masih membawa kemungkinan benar dan kemungkinan salah. Bila keadaannya demikian, maka tidak bisa menjadi dalil yang diwajibkan atas orang lain, terutama orang yang tidak sependapat.

4- Penyelesaian secara syar’i yang benar dalam setiap masalah yang terjadi di antara kaum muslimin adalah dengan kembali kepada Al Qur’an dan As Sunah, bukan kepada selainnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. 4:59)

9 - Ketiga kelompok ulama kontemporer ini bisa kita temukan contohnya dalam buku Dr. Abdu Razaq Asy Syayiji, hanya saja sayang ia menyamakan kesemuanya dan menyebutkan mereka semua dalam kelompok ulama yang memperbolehkan dan mendukung keikut sertaan dalam majelis permusyawaratan rakyat. Dalam pemerintahan-pemerintahan hari ini. Wallahu al musta’anu.

44

Page 45: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam I’lamul Muwaqi’in 1/50 mengatakan,” Allah ta’ala menjadikan sikap mengembalikan perselisihan kepada Al Qur’an dan As Sunah sebagai lazim (tuntutan wajib) iman. Jika sikap mengembalikan perselisihan kepada Al Qur’an dan As Sunah hilang, maka iman pun ikut hilang, sebagaimana kaedah hilangnya malzum (musabab) karena hilangnya lazim (sebab).”

Allah Ta’ala juga berfirman :

“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah.(Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Rabbku.Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali. (QS. 42:10)

5- Persoalan yang kita perselisihkan kali ini ---demokrasi dan majelis permusyawaratan rakyat---, adalah sebuah permasalahan yang erat kaitannya dengan permasalahan tauhid dan aqidah. Padahal dalam persoalan tauhid dan aqidah, seseorang tidak boleh taqlid (sekedar ikut-ikutan) kepada orang lain tanpa mengetahui dalil sayr’inya atas apa yang ia ikuti baik dan buruknya…taqlid kepada tokoh ulama dalam urusan agama adalah perbuatan yang tercela, dan yang paling buruk adalah taqlid dalam masalah aqidah dan tauhid.

Dengan penjelasan ini, kita telah selesai membahas berbagai syubhat dan bantahannya. Dengan selesainya bantahan atas berbagai syubhat ini, berarti kami telah selesai menjawab syubhat yang paling sering dan paling banyak beredar di tengah masyarakat…Memang ada beberapa syubat lain, namun setahu kami, intinya telah kami bantah dalam penjelasan dan lembaran-lembaran terdahulu dalam buku ini sehingga tidak perlu kami ulang kembali. Segala puji bagi Allah Ta’ala, yang dengan limpahan nikmat-Nya lah segala kebajikan selesai dikerjakan.

Kaum Muslimin tidak akan mampu meraih tujuan-tujuan mereka melalui jalan demokrasi

Kaum muslimin tidak akan mungkin mencapai tujuan mereka atau merealisasikan satupun dari tujuan-tujuan Islam melalui jalan demokrasi atau sistem demokrasi, disebabkan beberapa hal, yang terpenting adalah :

1- Islam adalah dien Allah Ta’ala yang disyariatkan untuk hamba-Nya. Sebagai sebuah dien rabbani, Islam mempunyai tujuan-tujuan dan sarana-sarana yang khusus yang bersumber dari Allah Ta’ala. Tujuan-tujuan Islam tidak mungkin diraih kecuali melalui sarana-sarana syar’i yang diterangkan dalam Al Qur’an dan as sunah. Tujuan syar’i manapun yang dicari tidak melalui sarana yang syar’i yang benar, maka cara tersebut merupakan sebuah kesesatan dan menyimpang dari kebenaran. Berarti juga melaksanakan ketaatan tidak sesuai dengan yang disunahkan dan disyariahkan. Minimal status hukumnya adalah bid’ah yang sesat. Sementara Allah Ta’ala tidak akan menerima ibadah

45

Page 46: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

dari hamba-Nya kecuali bila dilaksanakan sesuai cara yang telah diperintahkan dan disyariahkan kepada mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

عمال فليعمل ربه لقاء يرجو كان فمن وال صالحاأحدا ربه بعبادة يشرك

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya". (QS. 18:110)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ibnu Abi Ashim dalam kitabu sunah :

® ق}}ال: كنا الله عبد بن ج}}ابر عن فخط ، الن}}بي عند جلوس}}ا® ® وخط "، الله س}}بيل فقال:" ه}}ذا أمامه هكذا خطا عن خط}}ا

® وخط يمينه، " ثم الشيطان سبل وقال:" هذه شماله عن خطاꗬÂ‷Љاأل الخط قي يده وضع 46ደ¿4646 4646 Ѐ 46 灡

46

Page 47: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

橢 橢 ᙕᙕ4747474747474747 Љ 䈹 簷 47 簷47 ↛ꫛ 474747474747474747474747¤4

7474747¤47474747¤4747474747474747 l47474747474747¬4747x4747۔474747۔474747۔

µ4747474747 474747孼 474747 孼 474747 孼 478 47 宴 47 Ì47 岀 47 ń 47 474747 䘖 ˦47 巐 474747 巐47"47 已 474747 已 474747 已 474747 已 474747 已474747 已 474747 㷙 47 㷛 4747 㷛 4747 㷛 4747 㷛 4747 㷛 4747 㷛 $47 䣼 Ƞ 47 䬜 ¦47 㷿

474747已۔474747474747474747ߑ4747474747474747474747 已 474747 已 474747 已474747 已 474747 㷿 47 depan beliau kemudian bersabda,” Ini adalah jalan Allah. Beliau kemudian menggaris sebuah garis di sebelah kanan dan sebelah kiri beliau kemudian bersabda,” Ini adalah jalan-jaan setan.” Beliau lantas meletakkan tangan beliau di garis yang berada di

tengah kemudian membaca firman Allah Ta’ala: :ذا وأنrrراطي هrrتقيما صrrاتبعوه مسrrوا وال فrrتتبع

لعلكم به وصاكم ذلكم سبيله عن بكم فتفرق السبلتتقون

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. “ (QS. 6:153)

Tidak diragukan lagi bahwa demokrasi adalah jalan setan yang memecah belah manusia dan menjauhkan mereka dari jalan Allah ta’ala yang lurus. Barang siapa menempuh jalan demorasi dan menempuh sarana-sarana demokrasi berarti telah menempuh jalan setan. Bagaimana mungkin orang yang menempuh jalan setan akan bisa mencapai pantai kemenangan dan keamanan dengan bahtera Islam ?

Adapun pernyataan para pendukung demokrasi bahwa hukum sarana berbeda dengan hukum tujuan, di mana kita tidak boleh menyelisihi nash-nash syariat dalam urusan tujuan, namun boleh saja menyelisihi syariat dalam urusan sarana mencapai tujuan sesuai kebutuhan keadaan…maka pernyataan ini adalah pernyataan yang rusak dan batil, secara akal dan syariat tidak benar. Pernyataan ini menyerupai pernyataan orang-orang Yahudi yang berprinsip tujuan menghalalkan segala cara.

Benarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah bersabda :

47

Page 48: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

نن :" لتتبعن ® قبلكم ك}}ان من س}} ® بش}}بر، ش}}برا ب}}ذراع، وذراع}}اب جحر دخل}}وا لو ح}}تى الله رس}}ول " قلن}}ا: يا تبعتم}}وهم ض}}". قال:" فمن ؟ والنصارى اليهود

“Kalian akan benar-benar mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan sekalipun mereka memasuki lubang biawak, kalian tetap akan mengikuti mereka.” Para shahabat bertanya,” ya Rasulullah, Apakah mereka (yang kami ikuti itu) adalah orang-orang Yahudi dan nasrani ?” Beliau menjawab,” siapa lagi kalau bukan mereka.” Muttafaq’ alaihi.

Dalam riwayat yang lain :لفعلتم بالطريق أمه ضاجع أحدهم أن لو حتى

“Bahkan seandainya di antara mereka ada yang memperkosa ibunya sendiri di pinggir jalan raya, kalian pun akan berbuat serupa.” Artinya, di antara kalian akan ada juga yang melakukan perbuatan mereka yang bejat tersebut.Kalaupun hal ini terjadi, tentulah dalam suasana serba permisif dan kebebasan individu yang menjadi prinsip dasar dan ciri khas demokrasi !!!!

Kami bertanya,” Cara untuk meraih kehidupan islami yang baru (khilafah islamiyah—pent) adalah dengan cara yang diterangkan oleh syariat, ataukah ---meskipun cara menegakkan kehidupan Islami yang baru tersebut sangat urgen---dibiarkan kosong dan diserahkan kepada hawa nafsu dan akal manusia tanpa ada penjelasan dari Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam.

Jika jawabannya adalah dengan cara yang telah diterangkan oleh syariat, maka kami katakan ; anda telah mengerti, maka komitmenlah dengan jalan syariat tersebut…tak seorangpun boleh menyelisihi cara yang telah disunahkan dan disyariatkan tersebut.

Adapun jika jawaban anda adalah jalan tersebut diserahkan kepada manusia, Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa salam belum menjelaskannya…maka anda telah menyelisihi nash-nash syariat yang menyebtkan dien Islam telah sempurna, tak ada sebuah perkarapun yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala kecuali telah disebutkan dan dijelaskan Allah Ta’ala, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

نعمrrrrrتي عليكم وأتممت دينكم لكم أكملت اليrrrrrومدينا اإلسالم لكم ورضيت

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu” (QS Al Maidah 3)

إن والرسول الله إلى فردوه شيء في تنازعتم فإن اآلخر واليوم بالله تؤمنون كنتم

“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang

48

Page 49: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. 4:59)

Imam Ibnu Qayyim dalam I’lamul Muwaqi’in 1/49 mengatakan,” Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu”, menggunakan lafal nakirah (indifinitief) dengan konteks syarat yang umum mencakup segala hal urusan dien yang diperselisihkan oleh orang-orang yang beriman, baik urusan yang besar maupun kecil, yang jelas maupun masih samar-samar. Jika dalam kitabullah belum ada penjelasan atas masalah yang diperselisihkan, tentulah Allah Ta’ala tidak memerintahan mengembalikan persoalan kepada Al Qur’an (dan as Sunah). Karena mustahil Allah Ta’ala memerintahkan mengembalikan persoalan yang diperselisihkan kepada sesuatu yang tidak memberikan jawaban tuntas. Dari ayat ini, manusia telah bersepakat (ijma’ ulama—pent) bahwa mengembalikan persoalan kepada Allah maknanya adalah mengembalikan kepada Al Qur’an, sedang mengembalikan persoalan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam artinya mengembalikan kepada pribadi beliau saat beliau masih hidup, dan kepada sunah beliau setelah beliau meninggal.”

Dalam hadits yang shahih, beliau telah bersabda ;® ت}}ركت :" ما وما ب}}ه، أم}}رتكم وقد إال الله إلى يق}}ربكم ش}}يئا

® تركت نهيتكم وقد إال الن}}ار إلى ويقربكم الله عن يبعدكم شيئاعنه

“Tidak ada satu halpun yang mendekatkan diri kalian kepada Allah kecuali telah aku perintahkan kepada kalian, dan tidak ada halpun yang menjauhkan diri kalian dari Allah dan mendekatkan kepada neraka, kecuali aku telah melarang kalian melakukannya.”

2- Kekuasaan dan menjadi khalifah di atas bumi bagi umat yang beriman adalah terikat dengan syarat bertauhid kepada Allah serta menjauhi kesyirikan dan segala hal yang menyebabkan kesyirikan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

الصrrrالحات وعملrrrوا منكم آمنrrrوا الrrrذين الله وعد من الrrrذين اسrrrتخلف كما األرض في ليسrrrتخلفنهم

لهم ارتضى الrrrrrrrrrrrذي دينهم لهم وليمكنن قبلهم يشركون ال يعبدونني أمنا خوفهم بعد من وليبدلنهم

شيئا بي“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa.Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik”. (QS. 24:55)

49

Page 50: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Berkuasa di bumi, teguhnya kekuasaan dan keamanan setelah sebelumnya berada dalam ketakutan, seluruh karunia Allah Ta’ala ini adalah balasan dari bertauhid dan menjauhi kesyirikan.

Sementara demokrasi ----sebagaimana telah kami jelaskan---adalah pemikiran syirik, tegak diatas kesyirikan, menuhankan makhluk dengan cara menjadikan makhluk sebagai sumber hukum, perundang-undangan, menghalalkan dan mengharamkan. Jika keadaannya seperti itu, maka bagaimana hendak mengharapkan pertolongan Allah turun lewat jalan tersebut ? Orang yang bertindak demikian bagaikan orang yang menjadikan kesyirikan dan kekafiran sebagai sarana untuk menolong Islam dan tauhid. Ini jelas mustahil !!!!!

Allah Ta’ala berfirman :إن تنصروا الله ينصركم ويثبت أقدامكم

“Jika kalian menolong (agama) Allah, Allah akan menolong kalian dan meneguhkan kaki kalian.” (QS. Muhammad :7).

Artinya, jika kalian menolong Allah Ta’ala dengan cara mentaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya, Allah Ta’ala akan menolong kalian dengan meneguhkan kalian dan menjadikan kalian berkuasa di muka bumi. Janji ini adalah jawaban dari syarat yang disebutkan pertama, bila syarat tersebut tidak dilaksanakan maka janji Allah pun tidak akan datang. Maka dipahami dari syarat ini, Allah tidak akan menolong orang-orang yang tidak menolong Allah Ta’ala.

Ayat yang serupa adalah ayat yang berbicara tentang diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa saallam:

تهتrدوا تطيعوه وإن“Jika kalian mentaatinya ( Muhammad ), kalian akan mendapat petunjuk.” (An Nuur :54). Artinya, jika kalian tidak mentaatinya, kalian tidak akan mendapat petunjuk. Akibatnya, kalian tidak akan mendapat pertolongan. Di antara bentuk ketaatan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menjauhi syirik dan segala hal yang menjurus kepada kesyirikan, termasuk di dalamnya demokrasi yang menuhankan makhluk ini.

Maka janganlah –wahai kaum pendukung demokrasi--- lambatnya datangnya kemenangan menjadikan kalian mencari kemenangan dengan kesyirikan dan cara-cara yang batil. Sesungguhnya apa yang ada di tangan Allah Ta’ala tidak bisa diraih kecuali dengan mentaati dan mentauhidkan-Nya. Orang yang paham mengetahui hal ini, dan orang yang bodoh tidak menyadari hal ini.

Ustadz Sayid Qutub mengatakan :,” Saya masih ingat ketika akh Ali Asymawi memberitahukan kepadaku bahwa di Mesir ada seorang akh dari Sudan yang berkunjung. Ia adalah pimpinan ikhawanul Muslimin cabang Sudan. Ia datang untuk mengunjungiku, hanya saja waktunya belum ditentukan dan akhirnya kunjungan tersebut tidak jadi. Hanya saja saya mengetahui dari akh Ali Asymawi bahwa Ali Asymawi telah menemui akh dari Sudan tersebut satu atau dua kali tiap berkunjung ke Mesir. Akh dari Sudan tersebut menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Sudan, termasuk peran pokok ikhwanul Muslimin, yang

50

Page 51: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

menyebabkan jatuhnya rezim militer sebagaimana sudah sama-sama diketahui. Ia juga menyatakan rasa optimisnya yang mendalam akan sudah dekatnya pemerintahan Islam di Sudan sebagai hasil dari pemilihan umum yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

Saya juga masih ingat, pada saat itu saya mengomentari semua cerita tersebut bahwa tegaknya pemerintahan Islam di sebuah negara tidak akan pernah datang melalui cara-cara seperti ini. Sesungguhnya tegaknya sebuah pemerintahan Islam hanya akan tercapai melalui metode yang lambat dan dalam rentang waktu yang panjang, sebuah metode yang bertujuan membangun landasan, bukan puncak, dimulai dengan menanamkan aqidah sejak awal dan mentarbiyah akhlak yang islami. Sesunggguhnya jalan yang nampaknya pelan dan sangat panjang ini, pada hakekatnya adalah jalan yang paling dekat dan paling cepat.

Saat itu saya juga menyatakan ; mereka (ikhwanul muslimin di Sudan) belum pernah merasakan pengalaman-pengalaman yang telah kita lalui di Mesir. Karena itu, mereka pasti akan mencobanya karena saya sudah bisa mengira mereka pasti tidak akan menerima sebuah nasehatpun dari kami, akibat semangat dan rasa optimis mereka yang terlalu mendalam.”10

3- Di antara sebab lain yang menghalangi kaum muslimin mampu meraih tujuan-tujuan gerakan keislaman mereka melalui demokrasi, atau pemilihan umum atau kotak undian (kotak suara) adalah adanya sunah perlawanan dan pertarungan antara kebenaran dengan kebatilan, sejak adanya kehidupan di muka bumi dan Allah mengutus para rasul, sampai Allah mewarisi dunia dan seluruh isinya.

Orang-orang kafir ---dengan seluruh kelompok dan pemikirannya--- sekali-kali tidak akan pernah ridha dan membiarkan tegaknya sebuah negara Islam atau meridhai bila Islam mempunyai kekuatan, selama mereka mempunyai kekuatan untuk merealisasikan hal tersebut, meskipun untuk hal itu mereka harus menghadapi berbagai peperangan, terbunuhnya ribuan nyawa dan ternodainya kehormatan. Ketika perang melawan Islam sudah berkecamuk, segala hal yang terlarang dianggap boleh oleh orang-orang kafir. Menurut mereka segala yang mereka lakukan adalah sesuai dan demi menegakkan undang-undang (konstitusi), mendapat tanda tangan dan persetujuan persatuan bangsa –bangsa (PBB).11 10 - dalam buku “Limadza A’damuuni hal. 66.” Saya katakan ; pandangan Sayid Qutub telah benar. Sesungguhnya kalangan aktivis Islam di Sudan telah berkali-kali mencoba pemilihan umum dalam demokrasi. Setiap kali mereka terlibat, akibat yang ditimbulkan terhadap mereka dan masyarat Sudan ternyata buruk dan tidak menyenangkan.11 - Perhatiikanlah apa yang terjadi pada hari-hari ini dengan bangsa muslim Chechnya, dengan hak mereka, sebuah bangsa yang menolak tunduk kepada kekuatan kafir. Seluruh kekuatan kafir, kejahatan dan kemunafikan telah bersatu padu mengeroyok mereka, membunuh anak-anak, perempuan, orang tua, menghancurkan rumah-rumah mereka dengan tank, rudal dan pesawat tempur…mereka membiarkan anak-anak dan wanita beralaskan salju, beratapkan langit terbuka. Ini semua terjadi dengan segenap penglihatan dan pendengaran seluruh dunia, mereka sama sekali tidak bergerak atau mengatakan kecaman terhadap para thaghut pembuat kerusakan tersebut !!!!Silahkan bertanya dosa apa yang dilakukan oleh bangsa yang tertindas tersebut, yang dikeroyok oleh kekuatan kafir dan syirik internasional…jawabannya tak lain karena mereka mengatakan rabb kami adalah Allah ta’ala…mereka mengatakan no kepada atheisme dan kekafiran yang berwujud thaghut Rusia..mereka mengatakan kami ingin hidup secara Islami, agama yang kami yakini dan kami peluk…Inilah dosa mereka, dosa yang tidak mungkin diampuni atau didiamkan menurut undang-undang PBB !!!!

51

Page 52: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Hal yang sudah sangat jelas dan telah disepakati ini ----tidak ada yang menyelisihinya selain para pendukung demokrasi---telah ditunjukkan oleh nash-nash Al Qur’an, demikian juga realita yang kita alami dan kita lihat.

Adapun dalil-dalil Al qur’an, di antaranya adalah firman Allah Ta’ala : األرض لفسدت ببعض بعضهم الناس الله دفع ولوال

العالمين على فضل ذو الله ولكن“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.” (QS. 2:251)

صrrوامع لهدمت ببعض بعضهم الناس الله دفع ولوال كثrrيرا الله اسم فيها يrrذكر ومسrrاجد وصrrلوات وبيع

عزيز لقوي الله إن ينصره من الله ولينصرن“Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sseungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 22:40)

والباطل الحق الله يضرب كذلك“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil”. (QS. Ar Ra’d :17)

:ود عنك ترضى ولنrrارى وال اليهrrتى النصrrتتبع ح ملتهم

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.” (2;120)

إن دينكم عن يردوكم حتى يقاتلونكم يزالون وال استطاعوا

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup”. (QS. 2:217)

بعد من يردونكم لو الكتاب أهل من كثير ود إيمانكم كفارا أنفسهم عند من حسدا

“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran”. (QS. Al Baqarah ;109).

وال إال فيكم يرقبrrrrوا ال عليكم يظهrrrروا وإن وكيفذمة

“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyirikin), padahal mereka memperoleh kemenangan

Demokrasi mana yang kalian inginkan wahai orang-orang yang tertipu ???? negara mana yang kalian tegakkan lewat kotak undian suara???? sedang kalian sendiri diatur dengan undang-undang kafir yang tidak manusiawi???

52

Page 53: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian)”. (QS. 9:8)

Dan banyak ayat lainnya yang menunjukkan bahwa kebenaran dan kebatilan akan senantiasa berseteru dan bertabrakan, kebatilan tidak mungkin akan ridho selama di sampingnya masih ada kebenaran dan pendukungnya. Kebatilan tidak akan pernah diam, tenang dan senang, kecuali dengan salah satu dari dua alternatif ; menghalangi pendukung kebenaran dari dien mereka yang benar dan memurtadkan mereka jika mereka mempunyai kemampuan untuk hal itu, atau melenyapkan keberadaan mereka, melancarkan peperangan dan pembunuhan. Inilah yang dinyatakan oleh ayat-ayat Al Qur’an :

قيال الله من أصدق ومن“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah “ (QS. 4:122)

Begitu juga realita yang kita lihat dan kita alami, membenarkan nash-nash Al Qur’an yang telah disebutkan diatas. Apa yang telah terjadi di Tunisia, Mesir, Sudan ---sebelum masa jendral Basyir---Turki, Al Jazair, Malaysia dan negara-negara lain di mana kaum muslimin mencoba berjuang lewat jalan demokrasi dan pemilihan umum, kemudian mereka meraih kemenangan (suara mayoritas)…kita melihat, bagaimana demokrasi para thaghut telah berubah menjadi nyata-nyata rezim diktator, mereka membolehkan untuk mereka sendiri ---dengan mengatas namakan demokrasi---apa yang sejatinya oleh demokrasinya sendiri dilarang. Itu semua dilakukan dengan sepengetahuan dan sependengaran para kampiun demokrasi di seluruh dunia !!!! Bagaimana undang-undang dasar, peraturan pemerintah dan kondisi damai dianulir begitu saja, lantas secara tiba-tiba kondisi darurat diberlakukan, tank-tank militer turun ke jalan raya, ribuan umat Islam dijebloskan ke penjara, demi menjaga ---menurut pengakuan mereka---keselamatan demokrasi dari bahaya terorisme.

Hal ini sudah menjadi fenomena umum yang diketahui dengan baik oleh para aktivis Islam pendukung demokrasi. Mereka menyebutkan hal ini dalam buku-buku dan jurnal-jurnal mereka…meski demikian, mereka tetap saja menyombongkan diri dan menyelisihi perintah syariat. Mereka tidak mau, kecuali menempuh jalan yang gelap gulita ini. Seakan-akan saat digiring ke penjara, mereka justru merasakan enaknya cemeti para algojo penjara.

Mereka paham betul bahwa Islam tidak mungkin akan mencapai kemenangan lewat jalan ini, Islam tidak akan mungkin merealisasikan satu saja dari sekian banyak tujuannya lewat jalan ini. Meski demikian, mereka tetap saja berusaha lewat jalan ini dan berulang kali mengulangi usaha tersebut, tanpa mau mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman yang lalu dan kerasnya pelajaran. Mereka tidak mau mempertimbangkan dampak-dampak destruktif yang mengenai umat Islam dan para pemuda Islam, akibat percobaan mereka ini !!!!

53

Page 54: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Seakan-akan mereka itu lupa atau memang pura-pura lupa, akan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

س المؤمن مرتين جحر من يلدغ ال فطن كي “Orang yang beriman itu cerdik dan sehat pikirannya. Ia tidak akan terjatuh dua kali dalam lubang yang sama.” Sayang, para aktivis Islam pendukung demokrasi telah terjatuh puluhan kali dalam lubang yang sama, tanpa mau belajar !!!

Kalau Begitu, Apa Pengganti Demokrasi ? Bagaimana Caranya ?

Banyak orang yang bertanya ; kalau demokrasi bukanlah sebuah alteranatif (solusi) dan bukan jalan yang benar, sementara kaum muslimin tidak akan bisa merealisasikan satupun dari tujuan-tujuan Islam melalui jalan demokrasi…lantas apa pengganti demokrasi ? Bagaimana cara menegakkan Islam dan meneguhkan kekuasaannya di muka bumi ?

Jawaban atas soal ini bukan berasal dari kita, hawa nafsu kita atau hasil pikiran kita, melainkan berasal dari kitabullah Ta’ala dan sunah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang teringkas dalam dua kata : i’dad kemudian jihad fi sabilillah.12

Perkataan kami “i-dad”, maksudnya adalah i’dad menyeluruh, mencakup seluruh dimensinya baik dimensi materiil maupun spirituil, tanpa terlalu berlebihan atau terlalu meremehkan dalam mengerahkan segenap kemampuan, dengan tetap memperhatikan dan mengambil berbagai sebab (sarana) syar’i yang bisa merealisasikan kemenangan atas musuh dan mampu bangkit untuk mengemban beban dan tanggung jawab jihad.

Allah Ta’ala berfirman :الخيل رباط ومن قوة من استطعتم ما لهم وأعدوا

ال دونهم من وآخرين وعدوكم الله عدو به ترهبون في شيء من تنفقوا وما يعلمهم الله تعلمونهم

تظلمون ال وأنتم إليكم يوف الله سبيل“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah,

12 - Sebagian orang berpendapat ; i’dad dan jihad, mereka tidak menggunakan kata sambung “kemudian” yang mengesankan sikap lambat dan tertib urutan. Kepada mereka kami katakan ; (dengan istilah) i’dad dan jihad adalah ketika jihad sedang dilaksanakan, pasukan-pasukan jihad berangkat ke medan pertempuran, dan panji-panji pasukan berkibar. Ini dikarenakan i’dad itu tidak akan pernah ada akhirnya, ia senantiasa mengiringi seluruh fase dan perkembangan jihad. Adapun sebelum terjadinya pengumuman dan pelaksanaan jihad serta batasan minimal untuk melaksanakannya belum tercapai, maka pertama kali haruslah mengusahakan batasan minimal yang dituntut dan rasional yang memungkinkan kita untuk mengumumkan jihad dan melaksanakannya tanpa menimbulkan bencana-bencana yang mengundurkan jihad dan berbagai aktivitas keislaman lain puluhan tahun ke belakang. Dalam fase ini, yang benar adalah mengatakan ; i’dad kemudian jihad, bukan i’dad dan jihad !!!!

54

Page 55: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (QS. 8:60)

Dalam shahih Muslim dari Uqbah bin Amir ia berkata,” Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas mimbar bersabda tentang ayat ;

قوة من استطعتم ما لهم وأعدوا“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” (QS. 8:60)(Beliau menerangkan),” Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar (menembak). ketauhilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar (menembak). ketauhilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar (menembak). “

Dalam shahih Bukhari, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda ;

عصى قد أو منا فليس تركه ثم الرمي علم من ":” Barang siapa pernah mengetahui ilmu menembak, kemudian ia meninggalkannya, maka ia bukan termasuk golongan kami atau ia telah berbuat maksiat.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa menghasung kaum muslimin untuk memanah ---karena mempunyai arti sangat penting untuk menghalau musuh--- sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya :

:" الن}}بي فقال ينتضلون، أسلم من نفر على مر النبي أن®، كان أباكم فإن إسماعيل بني ارموا ب}}ني مع وأنا ارم}}وا رامي}}ا فق}}ال بأي}}ديهم، الف}}ريقين أحد ال}}راوي:فأمسك ق}}ال "، فالن

وأنت ن}}رمي ؟" ق}}الوا: كيف ترمون ال لكم :" ما الله رسول". كلكم معكم فأنا :" ارموا النبي فقال ؟ معهم

“Bahwa suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati orang-orang bani Aslam yang sedang lomba memanah. Beliau lantas bersabda,” Melemparlah (memanahlah), wahai bani Ismail, karena nenek moyang kalian adalah para jago memanah. Memanahlah, dan saya bersama (menjagokan) bani Fulan.” Perawi hadits mengatakan,” Salah satu kelompok diam dan tidak memanah. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Kenapa kalian tidak memanah ? Mereka menjawab,” Bagaimana kita mau memanah sedang anda bersama (menjagokan) mereka ?” Maka beliau bersabda,” memanahlah, saya bersama (menjagokan) kalian semua.”

I’dad ---dengan cakupannya yang menyeluruh---secara hukum syar’i adalah fardhu ‘ain atas seluruh umat Islam (baik individu maupun jamaah), setiap orang sesuai kadar kemampuannya (karena Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya) sekalipun jenis dan kadarnya kecil, karena sesuatu yang kecil bila digabungkan dengan yang lain akan menjadi besar nilainya dan kuat pengaruhnya.

55

Page 56: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Wajibnya i’dad ini bisa dilihat dari dua aspek : pertama. aspek nash-nash syar’i yang memerintahkan untuk melakukan i’dad. Nash-nash tersebut menunjukkan hukum wajib, dan tidak ada dalil lain yang memalingkannya dari hukum wajib.

Adapun aspek kedua, sesungguhnya jihad tidak akan sempurna dan tidak mungkin dilaksanakan bila tidak didahului oleh i’dad yang matang yang memungkinkann untuk melaksanakan jihad. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

الله كره ولكن عدة له ألعدوا الخروج أرادوا ولو القاعدين مع اقعدوا وقيل فثبطهم انبعاثهم

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka:"Tinggallah kamu bersama orang-oang yang tinggal itu". (QS. 9:46)

Kaedah ushuliyah mengatakan,” Bila sebuah kewajiban tidak sempurna melalui sebuah hal ( sebuah sarana), maka hal (sarana) tersebut hukumnya menjadi wajib.”

Sayid Qutub dalam Fi Dzlilalil Qur’an 3/1543 berkata,” Mempersiapkan diri menurut kadar maksimal kemampuan merupakan sebuah kewajiban yang menyertai kewajiban jihad. Nash telah memerintahkan untuk menyiapkan kekuatan dengan segala bentuk jenis dan sarananya.”

Beliau juga mengatakan ; (mempersiapkkan kekuatan) adalah sesuai puncak maksimal kemampuan…di mana tak ada sebuah kelompok umat Islampun yang duduk tidak memperiapkan sebuah sarana pun yang menjadi kemampuan mereka.”

Saya katakan ; i’dad yang kami maksudkan di sini bukanlah sebuah i’dad yang panjang, yang dibangun di atas sikap mengundur-undur dan menyia-nyiakan waktu sehingga menjadi penyebab tidak berjihad fi sabilillah, demikian juga bukan i’dad yang kurang, tidak memadai dan tergesa-gesa sehingga tidak cukup untuk mengemban kewajiban dan beban-beban jihad, sehingga hasil yang dicapai tidak kita senangi dan tidak kita ridhai….maksud kami bukanlah i’dad yang terlalu panjang tersebut, juga bukan yang terlalu pendek tersebut ----sayangnya kedua bentuk i’dad tersebut hari ini ada---, Yang kami maksudkan adalah i’dad yang terarah dan tersistem, yang cukup membawa para ulama dan para spesialis jihad dan ribath untuk menyatakannya telah cukup untuk melaksanakan beban jihad fi sabilillah.

Kami menerangkan hal ini karena kebanyakan masalah agama hari ini berada di antara dua sikap ; terlalu berlebihan dan terlalu meremehkan, termasuk juga masalah i’dad ini. Ada kelompok yang mensyaratkan berbagai syarat dan sifat yang melemahkan yang akhirnya meniadakan jihad dan menihilkan segala bentuk proyek jihad yang secara sungguh-sungguh sebenarnya bisa dilaksanakan. Ada juga kelompok yang meremehkan kadar dan urgensi i’dad, mereka menerjuni berbagai kancah jihad ---bermodalkan semangat---tanpa menyediakan berbagai

56

Page 57: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

sarana yang syar’i dan benar, sehingga menimbulkan dampak-damak destruktif terhadap diri umat Islam dan aktivitas keislaman. Kedua kelompok ini sama-sama salah besar, yang benar yang kami yakini adalah yang tengah-tengah (moderat) antara keduanya.

Adapun bahwa jihad fi sabilillah sebagai jalan syar’i yang benar untuk meraih kemenangan, kekuasaan dan khilafah di dunia, adalah disebabkan oleh beberapa hal yang kami rangkum dibawah ini13 :

1- Jalan jihad adalah wahyu yang Allah ta’ala perintahkan kepada kita untuk melaksanakannya. Jihad telah Allah Ta’ala wajibkan kepada kita melalui nash-nash Al Qur’an dan as sunah. Jihad adalah kekuatan umat Islam ini, umat Islam tidak mempunyai jalan dan hak untuk meninggalkan dan menggantinya dengan jalan lain yang tidak ada dalilnya dari Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman : تكرهrrوا أن وعسى لكم كره وهو القتال عليكم كتبلكم خير وهو شيئا

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu “ (2:216).Ayat ini sama dengan ayat

الصيام عليكم كتب“Diwajibkan atas kamu berpuasa”. (2;183)sebagaimana shiyam diwajibkan kepada umat Islam, demikian juga perang diwajibkan kepada umat Islam dan harus mereka laksanakan. Antara keduanya sama sekali tidak ada perbedaan dari segi perintah dan wajibnya melaksanakan.

Allah Ta’ala berfirman : لله كله الدين ويكون فتنة تكون ال حتى قاتلوهمو

“Dan peranglah mereka, sehingga tidak ada lagi kesyirikan dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah”. (8;39)

وحrrrرض نفسك إال تكلف ال الله سrrrبيل في فقاتل والله كفrrروا الrrذين بrrأس يكف أن عسى المؤمrrنين

تنكيال وأشد بأسا أشد“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya)”. (QS. 4:84)

انفروا خفافا الله سبيل في وجاهدوا وثقاال وأنفسكم بأموالكم

“Berangkat berperanglah-lah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan 13 - Masalah ini telah saya bahas dalam buku saya yang berjudul “ Tanbiihu du’at al mu’ashirin ila al ususi wal mabadi-i allati tu’inu ‘ala wihdatil musimin”. Karena urgensinya dan untuk menyempurnakan faedahnya, tulisan tersebut kami sebutkan lagi dalam buku ini dengan sedikit perombakan.

57

Page 58: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. 9:41)

والمستضعفين الله سبيل في تقاتلون ال لكم وما ربنا يقولrrون الrrذين والولrrدان والنسrrاء الرجrrال من

من لنا واجعل أهلها الظrrالم القرية هذه من أخرجنانصيرا لدنك من لنا واجعل وليا لدنك

“ Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a:"Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau". (QS. 4:75)

Dalam hadits yang shahih, sebagaiman diriwayatkan Bukhari dan lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

إال إله ال أن يشrrهدوا حrrتى النrrاس أقاتل أن أمrrرت ويؤتوا الصالة، ويقيموا الله، رسول محمدا وأن الله

دمrrrاءهم مrrrني عصrrrموا ذلك فعلrrrوا فrrrإذا الزكrrrاةالله على اإلسالم،وحسابهم بحق إال وأموالهم

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukan hal itu semua, berarti mereka telah menjaga darah dan harta mereka kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka terserah Allah Ta’ala.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda ; الله يعبد حrrrتى بالسrrrيف، السrrrاعة يrrrدي بين بعثت

ظل تحت رزقي وجعل لrrه، شrrريك ال وحrrده تعrrالىأمري خالف من على والصغار الذل وجعل رمحي،

“Aku diutus sebelum datangnya hari kiamat dengan pedang, sehingga Allah Ta’ala semata yang diibadahi dan tidak disekutukan dengan selain-Nya, dan rizkiku dijadikan dibawah naungan tombakku, dan dijadikan hina dan rendah orang yang menyelisihi urusanku (petunjukku).”14

Juga dalam shahih Bukhari, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;

السيوف ظالل تحت الجنة أن واعلموا“Ketahuilah, sesungguhnya surga berada di bawah naungan pedang.”

Dalam shahih Muslim, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

14 - HR. Ahmad dan lain-lain. Shahih Jami’ Shaghir no. 2831.

58

Page 59: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

على مات نفسه به يحدث ولم يغز ولم مات من نفاق من شعبة

“Barang siapa mati dan belum pernah berperang, atau belum pernah meniatkan dirinya berperang, maka ia mati di atas salah satu cabang kemunafikan.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :أهله في غازيا يخلف أو غازيا، يجهز أو يغز لم من

القيامة يوم قبل بقارعة الله أصابه بخير،“Barang siapa mati padahal belum pernah berperang atau belum pernah menyiapkan perbekalan orang yang berangkat perang atau belum merawat dengan baik keluarga orang yang berangkat berperang, maka Allah Ta’ala akan menimpakan kepadanya bencana sebelum hari kiamat.”15

Seorang mukmin hanya mempunyai salah satu dari tiga kondisi ini, tidak lebih ; seorang yang berangkat berperang, atau orang yang membiayai orang yang berangkat berperang atau mengurus dengan baik keluarga yang ditinggalkan oleh orang yang berangkat berperang. Selain tiga kondisi ini, maka bencana yang akan menimpanya –cepat maupun lambat---, bencana yang tidak ada yang mengetahui bentuk dan kedahsyatannya selain Allah Ta’ala.

Barang siapa yang memperhatikan berbagai bencana yang menimpa umat Islam hari ini ---alangkah banyaknya bencana tersebut---, akan mengetahui bahwa penyebab dari semua bencana ini adalah karena umat Islam tidak berjihad dan tidak membantu mujahidin.

Maka, dimana posisi orang-orang yang menyimpang dari jalan jihad ini ---dengan mengatas namakan nama-nama dan slogan yang tidak diizinkan oleh Allah Ta’ala---, dimana posisi mereka dari nash-nash yang tegas dan sudah muhkam ini, bagaimana mereka ---padahal mereka mengaku sebagai umat Islam---melepaskan diri mereka begitu saja dari makna yang ditunjukkan secara tersirat dan tersurat serta konskuensi-konskuensi nash-nash ini ?

2- Jihad fi sabilillah adalah obat dari banyak penyakit yang dialami oleh umat Islam. Sesungguhnya setelah tauhid tidak ada lagi amalan yang menandingi faedah jihad bagi kebaikan negara dan bangsa.

Allah ta’ala telah menjamin akan memberikan petunjuk-Nya kepada orang yang menempuh jihad fi sabilillah. Allah Ta’ala berfirman :

سبلنا لنهدينهم فينا جاهدوا والذين“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS. 29:69)

Jihad adalah sebuah pintu dari pintu-pintu surga, dengannya Allah Ta’ala menghilangkan kesedihan dan kepedihan, sebagaimana disebutkan

15 - shahih Sunan Abu daud no. 2185.

59

Page 60: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

dalam hadits : فإنه وتعالى، تبارك الله سبيل في بالجهاد عليكموالغم الهم به الله يذهب الجنة أبواب من باب

“Hendaklah kalian selalu berjihad fi sabilillah, karena jihad fi sabilillah adalah salah satu pintu dari pintu-pintu surga. Dengannya Allah Ta’ala menghilangkan kesedihan dan kegalauan.”16

Dengan jihadlah, tujuan-tujuan agama dijaga dan kehormatan dibentengi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

والمستضعفين الله سبيل في تقاتلون ال لكم وما ربنا يقولون الذين والولدان والنساء الرجال من

من لنا واجعل أهلها الظالم القرية هذه من أخرجنانصيرا لدنك من لنا واجعل وليا لدنك

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a: "Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau". (QS. 4:75)

عن لغني الله إن لنفسه يجاهد فإنما جاهد ومن العالمين

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta”. (QS. 29:6)

Maksudnya, jika kita berjihad fi sabilillah, maka segala kebaikan yang kembali atau diraih dari jihad akan kembali kepada kita sendiri. Adapun Allah Ta’ala, sama sekali tidak membutuhkan kita dan juga tidak membutuhkan jihad kita.

Jihad juga merupakan sebuah pintu yang agung dari pintu-pintu penyaringan iman. Dengan jihad, akan bisa diketahui siapa orang yang mukmin bertauhid dan siapa orang yang sebenarnya munafik, yang senang membanggakan diri, senang dipuji atas perbuatan yang tidak ia kerjakan. Jihad adalah terjemahan nyata dari tauhid, bukti nyata kebenaran tauhid…barang siapa belum kenyang makan garamnya jihad fi sabilillah dan merasakan berbagai ujian karena menegakkan dien Allah, tidaklah pantas memegang kekuasaan dan kepemimpinan umat Islam ---sekalipun ia seorang yang berilmu dan pintar berceramah---. Jika ia tetap memegang kepemimpinan, maka sebenarnya ia adalah orang yang menampakkan dirinya dengan sesuatu yag bukan menjadi haknya, ia tak ubahnya orang yang memakai baju palsu..!!!Alangah membutuhkannya umat Islam terhadap standar timbangan dan ujian jihad ini, di zaman yang dipenuhi oleh para pendompleng, munafik dan penjual agama ini !!!

Allah Ta’ala berfirman :

16 - (HR. Al Hakim dan lain-lain, Silsilah Ahadits Shahihah no. 1941).

60

Page 61: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

الذين الله يعلم ولما الجنة تدخلوا أن حسبتم أمالصابرين ويعلم منكم جاهدوا

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar”. (QS. 3:142)

والذين الله سبيل في وجاهدوا وهاجروا آمنوا والذين المؤمنون هم أولئك ونصروا آووا حقا

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia”. (QS. 8:74)

الله سبيل في وجاهدوا وهاجروا آمنوا الذين هم وأولئك الله عند درجة أعظم وأنفسهم بأموالهمالفائزون

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan”. (QS. 9:20)

لم ثم ورسrrوله بالله آمنrrوا الrrذين المؤمنrrون إنما الله سrبيل في وأنفسrهم بأموالهم وجاهدوا يرتابواالصادقون هم أولئك

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar”. (QS. 49:15)

Allah Ta’ala menjadikan jihad mereka sebagai bukti kebenaran iman dan tauhid mereka, bahwa merekalah orang-orang yang beriman sebenarnya, artinya merekalah orang yang benar-benar bertauhid. Merekalah orang-orang yang jujur dan beruntung di dunia maupun di akhirat.

Adapun orang-orang yang tidak berjihad, yang hatinya ditimpa kebimbangan setiap kali ada seruan untuk berjihad, atau setiap kali pintu jihad terbuka untuk umat Islam, maka mereka adalah orang-orang yang keimanan mereka tertuduh (diragukan), pengakuan mereka bahwa mereka beriman masih diragukan.

Allah Ta’ala berfirman : اآلخر واليrrوم بالله يؤمنrrون ال الrrذين يسrrتأذنك إنما

. ولو يrrrترددون ريبهم في فهم قلrrrوبهم وارتrrrابت الله كrrrrره ولكن عrrrrدة له ألعrrrrدوا الخrrrrروج أرادوا

القاعدين مع اقعدوا وقيل فثبطهم انبعاثهم“Sesungguhnya yang meminta ijin kepadamu (untuk tidak berperang), hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari

61

Page 62: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya”. (QS. 9:45)“Dan jika mereka mau berangkat (berperang), tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka:"Tinggallah kamu bersama orang-oang yang tinggal itu". (QS. 9:46)

Allah Ta’ala menjadikan tidak berangkatnya mereka berjihad bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bukti nyata kemunafikan dan tidak adanya iman pada diri mereka. Allah Ta’ala juga menjadikan tidak i’dad dan mempersiapkan sarana-sarana jihad sebagai bukti nyata ketidak jujuran mereka dan tidak adanya keinginan mereka untuk berjihad fi sabilillah. Setiap pengakuan dan klaim harus disertai bukti nyata, adapun ucapan di bibir semata ---tanpa bukti amalan nyata---belum cukup.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa 28/438 mengatakan,” Ini merupakan pemberitahuan dari Allah Ta’ala bahwa orang yang beriman tidak akan meminta izin kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk tidak berjihad. Yang meminta izin kepada beliau untuk tidak berjihad hanyalah orang-orang yang tidak beriman saja. Maka bagaimana lagi dengan orang yang tidak berjihad dengan tidak meminta izin lebih dahulu ?”

Saya katakan ; lantas bagaimana lagi dengan orang yang menggembosi umat Islam agar tidak berjihad, dan menganggap mujahidin sebagai para kriminal dan penjahat hanya karena mereka berjihad ?

Lantas bagaimana lagi dengan orang-orang yang mengganti jihad fi sabilillah dengan cara-cara syirik seperti demokrasi, lalu ia menghiasi demokrasi dan menampakkan nya seolah-olah baik di hadapan umat…tidak diragukan lagi, ia lebih layak sebagai munafik melebihi orang selainnya.

Lantas bagaimana lagi dengan orang-orang yang membenci jihad dan mujahidin, memusuhi mujahidin dan menghasung masyarakat untuk memusuhi mujahidin, hanya karena mereka berjihad fi sabilillah ?

Lebih dari itu, sesungguhnya tidak ada ibadah manapun yang menandingi kebaikan dan manfaat jihad, sebagaimana disebutkan dalam shahihain :

؟ الجهrrاد يعدل ما الله رسول يا قيل هريرة أبي عن وثالث مrrرتين عليه فأعrrادوا "، تستطيعونه قال:" ال

قrrrال:" مثل ثم "، تسrrrتطيعونه يقrrrول:" ال ذلك كل بآيrrات القrrانت الصائم كمثل الله سبيل في المجاهد

المجاهد يرجع حتى صالة وال صيام من يفتر ال الله“Dari Abu Hurairah,” Ditanyakan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam),” Ya Rasulullah, amalan apakah yang menandingi jihad ?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,” Kalian tidak akan sangup

62

Page 63: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

melakukannya.” Mereka mengulang pertanyaan yang sama sebanyak tiga kali. Maka beliau selalu menjawab,” Kalian tidak akan sanggup melakukannya. Perumpamaan mujahid fi sabilillah adalah bagaikan seorang yang melakukan shiyam dan melakukan sholat malam, ia sama sekali tidak pernah beristirahat dari shiyam dan sholat malam sampai si mujahid kembali.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : من س}واه فيما ي}وم ألف من خ}}ير الله س}بيل في ي}وم رب}اط

المنازل“Ribath (berjaga di daerah perbatasan dengan daerah musuh) selama satu hari itu lebih baik dari seribu hari di tempat lain.”17

وما الدنيا من أفضل الله سبيل في والروحة الغدوةفيها

“ Berangkat berperang di pagi hari dan sore hari itu lebih baik dari dunia beserta seluruh isinya.” Muttafaq ‘alaihi.

Saya katakan; rugi dan pailitlah ---di dunia, sebelum di akhirat---orang yang lebih mementingkan dunia dan isinya atas jihad fi sabilillah.

من اغبرت قدماه في سبيل الله فهو حرام علىالنار

“Barang siapa kedua kakinya berdebu karena perang di jalan Allah, maka ia haram masuk neraka.”18

Saya katakan ; lantas bagaimana pendapat anda tentang orang yang wajahnya berdebu karena perang di jalan Allah, dan debu jihad memenuhi seluruh hatinya ?

Jika seluruh kebaikan ini diraih dengan melaksanakan jihad fi sabilillah, maka sebaliknya bagi yang meninggalkan jihad fi sabilillah dan lengket dengan dunia serta segenap isinya…tak diragukan lagi, tempat kembalinya adalah adzab, kerugian, kehinaan, kekalahan dan ternodainya kehormatan bangsa dan negara.

Allah ta’ala berfirman : غrrيركم قوما ويستبدل أليما عذابا يعذبكم تنفروا إالقدير شيء كل على والله شيئا تضروه وال

“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menyiksa dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kalian tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. 9:39)

وأزواجكم وإخrrوانكم وأبنrrاؤكم آبrrاؤكم كrrان إن قل تخشrrون وتجrrارة اقترفتموها وأمrrوال وعشrrيرتكم

الله من إليكم أحب ترضrrrونها ومسrrrاكن كسrrrادها17 - Shahih Sunan An Nasai 2971.18 - Shahih Sunan An Nasai 2919.

63

Page 64: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

الله يrrأتي حrrتى فتربصوا سبيله في وجهاد ورسولهالفاسقين القوم يهدي ال والله بأمره

“ Katakanlah:"Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24)

Lebih mengutamakan beberapa hal yang disebutkan dalam ayat ini baik kesemuanya maupun sebagiannya ---kesemuanya sangat disenangi oleh hati----atas cinta kepada Allah, Rasulullah dan jihad fi sabilillah akan berakibat kepada adzab, kefasikan, kesesatan dan lepasnya seluruh kebaikan dunia dan akhirat.

Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ورضrrيتم البقrrر، أذنrrاب وأخrrذتم بالعينة تبrrايعتم إذا عليكم الله سrrلط الجهاد وتركتم بالزرع ينزعه ال ذال

دينكم إلى ترجعوا حتى“ Jika kalian telah saling berjual beli dengan ‘ienah, mengekor kepada sapi, puas dengan pertanian dan meninggalkan jihad fi sabilillah, Allah Ta’ala akan menimpakan kepada kalian sebuah kehinaan yang tidak akan diangkat sampai kalian kembali kepada dien kalian.”19

Maksudnya kalian kembali kepada jihad fi sabilillah dan jangan meninggalkan jihad hanya karena disibukkan oleh hal-hal selainnya yang disebutkan dalam hadits tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : إلى األكلة تداعى كما عليكم تداعى أن األمم يوشك

قrrال: ؟ يومئrrذ نحن قلة قائrrل: ومن فقال قصعتها، السrrيل، كغثrrاء غثrrاء ولكنكم كثrrير، يومئrrذ أنتم بل

منكم، المهابة عrrrدوكم صrrrدور من الله وليrrrنزعن الله رسrrول فقrrال: يا الوهن، قلوبكم في وليقذفن

الموت وكراهية الدنيا قال: حب ؟ الوهن وما“ Bangsa-bangsa lain akan memperebutkan kalian sebagaimana orang berebutan makanan di atas piring. Seseorang bertanya,” apakah hal itu disebabkan oleh jumlah kami yang sedikit (minoritas) ?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,” Justru jumlah kalian saat itu banyak (mayoritas), namun (kualitas kalian) bagaikan buih banjir. Allah benar-benar akan mencabut rasa takut kepada kalian dari hati musuh kalian, dan Allah benar-benar akan menimpakkan dalam hati kalian 19 - Silsilah Ahadits Shahihah no. 11. Jual beli ‘ienah adalah salah satu bentuk jual beli yang mengandung riba. Bentuknya sebagai berikut ; anda (A) menjual sebuah barang kepada seseorang (B) secara kredit, kemudian anda (A) kembali membeli barang tersebut dari si pembeli (B) secara kontan dengan harga lebih murah.

64

Page 65: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

penyakit wahn (kelemahan).” Seseorang bertanya,” Ya Rasulullah, apakah wahn itu ?” Beliau menjawab,” Cinta dunia dan benci mati.”

Sekalipun jihad fi sabilillah mempunyai resiko dan beban-beban sangat berat, namun itu semua masih lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan resiko dan beban tidak berjihad fi sabilillah dan cinta dunia dengan segenap isinya. Memang beban dan pengorbanan dalam jihad sangat besar, namun itu semua masih jauh lebih kecil dibandingkan bagian terkecil sekalipun dari pajak (persembahan) di luar batas yang harus dibayarkan oleh bangsa kepada para thaghut. Sesungguhnya pajak tersebut adalah pajak yang mengenai segala hal yang dimiliki seorang manusia, mulai harga diri, nyawa, kemulian, sampai agama dan negeri kelahiran. Bahkan, seandainya mereka bisa keluar dari kulit-kulit yang menempel di tulang mereka, tentulah para thaghut tersebut tanpa ragu-ragu lagi akan memaksa mereka keluar dari kulit-kulit mereka.

Sekiranya rakyat mau mempersembahkan sedikit saja dari bagian yang selama ini selalu mereka persembahkan kepada para thaghut tersebut, tentulah kondisi mereka akan berubah ke arah yang lebih baik. Tentulah kondisi mereka hari ini berbeda dengan kehinaan, ketundukan dan perbudakan oleh para thaghut yang hari ini masih mereka rasakan.20

3- Sesungguhnya wilayah (pertolongan dan dukungan Allah Ta’ala—pent) tidak akan diraih oleh seorang hamba sampai ia mengikuti jejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (mutaba’ah) dan berjihad fi sabilillah. Allah Ta’ala berfirman :

فسrrوف دينه عن منكم يرتد من آمنrrوا الrrذين أيها يا المؤمrrنين على أذلة ويحبونه يحبهم بقrrوم الله يأتي

وال الله سrrبيل في يجاهrrدون الكrrافرين على أعrrزة يشrrrاء من يؤتيه الله فضل ذلك الئم لومة يخrrrافون

عليم واسع والله“ Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang 20 - Data statistik dari berbagai lembaga resmi menyebutkan bahwa jumlah muslimah di Bosnia Herzigovina yang dipekosa dan diculik oleh tentara kafir Serbia lebih dari 60.000 ibu-ibu dan gadis. Angka ini adalah data resmi yang diumumkan, selalunya data yang tidak terungkap lebih besar lagi. Apa yang dikerjakan oleh tentara PBB dalam menodai kehormatan Islam dan umat Islam ---dengan mengatas namakan menjaga perdamaian dunia, memadamkan kekacauan dan bantuan pangan--- sudah sama-sama diketahui oleh semua pihal. Apa yang baru-baru ini (saat buku ini ditulis—pent) di Sarajevo, dimana tentara salib Serbia mengusir lebih dari satu juta kaum muslimin warga negara Bosnia, sehingga mereka kebingungan mencari tempat tinggal di gunung-gunung dan hutan, meminta belas kasihan salibis iinternasional dan PBB…ditambah lagi puluhan ribu anak-anak, wanita dan kaum manula yang dibunuh dengan peralatan militer Serbia dengan cara-cara keji dan biadab ala para pengecut yang tidak pernah terjadi dalam perjalanan sejarah umat manusia sebelum ini !!!Sekiranya mereka itu ---para korban thaghut--- mengangkat senjata, mengumumkan jihad fi sabilillah, mempersiapkan kekuatan, membela nyawa dan kehormatan mereka dengan nyawa mereka…apakah anda melihat apa yang mereka alami itu akan terjadi pada mereka ? Apakah mereka akan tetap membayar harga mahal di luar batas, harga yang mereka persembahkan sebagai harga kehinaan, kerendahan dan ketundukan kepada para thaghut ?Namun memilih jalan jihad sebagai satu-satunya jalan menuju kemuliaan, kemenangan dan kekuasaan memang merupakan pilihan sulit –butuh mental baja dan kemauan kuat---, tidak ada yang memilihnya selain orang-orang mukmin sejati yang berkemauan kuat.

65

Page 66: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 5:54)

Inilah sifat generasi pilihan yang dicintai dan diridhai Allah ta’ala, mereka berjihad fi sabilillah dan tidak takut celaan orang-orang yang menggembosi jihad. Mereka bukanlah orang-orang yang mencari jalan enak dan batil seperti demokrasi dan cara lain, kemudian mengira mereka sudah di atas jalan yang benar dan mereka adalah orang shaleh yang masih tersisa di dunia.

Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al Ubudiyah mengatakan,” Allah ta’ala telah membuat dua tanda bagi orang-orang yang mencintai-Nya : ittiba’ rasul dan jihad fi sabilillah. Hal ini dikarenakan hakekat jihad adalah bersungguh-sungguh meraih iman dan amal shalih yang dicintai Allah Ta’ala, dan membenci kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan.’

4- Sesungguhnya tidak adanya kesepakatan untuk menerima jihad sebagai jalan untuk meraih kekuasaan dan meninggikan kalimat Allah di muka bumi, berarti menyerahkan leher dan seluruh kehormatan kepada belas kasihan dan pedang orang-orang kafir yang tidak pernah berhenti berusaha mencelakakan umat Islam.

Allah Ta’ala berfirman :وال إال فيكم يرقبوا ال عليكم يظهروا وإن كيف

ذمة“Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyirikin), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.” [9:8).

Maksudnya, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan, demikian juga hubungan perjanjian, mereka memutuskannya. Jika menemukan cara, mereka selalu berusaha mencabut ke akar-akarnya, membunuh dan mengusir. Tak pernah sedetikpun mereka beristirahat.

Mereka senantiasa ---tanpa pernah merasa lelah dan bosan--- memerangi umat Islam dan berbuat makar untuk mengeluarkan umat Islam dari dien mereka --- jika mereka sanggup ---, sehingga umat Islam bersama mereka dalam kekafiran. Allah Ta’ala berfirman :

إن دينكم عن يrrردوكم حrrتى يقrrاتلونكم يزالrrون والاستطاعوا

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup”. (2;217)

تتبع حrrrتى النصrrrارى وال اليهrrrود عنك ترضى ولنملتهم

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka” . (2;120)

66

Page 67: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

Jika engkau berdamai dengan mereka, wahai orang Islam, mereka tidak akan berdamai dengan anda sampai anda melepaskan dien anda, memberikan loyalitas dan ketaatan anda kepada mereka, terlebih lagi jika mereka adalah pihak yang lebih kuat dalam sebuah pertarungan. Jika suatu hari anda sangat berhasrat untuk memuaskan mereka dengan cara selain mengikuti dien mereka, maka ketahuilah sesungguhnya anda sedang bermimpi. Bacalah Al Qur’an kembali, kajilah ulang perjalanan sejarah baik yang sudah lama lewat maupun barusan berselang, anda akan membaca lembaran-lembaran pengkhianatan, kedengkian dan kejahatan yang diarahkan ---dan terus menerus dijalankan---- kepada Islam dan kaum muslimin !!!

Saya tidak akan pernah melupakan, ketika seorang wanita muslimah Bosnia ---suami dan anak-anaknya dibunuh, rumahnya dihancurkan--- mengatakan ; kita masih saja berbicara bahwa Islam adalah agama perdamaian…agama perdamaian…sampai mereka menyembelih kita dari rumah ke rumah !!!

Apakah kita mau mengambil pelajaran ? Ataukah kita tetap mau hidup dalam kehinaan dan kerendahan, merasa enak dengan cemeti penindasan para algojo thaghut dan ditariknya leher ke tiang-tiang penggantungan ???21

5- Jihad fi sabilillah merupakan sifat paling khusus dari Thaifah Najiyah Manshurah, yang wajib kita bergabung untuk memperbanyak jumlahnya, kita berdoa semoga kita bisa termasuk di dalam Thaifah Najiyah Manshurah dan tidak termasuk orang-orang yang menyimpang dari jalan Thaifah Najiyah Manshurah.

Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من عصrrابة عليه يقاتل قائمrrا الrrدين هrrذا يrrبرح لنالساعة تقوم حتى المسلمين

“ Dien ini akan tetap tegak, sekelompok umat Islam akan berperang di atasnya sampai hari kiama nanti.” [HR. Muslim].

الحق على يقrrrrاتلون أمrrrrrتي من طائفة تrrrrزال الالقيامة يوم إلى ظاهرين

“ Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran dan mereka meraih kemenangan sampai hari kiamat nanti.” HR. Muslim

Perhatikanlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mensifati mereka dengan perang dan bahwa mereka senantiasa melaksanakan sifat ini.21 - sayang sekali, kebanyakan jama’ah Islam kontemporer mengambil sikap negatif tehadap prinsip jihad. Mereka mengharamkan jihad kepada organisasi dan pengikut mereka, mereka hanya berpedoman kepada ayat وأقيموا “ أيديكم الصالة كفوا “ tahanlah tanganmu dan dirikanlah sholat (4:77). Mereka tidak menoleh kepada ayat-ayat lain yang telah menaskh (kewajiban menahan diri dan bersabar atas gangguan orang-orang kafir---pent) dan memerintahkan jihad !!! Mereka mengedepankan siasat bersabar dan mengadu kepada Allah Ta’ala dan kepada makhluk…siasat menggemukkan kambing ---baik senang ataupun benci---untuk diserahkan kepada manusia-manusia srigala yang akan merobek-robek jasadnya tanpa sedikitpun ada gerakan atau bantahan !!!!!

67

Page 68: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

الحrrrق، على يقrrrاتلون أمrrrتي من طائفة تrrrزال ال آخrrrرهم يقاتل حrrrتى نrrrاوأهم من على ظrrrاهرين

الدجال المسيح“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran, mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memusuhi mereka, sampai kelompok terakhir mereka memerangi al masih Dajjal.”22

® قال: كنت الكندي، يلفن بن مةلس عن }د جالسا ول عن رس}اس أذال الله، رسول يا: لجر قالف ، الله الن عواضوو ،ليخال

الح عت دق ،هادج الوا: لاقو ،الس }}لف! أوزارها الح}}رب وض}} أقب الله لوسر }}ال، ج}}اء اآلن : كذبوا! اآلن، لاقو جههوب القت وال

ا ىعل يقاتلون أمة أمتي من يزال }}وب لهم الله ويزيغ ،قحل قل }}رزقهم أقوام ى منهم، وي اعة، تق}}وم حت ى الس}} ي وحت وع}}د يت}}أ

الخير ايهاصون يف معقود والخيل ،هللا ىإل ةمايقلا موي“Dari Salamah bin Nufail Al Kindi ia berkata,’ Saya duduk di sisi Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka seorang laki-laki berkata,” Ya Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda perang dan menaruh senjata. Mereka mengatakan,” Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapkan wajahnya dan besabda,” Mereka berdusta !!! Sekarang, sekarang, perang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku, umat yang berperang di atas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia dan memberi rizki umat tersebut dari hamba-hambanya yang tersesat (ghanimah). Begitulah sampai tegaknya kiamat, dan sampai datangya janji Allah. Kebaikan senantiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat.”23

من يضrrرهم ال منصrrورين أمrrتي من طائفة تrrزال الالساعة تقوم حتى خذلهم

“ Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang meraih kemenangan, orang-orang yang menggembosi mereka tidak bisa menimpakan madlorot kepada mereka, sampai datangnya hari kiamat.”24

Dan hadits-hadits shahih lain yang menunjukkan bahwa jalan Thaifah Manshurah yang diridhai untuk menegakkan dien ini adalah jalan jihad fi sabilillah….barang siapa ingin menjadi bagian dari Thaifah Manshurah atau menyerupai mereka, ia harus berjalan di atas jalan jihad sekalipun perjalanan jihad itu panjang.

Karena beberapa alasan inilah –sebenarnya satu alasan saja sudah mencukupi---kami dengan yakin menyatakan ; jihad adalah satu-satunya pilihan kita untuk menegakkan kebenaran, meninggikan kalimat Allah Ta’ala dan mengembalikan seluruh hak kepada pemilik

22 - Shahih sunan Abi daud no. 2170.23 - Shahih Sunan Nasa’i 3333, Silsilah Ahadits Shahihah no. 1991.24 - Shahih Sunan Ibni Majah no. 6.

68

Page 69: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

sebenarnya. Kita tidak mempunyai pilihan dan pengganti lain. Ini adalah kewajiban umat Islam yang tidak bisa mereka lepaskan dari menempuh segala beban dan tanggung jawabnya…keragu-raguan apapun dalam memilih jalan ini akan menyebabkan umat Islam berada dalam kehinaan, kesia-siaan dan kerugian.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ; على يشق أن لrrrrrوال بيrrrrrده محمد نفس والrrrrrذي

سrrبيل في تغrrزو سrrرية خالف قعrrدت ما المسrrلمين يجrrدون وال فrrأحملهم، سrrعة أجد ال ولكن أبrrدا، الله

نفس والrrذي عrrني، يتخلفrrوا أن عليهم ويشق سrrعة فأقتrrل، الله سrrبيل في أغزو أني لوددت بيده محمد

فأقتل أغزو ثم فأقتل، أغزو ثم“Demi Yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, kalaulah tidak karena memberatkan umatku tentulah aku selamanya tidak akan pernah ketinggalan dalam sebuah pasukan yang berperang di jalan Allah. Namun saya tidak mempunyai kelapangan perbekalan untuk memberangkatkan seluruh umatku, merekapun tidak mempunyai perbekalan padahal mereka akan merasa berat bila aku berperang sementara mereka tidak terlibat perang. Demi Yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, saya sangat ingin berperang di jalan Allah, kemudian terbunuh kemudian (dihidupkan lagi dan --pent) berperang lagi kemudian terbunuh, kemudian (dihidupkan lagi dan --pent) berperang lagi kemudian terbunuh.” HR. Muslim

لي يكون أن من إلي أحب الله سبيل في أقتل وألن والمدر الوبر أهل

“ Saya terbunuh saat berperang di jalan Allah adalah lebih saya sukai daripada saya menguasai seluruh penduduk pengembara (nomaden, pegunungan) dan kota.”25

Apakah kita ---para penyeru kepada ittiba’ sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam---juga seperti beliau ??????????

Beberapa Catatan Penting

Supaya apa yang kami katakan tidak dipahami secara salah dan dibawa kepada pengertian yang tidak kami maksudkan, maka kami membubuhkan beberapa catatan penting sebagai berikut :

1- Termasuk dalam kategori jihad fi sabililllah adalah berjihad dengan harta dan penjelasan. Berapa banyak kalimat kebenaran yang diucapkan oleh seorang mukmin di hadapan penguasa dzalim dan kafir ---dalam komunitas munafik dan rusak--- ternyata menyamai pukulan sekian banyak pedang atau bahkan lebih keras lagi, dengan izin Allah mempunyai kekuatan seperti kekuatan pasukan yang ganas, sebagaimana disebutkan dalam hadits :

25 - Shahih Sunan An Nasai no. 2955.

69

Page 70: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

قrrام ورجل المطلب، عبد بن حمrrزة الشrrهداء سrrيدفقتله ونهاه فأمره جائر إمام إلى

“Penghulu para syuhada’ adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seorang laki-laki yang mendatangi penguasa yang dzalim, ia memerintahkan penguasa untuk berbuat kebajikan dan mencegahnya dari berbuat mungkar, maka penguasa membunuhnya.”26

ولسانه بسيفه يجاهد المؤمن إن“Sesungguhnya seorang mukmin itu berjihad dengan pedang dan ucapan lisannya.”27

Meski demikian, jihad dan mujahid yang paling utama adalah yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

دمه وأهريق جواده عقر من الجهاد أفضل“Jihad yang paling utama adalah orang yang kudanya terbunuh dan darahnya tertumpahkan (nyawanya melayang, mati syahid).” 28

فقrrrال:" ؟ أفضل النrrrاس أي الله رسrrrول يا وقيلوماله بنفسه الله سبيل في يجاهد مؤمن

“Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam,’ Siapakah orang yang paling utama, Ya Rasulullah ?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab,” seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah Ta’ala dengan nyawa dan hartanya.” HR. Bukhari.

2- Perkataan kami bahwa jihad fi sabilillah merupakan satu-satunya jalan untuk meraih kemenangan, kekuasaan dan kepemimpinan, bukan berarti dan tidak boleh dipahami mentelantarkan sarana-sarana syar’i lainnya seperti dakwah, tarbiyah, tazkiyah dan mendidik jiwa untuk berakhlak dengan akhlak-akhlak Islam, perhatian kepada menuntut ilmu syar’i baik dengan belajar maupun mengajar, aktivitas untuk membentuk sebuah kelompok pionir dan basis kader yang akhlak, suluk dan aqidahnya benar-benar sesuai dengan tuntunan syariat, serta berbagai aktivitas syar’i lain yang membantu terbinanya sebuah perkumpulan (masyarakat) Islam yang benar. Semua hal ini juga sangat urgen bagi sebuah umat yang ingin bangkit, dan semuanya termasuk dalam kategori dan makna i’dad secara umum (i’dad iman /spiritual), sebagaimana telah dijelaskan didepan.

3- Perkataan kami bahwa jihad fi sabilillah merupakan satu-satunya jalan untuk meraih kemenangan, kekuasaan dan kepemimpinan, bukan berarti dan tidak boleh dipahami kekacauan, aksi-aksi personal yang tidak bertanggung jawab atau meletakkan bom di sana sini tanpa memperhitungkan hasil dan dampaknya, atau terburu-buru melancarkan peperangan sebelum seluruh sarana pengantar wajibnya telah tersedia. Sesungguhnya siapa yang terburu-buru melakukan sesuatu sebelum waktunya tiba, ia tidak akan menuai panennya.

4- Jihad fi sabilillah sebagaimana ibadah-ibadah yang lain, juga disyaratkan adanya kemampuan. Jika kemampuan tidak ada dan benar-benar lemah tidak mampu melaksanakan jihad maka kewajiban jihad 26 - HR. Hakim, Silsilah Ahadits Shahihah no. 374.27 - HR. Ahmad dan lainnya, Shahih Jami’ Shaghir no. 1934.28 -Silsilah Ahadits Shahihah.

70

Page 71: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

tidak diwajibkan sampai saat mempunyai kemampuan, karena Allah Ta’ala tidak memberi kewajiban kepada hamba-Nya kecuali sesuai kemampuannya.

Namun kelemahan tersebut tidak boleh menjadikan seorang mukmin duduk berpangku tangan tidak melakukan i’dad untuk berjihad sesuai dengan kemampuannya. Seorang mukmin hanya mempunyai dua kondisi, berjihad fi sabilillah atau mempersiapkan kekuatan untuk berjihad ketika berada dalam kondisi lemah. Kaedah ushuliyah menyatakan, sesungguhnya sesuatu hal yang mudah tidak gugur dengan adanya hal yang sulit.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa 28/259 mengatakan ; wajib hukumnya mempersiapkan diri untuk berjihad dengan mempersiapkan kekuatan dan menambat kuda pada waktu gugurnya kewajiban jihad karena adanya kelemahan (ketidak mampuan), karena sesuatu kewajiban manakala tidak sempurna kecuali dengan melakukan sebuah hal, maka hal tersebut juga menjadi wajib.”

5- Jihad fi sabilillah disyariatkan untuk mencegah kerusakan dan meraih manfaat. Kerusakan terbesar adalah kesyirikan, dan manfaat terbesar adalah tauhid. Kapan hal ini tidak terealisasikan, maka saat itu jihad tidak diperintahkan dan tidak diizinkan. Jadi, status jihad adalah seperti amar makruf nahi mungkar, ketika akan melakukan jihad atau sebuah operasi jihad, harus memperhitungkan sisi kebaikan dan keburukannya ---berdasar standar dan ketentuan syariat Islam --- . Karena adanya ketentuan ini dan beberapa ketentuan lain, disyariatkan mengadakan gencatan senjata sementara dan perjanjian damai sementara dengan musuh ketika musuh mengajak berdamai. Wallau A’lam.

6- Kegagalan mujahidin dalam sebuah pertempuran, atau suatu fase perjuangan, disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin berasal dari diri mereka pribadi, atau kurang matangnya perhitungan mereka, atau mereka belum mempersiapkan sarana-sarana yang dituntut…tidak berarti pilihan jihad fi sabilillah merupakan pilihan yang salah, batil dan gagal. Juga tidak berarti boleh memusuhi jihad dan mujahidin. Jihad yang sesuai syariat merupakan sebuah urusan, sementara kesalahan mujahidin merupakan sebuah urusan yang lain. Berlepas diri itu dari kesalahan si mujahid atau perbuatan si mujahid yang salah, bukan dari jihad itu sendiri atau aktivitas jihad si mujahid. Sebagaimana terjadi pada kesalahan shahabat Khalid bin Walid ketika membunuh kaum yang mengatakan shaba’na (kami sudah berganti agama, ucapan ini diucapkan mereka sebagai tanda masuk Islam karena mereka tidak bisa mengucapkan aslamna ;kami masuk Islam,---pent). Kaum tersebut salah mengungkapkan, padahal sebenarnya mereka ingin mengucapkan aslamna. Ketika berita itu sampai kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa :

“Ya Allah, aku berlepas diri dari apa yang diperbuat oleh Khalid”, beliau mengucapkan doa ini sebanyak tiga kali.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berlepas diri dari Khalid atau jihadnya Khalid, atau ibadah jihad itu sendiri. Tidak. (beliau berleps dari

71

Page 72: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

kesalahan Khalid membunuh orang yang sudah masuk Islam, dengan ucapan mereka shaba’na--pent).

Yang membuat kami perlu mengingatkan catatan ini adalah banyaknya para aktivis Islam ---partai, jama’ah maupun personal---yang memusuhi jihad dan menjauhkan kaum muslimin dari jihad dengan beralasan kepada realita dan kegagalan beberapa jama’ah dan harakah jihad di sini dan di sana, atau dengan adanya beberapa kesalahan ----yang mungkin saja terjadi tanpa kesengajaan--- yang memang pasti akan terjadi manakala seorang mujahid menerjuni kancah peperangan. Ini sungguh sebuah kedzaliman.

Meski demikian juga bukan berarti boleh meremehkan dan memberi kesempatan kepada beberapa kesalahan yang timbul dari dasar dan akidah yang salah, seperti akidah kaum ekstrim Khawarij !!!

Sampai di sini selesailah beberapa catatan penting yang ingin kami jelaskan. Dengan selesainya catatan ini, selesai pula ---dengan pertolongan dan karunia Allah Ta’ala semata---bagian terakhir buku ini. Saya berdoa semoga Allah menerimanya di bumi dan di langit, semoga dengan usaha ini Allah memberi manfaat ---dengan karunia dan nikmat-Nya--- kepada segenap kaum muslimin, dan merealisasikan tujuan dari penulisan buku ini. Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Mendengar, Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa.

اة إلى أدعوكم مالي قوم وياrrدعونني النجrrإلى وت ر . تrrدعونني النار rrرك بالله ألكفrrلي ليس ما به وأش

أنما جrrرم . ال الغفار العزيز إلى أدعوكم وأنا علم به في وال الrrrrدنيا في دعrrrrوة له ليس إليه تrrrrدعونني هم المسrrrrrرفين وأن الله إلى مردنا وأن اآلخrrrrrرة

وأفrrوض لكم أقrrول ما . فسrrتذكرون النrrار أصrrحاببالعباد بصير الله إن الله إلى أمري

“Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka (QS. 40:41)(Kenapa) kamu menyeruku supaya kafir kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan apa yang tidak kuketahui padahal aku menyeru kamu (beriman) kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS. 40:42)Sudah pasti bahwa apa yang kamu seru supaya aku (beriman) kepadanya tidak dapat memperkenankan seruan apapun baik di dunia maupun di akhirat.Dan sesungguhnya kita kembali kepada Allah dan sesungguhnya orang-orang yang melampaui batas, mereka itulah penghuni neraka. (QS. 40:43)Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS. 40:44)

إال تrrrوفيقي وما اسrrrتطعت ما اإلصrrrالح إال أريد إنأنيب وإليه توكلت عليه بالله

72

Page 73: Beberapa Syubhat dan Bantahannya file · Web viewOrang-orang yang tidak sependapat dengan kami dalam masalah ini (status hukum demokrasi dan majelis perwakilan rakyat---pent) menyebarkan

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. (QS. 11:88)

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlantunkan untuk nabi Muhammad , seluruh keluarga dan segenap shahabat beiau.

Akhir doa kami, Al hamdu lillahi rabbil ‘alamien.

Abdul Mun’im Musthafa Abdul Qadir HalimahAbu Bashir

Al hamdu lillahi rabbil ‘alamien

73