Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

23
INTER-INDO VACATION HOME DI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN INDONESIA OLEH TIM KAYMOS EDUCATION AND TRAINING SERVICES (KETS)

Transcript of Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Page 1: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

INTER-INDO VACATION HOME DI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN INDONESIA

OLEH

TIM KAYMOS EDUCATION AND TRAINING SERVICES (KETS)

TANA TORAJA 2011

Page 2: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

PENDAHULUAN

Tana Toraja adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia dengan ibu kotanya Makale. Sebelum pemekaran, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.990 km² dan berpenduduk sebanyak 248.607 jiwa (2007).

Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan. Kebanyakan masyarakat Toraja hidup sebagai petani.Komoditi andalan dari daerah Toraja adalah sayur-sayuran, kopi, cengkeh, cokelat dan vanili. Perkenonomian di Tana Toraja digerakkan oleh 6 pasar tradisional dengan sistem perputaran setiap 6 hari.

Pallawa

Tongkonan Pallawa adalah salah satu tongkonan atau rumah adat yang sangat menarik dan berada di antara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut didekorasi dengan sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan di bagian depan rumah adat. Terletak sekitar 12 km ke arah utara dari Rantepao.

Londa

Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Terletak sekitar 5 km ke arah selatan dari Rantepao.

Ke’te Kesu

Obyek yang mempesona di desa ini berupa Tongkonan, lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 km dari tenggara Rantepao.

MAKALE TANA TORAJA

Page 3: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, dihuni oleh Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan.

Benteng Buntu Barana'

Benteng Buntu Barana' di Takala pada abad XVIII dulu dibuat Sia Ne'Salu

bersama istrinya L. Ta'bi. Benteng Buntu Barana dibuat dengan basis pertahanan

dalam menghadapi peperangan melawan musuh-musuh, baik yang datang dari luar

maupu dari dalam. Benteng Buntu Barana' ini diperkuat oleh dukungan dari

gabungan wakil-wakil masyarakat Tobarani seperti dari Tondon, Kesu', Madandan,

Balepe', Pangala' dan beberapa kampung lainnya dalam suatu misi tersendiridari 10

orang yang lebih dikenal To Padatindo dalam menghadapi lawan yang datangnya

dari luar Tana Toraja.

Benteng Buntu Barana' terdiri dari 3 bagian benteng, yaitu :

1.Benteng Batu Pa'patulelean terletak pada bagian selatan.

Page 4: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

2.Benteng Mangunda'pa agak di bawah dari Benteng Buntu Barana'

3.Benteng Buntu Barana' pada bagian ketinggian.

Ketiga benteng ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain oleh karena

merupakan satu kesatuan yang strategis sebagai benteng pertahanan yang tidak

pernah terkalahkan, ketika perang melawan penjajahan Belanda, yang dipelopori

oleh Tanga Layuk dan Sitto.

Pada lokasi Benteng Buntu Barana' juga kita dapat menyaksikan panorama

yang sangat indah ke beberapa penjuru seperti arah ke Bori Tallunglipu dan kota

Rantepao. Jaraknya dari kota Rantepao ± 4 km.

Buntu Kalando

Daya tarik utama:

o Meseum mini

o Tongkonan Puang Sangalla

Lokasi desa/lembang: Sangalla

Objek wisata ini adalah Tongkonan Puang Sangalla' yang telah difungsikan sebagai

museum dan home stay, terletak di Kelurahan Kaero Sangalla' 20 Km dari kota

Rantepao. Buntuk Kalando mempunyai adat "Tanado Tananan Lantangna Kaero

Tongkonan Layuk" yaitu sebagai tempat kediaman "Puang Sangalla".

Tongkonan ini dibangun bersama dengan tiga lumbung padi (Alang Sura').

Buntu Kalando sebagai Tongkonan Tananan Lantangna Kaero Tongkonan Layuk

Page 5: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

dilengkapi dengan beraneka ragam tanduk yaitu tanduk kerbau, tanduk rusa, dan

tanduk anoa terpampang di bagian muka Tongkonan dua buah kabongo' yaitu satu

kabongo' bonga' Sura' dan satu kabongo' pudu' serta di atasnya didudukkan katik

yang menyerupai langkan maega (burung elang), perlambang kebesaran.

Sebagai museum dalam tongkonan ini dilengkapi barang-barang koleksi antara lain:

1. Alat kerajaan Sangalla'

2. Pakaian adat kebesaran

3. Barang-barang bersejarah

4. Barang-barang antik

5. Alat-alat perang

6. Alat-alat ritus

7. Alat-alat pertanian

8. Alat-alat dapur

9. Alat-alat makan

10. Alat-alat minum

11. Barang-barang berkhasiat (balo')

12. Alat-alat top seks Toraja

13. Dan lain-lain

Page 6: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Galugu Dua Sangkambong

Daya tarik utama:

o Tongkonan

o Pertenunan tradisional

Lokasi desa/lembang: Sa'dan Manimbong

Kambira

Daya tarik utama: Passiliran (Kuburan pada pohon hidup untuk bayi yang masih

belum tumbuh gigi). Lokasi desa/lembang: Buntu Sangalla'.

Lemo

Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo kita dapat melihat mayat

yanng disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini

Page 7: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari

mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma' Nene.

Daya tarik utama lemo adalah:

o Liang Paa

o Tau-tau

o Bangunan tongkonan sasana budaya

Lokasi desa/lembang: Lemo

Berada di km 9 jurusan Makale-Rantepao masuk 600 meter. Lemo adalah salah

satu kuburan leluhur Toraja, hasil kombinasi antara ciptaan Tuhan Yang Maha

Kuasa dengan kreasi tangan terampil Toraja pada abad XVI (dipahat) atau Liang

Paa'. Jumlah lubang batu kuno ada 75 buah dan tau-tau yang tegak berdiri sejumlah

40 buah sebagai lambang prestise, status, peran dan kedudukan para bangsawan di

Desa Lemo. Diberi nama Lemo oleh karena model liang batu ini ada yang

menyerupai jeruk bundar dan berbintik-bintik.

Sejak tahun 1960, obyek wisata ini telah ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing

dan domestik.

Pengunjung dapat pula melepaskan keinginannya dan membelanjakan dollar

atau rupiahnya pada kios-kios suvenir. Ataukah berjalan-jalan di sekitar obyek ini

menyaksikan buah-buahan pangi yang ranum kecoklatan yang siap diolah dan

dimakan sebagai makanan khas suku toraja yang disebut "Pantollo Pamarrasan".

Page 8: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Lo'ko Mata

Lo'Ko Mata suatu lokasi yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa mengambil

posisi di lereng gunung Sesean pada ketinggian ± 1400m di atas permukaan laut.

Suatu tempat yang sangat menawan, fantastic dan bila seseorang datang dan

menyaksikan serta merenungkan ciptaan ini rasa kangen pasti ada.

Selain itu Anda dapat menyaksikan panorama alam yang sangat indah dan

deru arus sungai di bawah kaki kuburan alam ini. Yang terletak di desa Pangden ±30

km dari kota Rantepao. Nama Lo'ko' Mata diberi kemudian oleh karena batu alam

yang dipahat ini menyerupai kepala manusia, tetapi sebenarnya Liang Lo'ko' Mata

sebelumnya bernama Dassi Dewata atau Burung Dewa, oleh karena liang ini

ditempati bertengger dan bersarang jenis-jenis burung yang indah-indah warna

bulunya, dengan suara yang mengasyikkan kadang menakutkan.

Pada abad XIV (1480) datanglah pemuda kidding yang memahat batu

raksasa ini untuk makam mertuanya yang bernama Pong Raga dan Randa Tasik (I)

selanjutnya pada abad XVI tahun 1675 lubang yang kedua dipahat oleh Kombong

dan Lembang. Dan pada abad XVII lubang yang ketiga dibuat oleh Rubak dan Datu

Bua'. Liang pahat ini tetap digunakan sampai saat ini saat kita telah memasuki abad

Page 9: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

XX. Luas areal wisata Lo'ko' Mata ± 1 ha dan semua lubang yang ada sekitar 60

buah.

Lombok Parinding

Daya tarik utama:

o Liang lo'ko

o Erong

Lokasi desa/lembang: Bori' Parinding.

L o n d a

Daya tarik utama:

o Liang Lo'ko'

o Erong

o Tau-tau

Page 10: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

o Kuburan tergantung

Lokasi desa/lembang: Sandan Way.

Ma'daung Tondok

Daya tarik utama:

o Patane khusus mayat bayi purba

o Liang lo'ko'

o Erong

o Panorama

o Kompleks rumah adat tradisional

Lokasi desa/lembang: Sillanan / Mebal

MISTIK!!!… Sepenggal kata yang mungkin cukup mampu mendesirkan bulu

kuduk, hal itupun tepat untuk melukiskan adat Ma'daung Tondok Sillanan yang

dalam pelaksanaannya penuh mengandung ritual-ritual mistis.

Page 11: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Obyek wisata Ma'daung Tondok terletak di Kecamatan Mengkendek 20 km

arah Selatan Makale, ke arah Barat, di Desa Sillanan. Obyek ini didukung oleh

obyek-obyek wisata yang sangat menarik seperti : Lo'ko'wai, To'Banga,

Pangrapasan dan Ma'dandan serta Tongkonan Karua Sillanan. Di mana masing-

masing memiliki daya tarik yang spesifik dan keunggulan tersendiri seperti :

Lo'ko'wai; di tempat ini terdapat mayat bayi yang unik dan awet (mummy) di mana

rambut, kuku, gigi serta kulitnya masih utuh meskipun umur mayat tersebut

diperkirakan sudah berkisar 4 ½ abad. Mayat tersebut disakralkan oleh masyarakat

di wilayah adat Ma'daung Tondok yang secara mitologis diyakini adalah keturunan

dewa.

Kurang lebih 400 meter terdapat kuburan manusia purba yang terdiri dari

tumpukan erong, serta beberapa liang pahat di sekitarnya. Hal lain yang bisa kita

nikmati di sektor-sektor obyek ini adalah keindahan alam. Para pengunjung masih

dapat menyaksikan pohon-pohon tropis yang terpelihara meskipun umurnya telah

tua, dan berkhasiat obat. Perkampungan tradisional yang masih asli dan unik tempat

upacara adat, suatu benteng pertahanan yang digunakan untuk memantau musuh

pada sekitar abad XVI. Benteng ini tidak pernah diterobos oleh musuh pada zaman

dahulu. Wilayah obyek wisata Ma'daung Tondok secara keseluruhan sampai saat ini

masih terpelihara dengan baik dan siap menanti kunjungan Anda.

Page 12: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Marante

Daya tarik utama:

o Tongkonan

o Liang Paa'

o Erong

o Tau-tau

Lokasi desa/lembang: Tondon

Museum Londorundun

Daya tarik utama:

o Rumah adat Toraja

o Museum

Lokasi desa/lembang: Tallunglipu, Bolu - Rantepao

Menurut penuturan lisan orang Toraja khususnya bagi para bangsawan

khususnya di Kecamatan Sa'dan Balusu' dan Sesean bahwa Londorundun yang

bergelar "Datu Manili", adalah seorang putri yang cantik jelita yang memiliki rambut

panjang dengan ukuran 17 depah 300 jengkal atau dalam Bahasa Toraja "Sang pitu

da'panna, Talluratu' Dangkananna". Gadis jelita ini dipersunting oleh seorang raja

dari Kabupaten Bone yang bernama "Datu Bendurana".

Bukti sejarahnya adalah sebuah buku besar yang modelnya persis dengan

sebuah kapal dikawal oleh dua batu kecil yang modelnya seperti perahu berada di

Sungai Sa'dan di desa Malango' (Rantepao) sebelah kanan jembatan Malango' yang

menurut cerita leluhur secara turun-temurun adalah kapal milik Datu Bendurana

yang datang mencari dan menyelidiki Datu Manili (Londorundun). Mereka

dipertemukan dalam jodoh dan oleh sebab itu orang Bone tidak boleh berselisih

dengan orang Toraja, karena mereka mempunyai "Basse" atau "Perjanjian". Salah

satu saudara kandung Londorundun adalah "Puang Bualolo" kawin ke wilayah

Sa'dan, dan menjadi leluhur pemilik Museum Londorundun yang terletak di Desa

Tallunglipu, kompleks Bolu-Rantepao.

Pala'tokke

Page 13: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Daya tarik utama: Kuburan tergantung

Lokasi desa/lembang: La'bo'

Syahdan, dahulu ada seorang pria yang memiliki kesaktian, berbekal kesaktiannya pula Pala' Tokke mulai memanjat tebing dengan cara merangkak untuk kemudian membuat lubang pada tebing yang digunakan untuk menancapkan kayu sebagai penahan erong (peti mayat purba). Atas jasanya maka daerah ini kemudian diberi nama Pala' Tokke oleh masyarakat sekitar.Berkunjung ke Pala' Tokke dapat melihat peti mati yang menyerupai sebuah rak yang digantung pada sebuah tebing gunung.

Palawa'

Daya tarik utama:

o Tongkonan

o Pengrajin tenunan tradisional

Lokasi desa/lembang: Palawa'

Penanian

Daya tarik utama:

o Tongkonan dan persawahan

Page 14: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

o Rante dan simbuang

o Patane

o Kelelawar

Lokasi desa/lembang: Nanggala

Pongtimbang

Daya tarik utama:

o Erong

o Liang paa'

Lokasi desa/lembang: Baruppu'

Obyek wisata Pongtimbang terletak di desa Baruppu' Kecamatan Rindingallo.

Desa ini terkenal dengan penganut agama leluhur (Aluk Todolo) yang masih kental.

Jarak lokasi dari Rantepao ± 58 km.

Obyek wisata Pongtimbang adalah salah satu liang pahat yang dibuat

pertama kali oleh seorang pria bernama Pandarrak. Pongtimbang berarti sumber

menerima berkat (Pong = sumber, Timbang = menerima berkat). Di desa inilah

acara Ma'Nene' (membersihkan kuburan-kuburan leluhur) setiap 5 tahun sekali

dilakukan oleh masyarakat oleh karena masyarakat percaya bahwa membersihkan

dan mengkafani kembali mayat-mayat yang telah lapuk pembungkusnya (balunna)

adalah sesuatu yang mulia, di mana leluhur-leluhur akan senantiasa mengingat dan

memberkahi turunan dan generasinya.

Potek Tengan

Daya tarik utama: Situs purba/bersejarah

Lokasi desa/lembang: Tengan

Tak kenal maka tak sayang, sesudah dikenal bisa jatuh cinta. Sungguh jatuh

cinta pada obyek wisata Potok Tengan di Desa Tengan Kecamatan Mengkendek,

persis di bawah kaki Gunung Kandora. Obyek wisata ini memiliki suatu rahasia yang

terpendam yang pasti punya makna dan arti hidup yang sarat dengan pertanyaan.

Page 15: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Ya, itulah 'Batu Suci' sebagai penjelmaan dari mayat 'Puang Pindakati'

istri dari Datu Sawerigading. Permaisuri Datu Sawerigading ini dipuji-puji

masyarakatnya di masa silam sebagai 'Dewi Pelindung' (Penolong). Sebagai

penghormatan bagi Dewi Pelindung ini diadakan 'Pesta Meroek' setiap tahun.

Generasi dari Dewi Pelindung dan datu Sawerigading, mengatur

pemerintahannya dalam 3 fungsi yang disebut Tallu Borangna, yaitu pada

Tongkonan Potok Tengan, dan pemimpinnya bergelar Pattole Baine, pada

Tongkonan Garompa bergelar Masulosulo. Masing-masing dengan fungsi Pemimpin

Tertinggi (salassa'). Penerangan dan obyek wisata sekali lagi dilengkapi dengan

suatu mitos dan mungkin pasti (you believe it or not), adalah seorang yang pada

zamannya dipandang sebagai Dewa dengan gelar "Tomebanuaditoke", Tometondok

Dianginni, To turunan dibentoen, To Losson di Batara Mendemme' di

Kapadanganna, Dialah "Puang Tambora Langi" si pembawa adat Sanda Saratu

yakni 7777 pasal yang menjadi tatanan adat, ada'na sukaran aluk masyarakat

Toraja sejak leluhur hingga kini.

Sarana prasarana menuju obyek sebagian sudah baik, tetapi sebagian pula

yang masih jalan setapak model jalan kampung tempo dulu. Namun Anda tidak

merasa lelah dan tiba-tiba telah berada di puncak potok tengan, oleh karena melalui

jalan-jalan ke Potok Tengan ada kekuatan gaib yang mengantar Anda.

Ranpanan Kapa'

Ranpanan kapa' adalah upacara perkawinan secara adat di Tana Toraja, yang

dilaksanakan oleh orang-orang tua tempo dulu, dengan memenuhi beberapa

persyaratan antara lain pihak laki-laki wajib menyerahkan mas kawin berupa "kaleke'

dan pangan". Tetapi untuk zaman di alam modern ini, pihak laki-laki dan pihak

perempuan sama-sama membiayai pesta pernikahan (toleransi atau patungan) juga

pakaian pengantin telah dimodifikasi.

Ranta Tendan

Ranta Tendan adalah pusaka leluhur Puang Balusu dan keluarga-keluarga

lainnya, yang digunakan untuk acara upacara Rambu Solo' (Ma'palao). Di Rante

Tendan ini kita dapat menyaksikan hadirnya puluhan dari ratusan "Simbuang Batu"

Page 16: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

sebagai pertanda , bahwa upacara Ma'palo sudah banyak kali diadakan, digunakan

sejak abad X pada zaman hidupnya Puang Takke Buku. Jarak Rante Tendan dari

kota Rantepao ± 15 km.

S u a y a

Daya tarik utama:

o Erong

o Liang Paa'

o Tau-tau

Lokasi desa/lembang: Kaero

Tampangallo

Daya tarik utama:

o Liang lo'ko'

o Erong

o Tau-tau

Lokasi desa/lembang: Kaero

Tilangga’

Daya tarik utama: Kolam alam untuk rekreasi tirta

Lokasi desa/lembang: Sarira

Tilangga' sebagai obyek wisata pemandian alam, jaraknya ± 12 km dari kota

Rantepao, arah selatan.Bila pengunjung ingin melemaskan otot-otot dan urat-urat

yang penat sepanjang hari berkeliling ke objek-objek wisata, jangan lupa mandi di

kolam air dingin Tilangga'. Airnya sangat jernih, dingin, sejuk dan tidak pernah

kering. Dan Anda juga dapat menyaksikan ikan-ikan berwarna bersama belut-belut

dalam kolam pemandian ini yang santai, tanpa merasa terusik. Pada saat ini air

yang mengalir dari obyek wisata ini digunakan untuk air PAM bagi masyarakat kota

Makale dan sekitarnya.

Page 17: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

Tiro Tasik

Tiro : melihat/memandang

Tasik : laut lepas

Tiro Tasik adalah salah satu obyek wisata di mana Anda dapat menikmati laut

lepas Teluk Bone. Sungguh suatu mujizat yang besar bahwa Tiro Tasik berada di

tengah-tengah pegunungan, tetapi secara penglihatan dapat sangat dekat dengan

laut. Juga pemandangan alamnya yang indah menawan dan hawanya yang sejuk.

Tiro Tasik pada zaman dahulu dijadikan benteng pertahanan masyarakat distrik

Sa'dan Matallo. Tiro Tasik adalah tanah milik Tongkonan Buntu Busia dan Sellak.

Apabila Anda berada pada lokasi ini sejauh mata memandang arah sebelah

timur Anda menyaksikan Teluk Bone dengan perahu-perahu layarnya yang pantang

surut sekali terkembang. Arah Selatan dengan pemandangan sebagian alam Toraja

yang indah permai berhiaskan lembah, bukit, dan sawah-sawah tersusun rapi secara

alamiah. Arah Barat Anda dapat melihat Gunung Sesean yang menjulang tinggi

dengan batu cadasnya yang diselingi pohon-pohon arabica. Arah Utara Anda dapat

menyaksikan lebatnya hutan-hutan lindung yang ditumbuhi bermacam-macam jenis

pohon tropis. Sepanjang jalan ke arah obyek wisata Tiro Tasik tak jemu-jemunya

menyaksikan ciptaan-ciptaan leluhur yang antik dan bergengsi. Yakni perumahan

adat milik masyarakat antara lain : Tongkonan Rea, Belo Sa'dan, Tammuan Allo'

Buntu Lobo', Pambalan, Pantu dan Belo Bua', dengan wanita-wanitanya yang

sedang mengayunkan "Balida"nya (alat tenun tradisional), untuk menenun kain-kain

tradisional yang cantik dengan nama tenunan Paruki' (Tenun Ukir). Dan bila Anda

merasa haus silakan mencicipi sang suke Tuak mammi'na To Sa'dan dengan nama

"Tuak Sissing Beang" yang sangat harum aromanya dan membuat si peminum

bertambah semangat.

To'barana

Daya tarik utama:

o Pertenunan tradisonal

o Panorama tepi sungai

Lokasi desa/lembang: Sa'dan Malimbong

Page 18: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

To' Puang-Batualu

Perkampungan pertama (Pa'tondokan Garonto) "Puang Pangonggang" dan dua

orang seperangkatannya bernama Bongi dan Paliun. Mereka adalah orang pertama

(Pong Mula Tau) yang dikenal dengan nama "Tana' Tau Tallu" yang kelak Tana' Tau

Tallu ini berpindah ke Selatan Rante Alang yang disebut Batualu (Padang di

Batualu) di mana lokasi To'Puang ini terletak. Lokasi ini diberi nama To'Puang

setelah dihuni (natorroi) anak dewa dari gunung Sinaji suatu tempat ketinggian

sebelah selatan Batualu.

Berlarut dalam situasi sedemikian ini oleh keluarga dari leluhur Toma'tau

Tallu' di mana Pagonggang memegang tampuk kekuasaan (Puang Pagonggang)

sebagai pengatur segala sesuatu di daerah yang dihuni (di daerah Batualu), namun

seperangkatannya (Bongi/Paliun) tetap memegang teguh dan utuh memimpin

daerah kekuasaannya masing-masing, yang tersimpul dalam idiom Toraja (Kada

Bola'na Toraya) dari ketiga seperangkatan, dengan semboyan masing-masing pihak

sebagai berikut :

Semboyan Puang Pagonggang berbunyi: Tomamma' Penamile, Tomatindo

Balian, Todiku Lambu Taruno, artinya bahwa Puang Pagonggang adalah pengambil

inisiatif dan tidak untuk kepentingannya sendiri, tapi demi ketentraman/kemajuan

masyarakat yang ada pada zaman itu.

Semboyan Bongi berbunyi : Toma' Peniro Sumalunna Lombok artinya bahwa

bongi merupakan pasukan tentara untuk keamanan/ketentraman masyarakat.

Semboyan Paliun berbunyi: Peso paele Pupakan dengan pengertian bahwa

Paliun sebagai pengatur, pelaksana dan perencana.

Pada zaman pemerintahan Belanda, Puang Pong Tambing keturunan Puang

Pagonggang memangku rangkap jabatan yakni pemangku adat (To Parengnge) dan

kepala Pemerintahan (kepala Bua') di masyarakat Batualu. Tampuk kepengurusan

Mustika sakti Puang parranan dalam tangan puang Pong Tambing (Kepala Bua)

bersama pemimpin seperangkatannya Bongi dan Paliun. Sebab itu kepala Bua'

dijabat Puang So'Nura' dengan gelar Puang Batualu kemudian pemangku adat

dijabat Puang Londong Allo. Dari Toma'tan tallu (Pong Mula Tau) mulai dari

Page 19: Beberapa Objek Wisata Di Tana Toraja

angkatan pertama sampai angkatan So'Mule (Perenge' Tongkonan Dua), Tanete,

terasa baik dan terwujud hikmat sehingga lokasi To'Puang dan daerah sekitar

To'Puang juga memiliki mitos yang spesifik dapat dijadikan suatu objek potensial

untuk berwisata.