Beberapa Gigi Yang Terpendam Pada

5
BEBERAPA GIGI YANG TERPENDAM PADA MANDIBULA : LAPORAN KASUS Abstrak: Tujuan : Tujuan dari laporan ilmiah ini adalah untuk menunjukkan kasus yang jarang terjadi dimana terjadi impaksi pada beberapa gigi Pada pasien dewasa dan pendekatan klinik yang kami ajukan. Bahan dan metode: kasus klinik ditunjukkan dari pria dewasa berusia 64 tahun dengan gigi impaksi ( 6 gigi terpendam dianterior pada mandibular) yang tidak menunjukkan adanya sindrom atau penyakit metabolic. Pencabutan gigi yang terpendam ini dilakukan dengan bedah piezo dengan menggunakan anastesi local. Untuk pencegahan komplikasi pasca bedah digunakan coneshapes dari penekanan xeno collagen . berdasarkan pemeriksaan klinik dan radiologic kami akan membahas diagnosis banding dan kami akan melakukan pendekatan klinik terhadap kasus Hasil dan kesimpulan: kejadian gigi tependam menurut beberapa penelitian mulai dari 10,9% hingga 40,4% dimana yang paling sering adalah pada molar tiga. Dalam literature sangat jarang laporan klinik tentang beberapa gigi yang tertahan selain dari molar ketiga pada pasien dewasa. Kasus klinik yang jarang ini kami tampilkan dengan pendekatan medis yang kami gunakan memberikan hasil yang baik. Pendahuluan:

description

gigi

Transcript of Beberapa Gigi Yang Terpendam Pada

Page 1: Beberapa Gigi Yang Terpendam Pada

BEBERAPA GIGI YANG TERPENDAM PADA

MANDIBULA : LAPORAN KASUS

Abstrak:

Tujuan : Tujuan dari laporan ilmiah ini adalah untuk menunjukkan kasus yang jarang terjadi

dimana terjadi impaksi pada beberapa gigi Pada pasien dewasa dan pendekatan klinik yang kami

ajukan.

Bahan dan metode: kasus klinik ditunjukkan dari pria dewasa berusia 64 tahun dengan gigi

impaksi ( 6 gigi terpendam dianterior pada mandibular) yang tidak menunjukkan adanya sindrom

atau penyakit metabolic. Pencabutan gigi yang terpendam ini dilakukan dengan bedah piezo

dengan menggunakan anastesi local. Untuk pencegahan komplikasi pasca bedah digunakan

coneshapes dari penekanan xeno collagen . berdasarkan pemeriksaan klinik dan radiologic kami

akan membahas diagnosis banding dan kami akan melakukan pendekatan klinik terhadap kasus

Hasil dan kesimpulan: kejadian gigi tependam menurut beberapa penelitian mulai dari 10,9%

hingga 40,4% dimana yang paling sering adalah pada molar tiga. Dalam literature sangat jarang

laporan klinik tentang beberapa gigi yang tertahan selain dari molar ketiga pada pasien dewasa.

Kasus klinik yang jarang ini kami tampilkan dengan pendekatan medis yang kami gunakan

memberikan hasil yang baik.

Pendahuluan:

Dalam literatur beberapa penulis berbeda beda memberikan definisi yang berkenaan dengan

retensi ( gigi tertahan/ terpendam) menurut velcheva retensi adalah pertumbuhan gigi yang

sempurna tetapi tidak mencapai oklusi. Zausaev et al menyatakan reteni adalah terhambatnya

gigi akibat trauma. Magnusson dan kjelberg membagi retensi dalam primer dan skunder. Retensi

primer adalah gigi yang berkembang dengan letak yang tidak tepat didalam rongga mulut, retensi

skunder adalah terhambatnya proses munculnya gigi. Penulis lainnya yang membagi retensi

dalam primer dan skunder adalah dobbroczynska B, krefta A, Szyskowska M., Becktor KB et al.,

Raghoebar GM. Et al. maaita melakukan studi epidemiologi pada 600 pasien dan hasilnya adalah

40,4% mengalami empat geraham ketiga terpendam. Yildirim, yilmas HH dan Aydin U

mendeskripsikan sebuah kasus klinik pada pasien berusia 55 tahun secara keseluruhan pasien

Page 2: Beberapa Gigi Yang Terpendam Pada

mengalami 28 gigi terpendam, 13 gigi terpendam pada rahang atas dan 15 gigi terpendam pada

rahang bawah. Miyazaki S et.al melaporkan kasus yang jarang terjadi dimana beberapa gigi

terpendam pada seorang anak laki- laki berusia 13 tahun 8 bulan. Impaksi pada kaninus atas, gigi

supernumerary diantara premolar 1 dan 2 bawah dan pada molar kedua kanan atas posisinya

mengarah ke atas. Celicel DG, Erbay E, Gumru O mempersentasikan kasus pasien dengan 6 gigi

terjepit pada rahang bawah. Srivatsan P, Babu NAv dalam tulisan mereka tentang beberapa gigi

yang terpendammenunjukkan kasus dengan 8 gigi yang terpendam pada mandibular ( satu gigi

kaninus,premolar kedua,seperti gigi tambahan disetiap sisi dan distomolar pada kuadran kanan

dan kiri). Hirose K et al menunjukkan kasus diman beberapa gigi terpendam pada rahang atas

yang terkait dengan kista folikuler besar pada sinus maxilla kanan. Gigi muncul secara spontan

setelah berkurang nya lesi. Kitai N et al menunjukkan kasus pasien berusia 15 tahun dengan gigi

terpendam yang mencakup 2 gigi tambah yang menunjukkan penyakit turunan atau penyakit

klinik

Tujuan: Tujuan dari laporan ilmiah ini adalah untuk menunjukkan kasus yang jarang terjadi

beberapa gigi terpendam pada pasien dewasa dan pendekatan klinik yang kami ajukan

Bahan dan Metode: pasien A.A berusia 64 tahun dating ke bagian bedah mulut. Kami

melakukan pemeriksaan klinik dan radiologic dan kami memastikan adanya gigi tertahan dan

tertahan pada rahang bawah bagian frontal gambar 1,2 ). menunjukkan adanya bukti nyeri

tumpul dan pemakaian protesa menjadi sulit. Dari pemeriksaan klinis terlihat gingiva kemerah

merahandibagian gigi yg muncul. Tim ini melakukan persetujuan bedah terlebih dahulu sebelum

dilanjutkan bedah dengan bedah piezo ( gambar 2,3,4,7,8) dengan menggunakan anastesi local

dimana flep mucoperiosteal dibuka dengan tekanan vestibular dan untuk mengurangi

pembengkakan pasca operasi dan pencegahan atrofi pasca pencabutan digunakan coneshapes

dari penekanan xeno collagen (gambar 5,6). Flep kembali dijahdengan it. Masa pemulihan tidak

menunjukkan adanya keluhan lebih lanjut atau tidak adanya komplikasi.

Diskusi: dalam literature yang berhubungan dengan beberapa gigi yang terpendam jarang

dikemukakan oleh banyak peneliti. Gigi terpendam paling sering disebabkan oleh sindrom yang

berbeda- beda. Pengobatan bedah pada gigi tependam terkait dengan penutupan tulang

disekitarnya. Pengambilan tulang dilakukan dengan bur tulang, bur untuk bedah dan terakhir

dengan metode bedah piezo. Menurut labance M et al penggunaan getaran ultrasonic untuk

Page 3: Beberapa Gigi Yang Terpendam Pada

pemotongan tulang diperkenalkan pertama kali pada dua decade yang lau. Ini juga mengurangi

kerusakan pada coricotomy horizontal dan vertikal pada transfersi gigi yang malposisi dan

perbaiakn maloklusi. Metode bedah piezo yang digunakan sekarang ini dalam bedah mulut

adalah tentang pemotongan tulang dan intervensi bedah sebagai pengangkatan sinus lateral,

untuk membentuk daerah penempatan implant, transposisi lateral saraf alveolar inferior,

transposisi caudal dari saraf mental pada control neurosensorik pascaoperatif oleh nyeri dan

hyperaesthesia yang disebabkan prosthesis gigi yang mengambil cangkok tulang dan potongan

potongan tulang dari pencabutan gigi. Dengan bedah piezo digunakan getaran mikro pada scaler

ultrasonic khusus dengan mana dicapai dengan sangat tepat dan aman pemotongan jaringan

keras, dimana saraf, pembuluh darah dan jaringan lunak tidak cedera, tulang dipotong dengan

cara yang selektif dan atraumatik. Dipastikan bahwa temperature di dalam tulang yang

berkembang dari alat bedah tulang ultrasonic tidak berbahaya secara klinik.

Kesimpulan

1. Kami melakukan analisa klinik dan radiologic dengan menggunakan

orthopantomography yang cukup untuk mendiagnosa gigi yang terpendam

2. Penggunaan unit bedah piezo dengan pecabutan mengurangi persentase komplikasi

pascaoperasi