b'Com Kelompok i........

26

Click here to load reader

Transcript of b'Com Kelompok i........

Page 1: b'Com Kelompok i........

I. FORMULA ASLI

Vitamin B-Complex

II. MASTER FORMULA

Nama produk : Starvit® Tablet

Jumlah produk : 25 Strip @ tablet

Tanggal formulasi : 22 April 2013

Tanggal produksi : 21 Mey 2013

No. Reg : DT L 21054189 10 A1

No. Batch : F20 30 20 25

III. RANCANGAN FORMULA

Tiap vitamin B-Complex ® tablet mengandung :

Vitamin B-1 (Tiamin) 50 mg

Vitamin B-6 (Piridoxin) 10 mg

Vitamin B-12 (Cianocobalamin) 5 mcg

Guar Arab 50 mg

Amilum 1500 20 mg

Talk 5 mg

Eritrosil 2 mg

Calsium Carbonat 3,75 mg

StarLac add 100 %

Page 2: b'Com Kelompok i........

PT. BINTANG FARMA

Dibuat oleh: Kelompok 1 Disetujui oleh : Jainer Pasca Siampa S.Si,Apt.

No. Reg. : DT L 21054189 10 A1

No. Batch:VITAMIN B-COMPLEX ® TABLET

No.

Kode Bahan

Nama Bahan Fungsi Perdosis Perbatch

1.Vit B1 Vitamin B-1 (Tiamin) Zat aktif 50 mg

2 Vit B6 Vitamin B-6 (Piridoxin) Zat Aktif 10 mg

3 Vit B12Vitamin B-12(Cianocobalamin)

Zat Aktif 5 mg

4 Ami Amilum 1500 Disintegrant 20 mg

5 Talk TalcumLubricant, Glidan,

anti aderent5 mg

6 GA Guar Arab Pengikat 50 mg

7 Eri Eritrosil Pewarna 2 mg

8 CC Calcium Carbonat Penyalut 3,75 mg

9 SL StarLac PengisiAdd

100 %

IV. DASAR FORMULA

IV.1. Dasar Pembuatan Sediaan

Dibuat dalam bentuk sediaan tablet karena sedian tablet mudah digunakan, praktis,

mudah dibawa, sangat ekonomis, dan dari segi penampilan sangat elegan serta lebih cocok

diproduksi dalam jumlah besar.

IV.2. Dasar Pemilihan Zat Aktif

A. Alasan vitamin B-1, B-6, B-12 dibuat tablet dalam sediaan B-Complex

Page 3: b'Com Kelompok i........

B. Farmakologi Zat Aktif (min. 2 pustaka)

1. Vitamin B-1

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773 :

Farmakodinamik

Pada dosis kecil atau dosis terapi tiamin tidak memperlihatkan efek farmakodinamik

yang nt=yata. Pad apemberian IV secara cepat dapat terjadi efek langsung pada pembuluh

darab perifer berupa vasodilatasi ringan, disertai dnegan penurunan tekanna darah yang

bersifta sementara. Meskipun tiamin berperan dalam metabolisme karbohidrat, pemberian

dosis besar tidak mempengaruhi kadar gula darah. Dosis toksik pada hewan coba adlaah 125

– 350 mg/kg BB secara IV dan kira-kira 40 kalinya untuk pemberian oral. Pda manusia reaksi

toksik setelah pemberian parental biasanya terjadi karena reaksi alergi. Tiamin pirofosfat

adalha bentuk aktif tiamin yang berfungsi sebagai koenzim dalam karbosilasi asam pirufat

dan asam ketoglutarat. Peningkatan kadar asam piruvat dalma darah merupakan salah satu

tanda defisiensi tiamin.

Farmakokinetik

Setelah pemberian parenteral absorpsi berlangsung cepat dan sempurna. Absorpsi per

oral berlangsung cepat dan sempurna. Absorpsi per oral berlangsung dalam usus halus dan

duodenum, maksimal 8-15 mg/hari yang dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg.

Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan tubuh. Jika asupan

jauh melebihi jumlah tersebut, maka zat ini akan dikeluarkan mellaui urine sebgai tiamin atau

pirimidin.

Page 4: b'Com Kelompok i........

Menurut Katzung farmakologi dasar dan klinik :543-544)

Tiamine mudah diserap dalam larutan aqueus dari kedua usus unlarge kecil, dan

daripada yang dilakukan terlalu hati oleh sirkulasi portal. di hati serta dalam semua sel hidup

biasanya combains dengan fosfat untuk membentuk karboksilase. Ini mungkin disimpan dalam

hati dalam bentuk ini atau maw combain lebih lanjut dengan protein mangan dan spesifik untuk

menjadi enzim aktif yang dikenal sebagai carboxylases. bentuk komersial alternatif vitamin B1

banyak digunakan karena stabilitas lebih besar daripada hidroklorida adalah mononitrat

tersebut. Sebelum pengembangan metode fisikokimia yang cocok, tiamin ditentukan dalam uji

pertumbuhan tikus khas yang didasarkan pada respon pertumbuhan muda tiamin-menguras

tikus dosis tambahan dari standardd referensi dan untuk materi tes baik makan di atau terpisah

dari diet atau disuntikkan parentelly.

2. Vitamin B-6

(Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773).

Farmakodinamik

Pemberian piridoksin secara oral dan parenteral tidak menunjukan efek farmakodinamik

yang nyata. Dosis sangat besar yaitu 3-4 g/ kg BB menyebabkan pingsan dan kematian pada

hewan coba, tapi dosis kurang dari ini tidka menimbulkan efek yang jelas. Piridoksal fosfat

dalam tubuh merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme berbagai asam

amino, di antaranya dekarboksilasi, transminasi, dan rasemisasi triptofan, asam-asam amino yang

bersulfur dan asam amino hidroksida.

Page 5: b'Com Kelompok i........

Farmakokinetik

Piridosin, piridoksan, dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui slauran cerna.

Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksat. Ekskresi melalui urin

terutama dalam bentuk 4 asam piridoksat dan piridoksal.

Menurut buku A to Drugs,

Aksi Vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim dalam asam, karbohidrat dan lemak

metabolisme amino.

3. Vitamin B-12

(sumber : Katzung farmakologi dasar dan klinik :543-544)

Vitamin b12 digunakan untuk mengobati atau mencegah defisiensi. Manifestasi klinis

defisiensi vitamin b12 yang paling khas adalah anemia megaloblastik. Temuan klinis yang khas

pada anemia megaloblastik adalah anemia makrositi, seringkali disertai dengan leuokopenia atau

trombositopenia ringan atau sedang, dan hiperselularitas khas sum-sum tulang disertai akumulasi

eritroid megaloblastik dan sel prekursor lainnya. Sindrom neurologik yang berkaitan dengan

defisiensi vitamin b12 biasanya diawali dengan parestesia dan kelemahan pada syaraf perifer

yang kemudian berkembang menjadi spastisitas, ataksia, dan disfungsi sistem syaraf pusat

lainnya. Koreks defisiensi vitamin b12 menghentikan pemburukan penyakit neurologik, tapi

koreksi ini mungkin tidak sepenuhnya memulihkan gejala neurologik yang telah muncul selama

beberapa bulan. Meskipun kebanyakan pasien dengan kelainan neurologik yang disebabkan oleh

defisiensi vitamin b12 menderita anemia megaloblastik saat pertama kali dijumpai hanya sedikit

pasien, kalaupun ada, yang menderita kelainan hematologik

Page 6: b'Com Kelompok i........

Menurut (A to z),

terlibat dalam sintesis protein, penting untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan

nucleoprotein dan menyalin sintesis.

C. Indikasi (min. 5 pustaka)

1. Vitamin B-1

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773.

Tiamin berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebbakna oleh difisiensi

tiamin, mislanya pada neuritis alkoholik, yang terjadi karena sumber kalori hanya alkohol saja,

wanita hamil yang kurang gizi, atau pasien emesis gravidarum pada trigeminal neuralgia neuritis

yang menyertai anemia, penyakit infeksi dna pemakaian obat tertentu, pemberian tiamin

kadang-kadang dapat memberikan perbaikan. Tiamin juga digunakna untuk pengobatan penyakit

jantung dan gangguan slauran cerna yang dasarnya defisiensi tiamin.

Menurut buku A to Z drugs,

Indikasi B-1 yaitu Profilaksis atau pengobatan defisiensi tiamin (beri-beri). Penggunaan

parenteral diindikasikan bila terapi oral tidak layak atau dianjurkan. Penggunaan unlabeled (s):

repellant nyamuk, pengobatan kolitis ulserativa, diare kronis, sindrom serebelum, polyneuritis,

perangsang nafsu makan, pencegahan sindroma Wernicke-Korsakoff.

2. Vitamin B-6

Menurut britishnasional formulation, 540).

Indikasi : Penggunaanpiridoksin (B6) yang diperpanjangdalamdosis 10 mg

setiaphariamandipertimbangkantetapipenggunaanjangkapanjangpiridoksindalamdosis 200 mg

Page 7: b'Com Kelompok i........

ataulebihsetiapharitelahdihubungkandenganneuropati.Kemananjangkapanjangsuplementasipirido

ksindengandosisdiatas 10 mg setiapharibelumditetapkan.

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773).

Selain untuk mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6, vitamin ini jga diberikan

vitamin B lainnya atau sebagai multi vitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi

vitamin B kompleks. Indikasi lain adalah untuk mencegah dan mnegobati neuritis perifer obat

misalnya isoniazid, sikloserin, hidralazin, penisilanin yang bekerja sebagai antagonis piridoksin

atau meningkatkan eksresinya melalui urin. Piridoksin dilaporkan dapat memperbaiki gejalan

keilosis, dematitis seboroi, glositis, dan stomatitis yang tidka memberikan respon terhadap

tiamin, riboflavin dan niasin serta dapat mengurangi gejala-gejala yang menyertai tegangan

prahaid. Piridoksin diindikasikan untuk anemia yang responsif terhadpa piridoksin yang biasanya

sideroblastik dan mungkin disebabkan kelainan genetik.

Menurut buku A to Drugs,

Indikasi defisiensi pyridoxine, termasuk diet yang tidak memadai, obat-induced

penyebab (misalnya, isoniazid, hydralazine, kontrasepsi oral) atau kesalahan metabolisme

bawaan. Penggunaan parenteral diindikasikan bila terapi oral tidak layak. Penggunaan unlabeled

(s): Pengobatan keracunan hidrazin, PMS, hyperoxaluria tipe I, mual dan muntah dalam

kehamilan, anemia sideroblastic terkait dengan besi serum yang tinggi, sindrom carpal tunnel,

tardive dyskinesia.

3. Vitamin B-12

Menurut A to z,

Indikasi : penangana /pengobatan vitamin b12 yang disebabkan oleh pemanfaatan yang tidak

memadai vitamin b12, defisiensi diet vitamin b12 terjadi pada vegetarian ketat, sindrom

Page 8: b'Com Kelompok i........

malabsorpsiberbagai penyebab (misalnya, anemia pernisiosa, GI patologi, infestasi cacing pita

ikan, keganasan pancreas atau usus , gluten enteropati, usus kecil pertumbuhan bakteri yang

berlebihan, gastrektomi, menyertai kekurangan asam folat), suplementasi karena mneingkatnya

persyaratan (misalnya, berhubungan dengan kehamilan, tirotoksikosis, anemia hemolitik,

perdarahan, keganasan, hati dan penyakit ginjal), B12 uji daya serap (misalnya, uji vitamin

Schilling ).

D. Dosis (min. 5 pustaka)

1 .Vitamin B-1

Menurut Buku OOP

Dosis: pada defisiensi 3 dd 5-10 mg, profilaksis 3 dd 2-5 mg (garam HCl)

(BFN, hal 539) Dosis :

- Kekurangan vitamin kronis ringan, 10-25 mg sehari

- Kekurangan vitamin berat, 200-300 mg sehari

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773.

Tiamin diindikasikan pada pencegahan dan pengobatan difisiensi tiamin dengan dosis 2-5

mg/hari untuk pencegahan difisiensi dan 5-10 mg 3 kali sehari untuk pengobatan difisiensi.

Dosisi lebih besar parenteral dianjurkan untuk kasus berat akan tetpai respon tidak meningkat

dengan dosis lebih dari 30 mg/hari. Tindakan pencegahan dilakukan pada pasien dengan

gangguan absorpsi, mislanya pada diare kronik atau pada keadaan dengan kecepatan

metbaolisme yang meningkat.

Page 9: b'Com Kelompok i........

Menurut buku A to Z drugs,

Route / Dosis :DEWASA: PO 0,5 mg/1000 asupan kkal. RDA adalah 1,2-1,5 mg (pria dewasa),

1-1,1 mg (wanita dewasa) 1,2 mg (ANAK 6-10 YR), 0,8-1 mg (ANAK <6 YR), dan 0,3-0,5 mg

(bayi).

2. Vitamin B-6

Menurut Buku OOP.

Dosis: oral selama terapi dengan antagonis piridoksin10-100mg (HCl) sehari, profilaksis 2-10

mg, mual hamil 50 mg dan pada depresi akibat pil antihamil 125 mg sehari selama 7 hari

sebulan. Pada schizofrenia: 1 dd 250-500mg. untuk menurunkan kadar homosistein yang tinggi 1

dd 250 mg bersama asam folat 5 mg

Menurut britishnasional formulation, 540

Dosis

- Kekurangan vitamin : 20-50 mg keatas 3 x sehari

- Isoniazid neuropathy, untuk perlindungan dari penyakit 10 mg sehari atau 20 mg sehari jika

produk tidak tersedia. Untuk mengobati 50 mg 3 x sehari.

- Anemia sideroblastic idiopathic, 100-400 sehari dalam dosis terbagi

- Sindrom premenstrual, 50-100 mg sehari

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773.

Kebutuhan manusia akan piridoksin berhubungan dengan konsumsi protein yaitu kira-

kira 2mg/100 mg protein.

Page 10: b'Com Kelompok i........

Menurut buku A to Z drugs,

Kekurangan makanan, DEWASA: PO / IM / IV 10 sampai 20 mg / hari selama 3 minggu.

Obat-induced Anemia Defisiensi atau neuritis, DEWASA: PO / IM / IV 100 sampai 200 mg /

hari selama 3 minggu, diikuti dengan 25 sampai 100 mg / hari. sakit saraf, DEWASA: PO / IM /

IV 50 sampai 200 mg / hari. Vitamin B6 Ketergantungan Syndrome, DEWASA: PO / IM / IV

600 mg, diikuti dengan 30 mg / hari untuk hidup. Ketergantungan telah dicatat pada orang

dewasa diberikan 200 mg / hari. BAYI pyridoxine-TERGANTUNG: IM / IV 10 sampai 100 mg,

diikuti oleh 2 sampai 100 mg / hari. Gangguan metabolik, DEWASA: PO / IM / IV 100 sampai

500 mg / hari.

3. Vitamin B-12

Menurut buku Buku OOP

Dosis: pada defisiensi oral atau sublingual 2 dd 1 mg selama 1 bulan, pemeliharaan 1 mg

sehari. Profilaktis dalam sediaan multivitamin 1-10 mcg sehari, i.m. 0,5-1 mg/minggu,

pemeliharaan 1 mg setiap 2 bulan

Menurut Katzung farmakologi dasar dan klinik :543-544),

Para harian yang direkomendasikan makanan alition papan flowance dari makanan dan

papan Nutrisi untuk riboflavin adalah 0,4 sampai 0,6 mg untuk bayi, 0,8 sampai 1,2 mg untuk

anak-anak sampai 10 tahun, 1,0 sampai 1,7 mg bagi remaja dan orang dewasa dan sedikit lebih

tinggi bagi perempuan selama kehamilan dan alctation. Secara umum, persyaratan minimum

untuk riboflavin adalah sekitar 0,3 mg untuk orang dewasa dan 0,8 mg untuk infacts secara

1000kcal-asupan. Membentuk sudut pandang fisiologis, asupan lebih dari 0,5 hingga 0,6

mg/1000kcal mungkin sedikit tambahan nilai pada orang dewasa normal.

Page 11: b'Com Kelompok i........

Menurut buku A to Drugs,

Dosis : Dewasa: PO 2 mcg / hari. Anak-anak: PO 0,3-2 mcg / hari. Vitamin B12

Defisiensi Dewasa: PO 25-1000 mcg / hari.

Menurut Dosis (handbook british national formulary 1),

Dosis: Dengan oral, kekurangan vitamin B asal diet, 50-150 mikrogram atau lebih setiap

hari diambil antara makan; ANAK 50-105 mikrogram setiap hari dalam 1-3 dosis terbagi.

Dengan injeksi intramuskular, awalnya 1 mg diulang 10 kali dengan interval 2-3 hari,

pemeliharaan 1 mg setiap bulan.

Menurut formularium nasional

B1, B6, B12 Dosis : untuk pencegahan, sehari 1 sampai 2 tablet Pengobatan , 3 kali sehari, 1 sampai 2 tablet.

E. Kontra Indikasi (min.2 pustaka)

1. Vitamin B-1

2. Vitamin B-6

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773.

Pemakaian piridoksin hendaknya dihindarkan pada pasien yang mendapat levodopa.

3. Vitamin B-12

Menurut A to Drugs,

Hipersensitif terhadap kobalt, vitamin B12, atau komponen obat ini, turun-temurun atrofi saraf

optik.

Page 12: b'Com Kelompok i........

F. Efek Samping Obat (min. 2 pustaka)

1. Vitamin B-1

Menurut britishnasional formulation, 540

Efek samping : pemberiandosistinggimenimbulkanneuropatiuntukperiode yang meluas

Menurut Farmakologi terapi, hal. 772-773

Tiamin tidkamenimbulkan efek toksik bila diberikan per oral dan bila kelebihan tiamin

cepat diekresikan mellaui urin. Meskipun jarang reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah

pemberian IV dosisi besar pada pasien yang sensitif dan beberapa diantaranya bersifat fatal.

Menurut martindal hal 1976

Efek samping pada tiamin jarang terjadi, tetapi hipersensitivitas Reaksi terjadi, terutama

setelah parenteral dosis. Reaksi-reaksi ini telah berkisar dalam keparahan dari sangat ringan

sampai, sangat jarang, shock anafilaksis yang fatal

2. Vitamin B-6

Menurut buku A to Z drugs,

Efek Samping B-6 yaitu SSP: Neuropati, kiprah stabil, mengantuk, mengantuk. EENT: perioral

mati rasa. LAIN: Mati rasa kaki, penurunan sensasi untuk menyentuh, suhu atau getaran,

paresthesia, kadar asam folat serum rendah, pembakaran / menyengat di tempat suntikan IM,

reaksi fotoalergi; ataksia.

3. Vitamin B-12

Menurut buku martindale ;

reaksi hipersensitif alergi jarang terjadi setelah parenteral dosis vitamin b12 senyawa

cyanocobalamin dan hydroxocobalamin. antibodi terhadap hydroxocobalamin-transcobalamin 11

komplex telah dikembangkan selama terapi hydroxocobalamin. Aritmia sekunder untuk

Page 13: b'Com Kelompok i........

hipokalemia telah terjadi pada awal pengobatan parenteral dengan hydroxocobalamin. Intranasal

cyanocobalamin dapat menyebabkan rhinitis, mual, dan sakit kepala. Cyanocobalamin atau

hydroxocobalamin harus, jika mungkin, tidak diberikan kepada pasien dengan dugaan

kekurangan vitamin b12 tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasikan diagnosis. Pemantauan

berkala darah dianjurkan. Penggunaan dosis lebih besar dari 10 mikrogram setiap hari dapat

menghasilkan respon hematologis pada pasien dengan defisiensi folat efisiensi, penggunaan

sembarangan dapat menutupi diag-tepat  definosis. Sebaliknya, folat mungkin masker vitamin

B12 efisiensi (lihat p.1940). Cyanocobalamin tidak boleh digunakan untuk penyakit Leber atau

amblyopia tembakau karena ini neuropati optik dapat merosot lebih jauh.

G. Interaksi Obat (min. 3 pustaka)

1.Vitamin B-1

Menurut buku A to Z drugs, interaksi B-1:

IV tidak kompatibel: tidak stabil dalam larutan netral atau basa. Tidak kompatibel dengan

sulfit mengandung solusi. Kompatibel dengan barbiturat, eritromisin, lactobionate, sitrat.

2. Vitamin B-6

Menurut buku A to Z drugs,

interaksinya; Cycloserine, INH, hydralazine, kontrasepsi oral, penisilamin: Peningkatan

kebutuhan piridoksin. Levodopa: Efek Penurunan levodopa. (Interaksi tidak terjadi dengan

levodopa / carbidopa dalam kombinasi dengan piridoksin.) Fenitoin: serum Fenitoin mungkin

akan menurun. Parenteral: Inkompatibilitas: Tidak kompatibel dengan larutan alkali, garam besi

dan oksidator.

Page 14: b'Com Kelompok i........

3. Vitamin B-12

Menurut A to drugs,

Kloramfenikol: Mengurangi efek hematologi vitamin B12 pada pasien dengan anemia

pernisiosa. Colchicine, asupan alkohol yang berlebihan (lebih dari 2/wk) neomycin, waktu dirilis

kalium, asam para-Aminosalisilat: Mengurangi penyerapan GI vitamin B12.

Menurut buku martindale;

interaksi obat: Penyerapan vitamin B12 dari saluran pencernaan dapat dikurangi dengan

neomisin, asam Aminosalisilat, histamin H2 antagonis, omeprazole, dan colchicine. Konsentrasi

serum dapat dikurangi dengan penggunaan kontrasepsi oral. Banyak interaksi ini tidak mungkin

dari signifikansi klinis tetapi harus diperhitungkan ketika melakukan tes untuk konsentrasi darah.

Kloramfenikol parenteral mungkin menipiskan efek vitamin B12 pada anemia.

IV.3. Pemilihan Zat Tambahan (min. 3 pustaka)

Page 15: b'Com Kelompok i........

V. URAIAN BAHAN

a. Vitamin B-1 (Tiamin)

Nama resmi : Thiamini hydrochloridum

Nama lain : Vitamin B1

Rumus Molekul : C12H17ClN4OS.HCl

Rumus Bangun :

Cl- + HCl

Pemerian : Hablur kecil atau serbuk hablur; putih; bau khas lemah mirip ragi;

rasa pahit

Kelarutan : mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%), praktis

tidak larut dalam eter, dan dalam benzen; larut dalam gliserol.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dalam cahaya

Khasiat dan penggunaan : anti neuritikum; komponen vitamin B kompleks

Stabilitas : Vitamin B1 melebur pada suhu 248 C, stabil dalam keadaan

kering, serta larut dalam air dan gliserin, tetapi tidak larut dalam

etanol dan dietileter. Vitamin B1 stabil dalam suasana asam dan

belum mengalami perubahan pada pH=4 atau kurang, jika

dipanaskan pada suhu 120 C selama 20 mneit. Sebaliknya, dalam

suasana basa, tiamin hidroklorida cepat mengalami perubahan

sehingga lingkar tiazolnya akan terbuka.

Page 16: b'Com Kelompok i........

Inkompatibilitas (The art of compounding, hal 521) : B1 sangat larut dalam air dan

sedikit larut dalam alkohol. Dapat bereaksi dengan asam tapi rusak dalam alkali.

Inkompatibel dengan bahan-bahan yang mudah teroksidasi dan reduksi serta mengalami

pengendapan dengan alkaloidal.

b. Vitamin B-6

Nama : Piridoxina hydrochloridum

Nama lain : vitamin B6

Rumus molekul : C8H11NO.HCl

Berat molekul : 205,64 g/ml

Rumus bangun :

. HCl

Pemerian : hablur putih atau tidka berwarna atua serbuk hablur putih, tidak

berbaua, rasa asin. Piridoksol berupa kristal berwarna putih,

berbentuk rombik (bentuk belah ketupat), memiliki rasa asam,

tetapi sedikit pahit, dan melebur pada suhu 165C.

Kelarutan : mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol 95%; praktis

tidka larut dalam eter

Penyimpanan : dalam wdah tertutup rapat dan tertutup cahaya

Khasiat : komponen utama vitamin B kompleks

Page 17: b'Com Kelompok i........

Stabilitas : Dalam keadaan padat, piridoksal cukup stabil, namun mudah

dipengaruhi oleh sinar matahari. Dalam suasana netral atau basa,

vitamin ini dapat mengalami kerusakan oleh pengaruh sinar

ultraviolet. Piridoksal dapat teroksidasi oleh hidrogen peroksida

atau oksidator lain. larutannya bersifat basa. Larutan piridoksal

dalam air peka terhadap panas. Piridoksal larut dalam air dan etil

alkohol 95% sukar larut dalam alkohol dan tidak larut dalam eter.

Pridoksamin mempuntai sifat basa. Kristalnya mencair pada suhu

193C dan mudah larut dalma alkohol. garam kloridanya yaitu

piridoksamin dihidroklorida adalha kristal berbentuk lembaran-

lembaran yang mencair pada suhu 227C. Piridoksal larut dalam air.

Inkompatibilitas :

c. Vitamin B-12

Nama Resmi : sianokobalamin

Nama Lain : vitamin BI2

Berat Molekul : 355,38 gr/mol

Rumus Molekul : C63H88CoN14O14PRumus struktur :

Page 18: b'Com Kelompok i........

Pemerian : hablur atau amorf merah tua atau serbuk hablur merah.

mengandung tidak kurang dari 96,0%, dihitung terhadap zat yang

telah dikeringkan.

Kelarutan : agak sukar larut dalam air; larut dalam etanol, tidak larut dalam

aseton dalam kloroform dan dalam eter

Wadah dan peminpanan : dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

Stabilitas : Bentuk anhidrat sangat higroskopik, jika terpapar pada udara,

menyerap air lebih kurang 12 %.

Inkompatibilitas :

Page 19: b'Com Kelompok i........

VI. PERHITUNGAN

VI.1. Perhitungan Dosis

VI.2. Perhitungan Bahan

a. Per dosis

b. Per batch

VII.CARA KERJA

VIII. ETIKET DAN BROSUR

IX. DAFTAR PUSTAKA