BAZ DAN LAZ

download BAZ DAN LAZ

of 12

description

LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAHDi ajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Dosen Pengampu : Alvien Septian Haerisma, SEI, MSIDisusun Oleh :Agus Mulyadi (59320129) Ika Mariska Kunayah (59320140) (59320145)Syariah / Mepi 2 / Semester V INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SYEKH NURJATI CIREBON 2011KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah mengkaruniakan kenikmatan dan kelebihan kepada manusia dengan

Transcript of BAZ DAN LAZ

LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAHDi ajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Dosen Pengampu : Alvien Septian Haerisma, SEI, MSI

Disusun Oleh :

Agus Mulyadi (59320129) Ika Mariska Kunayah (59320140) (59320145)

Syariah / Mepi 2 / Semester V INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SYEKH NURJATI CIREBON 2011

KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah mengkaruniakan kenikmatan dan kelebihan kepada manusia dengan akal dan pikiran sebagai bekal hidup didunia ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan selaku kita umatnya Amin yarobal Allamin. Dengan diberikannya berbagai macam nikmat Allah, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT (LAZ/BAZ) DAN WAKAF. Penulis menyadari bahwasannya masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami dari pihak penulis dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran sehingga kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah kami. Demikian atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi penyusun, amin..

Cirebon,

Desember 2011

Penyusun

LATAR BELAKANG Kedermawanan bukan hal yang baru dalam sejarah islam. Masalah kedermawanan menjadi salah satu bagian penting dari ajaran atau dokterin islam. Banyak ayat al_quran maupun hadist yang menegaskan pentingnya berderma pada sesame manusia. Kedermawanan merupakan salah satu bentuk ajaran islam tentang kepedulian dan keadilan sosial kepada manusi. Kedermawanan islam sendiri memang memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari masalah wakaf, infak, sedekah hingga Zakat. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat dan Wakaf 1. Pengertian Zakat dan Wakaf a. Zakat Zakat adalah memberikan harta yang telah mencapai nisab dan haul kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu1. Nisab adalah ukuran tertentu dari harta yang dimiliki yang mewajibkan dikeluarkannya zakat, sedangkan haul adalah berjalan genap satu tahun. Zakat juga berarti kebersihan, setiap pemeluk Islam yang mempunyai harta cukup banyaknya menurut ketentuan (nisab) zakat, wajiblah membersihkan hartanya itu dengan mengeluarkan zakatnya. Dari sudut bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Segala sesuatu yang bertambah disebut zakat. Menurut istilah fikih zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada yang berhak. Orang yang wajib zakat disebut muzakki,sedangkan orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq .Zakat merupakan pengikat solidaritas dalam masyarakat dan mendidik jiwa untuk

1

http://fixguy.wordpress.com/manajemen-zakat/

mengalahkan kelemahan dan mempraktikan pengorbanan diri serta kemurahan hati. Di dalam Alquran Allah telah berfirman sebagai berikut: Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. Q.S. Al-Baqarah, 2:1102 Zakat adalah bagian tertentu dari kekayaah yang Allah perintahkan untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak (mustahiq). Disebut pula shadaqah seperti dalam firman Allah di surat At-Taubah ayat 60. Yang dimaksudkan shadaqah dalam ayat itu adalah zakat wajib, bukan shadaqah sunnah. Al-Mawardi berkata, Shadaqah adalah zakat, dan zakat adalah shadaqah. Beda nama tapi satu makna.3 b. Wakaf Perkataan waqf yang menjadi wakaf dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata kerja bahasa arab wakafa. Secara etimologi waqf berarti berdiri, berhenti atau menahan.4 Pengertian Wakaf menurut beberapa Ahli : Menurut imam Abu Hanifah. Wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum, tetap milik si wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebajikan. Menurut imam Malik

Q.S. Al-Baqarah, 2: 110 Ahmad Elqorni, http://haroqi.multiply.com/journal/item/724?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses pada Sep 20, '08 3:09 AM 4 Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawir (Yogyakarta: PP. Al-Munawir, 1984). hlm. 219 dan 1683.3

2

Mazhab Maliki berpendapat bahwa mewakafkan sesuatu itu bisa untuk selamanya atau boleh dalam waktu tertentu (temporal) yaitu boleh tidak melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wa>qif, namun wakaf tersebut mencegah wa>qif melakukan tindakan yang dapat melepaskan kepemilikannya atas harta tersebut kepada yang lain dan wakif berkewajiban menyedekahkan manfaatnya serta tidak boleh menarik kembali wakafnya.

2. Dasar Hukum Zakat dan Wakaf a. Dasar Hukum Zakat b. Dasar Hukum wakaf Adapun beberapa ayat al-Quran yang memerintahkan manusia untuk berbuat kebaikan yang dianggap sebagai dasar perwakafan adalah, antara lain: 1. Surat al-Hajj (22) ayat 77 yang berbunyi:

2. Hadis\ riwayat Muslim dari Abu Hurairah :

-

B. Tujuan dan Hikmah Pengeloaan Zakat dan Wakaf 1. Tujuan dan Hikmah Pengelolaan Zakat Zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir Zakat yang dikeluarkan si Muslim semata karena menurut perintah Allah dan mencari ridhaNya, akan mensucikannya dari segala kotoran dosa secara umum dan kotornya sifat kikir. Zakat mendidik berinfak dan memberi

Sebagaimana halnya zakat mensucikan jiwa si Muslim dari sifat kikir, ia pun mendidik agar si Muslim mempunyai rasa ingin memberi, menyerahkan dan berinfak. Zakat mensucikan harta Zakat sebagaimana membersihkan dan mensucikan jiwa juga ia mensucikan dan mengembangkan harta orang kaya. Karena berhubungannya hak orang lain dengan sesuatu harta, akan menyebabkan harta tersebut bercampur/kotor, yang tidak bisa suci kecuali dengan mengeluarkannya. Zakat merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah Zakat akan membangkitkan bagi orang yang mengeluarkannya makna syukur kepada Allah, pengakuan akan kutamaan dan kebaikanNya, karena sesungguhnya Allah, sebagaimana dikemukakan oleh al-Ghazali, senantiasa memberikan nikmat kepada hambaNya, baik yang berhubungan dengan diri maupun hartanya. Zakat mengobati hati dari cinta dunia Zakat dari segi lain, merupakan suatu peringatan terhadap hati akan kewajiban kepada Tuhannya dan kepada akhirat serta merupakan obat, agar hati jangan tenggelam kepada kecintaan akan harta dan kepada dunia secara berlebih-lebihan.Karena sesunguhnya tenggelam kepada kecintaan dunia, sebagaimana dikemukakan oleh ar-Razi, dapat memalingkan jiwa dari kecintaan kepada Allah dan ketakutan kepada akhirat.5

Zakat memiliki hikmah yang besar, bagi muzakki, mustahik, maupun bagi masyarakat muslim pada umumnya. Bagi muzakki zakat berarti mendidik jiwa manusia untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat kikir, sombong dan angkuh yang biasanya menyertai pemilikan harta yang banyak dan berlebih.

5

Dr. Yusuf Qardawi, hukum Zakat, Situs : http://sigitwahyu.net/ekonomi-

islam/tujuan-zakat-dan-dampaknya-pada-kehidupan-pribadi.html

Bagi mustahik, zakat memberikan harapan akan adanya perubahan nasib dan sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan suudzan terhadap orang-orang kaya, sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dapat dihilangkan. Bagi masyarakat muslim, melalui zakat akan terdapat pemerataan pendapatan dan pemilikan harta di kalangan umat Islam. Sedangkan dalam tata masyarakat muslim tidak terjadi monopoli, melainkan sistim ekonomi yang menekankan kepada mekanisme kerja sama dan tolong-menolong.6

2. Tujuan dan Hikmah Wakaf Tujuan wakaf berdasarkan pada pemahaman hadis\ Ibnu Umar yang telah disebutkan diatas dapat dipahami bahwa mewakafkan harta itu ditujukan kepada orang fakir, kerabat, untuk memerdekakan budak, pada jalan Allah, orang terlantar dan tamu. Berdasarkan hadis\ ini, dapat disimpulkan bahwa tujuan wakaf tidak terlepas dari dua hal, yaitu: a. Untuk mencari keridhaan Allah SWT, termasuk di dalamnya segala macam usaha untuk menegakkan agama Islam, seperti mendirikan tempat-tempat ibadah kaum muslimin, kegiatan dakwah, pendidikan agama Islam, penelitian ilmu-ilmu agama dan sebagainya. Oleh karena itu, harta wakaf tidak dapat diwakafkan untuk keperluan yang bertentangan dengan agama Islam. b. Untuk kepentingan masyarakat, seperti untuk membantu fakir miskin, terlepas apakah orang muslim atau non muslim, mendirikan sekolah, dan panti asuhan, dan sebagainya. Sekalipun dalam hadis\ tidak disebutkan secara tegas seluruh tujuan wakaf, namun dapat dipahami bahwa wakaf yang besar pahalanya6

http://fixguy.wordpress.com/manajemen-zakat/

adalah wakaf dengan tujuan seperti di atas. Para ulama sepakat bahwa wakaf tidak boleh untuk tujuan maksiat, seperti tempat perjudian, tempat pesta dansa, dan perkumpulan-perkumpulan sesat lainnya, karena wakaf menurut kacamata agama Islam tidak mengandung unsur (taqarrut).7

C. Rukun dan Syarat Zakat dan Wakaf 1. Rukun dan Syarat Zakat a. Rukun Zakat b. Syarat Zakat 1. Harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah yang didapat dari usaha, bekerja, warisan atau pemberian yang sah, dimungkinkan untuk dipergunakan, diambil manfaatnya atau kemudian disimpan. 2. Harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang. Misalnya, harta perniagaan, peternakan, pertanian, deposito, obligasi, tabungan dan sejenisnya. 3. Telah mencapai nisab, yaitu harta telah mencapai ukuran tertenu seuai dengan jenisnya. Misalnya untuk hasil pertanian telah mencapai 520 kg beras, perniagaan telah mencapai senilai dengan 85 gram emas murni dan seterusnya. 4. Telah melebihi kebutuhan pokok yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya untuk hidup layak.7

Ibid., hlm. 48.

5. Harta telah mencapai umur satu tahun (haul).8

2.

Rukun dan Syarat Wakaf a. Rukun WakafSuatu akad wakaf dapat dianggap sah secara syara harus memenuhi 4

(empat) unsur berikut, yaitu : 1. Orang yang berwakaf Dalam hal ini wa>qif harus memenuhi syarat-syarat untuk melakukan tabarru, yaitu melepaskan hak milik dengan ikhlas tanpa imbalan materiil apapun. Orang dikatakan mempunyai kecakapan bertabarru apabila ia telah balig, berakal sehat, dan tidak terpaksa.9 2. Harta yang diwakafkan Dalam hal ini benda wakaf harus dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu yang berjangka lama, dengan pengertian tidak habis sekali pakai. Wakaf dipandang sah bila harta wakaf memiliki nilai dan merupakan hak penuh si wa>qif. Harta wakaf tersebut, boleh jadi berupa saham yang dapat diperdagangkan, dengan catatan tingkat spekulasinya tidak begitu tinggi 3. Tujuan WakafHeri Noto, http://herinoto.com/syarat-syarat-zakat.php, di akses pada Agustus 21, 2009 at 00:319 8

Ibid.,hlm. 9.

Tujuan wakaf berdasarkan pada pemahaman hadis\ Ibnu Umar yang telah disebutkan diatas dapat dipahami bahwa mewakafkan harta itu ditujukan kepada orang fakir, kerabat, untuk memerdekakan budak, pada jalan Allah, orang terlantar dan tamu. 4. Pernyataan wakaf (akad wakaf) Pernyataan wa>qif yang merupakan tanda penyerahan barang atau benda yang diwakafkan, dapat dilakukan dengan lisan atau tulisan.

b. Syarat Wakaf

1. 2. 3.

wakaf itu mesti berkekalan dan terus menerus, artinya tidak boleh dibatasi dengan sesuatu jangka waktu. wakaf itu mesti dilakukan secara tunai, karena berwakaf berarti memindahkan hak milik pada waktu terjadi wakaf itu. hendaklah wakaf itu disebutkan dengan terang kepada siapa diwakafkan.10

10

Ibid., hal. 9.

D. MANAJEMEN PENGELOLAHAN ZAKAT DAN WAKAF a. Manajemen pengelolahan Zakat zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

Pengelolaan

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Bagian yang tak terpisahkan bagi pengolahan zakat adalah Muzakki dan harta yang di zakati., mustahik dan Amil. Lembaga pengelolahan zakat di indonesia terdiri dari dua macam, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang di bentuk oleh pemerintah dan lembaga amil zakat (LAZ) yang di bentuk oleh masyarakat. 1. Badan Amil Zakat (BAZ) Pembentukan BAZ Pembentukan BAZ dibentuk sesuai dengan tingkatan wilayah masingmasing yaitu : A. Nasional dientuk oleh presiden atas usul mentri B. Daerah provinsi dibentuk oleh gubernur atas usul kepala kantor wilayah Departemen Agama Provinsi. C. Daerah kabupaten atau daerah kota dibentuk oleh bupati atau wali kota atas usul kepala kantor departemen agama kabupaten atau kota D. Kecematan dibentuk oleh camat atas usul kepala kantor urusan agama kecamatan. Pengurus dan Unsur Organisasi BAZ Pengurus BAZ terdiri atas unsure masyarakat dan pemerintah. Sedangkan organisasi BAZ terdiri atas pelaksana, pertimbangan dan pengawas, yaitu : a) Badan pelaksana terdiri dari, ketua umum, sekretaris umum, bendahara, divisi pengumpulan, divisi pendistribusian, divisi pendayagunaan, dan divisi pengembangan. b) Dewan pertimbangan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, wakil Sekretaris, dan Anggota.

c) Komisi Pengawas terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, wakil Sekretaris, dan Anggota.

2.

Lembaga Amil Zakat

Lembaga Amil Zakat adalah Institusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat yang bergerak dibidang dakwah, pendidikan, sosial, dan kemaslahatan umat islam. b. Manajemen pengelolahan Wakaf