BAYU MANAJEMEN

11
Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi : 1. Persiapan a. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan 2. Pelaksanaan Dalam penerapan system MPKP: operan dilaksanaan oleh perawat jaga sebelumnya kepada perawat yang mengganti jaga pada shift berikutnya : a. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift/jaga b. Dari nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan dengan masalah keperawatan pasien, rencana kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lain yang perlu dilimpahkan. c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan yang memerlukan rincian yang lengkap, sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya. d. Hal-hal yang perlu disampaikan saat operan jaga adalah: • Identitas pasien dan diagnose medis • Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul • Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan • Intervensi kolaboratif dan dependensi • Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan penunjang, dll. e. Perawat yang melakukan operan saat melakukan klarifikasi,tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan dan berhak menanyakan hal-hal yang belum jelas. f. Penyampaian pada saat operan secara singkat dan jelas. g. Lama operan pada setiap pasien tidak boleh lebih dari lima menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci h. Laporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer. ALUR OPERAN JAGA (Jaga malam ke jaga pagi) SESI I: DI NURSE STATION 1. PA malam menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung jawabnya 2. PP membuka operan jaga dengan do’a 3. PP mempersilahkan PA jaga malam untuk melaporkan pasien kepada PA jaga pagi 4. PA melaporkan pasien yang menjadi tanggungjawabnya terkait: a. Identitas Identitas pasien dan diagnose medis b. Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan d. Intervensi kolaboratif dan dependensi e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan penunjang, dll. 5. PA jaga pagi mengklarifikasi apa yang disampaikan PA jaga malam 6. PP mengajak PA malam dan PA pagi yang bertanggungjawab untuk mengklarifikasi pasien

description

kgjhgjhgj

Transcript of BAYU MANAJEMEN

Page 1: BAYU MANAJEMEN

Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :1. Persiapana. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siapb. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan2. PelaksanaanDalam penerapan system MPKP: operan dilaksanaan oleh perawat jaga sebelumnya kepada perawat yang mengganti jaga pada shift berikutnya :a. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift/jagab. Dari nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan dengan masalah keperawatan pasien, rencana kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lain yang perlu dilimpahkan.c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan yang memerlukan rincian yang lengkap, sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya.d. Hal-hal yang perlu disampaikan saat operan jaga adalah:• Identitas pasien dan diagnose medis• Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul• Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan• Intervensi kolaboratif dan dependensi• Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan penunjang, dll.e. Perawat yang melakukan operan saat melakukan klarifikasi,tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan dan berhak menanyakan hal-hal yang belum jelas.f. Penyampaian pada saat operan secara singkat dan jelas.g. Lama operan pada setiap pasien tidak boleh lebih dari lima menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rincih. Laporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat primer.ALUR OPERAN JAGA (Jaga malam ke jaga pagi)

SESI I: DI NURSE STATION1. PA malam menyiapkan status pasien yang menjadi tanggung jawabnya2. PP membuka operan jaga dengan do’a3. PP mempersilahkan PA jaga malam untuk melaporkan pasien kepada PA jaga pagi4. PA melaporkan pasien yang menjadi tanggungjawabnya terkait:a. Identitas Identitas pasien dan diagnose medisb. Masalah keperawatan yang mungkin masih munculc. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakand. Intervensi kolaboratif dan dependensie. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan kegiatan selanjutnya, misalnya operasi, pemeriksaan penunjang, dll.5. PA jaga pagi mengklarifikasi apa yang disampaikan PA jaga malam6. PP mengajak PA malam dan PA pagi yang bertanggungjawab untuk mengklarifikasi pasien

Page 2: BAYU MANAJEMEN

SESI II: DI KAMAR/BED PASIEN1. Yang masuk kedalam kamar hanya PP, PA malam, dan PA jaga pagi yang bertanggung jawab pada pasien tersebut.2. PA malam mengucapkan salam dan menyapa pasien3. PA malam menanyakan masalah keperawatan yang dilakukan tindakan4. PA malam menyampaikan bahwa tugasnya telah selesai dan diganti tim pagi5. PA memperkenalkan/menanyakan apakah masih mengingat nama PP6. PP menjelaskan tentang perawatan pagi dan PA yang bertanggung jawab kepada pasien tersebut selama shift pagi7. PP memperkenalkan PA yang bertanggung jawab8. PA yang bertsanggung jawab menyapa dan memastikan bahwa dia yang akan merawat9. PP member kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya10. PP menutup pertemuan dan menyampaikan selamat istirahat

SESI III: DI NURSE STATION1. PP member kesempatan untuk mendiskusikan pasien yang dilihatnya2. PP meminta PA jaga malam untuk melaporkan inventarisasi obat dan fasilitas lain (jumlah alat, laken, dll)3. PP memberi pujian pada PA jaga malam4. PP menutup operan dengan do’a

Check list Serah Terima Tugas Jaga (Operan Jaga )

No Prosedur1. Semua perawat jaga shift pagi dan malam kumpul bersama2. Didahului dengan do’a bersama3. Komunikasi antar pemberi dan penerima tanggung jawab dilakukan dictation dengan suara perlahan/tidak rebut4. Menyebutkan identitas pasien,Dx medis,Dx keperawatan,tindakan keperawatan yang telah dilakukan beserta waktu pelaksanaanya5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan keperawatan yang belum dilakukan6. Menyebutkan perkembanganpasien yang ada selama shift7. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan (bila ada)8. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan9. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya yang dilakukan selama shift10. Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan selama shift11. Memeberikan salam kepada pasien,keluarga, sereta mengobservasi dan menginsfeksi keadaan pasien ,menanyakan keluhan-keluhan pasien ( dalam rangka klarifikasi)12. Menginformasikan kepada pasien/keluarga nama perawat shift berikutnya pada akhir tugas13. Memberikesempatan pada shift jaga berikutya mengklarifikasi semua masalah yang ada termasuk daftar alat-alat dan obat14. Menutup operan jaga

PRE-CONFERENCE

Page 3: BAYU MANAJEMEN

LANGKAH-LANGKAH• Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah pergantian dinas pagi/sore sesuai dengan jadwal dinas PP• Conference dilakukan oleh PP dan PA dalam timnya masing-masing• Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam. Hal-hal yang disampaikan oleh PP meliputi :a. Keadaan umum klienb. Keluhan klienc. Tanda-tanda vital dan kesadarand. Hasil pemeriksaan laboratorium/diagnostic terbarud. Masalah keperawatane. Rencana keperawatan hari inif. Perubahan terapi medisg. Rencana medis

Check list pre Conference

No. ProsedurTugas PN1. Pre conference dilakukan setiap hari, segera setelah dilakukan operan jaga.2. Menyiapakan ruangan/ tempat dan rekam medic pasien yang menjadi tanggung jawabnya3. Menjelaskun masalah keperawatan yang dilakukannya pre conference4. Berdo’a dan memandu pelaksanaan pre conference5. Menjelaskan masalah keperawatan pasien, dan rencana keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya6. Membagikan tugas kepada AN sesuai kemempuan yang dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan kerja7. Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan pasien/tindakan8. Motivasi untuk memberikan tanggapan dan penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan9. Mengklarifikasi kesiapan AN untuk melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya10 Memberikan reinforcement positif pada AN11. Dihadiri oleh PN dan AN dalam timnya masing-masing12. Memberikan kesempatan AN untuk memberikan klarifikasi dan menyimpulkan hasil pre conference13. Menutup pertemuan dengan do’a

PANDUAN ORIENTASI BAGI KLIEN/KELUARGA

Setiap ada pasien baru, pasien dan keluarga pasien (yang menunggu) berhak memperoleh informasi atau orientasi dari Perawat Primer (PP/PN), jika tidak ada PP, dapat dilakukan oleh Perawat Asosiet (PA/AN).Orientasi dapat dilakukan mulai dari kamar pasien.Berikut contoh penyampaiannya:“Assalamu’alaikum Bp/ibu……, Selamat datang di Ruangan kami.Ruangan ini bernama ruang …., anda menempati ruang kamar no…,Selama Anda dirawat disini,Bpk/ibu …akan dirawat oleh tim perawat kami.Selama 24 jam tim kami akan secara bergantian merawat bpk/ibu.Perkenalakan, saya Ns A yang paling

Page 4: BAYU MANAJEMEN

bertanggung jawab terhadap perawatan bpk/ibu…., saya adalah perawat primer disini. Tim kami terdiri dari beberapa perawat pelaksana, yang bernama Ns B,Ns C,..,…,….masing-masing anggota tim kami akan memperkenalkan diri ke bpk/ibu…pada waktu melakukan perawatan pertama kali nanti.Dokter yang akan mengobati bapak/ibu… bernama dokter….,dan obat yang diresepkan tidak perlu membeli sendiri, karena akan dilayani langsung oleh rumah sakit.Selama dirawat, pasien dapat ditunggu oleh keluarga yang memegang kartu tunggu. Kartu tunggu dapat diperoleh di pos satpam dengan membawa surat pengantar dari kami (sambil menyerahkan blangko pengantar pembuatan kartu tunggu). Waktu berkunjung pada pagi hari pukul 10.00 s/d 12.00,sedang sore hari pukul 16.30 s/d 18.00.Ini saya bawakan paket mandi untuk bpk/ibu…yang di dalamnya berisi handuk, sabun, sikat gigi, pasta gigi dan shampo.Jika bapak/ibu hendak ke kamar mandi, letaknya di sebelah sana (sambil menunjukkan lokasinya). Jika memerlukan dapur letaknya di (tunjukkan lokasinya), dan jika keluarga membutuhkan keperluan lain seperti makanan dan keperluan sehari-hari , Rumah sakit menyediakan minimarket dan kantin yang melayani selama 24 jam, dan terletak di (tunjukkan lokasinya) .Jika bapak/ibu memerlukan kami, kami berada di Nurse Station yang terletak di (sebutkan lokasi Nurse station),silahkan menekan bel yang ada di atas tempat tidur bapak.ibu…,kami akan segera datang.Bagaimana, apakah ada yang perlu ditanyakan?Jika tidak, silahkan bapak/ibu… istirahat dulu, dan saya persilahkan salah satu keluarga yang bertanggung jawab dalam perawatan ini, untuk ke Nurse station guna menandatangani lembar persetujuan mondok/opname

Page 5: BAYU MANAJEMEN

R A B U , 1 7 F E B R U A R I 2 0 1 0OPERAN (TIMBANG TERIMA)Oleh : Muhamad Rofii

PENGERTIAN OPERANOperan sering disebut dengan timbang terima atau over hand. Operan adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.

TUJUAN OPERAN Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.

LANGKAH-LANGKAH OPERAN Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap. Petugas Shift yang akan mengoperkan mempersiapkan hal-hal yang akan disampaikan. Perawat primer atau ketua tim menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang selanjutnya. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas & tidak terburu-buru. Perawat primer atau ketua tim & anggota kedua shift observasi langsung kondisi klien.

PROSEDUR OPERAN1. PERSIAPAN• Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.• Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan. 2. PELAKSANAAN• Operan dilaksanakan setiap pergantian shift.• Dari Nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah & yang belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.• Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya.• Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan :a. Identitas pasien & diagnosa medisb. Masalah keperawatan yang munculc. Tindakan keperawatan yang sudah dan yang belumd. Intervensi kolaboratif dan dependensie. Rencana umum & persiapan lain.• Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan.• Penyampaian pada operan secara singkat & jelas.

Page 6: BAYU MANAJEMEN

• Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi khusus.• Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh Perawat primer. 

DOKUMENTASI DALAM OPERAN Identitas klien  Diagnosa medis klien  Dokter yang menangani  Kondisi saat klien ini  Masalah Keperawatan  Intervensi yang sudah dilakukan  Intervensi yang belum dilakukan  Tindakan kolaborasi  Rencana umum dan persiapan lain Tanda tangan dan nama terang 

CONTOH DOKUMENTASI OPERANOPERAN TIM ANO NAMA/UMUR/NO.REG/DX/DR. LAPORAN KEGIATAN1 Ny. Tholhah (42 thn)(5870049) Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi KU: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C. Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7. Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit. Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti balut, Injeksi Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim 500 mg. Rencana yg belum dilakukan: Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji luka dan kaji nyeri. Terapi: Tramadol 3x1 amp, Cefotaxim 2 x 500 mg, Infus NaCl 20 tts/mnt. Persiapan lain tidak ada.

2 Ny. Musayadah (47 thn) (5873281) Ca Recti / Dr. Nindi KU : lemah, komposmentis, pucat, anemis. TD: 100/60, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C. Keluhan nyeri diarea anal, skala 7 dari 10. Masalah keperawatan: Nyeri. Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi. Rencana yang belum dilakukan : pemberian asam mefenamat 500 mg peroral.Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Vit. B kompleks 3 x 1 tablet.Persiapan lain: USG abdomen dan Cek albumin besok pagi, Konsul ke Internis, Persiapan kolon in loop.

OPERAN TIM BNO NAMA/UMUR/NO.REG/DX/DR. LAPORAN KEGIATAN1 Ny. Dewi (41 thn)

Page 7: BAYU MANAJEMEN

(5874031) Ca.Mammae / Dr. Samsul KU: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C. Keluhan: takut kalau mau dioperasi. Masalah keperawatan: Ansietas. Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Motivasi individu. Rencana yg belum dilakukan: Relaksasi, Pendidikan klien. Terapi: Vitamin C 3 x 500 mg, Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet peroral. Persiapan lain : Cek darah rutin.

2 Ny. Masamah (67 thn) (5870051) Tumor kulit / Dr. Joko KU : baik, komposmentis. TD: 150/80, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C. Keluhan nyeri skala 7 dari 10. Masalah keperawatan: Nyeri. Resikio tinggi infeksi, gangguan integritas kulit. Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi, ganti balut, Injeksi Cefotaxim 500 mg. Rencana yang belum dilakukan : pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, Monitor TTV.Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Cefotaxim 2 x 500 mg.Persiapan lain: Program operasi ditunda besok pagi.

Page 8: BAYU MANAJEMEN

Handover (operan Jaga)1. Pengertian

Operan jaga memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya handover,

handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Clair dan Trussel (dalam

Kerr, 2001) menyusun pengertian darihandover adalah komunikasi oral dari informasi

tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008)

menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer tentang informasi

(termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama perpindahan perawatan yang

berkelanjutan yang mencakup peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi

tentang pasien.

Handoff juga meliputi mekanisme transfer informasi yang dilakukan, tanggungjawab

utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan

melanjutnya perawatan.

Runy (2008), menyatakan handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau

transfer tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain.

Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akuta tentang

rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi

dan antisipasinya.2. Tahapan dan Tujuan Operan Jaga

Menurut Lardner et.all (1996) operan jaga memiliki 3 tahapan yaitu;

a. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab.

Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.

b. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang

melakukan pertukaran informasi.

Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran informasi yang

memungkin adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift sebelumnya

kepada perawat shift yang datang

c. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab dan

tugas yang dilimpahkan.

Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan untuk melakukan

pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien langsung.

Page 9: BAYU MANAJEMEN

Operan jaga (handover) memiliki tujuan untuk mengakurasi, mereliabilisasi

komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk

kesinambungan dalam keselamatan dan keefektifan dalam bekerja.

Operan jaga memiliki beberapa bentuk pelaksanaan diantaranya:

a. Menggunakan Tape recorder

Melakukan perekaman data tentang pasien kemudian diperdengarkan kembali saat

perawat jaga selanjutnya telah datang. Metode itu berupaone way communication.

b. Menggunakan komunikasi Oral atau spoken

Melakukan pertukaran informasi dengan berdiskusi.

c. Menggunakan komunikasi tertulis –written

Melakukan pertukaran informasi dengan melihat pada medical record saja atau

media tertulis lain.

Berbagai metode yang digunakan tersebut masih relevan untuk dilakukan bahkan

beberapa rumah sakit menggunakan ketiga metode untuk dikombinasi (Kerr, 2001).

Handover memiliki 2 fungsi utama yaitu:

a. Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan perasaan

perawat.

b. Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan dan

tindakan keperawatan.

(Hopkinson, 2002)

Handover dilaksanakan dengan requirement sebagai berikut:

a. Komunikas yang objective antar sesame petugas kesehatan

b. Pemahaman dalam penggunaan terminology keperawatan.

c. Kemampuan menginterpretasi medical record

d. Kemampuan mengobservasi dan menganalisa pasien.

e. Pemahaman tentang prosedur klinik.

(School of Nursing & Midwifery – Flinders University, 2008)

3. Operan Jaga dengan Metode Tradisional

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kassesan dan Jagoo (2005) di sebutkan

bahwa operan jaga(handover) yang masih tradisional adalah;

a. Dilakukan hanya di meja perawat.

b. Menggunkan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan munculnya

pertanyaan atau diskusi.

c. Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum.

d. Tidak ada kontirbusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses

informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status kesehatannya tidak up todate.

4. Operan Jaga dengan Metode Bedside Handover

Page 10: BAYU MANAJEMEN

Menurut Kassean dan Jagoo (2005) handover yang dilaukan sekarang sudah

menggunakan model bedside handover yaitu handover yang dilakukan di samping

tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga pasien secara langsung

untuk mendapatkanfeedback.

Secara umum material yang disampaikan dalam proses operan jaga baik secara

tradisional maupun bedsidehandover tidka jauh berbeda, hanya

pada handovermemiliki beberapa kelebihan diantaranya:

a. Meningkatkan keterlibatan pasien dalam mengambil keputusan terkait kondisi

penyakitnya secara up todate.

b. Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien dengan perawat.

c. Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi pasien secara

khusus.

Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang kerahasiaan pasien jika

ada informasi yang harus ditunda terkait adanya komplikasi penyakit atau persepsi

medis yang lain (The Australian Council for Safety and Quality in Health Care,

2000).

Menurut Joint Commission Hospital Patient Safety, menyusun pedoman implementasi

untuk handover, selengkapnya sebagai berikut

1. Interaksi dalam komunikasi harus memberikan peluang untuk adanya pertanyaan

dari penerima informasi tentang informasi pasien.

2. Informasi tentang pasien yang disampaikan harus up to date melipuri terapi,

pelayanan, kodisi dan kondisi saat ini serta yang harus diantipasi.

3. Harus ada proses verifikasi tentang penerimaan informasi oleh perawat penerima

dengan melakukan pengecekan dengan membaca, mengulang atau

mengklarifikasi.

4. Penerima harus mendapatkan data tentang riwayat penyakit, termasuk perawatan

dan terapi sebelumnya.

5. Handover tidak disela dengan tindakan lain untuk meminimalkan kegagalan

informasi atau terlupa.