Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

download Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

of 17

Transcript of Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    1/17

    Bayi Lahir dengan Ibu suspek

    HBV

    Teloe Apriwesa

    10.2009.062

    kelopok !"

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta,

    Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510, Telp 0!1"56#$!061, Fa% 0!1"

    56&1'&1,

    (")ail teloeapri*esa+)ail.co)

    #endahuluan

    Indonesia adalah negara endemis tinggi Hepatitis B dengan prevalensi

    HbsAg positif di populasi antara 7-10%. Pada kondisi seperti ini transmisivertikal dari ibu !ang berstatus HbsAg positif ke ba!in!a memegang peranan

    penting. "i lain pihak terdapat perbedaan patofisiologi antara infeksi Hepatitis B

    !ang ter#adi pada a$al kehidupan dengan infeksi Hepatitis B !ang ter#adi pada

    masa de$asa. Infeksi !ang ter#adi pada a$al kehidupan atau bahkan se#ak dalam

    kandungan transmisi dari ibu dengan HBsAg positif& memba$a resiko kronisitas

    sebesar '0-(0%. )esiko kematian !ang ter#adi pada infeksi HB* biasan!a

    berhubungan dengan kanker hati kronis atau sirosis hepatis !ang terdapat pada

    +,% penderita !ang seara kronis terinfeksi se#ak keil. ika tidak terinfeksi pada

    masa perinatal maka ba!i dari ibu HBsAg positif tetap memiliki resiko tinggi

    untuk mengidap infeksi virus Hepatitis B kronis melalui kontak orang ke orang

    transmisi hori/ontal&.

    Berdasarkan imunopatogenesis Hepatitis B infeksi kronis pada anak

    umumn!a bersifat asimtomatik. "i satu pihak anak tersebut tidak men!adari

    bah$a dirin!a sakit. "i pihak lain anak tersebut merupakan sumber penularan

    !ang potensial. "alam rangka memotong transmisi infeksi Hepatitis B maka

    kuni utama adalah imunisasi Hepatitis B segera setelah lahir terutama pada ba!i-

    ba!i dengan ibu !ang memiliki status HbsAg positif.

    1

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    2/17

    .

    #ebahasan

    Anaesis

    Pada anamesis kita bisa menan!akan seara alloanamnesis atau

    autoanamnesis. Pada kasus ini kita perlu menan!akan kepada orangtuan!a.1

    ama anak

    2sia anak

    ama a!ah

    ama ibu

    3eluhan utama

    3eluhan pen!erta

    )i$a!at pen!akit sekarang dan menahun

    Bagaimana ri$a!at kehamilan ibu

    Bagaimana ri$a!at vaksinasi pada saat hamil

    Pernah mekonsumsi obat minum beralkohol atau merokok

    )i$a!at persalinan

    )i$a!at pen!akit ibu

    4oial dan lingkungan

    #eeriksaan

    Pemeriksaan fisik

    3ita bisa lihat keadaan umum n!a terlebih dahulu lakukan 55* palpasi

    perkusi auskultasi apgar sore

    A#$A%

    4kor Apgar atau nilai Apgar adalah sebuah metode !ang diperkenalkanpertama kali pada tahun 1(,+ oleh seorang ahli anestesiologi "r. *irginia Apgar

    sebagai sebuah metde sederhana untuk segera epat menilai kondisi kesehatan

    ba!i baru lahir dan sekaligus mengenali adan!a tanda-tanda darurat !ang

    memerlukan adan!a tindakan segera terhadap ba!i baru lahir. Pada tahun 1(6+

    seorang ahli anak bernama "r. oseph Butterfield membuat akronim dari kata

    APA) !aitu Ativit! aktivitas& Pulse nadi& rimae mimik& Appearane

    tampilan kasat mata& dan )espiration pernapasan&.

    2

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    3/17

    5es ini biasan!a diberikan kepada ba!i seban!ak dua kali !aitu pada menit

    pertama setelah lahir dan dilakukan kembali pada menit ke-, setelah lahir. Hal-hal

    !ang dinilai adalah 8

    #enilaian 0 1 2

    Appearane $arna

    kulit&

    4eluruh tubuh ba!i

    ber$arna kebiru-

    biruan atau puat

    9arna kulit tubuh

    normal tetapi

    tangan dan kaki

    ber$arna kebiruan

    9arna kulit seluruh

    tubuh normal

    Pulse den!ut

    #antung&

    5idak ada den!ut

    #antung

    "en!ut #antung

    kurang dari 100 kali

    per menit

    "en!ut #antung

    lebih atau di atas

    100 kali per menit

    rimae respon

    refleks&

    5idak ada respon

    terhadap stimulasi

    9a#ah meringis saat

    distimulasi

    :eringis menarik

    batuk atau bersin

    saat distimulasi

    Ativit! tonus otot&;emah tidak ada

    gerakan

    ;engan dan kaki

    dalam keadaan

    fleksi dengan sedikit

    gerakan

    Bergerak aktif dan

    spontan

    )espiration

    pernapasan&

    5idak bernapas

    :enangis lemah

    seperti merintih

    pernapasan lambatdan tidak teratur

    :enangis kuat

    pernapasan baik dan

    teratur

    Pemeriksaan penun#ang

    5es serologis antigen komersil tersedia untuk mendeteksi HBsAg dan

    HBeAg dimana Hepatitis B surfae antigen akan terdeteksi selama masa infeksi

    akut. ika infeksi !ang ter#adi bersifat self-limited maka HBsAg telah hilangsebelum serum anti-HBs terdeteksi menandakan $indo$ period dari infeksi&.1

    ika seorang $anita !ang akan melahirkan memiliki ri$a!at Hepatitis B

    akut tepat sebelum atau saat kehamilann!a maka $anita tersebut akan dites

    segera saat melahirkan #ika tes dilakukan 6 bulan atau lebih dari se#ak $anita

    tersebut sakit maka tes dibutuhkan untuk menentukan status HBsAg !ang

    terakhir imun atau karier& terutama #ika tes sebelumn!a belum lengkap. 9anita

    hamil dengan status HBsAg negatif namun diurigai memiliki ri$a!at kontak

    3

    Tabel 1.4kor APA)

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    4/17

    Hepatitis B maka status HBsAg $anita tersebut harus diperiksa segera setelah

    melahirkan.)adioimmunoassa! dapat digunakan untuk memeriksa anti-HBs HBsAg

    dan anti-HB. ika kadar anti-HBs lebih besar dari 100mI2

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    5/17

    4krining untuk HBsAg maternal pada ibu karier merupakan salah satupemeriksaan rutin antenatal. 9alaupun tidak ada bukti bah$a infeksi HB* kronis

    memiliki efek samping terhadap kehamilan namun ditemukan bah$a infeksi

    HB* kronis berhubungan dengan beberapa peningkatan ke#adian pada fetal

    distress kelahiran prematur dan peritonitis akibat aspirasi mekonium.

    Patofisiologi pada fenomena ini belum #elas namun faktor perbedaan etnik dan

    aktifitas pen!akit pada ibu karier HBsAg #uga berperan.

    3riteria ibu mengidap Hepatitis B kronis8

    1. Bila ibu mengidap HBsAg positif untuk #angka $aktu lebih dari 6 bulan

    dan tetap positif selama masa kehamilan dan melahirkan.

    +. Bila status HBsAg positif disertai dengan peningkatan 4C5

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    6/17

    hati seiring dengan bertambahn!a usia. Pada umumn!a #arang ter#adi karsinoma

    sel hati pada anak-anak karena punakn!a adalah pada dekade ke-, kehidupannamun beberapa kasus dapat pula ter#adi pada anak-anak. )esiko tertinggi

    umumn!a ter#adi pada ba!i-ba!i !ang terpapar infeksi saat lahir atau pada a$al-

    a$al masa kanak-kanak.,

    Ban!ak penelitian telah dilakukan mengenai transmisi !ang ter#adi pada

    anak-anak dengan ibu !ang memiliki status HBsAg negatif. 5ransmisi dapat

    ter#adi sebelum anak-anak tersebut menerima vaksinasi Hepatitis B sesuai

    #ad$aln!a. )esiko tertinggi ter#adin!a transmisi pada anak-anak dengan ibu !ang

    status HBsAgn!a negatif adalah melalui ter#adin!a imigrasi.

    "itemukan bah$a tanpa resiko persalinan !ang tinggi maka #arang ter#adi

    infeksi virus Hepatitis B kronis pada perinatal keuali pada ba!i-ba!i dengan

    nilai Apgar !ang rendah. Hal ini mungkin berhubungan dengan ter#adin!a

    peningkatan dan perbaikan pada pera$atan sebelum kelahiran prenatal

    are

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    7/17

    memperlihatkan antigenemia pada umur -, bulan sesuai dengan masa

    inkubasin!a. Infeksi diperkirakan melalui Ematernal-fetal mirotransfusionF pada$aktu lahir atau melalui kontak dengan sekret !ang infeksius pada #alan lahir.+,7

    (iagnosis banding

    In)eksi *y'oegalo+irus ,*-V tidak harus bergabung dengan infeksi 5C)?H

    5o=oplasma )ubella ?!tomegalovirus Herpes simple=& #uga tidak terbatas

    pada ibu hamil !ang mungkin menularkan kepada #anin atau anak !ang dapat

    men!ebabkan aat lahir buta atau tuli melainkan dapat men!erang setiap

    individu.,

    Infeksi ?:* umumn!a ber#alan simtomatik pada penderita dengan kompetensi

    s!stem imun tubuh !ang baik namun apabila individu berada dalam kondisi imun

    belum matang misaln!a #anin ba!i baru lahir& tertekan memakai obat

    immunosupressan& atau lemah misaln!a menderita kanker human

    immunodefiien! virus dan lain-lain& dapat menimbulkan ge#ala klinik !ang

    n!ata dan berat. 4etelah infeksi primer atau infeksi pertama kali ?:* hidup

    menetap dormant& dalam gel tubuh inang. Infeksi ber#alan laten namun

    reaktivasi replikasi reinfeksi sering ter#adi. Pen!ebaran dalam tubuh atau

    endogen dapat ter#adi melalui sirkulasi darah dan dari gel ke gel. ,7

    Infeksi ?:* bersifat sistemik men!erang berbagai gel organ tubuh dan dapat

    meningkatkan proses inflamasi memau respons autoimun terlibat dalam

    patogenesis aterosklerosis memau timbuln!a dan memperepat progresivitas

    keganasan men!ebabkan infertilitas.

    Prevalensi infeksi ?:* di negara berkembang menapai '0-(0% dari populasi

    ;is!ani mendapatkan angka lokal di tahun +00 sebesar '7' %. ?:* di#umpai

    terban!ak dalam saliva dan urin ekskresi dapat ter#adi berminggu-minggu

    berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sehingga kemungkinan penularan mudah

    ter#adi. "engan demikian transmisi infeksi selain dari ibu ke #anin atau ba!i baru

    lahir dapat pula ter#adi melalui kontak langsung kontak dengan barang-barang

    !ang terkontaminasi kontak seksual transfusi darah transplantasi organ dan

    sebagain!a.

    Infeksi ?:* melibatkan ban!ak interaksi antara molekul -molekul !ang dimiliki

    oleh ?:* dengan molekul inang !ang sudah ada ataupun !ang terbentuk karena

    pauan ?:*. )espons imun tubuh sangat berperan untuk meniadakan virus !ang

    diperantarai gel seperti natural killer atau gel 3 sel limfosit 5 ?"'G atau 5

    sitotoksik atau 5 sitolitik gel 5 ?"G !ang mengaktifkan makrofag dan !ang

    7

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    8/17

    diperantarai antibodi seperti Ig dan Ig:. @liminasi ditu#ukan terhadap protein

    struktural ?:* !ang bersifat imunogenik. :ekanisme penghindaran ?:*

    terhadap respons imun tubuh #uga ter#adi. Infeksi ?:* seringkali ber#alan

    asimtomatik atau tanpa ge#ala oleh karena itu deteksi seara laboratorik sangat

    diperlukan. Bahan pemeriksaan atau spesimen !ang digunakan ialah serum darah

    urin airan tubuh lain. Pemeriksaan laboratorium !ang sering dilakukan ialah

    menetapkan kadar imunoglobulin Ig& atau antibodi terhadap antigen virus ?:*

    !aitu Ig: Ig Ig avidit!. Imunoglobulin !ang terdeteksi seara laboratorik ini

    bukan merupakan antibodi !ang mampu meneutralkan antigen protein ?:*

    struktural sehingga han!a dapat dipakai untuk menun#ang diagnosis atau

    menggambarkan respons tubuh terhadap infeksi ?:*. Ig: untuk mendeteksi

    infeksi primer akut !ang terbentuk dalam -, hari pasa infeksi #uga untukmendeteksi infeksi fetus atau kongenital.6

    Pada infeksi primer Ig mun.ul kira-kira + minggu kemudian. Pada reaktivasi

    reinfeksi Ig munul lebih epat disertai kadar !ang lebih tinggi dan kekuatan

    mengikat !ang lebih baik avidit!& sehingga serokonversi dan Ig avidit!dipakai

    untuk membedakan infeksi baru atau lama. :etoda pemeriksaan laboratorium

    !ang digunakan ialah @;I4A en/!me linked immunosorbent assa!& atau @;DA

    en/!me linked immunofuoresent assa!&.

    "i samping itu kultur virus pemeriksaan P?) pol!merase hain reation&

    kualitatif dan kuantitatif dapat dilakukan untuk mengetahui muatan atau

    pelepasan virus dalam airan tubuh. Hasil pemeriksaan mikroskopik sedimen urin

    rutin pengeatan 4ternheimer-:albin !aitu penemuan gel epitel tubulus raksasa

    giant ell& !ang mengandung benda inklusi intranukleus dipakai untuk

    mengetahui replikasi virus.

    Hepa'i'is au'oiun adalah pen!akit dimana tubuh menolak hatin!a sendiri.

    4istim imun tubuh didisain normaln!a untuk mela$an infeksi. 3etika kita

    terinfeksi oleh katakan virus sel-sel darah putih khusus men!erang organisme

    !ang menginfeksi dan mengeliminasin!a seara langsung atau menghasilkan

    protein-protein !ang dikenal sebagai antibodi-antibodi !ang seara khusus

    mengenali dan membantu menghanurkan organisme. ?ukup sering infeksi-

    infeksi disertai oleh beberapa biasan!a ukup minor& kerusakan !ang kebetulan

    pada #aringan-#aringan !ang sehat oleh sel-sel darah putih sendiri atau melalui

    produksi dari antibodi-antibodi dikenal sebagai auto antibodies& terhadap

    #aringan-#aringan tubuh sendiri. Hal !ang sama dapat ter#adi ketika #aringan-

    #aringan dirusak oleh sen!a$a-sen!a$a kimia seperti beberapa tipe-tipe dari

    8

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    9/17

    obat-obat&. "engan kata-kata lain kita semua berada dalam keadaan

    autoimmunit! namun pada keban!akan orang-orang ada mekanisme !angmematikan atau mengontrol& reaksi-reaksi autoimmune oleh sistim-sistim imun

    kita terhadap #aringan-#aringan kita sendiri. Pada orang-orang dengan AIH

    nampakn!a bah$a mereka dilahirkan dengan atau mengembangkan& kerusakan-

    kerusakan pada sistim kontrol ini sehingga mereka tidak dapat mematikan

    serangan autoimmune terhadap hati-hati mereka sendiri. 3erusakan-kerusakan

    serupa nampak hadir pada orang-orang dengan pen!akit-pen!akit autoimmune

    dari organ-organ lain seperti pen!akit autoimmune tiroid m!asthenia gravis

    !ang mempengaruhi s!araf-s!araf dan otot-otot& rheumatoid arthritis!ang

    mempengaruhi sendi-sendi&.(

    #a'o)isiologi

    5ransmisi pada neonatus pada umumn!a adalah transmisi vertikal artin!a ba!i

    mendapat infeksi dari ibun!a. Infeksi pada ba!i dapat ter#adi apabila ibu

    menderita hepatitis akut pada trimester ketiga atau bila ibu adalah karier HBsAg.

    Bila ibu menderita Hepatitis pada trimester pertama biasan!a ter#adi abortus.

    5ransmisi virus dari ibu ke ba!i dapat ter#adi pada masa intra uterine pada masa

    perinatal dan pada masa postnatal.(10

    3emungkinan infeksi pada masa intra uterine adalah keil. Hal ini dapat

    ter#adi bila ada kebooran atau robekan pada plasenta. 3ita menduga infeksi

    adalah intra uterine bila ba!i sudah menun#ukkan HBsAg positif pada umur satu

    bulan. 3arena sebagaimana diketahui masa inkubasi Hepatitis B berkisar antara

    0-1'0 hari dengan rata-rata (0 hari.

    Infeksi pada masa perinatal !aitu infeksi !ang ter#adi pada atau segera

    setelah lahir adalah kemungkinan ara infeksi !ang terbesar. Pada infeksi

    perinatal ba!i memperlihatkan antigenemia pada umur -, bulan sesuai denganmasa inkubasin!a. Infeksi diperkirakan melalui Ematernal-fetal mirotransfusionF

    pada $aktu lahir atau melalui kontak dengan sekret !ang infeksius pada #alan

    lahir.,

    Infeksi postnatal dapat ter#adi melalui saliva air susu ibu rupan!a tidak

    memegang peranan penting pada penularan postnatal. 5ransmisi vertikal pada

    ba!i kemungkinan lebih besar ter#adi bila ibu #uga memiliki HbeAg. Antigen ini

    berhubungan dengan adan!a defek respon imun terhadap HB* sehingga

    9

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    10/17

    memungkinkan tetap ter#adi replikasi virus dalam sel-sel hepar. Hal ini

    men!ebabkan kemungkinan ter#adin!a infeksi intra uterin lebih besar.Ban!ak peneliti !ang berpegang pada mekanisme infeksi HB* intra uterin

    !ang merupakan infeksi transplasenta. Pada tahun 1('7 ;in mendeteksi adan!a

    + plasenta dari ibu dengan HBsAg dan HbAg positif dengan menggunakan PAP

    imunohistokimia dan tidak menemukan adan!a HBsAg. "ari hasil penelitian

    diadapatkan bah$a HB* "A didistribusikan tertama melalui sel desidua

    maternal namun tidak ditemukan adan!a sel pada villi !ang mengandung HB*

    "A. Hasil penelitian dengan P?) menun#ukkan adan!a tingkat sel-sel !ang

    positif mengandung HBsAg dan HbAg proporsin!a seara bertahap menurun

    dari plasenta sisi maternal ke sisi fetus sel desidua sel trofoblas sel vilus

    mesenkim sel endotel kapiler vilus&. HB* dapat menginfeksi seluruh tipe sel

    pada plasenta sehingga sangat menun#ang ter#adin!a infeksi intra uterin dimana

    HB* menginfeksi sel-sel dari desidua maternal hingga ke endotel kapiler vilus.

    HB* #uga menginfeksi sel trofoblas seara langsung kemudian ke sel

    mesenkim vilus dan sel endotel kapiler vilus sehingga men!ebabkan ter#adin!a

    infeksi pada #anin.HB* terlebih dahulu menginfeksi #anin kemudian menginfeksi

    berbagai lapisan sel pada plasenta. HBsAg dan HbAg ditemukan di sel epidermis

    amnion airan amnion dan sekret vagina !ang menun#ukkan bah$a #uga

    memungkinkan untuk ter#adin!a infeksi asending dari vagina. HB* dari airan

    vagina menginfeksi membran fetal terlebih dahulu kemudian menginfeksi sel-sel

    dari berbagai lapisan plasenta mulai dari sisi #anin ke sisi ibu.'

    4e#ak tahun 1('0 ditemukan HB* "A pada seluruh stadium sel

    spermatogenik dan sperma dari pria !ang terinfeksi HB*. Pada pria-pria tersebut

    ter#adi seJuening pada anak-anakn!a seban!ak ('-100%. HB* "A terutama

    berada pada plasma ovum dan sel interstitial. Cosit merupakan salah satu bagian

    !ang dapat terinfeksi pula oleh HB* sehingga transmisi HB* melalui oosit dapatter#adi. 4ebagai kesimpulan infeksi HB* dapat ter#adi melalui plasenta dari darah

    ibu ke #anin selain itu dapat pula ter#adi infeksi HB* melalui vagina dan oosit.

    Pada saat kelahiran sistem imun manusia seara umum belum

    aktif. 5ransmisi transplasental dari imunoglobulin maternal ter#adi terutama pada

    trimester ketiga dan seara kuantitatif berhubungan dengan usia gestasi. 4tatus

    imunologis ibu dan antibodi merupakan komponen kritis untuk kualitas dan

    spesifisitas dari antibodi !ang ditransfer. A4I memperpan#ang masa transfer pasif

    Ig dan IgA. 4ebagai imunitas pasif sekalipun antibodi !ang ada melindungi

    10

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    11/17

    terhadap organisme patogen namun tidak berperan dalam sistem imun !ang

    memiliki da!a memori dan konsekuensin!a adalah meningkatn!a produksiantibodi !ang high avidit! dimana keduan!a menun#ukkan kemampuan ba!i

    untuk berespon terhadap imunisasi.6

    4eara minimal antigen dalam rahim in utero& menun#ukkan hasil pada

    repertoire B- dan 5-ell pada ba!i !ang masih polos. Paparan terhadap limfosit

    !ang polos ini meningkat dengan epat karena ban!akn!a paparan terhadap

    antigen !ang dimulai se#ak kelahiran. "alam beberapa #am setelah kelahiran

    beberapa ba!i sudah mendapatkan nutrisi enteral dan spesies bakteri membentuk

    koloni dalam traktus gastrointestinalis. 3emampuan sel B dan sel 5 repertoire

    untuk meng-kloning sendiri #uga untuk membentuk diferensiasi khusus penting

    artin!a dalam membentuk respon imunologis aktif. )espon aktif ini merupakan

    penanda penting dalam menentukan suksesn!a imunisasi. Imaturitas dari respon

    aktif ini menentukan efikasi dan keamanan dari setiap imunisasi terhadap ba!i.

    !'iologi

    Infeksi HB* ter#adi saat persalian !ang didapat dari ibu !ang terinfeksi. )isiko

    penularan adalah 70 sampai (0% dari $anita !ang positif tHBsAg.Hasil transmisi

    HB* ibu-ba!i utaman!a berasal dari mikrotransfusi maternofetal selama proses

    persalinan atau kontak dengan sekret infeksi berada di #alan lahir melalui

    transmisi transplasental. "iperkirakan K+% dari !ang terinfeksi. Penularan

    biasan!a melalui pa#anan dengan air liur tin#a urine atau A4I. (0% ba!i !ang

    terinfeksi dalam kandungan akan berkembang men#adi infeksi kronik serta

    infeksi HB* neonatal mungkin men#adi reservoir virus !ang penting.7

    !pideiologi

    4alah satu penentu ter#adin!a hepatitis B kronis adalah usia saat seseorang

    terinfeksi. :akin muda seseorang terinfeksi makin besar kemungkinann!a

    men#adi kronis. 4ebagai ontoh ba!i !ang mendapatkan infeksi dari ibu semasa

    dalam kandungan atau saat persalinan perinatal& kemungkinan men#adi kronis

    sekitar (0-(,% apabila tidak ada tindakan penegahan. )isiko men#adi kronis ini

    11

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    12/17

    semakin turun dengan bertambahn!a usia apabila terinfeksi pada saat de$asa

    risiko men#adi kronis sekitar ,%.(

    #ena'alaksanaan bayi dengan ibu HbsAg posi'i)

    Pada umumn!a ba!i dengan ibu HBsAg G memiliki nilai Apgar 1 menit

    dan , menit !ang lebih rendah dibandingkan ba!i normal. Hal ini dimungkinkan

    karena adan!a keenderungan bah$a ba!i dengan ibu HBsAgG lahir prematur

    sebelum minggu.'

    /'a'us

    -a'ernal

    Bayi dgn bera' 2000 gra Bayi dengan bera' 2000

    gra

    HbsAg G&

    positif

    *aksin Hepatitis B dan HBI

    dalam 1+ #am setelah kelahiran

    *aksin Hepatitis B dan HBI

    dalam 1+ #am setelah

    kelahiran

    *aksinasi seban!ak kali !aitu

    pada usia 0 + dan 6 bulan

    *aksinasi seban!ak kali

    !aitu pada usia 0 1 +-

    bulan dan 6-7 bulan

    Periksa kadar anti HBs dan

    HBsAg pada usia ( dan 1,

    bulan

    Periksa kadar anti HBs dan

    HBsAg pada usia ( dan 1,

    bulan

    ika HBsAg dan anti HBs pada

    ba!i negatif -& berikan

    vaksinasi ulang kali dengan

    interval + bulan kemudian

    kembali periksa.

    ika HBsAg dan anti HBs

    pada ba!i negatif -& berikan

    vaksinasi ulang kali dengan

    interval + bulan kemudian

    kembali periksa

    ika kadar

    HBsAg tidakdiketahui

    *aksin Hepatitis B dalam 1+

    hari& dan HBI dalam 7 hariika hasil tes menun#ukkan ibu

    HBsAg G.

    *aksin Hepatitis B dan HBI

    dalam 1+ #am.

    4egera periksa kadar HBsAg

    ibu

    ika hasil tes HbsAg ibu

    belum diketahui dalam 1+

    #am berikan ba!i vaksin

    HBI.

    HBsAg

    negatif -&

    4ebaikn!a tetap lakukan

    vaksinasi Hepatitis B segera

    *aksinasi Hepatitis B

    pertama dalam 0 hari

    12

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    13/17

    setelah lahir setelah kelahiran #ika

    keadaan klinis baik.*aksinasi kali pada usia 0-+

    bulan 1- bulan dan 6-1'

    bulan.

    *aksinasi kali pada usia 1-+

    bulan +- bulan dan ,-1'

    bulan.

    *aksinasi kombinasi Hepatitis

    B lainn!a dapat diberikan

    dalam $aktu 6-' minggu.

    *aksinasi kombinasi

    Hepatitis B lainn!a dapat

    diberikan dalam $aktu 6-'

    minggu

    5idak diperlukan tes ulangterhadap kadar anti HBs dan

    HbsAg

    5idak diperlukan tes ulangterhadap kadar anti HBs dan

    HbsAg

    ill +00,&

    Apabila status HBsAg ibu tidak diketahui maka ba!i preterm dan BB;)

    harus divaksin Hepatitis B dalam 1+ #am pertama setelah kelahirann!a. 3arena

    reaksi antibodi ba!i dengan berat badan lahir kurang dari +000 gram masih kurang

    bila dibandingkan dengan ba!i dengan berat badan lahir lebih dari +000 gram

    maka ba!i-ba!i keil tersebut #uga harus mendapat vaksin HBI dalam 1+ #am

    pertama setelah kelahirann!a. Ba!i-ba!i dengan berat badan lahir +000 gram atau

    lebih dapat menerima vaksin HBI seepatn!a setelah status HBsAg positif ibu

    diketahui namun sebaikn!a vaksin diberikan sebelum tu#uh hari setelah kelahiran

    ba!i tersebut.

    Apabila diketahui bah$a ibu dengan HBsAg positif maka seluruh ba!i

    preterm tidak tergantung berapapun berat badan lahirn!a harus menerima vaksin

    Hepatitis dan HBI dalam 1+ #am setelah kelahirann!a. Ba!i dengan berat badan

    lahir +000 gram atau lebih dapat menerima vaksin Hepatitis B sesuai dengan

    #ad$al namun tetap harus diperiksakan kadar antibodi anti-HBs dan kadar

    HBsAg n!a dalam #angka $aktu bulan setelah melengkapi vaksinasin!a. ika

    kedua tes tersebut memberikan hasil negatif maka ba!i tersebut dapat diberikan

    tambahan dosis vaksin Hepatitis B ulangan& dengan interval + bulan dan tetap

    memeriksakan kadar antibodi anti-HBs dan HBsAg n!a. ika kedua tes tersebut

    tetap memberikan hasil negatif maka anak tersebut dikategorikan tidak terinfeksi

    Hepatitis B namun tetap dipertimbangkan sebagai anak !ang tidak berespon

    terhadap vaksinasi. 5idak dian#urkan pemberian vaksin tambahan.

    13

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    14/17

    Ba!i dengan berat badan kurang dari +000 gram dan lahir dari ibu dengan

    HBsAg positif mendapatkan vaksinasi Hepatitis B dalam 1+ #am pertama setelahkelahiran dan dosis tambahan vaksin Hepatitis B harus diberikan se#ak ba!i

    berusia 1 bulan. *aksin kombinasi !ang mengandung komponen Hepatitis B

    belum diu#i keefektifann!a #ika diberikan pada ba!i !ang lahir dari ibu dengan

    HBsAg positif. 4emua ba!i dengan ibu HBsAg positif harus diperiksan kadar

    antibodi terhadap antigen Hepatitis B permukaan anti-HB4 atau Hepatitis B

    surfae antigen& dan HBsAg pada usia ( bulan dan 1, bulan sesudah melengkapi

    serial imunisasi HB*. Beberapa pendapat mengatakan bah$a tes serologis

    terhadap antigen dan antibodi tersebut dapat dilakukan 1- bulan setelah selesai

    melaksanakan serial imunisasi Hepatitis B.

    :enurut meta-analisis terkini pemberian segera vaksin baik berupa

    rekombinan maupun vaksin plasma !ang diikuti pengulangan pada bulan kedua

    dan keenam se#ak kelahiran ba!ilahir dari ibu dengan HBsAg positif dapat

    mengurangi ke#adian dari Hepatitis B bila dibandingkan dengan pemberian

    plaebo )) 0+' (,% ?I 0+0-00& sedangkan vaksinasi ditambah pemberian

    HBIg mengurangi ke#adian lebih ban!ak lagi )) 0, (,% ?I 01-07&. Angka

    dari penelitian ini menegaskan pemberian vaksinasi dapat menurunkan ke#adian

    seban!ak hampir 0% sedangkan pemberian vaksin ditambah HBIg dapat

    menurunkan angka ke#adian hingga ,0%.

    Ban!ak alasan !ang mendukung pemberian vaksin Hepatitis tersebut.

    Ba!i-ba!i preterm !ang dira$at di rumah sakit seringkali terpapar oleh berbagai

    produk darah melalui prosedur-prosedur bedah !ang seara teoritis tentu sa#a

    meningkatkan predisposisi terkena infeksi. Pemberian vaksin lebih a$al #uga akan

    memperbaiki #ika status maternal HBsAg positif dan #uga menghindarkan

    terpaparn!a ba!i dari anggota keluarga lainn!a !ang #uga HBsAg positif. Hal ini

    #uga men!ingkirkan kemungkinan adan!a demam !ang disebabkan olehpemberian vaksin lainn!a.

    2sia kehamilan kurang bulan dan kurangn!a berat badan lahir bukan

    merupakan pertimbangan untuk menunda vaksinasi Hepatitis B. Beberapa ahli

    mengan#urkan untuk tetap melakukan tes serologis 1- bulan setelah melengkapi

    #ad$al imunisasi dasar.

    Iunopro)ilaksis un'uk Hepa'i'is B

    14

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    15/17

    Imunisasi sesuai #ad$al pada anak-anak dengan suspek kontak positif

    adalah ara preventif utama untuk menegah transmisi. 2ntuk mengurangi danmenghilangkan ter#adin!a transmisi Hepatitis B sedini mungkin maka dibutuhkan

    imunisasi !ang sifatn!a universal. 4eara teoritis vaksinasi Hepatitis B

    dian#urkan pada semua anak sebagai bagian dari salah satu #ad$al imunisasi rutin

    dan semua anak !ang belum divaksinasi sebelumn!a sebaikn!a divaksin sebelum

    berumur 11 atau 1+ tahun.'

    Imunoprofilaksis dengan vaksin Hepatitis B dan Imunoglobulin Hepatitis

    B segera setelah ter#adin!a kontak dapat menegah ter#adin!a infeksi setelah

    ter#adi kontak dengan virus Hepatitis B. 4angat penting dilakukan tes serologis

    pada semua $anita hamil untuk mengidentifikasi apakah ba!i !ang dikandung

    membutuhkan profilaksis a$al tepat setelah kelahirann!a untuk menegah infeksi

    Hepatitis B !ang ter#adi melalui transmisi perinatal.

    Ba!i !ang men#adi karier HB* kronis karena imunoprofilaksis !ang tidak

    sempurna kemungkinan besar terinfeksi saat berada dalam kandungan atau ibu

    ba!i tersebut memiliki #umlah virus !ang sangat ban!ak atau terinfeksi oleh virus

    !ang telah bermutasi dan lolos dari vaksinasi. Apabila infeksi telah ter#adi

    transplasenta vaksin HBIg dan HB* tidak dapat menegah infeksi.

    #rognosis

    Apabila segera ditangani dengan memberikan vaksin hepatitis B maka

    prognosisn!a baik.

    15

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    16/17

    #enu'up

    3esipulan

    Daktor resiko terbesar ter#adin!a infeksi HB* pada ba!i dan anak-anak adalah

    melalui transfer perinatal dari ibu dengan status HBsAg positif. 5ransmisi virus

    dari ibu ke ba!i dapat ter#adi pada masa intra uterine pada masa perinatal dan

    pada masa postnatal. Imunisasi sesuai #ad$al pada orang-orang dengan suspek

    kontak positif adalah ara preventif utama untuk menegah transmisi. Ba!i

    preterm maupun aterm !ang lahir dari ibu dengan HBsAg positif maka tidak

    tergantung berapapun berat badan lahirn!a harus menerima vaksin Hepatitis dan

    HBI dalam 1+ #am setelah kelahirann!a.

    16

  • 8/9/2019 Bayi Lahir Dengan Ibu Suspek Hbv Pbl Ss

    17/17

    (a)'ar #us'aka

    1. Bale! l ;eonard @g +00, 5he Immunologi Basis DoreonatalImmuni/ationshttp8