Bayes (Narkoba)

download Bayes (Narkoba)

of 7

Transcript of Bayes (Narkoba)

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    1/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    84

    SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENGGUNA NARKOBA

    DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES

    Ismail Syaputra (1011623)

    Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma MedanJl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medanwww.stmik-budidarma.ac.id//Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan

    manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.

    Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa

    pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan

    dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit

    sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat

    digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Sistem ini melakukan diagnosa jenis narkoba berdasarkan dari

    gejala-gejala yang diinputkan ke sistem.

    Aplikasi yang dikembangkan ini bertujuan untuk menentukan jenis narkoba yang digunakan oleh

    pengguna narkoba dengan hanya memperhatikan gejala-gejala yang dialami oleh pengguna narkoba. Dengan

    menggunakan metode Bayes mampu menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta dari gejala-gejala

    yang ada. Keluaran sistem berupa hasil penelusuran jenis narkoba yang digunakan oleh pengguna berdasarkan

    gejala-gejalanya.

    Kata kunci : SistemPakar, Narkoba, Bayes

    1. Pendahuluan

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Narkoba adalah zat yang dapat menimbulkan

    pengaruh tertentu bagi mereka yang

    menggunakannya dengan cara memasukkan obat

    tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebutberupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan,

    semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek

    halusinasi inilah yang menyebabkan kelompokmasyarakat terutama di kalangan remaja ingin

    menggunakan narkoba meskipun tidak menderita

    apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya

    penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkobapada remaja terjadi karena faktor pengaruh kondisi

    keluarga dan lingkungan. Dalam hal ini kondisi

    keluarga ditandai dengan keutuhan keluarga,kesibukan orang tua, hubungan interpersonal antar

    keluarga, dapat merupakan faktor yang berperan

    serta pada penyalahgunaan narkoba. Selain pada

    keluarga, lingkungan seperti halnya lingkungansekolah yang tidak baik dapat menciptakan siswa

    tidak terbebas dari pengaruh narkoba dan dapatmeningkatkan jumlah pengguna narkoba dikalangan remaja.

    Untuk mengetahui jenis narkoba yang

    digunakan berdasarkan gejala ataupun ciri-ciri dari

    pengguna narkoba, maka diperlukan suatu sistem

    pakar (expert system) yang berfungsi untukmenggantikan peranan pihak kepolisian dalam

    menangani kenakalan remaja yang dilatarbelakangi

    oleh penyalahgunaan narkoba. Sistem pakar

    tersebut dapat mengetahui ciri-ciri dan jenis

    narkoba yang digunakan oleh pengguna narkoba.Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang

    berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke

    komputer, agar komputer dapat menyelesaikan

    masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari

    seorang pakar ke komputer, pengetahuan yang ada

    disimpan dalam komputer, dan pengguna dapatberkonsultasi pada komputer itu untuk suatu

    nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi

    atau menyimpulkannya, seperti layaknya seorang

    pakar, kemudian menjelaskannya ke penggunatersebut, sistem pakar terkadang lebih baik cara

    kerjanya dari pada seorang pakar manusia.

    Metode Bayes merupakan metode yang baikdidalam mesin pembelajaran berdasarkan data

    training, dengan menggunakan probabilitas

    bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes jugamerupakan suatu metode untuk menghasilkan

    estimasi parameter dengan menggabungkan

    informasi dari sampel dan informasi lain yang telahtersedia sebelumnya. Keunggulan utama dalam

    penggunaan Metode Bayes adalah penyederhanaan

    dari cara klasik yang penuh dengan integral untuk

    memperoleh model marginal.

    1.2. Perumusan Masalah

    Ada pun perumusan masalah yang akan

    dibahas adalah sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    2/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    85

    1. Bagaimana mengetahui jenis narkoba yangdigunakan berdasarkan gejala dari pengguna

    narkoba ?2. Bagaimana menerapkan metode bayes untuk

    mendiagnosa pengguna narkoba?3. Bagaimana merancang program aplikasi sistem

    pakar untuk mendiagnosa pengguna narkobadengan menerapkan metodeBayes ?

    1.3 Batasan Masalah

    Agar pembahasan penelitian ini tidak

    menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, makadiperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam

    penelitian ini adalah :

    1. Metode bayes digunakan hanya untukmendiagnosa pengguna narkoba seperti

    pengguna ganja, cocain, heroin, ekstasi, shabu,

    inhalen, dan alkohol.2. Tidak memberikan solusi berupa obat-obatan

    dari pengguna narkoba seperti pengguna ganja,

    cocain, heroin, ekstasi, shabu, inhalen, danalkohol.

    3. Gejala yang dibahas adalah gejala fisik yangdialami pengguna narkoba.

    4. Perancangan program aplikasi system pakarmenggunakan bahasa pemrogramanMicrosoftVisual Basic 2008.

    1.4 Tujuan dan Manfaat PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui jenis narkoba yang

    digunakan berdasarkan gejala dari penggunanarkoba.

    2. Untuk menerapkan metode bayes dalam

    mendiagnosa pengguna narkoba3. Untuk merancang program aplikasi sistempakar untuk mendiagnosa pengguna narkoba

    dengan menerapkan metodeBayes ?

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1. Dapat membantu masyarakat awam untukmengenal jenis narkoba berdasarkan gejala dari

    pengguna narkoba .

    2. Dapat mempermudah proses identifikasi ataumempermudah pihak-pihak terkait dalam

    mendiagnosa pengguna narkoba.

    3. Dapat membantu masyarakat mengetahui

    bahaya penggunaan narkoba.

    2. Landasan Teori

    2.1 Sistem

    Menurut Tata Sutarbi dalam bukunya SistemInformasi Management (2005:9) sistem adalah

    sekelompok unsur yang erat hubungannya satu

    dengan yang lain, yang berfungsi bersamasamauntuk mencapai tujuan tertentu.

    Menurut Tata Sutarbi dalam bukunya Sistem

    Informasi Management (2005:11) Model umumsebuah sisten adalah input proses dan output. Hal

    ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangatsederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai

    beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuahsistem memiliki karakteristik atau sifat- sifat

    tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bias

    dikatakan sebagai suatu sistem.

    2.2 PakarPakar atau ahli ialah seseorang yang banyak

    dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik

    maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk

    menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar,baik sesuai dengan aturan dan status oleh

    sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus

    tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah

    seseorang yang memiliki pengetahuan ataupunkemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para

    pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka,

    namun mereka tidak selalu setuju dalamkekhususan bidang studi. Melalui pelatihan,

    pendidikan, profesi, publikasi, maupun

    pengalaman, seorang pakar dipercaya memilikipengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-

    rata orang, di mana orang lain bisa secara resmimengandalkan pendapat pribadi.

    2.3 Sistem Pakar

    Menurut Muhammad Arhami dalam bukunya

    Konsep Dasar Sistem Pakar (2005:3). Sistem pakar

    adalah salah satu cabang dari AI yang membuatpenggunaan secara luas knowledge yang khusus

    untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang

    pakar. Seorang pakar adalah orang yang

    mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu

    pakar yang mempunyai knowledge atau mampu

    dalam bidang yang dimilikinya. Ketika sistempakar yang dikembangkan pertama kali sekitar 70-

    an sistem pakar hanya berisi knowledge yang

    eksklusif. Namun demikian sekarang ini istilahsistempakar sering digunakan untuk berbagai

    macam sistem yang menggunakan teknologi sistem

    pakar itu.

    2.3.1.Konsep Dasar Sistem Pakar

    Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkindapat direpresentasikan dalam sejumlah cara. Salah

    satu metode yang paling umum untuk

    merepresentasikan pengetahuan adalah dalam

    bentuk tipe aturan (rule) IfThen (JikaMaka)

    2.3.2 Struktur Sistem Pakar

    Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok,

    yaitu lingkungan pengembangan (developmentenvirontment) dan lingkungan konsultasi

    (consultation environtment). Lingkungan

    pengembangan sistem pakar digunakan untukmemasukkan pengetahuan pakar ke dalam

    lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan

    konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukanpakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    3/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    86

    Komponen-komponen sistem pakar dalam keduabagian tersebut terlihat dalam Gambar 1.

    Gambar 1 : Arsitektur sistem Pakar

    2.3.3 Ciri-Ciri Sistem Pakar

    Menurut T.Sutojo dalam bukunya

    Kecerdasan Buatan (2011:162) Sistem pakarmerupakan program-program praktis yang

    menggunakan strategi heuristik yang

    dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikanpermasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus),

    disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang

    berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnyasistem pakar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

    (E. Turban, 1995):

    1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.2. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.

    3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis

    komputer.4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah

    atau menghapus suatu kemampuan dari basis

    pengetahuannya.5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah

    yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan

    pemakai.

    2.4 Representasi Pengetahuan

    Akuisisi pengetahuan dilakukan untuk

    memperoleh pengetahuan dari pakar atau sumber

    lain (sumber terdokumentasi, buku, sensor, filekomputer, dan lain-lain). Dalam proses akuisisi

    pengetahuan, seorang perekayasa pengetahuan

    menjembatani antara pakar dengan basispengetahuan. Perekayasa pengetahuan

    mendapatkan pengetahuan dari pakar, mengolahnya

    bersama pakar tersebut dan menaruhnya dalambasis pengetahuan, dengan format tertentu.

    2.4.1 Kaidah Produksi

    Kaidah menyediakan cara formal untukmerepresentasikan rekomendasi, arahan, atau

    strategi. Pada aturan produk atau kaidah produksipengetahuan disajikan dalam aturan-aturan yang

    berbentuk pasangan keadaan-aksi (condition-

    action): JIKA keadaan terpenuhi atau terjadi

    MAKA suatu aksi akan terjadi. Sistem Pakar yangbasis pengetahuannya selalu disajikan dalam bentukaturan produk disebut sistem berbasis-aturan (rule-

    based sistem).

    Dari decision table yang telah tereduksi,setiap barisnya dapat dikonversikan menjadi

    IF_THEN Rule. Setiap baris pada decision table

    yang telah tereduksi akan membentuk satu set rule

    final. Struktur dan penulisan rule adalah sebagaiberikut :

    1. RULE label : Tabel yang berisi nama rule

    tersebut.2.IF : sebagai penanda awal kondisi.

    3. THEN : sebagai penanda awal kesimpulan pada

    sebuah rule.4. ELSE : sebagai penanda awal alternatif

    kesimpulan pada sebuah rule, bersifat opsional,jadi boleh tidak ada.

    Operator yang dapat digunakan pada IF-

    THEN rule adalah :a.AND : semua kondisi yang dihubungkan oleh

    operator ini harus bernilai benar, agar

    kondisi keseluruhan rule tersebutbernilai benar. Bila ada satu kondisi

    yang bernilai salah, keseluruhan rule

    tersebut bernilai salah.

    b. OR : Bila semua kondisi yang dihubungkan

    oleh operator ini bernilai salah, maka

    kondisi keseluruhanrule

    tersebutbernilai salah, bila ada salah satu

    kondisi atau lebih yang bernilai benar,

    keseluruhan rule tersebutbernilai benar.

    2.4.2 TeoremaBayesProbabilitasBayesmerupakan salah satu cara

    untuk mengatasi ketidakpastian data dengan

    menggunakan formula Bayes yang dinyatakandalam rumus sebagai berikut:

    ......(2-1)

    Keterangan :P(H | E) : probabilitas hipotesis H jika diberikan

    evidenceE

    P(E | H) : probabilitas munculnya evidence apapunP(E) : probabilitas evidence E

    Dalam bidang kedokteran teorema Bayes sudah

    dikenal tapi teorema ini lebih banyak diterapkandalam logika kedokteran modern (Cutler:

    1991).Teorema ini lebih banyak diterapkan pada

    hal-hal yang berkenaan dengan probabilitas serta

    )(

    )().|()|(

    EP

    HPHEPEHP =

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    4/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    87

    kemungkinan dari penyakit dan gejala-gejala yangberkaitan

    3. Analisa Masalah

    3.1 Analisa Sistem Pakar Untuk Diagnosa

    Pengguna Narkoba

    Pengguna narkoba dapat dideteksi dari jenisgejala atau ciri-ciri yang ditimbulkan akibat jenisnarkoba yang dikonsumsi, hal tersebut biasanya

    selalu berhubungan dengan perubahan baik fisik

    maupun perilaku yang ditimbulkan oleh pengguna

    narkoba. Jenis narkoba yang dikonsumsi olehpengguna narkoba seperti ganja, cocain, heroin,

    ekstasi, shabu, inhalen, dan alkohol. Untuk

    mengetahui seseorang pengguna narkoba, makadibutuhkan suatu program sistem pakar, dimana

    sistem tersebut dapat mengenali jenis narkoba yang

    digunakan berdasarkan gejala-gejala yangditimbulkan oleh pengguna narkoba.

    3.2 Analisa dan Logika MetodeMetode Bayesmerupakan metode yang baik

    di dalam mesin pembelajaran berdasarkan datatraining , dengan menggunakan probabilitas

    bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes

    merupakan satu metode yang digunakan untukmenghitung ketidakpastian data menjadi data yang

    pasti dengan membandingkan antara ya dan tidak.

    Bentuk Teorema Bayes untuk evidence tunggal Edan hipotesis tunggal H

    (2-1)

    Keterangan :

    P(H | E) : probabilitas hipotesis H jika diberikanevidenceE terjadi

    P(E | H) : probabilitas munculnya evidence E, Jika

    hipotesis H terjadiP(H) : probabilitas hipotesis H tanpa

    memandang evidence apa pun

    P(E) : probabilitas evidence E tanpamemandang apa pun

    Bentuk Teorema Bayes untuk evidence tunggal Edan hipotesis ganda H1, H2, Hn adalah

    P(H1|E)

    Keterangan :P(Hi | E) : probabilitas hipotesis Hi benar jika

    diberikan evidence E

    P(E | Hi) : probabilitas munculnya evidenc E jikadiketahui hipotesis H1 terjadi

    P(Hi) : probabiltas hipotesis Hi, tanpa

    memandang evidence apapunn : jumlah hipotesis yang terjadi

    Dari gejala tersebut maka ditentukan nilai bayes

    yang akan menentukkan probabilitas Jenis narkobayang digunakan oleh pengguna dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini

    Tabel 1: Menentukan Nilai Probabilitas

    Tingkat Nilai Probabilitas

    Pasti 1

    Cukup Pasti 0.8

    Hampir Pasti 0.6

    Mungkin 0.4

    Tidak Pasti 0.2

    Tidak Tahu 0

    Andi melakukan diagnosa dengan menjawab

    pertanyaan sesuai dengan gejala berikut :

    G1 = 0.6 = P(E|H1)

    G2 = 0.4 = P(E|H2)G3 = 0.4 = P(E|H3)

    G4 = 0.4 = P(E|H4)G5 = 0.6 = P(E|H5)

    G6 = 0.2 = P(E|H6)G7 = 0.2 = P(E|H7)

    G8 = 0.2 = P(E|H8)Untuk mencari semesta dapat dijumlahkan dari

    Hipotesa yang di atas :

    8k=1 = G1 + G2 + G3 + G4 + G5 + G6 + G7 + G8

    = 0.6 + 0.4 + 0.8 + 0.6 + 0.8 + 0.4 + 0.4 +

    0.2

    = 4.2

    Setelah didapat penjumlahan di atas,

    didapatlah rumus untuk menghitung semesta adalahsebagai berikut :

    0.14285

    0.95238

    0.19047

    0.14285

    0.19047

    0.95238

    0.95238

    0.04761

    Setelah mendapatkan nilai P(Hi) probabilitas

    hipotesis H tanpa memandang evidence apa pun,

    Maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

    )(

    )().|()|(

    EP

    HPHEPEHP =

    )(*)|(

    )(*)|(

    1HkPHkEP

    HiPHiEPn

    K=

    =

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    5/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    88

    = P(H1) * P(E|H1) + P(H2) * P(E|H2) + P(H3)

    * P(E|H3) + P(H4) * P(E|H4) + P(H5) *P(E|H

    5) + P(H

    6) * P(E|H

    6) + P(H

    7) *

    P(E|H7) + P(H8) * P(E|H8)

    = (0.14285 * 0.6) + (0.95238* 0.4) +(0.19047* 0.4) + (0.14285 * 0.4) +

    (0.19047* 0.6) + (0.95238 * 0.2) +

    (0.95238 * 0.2) + (0.04761 * 0.2)

    = 0.08571 + 0.38095 + 0.07618 + 0.05714 +

    0.11428 + 0.19047 + 0.19066 + 0.00952

    = 1.10491Setelah mendapatkan nilai nya, Maka

    langkah selanjutnya mencari nilai P(Hi | E) atauprobabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan

    evidence E

    P(H1|E)

    P(H2|E)

    P(H3|E)

    P(H4|E)

    P(H5|E) 0.10343

    P(H6|E) 0.17239

    P(H7|E) 0.17239

    P(H8|E) 0.00952

    Setelah mendapatkan seluruh nilai P(Hi | E),

    maka jumlahkan seluruh nilai bayes nya dengan

    rumus sebagai berikut :

    = (0.6 * 0.07757) + (0.4 * 0.34476) + (0.8*0.06895) + (0.6 * 0.05171)

    (0.8 * 0.10343) + (0.4 * 0.17239) + (0.4

    *0.17239) + (0.2 * 0.00952)

    = 0.46542 + 0.13790 + 0.05516 +0.03102 + 0.01074 + 0.06895 +

    0.06895 + 0.01379= 0.85193 * 100 %

    = 85,193 %

    3.3. Perancangan

    a. TampilanFormMenuPada tampilan form menu adalah bentuk

    atau gambaran perancangan halaman depan yang

    berisi beberapa menu diantaranya adalah menu

    diagnosa, dan menu Admin, dapat dilihat padagambar di bawah ini :

    Gambar 2 : TampilanForm Menu

    b. TampilanFormLogin

    Pada tampilan form login, apabila Adminingin login ke dalam sistem Admin klik menu

    Admin. Isi username dengan Admin dan

    password dengan Admin. Klik tombol OK jikaingin masuk, dan tombol Cancel jika ingin

    keluar. Tampilan login dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar 3 : TampilanForm Login

    c. TampilanFormInput Data Pasien

    Pada tampilanform input data Pasien adalahuntuk menginput data-data pasien, dapat dilihat

    pada gambar di bawah ini :

    Gambar 4 : TampilanForm Input Data Pasien

    d. TampilanFormGejala NarkobaPada tampilan form gejala narkoba adalah

    untuk menginput gejala narkoba, dapat dilihat pada

    gambar di bawah ini :

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    6/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    89

    Gambar 5 : TampilanForm Gejala Narkoba

    e. TampilanFormJenis NarkobaPada tampilan form jenis narkoba adalah

    hasil dari penginputan jenis-jenis narkoba, dapat

    dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 6 :TampilanForm Jenis Narkoba

    f. TampilanFormDiagnosa Pengguna Narkoba

    Pada tampilan form diagnosa pengguna

    narkoba adalah untuk menampilkan hasil diagnosa

    pada masing-masing jenis narkoba ketika prosesdiagnosa dilakukan. Padaform ini ditampilkan hasil

    perhitungan Bayes, dapat dilihat pada gambar di

    bawah ini

    Gambar 7 : TampilanForm Diagnosa Pengguna

    Narkoba

    5. Kesimpulan dan Saran

    5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pembahasan yang telah

    dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan

    bahwa :1. Sistem pakar ini menggunakan metode bayes

    yang proses pencarian solusinya berdasarkan

    nilai probabilitas hipotesa dan probabilitasevidence. Pada aplikasi ini, setiap gejala akan

    merujuk pada satu kesimpulan yakni berupahasil diagnosa.

    2. Sistem pakar ini menghasilkan berupa hasildiagnosa yang disertai dengan nilai-nilai pada

    perhitungan masing-masing narkoba tersebut

    serta penelusuran diagnosa dari gejala- gejala

    narkoba yang diderita.3. Penulis dapat merancang aplikasi sistem pakar

    untuk mendiagnosa gejala narkoba yang

    ditimbulkan dengan menggunakan metodebayes.

    5.2

    SaranAdapun saran-saran yang dikemukaan

    adalah sebagai berikut :

    1. Penambahan solusi berupa obat-obatan yangdibutuhkan apabila gejala telah ddiagnosa.

    2. Penambahan metode lain untuk mengatasikesulitan kepastian data dalam diagnosa,dikarenakan metode bayes hanya menentukan

    probabilitas dari suatu gejala narkoba yang

    ditimbulkan .3. Tampilan sistem pakar yang dibangun masih

    tampak sederhana, sehingga dapat

    dikembangkan lebih baik dan lebih menarik

    lagi seperti diracang kedalam sebuah web

    ataupun mobile.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Arhami, Muhammad, Konsep Dasar SistemPakar, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.

    2. Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi,Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2006.

    3. Sutojo,T., Kecerdasan Buatan, PenerbitAndi, Yogyakarta, 2011.

  • 7/25/2019 Bayes (Narkoba)

    7/7

    Pelita Informatika Budi Darma Volume : V Nomor: 3 Desember 2013 ISSN

    23 1 9425

    Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Pengguna Narkoba Dengan Menggunakan Metode

    Bayes.Ismail Syaputra

    90

    4. Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence(Teknik dan Aplikasinya), Penerbit Graha

    Ilmu, 2003.5. Hendrayudi, Dasar-dasar Pemrograman

    Microsoft Visual Basic, Penerbit PT.SaranaTutorial Nurani Sejahtera, 2011.

    6. Badan Narkotika Nasional RepublikIndonesia, Mengenal PenyalahgunaanNarkoba, 2012.

    7. Badan Narkotika Nasional RepublikIndonesia, Pencegahan Penyalahgunaan

    Narkoba, 2012.