bayat

4
Nama : Irzak Khoirul Huda Jurusan : Teknik Geologi B Angkatan : 2012 Geologi Regional Bayat Pendahuluan Perbukitan Jiwo merupakan nama lain dari Bayat salah satu tempat favorit untuk peneliti dibidang kebumian baik nasional maupun internasional. Bayat, Ciletuh ,dan Luk Ulo merupakan tempat terdapat singkapan batuan yang komplek mulai dari zaman pra tersier hingga kwarter. Dimulai pada zaman kapur hingga- paleosen terjadi interaksi konvergen antara lempeng hindia- Australia dengan mikro sunda. Akibat tumbukan ini terbentukalah zona subduksi yang arahnya barat timur. Mulai jadi Ciletuh, Luk Ulo, Bayat dan Maratus di Kalimantan tenggara. Ciri terjadinya zona subduksi ialah terdapat palung di selatan pulau Jawa dan deretan gunung api sepanjang selatan pulau jawa. Akibat dari zona subduksi itu Bayat dijadikan laboratorium geologi karena disana terdapat singkapan yang menceriakan zaman pre tersier hingga zaman kuarter. Batuan dasar yang ada disana didominasi oleh filit yang banyak mengandung kuarsa, batuan metamorf silikat dan marmer. Bothe (1929) datang ke Bayat mengidentifikasi batuan dasar yang ada disana dengan mengamati fosil didalam fregmen konglomerat menunjukan umur kapur. Daerah perbukitan jiwo dibagi menjadi dua yaitu Jiwo Barat dan Jiwo Timur. Antara Jiwo Barat dan Jiwo timur dipisahkan oleh sungai Denakeng yang memotong perbukitan tersebut.

description

fcg

Transcript of bayat

Page 1: bayat

Nama : Irzak Khoirul Huda

Jurusan : Teknik Geologi B

Angkatan : 2012

Geologi Regional Bayat

Pendahuluan

Perbukitan Jiwo merupakan nama lain dari Bayat  salah satu tempat favorit untuk peneliti dibidang kebumian baik nasional maupun  internasional. Bayat, Ciletuh ,dan Luk Ulo merupakan tempat terdapat singkapan batuan yang komplek mulai dari zaman pra tersier hingga kwarter. Dimulai pada zaman kapur hingga- paleosen terjadi interaksi konvergen antara lempeng hindia-Australia dengan mikro sunda. Akibat tumbukan ini terbentukalah zona subduksi yang arahnya barat timur. Mulai jadi Ciletuh, Luk Ulo, Bayat dan Maratus di Kalimantan tenggara. Ciri terjadinya zona subduksi ialah terdapat palung di selatan pulau Jawa dan deretan gunung api sepanjang selatan pulau jawa.

            Akibat dari zona subduksi itu Bayat dijadikan laboratorium geologi karena disana terdapat singkapan yang menceriakan zaman pre tersier hingga zaman kuarter. Batuan dasar yang ada disana didominasi oleh filit yang banyak mengandung kuarsa, batuan metamorf silikat dan marmer. Bothe (1929) datang ke Bayat mengidentifikasi batuan dasar yang ada disana dengan mengamati fosil didalam fregmen konglomerat menunjukan umur kapur. Daerah perbukitan jiwo dibagi menjadi dua yaitu Jiwo Barat dan Jiwo Timur. Antara Jiwo Barat dan Jiwo timur dipisahkan oleh sungai Denakeng yang memotong perbukitan tersebut.

Zona subduksi selatan pulau jawa

Page 2: bayat

Stratigrafi Bayat

Pada zaman pre tersier di bukit Jiwo terdapat batuan yang dinamakan dengan batuan metamorft batuan ini banyak mngandung kuarsa,sekis dan marmer. Batuan ini mendiami di perbukitan Jiwo barat didaerah gunung Sari,Gunung Buda. Sementara itu di daerah Jiwo Timur batuan ini ada di gunung Lanang dan gunung Semanggu.

Hari berganti hari tahun berganti tahun diatas batuan metamorf tersebut terdapat batuan sedimen. Pada  zaman paleogen batuan sedimen mengendap diatas batuan metamorf. Ada dua sedimen diatas batuan metamorf namun posisinya tidak selaras.Batuan itu ialah batuan karbonat yang mengandung foraminifera dan batuan klastik. Dan akhirnya bothe menamakan batuan bagian atas dengan Gamping dan bagian bawah dinamakan dengan Wungkal maka dua batuan ini dinamakan dengan formasi wungkal-gamping. Selain batuan metamorf dan batuan sedimen di bukit Jiwo juga terdapat batuan yang sangat kuat yaitu batuan beku. Karena semakin ketas suhunya semakin turun maka batuan itu akan menjadi padat yang dinamakan batuan intrusi (basalt dan gabro). Karena kekuatanya batuan ini bisa menerobos batuan pretersier filit dan formasi Wangkul-Gamping.

Basalt grabro ini menerobos dalam bentuk dike. Pak soeria Atmadja(1991) memperkirakan umur batuan ini 34 juta tahun yang lalu atau pada kala oligosen.Singkapan tentang pernah adanya gabro ini ada di dusun Bendungan, Gunung Pendul dan selatan gunung Temas.

Pada kala oligosen terjadi kenaikan dan penurunan muka air laut. daerah bukit jiwo mulai tererosi sehingga mengakibatkan penurunan daratan. Kemudian disusul dengan proses transgresi dan menghasilkan endapan batu gamping dapa kala Miosen tengah.. endapaan batu gamping ini dinamakan dengan formasi Oyo-Wonosari… singkapan formasi Oyo dan wonosari terdapat di Gunung Temas. Batu Gamping dari formasi Oyo ini tidak terpengaruh oleh intrusi basalt.

Diatas endapan sedimen terdapat endapan kuarter yang mengalami proses pelapukan hingga saat ini. Pengendapan kuarter diawali oleh breksi lahar, endapat fluvo-vulkanik merapi dan endapan lempung dari lingkungan rawa.

 

Page 3: bayat

Bayat bukan merupakan kelompok dari Lok Ulo,Ciletuh dan Maratus

Bayat tidak termasuk dalam kelompok Ciletuh, Luk Ulo dan Maratus. Karena karakter Bayat berbeda dengan ketiga daerah tersebut. Alasan yang membedakan atara bayat dengan daerah Luk Ulo ialah (1) tidak ada melange,(2) tidak ada kelompok batuan ofilofit,(3)tidak ada batuan metamorf yang terbentuk pada zona subduksi (4) endapan batuan diatas batuan tua bukan merupakan longsoran.