BAWASLU PROVINSI JAWA TIMUR -...
Transcript of BAWASLU PROVINSI JAWA TIMUR -...
BAWASLU PROVINSI JAWA TIMUR
MUH. IKHWANNUDINALFIANTO, S.Ag
DIVISI PENANGANAN PELANGGARANBAWASLU PROVINSI JAWA TIMUR
TUGAS : • Mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu • Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu • Memantau atas pelaksanaan tindak lanjut penanganan
pelanggaran pidana Pemilu oleh instansi yang berwenang; • Mengawasi atas pelaksanaan putusan pelanggaran Pemilu;
WEWENANG : • Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu; • Mengkaji laporan , temuan, dan merekomendasikan; • Menyelesaikan sengketa Pemilu.
1. PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN• Pelanggaran yang meliputi TATA CARA , PROSEDUR, DAN MEKANISME yang
berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilihan dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan.
2. PELANGGARAN KODE ETIK • Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum: selanjutnya disebut Kode Etik, adalah
satu kesatuan landasan NORMA MORAL, ETIS DAN FILOSOFIS yang menjadi pedoman bagi perilaku penyelenggara pemilihan umum yang diwajibkan, dilarang, patut atau tidak patut dilakukan dalam semua tindakan dan ucapan.
3. PELANGGARAN PIDANA PEMILU • Tindak pidana Pemilihan merupakan pelanggaran atau kejahatan terhadap
ketentuan Pemilihan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang;
JENIS-JENIS PELANGGARAN PEMILU :
• Ayat 1 Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS, menerima laporan pelanggaran Pemilihan pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan. • Ayat 2 SUMBER LAPORAN :
1) Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih; 2) pemantau Pemilihan; 3) peserta Pemilihan.
• Ayat 3,4,5 SYARAT LAPORAN : Disampaikan secara tertulis dengan mencantumkan : 1) Nama dan Alamat Pelapor, 2) Pihak Terlapor, 3) Waktu dan Tempat Kejadian Perkara dan 4) Uraian Kejadian.
-) DALUWARSA : Laporan Pelanggaran disampaikan paling lama 7 (Tujuh) hari sejak diketahui dan/atau ditemukannya pelanggaran Pemilihan. -) TINDAKLANJUT LAPORAN : 3 (Tiga) Hari setelah laporan diterima Ayat 6 Dalam hal diperlukan, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS dapat meminta keterangan tambahan dari pelapor dalam waktu paling lama 2 (dua) hari.
PASAL 134 UU NO 10 TAHUN 2016
1) TEMUAN : adalah HASIL PENGAWASAN Pengawas Pemilu yang mengandung dugaan pelanggaran Pemilu.
2) LAPORAN : adalah laporan yang disampaikan secara tertulis oleh PELAPOR KEPADA PENGAWAS PEMILU tentang dugaan terjadinya pelanggaran.
3) TEMUAN/LAPORAN TINDAK PIDANA : Temuan/Laporan dugaan tindak pidana pemilihan yang diterima Pengawas Pemilihan dalam 1X24 Jam dibahas dalam forum Sentra Gakkumdu. Temuan/ Laporan dugaan tindak pidana Pemilihan diteruskan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia paling lama 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam sejak diputuskanoleh Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota, dan/atau Panwas Kecamatan.
TEMUAN, LAPORAN DAN PENERUSANNYA
ISI LAPORAN • Laporan yang disampaikan berisi: Nama dan alamat pelapor, Pihak terlapor, Waktu dan tempat kejadian perkara, dan Uraian kejadian SYARAT FORMIL DAN MATERIAL LAPORAN
• Syarat formal Laporan : 1) Pihak-Pihak Yang berhak melaporakan 2) Waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan batas waktu; dan 3) Keabsahan laporan dugaan pelanggaran dan/atau tindak pidana pemilihan yang meliputi:
a) Kesesuain tanda tangan dalam formulir laporan dengan kartu identitas; b) Tanggal dan waktu pelaporan.
• Syarat Material Laporan dugaan pelanggaran dan/atau tindak pidana pemilihan:1) Identitas pelapor; 2) Nama dan alamat terlapor; 3) Peristiwa dan uraian kejadian; 4) Waktu dan tempat peristiwa terjadi; 5) Saksi-saksi yang mengetahui peristiwa terjadi; dan 6) Barang bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui.
TEMUAN, LAPORAN DAN PENERUSANNYA
PERBAWASLU 14 TAHUN 2017
PELAPOR7 hari sejak diketahui dan/atau ditemukan1) WNI Yang memiliki Hak Pilih2) Pemantau3) Peserta Pemilu
BAWASLUPANWAS KAB./KOTA
SENTRA GAKKUMDU
1) Pengawas Pemilu2) Penyidik3) Jaksa
5HARI
ADMIN
PIDANA
K P U
POLISI J P U
SANKSI ADMIN
P-193 hari + Perbaikan 3 hari
SIDIK (14 hari) TUNTUT (5 hari)
S A N K S ISIDANG (7 hari)3 hari setelah
Putusan di PN
BANDING(7 hari)
Potensi Pelanggaran banyak terjadipada masa setelah TahapanPenetapan Pasangan Calon. Pelanggaran tersebut banyakdilakukan baik oleh masing-masingtim sukses maupun pasangan calonitu sendiri. Ada 18 (delapan belas) Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang digelar di JawaTimur.
1. Kabupaten Lumajang
2. Kabupaten Bondowoso
3. Kabupaten Probolinggo
4. Kabupaten Pasuruan
5. Kabupaten Nganjuk
6. Kabupaten Jombang
7. Kabupaten Madiun
8. Kabupaten Magetan
9. Kabupaten Tulungagung
10.Kabupaten Bojonegoro
11.Kabupaten Bangkalan
12.Kabupaten Sampang
13.Kabupaten Pamekasan
14.Kota Probolinggo
15.Kota Malang
16.Kota Kediri
17.Kota Madiun
18.Kota Mojokerto
TAHAPAN KAMPANYE
(09 Februari s/d 23 Juni 2018)
1. Masih banyaknya Alat Peraga Kampanye (APK) yang banyak tersebardan belum dibersihkan, bahkan sehari menjelang hari H, banyakoknum menempelkan poster, sticker, dan lainnya di dekat lokasi TPS atau jalan maupun akses menuju TPS. Hampir tersebar di semuawilayah Kabupaten/Kota yang melakasanakan Pemilihan KepalaDaerah.
2. Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan dalih kegiatan tertentumengajak warga untuk mengarahkan pemilih memilih pasangan calontertentu, bahkan tidak sedikit mengintimidasi.
3. Beberapa potensi pelanggaran di masa Kampanye hingga masa tenangantara lain aktivitas Black Campaign (kampanye hitam), praktikpolitik uang (money politik) dan yang paling berbahaya dan masukranah pidana adalah politisasi SARA.
4. Black campaign melalui media sosial seperti whatsapp, facebook, twitter, dan Instagram untuk menjatuhkan salah satu pasangan calondengan isu yang tidak benar atau dibuat-buat.
TAHAPAN MASA
TENANG (24 s/d 26 Juni
2018)
1. Pembagian sembako dan sejumlah uang atau media barang yang tertempel gambar dan nomor urut paslon.
2. penimbunan surat undangan pemilih atau formulir C6. Tujuannyaadalah untuk membingungkan pemilih lokasi dimana tempat memilih, membuat pemilih kehilangan hak pilihnya, dan membuka peluangmasuknya “pemilih siluman”.
3. intimidasi berbentuk hasutan kebencian atau SARA sangat kuat dalamPilkada Serentak kali ini. Kegiatan-Kegiatan keagamaan yang kemungkinan disusupi visi dan misi Paslon, karena dalam masa tenangkegiatan keagamaan bukan kategori yang dilarang oleh pihakberwenang.
1. Ketidakpahaman dan kelalaian serta keberpihakan pihakpenyelenggara tingkat bawah, yakni KPPS dalam proses pelaksanaanpemungutan suara di tingkat TPS.
2. Potensi konflik di tingkat TPS ketika ada pemilih yang memenuhisyarat memilih akan tetapi tidak dapat memilih, seperti cotohnyayakni : pemilih yang belum terdaftar di DPT namun memiliki E-KTP, atau pindah domisili, dan lain-lain.
TAHAPAN PEMUNGUTAN
SUARA(27 Juni 2018)
TAHAPAN PASCA
PEMUNGUTAN SUARA (setelah
27 Juni 2018)
1. Potensi konflik pasca pemungutan suara. Di beberapa daerah rawansudah terjadi konflik antar tim sukses dan pendukung masing-masingPasangan Calon. Pengkondisian konflik terbuka Paslon danpendukungnya yang tidak siap kalah harus segera diantisipasi.
2. pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sengaja oleh pihak paslonlawan dengan tujuan untuk menjatuhkan rivalnya sebagaipengkondisian pragugatan.
3. Gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MK Pasca Pemungutan Suara.
PILBUP/WALIPILGUBPEMILIHAN
GUBERNUR
25,7 %
PEMILIHAN BUPATI/WALIKOTA
74,2%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Pilbup/WaliPilgub
39.2%
60.8%
90.3%
9.7%
91%
9%
92.3%
7.7%
REKAP JUMLAH PELANGGARAN PADA PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA TAHUN 2018
No. KAB/KOTA
JENIS PELANGGARAN
KETERANGANADM. PIDANA KODE ETIK HUKUM
LAINNYA JML
PILGUBPIL
BUP/ WALI
PILGUBPIL
BUP/ WALI
PILGUBPIL
BUP/ WALI
PILGUBPIL
BUP/ WALI
PILGUBPIL
BUP/ WALI
PROVINSI 3 1
1) Iklan Radar Paslon 1 2) Laporan kyai Kampung3) Laporan Ijasah Gus Ipul4) Instagram Setiajit Fatah Yasin
1 Kab. Bangkalan 5 1 2 2 1 2 92 Kab. Banyuwangi 1 1 03 Kab. Blitar 0 04 Kab. Bojonegoro 1 29 4 4 6 1 435 Kab. Bondowoso 4 1 1 0 66 Kab. Gresik 2 2 07 Kab. Jember 0 08 Kab. Jombang 16 2 9 0 279 Kab. Kediri 3 1 1 510 Kab. Lamongan 3 1 4 011 Kab. Lumajang 1 9 2 3 1 1 1512 Kab. Madiun 4 5 12 0 2113 Kab. Magetan 2 7 3 0 1214 Kab. Malang 1 1 015 Kab. Mojokerto 0 0
No. KAB/KOTA
JENIS PELANGGARAN
KETERANGANADM. PIDANA KODE ETIK HUKUM
LAINNYA JML
PIL GUB
PIL BUP/ WALI
PIL GUB
PIL BUP/ WALI
PIL GUB
PIL BUP/ WALI
PIL GUB
PIL BUP/ WALI
PIL GUB
PIL BUP/ WALI
16 Kab. Nganjuk 2 5 0 717 Kab. Ngawi 5 1 6 018 Kab. Pacitan 2 2 019 Kab. Pamekasan 4 1 3 0 820 Kab. Pasuruan 1 3 1 1 1 521 Kab. Ponorogo 1 1 022 Kab. Probolinggo 1 14 7 4 1 2523 Kab. Sampang 5 2 25 0 3224 Kab. Sidoarjo 1 1 025 Kab. Situbondo 5 5 026 Kab. Sumenep 21 21 027 Kab. Trenggalek 9 4 13 028 Kab. Tuban 0 029 Kab. Tulungagung 1 1 2 0 430 Kota Batu 5 5 031 Kota Blitar 11 1 12 032 Kota Kediri 2 0 233 Kota Madiun 3 1 0 434 Kota Malang 1 1 2 0 435 Kota Mojokerto 15 3 7 0 2536 Kota Pasuruan 1 1 037 Kota Probolinggo 2 4 4 0 1038 Kota Surabaya 4 4 0
JUMLAH 66 50 1 16 1 5 5 55 73 126JUMLAH SELURUH 116 17 6 60 349