Bauksit

6
Bauksit Bauksit merupakan biji utama alumunium yang terdiri dari alumunium hidroksida dan alumunium oksida. Bauksit ini pertama di temukan di tahun 1821 di les baux, oleh karena itu penamaannya adalah bauxite atau bauksit. Mineral bauksit merupakan mineral yang tersusun dari mineral anorganik dimana merupakan senyawa kimia yang terbentuk secara alami. Fungsi Bauksit Untuk membuat alumunium dari bauksit ini biasanya menggunakan 2 tahap, proses bayer dan proses hall-heroult. Pembentukan biji bauksit ini terjadi di daerah tropis dan subtropics, karena daerah tersebut mendukung adanya proses pelapukan. Bauksit sering ditemukan dalam lapisan datar dan tidak terlalu dalam. Lebih mudah di jumpai di hutan biomas. Oleh sebab itu penambangannya sering mengorbankan untuk merusak hutan, padahal manfaat hutan sangat vital juga untuk manusia. Karakteristik Bauksit Warna bauksit jika dilihat dengan mata telanjang, mineral bauksit berwarna coklat orange kekuning-kuningan. Tetapi, jika dilihat dengan menggunakan mikroskop akan nampak adanya Kristal berwarna kehitaman. Bagaimana dengan sifat Bauksit? bauksit termasuk sangat lunak dengan angka kekerasan 1-3 skala mohs. Selain itu juga relative ringan dengan berat jenis 2,3-2,7. Bauksit mudah patah dan tidak dapat larut dalam air serta tidak akan terbakar. Daerah Penghasil Bauksit Bauksit mudah di temukan di daerah-daerah tropis yang dekat dengan garis khatulistiwa. Di Indonesia sendiri, potensi dan cadangan dari endapan bauksit ini cukup melimpah. Terdapat di Sumatra Utara kota Pinang, di Riau terdapat di pulau bulan dan pulau bintan, untuk daerah Kalimantan Barat terdapat di Sandai, tayang Mebukung, balai berkuah, Pantus, Kndawangan, Munggu besar, terakhir di propinsi Bangka Belitung bisa di temui di daerah Sigembir. Namun sampai saat ini proses

description

bauksit

Transcript of Bauksit

Page 1: Bauksit

Bauksit

Bauksit merupakan biji utama alumunium yang terdiri dari alumunium hidroksida dan alumunium oksida. Bauksit ini pertama di temukan di tahun 1821 di les baux, oleh karena itu penamaannya adalah bauxite atau bauksit. Mineral bauksit merupakan mineral yang tersusun dari mineral anorganik dimana merupakan senyawa kimia yang terbentuk secara alami.

Fungsi Bauksit

Untuk membuat alumunium dari bauksit ini biasanya menggunakan 2 tahap, proses bayer dan proses hall-heroult. Pembentukan biji bauksit ini terjadi di daerah tropis dan subtropics, karena daerah tersebut mendukung adanya proses pelapukan. Bauksit sering ditemukan dalam lapisan datar dan tidak terlalu dalam. Lebih mudah di jumpai di hutan biomas. Oleh sebab itu penambangannya sering mengorbankan untuk merusak hutan, padahal manfaat hutan sangat vital juga untuk manusia.

Karakteristik Bauksit

Warna bauksit jika dilihat dengan mata telanjang, mineral bauksit berwarna coklat orange kekuning-kuningan. Tetapi,  jika dilihat dengan menggunakan mikroskop akan nampak adanya Kristal berwarna kehitaman.

Bagaimana dengan sifat Bauksit? bauksit termasuk sangat lunak dengan angka kekerasan 1-3 skala mohs. Selain itu juga relative ringan dengan berat jenis 2,3-2,7. Bauksit mudah patah dan tidak dapat larut dalam air serta tidak akan terbakar.

Daerah Penghasil Bauksit

Bauksit mudah di temukan di daerah-daerah tropis yang dekat dengan garis khatulistiwa. Di Indonesia sendiri, potensi dan cadangan dari endapan bauksit ini cukup melimpah. Terdapat di Sumatra Utara kota Pinang, di Riau terdapat di pulau bulan dan pulau bintan, untuk daerah Kalimantan Barat terdapat di Sandai, tayang Mebukung, balai berkuah, Pantus, Kndawangan, Munggu besar, terakhir di propinsi Bangka Belitung bisa di temui di daerah Sigembir. Namun sampai saat ini proses penambangan bauksit di Pulau Bintan merupakan satu-satunya penambangan yang terbesar di Indonesia.

Agar biji bauksit dapat dimanfaatkan, pada proses penambangan membutuhkan proses yang cukup panjang dan sulit. Setelah “babat alas”, tanah yang menjadi titik tambang bauksit di gali dan setelah ditemukan bauksit lalu di lakukan proses pencucian. Pencucuian tersebut dilakukan agar biji bauksit terpisah dari kototoran-kotorn yang tidak di butuhkan.

Pemecahan biji bauksit dalam proses penambangan sejauh ini menggunakan 4 cara. Diantaanya adalah cara asam, cara basa, sintering dengan deville-pechiney, dan dengan proses elektolisa.

Lalu Apa manfaat bauksit bagi kehidupan kita? Bauksit merupakan batuan alam yang di ciptakan tuhan untuk turut membantu kehidupan manusia. Berikut manfaat Bauksit bagi kehidupan sehari-hari.

Pemanfaatan aluminium

Page 2: Bauksit

Utamanya biji bauksit akan di lelehkan dan kemudian di olah untuk menjadi alumunium. Proses tersebut memakan proses yang panjang dan memerlukan tenaga listrik yang banyak sekali. Sejauh ini Negara yang memproses pengolahan bauksit menjadi alumunium adalah Australia. Negeri kanguru tersebut menjadi produsen bauksit dan alumina terbesar di dunia.

BauksitThu, Jan 02, 2014

Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah bijih utama aluminium terdiri dari hydrous aluminium oksida dan aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH) 3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH), bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah liat kaolinit dan sejumlah kecil anatase Tio 2 . Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%, TiO2 >3%,dan H2O 14 – 36%.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre Berthier pemberian nama sama dengan nama desa tempat dimana Bauksit pertamakali ditemukan, Les Baux di bagian selatan Perancis.

Pembentukan bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dimana kondisi yang menunjang pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan bebas atau sedikit sekali mengandung kadar kuarsa (SiO2). Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin) berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi kemudian proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar dan tidak terlalu dalam. Biasanya banyak terdapat di hutan biomas, oleh karena itu penambangannya biasanya merusak hutan.

Potensi dan cadangan endapan bauksit di Indonesia terdapat di:

Sumatera utara : Kota Pinang (kandungan Al2O3 = 15,05 – 58,10%). Riau : P.Bulan, P.Bintan (kandungan SiO2 = 4,9%, Fe2O3 = 10,2%, TiO2 = 0,8%,

Page 3: Bauksit

Al2O3 = 54,4%), P.Lobang (kepulauan Riau), P.Kijang (kandungan SiO2 = 2,5%, Fe2O3 = 2,5%, TiO2 = 0,25%, Al2O3 = 61,5%, H2O = 33%),merupakan akhir pelapukan lateritic setempat, selain ditempat tersebut terdapat juga diwilayah lain yaitu, Galang, Wacokek, Tanah Merah,dan daerah searang.

Kalimantan Barat : Tayan Menukung, Sandai, Pantus, Balai Berkuah, Kendawangan dan Munggu Besar.

Bangka Belitung : Sigembir.

Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land clearing dan kemudian diikuti dengan pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi pencucian.

Bijih bauksit tersebut kemudian dicuci dan dipisahkan dari unsur lain yang tidak diinginkan. Pencucian dapat dilakukan dengan semprotan air berkekuatan tinggi (water jet) diikuti penyaringan (screening). Disamping itu dapat sekaligus dilakukan proses pemecahan (size reduction) dengan menggunakan jaw crusher.

Cara-cara Pencucian:

A. Cara Asam (H2SO4)Hanya dilakukan untuk pembuatan Al2(SO4)3 untuk proses pengolahan air minum dan pabrik kertas.

Reaksi dapat dipercepat dengan menaikkan temperatur sampai 180 C (Autoclaving) KalsinasiCocok untuk lowgrade Al2O3 tetapi high SiO2 yang tidak cocok dikerjakan

dengan cara basa. Hasil Basic-Al-Sulfat dikalsinansi menjadi Al2O3, kelemahan cara ini adalah

Fe2O3ikut larut.

B. Cara Basa (NaOH), Proses Bayers (Th 1888)The Bayer Proses adalah suatu cara untuk memurnikan Bauksit untuk memperoleh Alumina (Aluminium Oxide). Persamaan Kimianya:

Al2O3 + 2 NaOH + 3 H2O → 2 NaAl(OH)4

Page 4: Bauksit

Proses ini melarutkan kotoran (termasuk Silica) dengan cairan panas Sodium Hydroxide, NaOH pada 175º C dengan tekanan tinggi. Hasil pencucian berupa lumpur merah kemudian disaring lagi dengan

menggunakan saringan pasir dan kemudian didinginkan. Larutan Alkaline kemudian ditambahkan disertai Carbon Dioxide. Proses ini menghasilkan endapan yang mengandung sekitar 30%-54% Alumunium Oxide dan sisanya berupa beberaja jenis besi dan Titanium. Aluminium Oxide harus dimurnikan lagi untuk memperoleh Aluminium murni.

Ada 2 macam produk alumina yang bisa dihasilkan yaitu Smelter Grade Alumina (SGA) dan Chemical Grade Alumina (CGA). 90% pengolahan bijih bauksit di dunia ini dilakukan untuk menghasilkan Smelter Grade Alumina yang bisa dilanjutkan untuk menghasilkan Al murni. Berikut block diagram pengolahan bauksit melalui proses SGA:

Untuk Bauksit yang mempunyai kadar silika lebih dari 10%, proses ini menjadi kurang dimungkinkan dikarenakan Sodium Alumunium Silika yang terbentuk. Alternatif nya adalah Proses "Hall–Héroult".

C. Cara Sintering dengan Na2CO3 (Deville-Pechiney)Sintering dilakukan dalam Rotary Kiln 1000 C selama 2-4 jam, cocok untuk bijih dengan high Fe2O3 dan SiO2.Reaksi-reaksi:Al2O3 + Na2CO3 = NaAlO2 + CO2(g)Fe2O3 + Na2CO3 = Na2O∙Fe2O3 + CO2(g)TiO2 + Na2CO3 = Na2O∙TiO2 + CO2(g)SiO2 + Na2CO3 = Na2O∙SiO2 + CO2(g)

D. Dengan proses elektolisa/ electrolysisAluminium oxide dilarutkan dalam cairan Kriolit (cryolite) yang kemudian di didihkan menjadi metal murni. Suhu pendidihan pada umunya adalah 950 sampai dengan 980 °C. Aluminium oxide yang dihasilkan berupa pasir putih halus.

Page 5: Bauksit

Bahan utamanya adalah bauksit yang mengandung aluminium oksida. pada katoda terjadi reaksi reduksi, ion aluminium (yang terikat dalam aluminium oksida) menerima electron

menjadi atom aluminium,4 Al(3+) + 12 e(1-) ————–> 4 Alpada anoda terjadi reaksi oksidasi, dimana ion-ion oksida melepaskan elektron menghasilkan gas oksigen.6 O(2-) ——————> 3 O2 + 12 e(1-)logam aluminium terdeposit di keping katoda dan keluar melalui saluran yang telah disediakan