BATUAN VOLKANIKLASTIK

13
BATUAN VOLKANIKLASTIK Muhammad Noor Elvan (H1F012002) Yazid Saputra (H1F012003) Erizky Ade Kurniawan (H1F012005) Dimas Agustin Sumirat (H1F012006) Shisil Fitriana (H1F012013) Alfin Adil Aziz (H1F012017) Luthfi Adi Prasetyo (H1F012018)

description

BATUAN VOLKANIKLASTIK

Transcript of BATUAN VOLKANIKLASTIK

BATUAN VOLKANIKLASTIKMuhammad Noor Elvan (H1F012002)

Yazid Saputra (H1F012003)

Erizky Ade Kurniawan (H1F012005)

Dimas Agustin Sumirat (H1F012006)

Shisil Fitriana (H1F012013)

Alfin Adil Aziz (H1F012017)

Luthfi Adi Prasetyo (H1F012018)

DEFINISI BATUAN VOLKANIKLASTIK

Menurut william (1982) batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda, dimana material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi (“rewarking”) oleh air atau es.

Magma yang merupakan lelehan panas, pijar, dan relatif encer, dapat bergerak dan menerobos ke permukaan bumi melalui rongga-rongga yang terbentuk oleh proses tektonik (bidang sesar). Selain berupa padatan, magma juga mengandung uap air dan gas yang bervariasi komposisinya. Kalau magma tersebut encer dan bertekanan tinggi, maka akan terjadi letusan gunung api. Sumbat kepundan akan hancur dan terlempar ke sekitarnya dan bersamaan dengan itu sebagian magma panas juga akan terlempar ke udara. Akibat dari letusan tersebut terjadi proses pendinginan yang cepat, sehingga magma akan membeku dengan cepat dan membentuk tufa atau abu halus, lapili dan bom (berupa batuapung dengan rongga-rongga gas). Material yang halus (tufa) akan terlempar jauh dan terbawa angin ke tempat yang lebih jauh, sedangkan bom, lapili, dan gelas, dan material-material lain yang berukuran pasir dan kerikil akan jatuh di sekitar puncak gunung.

PROSES DAN STRUKTUR SEDIMEN KHAS BATUAN VOLKANIKLASTIK

Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits)

Dihasilkan dari letusan eksplosif yang melemparkan material-material vulkanik dari lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api. Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi, sebaran mengikuti topografi, pemilahannya baik, struktur gradded bedding normal & reverse, komposisi pumis, scoria, abu, sedikit lapili dan fragmen litik, komposisi pumis lebih besar daripada litik.

Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits)

Dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik fluida (gas atau cairan yang panas) yang dihasilkan oleh erupsi volkanik, material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api.

Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik dan butiran litik yang padat, yang semakin berkurang menjauhi pusat erupsi, sortasi buruk dan butiran menyudut, sebaran tidak merata dan menebal di bagian lembah.

Contoh struktur sedimen piroklastik jatuhan

Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits)

Pergerakan lateral material- material piroklastik (low concentration volcanic particles,gases,andwater;rasio partikel : gas rendah; konsentrasi partikel relatif rendah) yang mengalir dalam turbulent gas yang panas. Pyroclastic surge dibentuk langsung dari erupsi explosif phreatomagmatic dan phreatic (base surge) dan dalam asosiasi dengan erupsi dan emplacement pyroclastic flow (ash cloud surge & ground surge).

Karekteristiknya, endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes, laminasi planar, struktur anti dunes dan pind and swell, endapan sedikit menebal di bagian topografi rendah dan menipis pada topografi tinggi, terakumulasi dekat vent.

Secara keseluruhan bentuk dari endapan piroklastik apabila terdapat dalam sebuah morfologi dapat digambarkan seperti berikut:

CONTOH STRATIGRAFI BATUAN VOLKANIK KLASTIK

Basement

Pada daerah Jawa Timur tidak ditemukan adanya batuan Basement, batuan basement ini ditemukan tersingkap pada bagian barat Jawa Timur yaitu di Kompleks Basement Karangsambung dan Bukit Jiwo ( Gambar 2). Batuan yang tersingkap terdiri atas ofiolite dan potongan busur kepulauan (Smyth dkk. (2005).

Sistem Pertama

Sedimentasi ini berasal pada saat umur Awal Kenozoikum, endapan ini berstruktur angular unconformity dengan basement. Sedimen pada sistem ini terdiri atas konglomerat fluvial. Di atasnya terdapat sekuen trangresif dari batubara, konglomerat, lempung, dan pasir kuarsa dari Formasi Nangulan yang berumur Eosen Tengah (Lelono 2000 , dalam Smyth dkk. 2005).

Pada bagian atas sistem ini terdapat unconformity ini dapat diinterpretasi terjadi akibat dari penurunan muka air laut. Sedimentasinya memiliki orientasi perlapisan yang hampir sama, dengan tidak adanya kegiatan deformasi

Sistem Ke-Dua

Pada sistem ini endapan yang ditemukan berupa hasil dari vulkanik primer berumur oligo – miosen yang menutupi sebagian zona Pegunungan Selatan. Pada saat ini terjadi aktivitas vulkanik yang sangat intensif , eksplosif dan bertipe Plinian (Smyth dkk., 2005).

Sistem ini dan vulkanik aktifitas terekam sebagai vulkanisme dengan umur pendek dan mungkin terjadi letusan besar (Smyth dkk. 2005).

Sistem Ke-Tiga

Sedimen sistem ini sekitar 500 m terekam sebagai pengerosian sistem ke – dua dan peningkatan endapan karbonat. Terumbu berkembang sangat baik dan terjadi penurunan aktifitas vulkani secara besar , sehingga mengakibatkan kematian aktifitas vulkanik.