Batuan Sedimen Non Klastik

download Batuan Sedimen Non Klastik

of 6

description

dfdsfdsfdsgfdsgfdg

Transcript of Batuan Sedimen Non Klastik

Batuan sedimen non klastik

a. Batuan KarbonatBatuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan (lebih dari 50%), terdiri dari mineral-mineral atau garam-garam karbonat, yang dalam prakteknya secara umum meliputi batugamping dan dolomit. Merupakan batuan sedimen non klastik yang paling melimpah di alam. Batuan ini berkomposisi utama berupa kalsium karbonat (CaCO3) yang berasal dari proses kimiawi bersama-sama dengan biologis. Banyak tumbuhan dan binatang invertebrata mengeluarkan CaCO3 dari air dalam proses kehidupannya dan mengggunakan garam yang sama untuk membangun sarang dan bagian kerangkanya. Bila organisme tersebut mati, kerangkanya akan terakumulasi di dasar lautan. Dalam waktu yang sangat lama, akumulasi kerang tersebut akan membentuk lapisan karbonat dengan tekstur terdiri dari kerang atau pecahan kerang. Type batugamping ini terutama disusun oleh skeletal atau rombakan skeletal dan bisa mencapai ketebalan lebih dari 100 meter, dan bisa mempunyai penyebaran horizontal / lateral sangat luas (riubuan km2). Proses pembentukannya dapat terjadi secara insitu berasal dari larutan yang mengalami larutan yang mengalami proses kimia maupun biokimia, dimana organisme turut berperan. Selain itu juga dapat terjadi rombakan yang mengalami transportasi secara mekanik dan diendapkan di tempat lain sehingga terjadi proses diagenesa batuan karbonat lain. Seluruh proses tersebut belangsung pada lingungan air laut dari detritus asal darat.

batugamping klastik adalah batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detrital batugamping asal o Kalsilutitmerupakan batuan karbonat klastik yang didominasi oleh detritus karbonat dengan ukuran butir berukuran lempung < 1/16 mm o Kalkarenitmerupakan batuan karbonat klastik yang didominasi oleh detritus karbonat dengan ukuran butir berukuran pasir1/16 2 mm o Kalsiruditmerupakan batuan karbonat klastik yang didominasi oleh detritus karbonat dengan ukuran butir berukuran > 2 mm

batugamping non klastik adalah batugamping yang terbentuk dri proses-proses kimiawi maupun organisme, umumnya bersifat mono mineral Biostrome : merupakan batugamping nonklastik yang pembentukanya dari hasil proses biokimia dan juga merupakan hasil timbunan tubuh atau kerangka plankton dan nekton yang sudah mati, biasanya berlapis dan berseling dengan kalsilutit Bioherm : merupakan batugamping nonklastik yang pembentukannya dari hasil proses biokimia. Selain itu biasanya terdiri dari bentuk-bentuk bentonik masif dan berbentuk lensa yang dikelilingi oleh sedimen klastik Travertin : merupakan batugamping nonklastik yang pembentukanya dari hasil proses larutan Kimia dengan komposisi penyusun utama berupa Kalsit (CaCO3) Chalk : Batugamping skeletal, dimana skeletal fragmennya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop, komposisi penyusun utama berupa CaCO3 dengan tekstur berupa cangkang organisme mikroskopik

b. Batuan sedimen kimiawiMerupakan batuan sedimen yang terbentuk karena proses penguapan, konsentrasi dan pengendapan dari laruitan yang telah jenuh dan biasanya tersusun dari kristal-kristal gypsum, garam dapur (halite), anhidrit dll. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik

ChertChert atau sering disebut batu rijang mempunyai bentuk bedded dan nodular. Chert dengan bentuk bedded biasanya ditemukan pada daerah laut dalam dan berasosiasi dengan radiolaria dan lava bantal. Sedangkan chert dengan bentuk nodular biasa ditemukan pada batugamping yang terbentuk oleh proses diagenesa berupa penggantian (replacement) GypsumGypsum terbentuk oleh proses evaporasi yang dapat sebagai indikator penting paleo-iklim dan paleo-geografi. Gypsum mempunyai bentuk nodular dengan tekstur chicken-wire. Terbentuknya gypsum terjadi karena material sedimen yang diendapkan di laut, biasanya berukuran lempung, kemudian lempung itu akan melepaskan ion-ion O2- dan kemudian ditangkap oleh unsur Ca2+ dan senyawa SO42-. Unsur-unsur tersebut berikatan membentuk senyawa CaSO4.2H2O yang disebut dengan gypsum IronstoneIronstone biasanya merupakan Oolitik dan Ooids yang dapat terdiri dari hematit, Geothite, magnetit dan chamosit. Ironstone ini biasanya diendapkan pada lingkungan deposisional dan kadang terdapat fosil yang mengindikasikan daerah dengan kondisi hiposalin DolomitTerbentuk karena adanya pergantian batugamping. Proses yang terjadi dapat berlangsung secara cepat setelah proses deposisi pada daerah intertidal tinggi, dataran supratidal. DedolomitesAdalah batuan yang komposisi mineralnya berupa dolomit (calcium Magnesium Carbonate = CaMg(CO3)2. Batuan ini mirip dengan batugamping dalam hal tekstur, struktur dan cara terdapatnya. Batuan ini bisa berasal dari presipitasi langsung air laut, tetapi kebanyakan berasal dari substitusi calcium oleh magnesium pada batugamping

HaliteHalite terbentuk oleh prespitasi langsung dari danau yang kadar garamnya tinggi atau pada teluk disepanjang pantai lautan

3. Batuan Sedimen Sapropelite a. AntrasitBatuan mempunyai warna hitam, Struktur masif dengan tekstur nonklastik, ukuran butir mikrokristalin ( < 0,01 mm ), keseragaman kristal seragam, hubungan antar kristal anhedra euhedra. Batuan tersusun oleh Carbon ( material organik ), berwarna hitam, kelimpahan dominan, ukuran butir mikrokristalin ( < 0,01 mm )

b. Batubara muda (Lignit)Batuan mempunyai warna hitam, struktur brittle, dengan tekstur bioklastik, ukuran butir pasir ( 1/16 2 mm ), bentuk butir angular, sortasi baik, kemas tertutup. Batuan tersusun oleh material-material organik, Berwarna hitam, ukuran butir pasir ( 1/16 2 mm ), kelimpahan melimpahTabel . Deskripsi Batuan SedimenSEDIMEN KLASTIKSEDIMEN NONKLASTIK

1. Ciri Perlapisan Fosil tidak utuh Fragmen butiran Monomineralik Fosil utuh

2. Struktur Perlapisan Laminasi (perlapisan < 1mm) Crossbedding Graded bedding Masif Fosiliferous

3. Tekstur Ukuran butir Sortasi Roundness Amorf Kristalin

4. Komposisi Fragmen Matrik Semen Monomineralik

5. Contoh Batupasir Lanau lempungPerlapisan Fosil tidak utuhFragmen butiran Rijang Batubara Batugamping terumbu Batugamping merah Batugamping kristalin