Batu Saluran Kemih

20
BAB I PEMBAHASAN A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Batu saluran kemih (urolithiasis) adalah adanya batu di traktus urinarius. (ginjal, ureter, atau kandung kemih, uretra) yang membentuk kristal; kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium. (Brunner & Suddath,2002). Batu saluran kemih atau Urolithiasis adalah adanya batu di dalam saluran kemih. (Luckman dan Sorensen) Dari dua definisi tersebut diatas saya mengambil kesimpulan bahwa batu saluran kemih adalah adanya batu di dalam saluran perkemihan yang meliputi ginjal,ureter,kandung kemih dan uretra. 2. Tanda dan gejala Manifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema. a. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria, dapat terjadi 1

description

hoho

Transcript of Batu Saluran Kemih

BAB IPEMBAHASANA. KONSEP DASAR1.PengertianBatu saluran kemih (urolithiasis) adalah adanya batu di traktus urinarius. (ginjal, ureter, atau kandung kemih, uretra) yang membentuk kristal; kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium. (Brunner & Suddath,2002). Batu saluran kemih atau Urolithiasis adalah adanya batu di dalam saluran kemih. (Luckman dan Sorensen)Dari dua definisi tersebut diatas saya mengambil kesimpulan bahwa batu saluran kemih adalah adanya batu di dalam saluran perkemihan yang meliputi ginjal,ureter,kandung kemih dan uretra.2.Tanda dan gejalaManifestasi klinis adanya batu dalam traktus urinarius tergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema.a. Ketika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi pielonefritis dan sintesis disertai menggigil, demam dan disuria, dapat terjadi iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu menyebabkan sedikit gejala, namun secara perlahan merusak unit fungsional (nefron) ginjal. Nyeri hebat dan ketidaknyamanan.b. Batu di ginjal Nyeri dalam dan terus menerus di area kontovertebral. Hematuri. Nyeri berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada wanita nyeri kebawah mendekati kandung kemih sedangkan pada pria mendekati testis. Mual dan muntah. Diare.c. Batu di ureter Nyeri menyebar kepaha dan genitalia. Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urin yang keluar. Hematuri akibat abrasi batu. Biasanya batu keluar secara spontan dengan diameter batu 0,5 1 cm.d. Batu di kandung kemih Biasanya menimbulkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuri. Jika batu menimbulkan obstruksi pada leher kandung kemih akan terjadi retensi urin.

3. EtiologiPembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease ( Proteus mirabilis ), dehidrasi, benda asing, jaringan mati (nekrosis papil) dan multifaktor. Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih, tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar.Beberapa teori pembentukan batu adalah:a. Teori NukleasiBatu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing di saluran kemih.b. Teori MatriksMatriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.c. Penghambatan KristalisasiUrine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih.

4. PatofisiologiMekanisme terbentuknya batu pada saluran kemih atau dikenal dengan urolithiasis belum diketahui secara pasti. Namun demikian ada beberapa faktor predisposisi terjadinya batu antara lain: peningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari intake cairan yang kurang serta peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau statis urin menjadikan sarang untuk pembentukan batu.Supersaturasi elemen urin seperti kalsium, fosfat dan faktor lain yang mendukung terjadinya batu meliputi: pH urin yang berubah menjadi asam, jumlah casiran urin. Masalah-masalah dengan metabolisme purin mempengaruhi pembentukan batu asam urat. pH urin juga mendukung pembentukan batu. Batu asam urat dan cyscine dapat mengendap dalam urin yang alkalin, sedangkan batu oxalat tidak dipengaruhi oleh pH urin.Imobilisasi yang lama akan menyebabkan gerakan kalsium menuju tulang akan terhambat. Peningkatan serum kalsium akan menambah cairan yang akan diekskresikan. Jika cairan masuk tidak adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini makin kompleks sehingga terjadi batu. Batu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat bervariasi. Ada batu yang kecil, ada yang besar. Batu yang kecil dapat lekuar lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin; sedangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin dan akan menimbulkan terjadinya hidronefrosis karena dilatasi ginjal.Kerusakan pada srtuktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara normal, yang mengakibatkan terjadinya penyakit gagal ginjal kronik yang dapat menyebabkan kematian.

5. Manifestasi KlinisGerakan pristaltik ureter mencoba mendorong batu ke distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang kuat dan dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut bagian depan, perut sebelah bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan. Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering kencing. Batu yang ukurannya kecil ( 2000 cc/hari.2) Hindari minuman yang mengandung tinggi kalsium( susu, air yang mengandung kapur).c. Mengubah pola makan: mengurangi makanan yang menyebabkan batu:1) Tinggi kalsium ( keju, coklat).2) Tinggi purin (ikan,unggas, daging).3) Tinggi oksalat (bayem, sledri, kopi).d. Mengurangi konsumsi obat-obatan bebas yang dapat menimbulkan batu saluran kemih.e. Memberitahu tentang tanda dan gejala komplikasi yaitu demam. Pengeluaran urin yang sedikit, nyeri pada saat BAK.f. Jelaskan teknik higiene personal yang benar.g. Libatkan keluarga dalam pengelolaan diet dan pola makan.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth (2002). Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2, EGC.Jakartta.Carpenito, Linda Juall (1995) Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan (terjemahan) PT EGC, Jakarta.Doenges,et al, (2000). Rencana Asuhan Keperawatan ( terjemahan), PT EGC, JakartaDigiulio Mary, dkk (2007). Medical Surgical Nursing Demystified. New York ChicagoSan Fransisco Lisbon London, Mexico City Milan New Delhi San Juan Seoul, Singapore Sydney Toronto.Soeparman, ( 1990), Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.Sylvia dan Lorraine ( 1999). Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi empat, buku kedua. EGC. Jakarta.1

2