Bata

10
http://khedanta.wordpress.com/2011/08/08/ukuran-jenis-dan- kualitas-batu-bata/ 20/10/2014 Ukuran, Jenis dan Kualitas Batu Bata Ukuran Batu Bata Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai ukuran dimensi bervariasi baik yang dijumpai dari hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah tangga. Untuk bangunan, ukuran standard yang biasa dipergunakan adalah : 1. Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm 2. Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum 3%, Lebar maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%. Jenis Batu Bata : 1. Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dingding dengan menggunakan morta(campuran semen) Ssebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah. Bata muka , memiliki permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna dan corak yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup d dan sebagai dekoratif. 2. Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata. Klasisifikasi Kekuatan Bata

description

ringkasan tentang bata dari berbagai sumber di internet

Transcript of Bata

http://khedanta.wordpress.com/2011/08/08/ukuran-jenis-dan-kualitas-batu-bata/20/10/2014Ukuran, Jenis dan Kualitas BatuBataUkuran Batu BataSaat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai ukuran dimensi bervariasi baik yang dijumpai dari hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah tangga. Untuk bangunan, ukuran standard yang biasa dipergunakan adalah :1. Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm2. Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mmPenyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum 3%, Lebar maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%.Jenis Batu Bata :1. Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dingding dengan menggunakan morta(campuran semen) Ssebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah. Bata muka , memiliki permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna dan corak yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup d dan sebagai dekoratif.2. Batu Bata Pasir Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.Klasisifikasi Kekuatan BataA. Berdasarkan Kuat Tekan1. Mutu Bata Kelas I : Kuat Tekan Rata rata lebih besar dari 100 kg/cm2.2. Mutu Bata Kelas II :Kuat Tekan Rata-rata 80 100 kg/cm23. Mutu Bata Kelas III : Kuat Tekan Rata-rata 60 80 kg/ cm2B. Berdasarkan Compressive Strength (Bata Jenuh air ) dan Penyerapan Air1. Batu Bata Kelas A : Compressive strength diatas 69,0 N/mm2 dan nilai penyerapan tidak lebih 4,5 %2. Batu Bata Kelas B : Compressive strength diatas 48,5 N/mm2 dan nilai penyerapan tidak lebih 7%Kualitas Batas :1. Batu bata harus bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun2. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi satu sama lainuntuk menjamin kerapian pekerjaan.4. Mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang dipersyaratkanPengecekan Batu bata yang baik :1. Secara visual pengujian batu bata yang baik dan mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika diketok. Sebuah suara kusam menunjukkan batu bata yang lembut atau goyah.2. Sebuah batu bata yang baik tidak harus menyerap lebih dari sepersepuluh jumlah air. Sebuah tes yangsederhana dapat dilakuakn dengan cara :Mengambil sebuahbatu batadan menimbang ukurannnya,kemudian batu batadirendam air selama24 jam, kemudian berat air ditimbang. Selisih i hasi timbangan setelah direndam dan sebelum direndam maka dapat dihitung jumlah daya serap air nya.Cara Pemasangan DindingBataPemasangan bata sebagai dinding rumah merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan dinding. Dalam pemasangannya, disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segikekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material. Untuk mendapatkan hasil maksimal terhadap hal tersebut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat pelaksanaan pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut :A. Kwalitas Material1. Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. Pastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.2. Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak sama,baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki harus diperhatikan, jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda dengan ukuran bata yang berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya pasangan bata kelihatan rapi.3. Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai jenuh permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat penyerapan bata terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak baik. Jika bata dalam keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk dipasang, tunggu permukaan bata agak kering. Permukaan yang terlalu basah mengakibatkan bata akan jenuh menyerap adukan mortar sehingga akan memungkinkan adukan akan meleleh dan air semen akan terbuang dari pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan menimbulkan penyerapan yang terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus.4. Lakukan penumpukan material batu batadekat area dinding yang dipasangkan. Penumpukan materialtidak boleh terlalu jauh dan tidak terlalu dekat sehingga menyulitkan pemasangan. Batu bata ditumpuk harus beraturan, supaya memudahkan pengambilan oleh tukang pasang. Untuk pemotongan, harus disediakan satu orang khusus yang melakukan pemotongan5. Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang bagus. Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga tidak banyak mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan perbandingan campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan. Biasanya campuran 1:3, 1:4 dan 1:5.6. Pembuatan adukan harus diperhatikan secar benar, jangan membuat aduakn dalam volume yang terlalu banyak, maksudnya harus diseimbangkan antara volume adukan denganvolume pemasangan . Jika volume adukan terlalu banyak, dikhawatirkan adukan/ mortar sempat mengering.B. Kelengkapan Peralatan1. Pastikan anda mempunya semua perlatan yang dibutuhkan . Perlengakapan dari mulai pengadukan, alat pasang, alat potong dan juga alat penghantar material harus tersedia dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik.2. Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang diperlukan untuk pembuatan garis pandudan pengecekan kelurusan dan ketegakan pasangan bata.3. Untuk posisi pemasangan dinding bata pada posisi yang sudah tinggi, harus disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat dan posisi yang tidak terlalu jauh dengan dinding yang dipasang. Hindari pemasangan perancah yang bersingggungan langsung dengan dinding yang baru dipasang karena dikhawatirkan bisa membuat pasangan akan roboh / jatuh.C. Pelaksanaan Pemasangan1. Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.2. Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15 20 cm).3. Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara verticalterhadapbenanghorizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .4. Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.5. Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.6. Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.7. Setelahmendapatkan beberapatingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.D. Pemeliharaan1. Jika pemasangan dinding sudah selesai sampai level yang diinginkan, pasangan harus dipelihara dari benturan atau pembebanan sampai kondisi ikatan sudah benar benar kering.2. Jika ada bekas adukan/ mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus segera dibersihkan, jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.3. Jika pemasangan baru selesai dilakukan, anda perlu juga membuat pengaman atau tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur oleh orang yang lewat.http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/29405UJI KUALITAS BATA MERAH PEJAL DARI BERBAGAI SENTRA PRODUKSI DI JAWA TIMURPermadi Putra Negara

Abstrak

ABSTRAKPutra Negara, Permadi.2013. Uji Kualitas Bata Merah Pejal Dari Berbagai Sentra Produksi Di Jawa Timur.Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs.Pribadi S.T., M.T.(2) Drs.Sugiyanto, S.T., M.TKata kunci: kualitas bata merah, sentra produksi, jawa timurBata merah pejal untuk pasangan dinding adalah bahan bangunan yang berbentuk prisma segi empat panjang, pejal atau berlubang dengan volume lubang maksimum 15 %, dan digunakan untuk konstruksidinding bangunan, yang dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa dicampur bahan aditif dan dibakar pada suhu tertentu. Sebagian besar rumah di Indonesia baik di desa maupun di kota mengunakan bata merah sebagai bahan non strukturnya.Mutu secara fisik maupun kuat tekan batu bata sering ditemukan berbeda dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diwajibkan dalam produk bata pejalMengingat beragam mutunya maka perlu untuk diteliti. Bata penting untuk diselidiki karena kualitas bata merah memegang peranan yang penting dalam kekuatan konstruksi. Oleh sebab itu dilakukan penelitian terhadap kualitas mutu fisik dari bata merah pejal yang meliputi sifat tampak luar, ukuran, kuat tekan, kadar garam, kerapatan semu, penyerapan air dan kecepatan penyerapan air dari beberapa sentra penghasil batu bata pejal di wilayah Jawa Timur.Batu bata yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari empat wilayah sentra produksi bata merah antara lain Malang, Mojokerto, Tulungagung dan Probolinggo yang merupakan sentra produksi bata merah di jawa timur.Penelitian ini dilakukan di laboratorium Pengujuan Bahan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pengujian bata merah mengunakan analisis deskriptif yang meliputi: sifat tampak luar, ukuran, kuat tekan, kadar garam, kerapatan semu, penyerapan air dan kecepatan penyerapan air.Hasil penelitian menunjukan bahwa bata dari Malang memiliki warna merah bata 100%, bentuk bidang rata 100%, rusuk-rusuk siku 90%, tidak retak-retak 90%, bidang tidak berongga 90%, potongan tidak tajam 90%. Ketepatan ukuran bata dari Malang panjang rata-rata 238 mm, lebar rata-rata 107 mm dan tebal rata-rata 44 mm. Kuat tekan bata dari Malang memiliki kuat tekan rata-rata 17,36 kg/cm. Pengujian kadar garam 22%. kerapatan semu dari Malang sebesar 1,38 gr/cm. Pengujian penyerapan air sebesar 29,47%.Kecepatan penyerapan air bata sebesar 78,50 gr/dm/menitHasil penelitian menunjukan bahwa bata dari Mojokerto memiliki warna cokelat kekuningan 80%, bentuk bidang rata 90%, rusuk-rusuk siku 100%, tidak retak-retak 90%, bidang tidak berongga 60%, potongan tajam 100%. Ketepatan ukuran bata dari Mojokerto panjang rata-rata 193 mm, lebar rata-rata 96 mm dan tebal rata-rata 48 mm. Kuat tekan rata-rata 32,26 kg/cm. Pengujian kadar garam 31%. kerapatan semu sebesar 2,81 gr/cm. Penyerapan air sebesar sebesar 21,60%, Kecepatan penyerapan air 45,17 gr/dm/menit.Hasil penelitian bata dari Probolinggo memiliki warna Merah kekuningan 50%, bentuk bidang tidak rata 90%, rusuk-rusuk siku 60%, retak-retak 60%, bidang tidak berongga 80%, potongan tajam 100%. Ketepatan ukuran bata dari Probolinggo panjang rata-rata 236 mm, lebar rata-rata 109 mm dan tebal rata-rata 39 mm. Kuat tekan rata-rata 33,4 kg/cm. Kadar garam 32%. Kerapatan semu 1,45 gr/cm. Penyerapan air 26,37%. Kecepatan penyerapan air 87 gr/dm/menit.Hasil penelitian bata dari Tulungagung memiliki warna kuning tua 50%, bentuk bidang rata 80%, rusuk-rusuk siku 60%, tidak retak retak 90%, bidang tidak berongga 60%, potongan tajam 100%. ketepatan ukuran bata dari Tulungagung panjang rata-rata 245 mm, lebar rata-rata 115 mm dan tebal rata-rata 45 mm. kuat tekan rata-rata 17,86 kg/cm.Kadar garam 20%. Kerapatan semu sebesar 1,27 gr/cm. Penyerapan air 32,70%. Kecepatan penyerapan air 88,83 gr/dm/menit.Bata merah pejal dari empat wilayah sentra produksi di Jawa Timur dapat dipakai untuk pasangan dinding, akan tetapi harus melihat kualitas bata karena kualitas bata tetap memberi peranan dalam kualitas dinding. Konsumen harus memilh kualitas bata merah yang baik dan dalam pelaksanaan pekerjaan dinding juga harus harus baik agar pasangan dinding memiliki kualitas yang baik.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar dilakukan usaha peningkatan kualitas produk bata merah pejal agar memiliki kesesuaian dengan SNI 15-2094-2000. Peningkatan kualitas dilaksanakan karena dalam proses penelitian, Peneliti menemukan ketidak sesuaian produk bata terhadap syarat mutu. Melakukan penelitian lanjutan tentang Kuat lentur dinding pasangan bata merah, Kuat tekan dinding pasangan bata merah, Kuat geser dinding pasangan bata merah dari sentra penghasil bata merah yang yang telah diteliti.

http://www.batamerahgarut.com/jenis-jenis-batu-bata/Jenis-jenis Batu BataAgar Anda dapat memilih bata yang tepat, simak penjelasan mengenai jenis-jenis batu bata berikut ini;Jika disesuaikan dengan bahan pembuatannya, secara umum batu bata digolongkan dalam 2 jenis:1. Batu bata tanah liatBatu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 2 kategori utama, yaitu bata biasa dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini digunakan untuk dinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata merah. Bata muka memiliki permukaan yang baik, licin dan mempunyai warna atau corak yang sama. Meski digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup lagi dengan semen. Bata muka biasa disebut sebagai bata imitasi.2. Batu bata pasir-KapurSesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1:8 serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga membentuk bata yang sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang terendam air dan memerlukan kekuatan tinggi.Secara prosespembuatannya, ada 2 jenis batu bata, yaitu: Batu bata konvensionalBatu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan alat-alat yang sederhana. Tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan, diberi sedikit air dan selanjutnya dicetak menjadi bentuk kotak-kotak. Cetakan batu bata biasanya terbuat dari kayu yang secara sederhana dibuat menjadi kotak.Adonan yang telah dicetak, dikeluarkan dan dijemur di bawah matahari sampai kering. Batu bata yang sudah kering kemudian disusun menyerupai bangunan yang tinggi kemudian dibakar dalam jangka waktu yang cukup lama, kurang lebih selama 1 hari sampai batu terlihat hangus. Suhu api pada saat pembakaran dapat mencapai 1000 derajat Celcius. Dalam pembakaran batu bata biasa menggunakan rumput atau sekam yang akan membuat batu bata memilki lubang-lubang kecil menyerupai pori-pori.Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah bentuk yang tidak selalu sama, tidak rapi dan bertekstur kasar. Ini dapat dipahami karena pembuatan batu bata konvensional menggunakan alat-alat yang sederhana dan lebih mengutamakan sumber daya manusia dalam pembuatannya. Batu bata presPembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan mesin-mesin. Hasilnya adalah batu-bata yang memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama dan terlihat lebih rapi.