BARU ASGIZ 21

16
MAKALAH TUGAS ASUHAN GIZI II KASUS SINDROM METABOLIK DAN DISLIPIDEMIA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Asuhan Gizi II Disusun Oleh : 1. Harni Fitriana M 22030113120011 2. Retno Mandriyarini 22030113120037 3. Ina Susanti 22030113130129 4. Maria Dolorosa 220301131200 PROGRAM STUDI ILMUGIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

description

hhh

Transcript of BARU ASGIZ 21

Page 1: BARU ASGIZ 21

MAKALAH TUGAS ASUHAN GIZI II

KASUS SINDROM METABOLIK DAN DISLIPIDEMIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Asuhan Gizi II

Disusun Oleh :

1. Harni Fitriana M 22030113120011

2. Retno Mandriyarini 22030113120037

3. Ina Susanti 22030113130129

4. Maria Dolorosa 220301131200

PROGRAM STUDI ILMUGIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Page 2: BARU ASGIZ 21

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sindrom metabolik adalah suatu kelainan metabolik yang berkaitan erat dengan

resistensi insulin, hiperinsulinemia, intoleransi glukosa, obesitas abdominal, dislipidemia,

hipertensi, dan merupakan faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, stroke,

penyakit jantung koroner (PJK) serta penyebab umum dari perkembangan penyakit

pembuluh darah aterosklerosis dan diabetes tipe 2. Sindrom metabolik juga dikenal

sebagai sindrom metabolik X, sindrom kardiometabolik, sindrom X, sindrom resistensi

insulin, sindrom Reaven ini (nama untuk Gerald Reaven), dan CHAOS (di Australia).

CHAOS singkatan penyakit arteri koroner, hipertensi, aterosklerosis, obesitas dan stroke.

Dislipidemia termasuk salah satu dari keadaan dimana terjadi abnormalitas kadar

lemak pada penyakit metabolik seperti obesitas dan sindrom metabolik. Dislipidemia

adalah suatu kondisi kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau

penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan

kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol

HDL yang mengacu pada profil lipid yang dapat meningkatkan resiko aterosklerosis.

Dislipidemia juga merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler.

Hubungan antara sindrom metabolik dengan dislipidemia adalah keduanya

merupakan suatu penyakit yang berkaitan erat. Apabila seseorang mengalami sindrom

metabolik, juga akan mengalami dislipidemia. Bentuk dislipidemia pada sindrom

metabolik meliputi tingginya trigliserida, apolipoprotein-B (apo-B), dan small dense

LDL, serta rendahnya HDL-kolesterol. Hubungan antara dislipidemia yang aterogenik

pada sindrom metabolik lebih kompleks dibanding peran LDL-kolesterol, abnormalitas

dislipidemia yang beragam pada sindrom metabolik menjadikannya sukar untuk

diidentifikasi secara menyendiri dalam kontribusinya sebagai faktor risiko penyakit

kardiovaskular. Hal ini berkaitan dengan timbulnya dislipidemia yang juga saling terkait

atau sulit untuk dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dislipidemia yang beragam ini

Page 3: BARU ASGIZ 21

dapat dipastikan akan memberikan kontribusi terhadap timbulnya aterosklerosis. Hal

yang perlu diperhatikan adalah bahwa peningkatan apo-B total dapat tumpang tindih

dengan LDL-kolesterol. Pada individu normal, apo-B terutama ditemukan pada LDL,

dimana hanya sedikit terdapat pada VLDL. Jika didapatkan peningkatan trigliserida,

maka jumlah yang lebih besar dari apo-B akan didapatkan pada VLDL. Dengan adanya

dislipidemia pada sindrom metabolik ini, kadar LDLkolesterol pada fraksi LDL

menurunkan peran jumlah partikel LDL yang ada, karena partikel-partikel ini sudah

mengalami pengurangan kolesterol. Pada sindrom metabolik, dislipidemia sering disertai

peningkatan apo-B yang abnormal. Bentuk dislipidemia pada sindrom metabolik

menunjukkan perlunya perhatian terhadap bentuk lipid lainnya selain LDL, sebagai

faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskular.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana asesmen dari kasus dislipidemia dan sindrom metabolik?

2. Bagaimana diagnosis gizinya?

3. Apa intervensi dan monitoring evaluasi pada kasus tersebut?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui asesmen kasus dislipidemia dan sindrom metabolik.

2. Untuk mengetahui diagnosis gizi dari kasus dislipidemia dan sindrom metabolik.

3. Untuk mengetahui inetervensi dan monitoring serta evaluasi kasus tersebut.

Page 4: BARU ASGIZ 21

BAB II

PROSES ASUHAN GIZI

A. Gambaran Kasus

Seorang ibu Ny.M yang berusia 54 tahun dengan BB 79kg , TB 157 cm, Lingkar Perut 103

cm. Beberapa hari yang lalu diperiksa ke dokter menderita penyakit komplikasi penyakit dengan

kadar gula darah tinggi, sering pusing, tekanan darah tinggi. Ny. M ini bekerja setiap harinya

sebagai guru di Sekolah Menengah Atas dengan jam kerja berangkat jam 06.30 dan pulang jam

15.00. Kebiasaan makan sangat menyukai masakan padang. Hampir setiap hari selalu makan

nasi padang dengan lauk gulai otak. Semua buah suka akan tetapi Ny.M jarang mengkonsumsi

buah (4 kali seminggu). Setiap hari mengkonsumsi teh manis dan kental sebanyak 2 cangkir

sehari.  

Hasil tes laboratorium menunjukkan :

Kolesterol total : 244 mg/dl

Kadar trigliserida :163 mg/dl

Kadar HDL :35 mg/dl

Kadar LDL :178 mg/dl

Tekanan darah : 170/110 mmHg

Kadar glukosa darah sewaktu : 210 mg/dl

Hasil recall sehari Ny.M adalah sebagai berikut :

Waktu makan Menu Berat

(gr)

E P L KH

Pagi Teh manis

Nasi goreng

Ayam goreng

15

200

55

53,6

500

182,6

0,2

7

14,4

0

34

12,7

13,5

40

2

Siang Nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2

Page 5: BARU ASGIZ 21

Gulai otak

Tempe goreng

Sayur nangka

60

50

50

91,4

168,5

33

6,1

9,5

0,6

7,2

11,9

1,8

0,2

8,5

4,3

Malam Nasi putih

Sate kambing

200

100

260

268,9

4,8

24,9

0,4

18

57,2

0

Jumlah 1871,6 72,7 86,7 196,7

B. Assesment Gizi

Domain Nutrition Assessment

TerminologyKeterangan Interpretasi

FH-1.1.1.1 Total asupan energi 1871 kkal

Total asupan pasien

mencapai 110% dari

kebutuhan

FH-1.5.1.1 Total asupan lemak 86,7 kkal

Total asupan lemak

mencapai 163,012% dari

kebutuhan

FH-1.5.2.1 Total asupan protein 72,7 kkal

Total asupan protein

mencapai 180,89% dari

kebutuhan

FH-1.5.3.1 Total asupankarbohidrat 196,7 kkal

Total asupan karbohifrat

mencapai 77,04% dari

kebutuhan

FH-4.2.5 Kesukaan terhadap makananSangat menyukai

masakan padangKurang baik

FH-5.2.2 Penjagaan makanan

Menyukai semua jenis

buah namun jarang

dikonsumsi

Kurang baik

FH-7.2.1 Kemampuan fisik untuk Lebih suka membeli Kurang baik

Page 6: BARU ASGIZ 21

menyiapkan makanan makanan di luar rurnah

FH-7.3.1 Riwayat aktivitas fisikBekerja sebagai guru dari

pukul 06.30-15.00Baik

Kesimpulan : Pasien mengalami kelebihan asupan total energi, lemak, protein serta kekurangan

karbohidrat. Memiliki kebiasaan kurang baik suka mengkonsumsi nasi padang setiap harinya, serta

sering membeli makan di luar.

AD-1.1.1 Tinggi badan 157 cm Stunting

AD-1.1.2 Beratbadan 79 kg Lebih

AD-1.1.5 Indeks masa tubuhBB÷(TB)2 = 79÷(1.57)2 =

32,05 kg/m2Obesitas Tipe 1

Kesimpulan : pasien ini mengalami Obesitas Tipe 1.

BD-1.5.2 Glukosa darah sewaktu 210 mg/dl DM (normal < 100 mg/dl)

BD-1.7.1 Kadar kolesterol 244 mg/dlTinggi (normal : < 200

mg/dl)

BD-1.7.2 Kolesterol HDL 35 mg/dlRendah (normal : > 40

mg/dl)

BD-1.7.3 Kolesterol LDL 178 mg/dlTinggi (normal : < 100

mg/dl)

BD-1.7.7 Trigliserida 163 mg/dlBatas tinggi (normal <150

mg/dl)

Kesimpulan: Pasien ini memiliki glukosa darah sewaktu melebihi dari batas normal, serta tinggi

kolesterol LDL, Trigliserida serta rendah kolesterol HDL

PD-1.1.6 Kepala Sering pusing Kurang baik

CH-1.1.1 Umur 54 tahun Normal

CH-1.1.2 Jenis kelamin Perempuan Normal

CH-3.1.1 Faktor sosial ekonomi Berprofesi sebagai guru Cukup

Page 7: BARU ASGIZ 21

CS-1.1.1Total KebutuhanEnergi

Rata-rata1.701,952 kkal 1871,6 kkal

CS-1.1.2

Metode yang digunakan

untuk mengestimasi

kebutuhan energi

Mifflin et all dengan

estimasi BBI normal-

CS-2.1.1Total lemak yang

dibutuhkan53,186 gram 86,7 gram

CS-2.2.1Total protein yang

dibutuhkan40,19 gram 72,7 gram

CS-2.3.1Total karbohidrat yang

dibutuhkan255, 2 gram 196,7 gram

CS-5.1.1 Berat badan ideal 51,7 kg Normal

CS-5.1.2 Rekomendasi BMI 19,5 – 24,5 kg/m2 Normal

C. Diagnosis

Adapun diagnosis dari kasus di atas sebagai berikut.

1. Domain Intake

Ketidakseimbangan zat gizi N.I 5.5 (P) berkaitan dengan pola makan tinggi lemak dan

protein serta rendah karbohidrat (E) ditandai dengan kelebihan protein 180,89%,

kelebihan lemak 1663,012% serta kekurangan karbohidrat yaitu 77,04%.(S)

2. Domain Klinis

Perubahan nilai laboratorium N.C-2.2 (P) berkaitan dengan pola makan yang salah (E)

ditandai dengan total kolesterol 244 mg/dl, trigliserida 163 mg/dl, kadar LDL 178

mg/dl, kadar glukosa darah sewaktu 210 mg/dl (S)

3. Domain Perilaku

Ketidaksiapan perubahan gaya hidup N.B-1.3 (P) berkaitan dengan perilaku mengenai

makan, gizi dan topik yang berkaitan dengan gizi (E) ditandai dengan konsumsi nasi

pada setiap hari, jarang mengkonsumsi buah, konsumsi teh manis setiap 2 cangkir.

D. Intervensi

E. Monitoring Evaluasi

Page 8: BARU ASGIZ 21

BAB III

PEMBAHASAN

A. Asasment Gizi

B. Diagnosis Gizi

C. Intervensi Gizi

D. Monitoring dan Evaluasi

Page 9: BARU ASGIZ 21

Lampiran

Hasil recall sehari Ny.M adalah sebagai berikut :

Waktu makan Menu Berat

(gr)

E P L KH

Pagi Teh manis

Nasi goreng

Ayam goreng

15

200

55

53,6

500

182,6

0,2

7

14,4

0

34

12,7

13,5

40

2

Siang Nasi putih

Gulai otak

Tempe goreng

Sayur nangka

200

60

50

50

260

91,4

168,5

33

4,8

6,1

9,5

0,6

0,4

7,2

11,9

1,8

57,2

0,2

8,5

4,3

Malam Nasi putih

Sate kambing

200

100

260

268,9

4,8

24,9

0,4

18

57,2

0

Jumlah 1871,6 72,7 86,7 196,7

1. Perhitungan Berat Badan Ideal

BBI = (TB – 100) -10%(TB – 100)

= ( 157-100)-10%(157-100)

= 57-5,7

= 51,3 kg.

2. Perhitungan kalori dan Zat Gizi yang direkomendasikan

a. CS.1.1.1 Total Energi estimated needs (Mifflin et all)

AMB = ( 9,99 X BB) + ( 6,25 X TB) – (4,92 X U) – 161

= ( 9,99 X 51,3) + (6,25 X 157) –(4,92 X 54) – 161

= 512, 487 + 981,25 – 265,68 -161

Page 10: BARU ASGIZ 21

= 1067,057

AF = 45% X AMB

= 45% X 1067,057

= 480,175

SDA = 10%( AMB + AF)

= 10% (1067,057 + 480,175)

= 10%(1547,232)

= 154,72

TEE = AMB + AF + SDA

= 1067,057+ 480,175+ 154,72

= 1.701,952 kkal.

b. C.S.2.1.1 Total Fat estimated needs.

X

X

= 53,186 gram.

c. C.S.2.2.1 Total protein estimated needs.

X

X

= 40,19 gram.

d. C.S.2.3.1 Total karbohidrat estimated needs.

X

X

= 255,29 gram.

Page 11: BARU ASGIZ 21

e. Perhitungan asupan zat gizi

Asupan energi 1871,6 kkal.

X 100%

X 100%

Setara dengan 110% ( Kelebihan 10%)

f. Perhitungan asupan lemak 86,7 gram

X 100%

X 100% = 163,012% ( Kelebihan 63%)

g. Perhitungan asupan protein 196,7 gram

X 100%

X 100%

180,89% ( Kelebihan protein 80%)

h. Perhitungan asupan karbohidrat

X 100%

X 100%

77,04% ( kekurangan karbohidrat 23%)

Page 12: BARU ASGIZ 21

Kebutuhan Mikronutrien Menurut AKG 2013

Daftar pustaka :

1. Journal of Physiology and Pharmacology Advances

2.