Presentasi pph 21 baru contoh kasus
description
Transcript of Presentasi pph 21 baru contoh kasus
Perubahan Formulir SPT Masa PPh Pasal 21/26 dan Bukti Potong PPh Pasal 21/26
Sosialisasi PER-14/PJ/2013
ATURAN TERKAIT PER-14/PJ/2013
1. PMK-181/PMK.34/2007 s.t.d.d tentang Bentuk dan Isi SPT, serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian, Penandatanganan, dan Penyampaian SPT
2. PMK-252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi
3. PMK-262/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan PPh Pasal 21 Bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, anggota POLRI, dan Pensiunan atas Penghasilan yang Dibebankan pada APBN atau APBD
4. PMK-16/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pemotongan PPh Pasal 21 atas Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, THT/JHT, atau Pembayaran Sejenis yang Dibayarkan Sekaligus
5 PMK-250/PMK.03/2008 tentang Besar Biaya Jabatan atau Biaya Pensiun yang dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Pegawai Tetap atau Pensiunan
6. PMK-206/PMK.11/2012 tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan dari Pegawai Harian dan Mingguan Serta Pegawai Tidak Tetap Lainnya yang tidak Dikenakan Pemotongan PPh Pasal 21
7. PER-31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi
8. PER-32/PJ/2009 tentang Bentuk Formuli SPT PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 dan Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26
9. PER-6/PJ/2009 tentang Penyampaian SPT Dalam Bentuk Elektronik
LATAR BELAKANG
No Issue Penyebab Solusi
1 Kesulitan dalam pengawasan pelaporan PPh 21 per bulan (Januari s.d November)
Data disampaikan secara gelondongan, sehingga tidak ada rincian setiap masa pajak
Mewajibkan perincian daftar pemotongan PPh Pasal 21 untuk setiap masa pajak
2 Kesulitan matching data bukti potong Penomoran bukti potong tidak terstruktur Melakukan standarisasi penomoran bukti potong
3 Lambatnya penyediaan data SPT di database
Proses perekaman SPT yang relatif lambat dan cakupan penggunaan e-SPT masih sedikit
Memperluas cakupan pengguna e-SPT PPh Pasal 21
4 Kesulitan melakukan pertukaran data dengan negara lain
Regulasi yang ada belum mengakomodir mekanisme peluang terjadinya pertukaran data dengan negara lain terutama yang berkaitan dengan PPh Pasal 26
Melakukan pengaturan yang membuka peluang terjadinya pertukaran data dengan negara lain terutama dalam kaitannya dengan PPh Pasal 26
5 Belum adanya keterhubungan data SPT dengan data pihak ketiga
Belum adanya 'key‘ yang menjadi penghubung data SPT dan bukti potong yang kita miliki dengan data pihak ketiga
Mencantumkan 'key' yang dapat menjadi penghubung antara data SPT dan bukti potong dengan data pihak ketiga, misal : NIK
6 Formulir SPT Masa PPh 21 dan bukti potong PPh 21 sebagaimana dimaksud dalam PER-32/PJ/2009 belum selaras dengan PMK-262/PMK.03/2010 dan PMK-16/PMK.03/2010
PMK-262/PMK.03/2010 dan PMK-16/PMK.03/2010 diterbitkan setelah berlakunya PER-32/PJ/2009
Melakukan penyesuaian formulir bukti potong 1721 A2 dengan menambahkan informasi 'PPh atas penghasilan teratur yang terpisah dari gaji' dalam bukti potong tersebut
STRUKTUR PER-14/PJ/2013
PER-14/PJ.13/2013
Bentuk SPT Masa PPh Pasal 21 Perubahan Formulir Aturan Peralihan
E-SPT untuk Katagori Tertentu
Hardcopy
Penyampaian/pembetulan SPT Masa jan-nov 2013
Penyampaian/pembetulan SPT Masa des 2013
Perubahan lampiran SPT
Standarisasi penomoran Bukti Potong
Design SPT yang scan-friendly
Penambahan informasi Bukti Potong
POKOK-POKOK PERUBAHAN
Melakukan
penyetoran SSP
atau bukti Pbk lebih
dari 20 dokumen
Melakukan
pemotongan PPh
Pasal 21 atas
pegawai tetap yang
jumlahnya lebih dari
20 pegawai
Mengeluarkan bukti
potong PPh Pasal
21 dan/atau PPh
Pasal 26 yang tidak
final lebih dari 20
dokumen
Mengeluarkan
bukti potong PPh
Pasal 21 final
lebih dari 20
dokumen
1. Kategori Pengguna e-SPT PPh Pasal 21/26
2. Penambahan lampiran daftar pemotongan PPh Pasal 21/26 pegawai tetap yang harus dilaporkan setiap bulan
3. Standarisasi penomoran bukti potong:a. 1.3-mm.yy-xxxxxxx
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26
tidak final
b. 1.4 - mm.yy - xxxxxxx
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 (Final)
c. 1.1 - mm.yy - xxxxxxx
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun
atau Tunjangan Hari Tua/Jaminan Hari Tua Berkala
d. 1.2 - mm.yy - xxxxxxx
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 Bagi PNS, Anggota TNI/POLRI, Pejabat Negara dan Pensiunannya
4. Penyesuaian desain SPT agar lebih scan-friendly
penyediaan space untuk: (a) penempelan barcode SPT pada induk SPT, (b) penulisan hasil penghitungan jumlah lembar SPT dan (c) penstaplesan induk dan lampiran SPT.penambahan (d) identitas di setiap halaman formulir.
5. Penambahan beberapa informasi dalam bukti potong (seperti negara domisili, NIK/No. Paspor, dan Kode Obyek Pajak)
6. Dihapusnya lampiran:a. Daftar Perubahan Pegawai Tetap
b. 1721-T : Daftar Pegawai Tetap/Penerima Pensiun Berkala (yang disampaikan pada Masa Pajak Juli 2009 atau saat pertama kali berkewajiban menyampaikan SPT PPh Pasal 21/26)
7. Penyesuaian Informasi Pada SPT PPh Pasal 21 Induk Bagian C Obyek PPh Final
KETENTUAN PERALIHAN
SPT Lama
SPT Baru
1 Jan 2014 20 Jan 2014
s/d. Masa Pajak Nov
2013
Masa Pajak Des 2013
Masa Pajak s/d. Nov
2013
Masa Pajak Des 2013
Meliputi SPT Normal maupun Pembetulan
[Pasal 8 PER-14/PJ/2013]
Keterangan: