Barotrauma - Added

6
Barotrauma A. Definsi Barotitis media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang terjadi akibat perubahan tekanan udara di telinga luar dan telinga tengah yang dipisahkan oleh gendang telinga. Gendang telinga merupakan pemisah antara saluran telinga dan telinga tengah. Jika tekanan udara di dalam saluran telinga dan tekanan udara di dalam telinga tengah tidak sama, maka bisa terjadi klerusakan pada gendang telinga. Dalam keadaan normal, tuba eustachius (yang merupakan penghubung antara telinga tengah dan hidung bagian belakang) membantu menjaga agar tekanan di kedua tempat tersebut tetap sama dengan cara membiarkan udara dari luar masuk ke telinga tengah atau sebaliknya dan hal ini terjadi paling sering selama turun dari ketinggian atau selama naik dari bawah air saat menyelam. B. Etiologi Penyebab terjadinya barotauma adalah penyumbatan pada tuba eustchius. Jika tuba eustachius mengalami penyumbatan sebagian maupun penyumbatan total akibat adanya jaringan parut, infeksi atau alergi, maka udara tidak akan sampai ke telinga tengah dan terjadilah perbedaan tekanan. Perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar telinga tengah menyebabkan tuba eustachius gagal terbuka. C. Insiden dan Faktor Risiko Perubahan tekanan lingkungan , misalnya penerbangan, menyelam, atau berpergian ke daerah pegunungan. Atau pernyakit akibat hibung tersubat, seperti alergi, pilek, atau infeksi saluran nafas atas 1

description

mnb,

Transcript of Barotrauma - Added

Page 1: Barotrauma - Added

BarotraumaA. Definsi

Barotitis media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang terjadi akibat perubahan tekanan udara di telinga luar dan telinga tengah yang dipisahkan oleh gendang telinga. Gendang telinga merupakan pemisah antara saluran telinga dan telinga tengah. Jika tekanan udara di dalam saluran telinga dan tekanan udara di dalam telinga tengah tidak sama, maka bisa terjadi klerusakan pada gendang telinga.

Dalam keadaan normal, tuba eustachius (yang merupakan penghubung antara telinga tengah dan hidung bagian belakang) membantu menjaga agar tekanan di kedua tempat tersebut tetap sama dengan cara membiarkan udara dari luar masuk ke telinga tengah atau sebaliknya dan hal ini terjadi paling sering selama turun dari ketinggian atau selama naik dari bawah air saat menyelam.

B. EtiologiPenyebab terjadinya barotauma adalah penyumbatan pada tuba

eustchius. Jika tuba eustachius mengalami penyumbatan sebagian maupun penyumbatan total akibat adanya jaringan parut, infeksi atau alergi, maka udara tidak akan sampai ke telinga tengah dan terjadilah perbedaan tekanan. Perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar telinga tengah menyebabkan tuba eustachius gagal terbuka.

C. Insiden dan Faktor RisikoPerubahan tekanan lingkungan , misalnya penerbangan, menyelam, atau

berpergian ke daerah pegunungan. Atau pernyakit akibat hibung tersubat, seperti alergi, pilek, atau infeksi saluran nafas atas

D. Patofisiologi

Dengan meningkatnya tekanan lingkungan, udara dalam telinga tengah dan dalam tuba eustachius menjadi tertekan. Hal ini cenderung menyebabkan penciutan tuba eustachius. Jika perbedaan tekanan antara rongga telinga

1

Page 2: Barotrauma - Added

tengah dan lingkungan sekitar menjadi terlalu besar (90-100mmHg), maka bagian kartilaginosa dari tuba eustachius akan semakin menciut. Jika tidak ditambahkan udara ditambahkan udara melalui tuba eustachius untuk memulihkan volume udara telinga tengah, maka struktur-struktur dalam telinga tengah dan jaringan didekatnya akan rusak dengan makin bertambahnya perbedaan.

Terjadi rangkaian kerusakan yang dapat diperkirakan dengan berlanjutnya keadaan vakum relatif dalam rongga telinga tengah. Mula-mula membran timpani tertarik kedalam. Hal ini menyebabkan retraksi membran dan pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil disekitar sehingga tampak gambaran inkeksi dan bula hemoragik pada gendang telinga dan pada mukosa telinga tengah akan berdilatasi dan pecah, menimbulkan hemotapimum. Kadang-kadang tekanan dapat menyebabkan ruptur membran timpani.

Grading klinis kerusakan membran timpani akibat barotauma:- Grade 0 : bergejala tanpa tanda-tanda kelainan- Grade 1 : injeksi membran timani- Grade 2 : injeksi, perdarahan ringan pada membran timpani- Grade 3 : perdarahan berat membran timpani- Grade 4 : perdarahan pada telinga tengah (membran timpani

bulging agak kebiruan)- Grade 5 : perdarahan pada meatus eksternus dan ruptur

membran timpani

Barotrauma telinga dalam biasanya adalah komplikasi dari barotrauma telinga tengah pada waktu menyelam, disebabkan karena melakukan maneuver valsava yang dipaksakan. Bila terjadi perubahan dalam kavum timpani akibat barotaruma maka membran timpani akan mengalami edema dan akan menekan stapes yang terletak pada foramen ovale dan membran pada foramen rotunda yang mengakibatkan peningkatan tekanan di telinga dalam yang akan merangsang labirin vestibuler sehingga terjadi deviasi langkah pada pemeriksaan “Stepping test’. Dapat disimpulkan, gangguan pada telinga tengah dapat berpengaruh pada labirin vestibuler dan menampakkan ketidakseimbangan laten pada tonus otot melalui refleks vestibulospinal.

E. Diagnosa Anamnesis yang teliti sangat membantu penegakkan diagnosis. Jika

dari anamnesis terdapat riwayat nyeri telinga atau pusing, yang terjadi setelah penerbangan atau suatu penyelamam, timbulnya baritaruma seharusnya dicurigai. Giagnosis dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan telinga, dan juga tes pendengaran dan keseimbangan.

Diagnosis dipastikan dengan menggunakan otoskop. Gendang telinga tampak sedikit menonjol atau mengalami retraksi. Pada kondisi berat, bisa terdapat darah di belakang gendang telinga. Terkadang membran timpani

2

Page 3: Barotrauma - Added

akan mengalami perforasi. Dan dapat pula disertai gangguan pendengaran konduktif ringan.

Tinitus yang menetap, vertigo, dan tuli sensorineural merupakan gejala-gejala kerusakan telinga dalam. Pada kasus barotrauma telinga tengah tidak jarang menimbulkan kerusakan pada telinga dalam. Kerusakan telinga dalam merupakan masalah yang serius dan mungkin memerlukan pembedahan untuk mencegah kehilangan pendenfaran yang menetap. Semua orang yang mengeluh kehilangan pendengaran dengan barotauma harus menjalani uji pendengaran untuk memastikan bahwa gangguan pendengaran bersifat konduktif dan bukan sensorineutral.

Gambaran Klinisa. Rasa nyeri pada salah satu atau kedua telingab. Kurang mendengar yang bersifat ringanc. Jika keadaannya berat atau berlangsung lama, ketulian bisa bertambah

beratd. Perasaan ada air dalam telinga (rasa penuh dalam telinga)e. Autofonif. Tinitus dan vertigo

Pemeriksaan Fisika. Penonjolan dari gendang telinga (bulging)b. Retraksi penarikan gendang telinga ke arah dalamc. Kasus berat warna biru pada membran timpani d. Peradarahan kecil pada permukaan membran timpanie. Perforasi pada membran timpanif. Darah kering dari liang telinga

Pemeriksaan PenunjangTes audiometri tuli konduktif ringan di telinga yang terkena

F. Komplikasia. Tuli konduksib. Ruptur atau perforasi membran timpanic. Infeksi telinga akut

G. TerapiMengunyah atau menelan dapat membantu membuka tuba eustachius

sehingga udara dapat keluar-masuk untuk menyamakan tekanan dengan udara luar. Penderita infeksi atau alergi hidung dan tenggorokan bisa mengalami rasa nyeri ketika bepergian dengan pesawat terbang atau menyelam. Untuk meringankan penyumbatan dan membantu membuka tuba eustachius dapat diberikan dekongestan, dalam bentuk tetes hudung arau obat semprot.

Pasien tidak menderita ISPA a. Semprotan neosinfrin

3

Page 4: Barotrauma - Added

b. Menginflasi tuba dengan perasat polizerc. Dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1-2

minggu atau sampai gejala menghilang

Pasien menderita ISPAa. Semprotan neosinfrin b. Tidak bias menginflasi tuba dengan perasat polizerc. Dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1-2

minggu atau sampai gejala menghilangd. Antibiotik bila ada faringitis atau rhinitis bakterialis

Jika selama penerbangan, untuk menyamakan tekanan di telinga tengah dan mengurangi rasa nyeri bisa diatasi dengan:

a. Menguapb. Mengunyah permen karetc. Menghisap permend. Menelan

Pencegahana. Gerakan mengunyah dengan atau tanpa makananb. Gerakan menelan makanan, minuman atau air liurc. Pada bayi menyusui d. Menghirup minyak kayu putih atau mentole. Melakukan valsava manuverf. Apabila menderita infeksi telinga tengah diminta untuk tidak

melakukan perjalanang. Dengan menggunakan alat sumbat telinga (ear plug)

4