bangunan_utama-1
-
Upload
farid-ahmad-shalahuddin -
Category
Documents
-
view
70 -
download
17
description
Transcript of bangunan_utama-1
BANGUNAN UTAMA (HEAD WORK)
Tujuan Instruksional Khusus : Diharapkan setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat mengetahui dan
menjelaskan :
- definisi, fungsi dan tipe Bangunan Utama
- definisi, fungsi, komponen-komponen, tipe dan penentuan lokasi
Bangunan Utama Pengelak
- definisi, fungsi, komponen-komponen dan tipe Bangunan Utama
Penampung.
- data-data yang diperlukan di dalam perencanaan Bangunan
Utama.
Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang berfungsi untuk
mensuplai air ke saluran. Bangunan utama dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Bangunan Utama Pengelak (diversion headwork), yang berfungsi untuk
mengelakkan air yang ada dari sungai atau saluran utama ke saluran/
daerah layanan.
2. Bangunan Utama Penampung (storage headwork), yang berfungsi untuk
menyimpan air selama periode lebih dan melepaskannya kembali ke
sungai bila suplai yang ada lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan.
BANGUNAN UTAMA PENGELAK
Bangunan utama pengelak merupakan bangunan yang melintang sungai
sehingga permukaan air dihulu bangunan naik. Bangunan utama pengelak dapat
berupa bendung tetap (weir) atau bendung gerak (barrage). Bendung tetap
merupakan bangunan yang solid sedangkan bendung gerak adalah bendung
yang dilengkapi pintu-pintu sebagai pengatur debit dan tinggi permukaan air
sungai.
Fungsi bangunan utama pengelak adalah :
1. Menaikkan permukaan air di bagian hulu bangunan sehingga air dapat
mengalir secara gravitasi ke daerah layanan
2. Mengatur besar kecilnya pengambilan air dari sungai ke saluran melalui
bangunan pengambilan air (intake)
3. Mengontrol sedimen yang akan masuk ke dalam saluran
4. Mengurangi fluktuasi permukaan air sungai sesuai dengan elevasi yang
diperlukan
5. Menyimpan air sementara pada periode yang pendek.
Komponen-komponen dari bangunan utama pengelak adalah :
1. Bendung tetap atau bendung gerak
2. Dinding pemisah (divide wall)
3. Saluran penghantar (approach channel)
4. Pembilas
5. Saluran pengendap pasir atau kantong lumpur
6. Pengatur tinggi (head) saluran atau bangunan pengambilan air (intake)
7. Bangunan pengarah aliran/ pemeliharaan sungai
8. Jalan ikan (fish ladder/ fish passage)
Gambar 1 Komponen-komponen bangunan utama pengelak
Gambar situasi bangunan utama pengelak Tidak semua bangunan utama pengelak mempunyai seluruh komponen-komponen di atas, kelengkapan ini tergantung dari kebutuhannya. Misalnya untuk jalan ikan, ada bangunan utama pengelak yang dilengkapi jalan ikan tetapi ada juga yang tidak, pada umumnya bendung-bendung di Indonesia tidak dilengkapi dengan jalan ikan. Berikut akan diuraikan komponen-komponen dari bangunan utama pengelak. Bendung Tetap (weir) Bendung tetap tidak dapat mengatur tinggi dan debit air sungai.
A
B
C
Gambar tampak depan bendung dari hilir
Gambar penampang melintang bendung
Komponen-komponen bendung tetap adalah sebagai berikut :
1. Tubuh bendung
Tubuh bendung pada umumnya dibangun dari beton atau pasangan batu
dan merupakan konstruksi yang solid. Penampang melintang bendung
tetap mempunyai bidang vertikal atau hampir vertikal pada bagian
hulunya, dan bidang dengan kemiringan landai pada bagian hilirnya.
Bentuknya hampir menyerupai trapesium dan dengan bentuk hidrolis yang
menguntungkan. Tepi hulu mercu bendung pada umumnya berbentuk
ellips atau setengah lingkaran dan mercu hilirnya berbentuk parabola
yang bersambung dengan permukaan lereng hilir. Sebaliknya pada sungai
yang berbatu dibuat bagian hilirnya lebih landai dan lereng hilirnya curam.
Pada bagian bawah (kaki) bendung dibuat cekungan yang bersambung
dengan lantai hilir bendung.
2. Tirai kedap air
Tirai kedap air pada tubuh bendung berfungsi untuk menurunkan gradien
air rembesan melalui tanah pondasi, karena adanya perbedaan tinggi
muka air hulu dan hilir bendung.
Pada umumnya tirai kedap air dibuat dari pancang beton atau pancang
baja yang dipasang di bawah lantai bendung. Yang terbuat dari beton
sering disebut dengan istilah koperan.
Dengan adanya tirai kedap air ini dapat mengurangi tebal lantai bendung
dan lantai lindung. Hal ini dikarenakan gaya angkat yang terjadi akan
berkurang akibat makin panjangnya lintasan air rembesan.
Gambar aliran rembesan air
3. Konsolidasi dasar sungai
Kondisi aliran air sungai setelah melewati mercu bendung adalah tidak
tenang, untuk itu diperlukan upaya untuk mengembalikan aliran pada
kondisi normal. Konsolidasi dasar sungai berfungsi untuk menenangkan
kembali aliran agar tidak menimbulkan gerusan. Konsolidasi dasar sungai
dibuat dari bahan/ material yang lebih fleksibel dibandingkan dengan
lantai lindung, misalnya matras, hamparan batu pecah, lapisan balok
beton, blok beton.
4. Lantai lindung
Bagian yang paling berat menerima gerusan adalah di bagian hilir
bendung, sehingga diperlukan lantai lindung untuk melindungi tubuh
bendung dari gerusan yang terjadi. Lantai lindung pada umumnya dibuat
dari beton bertulang dan panjangnya sangat bervariasi ditentukan
berdasarkan perhitungan hidrolika atau pengujian model hidrolika
Bendung Gerak Bendung gerak dapat dipergunakan untuk mengatur tinggi dan debit air sungai
dengan membuka pintu-pintunya. Komponen-komponen utama bendung gerak
terdiri dari lantai, pilar bendung dan pilar pintu, daun pintu, ruang operasi pintu
dan jembatan inspeksi.
Lantai dan pilar pintu bendung gerak pada umumnya terbuat dari beton
bertulang. Tinggi pilar ditetapkan berdasarkan kemudahan operasi pintu,
termasuk tinggi perlengkapan mekanisme pengangkat daun pintu dan tambahan
tinggi jagaan.
Bentuk dari bendung gerak sangat tergantung dari bentuk daun pintu. Daun pintu
yang sering digunakan berbentuk pintu geser, pintu klep dan pintu radial.
Gambar Penampang melintang bendung gerak
Gambar penampang memanjang bendung gerak
Bentuk pintu-pintu bendung gerak adalah sebagai berikut :
1. Pintu geser roda (roller gate)
Konstruksi pintu ini sangat sederhana, tekanan air yang terjadi pada plat
daun pintu dipindahkan ke balok utama horisontal, kemudian ke balok-
balok utama vertikal pada kedua tepi pintu dan diteruskan ke roda-roda
penyangga. Daun pintu digantung dengan kabel baja atau batang ulir.
Gesekan yang terjadi pada saat pembukaan maupun pada saat
penutupan dapat dikurangi dengan bantuan roda-roda.Pintu ini
mempunyai kerapatan air yang tinggi, sehingga jenis ini banak dipakai.
Namun demikian diperlukan daya yang besar untuk mengoperasikan
(mengangkat) dan diperlukan pilar pintu yang tinggi.
Gambar Pintu geser roda
2. Pintu engsel (reversible gate)
Pengoperasian pintu (membuka dan menutup) menggunakan gerakan
berputar pada poros horisontal. Poros horisontal berbentuk engsel
ditempatkan di pinggir bawah daun pintu, melekat pada lantai atau mercu
pelimpah. Dalam pengoperasiannya pintu ini mempunyai kelemahan yaitu
pada saat dilalui aliran air, timbul getaran yang cukup kuat, sehingga
mudah rusak pada daun pintu dan mekanisme operasi pintunya.
Disarankan tinggi pintu tidak lebih dari 3 m.
Gambar Pintu engsel
3. Pintu radial
Pintu radial mempunyai bentuk busur. Permukan daun pintu terbuat dari
plat baja, tetapi pembuatannya sulit karena merupakan konstruksi tiga
dimensi. Bagian-bagian dari pintu radial sangat ramping dibandingkan
dengan jenis lain, dan seluruh beban terpusat pada sendinya. Karena
gerakanny berputar mengelilingi sendi, maka celah bukaannya tidak
terlalu tinggi.
Gambar Pintu radial
4. Pintu rol
Konstruksi pintu ini terdiri dari balok horisontal yang arahnya terpusat
pada satu titik dan dibungkus dengan plat baja membentuk silinder. Balok
horisontal ditambah dengan balok vertikal sebagai penguat. Pada balok
vertikal paling pinggir, di kedua ujungnya dipasang gigi dan dikaitkan
dengan rel gigi yang dipasang pada pilar bendung.
Untuk mengurangi beratnya, pada bagian bawah pintu dipasang sayap.
Pintu rol mempunyai kekakuan yang tinggi dan cocok untuk sungai-sungai
yang banyak membawa pasair dan kerikil. Kekurangan pintu rol adalah
stabilitasnya rendah, karena pada saat terjadi pelimpahan, pintu dalam
posisi mengambang oleh gaya apung, sehingga terjadi perbedaan yang
besar pada beban operasinya.
Gambar Pintu rol
5. Pintu klep karet
Bendung gerak dengan jenis pintu klep karet juga sering disebut sebagai
bendung karet. Keuntungan bendung karet adalah tidak berkarat pada
dindingnya. Pengoperasian pintu klep karet adalah dengan
mengembangkan pada waktu menutup pintu dan mengempiskan pada
waktu membuka pintu. Pintu klep karet hanya dapat digunakan untuk
bendung yang kecil.
Gambar Denah bendung karet kumpulan
Gambar tampak atas bendung karet
Gambar Proses bendung karet dari mengembang ke mengempis
Mengingat bendung gerak mempunyai bagian-bagian yang bergerak seperti
pintu dengan perlengkapan operasinya, maka bendung gerak menjadi suatu
konstruksi yang mahal dan membutuhkan biaya eksploitasi yang tinggi.
Penggunaan bendung gerak dapat dipertimbangkan jika :
- kemiringan dasar sungai kecil
- peninggian permukaan air sungai akibat dibangunannya bendung
tetap akan mempersulit pembuangan air, atau membahayakan
pekerjaan sungai yang telah ada
- debit banjir tidak dapat dilewatkan dengan aman melalui bendung
tetap
- pondasi kuat, karena pilar untuk pintu harus kaku dan penurunan
tanah akan mneyebabkan pintu-pintu tidak dapat dioperasikan