Bangunan Tahan Gempa

33
MAKALAH ILMU UKUR TANAH BANGUNAN TAHAN GEMPA DAN PENGARUH GAYA GEMPA BUMI TERHADAP BANGUNAN SIPIL DISUSUN OLEH : PUJI RAHMADI (15.4110.5003) PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

Transcript of Bangunan Tahan Gempa

Page 1: Bangunan Tahan Gempa

MAKALAH ILMU UKUR TANAH

BANGUNAN TAHAN GEMPA DAN PENGARUH

GAYA GEMPA BUMI TERHADAP BANGUNAN

SIPIL

DISUSUN OLEH :

PUJI RAHMADI (15.4110.5003)

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

2016-2017

Page 2: Bangunan Tahan Gempa

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan

puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-

Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan

manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

    

    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari

segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

    

    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk

masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

    

                                                                                    

   Semarang,  September 2016    

                                                                                              Penyusun

Page 3: Bangunan Tahan Gempa

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

I.1 Latar Belakang………………………………………………………………

I.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...

I.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………..

I.4 Manfaat Makalah……………………………………………………………

BAB II PEMBAHSAN MASALAH…………………………………………………..

II.1 Pengertian gempa bumi dan jenis-jenis gempa bumi………………………

II.2 Persebaran gempa bumi di Indonesia………………………………………

II.3 Jenis-jenis bangunan sipil…………………………………………………..

II.4 Gaya yang terjadi pada bangunan sipil saat terjadi gempa bumi…………..

II.5 Pengaruh gaya gempa terhadap bangunan sipil…………………………….

II.6 Desain bangunan tahan gempa……………………………………………..

II.7 Contoh rumah tinggal tahan gempa………………………………………..

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………

III.1 Kesimpulan………………………………………………………………..

III.2 Saran………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….

Page 4: Bangunan Tahan Gempa

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung

kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh

karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup

penghuninya termasuk manusia.

Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk

pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya

jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya

dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.

I.2 Rumusan Masalah1.Apa pengertian gempa dan jenis-jenis gempa ?

2.Apa persebaran gempa di indonesi ?

3. Sebutkan jenis –jenis bangunan sipil ?

4.Apa pengaruh gempa terhadap bangunan sipil ?

5.Apa yang terjadi ketika gempa ?

6.Sebutkan desain bangunan tahan gempa ?

7.Sebutkan contoh bangunan tahan gempa ?

Page 5: Bangunan Tahan Gempa

I.3 Tujuan Makalah

1.Untuk mengetahui apa itu gempa dan jenis-jenis gempa.

2.Mengetahui persebaran gempa yang ada di indonesia.

3.Mengetahui beberapa jenis bangunan sipil.

4.Mengetahui pengaruh terjadinya gempa terhadap bangunan sipil.

5.Mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya gempa.

6.Mengetahui desain bangunan yang tahan terhadap gempa.

7.Mengetahui bangunan-bangunan yang tahan terhadap gempa.

I.4 Manfaat Makalah

1. Memberikan wawasan terhadap gempa bumi dan persebarannya di Indonesia.

2. Memberikan informasi tentang bangunan sipil khususnya rumah tinggal yang aman.

3. Memberikan contoh bangunan sipil yang lebih aman dari gaya gempa bumi

4. Mengedukasi pembaca tentang desaim rumah tinggal yang aman dari gempa bumi.

5. Menambah wawasan,ilmu,dan pengetahuan kepada pembaca tentang bangunan rumah

tinggal yang aman,murah,dan variatif.

Page 6: Bangunan Tahan Gempa

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

II.1 Pengertian Gempa Bumi dan Jenis-jenis Gempa Bumi.

A. Pengertian gempa bumi.

Pengertian gempa bumi Pengertian gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan

batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah permukaan bumi. Atau definisi gempa bumi

yang lebih langkapnya yaitu getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan

(bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah permukaan bumi dan

bisa juga disebabkan adanya letusan gunung api.

B.Jenis-jenis gempa bumi.

Berdasarkan dari peristiwa yang disebabkannya gempa dapat dibedakan menjadi gempa

tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan atau terban dan gempa buatan.

1. Gempa bumi vulkanik (Gunung Api). 

Gempa bumi vulkanik (Gunung Api) adalah suatu gempa bumi yang terjadi akibat

adanya aktivitas magma gunung api, yang biasa terjadi sebelum gunung tersebut meletus.

Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga

akan mengakibatkan terjadinya gempa. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah gunung api

yang meletus. Gempa bumi jenis ini lebih bahaya dari gempa bumi runtuhan.

2. Gempa bumi tektonik.

Gempa bumi tektonik adalah Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu

pergeseran lempengan tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang kecil

sampai yang sangat besar. Daerah yang sering kali mengalami gempa jenis ini yaitu daerah

pegunungan lipatan muda, adalah daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik.

Page 7: Bangunan Tahan Gempa

3.Gempa bumi runtuhan.

Gempa bumi runtuhan  adalah jenis gempa bumi yang biasanya terjadi pada daerah

kapur atau pada daerah pertambangan, jenis gempa ini jarang terjadi dan bahaya yang di

akibatkan dari gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada wilayah lokal.

4. Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari

manusia, misalnya seperti peledakan dinamit, nuklir ataupun palu rasaksa yang dipukulkan ke

permukaan bumi, sehingga menimbulkan goncangan.

C. Alat Pengukur Gempa Bumi.

Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan lemahnya

suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua)

macam :

Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan gempa

ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).

Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi dengan

arah secara vertikal.

Page 8: Bangunan Tahan Gempa

II.2 Persebaran Gempa Bumi dan Gunung Api di Dunia.

Dalam aktivitas gerak lempeng tektonik, pada tepian lempeng tersebut umumnya muncul

aktivitas vulkanisme dan gempa bumi. Benarkah dan bagaimana itu bisa terjadi?

Pada gambar tersebut nampak bahwa setiap tepi dari lempeng-lempeng yang bergerak adalah

merupakan rangkaian gunungapi atau juga terdapat titik-titik pusat gempa. Pola dan sebaran

gunungapi serta gempa bumi tersebut tentunya tidak terlepas dari keterkaitannya dengan proses

alam lainnya, yaitu akibat gerak mendatar lempeng-lempeng, baik secara tumbukan (konvergen),

divergen, maupun berpapasan.

Saat ini gunungapi yang aktif di dunia berjumlah 500 sampai 600 buah yang tersebar di tiga

tempat utama, yaitu sebagai berikut:

Gambar Persebaran gunung api dan titik gempa di dunia

Page 9: Bangunan Tahan Gempa

1. Di sekitar Samudera Pasifik (sekitar 62%) dengan rincian sekitar 45% tersebar dikepulauan

Pasifik Bagian Barat dan 17% di daerah pinggiran Pasifik Utara dan Pasifik Selatan.

2. Di Indonesia (14%). Terletak memanjang membentuk jalur pengunungan aktif sepanjang 7.000 –

7.500 km dan lebar 50 – 200 km, mulai dari Aceh di ujung barat hingga Halmahera di ujung

timurnya.

3. Sisanya tersebar di busur kepulauan dan pinggiran Amerika di Pasifik. Sekitar 3% terletak di

Pasifik Tengah (Hawaii dan Samoa), 1% terdapat di pulau-pulau di Samudera Hindia, 13% di

Atlantik (Azores, Cape Verde Island, Kanada, dan Medeira yang merupakan gunungapi bawah

laut), dan 7% tersebar di Mediteran dan Asia Kecil Utara. Sekitar 4%-nya terletak di tengah

benua dan dikenal sebagai African Rift System.

Gunung api tersebut sebagian besar terdapat di daratan, yaitu sekitar 83%, sedangkan

sisanya tersebar sebagai gunungapi bawah laut atau dinamakan sub marine volcano.

Penyebarannya mengikuti jalur-jalur memanjang, yang diduga ada kaitannya dengan rekahan-

rekahan kulit bumi.

Jalur I merupakan jalur gunungapi yang mengikuti jalur pegunungan lipatan di sepanjang

pinggiran Pasifik, terus menyambung melalui Pegunungan Andes, Amerika Tengah, Meksiko,

Amerika Bagian Barat, dan Kanada, Alaska, Asia, Kamchatka, Jepang, Filipina, Indonesia

Timur, Kepulauan Melanesia, dan Selandia Baru. Di sebelah barat, di sepanjang pinggiran benua

Asia dan Afrika, deretan gunungapinya mengikuti rangkaian kepulauan dan sisanya membusur

ke samudera. Batas antara rangkaian pulau-pulau tersebut dan Samudera Pasifik masing-masing

mempunyai sifat dan keadaan geologi mulai dari sebelah timur pulau-pulau Bouier dan Mariana

di utara Irian (Papua), melewati Kepulauan Solomon dan berakhir di Kepulauan Tonga dan

Karnadek.

Page 10: Bangunan Tahan Gempa

Jalur II merupakan daerah gunungapi yang tak sempurna mengikuti jalur pegunungan

lipatan muda. Mulai laut tengah hingga ke Asia Kecil dan Kepulauan Indonesia. Jalur ini di

bagian timur Asia dipotong oleh deretan pegunungan tinggi Asia. Gunungapi bawah laut pada

jalur ini ditemukan di beberapa tempat, antara lain di Laut Tengah, yaitu antara Sisilia dan

Tunisia, di daerah Kepulauan Lipari dekat pesisir Arakan dan di Indonesia.

Aktivitas gunungapi merupakan sebab utama adanya sebaran panas bumi, terutama hidrotermal.

Batuan pemanas dari aktivitas vulkanisme akan berfungsi sebagai sumber pemanasan air. Panas

yang ditimbulkan oleh pergerakan sesar aktif kadang-kadang berfungsi pula sebagai sumber

panas. Seperti sumber-sumber mata air panas di daerah sekitar gunungapi di sepanjang jalur

sesar aktif Palu – Koro, di Sulawesi.

II.3 Jenis- jenis Bangunan Sipil.

Pada umumnya bangunan-bangunan yang dibuat adalah besar dan berat. juga terdapat

macam-macam bangunan. karena banyaknya macam bangunan dalam teknik, maka dapat

dibedakan sebagai berikut :

1. Bangunan teknik sipil kering, yang meliputi anatar lain : rumah-rumah, gedung-gedung,

pabrik, tugu-peringatan, geraja, mesjid, jalan raya,jembatan, bangunan "assainering" landasan

kapal terbang dan sebagainya.

2. Bangunan teknik sipil basah, yang meliputi antara lain : bendungan-bendungan, bangunan

irigasi, saluran air,embung, waduk, dermaga pelabuhan, menara air, turap-turap, dan sebagainya.

Page 11: Bangunan Tahan Gempa

II.4 Gaya Yang Terjadi Pada Bangunan Sipil Ketika Gempa Bumi terjadi

1.Likuifaksi (liquefaction)

Likuifaksi (liquefaction) adalah suatu proses atau kejadian berubahnya sifat tanah dari

keadaan padat menjadi keadaan cair, yang disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi

gempa sehingga tekanan air pori meningkat mendekati atau melampaui tegangan

vertikal. Peristiwa likuifaksi juga mengakibatkan amblasnya bangunan, miring, dan melongsor.

2.getaran tanah akibat gempabumi adalah:

1. Goncangan tunggal yang terjadi pada tanah keras dan arah seragam.

2. Getaran sedang dengan lama 20 detik sampai 30 detik dan arah tidak teratur.

3. Getaran lambat dengan lama sampai 5 menit dan arah agak seragam.

Pengaruh gempabumi pada gedung tergantung dari kecepatan gerak bumi. Gedung umumnya

dikonstruksikan untuk gaya vertikal saja, sedangkan gaya horisontal atau gaya lateral termasuk

gempabumi sangat membahayakan untuk gedung.

Page 12: Bangunan Tahan Gempa

II.5 Desain Bangunan Tahan Gempa.

Bangunan tahan gempa yang dimaksud adalah bangunan rumah yang apabila :

digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa,

digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja,

digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun

struktural, tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh runtuh.

A.Persyaratan Membangun Bangunan Tahan Gempa.

1. Dalam membangun rumah harus terletak diatas struktur tanah yang stabil

Mengingat tanah adalah sebagai penerus getaran saat terjadinya gempa. Sebisa mungkin Anda

harus membangun rumah diatas struktur tanah yang stabil. Struktur tanah yang stabil yaitu tanah

yang bertekstur keras, padat, dan merata kekerasannya.

2. Rancanglah rumah dengan denah bangunan yang sederhana

Sebaiknya rancanglah rumah dengan denah yang sederhana, misalnya jika Anda terpaksa

membangun rumah dengan bentuk denah yang tidak simetris seperti berbentuk denah huruf U, T,

L, dll maka Anda perlu melakukan pemisahan struktur tersebut seperti contoh gambar berikut :

Page 13: Bangunan Tahan Gempa

Contoh Struktur Rumah Tahan Gempa

Selain itu penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang pintu juga harus diperhatikan.

Sebisa mungkin tempatkanlah dinding penyekat dan lubang pintu pada posisi yang simetris, lihat

gambar berikut :

Page 15: Bangunan Tahan Gempa

Contoh Dinding Rumah Tahan Gempa

Pada pembuatan bidang-bidang dinding sebaiknya membentuk kotak-kotak tertutup supaya

dinding satu dengan yang lainnya dapat berkaitan dengan baik,perhatikan contoh gambar berikut:

Page 16: Bangunan Tahan Gempa

Untuk pembuatan atap rumah sebisa mungkin Anda membuat atap yang ringan :

Contoh Atap Rumah Tahan Gempa

Page 17: Bangunan Tahan Gempa

3. Pondasi

Seperti yang kita bahas diatas tadi rumah harus berdiri pada tanah yang stabil, begitu pula

dengan pembuatan pondasi juga harus di letakkan pada tanah ang stabil atau keras. Bilamana

kondisi tanahnya kuang bagus maka Anda harus mempebaiki kondisi tanah tersebut supaya

pondasi tidak mudah amblas. Kedalaman pondasi juga harus dipehatikan, paling baik adalah

pondasi yang terletak pada kedalaman 45 cm dari permukaan tanah yang aslinya.

Contoh Pondasi Rumah Tahan Gempa

Page 18: Bangunan Tahan Gempa

Sebaiknya pondasi rumah di buat menerus sekeliling pada rumah yang akan dibuat. Pondasi

dinding kamar juga harus dibuat menerus tersambung dengan pondasi dinding lainnya.

Kemudian pada pondasi-pondasi tersebut perlu diikat satu sama lain supaya tidak patah dengan

memakai balok pengikat yang disebut sloof pada sepanjang pondasi tersebut. Pastikan selalu

pondasi, sloof dan kolom akan saling terikat satu dengan yang lainnya.

Contoh Sloof Rumah Tahan Gempa

Contoh Desain Pondasi Rumah Tahan Gempa

Page 19: Bangunan Tahan Gempa

4. Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa menggunakan bahan kayu,

beton bertulang, baja, plester ataupun bambu.

Contoh Kolom Rumah Tahan Gempa

5. Rumah harus dipasang balok pada sekeliling bangunan yang diikat kaku dengan kolom

sehingga kerangka bangunan dapat terikat dengan kokoh dan kaku.

6. Pada bagian atap rumahnya Anda bisa menggunakan kayu yang kering atau baja ringan

sebagai konstruksi kuda-kudanya. Pemilihan atap juga sebisa mungkin pilihlah bahan atap yang

ringan. pada pemasangannya ikatlah atap dengan konstruksi kuda-kuda supaya atap tidak

melorot pada waktu diguncang gempa.

7. Pilihlah bahan dinding dengan bahan ringan seperti papan, papan berserat, papan lapis, bilik

dan ikat dengan kencang dinding tersebut denyan kolom. Selanjutnya bila menggunakan dinding

bata/batako, ada baiknya jika Anda memilih bata pilihlah bata yang tidak mudah patah. Ciri-ciri

bata yang bagus ialah bata yang jika diadukan berbunyi nyaring. Pada setiap jarak vertikal 30

cm, pemasangan bata diberi angker yang dijangkarkan ke kolom. Ukuran panjang angker kurang

lebih 50 cm dan berdiameter 6mm

Page 20: Bangunan Tahan Gempa

8. Untuk membuat rumah dengan kokoh perhatikanlah bahan spesi/adukan, beda adukan semen

juga berbeda hasil kekuatan bangunannya karena setiap jenis tras, pasir dan semen mempunyai

sifat yang berbeda. Untuk itu supaya bangunannya tahan gempa pilih jenis tras, pasir dan semen

yang bagus dan sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang ada.

9. Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara satu dengan yang

lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural.

10. Ketika membangun rumah di wilayah yang memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi, yang

dipikirkan bukan hanya keindahan rumahnya saja tetapi juga harus memikirkan bagaimana

caranya supaya rumah tersebut bisa tahan gempa.

Page 21: Bangunan Tahan Gempa

II.6 Contoh Bangunan Tahan Gempa.

1.RUMAH “TELETUBBIES” DI DESA SENGIR PRAMBANAN, SLEMAN

Kunci bangunan tahan gempa ada pada konstruksi yang kokoh dan memakai bahan-

bahan ringan. Pondasi, kolom, dan kuda-kuda atap harus dibangun dengan konstruksi yang kuat.

Semua komponen rumah juga harus menyatu dengan sempurna. Atap dan dinding sebaiknya

memakai bahan-bahan yang ringan. Saat diguncang gempa, momentum bahan-bahan yang

ringan saat berayun tidak begitu besar. Benda-benda berat berayun dengan kencang saat

diguncang gempa, berisiko tinggi untuk jatuh atau roboh.

Page 22: Bangunan Tahan Gempa

Membangun rumah tahan gempa dimulai dengan membuat pondasi yang kokoh. Pondasi batu

kali menerus harus berada di atas tanah yang stabil dan digali hingga mencapai tanah keras. Jika

tanahnya lembek, harus dikeraskan dan distabilkan terlebih dahulu. Setiap siku juga harus tepat

membentuk sudut 90 derajat. Pondasi harus menyatu dengan kolom dan di atas pondasi harus

ada sloof yang mengikat erat kolom-kolom tersebut. Sloof juga harus diberi angker dengan

pondasi pada setiap jarak 0,5 meter agar keduanya terikat erat.

Page 23: Bangunan Tahan Gempa

2.CONTOH PONDASI RUMAH TAHAN GEMPA DI JEPANG

Dinding rumah sebaiknya dibuat dari batu bata yang ringan atau papan kayu. Dinding ini

harus disatukan dengan kolom menggunakan angker. Untuk menahan gerakan horizontal saat

gempa, diperlukan pengikat silang agar dinding lebih kaku dan kokoh. Bukaan yang lebar

seperti pada pintu dan jendela harus diberi balok lintel yang biasanya dipasang pada kusen atas.

Tanpa ada ini, jendela bisa terlempar dari tembok saat diguncang gempa yang kuat.

Kolom diperlukan untuk setiap luasan 12 m2 pada dinding, fungsinya seperti tiang rumah.

Semua kolom harus tertanam kuat ke dalam pondasi dan ada balok keliling yang mengikat

semua kolom. Jika kolom ada di bawah kuda-kuda, kaki miring kuda-kuda atap harus menyatu

dengan kolom di bawahnya untuk memperkokoh atap.

Page 24: Bangunan Tahan Gempa

3.CONTOH RANGKA RUMAH TAHAN GEMPA DI JEPANG

Atap yang ringan lebih tahan pada guncangan gempa, oleh karena itu atap seng atau sirap lebih

baik daripada genting. Genting memang mampu menahan sengatan panas matahari, tetapi

genting keramik ini lebih berat daripada jenis atap yang lain. Kayu memang cukup ringan untuk

kerangka atap, tetapi kuda-kuda dan kerangka atap yang terbuat dari aluminium selain ringan

juga bebas dari serangan rayap. Kuda-kuda juga harus menyatu erat dengan kuda-kuda lain

menggunakan batang lintel.

Bangunan tahan gempa harus mengikuti standar dalam membangun, mulai dari mengaduk adonan

semen, mendirikan kolom, dan lain-lain. Semua harus sesuai standar. Semua komponen harus terikat erat

satu dengan yang lain, baik komponen struktural maupun komponen non-struktural. Saat membangun

atau membeli rumah, perlu dipertimbangkan ketahanan bangunan terhadap gempa.

Pastikan pengembang yang membangun rumah kita mengikuti standar-standar yang ada, mengingat

hampir seluruh wilayah Indonesia rentan dengan risiko gempa. Jika akan membeli rumah yang sudah

jadi, periksa dahulu apakah rumah dibangun sesuai dengan kondisi Indonesia yang rawan gempa.

Page 25: Bangunan Tahan Gempa

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan

Pada dasarnya bangunan tahan gempa itu tidak ada,tetapi dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan yang sangat pesat pada era ini,manusia mulai memikirkan bagaimana membuat

bangunan yang tahan terhadap gaya yang di timbulkan oleh gempa bumi. Indikator bahwa

bangunan tersebut dikatakan tahan gempa adalah apabila terjadi gempa kecil bangunan tidak

mengalami kerusakan, digoncang gempa sedang mengalami kerusakan yang sedikit dan apabila

digoncang gempa besar hanya mengalami kerusakan sedang. Untuk mencapai semua itu maka

saat perencanaan dan peaksanaan pembangunan,banguan harus didesain tidak hanya dapat

menahan gaya vertical, tetapi bangunan juga harus didesain dapat menahan gaya horizontal

karena gaya getaran yang ditimbulkan oleh gempa merupakan gaya horizontal yang arah

gayanya tidak beraturan. Dalam membangunan sebuah bangunan tahan gempa harus

diperhitungkan pula bahan-bahan yang dipakai untuk membuat bangunan yang tentunya murah,

efisien ,dan mutu keamanan bahan terjamin.

III.2 Saran

1. Sumber informasi yang terbatas sehingga sedikit menghambat dalam mengumpulkan data

materi makalah.

2. Tidak ada acuan pasti tentang bangunan tahan gempa.

3. Karena gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak dapat dipastikan kapan terjadi

dan kapan terjadi, diperlukan pegembangan IPTEK yang lebih tinggi untuk bisa

memprediksi kapan dan dimana gempa bumi terjadi.

Page 26: Bangunan Tahan Gempa

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/ Gempa _bumi

chychuy.site90.net/1_8_Persebaran-GB-di-Indonesia.html

www.tekniksipil.org/... gempa /beban- gempa -dan- pengaruhnya - terhadap -struktur- ban ...

www.perencanaanstruktur.com/2010/07/perencanaan- bangunan - tahan - gempa .html