PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA DENGAN SNI BARU
-
Upload
hariz-birrul-walid -
Category
Documents
-
view
81 -
download
6
description
Transcript of PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA DENGAN SNI BARU
-
1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
PERENCANAAN MODIFIKASI GEDUNG
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA MENGGUNAKAN STANDAR
PERATURAN GEMPA BARU RSNI 03-1726-2011 Haris Birrul Walid, Bambang Piscesa ST MT , Faimun Ir Msc PhD
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Tenik Sipil dan Perencanaan Intitut Teknologi Sepuluh November
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail : [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Berbagai peristiwa gempa dalam beberapa
tahun terakhir yang melanda sebagian daerah di
Indonesia telah menyebabkan kerusakan sarana
dan prasarana yang telah ada. Hal ini
mengingatkan para ahli gempa agar mengkaji
ulang peraturan gempa yang telah ada sehingga
muncullah peraturan gempa yang baru (RSNI 03-
1726-2011).
Peraturan gempa di Indonesia yang
seharusnya dipakai saat ini adalah (RSNI 03-
1726-2011). Peraturan ini dipakai sebagai
pengganti peraturan gempa lama (SNI 03-1726-
2002) Karena pada peraturan gempa yang baru
terjadi perubahan zona gempa ada di Indonesia.
sehingga para ahli gempa di Indonesia merevisi
SNI 03-1726-2002 menjadi RSNI 03-1726-2011.
Untuk analisa struktur gedung yang
dimodifikasi ini akan ditinjau dengan pengaruh
beban dinamik terhadap struktur gedung tersebut.
Dengan ketinggian gedung yang dari 9 lantai
menjadi 18 lantai atau 84,2 meter, maka
struktur tersebut dapat dikatakan cukup tinggi dan
tidak memenuhi salah satu syarat konfigurasi
bangunan gedung sebagai bangunan beraturan
sesuai RSNI 03-1726-2011. Oleh karena itu
struktur tersebut tidak cukup hanya menggunakan
analisa pengaruh beban gempa statik equivalen
saja disebabkan perilaku struktur yang semakin
lentur dan rawan terhadap beban lateral bolak-
balik, sehingga perlu juga dianalisa terhadap
struktur gedung tersebut. Dengan ketinggian
gedung yang berjumlah 18 lantai atau 84,2
meter, sehingga struktur tersebut dapat dikatakan
cukup tinggi dan tidak memenuhi salah satu syarat
konfigurasi bangunan gedung sebagai bangunan
beraturan sesuai RSNI 03-1726-2011. .Oleh
karena itu struktur tersebut tidak cukup hanya
menggunakan analisa pengaruh beban gempa
statik equivalen saja disebabkan perilaku
struktur yang semakin lentur dan rawan terhadap
beban lateral bolak-balik, sehingga perlu juga
dianalisa dinamika strukturnya dengan cara
menganalisa pengaruh beban gempa dinamik.
KataKunci : Gedung perpustakaan ,peraturan
gempa baru, konfigurasi bangunan, gempa static,
gempa dinamik
I PENDAHULUAN
Indonesia merupakan wilayah rawan
gempa. Hal ini disebabkan karena letak geografis
Negara Indonesia sendiri yang berada diantara tiga
lempeng yaitu lempeng Australia, lempeng Pasifik,
dan lempeng Eurasia. Terlebih lagi dengan
terjadinya beberapa gempa besar di Indonesia
beberapa tahun terakhir ini, seperti gempa di Aceh
tahun 2004, gempa di Yogyakarta tahun 2006, dan
gempa di Padang tahun 2009.
Dikarenakan banyaknya peristiwa gempa
yang terjadi, Standar peraturan gempa yang
berlaku di Indonesia seolah dituntut untuk berubah
mengikuti perkembangan yang ada di negara yang
sudah maju dalam penanganan gempanya
.Mengingat gempa Aceh tahun 2004 yang lalu
seakan memberi peringatan untuk perbaikan hal-
hal terkait peraturan kegempaan yang ada.
Seyogyanya kesempatan ini dapat dimanfaatkan
pemerintah untuk menyempurnakan peta gempa
yang ada (Hoedajanto 2005). Perubahan konsep
pada peraturan gempa sudah mulai berubah dengan
dirancangnya RSNI 03-1726-2011. Dengan
dirancangnya peraturan gempa baru , tentu akan
-
2
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam
perhitungan beban gempa.
Proyek pembangunan gedung
perpustakaan Universitas Negeri Surabaya yang
dibangun beberapa tahun lalu, terletak di daerah
Lidah Wetan Surabaya memiliki luas bangunan
3800 m2, merupakan gedung berlantai 9 dengan
lantai dengan atap baja. Perencanaaan ulang
diajukan karena struktur yang direncanakan
sebelumnya memakai peraturan gempa lama, dan
pada tugas akhir ini gedung perpustakaan
Universitas Negeri Surabaya direncanakan
memakai peraturan gempa baru. Dengan
memperhatikan kemungkinan penambahan
kapasitas ruang perpustakaan di kemudian hari,
maka diperlukan modifikasi bangunan yang
semula 9 lantai menjadi 18 lantai.
Berdasarkan hal tersebut,, dalam tugas
akhir ini penulis ingin mengaplikasikan
perencanaan pembebanan gempadengan
menggunakan peraturan gempa baru, yaitu RSNI
03-1726-2011. Dengan digunakannya peraturan
gempa baru, diharapkan gedung yang akan
dibangun nantinya dapat mempertahankan
strukturnya dengan lebih baik ketika gempa terjadi.
II KONSEP DESAIN STRUKTUR
Perencanaan modifikasi pada tugas akhir
ini memakai Sistem Dual System (Sistem ganda)
adapun karakteristik dari Dual Sistem adalah
sebagai berikut :
Pada sistem ganda sistem rangka akan
menerima sedikitnya 25% dari gaya lateral
yang bekerja dan shear wall akan menerima
paling banyak 75% dari gaya lateral yang
bekerja, untuk dapat memenuhi syarat tersebut
kita haru mendisain agar prilaku struktur kita
dapat sesuai dengan syarat yang ditentukan.
Gaya akan terbagi sesuai dengan kekakuan
masing-masing elemen, dari sini kita dapat
mendisain prilaku dari struktur kita dengan
mendisain kekakuannya agar dapat menerima
gaya yang diharapkan. Perbandingan kekakuan
antara sistem rangka dan shear wall tidak
boleh lebih kecil dari 1:3 , agar prilaku struktur
sesuai dengan yang kita harapkan.
Adapun cara mengontrol struktur untuk
membuktikan bahwa struktur tersebut
termasuk dual system adalah dengan
membandingkan presentase base share yang
dihasilkan oleh SRPM dan shearwall dari
masing-masing kombinasi pembebanan.
misalkan perbandingannya 20% : 80%
Maka : Kekakuan shearwall harus dikurangi
dengan cara mengurangi Inersianya
atau dengan menambah kekakuan
frame.
misalkan perbandingannya 30% : 70%
Maka : perbandingan kekakuan frame dan
shearwall sudah memenuhi
persyaratan sistem ganda.
Data bangunan eksisting
Nama Gedung : Gedung Perpustakaan Universitas
Negeri Surabaya
Lokasi :Jalan Lidah Wetan Surabaya
Fungsi : Perpustakaan
Jumlah lantai : 9 lantai
Tinggi gedung : 55,7 meter
Struktur Utama : Beton
Sistem struktur : Sistem Ganda (SRPMB
dan SDSB)
Data modifikasi bangunan
Nama Gedung : Gedung Perpustakaan
Universitas Negeri Surabaya
Lokasi : Jalan Lidah Wetan Surabaya
Fungsi : Perpustakaan
Jumlah lantai : 18 lantai
Tinggi gedung : 84,2 meter
Struktur Utama : Beton
Sistem Struktur : Sistem Ganda (SRPMK
dan SDSK)
III METODOLOGI
Langkah langkah pengerjaan Tugas Akhir ini
akan dilakukan seperti dibawah ini :
1) Mengumpulkan data-data gedung
2) Mengumpulkan dan studi literatur
3) Mendesain struktur sekunder
4) Merencanakan pembebanan pada struktur
5) Membuat pemodelan struktur
6) Mendesain struktur primer
7) Mendesain pondasi
8) Menggambar hasil perencanaan/desain
-
3
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada buku
tugas akhir ini pada Bab III.
IV HASIL PERENCANAAN STRUKTUR
SEKUNDER
Hasil perencanaan struktur sekunder dari
tugas akhir ini tersaji pada list data-data dibawah
ini :
1. Pelat Lantai Atap
Tebal = 120 mm
Tul. Arah x = 10-100 mm
Tul. Arah y = 10-100 mm
Tul. Susut suhu = 8- 200 mm 2. Pelat Lantai 2-17
Tebal = 130 mm
Tul. Arah x = 12-80 mm
Tul. Arah y = 12-80 mm
Tul. Susut suhu = 8- 200 mm 3. Tangga
Tebal Pelat tangga = 150 mm
Tul. Lentur = D12-120 mm
Tul. Pembagi = 8- 100 mm
Dimensi balok bordes = 250400 mm2
Tulangan lentur balok bordes = 6-D19
Tulangan Geser balok bordes = 2-8-100 4. Balok Lift
Dimensi = 300500 mm2
Tul. Lentur Tump = 4D19
Tul. Lentur lap = 2D19
Tulangan Geser = 2-10 5. Balok Anak
Bentang 8 m
Dimensi = 250400 mm2
Tul. Lentur Tump = 8D19
Tul. Lentur lap = 6D19
Tulangan Geser = 210-120 mm Bentang 6 m
Dimensi = 250400 mm2
Tul. Lentur Tump = 5D19
Tul. Lentur lap = 5D19
Tulangan Geser = 210-120 mm
V KONTROL HASIL ANALISA STRUKTUR
1) Kontrol nilai akhir respon spektrum
Berdasarkan RSNI 1726-2011 Pasal
7.9.4, nilai akhir Vdinamik harus lebih besar
sama dengan 85% V statik. Maka persyaratan
tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Vdinamik 0.85Vstatik.
Tabel 1 base shear arah X dan Y
Kontrol nilai akhir respon spectrum :
Arah-x :
V dinamik 0,85.Vstatik
2.780.867 kg > 2.777.642,37 kg ok
Arah-y :
V dinamik 0,85.Vstatik
3.137.268 kg > 2.777.642,37 kg ok
Dari tabel dan perhitungan diatas
terlihat bahwa base shear yang dihasilkan dari
analisa struktur telah memenuhi persyaratan
RSNI 03-1726-2011.
2) Kontrol nilai partisipasi massa
Menurut SNI 1726 2002 Pasal 7.2.1
bahwa partisipasi massa harus menghasilkan
sekurang- kurangnya 90 % respon total dari
perhitungan respon dinamik. Dibawah ini
adalah output parstisipasi massa dari hasil
analisa struktur.
Tabel 2 Rasio Partisipasi Massa
.
dilakukan analisa mencapai mode ke-8
dan didapatkan nilai yang telah memenuhi
peryaratan.
3) Kontrol Simpangan (Drift)
Berdasarkan RSNI 1726 -2011 untuk
kontrol drift dirumuskan sebagai berikut :
I
C xedx
Dimana :
x = defleksi pada lantai ke-x
Cd = factor pembesaran defleksi
I = factor keutamaan gedung
-
4
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
Tabel 3. Simpangan arah X
Tabel 4. Simpangan arah Y
Dari kedua grafik diatas didapatkan
simpangan yang terjadi masih berada dibawah
batas persyaratan.
4) Kontrol Periode
Periode struktur fundamental, T, dalam
arah yang ditinjau harus diperoleh menggunakan
property struktur dan karakteristik deformasi
elemen penahan dalam analisis yang teruji. Periode
fundamental, T , tidak boleh melebihi hasil
koefisien untuk batasan atas pada periode yang
dihitung (Cu) dan periode fundamental
pendekatan, Ta.
Tc < T = Ta.Cu
Dimana :
Ta = Periode Fundamental pendekatan (= 1,303)
Cu =Koefisien untuk batas atas (=1,4)
Dibawah ini adalah T hasil analisa struktur
Arah X
Tcx = 1,767 dt < T =1,824 dt..ok
Arah Y
Tcy = 1,670 dt < T =1,824 dt..ok
Dari hasil diatas terlihat bahwa periode yang
terjadi pada gedung ini telah memenuhi persyaratan
RSNI 03-1726-2011.
5) Kontrol Dual Sistem
Dibawah ini adalah Tabel Prosentase
Perbandingan Base Shear yang dipikul SRPM dan
Shearwall.
Tabel 5 Rasio Partisipasi Massa
0
5
10
15
20
0,00 50,00 100,00
Lan
tai k
e-
drift (mm)
grafik drift tiap lantai arah-X
drift
max. drift
0
5
10
15
20
0,00 50,00 100,00
Lan
tai k
e-
drift (mm)
grafik drift tiap lantai arah-Y
drift
max. drift
-
5
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
Dari prosentase diatas dapat disimpulkan
bahwa gedung ini memakai sistem ganda (Dual
sistem) yaitu dimana minimal 25 % total base
shear dipikul oleh sistem rangkanya (Frame).
VI HASIL PERENCANAAN STRUKTUR
PRIMER
Dibawah ini adalah hasil rekapitulasi
perencanaan struktur primer tugas akhir ini :
o Kolom
Dimensi Kolom Int : 100 x 100 cm
(tulangan utama 24 D25 mm dan sengkang
4D16 mm)
Dimensi Kolom ext : 100 x 100 cm
(tulangan utama 20 D25 mm dan sengkang
4D16 mm)
o Balok
Dimensi Balok int : 45 x 90 cm
(tulangan utama 10D25 mm dan sengkang
216 mm)
Dimensi Balok ext : 45 x 90 cm
(tulangan utama 8D25 mm dan sengkang
212 mm)
Dimensi Balok int : 35 x 70 cm
(tulangan utama 7D25 mm dan sengkang
212 mm)
Dimensi Balok ext : 35 x 70 cm
(tulangan utama 7D25 mm dan
sengkang212 mm)
o Shearwall
Shearwall Siku
Tul utama : 2D22-100 mm
Tul geser : 2D19-100 mm Shearwall Canal
Tul utama : 2D22-100 mm
Tul geser : 2D19-100 mm
VII HASIL PERENCANAAN PONDASI
Untuk semua tipe tiang pancang dipakai
tiang pancang berbentuk lingkaran pabrikasi PT
Wika type A3 dengan kedalaman -12 m dari
elevasi 0,00 tanah. Rangkuman hasil perencanaan
bangunan bawah (Pondasi dan Sloof) disajikan
sebagaimana data-data dibawah ini :
1. Pondasi Tipe A
Diameter TP = 500 mm
Jumlah Tiang = 9 bh
2. Pondasi Tipe B
Diameter TP = 500 mm
Jumlah Tiang = 8 bh 3. Pondasi Tipe C
Diameter TP = 500 mm
Jumlah Tiang = 24 bh 4. Pondasi Tipe D
Diameter TP = 500 mm
Jumlah Tiang = 12 bh 5. Poer
Tebal = 1000 mm
Tul. Arah x = D25-100 mm
Tul. Arah y = D25-100 mm 6. Sloof
Dimensi = 500/800 mm
Tul.Atas =6D22 mm
Tul.Bawah = 6D22 mm
VIII KESIMPULAN
Sesuai dengan tujuan penulisan tugas
akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pada peraturan gempa yang baru (RSNI-03-
1726-2011) daerah lidah wetan Surabaya masuk
pada kategori desain gempa (KDG) D.
2. Base shear yang dihasilkan dari analisa struktur
didapatkan arah x sebesar 2.780.867 kg dan
arah y sebesar 3.137.268 kg, kedua hasil
tersebut melebihi 0,85 V static (2.777.642,37 kg)
sehingga persyaratan RSNI 1726-2011 Pasal
7.9.4 terpenuhi.
3. Batas simpangan (Drift) yang diijinkan adalah
66 mm. sedangkan Simpangan arah x yang
terbesar adalah 47,91 mm dan arah y terbesar
adalah 12,71mm , jadi simpangan yang terjadi
masih berada dibawah batas simpangan yang
diijinkan.
4. Rasio partisipasi massa yang disyaratkan oleh
SNI adalah minimal sebesar 90% . untuk tugas
akhir ini, pada mode 8 sudah diperoleh rasio
partisipasi massa lebih dari 90%, yaitu sebesar
92,05% untuk arah-X dan 92,15% untuk arah-Y.
jadi persyaratan pada SNI telah terpenuhi
5. Periode yang dihasilkan struktur untuk arah x
(Tcx= 1,767dt) dan arah y (Tcy = 1,670dt ) berada
dibawah periode yang disyaratkan yakni sebesar
T =1,824 dt. Sehingga persyaratan RSNI 03-
1726-2011 telah terpenuhi.
-
6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
6. Dari hasil perbandingan base shear yang
dihasilkan struktur pada tabel sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa gedung ini memakai
system Dual system (system ganda) karena
system framenya memikul rata-rata 30% dari
base shear yang dihsailkan dan sisanya dipikul
oleh dinding geser.
DAFTAR PUSTAKA
1) Birrul W, Haris. 2013. Perencanaan
Modifikasi Gedung Perpustakaan
Universitas Negeri Surabaya menggunakan
Standar Peraturan Gempa Baru RSNI 03-
1726-2011. Surabaya
2) Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
1983. Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung 1983. Bandung : Yayasan
Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
3) Husin, Nur Ahmad. 2006. Struktur Beton I.
Surabaya : Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan ITS.
4) BSN. 2011. RSNI-03-1726-20XX Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung. Badan Standardisasi
Nasional.
5) BSN. 2002. SNI-03-1729-2002 Tata Cara
Perencanaan Struktur Baja Untuk
Bangunan Gedung. Badan Standardisasi
Nasional
6) BSN. 2002. SNI-03-2847-2002 Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung. Badan Standardisasi
Nasional.
7) Purwono, Rachmat. 2005. Perencanaan
Struktur beton Bertulang Tahan Gempa.
Surabaya : itspress.
8) Purwono, Rachmat, dkk. 2007. Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung SNI-03-2847-2002
Dilengkapi Penjelasan (S-2002). Surabaya :
itspress.
9) Wang, C. K. dan Charles G Salmon. 1985.
Desain Beton Bertulang Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.