Balok SKDN~
description
Transcript of Balok SKDN~
TUGAS KEPANITERAAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
BALOK SKDN
PUSKESMAS KELURAHAN PELA MAMPANG II
DISUSUN OLEH :
Yanuar Aditya K 030.08.258
Nurul Wahida 030.08.301
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG
PERIODE 10 JUNI 2013 – 17 AGUSTUS 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
1
Data Penimbangan
DATA POSYANDU KETERANGAN
S Jumlah seluruh balita di wilayah
posyandu
Jumlah seluruh balita di
posyandu kelurahan Pela
Mampang 2
K Jumlah balita yang memiliki KMS
pada bulan ini di wilayah kerja
posyandu
Jumlah balita yang memiliki
KMS pada bulan ini di
kelurahan Pela Mampang 2
D Jumlah bayi yang ditimbang bulan
ini di wilayah kerja posyandu
Rekapitulasi jumlah balita
yang ditimbang bulan ini dari
seluruh posyandu di
kelurahan Pela Mampang 2
N Balita yang ditimbang naik berat
badannya pada saat dilakukan
penimbangan dan garis
pertumbuhannya pada KMS naik
(N)
Rekapitulasi jumlah balita
yang N dari seluruh
posyandu di kelurahan Pela
Mampang 2
A. Jenis Data
1. Jumlah balita yang ada (S) di wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2.
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), di wilayah Puskesmas
kelurahan Pela Mampang 2.
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, di wilayah
Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2.
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan, di wilayah
Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2.
B. Sumber Data
Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu
yang ada di wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2.
2
C. Periode Waktu
Setiap bulan dikumpulkan melalui Posyandu di wilayah Puskesmas kelurahan
Pela Mampang 2.
D. Pengolahan
Dalam Pengolahan penghitungan N dan D harus benar. Misalnya seorang anak
setelah ditimbang mengalami kenaikan berat badan 0,1 kg, ketika data berat badan
tersebut dipindahkan ke KMS ternyata tidak naik mengikuti pita warna, pada contoh
ini anak tidak dikelompokkan sebagai balita yang mengalami kenaikan berat badan.
Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dalam
bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S dan BGM/D untuk masing – masing
Posyandu.
Setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan petugas
kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan analisis SKDN.
Analisisnya terdiri dari:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di
wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%), hasilnya
minimal harus mencapai 80% , apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi
masyarakat untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat
badan sangatlah rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau
oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita ini
tidak diketahui pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat
badannya.
2. Tingkat Liputan Program
Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita
yang ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%).
Hasil yang didapat harus 100%. Alasannya balita – balita yang telah mempunyai
KMS telah mempunyai alat instrumen untuk memantau berat badannya dan data
pelayanan kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak mendapat KMS
maka pada dasarnya program posyandu tersebut mempunyai cangkupan yang
sangat rendah atau biasa juga dikatakan balita yang seharusnya mempunyai KMS
karena memang mereka (Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah
3
kehilangan kesempatan untuk mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat
dalam KMS tersebut. Khusus untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini
menggunakan rumus ((S-K)/S x 100%), yaitu jumlah balita yang ada di wilayah
Posyandu dikurangi Jumlah balita yang mempunyai KMS, hasilnya dibagi
dengan jumlah balita di wilayah posyandu tersebut, semakin tinggi Presentasi
Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah kemauan orang tua balita untuk
dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS sangat baik untuk memantau
pertumbuhan berat badan balita atau juga pola pertumbuhan berat badan balita.
3. Indikator lainnya
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan
dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang.Sebaiknya semua balita yang
ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop-Out, yaitu balita yang
sudah mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi
kemudian tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk selalu mendapatkan
pelayanan kesehatan. Rumusnya yaitu jumlah balita yang telah mendapatkan
KMS dikurangi dengan jumlah balita yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan
balita yang mempunyai KMS ((K-D)/K x 100%).
5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan anatara jumlah
balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi dengan
banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada bulan penimbangan (D). rumusnya
adalah (BGM/D x 100%).
6. Indikator lainnya adalah kesinambungan program yaitu jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang memiliki KMS di wilayah posyandu
atau dengan menggunakan rumus (D/K x 100%).
E. Penyajian
1. Penyajian dalam bentuk tabular dan grafik/balok
2. Di tingkat Posyandu pada grafik/balok SKDN
4
SKDN Wilayah Cakupan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang 2
Periode April – Mei – Juni 2013
April 2013 Mei 2013 Juni 2013
S K D N S K D N S K D N
1764 1769 1403 746 1264 1260 963 448 1352 1333 929 544
Keterangan April Mei Juni
Jumlah balita yang ada (S) di wilayah
Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2
1764 1264 1352
Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju
Sehat (K) di wilayah Puskesmas kelurahan Pela
Mampang 2
1769 1260 1333
Jumlah balita yang datang ditimbang pada
bulan penimbangan (D) di wilayah Puskesmas
kelurahan Pela Mampang 2
1403 963 929
Jumlah balita yang naik berat badannya pada
bulan penimbangan (N) di wilayah Puskesmas
kelurahan Pela Mampang 2
746 448 544
5
BALOK SKDN
PUSKESMAS KELURAHAN PELA MAMPANG 2
Tabel Pencapaian Program SKDN
RUMUS BULAN
April 2013 Mei 2013 Juni 2013
D/S (%) 79,5% 76,2% 68,7%
N/D (%) 53,2% 46,5% 58,6%
K/S (%) 100% 99,7% 98,6%
D/K (%) 79,3% 76,4% 69,7%
(K-D)/K (%) 20,7% 23,6% 30,3%
6
Penjelasan Pencapaian Program SKDN
Penilaian data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dalam
bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan (K-D)/K (%) untuk masing – masing
Posyandu di kelurahan Pela Mampang 2.
Berikut ini adalah analisis SKDN berdasarkan hasil pencapaian program SKDN yang
telah disebutkan di atas:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah
kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%). Target tingkat
partisipasi masyarakat di wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang adalah 65%.
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita baik bulan April, Mei dan Juni 2013 masih di atas target yaitu
79,5%, %, 76,2% dan 68,7%. Hal ini menunjukkan balita di wilayah kerja posyandu
terpantau oleh petugas kesehatan ataupun kader Posyandu.
2. Kecenderungan Status Gizi
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan
dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Target kecenderungan status gizi di
wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2 adalah 80%. Berdasarkan tabel di
atas, didapatkan bahwa tingkat kecenderungan status gizi pada bulan April, Mei dan
Juni 2013 adalah 53,2%, 46,5% dan 58,6% yang mana masih di bawah target.
3. Tingkat Liputan Program
Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita yang
ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%). Target
tingkat liputan program di wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2 adalah
80%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat liputan program posyandu
di wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2 mencapai target dimana pencapaian
di bulan April, Mei dan Juni 2013 adalah masing-masing 100%, 99,7%, 98,6%.
7
4. Kesinambungan Program
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang memiliki KMS
di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/K x 100%). Target
kesinambungan program di wilayah Puskesmas kelurahan Pela Mampang 2 adalah
70%. Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat kesinambungan program
pada bulan April, Mei dan Juni 2013 adalah 79,3%, 76,4%, 69,7% yang mana April
dan Mei mencapai target. Manakala Juni kurang 0,03% untuk mencapai target
8
KESIMPULAN
Dari hasil penilaian data SKDN di wilayah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang 2
didapatkan bahwa Jumlah balita yang ada (S), Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju
Sehat (K), Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, dan jumlah
balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan serta Penilaian perhitungan
data SKDN atau dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan (K-D)/K (%)
untuk masing – masing Posyandu di Kelurahan Pela Mampang 2, didapatkan hasil sebagian
besar pencapain target program SKDN telah mencapai target kecuali Kecenderungan Status
Gizi dimana nilainya belum mencapat target yang di tentukan, hal ini mungkin dapat di
sebabkan oleh banyak faktor salah satunya kurangnya pengetauhan masyarakat tentang gizi
seimbang. Sehingga Kecenderungan Status Gizi tidak mencapai target yang di tetapkan oleh
puskesmas Kelurahan Pela Mampang 2.
9