Bali, 20 Agustus 2020Tanpa DIPA Rp20,0 Triliun 2. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP): Belum...

67
Bali, 20 Agustus 2020

Transcript of Bali, 20 Agustus 2020Tanpa DIPA Rp20,0 Triliun 2. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP): Belum...

  • B a l i , 2 0 A g u s t u s 2 0 2 0

  • B a l i , 2 0 A g u s t u s 2 0 2 0

    2

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

  • 814

    24

    30

    40

    48

    58

    DAFTAR ISILeaders’ Offsite Meeting Agustus2020

    1. Ekonomi Makro dan Keuangan

    2. Pangan dan Agribisnis

    3. Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

    4. Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

    5. Perniagaan dan Industri

    6. Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

    7. Kerjasama Ekonomi Internasional

    8. Staf Ahli Menko

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

    4

    65

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    Uluwatu Temple Photo : nikitabuida

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS (PS) PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL ---- 45 Program Strategis

    • PS-01.1. Penempatan Dana pada Bank Umum Mitra disertai Dukungan Penjaminan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);

    • PS-01.2. Pinjaman PEN Daerah;• PS-01.3. Dana Insentif Daerah

    (DID) Tambahan Pemulihan Ekonomi;

    • PS-01.4. Stimulus UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);

    • PS-01.5. Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19

    • PS-02.1 Stabilisasi HargaPangan

    • PS-02.2 Pengembangan Kawasan HortikulturaBerorientasi Ekspor

    • PS-02.3 Pembangunan Food Estate Hortikultura

    • PS-02.4 Peremajaan SawitRakyat

    • PS-02.5 Pengembangan Usaha PeternakanTerintegrasi

    • PS-02.6 Pengembangan Industri Rumput Laut

    • PS-02.7 Padat KaryaInfrastruktur Pertanian

    • PS-02.8 Kartu Tani untukPupuk Bersubsidi

    • PS-03.1 Koordinasi Penyediaan Vaksin Covid-19;

    • PS-03.2 Pengembangan Katalis Merah Putih untuk Produksi Bahan Bakar Hijau;

    • PS-03.3 Restrukturisasi BUMN;

    • PS-03.4 Percepatan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada BUMN;

    • PS-03.5 Pengembangan Digital Riset Di Kawasan Sains Dan Teknologi (KST).

    • PS-04.1 Koordinasi Pengembangan Desa Digital dan UMKM Digital dan Penyiapan Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital;

    • PS-04.2 Program Belanja di Warung Tetangga;• PS-04.3 Penyerapan Hasil Produksi Rakyat Oleh

    Sentra IKM;• PS-04.4 Koordinasi Perkembangan Program PEN

    bagi UMKM;• PS-04.5 Bantuan Produktif bagi Pelaku Usaha

    Mikro;• PS-04.6 Program Stimulus Belanja Buatan

    Indonesia;• PS-04.7 Program Kartu Prakerja• PS-04.8 RUU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan• PS-04.9 Perkembangan Kebijakan Pekerja Migran

    Indonesia

    PS-05.1 Daftar Prioritas Investasi;

    PS-05.2 Reputable Traders;

    PS-05.3 Pengembangan National Logistic Ecosystem;

    PS-05.4 Sertifikasi Halal;

    PS-05.5 Pengembangan Industri.

    Quick Wins:• QW.1 Percepatan Rencana Detail Tata Ruang untuk

    Mendukung OSS• QW.2 Masterplan Batam-Bintan-Karimun-Tanjung Pinang• QW.3 Percepatan Pelaksanaan Pengadaan TanahPS-06.1 Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta PS-06.2 Kawasan Ekonomi Khusus / KEKPS-06.3 Program Ketahanan Pangan NasionalPS-06.4 Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur PrioritasPS-06.5 Program Padat KaryaPS-06.6 Program Perumahan

    • PS-07.1 Travel Corridor Arrangements (TCA) Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan, China dan Jepang;

    • PS-07.2 Dukungan Penanganan COVID-19 dalam Forum ASEAN dan G20;

    • PS-07.3 Pembahasan Special Safe Guards Measure untuk Produk Kopi Instan Indonesia di Filipina;

    • PS-07.4 Percepatan Negosiasi Indonesia-EU CEPA;• PS-07.5 Penyelesaian Sengketa Dagang WTO DS 484 (Impor Ayam

    Dan Produk Ayam Dari Brasil );• PS-07.6 Penyelesaian Review Generalized System Of Preferences

    (GSP) oleh Amerika Serikat (AS).

    • PS-SA.1 WAR-ROOM : Sistem Monitoring & Evaluasi dan Data Analytics

    Dep

    uti I

    Dep

    uti I

    I

    Dep

    uti I

    II

    Dep

    uti I

    V

    Deputi V Deputi VI Deputi VII

    Staf Ahli Menko

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN

    PS-01.1. Penempatan Dana pada Bank Umum Mitra disertai DukunganPenjaminan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN);

    PS-01.2. Pinjaman PEN Daerah;PS-01.3. Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan Pemulihan Ekonomi; PS-01.4. Stimulus UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam

    rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);PS-01.5. Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 9

    PS-01.1. Penempatan Dana pada Bank Umum Mitra disertai Dukungan Penjaminan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    • Pagu Penempatan Dana sebesar Rp78,8 Triliun kepada Bank Umum Mitra

    • Target Belanja Penjaminan:

    1. UMKM: Rp5 T untuk Belanja IJP dan Rp1 T Stop Loss

    2. Korporasi: Belanja IJP Rp5T dan Cadangan Penjaminan Rp2 T

    1. Penyaluran Penempatan Dana pada Bank Umum Mitra telahdilakukan sebesar Rp30 T kepada 4 Bank Himbara danRp11,5 T kepada BPD (Realisasi Penyaluran oleh Himbarasebesar Rp 59,08 T)

    2. Pengajuan penjaminan kredit masih dalam proses.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Koordinasi Percepatan Penyiapan Regulasi dalam rangka perluasan mandat kepada PT PII dalam bentuk PP Perluasan Mandat dan Perpres Penjaminan untuk Pembangunan (Sept);

    2. Peningkatan sosialiasi kepada Bank dan Pelaku Usaha (Sept—Okt);3. Monev program (Sept-Des).

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    • Sinergi data implementasi untuk monitoring dengan Kementerian/Lembaga pelaksana harus ditingkatkan (Menteri Keuangan, Ketua OJK, Perbankan)

    • Perlu percepatan Penetapan Ketentuan Operasionalisasi Teknis (diantaranya perpres perluasan mandat PT.PII)

    Koordinasi dengan Menteri dan Kepala Lembaga Terkait untuk percepatan implementasi.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    Dalam rangka mengakselerasi pemberian kredit, baik untuk UMKM dan korporasi lainnya (termasuk industri padat karya), sebagai bagian dari percepatan pemulihan perekonomian masyarakat, Pemerintah melakukan Penempatan Dana kepada Bank Umum Mitra yang disertai dengan skema Penjaminan kredit.

    Penempatan Dana kepada Bank Umum Mitra digunakan untuk menyalurkan kredit/pembiayaan kepada: (PMK 104/2020)debitur dalam rangka mendukung dan mengembangkan ekosistem UMKM dan Koperasi; dan debitur lain non-UMKM yang terdiri dari: debitur kredit/pembiayaan konsumsi, kepemilikan rumah, komersial, dan korporasi.

    Penjaminan Kredit Modal Kerja telah disiapkan untuk mendukung penyaluran kredit bagi para debitur terdampak. Dengan adanya penjaminan kredit yang difasilitasi oleh pemerintah, diharapkan Perbankan dapat segera menyalurkan kreditnya. Penjaminan kredit dilakukan oleh:PT Jamkrindo dan PT Askrindo, untuk penjaminan kredit bagi UMKM (PMK 71/2020)LPEI dan PT PII, untuk penjaminan kredit bagi Korporasi. (PMK 98/2020)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 10

    • Pinjaman PEN Daerah dapat menjadi sumber alternatifdukungan pendanaan bagi daerah, khususnya bagidaerah-daerah yang memiliki kelayakan dan mengalamidampak Covid-19 yang relatif parah agar mampumembiayai berbagai belanja prioritas di daerah.

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)Rp 10 Triliun Belum DIPA

    Tahap permohonan:1. Prov. DKI Jakarta nilai permohonannya sebesar 4,5 T (2020)

    dan 8 T (2021) untuk 6 kegiatan/program2. Prov. Jabar nilai permohonannya sebesar 1,9 T (2020) dan 3,3

    T (2021) untuk192 kegiatan/program3. Prov. Banten nilai permohonannya sebesar 802 M (2020) dan

    3,3 T (2021) 29 kegiatan/program

    TUJUAN PROGRAM

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Penandatanganan Perjanjian Pinda (Sept-Okt)

    2. Monev Pinda (Nov-Des)

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    • Proses pinjaman program PT SMI masih menunggu PP Perluasan Mandat, POJK dan Perubahan AD-ART.

    • Tindak lanjut setelah PMK 105 tebit adalahpenandatanganan perjanjian pengelolaan pinjaman denganDJPK dan dijadwalkan pinjaman PEN daerah cair bulanAgustus 2020.

    • Pararel dengan penyiapan :1. Prosedur internal untuk memproses Pinjaman PEN

    Daerah2. Standard Term Sheet3. Analisis program dengan mirroring ke produk PforP

    World Bank

    Koordinasi dengan Menteri dan Kepala Lembaga Terkait untuk percepatan implementasi.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    Relaksasi pengaturan berupa bunga pinjamanyang murah (suku bunga 0%, biayapengelolaan 0,185% dan biaya provinsi 1%) jangka waktu pinjaman paling lama 10 tahundan dapat dituangkan dalamAPBD/Perubahan APBD dan/atau PeraturanKepala Daerah mengenai perubahan rincianAPBD mendahului Perubahan APBD.

    PS-01.2. Pinjaman PEN Daerah

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 11

    Memberikan motivasi dan insentif kepada daerah atas tatanan normal baru dengan melihat pemda yang telah melakukan hal sebagai berikut:• Berhasil memperbaiki posisinya dalam melakukan

    pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang efektif

    • Mendukung percepatan pemulihan ekonomi di daerah

    • Mendorong daerah untuk berinovasi dalam penerapan protokol Covid19

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Rp 5 Triliun DIPA : Rp5 TriliunRealisasi: Rp149,19 Miliar

    Pagu Alokasi dan Rincian Alokasi Per Daerah Periode Pertama telah ditetapkan melalui PMK 87/PMK.07/2020 (Rp1,9 T untuk 171 daerah;

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Drafting PMK untuk Penyaluran DID periode ke –3 tahun 2020 (Sept);

    2. Penyaluran DID untuk daerah yang sudah menyampaikan syarat penyaluran (Sept-Des)

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN• Mendorong daerah untuk segera menyampaikan

    rencana penggunaan sebagai syarat penyaluran DID Tambahan, melalui sosialisasi

    Koordinasi dengan Menteri dan Kepala Lembaga Terkait untuk percepatan implementasi.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-01.3. Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan Pemulihan Ekonomi

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 12

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Rp 198,73 Triliun • Realisasi Penyaluran KUR Tahun 2020 sampaidengan 31 Juli 2020 sebesar Rp89,2 Triliun dan diberikan kepada 2,67 juta debitur sehinggatotal oustanding sebesar Rp167,87 Triliundengan NPL sebesar 1,07%.

    • Berdasarkan data SIKP sampai dengan 8 Agustus 2020, realisasi relaksasi kebijakanKUR pada masa Covid-19 sebgai berikut:1. Tambahan subsidi bunga KUR telah

    diberikan kepada 5.944.348 debitur denganbagi debet Rp121 Triliun.

    2. Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1.550.009 debiturdengan baki debet Rp46,3 Triliun.

    3. Relaksasi KUR berupa perpanjangan jangkawaktu diberikan kepada 1,557,271 debiturdengan baki debet Rp46,2 Triliun.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Revisi Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2019 untuk mengakomodir Skema KUR Super Mikro

    Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan hingga Agustus 2020, sebanyak 2,147 jutaburuh terdampak pandemi Covid-19 yang terdiri dari 1,132 juta pekerja formal dirumahkan, 384 ribu pekerja formal di PHK, dan 631 ribu pekerja informal. Dalam hal ini, stimulus UMKM melalui KUR bertujuan untuk mengatasi tingginya tingkat pengangguran sebagai dampakdari adanya pandemi Covid-19.

    Adapun kebijakannya meliputi sebagai berikut :

    1. KUR Super Mikro• Skema KUR Super Mikro diutamakan untuk Pekerja yang terkena Pemutusan

    Hubungan Kerja (PHK) dan Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif.• Suku bunga KUR Super Mikro sebesar 0% sampai dengan 31 Desember 2020 dan 6%

    setelah 31 Desember 2020 dengan jumlah kredit maksimum Rp10 juta.2. Tambahan Subsidi Bunga KUR bagi Debitur terdampak Covid-19

    • Tambahan subsidi bunga kepada debitur KUR dengan kolektibilitas 1 dan kolektibilitas2, yang sebelumnya sebesar 6% selama 3 bulan pertama dan 3% selama 3 bulanberikutnya, menjadi sebesar 6% sampai dengan Desember 2020.

    3. Penundaan Angsuran bagi Debitur terdampak Covid-19

    • Bagi Debitur KUR yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 maka diberikanpenundaan angsuran pokok KUR dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan yang berlaku 1 April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.

    4. Relaksasi Persyaratan Pengajuan KUR• Bagi calon debitur KUR, terdapat relaksasi terkait syarat administratif pengajuan KUR

    seperti izin usaha, NPWP, dan dokumen agunan tambahan.• Dalam mengajukan KUR, calon debitur diberikan penangguhan sementara berkas-

    berkas dokumen administrasi pengajuan kredit.

    RENCANA KERJA

    PS-01.4. Stimulus UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 13

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Pagu anggaran tahun 2020 sebesarRp94,7 Triliun dengan rinciansebagai berikut:1. Penurunan Tarif PPh Badan:

    Tanpa DIPA Rp20,0 Triliun2. PPh Pasal 21 Ditanggung

    Pemerintah (DTP): Belum DIPA Rp39,7 Triliun

    3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor: Tanpa DIPA Rp14,8 Triliun

    4. Pengurangan Angsuran PPhPasal 25 sebesar 30%: TanpaDIPA Rp14,4 Triliun

    5. Restitusi PPN dipercepat: TanpaDIPA 5,8 Triliun.

    1. Realisasi anggaran penurunan tarif PPh Badan : Rp2,8 Triliun (14,0%)

    2. Realisasi PPh DTPa) Realisasi anggaran Rp0,8 Triliun (2,02%)b) Permohonan yang disetujui sebanyak 114.446 Wajib

    Pajakc) 1.059 KLU telah memanfaatkan insentif (89,1%)

    3. Realisasi PPh UMKM DTP : permohonan yang disetujuisebanyak 215.856 Wajib Pajak

    4. Realisasi Pembebasan PPh Pasal 22 Impora) Realisasi anggaran Rp3 Triliun (20,27%)b) Permohonan yang disetujui sebanyak 15.514 Wajib

    Pajakc) 470 KLU telah memanfaatkan insentif (65,2%)

    5. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 Sebesar 30%a) Realisasi anggaran Rp3,5 Triliun (24,31%)b) Permohonan yang disetujui sebanyak 54.920 Wajib

    Pajakc) 833 KLU telah memanfaatkan insentif (82,2%)d) Insentif pengurangan akan ditambah menjadi 50%

    (menunggu perubahan PMK 86 diterbitkan)6. Restitusi PPN dipercepat

    a) Realisasi anggaran Rp3,6 Triliun (62,07%)b) Permohonan yang disetujui sebanyak 3.818 Wajib

    Pajak

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Koordinasi sosialisasi pemanfaatan insentif (Sept – Okt)2. Monev pemanfaatan insentif (Okt – Des)

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN• Anggaran PPh Pasal 21 diperkirakan tidak akan

    terserap ke pos belanja sehingga perlu dilakukanrealokasi anggaran untuk program yang lebihimplementatif.

    • RPMK mekanisme belanja subsidi DTP sedangdalam proses (pelaksanaan Perpres 72/2020),

    • DJPb perlu menyesuaikan RPMK.• DJP perlu menghitung kembali perkembangan

    realisasi (proyeksi Rp10 T).• Partisipasi WP dalam mengajukan permohonan

    relatif masih rendah sehingga perlu sosialisasikebijakan yang lebih masif ke dunia usaha.

    Koordinasi dengan Menteri dan Kepala Lembaga Terkaituntuk percepatanpemanfaatan insentif oleh Wajib Pajak

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    (PERPPU 1/2020 (UU 2/2020) dan PMK

    23/PMK.03/2020 jo. PMK 44/PMK.03/2020

    jo. PMK 86/PMK.03/2020)

    Dalam rangka menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi, daya belimasyarakat, dan produktivitas sektor ekonomi sehubungan dengan adanyapandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Pemerintah perlumemberikan insentif pajak dalam rangka penanggulangan dampak virusdimaksud, dalam bentuk:

    1. Penurunan Tarif PPh Badan (PERPPU 1/2020 (UU2/2020))

    2. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP)3. PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah4. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor5. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30%6. Restitusi PPN Dipercepat

    PS-01.5. Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    BIDANGKOORDINASIPANGAN DANAGRIBISNIS

    PS-02.1 Stabilisasi Harga PanganPS-02.2 Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi EksporPS-02.3 Pembangunan Food Estate HortikulturaPS-02.4 Peremajaan Sawit RakyatPS-02.5 Pengembangan Usaha Peternakan TerintegrasiPS-02.6 Pengembangan Industri Rumput LautPS-02.7 Padat Karya Infrastruktur PertanianPS-02.8 Kartu Tani untuk Pupuk Bersubsidi

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    PERKEMBANGAN MAKRO PERTANIAN 2018 - Q2 2020

    2018 2019 Q2 2020IndustriPengolahan 19,87 19,7 19,86

    Perdagangan 13,02 13,01 12,84Pertanian 12,81 12,72 15,46

    Sumber: BPS

    9,23

    0,860,17

    -1,83-0,63

    Tan. Pangan

    Hortikultura

    Perkebunan

    Peternakan

    Perikanan

    5,27 5,05

    -5,32

    4,75,33

    2,19

    Q2 2018 Q2 2019 Q2 2020

    PertumbuhanEkonomi

    PertumbuhanPDB Pertanian

    Pada Q2 2020 (yoy), 3subsektor tumbuh positif, yaituTanaman Pangan 9,23%;Hortikultura 0,86%; danPerkebunan 0,17%

    Puncak panen Tanaman Panganpada Triwulan II 2020

    Pertumbuhan PDB YoY, 2018-2020 (%)

    Pertumbuhan PDB Subsektor Q2 2020 (yoy)(%)

    3 Sektor Penopang Ekonomi

    Industri, Perdagangan, danPertanian adalah 3 sektorterbesar penopang ekonomi

    Pada Q2 2020, Pertanian naikposisi ke-2 (tahun 2018, 2019,terbesar ke-3)

    Pada Q2 2020, ekonomiterkontraksi -5,32%; terendahsejak 1999 (triwulan I)

    Hanya Pertanian yang tumbuhpositif 2,19% (yoy)

    PresenterPresentation NotesNTP 2020 membaik dibandingkan NTP 2 tahun sebelumnya (NTP 2020: 101,97; 2019: 100,89; 2018: 100,01Penyerapan Tenaga Kerja sektor pertanian cenderung turun dari 38,70 juta orang di tahun 2018 menjadi 38,05 juta orang di tahun 2020. (Tahun 2019: 38,11 juta orang)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 16

    Deskripsi Program

    Program Stabilisasi Harga Pangan dilakukan melalui upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

    Inflasi bahan makanan penting untuk dijaga, karena: (1) inflasi bahan makanan menjadi salah satu komponen penyebab inflasi di Indonesia bersifat persisten, (2) inflasi bahan makanan berdampak relatif tinggi pada daya beli rumah tangga miskin jika dibandingkan dengan komoditas non pangan.

    Tujuan Program

    Menjaga ketersediaan stok pangan yang cukup Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan Menjaga keterjangkauan akses dan harga

    pangan untuk masyarakat dan industri Menjamin keseimbangan harga di tingkat

    produsen dan konsumen Memperkuat cadangan pangan pemerintah

    Target Tahun 2020

    Inflasi Bahan Makanan

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 17

    Deskripsi Program

    Pengembangan Kawasan Hortikultura berorientasi ekspormerupakan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas komoditashortikultura unggulan daerah yang berdaya saing ekspor.

    Peningkatan produktivitas dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhandalam negeri/substitusi impor dan penyerapan tenaga kerja pertanian

    Program Padat Karya dengan penyerapan tenaga kerja untuk budidaya pisang Cavendish sebanyak 1.000 orang (500 ha x 2 orang perha).

    Arahan Menko yang diperlukan

    Percepatan Pemda dalam penyiapan dan penyediaan lahan tanam Bantuan Pemerintah untuk pengembangan infrastruktur pendukung

    ekspor Penyederhanaan regulasi dan persyaratan ekspor

    Rencana Kerja s.d. Desember 2020 Terbangunnya 6 (enam) Kabupaten sebagai lokasi KawasanHortikultura Berorientasi Eskspor

    Survei dan pemantapan lokasi penanaman pisang Cavendish di 16Kabupaten

    PDB Hortikultura tumbuh 5,8% dengan NTP Hortikultura 104.

    Target Tahun 2020

    Kendala

    Terbatasnya luasan lahan dalam satu Kawasan Status lahan hutan dan status kepemilikan lahan Terbatasnya infrastruktur pendukung untuk Ekspor (packing

    house, pelabuhan terdekat dan biaya logistik yang tinggi)

    Capaian s.d. Agustus 2020

    Penanaman Pisang Cavendish di: Kab. Tanggamus, Lampung seluas 39 Ha Kab. Jembrana, Bali seluas 18 Ha Kab. Blitar, Jawa Timur seluas 4 Ha Kab. Bener Meriah, NAD seluas 1 Ha

    Penyelesaian fase demplot dan persiapan fase komersial Panen perdana di 3 lokasi Peningkatan Ekspor Rapat koordinasi Monev program

    Potensi Wilayah Pengembangan1. Kab. Lingga2. Kab. Ponorogo3. Kab. Mandailing Natal4. Kab. Humbang Hasundutan5. Kab. Nganjuk6. Kab. Madiun7. Kab. Magetan8. Kab. Pacitan

    Lokasi EksistingPengembangan1. Kab. Tanggamus2. Kab. Jembrana3. Kab. Blitar4. Kab. Bener Meriah

    Lokasi dalam Progres1. Kab. Bondowoso2. Kab. Banyuwangi

    9. Kab. Gorontalo10.Kab. Karo11.Kab. Malang12.Kab. Cianjur13.Kab. Sukabumi14.Kab. Purwakarta15.Kab. Garut16.Kab. Tasikmalaya

    PS-02.2 PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA BERORIENTASI EKSPOR

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 18

    Deskripsi Program

    Food Estate (FE) Hortikultura merupakan kebijakan Pemerintahdalam membangun kawasan pangan yang dilakukan secaraterintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir di dalam satu kawasan, yangdilakukan secara kolaboratif antara K/L terkait, pelaku usaha, danpetani.

    Pembangunan FE Hortikultura di Kab. Humbang Hasundutan, Sumutdimaksudkan untuk pemenuhan komoditas hortikultura di dalamnegeri/substitusi impor, penyerapan tenaga kerja, danpengembangan ekonomi kawasan Agri Wisata Danau Toba.

    Total target luas lahan FE sampai tahun 2023, seluas 30.000 hadengan 3 komoditas utama bawang merah15.000 ha, bawang putih10.000 ha, dan kentang 5.000 ha.

    Arahan Menko yang diperlukan

    Percepatan penyelesaiaan status lahan oleh Pemda,Kementerian LHK, dan Kementerian ATR.

    Percepatan pembangunan infrastruktur FE. Peningkatan jumlah investor dalam pembangunan FE. Penyelesaian data petani.

    Terbangunnya FE Hortikultura seluas 1.000 ha di tahun 2020. Survei dan pemantapan target lokasi FE Hortikultura di tahun 2021,

    dengan total luas lahan 4.000 ha. Pengembangan perbenihan, serta penguatan sistem kelembagaan

    koorporasi. PDB Hortikultura tumbuh 5,8 persen dengan nilai NTP Hortikultura 104

    Target Tahun 2020Kendala

    Status lahan yang berada di Hutan Lindung dan Hutan Adat, HGU yang akan dikelola oleh off-taker.

    Infrastruktur Sarpras Pertanian (jalan, irigasi, alsintan, packing house)

    Capaian s.d. Agustus 2020 Terdapat 5 perusahaan yang berminat dalam pembangunan FE,

    yaitu PT. Calbee Wings Food, PT. Indofood, PT Wings Food, PT. Greet Giant Pineapple, dan PT. Champ.

    Proses pembangunan demfam seluas 15 ha. Penyusunan design pengembangan kawasan FE.

    Target Food Estate Hortikultura Tahun 2020

    PS-02.3 PENGEMBANGAN FOOD ESTATE HORTIKULTURA

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 19

    Deskripsi Program Program PSR menjadi fondasi baru pembangunan perkebunan kelapa

    sawit rakyat. Karena itu, program PSR tidak hanya semata-matamenggantikan tanaman tua dengan tanaman baru, tapi juga erat terkaitdengan penataan kebun sawit rakyat sekaligus untuk peningkatanproduktivitas dengan cara intensifikasi.

    PSR merupakan Padat Karya yang dapat melibatkan Petani swadaya 2,6juta, pekerja non pekebun 4,3 juta orang. Rasio Tenaga Kerja (TK)permanen 0,22 / ha, rasio TK pemeliharaan 0,15 / ha, sehingga denganluasan 100 ha butuh 30-37 TK yang mengurus kebun setiap hari. Untukpelaksanaan PSR membutuhkan 10 TK dari tumbang chipping sampaipenanaman benih baru / ha / 3 hari, atau 30 TK / ha / hari.

    Arahan Menko yang diperlukan

    Melapor kepada Presiden agar Menteri LHK segera melakukanpercepatan proses penyelesaian kebun sawit rakyat dikawasan hutan.

    Mengubah kemitraan dalam PSR dari voluntary menjadimandatory.

    Rencana Kerja s.d. Desember 2020

    Luas 16,38 juta ha, Kebun rakyat 6,72 juta ha, Potensi PSR 2,78 jutaha. Target 2020-2022: 180.000 ha / thn, total sebanyak 540 ribu ha(Sumatera 397.200 ha; Jawa 6.000 ha Kalimantan 86.300 ha;Sulawesi 44.500 ha; Papua 6.000 ha).

    Target Tahun 2020

    Kendala

    Kebun sawit rakyat di kawasan hutan sekitar 1,9 juta ha, tidak dapat memenuhi syarat ikut program PSR.

    Program kemitraan belum jadi mandatory, banyak pekebun yang tidak bankable, sehingga pekebun tidak dapat mengakses KUR Khusus.

    Capaian s.d. 10 Agustus 2020 No Rencana Kerja Sept Okt. Nov. Des1 Rakor persiapan monev PSR √2 Monev PSR di Kalteng bersama

    Presiden√

    3 Rakor persiapan penanaman perdanaPSR

    4 Launching PSR di Kalbar bersamaPresiden

    5 Rakor persiapan monev PSR √6 Monev PSR di NAD bersama Presiden √7 Rapat evaluasi bersama K/L √8 Penyusunan laporan akhir tahun √

    Realisasi luas 142.485 Ha, Dana PSR Rp. 3.589.341.729.500

    Rekomtek 180.891,97 ha; Tumbang chipping 81.060,81 ha; Tanam 60.429,71 ha; Persentase 33,41%

    PS-02.4 PEREMAJAAN SAWIT RAKYAT (PSR)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 20

    Deskripsi Program

    Pengembangan Usaha Peternakan Terintegrasi merupakanperumusan rekomendasi kebijakan pengembangan kawasanpeternakan secara terintegrasi / terpadu dengan sektor maupunsubsektor lainnya antara lain dengan tanaman pangan,perkebunan, kehutanan, hortikultura, perikanan dan pariwisata.

    Pengembangan Usaha Peternakan terintegrasi melaluipenyediaan lahan/kawasan terintegrasi utnuk penyediaansarana produksi, penataaan rantai bisnis, industri pengolahansehingga menghasilkan produksi peternakan yang berdayasaing.

    Sejalan dengan Program pemenuhan pangan asal ternak danagribisnis Peternakan Rakyat peningkatan produksi peternakanmelalui pengembangan 1.000 desa sapi melalui 5 klaster

    Arahan Menko yang diperlukan

    Pengembangan peternakan agar bersinergi denganpengembangan komoditas pertanian, perkebunan dankehutanan sehingga terjadi efisiensi usaha dan peningkatanproduktivitas dan pendapatan peternak.

    Rencana Kerja s.d. Desember 2020

    Berkembangnya lokasi/kawasan Peternakan Terintegrasisebanyak 5 Lokasi per tahun

    Target Tahun 2020

    Kendala

    Penetapan kawasan peternakan dalam RTRW Kab/Kota Perijinan usaha peternakan dalam usaha perkebunan

    Tujuan Program Peningkatan Populasi Ternak Peningkatan Produktivitas Ternak dan Tanaman Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Peningkatan Pendapatan Petani/Peternak Efisiensi Biaya Usaha Solusi Ketersediaan Lahan dan Pakan Ternak

    Capaian s.d. Agustus 2020

    Pengembangan kawasan peternakan Maribaya untuk sapiJabres di Kab. Brebes Jateng (Sapi-Padang Pengembalaan)

    Pengembangan kawasan SPR sapi potong di Kab. LampungTengah Prov. Lampung (Sapi-Hortikultura)

    Pengembangan kawasan Integrated Agro Tech Center di Kab.Blitar Jatim (Sapi-Pariwisata)

    Pengembangan integrasi Sapi-Sawit di Kab. Kota WaringinTimur Prov. Kalteng dan Kab. Siak Prov. Riau

    Rapat Koordinasi Monev Program

    PS-02.5 PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN TERINTEGRASI

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 21

    Deskripsi Program Pengembangan industri rumput laut dalam rangka optimalisasi produksi

    dalam negeri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatmelalui penciptaan lapangan kerja, menjamin ketersediaan bahan bakuindustri, dan meningkatkan daya saing produk ekspor rumput laut.

    Pengembangan budidaya rumput laut secara luas akan menjadi pengungkitperekonomian masyarakat pesisir yang jumlahnya mencapai 60% pendudukIndonesia serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan masyarakatkhususnya yang terdampak pandemi.

    Dalam rangka pengembangan industri rumput laut nasional yang andal danberdaya saing telah diterbitkan Perpres No 33 tahun 2019 tentang PetaPanduan (Road Map) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional.Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendapat amanah untukmengkoordinasikan pelaksanaan peta panduan dimaksud.

    Arahan Menko yang diperlukan

    Strategi percepatan pengembangan industri rumput laut nasional

    Rencana Kerja s.d. Desember 2020

    Mencanangkan program 5P (Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi danProduk Kosmetik)

    Komposisi ekspor rumput laut 60% bahan baku dan 40% barang bernilaitambah sedang dan tinggi

    Menguasai di atas 10% pangsa karaginan dunia melalui peningkatankapasitas dan daya saing

    Membentuk Badan Pengelolaan Dana Pengembangan Rumput Laut.

    Target Tahun 2020

    Kendala

    Kontinuitas pasokan bahan baku berkualitas untuk industri Akses pasar untuk hasil produksi budidaya dan pengolahan Harga berfluktuasi

    Tujuan Program Koordinasi dan sinkronisasi lintas Kementerian/Lembaga dalam

    implementasi Peraturan Presiden tentang Peta Panduan (Road Map)Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional.

    Capaian s.d. Agustus 2020 Program 5P: menjadikan rumput laut sebagai menu dalam GEMARIKAN

    (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) dan pilot project pembuatan cangkang kapsul dari rumput laut.

    Komposisi ekspor: 59% rumput laut kering (Raw) dan 41% rumput laut bernilai tambah (per Mei 2020).

    Penguasaan nilai ekspor pasar dunia: 29,65% rumput laut kering dan 7,29% rumput laut bernilai tambah (per akhir 2019.

    Pembentukan Badan Pengeloaan Dana Pengembangan Rumput Laut masih dalam pembahasan.

    Rapat Koordinasi Monev program

    PS-02.6 PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMPUT LAUT

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 22

    %

    1 Padat Karya Percepatan Tanam Padi & OPT

    25.000 Ha 17.092 Ha 68,37% 181.306

    2 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

    135.600 Ha 131.544 Ha 97,01% 351.010

    3 Irigasi Perpompaan 1.000 Unit 919 Unit 91,90% 202.268 4 Irigasi Perpipaan 138 Unit 122 Unit 88,41% 28.500 5 Embung 400 Unit 387 Unit 96,75% 94.950 6 Optimalisasi lahan 50.000 Ha 47.245 Ha 94,49% 174.266 7 UPPO 1.000 Unit 288 Unit 28,80% 17.250 8 Jalan Usaha Tani (JUT) 18.000 Unit 6.054 Unit 33,63% 28.088

    1.077.638 Jumlah

    No. KegiatanFisik

    Realisasi Tenaga Kerja (HOK)Target Realisasi

    Deskripsi Program Koordinasi program padat karya infrastruktur pertanian meliputi Rehabilitasi

    Jaringan Irigasi Tersier, Pembangunan irigasi perpompaan, Irigasi perpipaan,Pembangunan embung, Jalan Usaha Tani (JUT), Unit Pengolahan PupukOrganik (UPPO), dan Padat Karya Percepatan Tanam Padi dan PengendalianOrganisme Penggangu Tanaman (OPT) yang pelaksanaannya dilakukan olehKementerian Pertanian.

    Arahan Menko yang diperlukan

    Mendorong Percepatan Pelaksanaan Kegiatan diLapangan

    Rencana Kerja s.d. Desember 2020

    Kendala Terkendala Sosialisasi dan Pengumpulan Calon

    Penerima Calon Lokasi (CPCL) di Lapangan. Usulan anggaran tambahan melalui proses revisi

    anggaran dan baru disetujui pada tanggal 8 Agustus dan 10 Agustus 2020 sehingga kegiatan tambahan akan dilaksanakan pada akhir Agustus/Awal September 2020.Tujuan Program

    Percepatan implementasi pelaksanaan kegiatan padat karya infrastrukturpertanian

    Mendukung percepatan pelaksanaan kegiatan olah tanam dan penanaman padi. Sinkronisasi pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur pertanian. Penciptaan tenaga kerja di Perdesaan serta menggerakkan ekonomi di daerah. Mempekerjakan para tenaga kerja (petani) yang kehilangan penghasilan akibat

    dari pandemi Covid-19.

    Target dan Capaian s.d. 07 Agustus 2020 Rapat Koordinasi Monev Program

    PS-02.7 PADAT KARYA INFRASTRUKTUR PERTANIAN

    2020_pdtKarya

    REALISASI PADAT KARYA KEMENTERIAN PERTANIAN T.A. 2020

    PER 7 AGUSTUS 2020

    No.KegiatanLokasiAnggaran (Rp.)Fisik Realisasi Tenaga Kerja (HOK)

    PaguRealisasi%TargetRealisasi%

    1Padat Karya Percepatan Tanam Padi & OPT30 Provinsi24,100,000,0007,861,802,35432.62%25,000Ha17,092Ha68.37%181,306

    2Pilot Percontohan Aspek Air7 Provinsi99,500,000,0003,402,800,0003.42%4Kegiatan2Kegiatan50.00%10,916959,205Ijin dihilangkan jika memungkinkan

    3Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier32 Provinsi160,000,000,000154,576,627,50096.61%135,600Ha131,544Ha97.01%351,010

    4Irigasi Perpompaan33 Provinsi124,817,000,00093,430,225,00774.85%1,000Unit919Unit91.90%202,268

    5Irigasi Perpipaan33 Provinsi11,256,000,00010,829,992,45296.22%138Unit122Unit88.41%28,500

    6Embung33 Provinsi48,000,000,00041,396,000,00086.24%400Unit387Unit96.75%94,950

    7Optimalisasi lahan14 Provinsi215,000,000,000150,094,302,10069.81%50,000Ha47,245Ha94.49%174,266

    8UPPO28 Provinsi200,000,000,00042,275,827,52521.14%1,000Unit288Unit28.80%17,250

    9Jalan Usaha Tani (JUT)10 Provinsi82,400,000,00036,269,000,00044.02%18,000Unit6,054Unit33.63%28,088

    10Padat Karya Perkebunan33 Provinsi19,294,738,0005,811,769,50830.12%171,129HOK51,957HOK30.36%51,957

    11Bantuan Insentif Pelayanan Reproduksi Ternak (IB)*34 Provinsi86,455,350,00059,786,650,00069.15%2,948,129Akseptor2,073,390Akseptor70.33%3,301

    12Bantuan Insentif Pelayanan Reproduksi Ternak (PKB) *34 Provinsi44,982,630,00035,945,160,00079.91%1,499,421Akseptor1,196,419Akseptor79.79%2,343

    Jumlah1,115,805,718,000641,680,156,44657.51%1,146,155

    Keterangan:

    *) Tenaga kerja petani

    **) Tenaga kerja THL/Non PNS

    2020_pdtKarya (2)

    No.KegiatanFisik Realisasi Tenaga Kerja (HOK)

    TargetRealisasi%

    1Padat Karya Percepatan Tanam Padi & OPT25,000Ha17,092Ha68.37%181,306

    2Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier135,600Ha131,544Ha97.01%351,010

    3Irigasi Perpompaan1,000Unit919Unit91.90%202,268

    4Irigasi Perpipaan138Unit122Unit88.41%28,500

    5Embung400Unit387Unit96.75%94,950

    6Optimalisasi lahan50,000Ha47,245Ha94.49%174,266

    7UPPO1,000Unit288Unit28.80%17,250

    8Jalan Usaha Tani (JUT)18,000Unit6,054Unit33.63%28,088

    Jumlah1,077,638

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 23

    Deskripsi Program Program Kartu Tani merupakan alat tebus pupuk bersubsidi secara digital yang akan

    mentransformasi pola pembayaran subsidi pupuk berdasarkan hasil verifikasi manualmenjadi digital berdasarkan Dashboard Bank. Dalam jangka panjang, Kartu Tani jugadapat dimanfaatkan sebagai alat penyaluran subsidi/bantuan sarpras pertanian lainnyaseperti Benih, Alsintan, Pembangunan Jalan Usaha Tani, Embung, dan Saluran IrigasiTersier karena penerbitan Kartu Tani berbasis NIK, diverifikasi PPL, dan memuat dataKuota Pupuk, Nama Petani, Kelompok, Luas Lahan, Jumlah Petani, dan JenisTanaman.

    Arahan Menko yang diperlukan

    Menteri BUMN menugaskan Himbara dan PT Pupuk Indonesia untukmendorong percepatan implementasi Program Kartu Tani sebagaimanaarahan Presiden pada Sidang Kabinet April 2015, dan Januari 2016.

    Menteri Pertanian agar memberikan ketegasan dalam Permentan tentangAlokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi yang diterbitkansetiap tahun dalam salah satu pasal yang saat ini masih menyebutkankata “dapat” untuk diganti menjadi kata “wajib”

    Kendala Program Kartu Tani belum dapat diimplementasikan secara maksimal, karena

    dalam Permentan No. 10 Tahun 2020 belum menjadi kewajiban tetapi masih himbauan, sehingga perlu keberanian pemerintah terhadap pengelolaan subsidi pupuk untuk bersama-sama mewajibkan penyaluran pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani.

    Tujuan Program Memastikan penyaluran pupuk bersubsidi memenuhi unsur 6 Tepat (Jenis, Jumlah,

    Mutu, Harga, Waktu, dan Tempat) dan petani yang disasar. Kebutuhan pupuk petani selalu tercukupi dan tersedia pada saat musim tanam Data dasar yang lebih berkualitas dalam perencanaan anggaran subsidi pupuk karena

    data keluarnya pupuk direkam EDC dan masuk ke Dashboard Bank.

    Pupuk bersubsidi di Pulau Jawa dan Madura (Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY,dan Jatim) sebesar 65% dari alokasi volume pupuk bersubsidi diwilayah tersebutpenyalurannya menggunakan Kartu Tani. Adapun total alokasi pupuk bersubsidi diJawa-Madura tahun 2020 sebesar 4.730.886 ton (59,51%) dari total alokasi pupukbersubsidi nasional tahun 2020 yaitu 7.949.303 ton.

    Target Tahun 2020

    Capaian Penyaluran menggunakan kartu tani di P. Jawa dan Madura s.d. 31 Juli 2020 masih

    sangat rendah, yaitu 2,76%. Telah ada SE Menteri Dalam Negeri, SE Menteri Pertanian, dan SE Dirjen

    Perdagangan Dalam Negeri Percepatan Implementasi Program Kartu Tani..Rencana Kerja s.d. Desember 2020 Monev dan sosialisasi di Jabar dan Jateng (Sept); Yogyakarta dan

    Jatim (Okt); Sumbawa dan Sumbawa Barat (Nov) Rapat Evaluasi antar K/L

    No Keterangan Satuan Total

    1 a. Kartu Tani Tercetak Buah 10.033.263 b. Kartu Tani Terdistribusi Buah 6.080.504

    2a. Kios Pupuk Lengkap Unit 24.984 b. Kios Terpasang EDC Unit 21.197 c. Alokasi Pupuk Subsidi Juta Ton 4,73

    3a. Total Volume Tebus Pupuk Juta Ton 0,13 b. Nilai Tebus Pupuk Milyar 237,62 c. Persentase Volume Tebus Pupuk Dengan Kartu Tani % 2,76

    Detail Capaian Implementasi Kartu Tani

    PS-02.8 KARTU TANI UNTUK PUPUK BERSUBSIDI

    Sheet1

    NoHIMBARAeRDKKKARTUKIOSTRANSAKSI KARTU TANI TAHUN 2020

    Kartu TercetakKartu Teristribusi% Kartu Terdistribusiinjeksi pupuk% injeksi pupukjumlah kiosjumlah kios terpasang EDCkartu transaksikios aktifjumlah transaksijumlah pupuk (kg)nilai pupuk (IDR)

    Bank Mandiri1.294.0521.121.414940.29283,85%972.71875,17%2.4212.22120.18823868.0976.427.82411.996.811.300

    BRI

    BNI

    Sheet2

    NoKeteranganSatuanBank Pelaksana

    BRIMandiriBNITOTAL

    1a.Kartu Tani TercetakBuah4,475,8111,678,8773,878,57510,033,263

    b.Kartu Tani TerdistribusiBuah3,385,4261,067,4831,627,5956,080,504

    2a.Kios Pupuk LengkapUnit8,8144,20511,96524,984

    b.Kios Terpasang EDCUnit6,4713,91510,81121,197

    c.Alokasi Pupuk SubsidiJuta Ton1.550.922.274.73

    3a.Total Volume Tebus PupukJuta Ton0.120.010.010.13

    b.Nilai Tebus PupukMilyar212.0113.0812.54237.62

    c.Persentase Volume Tebus Pupuk Dengan Kartu Tani%7.520.760.322.76

    Sheet3

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    BIDANG KOORDINASI

    PENGEMBANGAN

    USAHA BUMN, RISET

    DAN INOVASI

    PS-03.1 Koordinasi Penyediaan Vaksin Covid-19;PS-03.2 Pengembangan Katalis Merah Putih untuk Produksi

    Bahan Bakar Hijau;PS-03.3 Restrukturisasi BUMN; PS-03.4 Percepatan pelaksanaan Program Pemulihan

    Ekonomi Nasional (PEN) pada BUMN;PS-03.5 Pengembangan Digital Riset Di Kawasan Sains

    Dan Teknologi (KST).

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 25

    • Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, BUMN dan BUMS Farmasi untuk penyediaanVaksin Covid-19.

    • Koordinasi untuk mendukung Kerjasama BUMN Farmasi dengan lembaga luar negeri dan dalamnegeri (Lembaga Eijkman) untuk percepatanpenyediaan Vaksin Covid-19.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    1. Tersedianya Vaksin Covid-19 untukseluruh rakyat Indonesia.

    2. Tersedianya anggaran untuk penyediaanVaksin Covid-19.

    • Uji Klinis tahap III Vaksin Covid-19 hasil Kerjasama PT. Bio Farmadengan Sinovac-China.

    • Pembentukan Komite NasionalPenanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid – 19) dan PemulihanEkonomi Nasional.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    • Kemungkinan jumlah Vaksin yang tersedia sangat terbatas.

    • Keterbatasan anggaran negara dalampenyediaan Vaksin Gratis untukseluruh rakyat Indonesia.

    • Kerjasama penyediaan Vaksin Covid-19 dengan negara/lembaga lain.

    • Dukungan riset pengembanganvaksin merah putih untuk Covid-19.

    • Penyederhanaan Perizinan BPOM dan pembiayaan untuk pengadaanvaksin.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-03.1 KOORDINASI PENYEDIAAN VAKSIN COVID-19

    RENCANA KERJA

    1. Monitoring progres penyediaan vaksin kerjasama PT. Bio Farma dengan Sinovac-China.

    2. Monitoring alternatif Kerjasama penyediaan Vaksin dengan Lembaga lainnya.

    3. Monitoring pengembangan Vaksin Merah Putih.

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 26

    • Pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek skala komersial yang akanmendukung pembangunan Green Refinery di RU III Plaju untuk green diesel, program Pembangunan Bahan Bakar Hijau (Bio Refinery Revamping RU IV Cilacap untuk green avtur dan diesel, dan Hidrogenasi CPO di PT. Pusri Palembang).

    • Pengembangan Riset dan Inovasi Katalis dalamrangka pengembangan Industrial Vegetable Oil (IVO) di Kabupaten Pelalawan-Riau dan KabupatenMusi Banyuasin-Sumsel melalui pengembanganteknologi produksi minyak nabati industri (IVO) dan Bensin Sawit/green gasoline dengan Katalis Merah Putih yang terintegrasi dengan kebun rakyat.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    1. Percepatan pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek:

    • Pembentukan Joint Venture Company (JVC) PabrikKatalis Merah Putih. JVC menggunakan nama PT Katalis Sinergi Indonesia dengan share saham anakPerusahaan PT Pertamina 38%, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) 37% dan dan PT Rekacipta InovasiITB (RII) 25%, Total investasi sebesar Rp 170 Miliar.

    • Target penandatanganan Joint Venture Agreement (JVA) pabrik katalis antara PT Pertamina, PT PKC, dan PT RII paling lambat akhir Agustus 2020.

    • Pembangunan pabrik Katalis Merah Putih dengankapasitas sebesar ±800 MTPY (Metric Ton Per Year).

    2. Pengembangan teknologi produksi minyak nabati industri(IVO)

    • Pengembangan Sistem Kebun Rakyat melaluikorporatisasi kebun rakyat, perbenihan modern, dan peremajaan kebun sawit rakyat;

    • Pengembangan pabrik IVO: 1) Demo unit DemetalgumIVO (skala 12,5 ton/jam IVO); 2) FS Pabrik IVO Muba; 3) DED Pabrik IVO; 4) Model Bisnis IVO;

    • Pengembangan Teknologi Proses Katalis Merah Putihuntuk produksi Bensin Sawit (Bensa): 1) PercontohanBensa 1000 L/hari; 2) BEDP Bensa; 3) Pilot KatalisBensa; dan 4) Konsep Desain Pabrik Katalis Bensa.

    • Tentative program trial Bensa di Kudus (September 2020), trial IVO di Muba (Agustus 2020).

    1. PT Pertamina telah berhasil mengembanganD100 (Diesel Nabati 100%) di RU II Dumaimenggunakan bahan baku Refined Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100%, dengan produksi sebanyak 1.000 barel per hari.

    2. Percepatan pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek:

    • Penandatanganan Joint Venture Agreement(JVA) pembangunan pabrik katalis antara PT Pertamina, PT PKC, dan PT RII telahdilaksanakan pada 29 Juli 2020 di ITB.

    • Pembentukan Joint Venture Company (JVC) Pabrik Katalis Merah Putih masih dalam proses untuk disampaikan dan diminta persetujuan oleh PT Pertamina dan PT Pupuk Indonesia ke Menteri BUMN.

    3. Pengembangan teknologi produksi minyaknabati industri (IVO) dengan Katalis Merah Putih:• Rencana Pengembangan Sistem Kebun

    Sawit Rakyat s.d 2021.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN1. Perpres terkait PSN belum

    ditetapkan, masih proses koordinasi di Kementerian Setneg RI.

    2. Nilai keekonomian hargaIVO dan harga produkGreen Fuel.

    • Percepatanpenerbitan PerpresPSN yang akanmemudahkanterbentuknya JVC, serta pemberianfasilitas lainnya.

    • Persetujuan Menteri BUMN untukpembentukan JVC.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-03.2 PENGEMBANGAN KATALIS MERAH PUTIH UNTUK PRODUKSI BAHAN BAKAR HIJAU

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 27

    Jumlah BUMN secara nasional mencapai 142 buah telahdirestrukturisasi menjadi 107. Restrukrisasi telah dilakukanmelalui holding BUMN pada BUMN Perkebunan, Pupuk, Pertambangan, Semen, Migas, Farmasi. Program restrukturisasi BUMN juga dilakukan oleh perusahaan merger PT PPA dengan PT Danareksa. Perusahaan merger Danareksa-PPA akan mengelola aset41 perusahaan BUMN yang dinilai cakupan dan skalanyatidak ekonomis untuk dikelola langsung oleh Kementerian BUMN.Tujuan program adalah untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan kinerja BUMN.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    1. Identifikasi BUMN-BUMN yang akandirestrukturisasi.

    2. Koordinasi dan monitoring terhadappelaksanaan restrukturisasi BUMN.

    3. Penyelesaian Kajian dan PP Merger PT Danareksa-PPA.

    • Penyelesaian restrukturisasi BUMN Farmasi.

    • Identifikasi restrukturisasi BUMN Aviasi dan Pariwisata.

    • Pengajuan izin prakarsa penyusunanRPP sebagai dasar hukumpelaksanaan program restrukturisasiBUMN, dan secara paralel dilakukanpengkajian merger PPA -Danareksadan restrukturisasi 41 BUMN.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA1. Melakukan identifikasi terhadap BUMN-BUMN yang

    akan direstrukturisasi.2. Koordinasi dan monitoring pelaksanaan kebijakan

    restrukturisasi BUMN.3. Koordinasi penyelesaian penyusunan kajian dan

    Peraturan Pemerintah terkait merger Danareksa-PPA dan restrukturisasi BUMN.

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN• Penyelesaian regulasi restrukturisasi yang

    memerlukan waktu lama.• Percepatan penyelesaian regulasi

    restrukturisasi BUMN.• Penyederhanaan proses

    penyusunan PP restrukturisasiBUMN, misalkan denganmenggunakan 1 PP untukbeberapa BUMN.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-03.3 RESTRUKTURISASI BUMN

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 28

    Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untukBUMN terdiri atas: (i) Penyertaan Modal Negara (PMN), (ii) Dana Talangan, (iii) Penempatan UangNegara, dan (iv) Percepatan Pembayaran Utang Pemerintah.Tujuan program adalah untuk meningkatkan kinerjaBUMN terutama yang terdampak Covid-19 dan berpengaruh terhadap perekonomian nasional.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)1. Penyelesaian regulasi dan DIPA terkait PEN

    untuk BUMN.2. Peningkatan kinerja BUMN yang

    mendapatkan bantuan PEN.3. Penyelesaian dashboard monitoring PEN

    untuk BUMN.

    • Pencairan dana PEN untuk PMN sebesar Rp8,5T, Penempatan UangNegara sebesar Rp30T, dan Pembayaran Utang PemerintahRp19,15T.

    • Penyelesaian draft mockup dashboard untuk monitoring PEN untuk BUMN.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Percepatan penyusunan regulasi PEN serta DIPA untuk BUMN dalam rangka PMN (Hutama Karya, BPUI, PNM, ITDC, PPA, PLN, LPEI, SMF, PII, Geo Dipa), Dana Talangan (Garuda, KAI, PTPN III, Krakatau Steel, Perumnas, PPA), Penempatan Uang Negara (BNI, BRI, BTN, Mandiri), dan Percepatan Pembayaran Utang Pemerintah (Pertamina, Pupuk Indonesia, Bulog, BUMN Karya, KAI, Kimia Farma, PELNI, PLN).

    2. Penyelesaian dashboard monitoring PEN untuk BUMN.

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN• Prosedur pencairan dana yang memakan

    banyak waktu, serta perbedaan pola skemapencairan dana/DIPA.

    • Penyederhanaan skema pencairanPEN serta DIPA untuk BUMN, misalkan dengan penerbitan 1 PP dan/atau PMK untuk beberapaBUMN terkait PEN.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-03.4 PERCEPATAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) PADA BUMN

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 29

    Saat ini terdapat 49 Kawasan Sains dan Teknologi(KST), baik yang dikelola oleh Kemristek/BRIN maupun oleh Pemerintah Daerah.Program ini ditujukan untuk melakukanpengembangan digital riset di KST dalampengembangan teknologi serta bisnis yang berkelanjutan, menumbuhkembangkan perusahaanpemula berbasis teknologi, serta memfasilitasiindustri untuk memanfaatkan layanan KST.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)1. Penyelesaian identifikasi teknologi digital

    riset untuk pengembangan KST.

    2. Penyelesaian identifikasi KST sebagaipilot project pengembangan digital riset.

    • Kegiatan baru

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Identifikasi teknologi digital riset yang akan diterapkan dalam pengembangan KST.

    2. Identifikasi KST sebagai pilot project pengembangan digital riset (a.l. KST Agro, Energi, Teknologi Informasi, Kesehatan dan Farmasi).

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN• Kesiapan regulasi dalam penerapan

    digital riset di KST.• Keputusan Menko dan

    Menristek/BRIN dalamimplementasi digital riset di KST.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-03.5 PENGEMBANGAN DIGITAL RISET DI KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI (KST)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 30

    BIDANG KOORDINASI

    EKONOMI DIGITAL,

    KETENAGAKERJAAN, DAN

    USAHA MIKRO, KECIL, DAN

    MENENGAH

    PS-04.1 Koordinasi Pengembangan Desa Digital dan UMKM Digital dan Penyiapan Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital;

    PS-04.2 Program Belanja di Warung Tetangga;PS-04.3 Penyerapan Hasil Produksi Rakyat Oleh Sentra IKM;PS-04.4 Koordinasi Perkembangan Program PEN bagi UMKM;PS-04.5 Bantuan Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro;PS-04.6 Program Stimulus Belanja Buatan Indonesia (PSBBI)PS-04.7 Program Kartu PrakerjaPS-04.8 RUU Cipta Kerja Klaster KetenagakerjaanPS-04.9 Perkembangan Kebijakan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 31

    Tantangan dalam pengembangan Desa Digital dan UMKM Digital, antara lain:

    • Terdapat 24.000 desa yan belum tersentuh internet (2019)2), • Saat ini hanya 9,4 juta UMKM yang sudah Go-Digital dari total 60

    juta UMKM3), • Rata-rata kecepatan internet mobile Indonesia adalah 13,83

    Mbps, jauh di bawah Malaysia 23,8 Mbps, Thailand 25,9 Mbps, Vietnam 30,39 Mbps, dan Singapura 57,16 Mbps4),

    • Kurangnya talenta digital yang sesuai dengan kebutuhan industri, • Lemahnya cyber security dan keamanan data digital, dan • Membanjirnya produk-produk impor melalui pemasaran digital.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Tercapainya 205 Desa Wisata yang disinergikan menjadi Desa Digital pada Tahun 2020

    • Penyiapan Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital; • Rumusan strategi untuk mendorong literasi digital dan inovasi

    teknologi digital di Desa;• Identifikasi dan mapping program/kegiatan K/L terkait ekonomi

    digital;• Koordinasi lintas stakeholders (K/L, Asosiasi dan Pelaku usaha)

    untuk mendorong ekspor produk lokal, a.l.: Peluang kerja samainternasional (Indonesia-Korea);

    • Koordinasi dengan BPS terkait pengumpulan data e-commerce.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Monitoring dan Evaluasi Desa Digital dan Desa Wisata Prioritas (Sep-Nov)2. Koordinasi Penyiapan Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital (Sep-Nov)3. Rakor Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital, dengan focus pada Perkembangan Desa Digital

    dan UMKM Digital (Des).

    ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    Koordinasi Pengembangan Desa Digital dan UMKM Digital dan Penyiapan Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital

    • Dalam penyiapan Konsep Strategi Nasional Ekonomi Digital, diperlukan komitmen pimpinantinggi K/L terkait.

    • Dukungan penyiapan infrastruktur dasar (fisik dan digital) di desa melalui sinergi program danpembiayaan dari pemerintah (APBN dan APBD), dan non-pemerintah, seperti Dana USO, dana CSR/PKBL, dan dana desa.

    PS-04.1

    Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan potensiekonomi desa, memperluas promosi/pemasaran produk lokalbagi UMKM, dan mempermudah pelayanan publik, dengan berbasispemanfaatan teknologi informasi (digital) untuk mendukung percepatantransformasi ekonomi nasional dan penyiapan konsep strategi nasionalekonomi digital. Desa Digital dan UMKM Digital merupakan salah satuprogram/kegiatan yang dapat mengurangi kesenjangan arus informasidan meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sudah memasukitahap 5G (era digital) sehingga kesenjangan pembangunan antar kotadan desa tidak dapat dilepaskan dari dampak sebaran demografi dan kapasitas ekonomi yang tidak seimbang, serta kesiapan infrastrukturyang memadai. Proses digitalisasi sudah terbentuk dan tersebar di berbagai daerah, namun belum diketahui sampai sejauh mana proses digitalisasi yang terjadi di desa.

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 32

    • Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Bulog dan9 klaster pangan BUMN (RNI, Berdikari, Perindo, Perinus, PT. Garam, BGR, PPI, SHS, dan Pertani) menginisiasi Program Belanja di Warung Tetangga.

    • Program ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UMKM sekaligus mempermudah pasokan kebutuhan pokok masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan data Hotline Kementerian Koperasi dan UKM terkait pengaduan dampak Covid-19, pandemi menyebabkan kenaikan harga komoditas bahan pangan masyarakat dan bahan baku UMK (beras, gula, minyak, telur, daging, dll). Proses produksi UMK terganggu sebagai akibat dari pasokan bahan baku yang mahal dan tidak stabil.

    • Dalam program ini, BGR Logistics melakukan distribusi dan pemasaran produk pangan yang dikelola BUMN pangan agar sampai ke pelaku UKM warung yang telah tergabung dalam Program Belanja di Warung Tetangga. Pelaku UKM Warung yang telah tergabung dalam program dapat memesan produk pangan BUMN dengan menggunakan aplikasi digital yang disiapkan BGR logistics, dan akan dikirim oleh BGR logistics ke lokasi pelaku UKM warung yang membeli.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATAN

    CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    • Per tanggal 6 Agustus 2020 telah teregistrasi di dalam sistem BGR sebanyak2.103 mitra Warung Pangan yang tersebar di Jabodetabek dan beberapakota/kabupaten lainnya.

    • BGR telah melaksanakan Commercial Launching Aplikasi Warung Pangan pada hariRabu, 12 Agustus 2020 di Gudang BGR Kelapa Gading. Dalam acara tersebutdilakukan peluncuran 2 aplikasi yaitu: (a) Aplikasi Mitra Warung Pangan (bagi pemilikwarung); dan (b) Aplikasi Warung Pangan (bagi masyarakat). Selain itu juga telahdilakukan penandatanganan MOU antara BGR dan BUMN klaster pangan;

    • Telah dilakukan ujicoba di 108 warung di Jabotabek: Total transaksi warung pada bulan Juli mencapai Rp 126.485.638. Dari nilai tersebut, transaksi terbanyak dilakukan melalui transaksi tunai (COD),

    yaitu sebesar Rp 107,5 juta, sementara sisnya melalui transfer bank, dan melalui e-wallet (DANA dan

    LinkAja). Berdasarkan jenis barang yang terjual, 5 jenis barang yang mencatatkan

    transaksi paling banyak antara lain, beras, gula pasir, minyak goreng, tepung, dan santan.

    Jumlah pengiriman rata-rata per hari mencapai 90 warung di wilayahJabodetabek.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    Pengendalian program dengan melakukan rapat koordinasi yang melibatkan pihak-pihak terkait.

    PS-04.2 Program Belanja di Warung Tetangga

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 33

    Industri Kecil dan Menengah ditugaskan untuk melakukan pembelian/penyerapan hasil produksi petani dan nelayanmelalui mekanisme Dana Dekon untuk Fasilitasi Penyerapan Bahan Baku.

    TAHUN 202090 Sentra IKM

    • Kementerian Perindustrian sedang melaksanakan pengumpulan data komoditas maupun kandidatsentra yang akan disalurkan bahan baku, baik melalui Dinas Perindustrian provinsi maupunKementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebanyak 7 (tujuh) provinsitelah menyampaikan data untuk ditelaah lebih lanjut.

    • Pada tanggal 4 Agustus 2020, Kementerian Perindustrian telah melaksanakan Rapat Koordinasidengan Kementerian Pertanian serta Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai ketersediaandata untuk pelaksanaan kegiatan Beli Produk Rakyat. Masih diperlukan verifikasi data lapangan, kesentra IKM maupun produksi sentra yang oversupply, serta perlu berkoordinasi lebih lanjut dengandinas perikanan dan dinas pertanian setempat.

    Kemenko Perekonomianmelakukan pengendalian program melalui rapat koordinasi denganpihak-pihak terkait.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    TARGET CAPAIAN

    PS-04.3 Penyerapan Hasil Produksi Rakyat Oleh Sentra IKM

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 34

    • Rapat koordinasi bersama dengan para pihak terkait dalam Program PEN bagi UMKM untuk memantau realisasi/capaian penyaluran stimulus PEN bagi UMKM dan koordinasi strategi percepatan penyaluran.

    • Stimulus bagi UMKM, antara lain:

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATAN

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    Kemenko Perekonomian melakukan monitoring dan pengendalian program dengan melakukan rapat koordinasi yang melibatkan pihak-pihak terkait.

    Subsidi Bunga (KUR danNON-KUR)

    Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Umum untukRestrukturisasi Kredit

    Imbal Jasa Penjaminan(IJP)

    Penjaminan Kredit Modal Kerja (Stop Loss)

    PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah(DTP)

    Pembiayaan Investasipada Koperasi melaluiLPDB KUMKM

    Stimulus tambahan: 1) Bantuan Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro, dan2) Program Cashback bagi Konsumen

    Tersusunnya laporan hasil koordinasi dan pemantauan realisasi/capaian penyaluran Program PEN bagi UMKM dalam periode mingguan

    KENDALA

    Cutoff pengambilan data realisasi masing-masing stimulus berbeda-beda.

    PS-04.4 Koordinasi Perkembangan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi UMKM

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 35

    Pelaku Usaha Mikro yang tidak sedang menerima kredit atau pembiayaan perbankan

    12Membantu Pelaku Usaha Mikro agar usahanya dapat berjalan kembali dan mampubertahan menghadapi fase new normal

    1. Warga negara Indonesia yang memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP);2. Memiliki Usaha Mikro yang dibuktikan dengan surat usulan calon penerima dari

    Pengusul;3. Bukan merupakan ASN, anggota TNI, anggot POLRI, pegawai BUMN atau

    pegawai BUMD.Kriteria

    Rp 2,4 Juta per Pelaku Usaha Mikro (diberikan 1x)Nilai Bantuan

    Tujuan Target

    Pengusul• Telah dilakukan penyaluran

    tahap I kepada 742.422 PelakuUsaha Mikro melalui Bank BRIdan BNI;

    • Data Penerima BPUM yang telahdisetujui oleh Kemenkeu (DIPA)sebanyak 9,1 juta;

    • Penyaluran BPUM kepada 12 jutaPelaku Usaha Mikro dilakukansecara bertahap.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM TARGET PROGRAM

    • Dinas KUKM Prov dan Kab/Kota• Koperasi• Kementerian/Lembaga• Perbankan dan Perusahaan Pembiayaan• Lembaga Penyalur Program Kredit Pemerintah (BUMN dan BLU)

    Juta

    CAPAIAN PROGRAM

    PS-04.5 Bantuan Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro (Permen KUKM Nomor 6 Tahun 2020)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 36

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    URAIANKEGIATAN

    TARGET PROGRAM

    Maksimum Rp 750.000 per konsumen (s.d. 31 Des 2020) dalam bentukCashback dan diberikan langsung ke rekening penerima PSBBI.

    Tujuan

    Dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan tujuan menggerakan ekonomi dansebagai upaya peningkatan pembelian produk lokal buatan UMKM dengan memberikan stimulus cashbackbagi konsumen. Saat ini Permen KUKM dalam proses penyusunan.

    Nilai

    • Berbelanja produk lokal secara online di platform digital yang tergabung dalamGernas BBI atau berbelanja offline di UMKM yang sudah terdaftar di PenyelesaianTransaksi Elektronik Nasional (PTEN) dengan menggunakan QRIS.

    • Transaksi wajib dilakukan secara digital (non-tunai), yaitu konsumen menggunakanuang elektronik atau e-wallet, sedangkan penjual harus menggunakan payment gateway (online seller) atau QRIS (offline seller).

    Penerima

    sebanyak 10,1 juta Konsumen yang memenuhi persyaratan yaituWNI, memiliki NIK dan memiliki nomor rekening di salah satu Bank BUMN.

    Persyaratan

    Data belum diperoleh

    CAPAIAN PROGRAM

    PS-04.6 Program Stimulus Belanja Buatan Indonesia (PSBBI)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 37

    • Desain Program Kartu Prakerja sesuai Perpres 36 Tahun 2020 dan Permenko 3 Tahun 2020 adalah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing angkatan kerja. Sesuai dengan Inpres No. 4 Tahun 2020 dan hasil Rapat Terbatas tentang Efektifitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial pada tanggal 7 April 2020, dilakukan refocusing Program Kartu Prakerja untuk menjadi Program Jaring Pengaman Sosial (Semi Bansos). Total anggaran sebesar Rp20 triliun dengan target penerima 5,6 juta orang. Penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan biaya pelatihan Rp1 juta, insentif bantuan dana Rp600.000 per bulan selama 4 bulan dan insentif pengisian survei Rp150.000.

    • Program Kartu Prakerja diharapkan dapat mendorong peningkatan keterampilan untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 melalui skilling, upskilling, dan reskilling.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAMURAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Target 5,6 juta penerima dengan sasaran :Pencari KerjaPekerja/Buruh yang terkena PHKPekerja/Buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, termasuk: yang dirumahkan, Pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku UMK.

    • Pendaftaran Kartu Prakerja telah mencapai lebih dari 12 juta pendaftar;

    • 1.480.918 orang penerima (batch 1-4);• 485.956 orang telah menerima insentif dengan total

    insentif disalurkan sebanyak Rp.834 miiar;• 578.637 orang telah melakukan pembelian pelatihan

    dan 502.223 orang telah menyelesaikan pelatihan pertama;

    • 1.436 pelatihan telah dibeli dari 2.909 pelatihan yang ditawarkan 165 lembaga pelatihan pada 8 platform digital.

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    1. Penyaluran bantuan Kartu Prakerja 5,6 juta penerima (Sept-Okt);

    2. Pelaksanaan pelatihan bagi 5,6 juta penerima (Sept-Des);3. Penyaluran insentif bagi 5,6 juta penerima (Sept-Des);4. Rapat Koordinasi Komite Cipta Kerja dan Tim Pelaksana

    (Sept-Des, dua kali setiap bulan);5. Pemantauan dan evaluasi program (Sept-Des).

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN• Adanya polemik di masyarakat sehingga

    program harus dihentikan sementara untuk perbaikan tata kelola program dan baru dibuka kembali tanggal 8 Agustus 2020

    • Pendaftaran luring masih menunggu aturan teknis dari Kemnaker

    • Pelatihan offline perlu disesuaikan dengan kondisi status penangganan COVID-19 masing-masing wilayah.

    • Dengan target batch 4 dan seterusnya sebesar 800.000 orang maka diharapkan target 5,6 juta penerima dapat diselesaikan pada

    • Pelatihan offline masih terkendala dengan biaya pelatihan maksimal Rp.1 juta, terbatas pada pelatihan tertentu yang kurang lebih sama dengan pelatihan online.

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    PS-04.7 Kartu Prakerja

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 38

    Pandemi COVID-19 berpotensi meningkatkan tingkat pengangguran menjadi 7,33% hingga 9,02%. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah sedang menyusun RUU Cipta Kerja dimana salah satu substansinya adalah Ketenagakerjaan. Dengan RUU Cipta Kerja, ekosistem ketenagakerjaan akan lebih fleksibel dan kondusif terhadap iklim investasi dan usaha, sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan mengurangi pengangguran.

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAM

    PROGRESS CAPAIAN

    PS-04.8 RUU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 39

    DESKRIPSI / TUJUAN PROGRAMTelah ditetapkan Kepmenaker No 294 Tahun 2020 tentang PelaksanaanPenempatan PMI Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (Sekaligusmencabut Kepmenaker No.151 Tahun 2020 tentang Penghentian SementaraPenempatan PMI)

    Sebagai upaya untuk membuka kembali kesempatan Pekerja MigranIndonesia (PMI) untuk bekerja.

    PROGRES PROGRAM

    P E R S Y A R A T A N U M U M P E R J A L A N A N1

    2 P E R J A L A N A N D A L A M N E G E R I

    Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Elektronik {Electronic Health Alert Card) melalui app Kemenkes

    Wajib menerapkan dan mematuhi protokol Kesehatan (memakaimasker, jaga jarak, dan cuci tangan)

    Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada perangkattelepon seluler

    Setiap Calon PMI/PMI yang melaksanakan perjalanan dgn kendaraanpribadi, bertanggung jawab atas kesehatan masing-masing, serta tunduk & patuh pada syarat dan ketentuan yang berlakuMenunjukkan identitas diri (KTP)

    Menunjukkan surat keterangan bebas Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada transportasi umum

    Menunjukkan surat keterangan uji Pemeriksaan PCR yang masih berlakudengan hasil negatif sesuai dengan ketentuan Satuan Tugas PenangananCoronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan kebijakan dari negara tujuanpenempatan

    Setiap Calon PMI/PMI yang melaksanakan perjalanan orang dengantransportasi umum darat,laut dan udara harus menunjukkan identitas diri(Paspor atau tanda pengenal lainnya yang sah)

    PS-04.9 Perkembangan Kebijakan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 40

    BIDANG KOORDINASI PERNIAGAAN DAN INDUSTRI

    PS-05.1 Daftar Prioritas Investasi;

    PS-05.2 Reputable Traders;

    PS-05.3 Pengembangan National Logistic Ecosystem;

    PS-05.4 Sertifikasi Halal;

    PS-05.5 Pengembangan Industri.

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 4141

    Ikhtisar Capaian Program Strategis Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri

    Daftar Prioritas Investasi

    1.

    Telah disusun RPerpres Daftar PrioritasInvestasi: Mempromosikan BU prioritas Seluruh bidang usaha dapat diusahakan

    dengan tetap mematuhi konvensiinternasional dan memperhatikan kearifanlokal

    Perlindungan terhadap UMKM dmanakegiatan usaha yang dilakukan denganmodal ≤ Rp10 M hanya dapat dilakukanoleh UMKM

    Pemerintah menetapkan bidang usaha prioritasdengan insentif fiskal (246 BU), modal nasional(99 BU), UMKM (88 BU). Contoh BU Prioritas Modal Nasional:

    Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah Dan Sejenisnya; IndustriBahan Obat Tradisional.

    Contoh BU Prioritas UMKM: IndustriBarang Anyaman dari Rotan dan Bambu

    Ada pula BU Prioritas dengan Perizinan Khususdan BU Prioritas Kerjasama dengan Modal Asing. Contoh BU Prioritas Perizinan Khusus:

    Budidaya Koral/Karang Hias; Perdagangan Besar Minuman Keras/Beralkohol (importir, distributor, dan subdistributor)

    Contoh BU Prioritas Kerjasama Dengan Modal Asing adalah Jasa Kebandarudaraan - PMA 49%; Aktivitas Telekomunikasi Satelit - PMA 67%.

    Pengembangan National Logistic Ecosystem

    3.

    Telah diuji coba Penerapan SistemSingle Submission (SSm) kepabeanan dan karantina secaraterbatas di tiga pelabuhan utamayaitu Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Tj. Emas Semarang, dan Pelabuhan Tj. Perak Surabaya.

    Tersedianya fitur pemesanan trukuntuk pengangkutan barang impor/ ekspor dari/ke pelabuhan sertapemasukan/pengeluaran barangke/dari tempat penimbunan berikat(TPB).

    Layanan Penyusunan Delivery Order(D/O) secara online saat ini telahterkolaborasi dalam NLE.

    Tersedianya dashboard jadwal dan ketersediaan tempat di kapal lautberikut fitur pemesanan tempat di kapal.

    Layanan penerbitan dokumenpenyerahan petikemas dari operator terminal petikemas (Surat Penyerahan Petikemas/SP2) secaraonline sudah siap secara sistem dan telah diujicobakan.

    Layanan pembayaran secara online melalui platform pembayaran telah diujicobakan untuk layanan trucking dan D/O.

    Pengembangan Industri

    5.

    Meningkatkan efisiensi biaya industri dalam bentuk: Kemudahan akses pasar untuk ekspor

    Alat Pelindung Diri (APD), Masker, dan Bahan Baku Masker melalui penerbitan Permendag No. 57 Tahun 2020.

    Relaksasi pengecualian sebagai Limbah B3 untuk Fly Ash-Bottom Ash (FABA), Slag Baja, Slag Nikel, dan Spent Bleaching Earth (SBE) melalui revisi Permen LHK No. 10 Tahun 2020.

    Membantu kondisi cashflow industriterdampak Covid-19 melalui: Pemberian insentif fiskal berupa PPh

    Pasal 21 Ditanggung Pemerintah, Pembebasan PPh Pasal 22 Impor, Pengurangan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30%, dan Percepatanpengembalian PPN, sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan No. 86 Tahun 2020;

    Restrukturisasi kredit; Penundaan pembayaran iuran BPJS

    Ketenagakerjaan; Pembayaran THR 2020 yang dicicil,

    sesuai SE Menaker No. M/6/HI.00.01/V/2020;

    Pembebasan dari ketentuanpembayaran rekening listrik minimum 40 jam.

    Reputable Trader

    Telah disusun RPermendagtentang Kemudahan Eksportirdan Importir bereputasi denganjumlah Reputable Trader sebanyak 810 perusahaan (13 Agustus 2020)

    Fasilitas yang akan diberikan: Proses autentifikasi atau

    verifikasi permohonanperizinan secara otomatismelalui sistem Inatradedengan jangka waktupenerbitan 1 (satu) harikerja;

    Tidak masuk dalam daftar pelaku usaha yang akandilaksanakan pengawasanberkala dalam jangka waktu1 (satu) tahun sejakditetapkan;

    Pemberian status risikorendah (low risk) kepadaimportir dalam sistempengawasan tata niagaimpor setelah melaluikawasan pabean.

    2.

    Sertifikasi Halal

    4.

    Tersusunnya draf PMK tentang Tarif LayananSertifikasi Halal untukBarang dan Jasa, Registrasi, dan AkreditasiLembaga Pemeriksa Halal Badan Layanan UmumBPJPH pada Kemenag.

    Terbentuknya satuLembaga Pemeriksa Halal (LPH) baru (Sucofindo) dan telah ada daftar usulanpembentukan 77 calonLPH.

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 42

    13%

    30%

    15%

    5%

    37%

    BIDANG USAHA LAINNYA

    (>1500 bidang usaha)

    BIDANG USAHA PRIORITAS

    (663 bidang usaha)

    dengan insentif fiskal(246 bidang usaha)

    perizinan khusus(30 bidang

    usaha)

    kerjasamadengan modal asing(200 bidang usaha)

    modal nasional(99 bidang usaha)

    UMK(88 bidang

    usaha)

    IA (45 bidang usaha)

    TH (18 bidang usaha)

    TA (183 bidang usaha)

    1. Terdapat beberapa bidang usaha yang dibinaoleh lebih dari 1 (satu) K/L denganpengaturan yang berbeda

    2. Mohon arahan Menko terkait StrukturBidang Usaha Prioritas yang akandicantumkan dalam DPI

    MOHON ARAHAN MENKO

    Norma Pokok

    PS-05.1 Daftar Prioritas Investasi

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 43

    KONDISI SAAT INI KENDALA USULAN TINDAK LANJUT

    • Kementerian Perdagangan sedangmelakukan penyusunan RPermendagtentang Kemudahan Ekspor dan ImporBagi Eksportir dan Importir Bereputasi(Reputable Trader) di BidangPerdagangan sebagai tindak lanjutStimulus Non Fiskal Dampak Covid ke-2dan Inpres Nomor 5 Tahun 2020 tentangPenataan Ekosistem Logistik Nasional.

    • Kementerian Perdagangan telahmelakukan pembahasan dengan DitjenBea dan Cukai untuk menentukanperusahaan-perusahaan yang akanditetapkan sebagai Reputable Trader. Per13 Agustus 2020, telah diusulkan 810perusahaan Reputable Trader yangterdiri dari 389 perusahaan AEO-MITA,19 perusahaan penerima penghargaanPrimaniyarta, dan 402 perusahaanekspor-impor aktif.

    Perlu kejelasan terkait jangka waktu SLAauto verification Perizinan Impor untukReputable Trader oleh KementerianPerdagangan dalam RPermendag yaitu 1(satu) hari kerja.

    • Rapat Koordinasi terkaitPenerbitan PI 1 hariberdasarkan entitas dankomoditas.

    • Kementerian Perdaganganagar melakukan analisa resikoberdasarkan komoditi (high,medium, low) untukpercepatan SLA autoverification.

    PS-05.2 Reputable Traders

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 44

    NLE adalah Ekosistem Logistik yang menyelaraskan arus lalulintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangansarana pengangkut di pelabuhan hingga barang tiba di gudang(hinterland). • Berorientasi kerja sama antar instansi pemerintah dan

    swasta: melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi;

    • Menggunakan teknologi informasi dan teknologi digital

    Tugas dan Fungsi Menko Bidang Perekonomian, Mengoordinasikan:1. Penyusunan arah dan kebijakan umum penataan ekosistem logistik

    nasional;2. Penetapan langkah-langkah penyelesaian permasalahan dalam

    pelaksanaan Rencana Aksi Penataan Ekosistem Logistik NasionalTahun 2020-2024.

    INPRES NO. 5/2020 TENTANG PENATAAN EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL DAN RUANG LINGKUPNYA

    PS-05.3 Pengembangan National Logistic Ecosystem

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 45

    No Rencana Aksi Triwulan II Capaian atau Kemajuan Penyelesaian s.d Juni 2020

    1. Penerapan sistem Single Submission (SSm) dalam rangkapemeriksaan kepabeanan dan karantina secara terpadu

    • Telah dilakukan uji coba di 3 (tiga) pelabuhan utama yaitu Tanjung Mas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, dan Belawan

    2. Pengkolaborasian platform trucking • Pengembangan secara sistem sudah siap untuk dioperasikan• Telah tersedia fitur pemesanan truk dan sudah uji coba dengan satu platform yaitu i-

    Truck

    3. Pengkolaborasian platform shipping layanan Delivery Order (D/O) online

    • Layanan D/O online sudah beroperasi, mulai dari pengajuan s.d. pengiriman pesananuntuk barang impor, meskipun masih menggunakan data dummy belum data real.

    • Telah dilakukan ujicoba pada 1 paltform DIGICO

    4. Pengkolaborasian platform shipping untuk layanan pemesanantempat di kapal

    • Masih melakukan pendalaman simplifikasi proses bisnis ekspor yang melibatkanshipping line

    • Tersedianya dashboard jadwal, tempat di kapal, fitur pemesan tempat dan secara sistem sudah siap untuk dioperasikan

    5. Pengkolaborasian platform kepelabuhanan untuk layananpenyerahan petikemas

    • Layanan penerbitan Surat Penyerahan Petikemas (SP2) dari terminal operator pelabuhan secara online sudah siap secara sistem.

    • Telah diujicobakan di TPK KOJA satu siklus proses, dengan menggunakan data dummy

    6. Pengkolaborasian platform pembayaran Layanan pembayaran secara online melalui platform pembayaran telah diujicobakan untuklayanan trucking, D/O online, dan penyerahan petikemas melalui Bank Mandiri dan BRI

    7. Penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) mengenaiprosedur perizinan larangan dan pembatasan impor dan eksporuntuk reputable trader

    Masih dalam tahap koordinasi dan proses finalisasi R-Permendag dengan K/L terkait

    RENAKSI DAN STATUS CAPAIAN NLE S.D. KUARTAL KEDUA (Q2) 2020

    PS-05.3 Pengembangan National Logistic Ecosystem

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 46

    USULAN TINDAK LANJUT PERCEPATAN IMPLEMENTASI PENATAAN EKOSISTEM LOGISTIK NASIONAL NO RENCANA AKSI TARGET IMPLEMENTASI DAN K/L TERKAIT KENDALA USULAN PERCEPATAN

    1. a. Single submission pengangkutan untukpercepatan layanan penyampaianmanifes barang dan pemberitahuanrencana kedatangan/keberangkatan kapaluntuk domestik dan internasional

    September 2020KL terkait: Kementerian Keuangan; Kementerian Perhubungan; Kementerian Kesehatan; Kementerian Hukum dan HAM

    Belum disepakatinya Norma, Standar, Prosedur Kriteria dari K/Lterkait sebagai dasar implementasi single submissionpengangkutan

    Rakor Menko Perekonomian untuk percepatan penyelesaianNSPK single submissionpengangkutan

    b. Single Submission layanan perizinanperizinan ekspor dan impor melalui NSW untuk kemudahan tracking perizinan danpengawasan kepatuhan penerapan SLA layanan K/L

    Oktober 2020 untuk pelaksanaan piloting single submission perizinan untuk komoditi gula, garam, daging, dan besi bajaJanuari 2021 untuk implementasi single submission perizinan secara penuh untuk komoditi gula, garam, daging, dan besi bajaKL terkait: Kementerian Keuangan; Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, KementerianPertanian, Kementerian Kesehatan, dan BPOM.

    Belum disepakati Norma, Standar, Prosedur Kriteria dari K/Lterkaitsebagai dasar pelaksanaan piloting

    Rakor Menko Perekonomian untuk percepatan penyelesaianNSPK single submissionperizinan

    2 Penerapan manajemen risiko yang terintegrasi antar K/L untuk penyederhanaanproses perizinan ekspor dan impor, dimulaidengan penerapannya untuk pelaku usahayang dinilai mempunyai reputasi baik

    Juni 2020KL terkait: Kementerian Perdagangan; Kementerian Keuangan

    Belum terselesaikannya mekanismemanajamen resiko yang bisadigunakan untuk penetapan reputasipara pelaku usaha.

    Rakor Menko Perekonomian untuk penetapan penerapan manajemen risikoterintegrasi bagi pelaku usaha bereputasi baik

    3 Pengembangan platform Batam logistik Ekosistem (BLE) sebagai bagian dari Penataan Ekosistem Logistik Nasional

    Agustus 2020KL Terkait : Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, BKPM, BP-Batam

    Belum terselesaikannya simplifikasi proses bisnis layanan perizinan di Batam untuk dapat diterapkan secara terintegrasi dalam platform BLE

    Sinergi antara KemenkoBidang Perekonomian dan Kemenko BidangKemaritiman dan Investasiuntuk penyelesaian BLE

    4 Penerapan layanan penebusan surat delivery order yang terintegrasi dengan layanan penyerahan petikemas secara online

    Desember 2020KL terkait: Kementerian Keuangan, Kementerian

    Perhubungan, Kementerian BUMN

    belum semua terminal operator di pelabuhan sepakat untuk proses bisnis pelayanan penebusan DO terintegrasi dengan layananpenyerahan peti kemas

    PS-05.3 Pengembangan National Logistic Ecosystem

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 47

    Kondisi Saat Ini Kendala Usulan Tindak Lanjut

    1. Tersusunnya draf PeraturanMenteri Keuangan (PMK) tentangTarif Layanan Sertifikasi Halaluntuk Barang dan Jasa, Registrasi,dan Akreditasi Lembaga PemeriksaHalal Badan Layanan Umum BadanPenyelenggara Jaminan ProdukHalal (BPJPH) pada KementerianAgama.

    2. Terbentuknya satu LembagaPemeriksa Halal (LPH) baru(Sucofindo) dan telah ada daftarusulan pembentukan 77 calon LPH.

    1. RPMK tentang Tarif LayananSertifikasi Halal untuk Barangdan Jasa, Registrasi, danAkreditasi Lembaga PemeriksaHalal Badan Layanan UmumBadan Penyelenggara JaminanProduk Halal (BPJPH) padaKementerian Agama belumditandatangani oleh MenteriKeuangan.

    2. Proses akreditasi LPH olehBPJPH yang bekerjasama denganMUI sebagai otoritas yangmenerbitkan sertifikat auditorhalal memerlukan waktu yanglama.

    1. Percepatan penetapan RPMKtentang Tarif Layanan SertifikasiHalal untuk Barang dan Jasa,Registrasi, dan AkreditasiLembaga Pemeriksa HalalBadan Layanan Umum BadanPenyelenggara Jaminan ProdukHalal (BPJPH) padaKementerian Agama.

    2. Percepatan pembentukanLembaga Pemeriksa Halal olehBPJPH di seluruh wilayahIndonesia berdasarkan UUNomor 33 Tahun 2014 tentangJaminan Produk Halal.

    PS-05.4 Sertifikasi Halal

  • www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI

    BIDANG

    KOORDINASI

    PENGEMBANGAN

    WILAYAH

    DAN TATA RUANG

    Quick Wins:• QW.1 Percepatan Rencana Detail Tata Ruang untuk Mendukung OSS• QW.2 Masterplan Batam-Bintan-Karimun-Tanjung Pinang• QW.3 Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah

    PS-06.1 Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta / PKSPPS-06.2 Kawasan Ekonomi Khusus / KEKPS-06.3 Program Ketahanan Pangan NasionalPS-06.4 Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur PrioritasPS-06.5 Program Padat KaryaPS-06.6 Program Perumahan

    DUKUNGAN PROGRAM STRATEGIS (PS) PENANGANAN COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 49

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Penetapan 18 Perda RTRW Kabupaten/Kota

    Penetapan 57 Perda RDTR gunamendukung OSS

    Telah ditetapkan 3 dr 18 Perda RTRW yang ditargetkan Telah diteapkan 1 Perda RDTR dan telah dikeluarkan

    surat persetujuan substansi dari Kementerian ATR/BPN untuk 46 RDTR

    • Dalam rangka mendorong kemudahan berinvestasi gunamendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),diusulkan bantuan teknis untuk penyusunan RDTR OSS2020/2021 di 26 Provinsi dan 76 Kab/Kota. Lokasi yangdiprioritaskan adalah Kab/Kota di Sumatera Utara, PantaiUtara Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Bali-Nusa Tenggara

    • Koordinasi untuk percepatan proses penetapan PerdaRTRW dan RDTR oleh Kabupaten/Kota untuk mendukungpelaksanaan kemudahan perijinan dalam berinvestasi

    TUJUAN PROGRAM

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    RENCANA KERJA

    mendorong kemudahan berinvestasi guna mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penyusunan RDTR OSS 2020/2021

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    Dalam masa Pandemi Covid-19 pelaksanaan koordinasi dan proses pemenuhan persyaratan menjadi terkendala, sehingga menyebabkan progres penetapanPerda RTRW dan RDTR menjadi terhambat.

    Arahan terkait percepatan proses pembahasan Ranperda di DPRD

    Arahan terkait usulan penambahankabupaten/kota yang akan diberikan bantuanteknis penyusunan RDTR oleh KementerianATR/BPN

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    • Rapat korrdinasi terkait strategi percepatan proses penetapan Perda RTRW dan RDTR (Agustus)

    • Proses Pengusulan Bantuan Teknis Penyusunan RDTR untuk mendukung OSS (September)

    • Pendampingan terhadap Penyusunan Bantuan Teknis Penyusunan RDTR OSS olehKementerian ATR/BPN

    • Monitoring pelaksanaan penetapan Perda RTRW dan RDTR

    PERCEPATAN PENETAPAN PERDA RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN RENCANA DETIL TATA RUANG UNTUK MENDUKUNG OSS

    QW-1

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 50

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Penyelesaian Masterplan Percepatan PengembanganKawasan BBKT

    Penetapan Masterplan sebagaiacuan dalam pelaksanaanpengembangan BBKT

    Telah dilakukan beberapa FGD untuk mendapatkanmasukan dalam penyusunan masterplan BBKT.

    Telah dilakukan kajian oleh beberapa tenaga ahliuntuk mendukung substansi dari masterplan BBKT.

    • Masterplan Percepatan Pembangunan Kawasan BBKT merupakan quickwins Kemenko Perekonomianberdasarkan arahan Presiden pada tanggal 30 Oktober2019 di Istana Bogor yaitu Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan BBKT bertujuan untukmenghasilkan peningkatan investasi di Kawasan Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang (BBKT)

    Output program ini adalah Peraturan tentang masterplan / Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional BBKT, Peraturan tentang kelembagaan dan insentif BBKT, peningkatan investasi sektor industri dan jasa dan penyerapan tenaga kerja; dan terbangunnya konektivitas dan infrastruktur yang handal.

    TUJUAN PROGRAM

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    RENCANA KERJA

    Meningkatkan investasi di Kawasan BBKT’ Meningkatkan arus barang dan penumpang di dalam

    Kawasan dan keluar Kawasan BBKT’ Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kawasan BBKT;

    dan Percepatan penguatan kelembagaan pengelolaan BBKT.

    • Penetapan kebijakan-kebijakan dalam Masterplan BBKT oleh Menko BidangPerekonomian (agutus 2020)

    • Penyelesaian Dokumen Masterplan Percepatan Pengembangan Kawasan BBKT(agustus-September 2020)

    • Proses Penetapan Masterplan BBKT menjadi produk hokum (September-desember 2020)

    KENDALA ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    Dalam masa Pandemi Covid-19 pelaksanaan kunjungan lapangan danpembahasan menjadi terkendala, sehinggamenyebabkan progres penyelesaianMasterplan ini menjadi terhambat.

    Arahan Menko bidang Perekonomian untukmenetapkan beberapa kebijakan strategis, seperti target yang akan dicapai, core business untuk masing-masing pulau, delineasi KPBPB, kelembagaan yang akanditerapkan dalam Kawasan BBKT

    KENDALA DAN ARAHAN YANG DIPERLUKAN

    QW.-2 PENYUSUNAN MASTERPLAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN KAWASAN BATAM-BINTAN-KARIMUN-TANJUNG PINANG

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 51

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    Penyelesaian Revisi PengadaanTanah dan aturan turunannya, missal Rapermen ATR BPN tentang DPPT (sedangharmonisasi Kemenkunham(target : penetapan akhiragustus 2020)

    1. Revisi Perpres 71/2012 tentangPenyelenggaraan Pengadaan Tanah untukKepentingan Umum Draft sudah selesai dan disepakati KL Penetapan menunggu RUU Cipta Kerja

    2. Revisi Perpres 102/2016 tentang PendanaanPengadaan Tanah PSN Sudah selesai pada tanggal 19 Mei 2020,

    menjadi Perpres 66/2020

    • Penerbitan Permenko tentang Kerohiman .

    TUJUAN PROGRAM

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    RENCANA KERJA

    Memudahkan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah untukKepentingan Umum

    Penyelesaian RPP Bank Tanah Draft masih dibahas KL (pending point dengan

    Kemenkeu dan KemenpanRB) Penetapan menunggu RUU Cipta Kerja

    QW-3 PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

  • w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 52

    DESKRIPSI PROGRAM

    URAIANKEGIATANTARGET 2020 CAPAIAN (s.d Agustus 2020)

    • Pelaksanaan SinkronisasiPenyelesaian Tumpang TindihPemanfaatan Ruang pada 17 Provinsi di Indonesia.

    • Kick Off Penyusunan Rekomendasi telah dilakukan pada7 Provinsi (Kalteng, Sumsel, Jateng, NTB, Bengkulu, Lampung, dan Malut) dari target 17 Provinsi di tahun2020, dengan 2 provinsi yatu Kalteng dan Sumsel telahmenyelesaikan penyusunan renaksi penyelesaiantumpang tindih pemanfaatan ruang.

    • Penguatan Pelaksanaan PKSP melalui Revisi Perpres 9/2016, diantarana dengan penguatansinkronisasi dan penambahanPeta Tematik.

    • Telah dilaksanakan pembahasan Panitian AntarKementerian (PAK) revisi Perpres 9/2016, untukselanjutnya di bahas di Kemenkumham (Proses Harmonisasi), kemudian Setneg (Proses Legalisasi).

    TUJUAN PROGRAM

    TARGET DAN CAPAIAN PROGRAM

    RENCANA KERJA

    RENCANA KERJA

    1. Legalisasi Revisi Perpres 9/20162. Kick Off Penyusunan R