Balantidium Coli
description
Transcript of Balantidium Coli
260110130023 Astri Sherly Inggriani
260110130024 Farianti Eko Nur
260110130025 Irma Rahayu Latarissa
260110130027 Nunung Nurjanah
260110130029 Silvia Permata Sari
Kelompok 6
Balantidium coli
Balantidium coli merupakan protozoa usus manusia yang terbesar dan satu-satunya golongan ciliata manusia
Hospes : manusia dan babi
B.coli dalam siklus hidupnya memiliki 2 stadium, yaitu stadium tropozoit dan kista.
Menimbulkan penyakit balantidiasis atau ciliate dysenteri.
Balantidium coli
MORFOLOGI
Tropozoit
Kista
Tropozoit
Bentuk oval (seperti kantong) ukuran ± 60 µ (30-50 mikron) x 45 mikron (25-120 mikron) .
Tubuh berdinding tipis diliputi cilia berbaris longitudiral dan tersusun sebagai spiral pada bagian anterior (bagian mulut) lebih panjang, disebut Aderal Cilia.
Bagian anterior terdapat Cystome (mulut), pada sebagian posterior terdapat Cytopyge (lubang eksresi)
Di dalam citoplamasma terdapat : Nukleus, yang terdiri dari MacroNucleus dan Micronucleus Contractile Vacoule Food Vacoule
Kista
berbentuk bulat, ukuran 50-60 µ dinding dua lapis, sitoplasma bergranul, terdapat makro & mikronukleus serta sebuah badan refraktil. Tropozoit hidup dalam mukosa dan sub mukosa usus besar, terutama di daerah sekum bagian terminal daripada illeum. Bergerak ritmis dengan perantaraan cilia. Tropozoit tidak dapat lama hidup di luar badan, tetapi kista tetap hidup selama beberapa minggu. Kista yang dapat hidup di luar badan adalah bentuk infektif. Bila tertelan oleh hospes baru, maka dinding kista hancur dan trofozoit yang dilepaskan masuk dinding usus, dan memperbanyak diri
Siklus Hidup
Siklus Hidup
kista tertelan melalui
kontaminasi pada makanan dan air
terjadi excystation pada usus halus, dan
tropozoit berkoloni di usus
besar
Tropozoit dalam lumen usus besar
binatang dan manusia, dimana
memperbanyak diri dengan cara
pembelahan binary fission
Tropozoit menjadi
kista infektif
Beberapa tropozoit
menginvasi ke dinding usus
besar dan berkembang
beberapa kembali ke lumen dan
memisahkan diri. Kista matang
keluar bersama tinja
Reproduksi
• membelah jadi dua parasit yang sama bentuknya. Hanya terjadi bila situasi kurang menguntungkan. Misalnya tidak ada pejantan
Aseksual
• dibentuk sel kelamin, yaitu makrogematosit dan mikrogametosit yang kemudian membelah membentuk makrogamet dan mikrogamet. Setelah pertumbuhan menjadi zigot. Inti zigot membelaj menjadi banyak yang disebut sprozoit. Proses ini disebut sporogeni.
Seksual
Cara Penularan
1. Penularan penyakit ini terutama melalui air yang terkontaminasi.
2. Penularan sporadic terjadi karena masuknya kotoran ke mulut melalui tangan atau melalui air, dan makanan yang terkontaminasi.
3. Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut melalui makanan yang terkontaminasi, misal pada orang yang memelihara babi dan yang membersihkan kandang babi, bila tangan ini terkontaminasi dengan tinja babi yang mengandung bentuk kista dan kista ini tertelan, maka terjadilah infeksi
1. Diare2. Mual-mual3. Nyeri perut 4. Nafsu makan kurang 5. Sakit kepala 6. Badan lesu 7. Berat badan turun 8. Disentri
Gejala klinis
Diagnosis
Diagnosis tergantung pada berhasilnya menemukan trofozoit dalam tinja encer dan lebih jarang tergantung pada penemuan kista dalam tinja padat, dan tinja harus diperiksa beberapa kali, karena pengeluaran parasit dari badan manusia berbeda-beda. Pada penderita dengan infeksi di daerah sigmoid-rectum, pemakaian sigmoidiskop berguna untuk mendapatkan bahan pemeriksaan.
1. Beri penyuluhan pada masyarakat tentang higiene perorangan.
2. Beri penyuluhan dan bimbingan kepada penjamah makanan melalui instansi kesehatan.
3. Pembuangan kotoran pada jamban yang memenuhi persyaratan sanitasi.
4. Kurangi kontak dengan kotoran babi.5. Lindungi tempat penampungan/sumber air
untuk masyarakat dari kontaminasi kotoran babi.
Pencegahan
Pengobatan
Obat-obatan yang sering digunakan adalah dari :1. golongan diiodohidroksikinolin
(diiodokin)2. sediaan arsen (karbarson)3. oksitetrasiklin
Epidemiologi
Pada manusia frekuensi Balantidium coli rendah, sedangkan frekuensi pada babi tinggi berkisar anatar 63 - 91%. Babi mengandung Balantidium coli dan Balantidium suis. Spesies Balantidium coli dapat menular kepada manusia sedangkan Balantidium suis tidak dapat ditularkan kepada manusia.
Bila terjadi suatu wabah maka manusia yang menjadi sumber infeksi utama, di mana penularan terjadi dari tangan ke mulut dan dari makanan yang terkena kontaminasi