BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

29
BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171 Fax. (022) 2503978 Halaman 1 dari 29 SKEMA SERTIFIKASI SNI 1154:2016 Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Strand/KBjP-P7) SNI 1155:2016 Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire/KBjP) SNI 7701:2016 Kawat Baja Quens (Quench) Temper untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Bar/KBjP-Q) A. RUANG LINGKUP Skema ini berlaku untuk sertifikasi awal, surveilans, dan sertifikasi ulang/resertifikasi dalam rangka pemberlakuan SNI 1154:2016 Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Strand/KBjP-P7), SNI 1155:2016 Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire/KBjP), dan SNI 7701:2016 Kawat Baja Quens (Quench) Temper untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Bar/KBjP-Q) B. ACUAN NORMATIF Standar produk yang menjadi acuan Jenis Produk Nomor SNI No. Pos Tarif / HS Code Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Strand/KBjP-P7) 1154:2016 Ex. 7312.10.91 Ex. 7312.10.99 Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire/KBjP) 1155:2016 Ex.7217.10.33 Ex. 7217.10.39 Ex. 7229.20.00 Ex. 7229.90.20

Transcript of BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Page 1: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 1 dari 29

SKEMA SERTIFIKASI

SNI 1154:2016 Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin untuk

Konstruksi Beton Pratekan (PC Strand/KBjP-P7)

SNI 1155:2016 Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk Konstruksi Beton

Pratekan (PC Wire/KBjP)

SNI 7701:2016 Kawat Baja Quens (Quench) Temper untuk Konstruksi

Beton Pratekan (PC Bar/KBjP-Q)

A. RUANG LINGKUP

Skema ini berlaku untuk sertifikasi awal, surveilans, dan sertifikasi

ulang/resertifikasi dalam rangka pemberlakuan SNI 1154:2016 Tujuh

Kawat Baja Tanpa Lapisan Dipilin untuk Konstruksi Beton Pratekan

(PC Strand/KBjP-P7), SNI 1155:2016 Kawat Baja Tanpa Lapisan

untuk Konstruksi Beton Pratekan (PC Wire/KBjP), dan SNI 7701:2016

Kawat Baja Quens (Quench) Temper untuk Konstruksi Beton

Pratekan (PC Bar/KBjP-Q)

B. ACUAN NORMATIF

Standar produk yang menjadi acuan

Jenis Produk Nomor SNI No. Pos Tarif / HS Code

Tujuh Kawat Baja Tanpa Lapisan

Dipilin untuk Konstruksi Beton

Pratekan (PC Strand/KBjP-P7)

1154:2016 Ex. 7312.10.91

Ex. 7312.10.99

Kawat Baja Tanpa Lapisan untuk

Konstruksi Beton Pratekan (PC

Wire/KBjP)

1155:2016

Ex.7217.10.33

Ex. 7217.10.39

Ex. 7229.20.00

Ex. 7229.90.20

Page 2: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 2 dari 29

Ex. 7229.90.99

Kawat Baja Quens (Quench)

Temper untuk Konstruksi Beton

Pratekan (PC Bar/KBjP-Q)

7701:2016

Ex. 7217.10.22

Ex 7217.10.29

Ex. 7229.20.00

Ex. 7229.90.99

Skema ini mengacu pada Permenperin nomor 28 Tahun 2017 Tentang

Pemberlakuan SNI Kawat baja Beton Pratekan untuk keperluan

konstruksi beton secara wajib.

C. DEFINISI

1. Tujuh kawat baja tanpa lapisan dipilin untuk konstruksi beton

pratekan, yang selanjutnya disebut PC Strand/KBj-P7, adalah

gabungan kawat baja yang dihasilkan dari batang kawat baja dan

diproses dengan cara tarik dingin (cold wire drawing) sebanyak 7

(tujuh) batang yang dipilin, untuk dihilangkan sisa tegangannya

dengan proses perlakuan panas (stress relieving) secara

berkelanjutan hingga mencapai sifat mekanis sesuai dengan

spesifikasi yang ditetapkan dan digunakan pada konstruksi beton

pratekan.

2. Kawat Baja tanpa Lapisan untuk Kontruksi Beton Pratekan, yang

selanjutnya disebut PC Wire/KBjP, adalah kawat baja berpenampang

bundar yang diberi lekukan pada permukaannya dan diproses dari

batang kawat baja dengan cara tarik dingin (cold wire drawing) untuk

dihilangkan sisa tegangannya dengan proses perlakuan panas (stress

relieving) secara berkelanjutan hingga mencapai sifat mekanis sesuai

dengan spesifikasi yang ditetapkan dan digunakan pada konstruksi

beton pratekan.

3. Kawat Baja Quens (Quench) Temper untuk Konstruksi Beton

Pratekan, yang selanjutnya disebut PC Bar/KBjP-Q, adalah kawat

baja berpenampang bulat dengan permukaan polos, bersirip, beralur

Page 3: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 3 dari 29

atau berlekuk, yang dilakukan proses perlakuan panas dan

didinginkan dengan cepat (quench) untuk menghasilkan sisa

tegangannya dengan proses perlakuan panas (tempering) secara

berkelanjutan untuk mencapai sifat mekanis sesuai dengan

spesifikasi yang ditetapkan dan digunakan untuk konstruksi beton

pratekan.

D. TATA CARA MEMPEROLEH SPPT-SNI

Tata cara memperoleh SPPT-SNI dilakukan berdasarkan sistem

sertifikasi Tipe 5.

Tata cara sistem sertifikasi tipe 5 dilakukan dengan tahapan berikut:

NO KETENTUAN URAIAN

TAHAP I : SELEKSI

1. Permohonan 1) Surat Aplikasi Permohonan dan daftar

Isian Permohonan;

2) Dokumen legal Produsen antara lain:

a. Fotokopi akta pendirian perusahaan

atau akte sejenis bagi produsen luar

negeri yang sudah diterjemahkan

dalam Bahasa Indonesia oleh

penterjemah tersumpah di Indonesia;

b. Fotokopi Izin Usaha Industri (IUI) atau

Tanda Daftar Industri (TDI) bagi

produsen dalam negeri atau izin

sejenis bagi produsen luar negeri yang

sudah diterjemahkan ke dalam

Bahasa Indonesia oleh penterjemah

tersumpah di Indonesia;

c. Fotokopi NPWP Produsen, Perwakilan

Produsen dan/ atau Perusahaan

Importir;

Page 4: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 4 dari 29

d. TDP/ Izin Prinsip/ NIB/ API

e. SIUP

f. Izin Tempat Usaha

g. Merk :

- Surat tanda daftar Merek atau

fotokopi sertifikat Merek yang

diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual,

Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia;

h. Contract Agreement Manufacturer

importir dan bukti serap.

i. Surat pendelegasian tanggung jawab

dari produsen ke perwakilan atau

importir

j. Realisasi produksi 3 tahun terakhir

(produsen)

k. Realisasi import 3 tahun terakhir atau

6 bulan terakhir untuk perwakilan

atau importir baru (import)

l. Questionare (untuk produsen luar

negeri)

3) Kelengkapan dokumen lainnya antara

lain:

a. Fotokopi sertifikat SMM SNI ISO

9001:2015.

b. Dokumen sistem manajemen mutu

sesuai SNI ISO 9001:2015 dalam

Bahasa Indonesia, meliputi:

− Panduan Mutu (bila ada)

− Dokumen analisa resiko;

Page 5: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 5 dari 29

− Struktur organiasasi

− Diagram alir proses produksi dalam

bahasa Indonesia;

− Daftar peralatan utama produksi

sebagai dasar untuk melakukan

verifikasi fasilitas kemampuan

produksi;

− Daftar pengendalian mutu produk;

dari bahan baku sampai produk

akhir;

− Daftar Informasi terdokumentasi;

− Laporan pengawasan berkala

terakhir ISO 9001:2015;

− Laporan audit internal;

− Laporan Tinjauan Manajemen;

c. Ilustrasi pembubuhan tanda SNI;

d. Gambar atau desain dan foto

kemasan produk;

e. Laporan hasil uji produk di pabrik

(untuk minimal satu sampel

produk dari tiga jenis produk)

Keterangan :

LSPro memastikan ketentuan penandaan

pada produk dan kemasan sesuai dengan

SNI atau juknis.

2 Sistem Manajemen

yang diterapkan

Menerapkan SNI ISO 9001:2015 atau

perubahannya

Page 6: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 6 dari 29

3. Durasi audit

*mandays = orang hari = jumlah minimal

pelaksanaan audit (orang hari)

Catatan :

- Jika auditor merangkap sebagai Petugas

Pengambil Contoh (PPC), maka

pelaksanaannya di luar waktu audit;

- Durasi audit tersebut diatas tidak

termasuk waktu perjalanan.

Jumlah Lokasi

Proses DN LN

Baru, Resertifikasi 4* 6*

4. Petugas Pengambil

Contoh (PPC)

Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang

terdaftar di LSPro dan ditugaskan oleh LSPro

Catatan:

LSPro dapat memberikan kewenangan

kepada PPC untuk melakukan pengukuran

panjang pada saat pengambilan contoh

dengan alat yang terkalibrasi.

5 Laboratorium Uji

yang digunakan

1) Laboratorium Penguji yang telah

diakreditasi oleh KAN dengan ruang

lingkup kawat baja beton pratekan untuk

konstruksi beton dan ditunjuk oleh

menteri.

2) Jika Laboratorium Penguji merupakan

sumber daya eksternal dari LSPro, maka

harus dilengkapi dengan perjanjian

Subkontrak.

6 Kajian Permohonan 1) Dilakukan oleh personil yang mempunyai

kompetensi untuk melakukan kajian

permohonan.

Page 7: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 7 dari 29

2) Kajian permohonan dilakukan terhadap

kelengkapan, kebenaran, kesesuaian, dan

pemenuhan dokumen permohonan

terhadap SNI, Juknis dan skema ini.

TAHAP II: DETERMINASI

1. Audit Tahap I (Audit

Kecukupan)

1. Dokumen SMM termasuk daftar informasi

terdokumentasi (untuk pemohon dari luar

negeri diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia dan dokumen legalitas

diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia

oleh penerjemah tersumpah).

2. Fasilitas proses produksi meliputi

peralatan produksi minimal dan quality

control yang harus diverifikasi oleh

auditor.

3. Melakukan tinjauan dokumen proses

produksi dan sistem manajemen yang

disediakan oleh pemohon untuk

menentukan kesiapan penilaian di

lapangan.

4. Apabila perusahaan telah memiliki

sertifikat SMM, maka audit tahap I dapat

ditiadakan, namun prosesnya

dilaksanakan pada saat kajian

permohonan.

5. Peralatan QC minimal yang harus ada :

a. Alat pengukuran dimensi dengan

ketelitian 0,01 mm

b. Peralatan uji tarik

c. Pelatan pengujian relaksasi

Page 8: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 8 dari 29

2. a. Audit Kesesuaian

(Audit Tahap 2):

1. Auditor harus menyiapkan rencana audit

(audit plan) dan rencana pengambilan

contoh (sampling plan) yang disiapkan

Oleh PPC sesuai dengan jenis produk yang

diajukan.

2. Minimal salah seorang dari Tim Auditor

harus mempunyai kompetensi proses

produksi kawat baja beton pratekan untuk

keperluan kontruksi beton. Jika tidak ada,

maka harus menggunakan tenaga ahli

dari luar.

3. Yang melakukan audit pada QA/ QC dan

proses produksi harus mempunyai latar

belakang pengetahuan kawat baja beton

pratekan untuk keperluan konstruksi

beton.

b. Lingkup yang

diaudit

1. Audit SMM

Pada saat sertifikasi awal/resertifikasi,

audit dilakukan pada seluruh elemen.

2. Asesmen proses produksi:

Konsistensi produk yang diajukan untuk

sertifikasi harus diperiksa di pabrik.

Penilaian asesmen produksi dilakukan

untk memverifikasi:

a. Fasilitas, peralatan, personal, dan

prosedur yang digunakan pada proses

produksi;

b. Kemampuan dan kompetensi untuk

memantau, mengukur, dan menguji

produk sebelum dan setelah produksi;

c. Pengambilan contoh dan pengujian

Page 9: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 9 dari 29

yang dilakukan oleh pebrik untuk

memelihara konsistensi produk

sehingga dapat menjamin kesesuaian

persyaratan produk;

d. Pengendalian proses produksi kawat

baja beton pratekan untuk keperluan

konstruksi beton sesuai dengan huruf

G dokumen skeman sertifikasi ini;

e. Kemampuan pabrik untuk

mengidentifikasi dan memisahkan

produk yang tidak sesuai;

f. Tim audit melakukan verifikasi

kemampuan fasilitas produksi

(termasuk kapasitas produksi per jenis

produk) untuk memastikan apakah

perusahaan mampu menghasilkan

produk yang dimohonkan;

g. Proses utama untuk menghasilkan

kawat baja pratekan tidak boleh

dilakukan oleh pihak ketiga

(outsourced)

3. Pengambilan contoh 1) PPC membuat Rencana Pengambilan

Contoh yang disetujui Ketua Tim Auditor.

2) Contoh diambil oleh PPC dilengkapi

dengan Berita Acara Pengambilan Contoh

(BAPC) dan Label Contoh. Contoh diambil

di aliran produksi.

3) Contoh diambil secara acak dari kelompok

produk yang memiliki kesamaan dalam

jenis, kelas, simbol, dan ukuran produk

sesuai dengan SNI yang dimohon untuk

Page 10: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 10 dari 29

setiap jenis, kelas, simbol, dan ukuran.

4) Pengambilan contoh uji untuk pengujian

mekanis dan dimensi dilakukan sesuai SNI

1154:2016, SNI 1155:2016, dan SNI

7701:2016.

5) Pengambilan contoh uji dalam rangka

sertifikasi awal dan resertifikasi dilakukan

pada setiap simbol, kelas, dan ukuran

kawat baja beton pratekan yang diajukan

dalam permohonan SPPT-SNI seperti yang

ditunjukkan pada huruf F dokumen skema

sertifikasi ini.

4. Jumlah contoh yang

diambil

1) Contoh uji diambil dari setiap kelompok

yang terdiri dari 1 (satu) nomor kelas,

simbol, dan ukuran kawat baja beton

pratekan yang sama diambil 1 (satu)

contoh uji dari ujung gulungan sepanjang

1,5 meter sebanyak 5 batang

2) Jumlah contoh yang disimpan sebagai

arsip perusahaan sama dengan jumlah

untuk pengujian, untuk setiap kelas,

simbol, dan ukuran.

3) Pengambilan contoh uji untuk pengujian

relaksasi dilakukan setiap maksimum

6000 ton produksi untuk mewakili setiap

jenis kelas simbol yang diajukan dalam

permohonan SPPT-SNI, selebihnya

berdasarkan kelipatannya.

5. Kategori

ketidaksesuaian

1) Mayor apabila:

berhubungan langsung dengan mutu

produk dan mengakibatkan

Page 11: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 11 dari 29

ketidakpuasan pelanggan atau SMM tidak

berjalan, maka tindakan koreksi diberi

waktu maksimal 1 (satu) bulan untuk

melakukan tindakan perbaikan; atau

2) Minor apabila

terdapat inkonsistensi dalam menerapkan

SMM, maka diberi waktu 2 (dua) bulan

untuk melakukan perbaikan.

6. Cara Pengujian 1. Cara uji produk kawat baja beton

pratekan untuk keperluan konstruksi

beton sesuai pasal 8 SNI 1154:2016, SNI

1155:2016, dan SNI 7701:2016.

2. Ktetentuan tabel 2-komposisi kimia unsur

paduan pada SNI 7701:2016 unsur

Mangan (Mn) semula minimum 1,65%

diubah menjadi minimum 0,60%

3. Bahan baku/ wire rod yang digunakan

adalah baja karbon atau baja paduan.

4. Baja paduan adalah baja karbon yang

mengandung salah satu atau lebih unsur

paduan sebagai berikut:

5. Bila telah memenuhi salah satu unsur

paduan seperti pada tabel di atas, maka

unsur paduan lainnya dapat diabaikan.

Contoh: baja paduan silikon harus

memenuhi unsur silikon saja tanpa

mempertimbangkan unsur paduan yang

Si Mn Cr B Nb Ti Mo Ni

0,6 min

1,65 min

0,3 min

0,0008 min

0,06 min

0,05 min

0,08 min

0,03 min

Page 12: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 12 dari 29

lainnya.

6. Produsen tidak diharuskan untuk

memiliki peralatan uji komposisi kimia.

7. Setiap produsen wajib melakukan

veriifikasi komposisi kimia bahan baku

minimum setahun sekali

7. Laporan Hasil Uji 1) Mencantumkan hasil uji dan syarat mutu

dan dapat mencantumkan kesesuaian

atau ketidaksesuaian dalam pemenuhan

SNI 1154:2016, SNI 1155:2016, SNI

7701:2016.

TAHAP III: TINJAUAN DAN KEPUTUSAN

1. Tinjauan terhadap

Laporan Audit dan

Laporan Hasil Uji

1) Paling sedikit 1 (satu) orang dari Tim

Teknis memiliki kompetensi proses

produksi kawat baja beton pratekan untuk

keperluan konstruksi beton.

2) Tim teknis melakukan tinjauan laporan

audit

3) Tim teknis melakukan tinjauan laporan

hasil uji

4) Hasil keputusan rapat tim teknis

merupakan rekomendasi bagi kepala balai

untuk memberikan keputusan sertifikasi.

5) Jika ada parameter yang tidak memenuhi

syarat, dilakukan pengujian ulang yang

diambil dari arsip.

6) Apabila angka 5 tidak memenuhi syarat

maka diambil sampling baru paling

banyak 2 kali dari hasil produksi baru

yang sejenis.

7) Jika pengujian ulang sebagaimana

Page 13: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 13 dari 29

dimaksud pada angka 6 tidak lulus, maka

proses sertifikasi dinyatakan gagal untuk

jenis, simbol, kelas, dan ukuran produk

tersebut.

2. Keputusan

Sertifikasi

1. Keputusan dapat berupa :

a. Ditunda/ dihentikan; atau

b. Diberikan

2. Sertifikat dapat diterbitkan apabila:

a. Hasil audit sesuai persyaratan;

b. Semua laporan ketidaksesuaian telah

diselesaikan/ ditutup;

c. Hasil uji memenuhi persyaratan SNI

yang dimohonkan.

3. Sertifikasi dapat ditunda apabila :

a. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas ketidaksesuaian hasil

audit selama 60 hari setelah target

waktu penyelesaian yang ditetapkan.

b. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan pada hasil uji sampel dan

arsip produk yang gagal memenuhi

persyaratan selama 60 hari setelah

hasil evaluasi tim teknis.

4. Sertifikasi dapat dihentikan apabila :

a. Jika dalam batas waku yang ditetapkan

klien tidak berhasil melakukan

tindakan perbaikan maka proses

sertifikasi dihentikan.

b. Apabila klien berkeinginan untuk

melanjutkan proses sertifikasi setelah

diberlakukan penghentian maka

Page 14: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 14 dari 29

diberlakukan proses sertifikasi awal.

TAHAP IV: LISENSI

1. Penerbitan SPPT-SNI 1) Sebelum dilakukan penerbitan SPPT-SNI,

LSPro harus melakukan registrasi secara

online ke Pusat Standardisasi Industri,

BPPI, Kementerian Perindustrian untuk

memperoleh kode registrasi.

2) Masa berlaku SPPT SNI adalah 4 (empat)

tahun.

3) SPPT SNI mencantumkan paling sedikit:

1. nama dan alamat Produsen;

2. alamat pabrik;

3. Penanggung jawab

4. nomor dan judul SNI;

5. nama dan alamat perwakilan

perusahaan atau importir bagi

produsen yang berasal dari luar negeri;

6. merek;

7. Jenis, kelas, simbol dan ukuran

produk;

8. masa berlaku SPPT-SNI.

4) SPPT-SNI untuk 1 (satu) produsen dengan

nomor SNI dan jenis, kelas, simbol, dan

ukuran produk yang sama hanya dapat

diterbitkan oleh 1 (satu) LSPro.

5) Dalam 1 (satu) SPPT-SNI hanya dapat

dicantumkan 1 (satu) perusahaan

perwakilan/perusahaan importir (Jika

produk berasal dari impor).

6) Importir hanya dapat ditunjuk sebagai

Page 15: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 15 dari 29

importir oleh 1 (satu) produsen luar

negeri.

7) Dalam 1 (satu) SPPT-SNI hanya dapat

dicantumkan 1 (satu) merek.

8) Surat Perjanjian Tanggung Jawab Lisensi

Pengguna Tanda SNI antara LSPro dengan

perusahaan atau perwakilan di Indonesia

(Jika produk berasal dari impor)

TAHAP V: SURVEILANS DAN SERTIFIKASI ULANG

1 Tinjauan 1. LSPro harus memastikan bahwa:

a. persyaratan sertifikasi masih berlaku;

dan

b. sistem pengelolaan mutu produk selalu

memenuhi persyaratan;

c. Untuk Sertifikasi ulang perusahaan

perlu mengirimkan surat permohonan

resertifikasi, dan dokumen lain seperti

yang dipersyaratkan pada Tahap I:

Seleksi, Poin 1. Permohonan apabila

terdapat perubahan

2. Kegiatan surveilans 1 dilakukan pada

bulan ke 12 - 15 sejak sertifikat

diterbitkan, surveilans 2 dilakukan pada

bulan ke 27 - 30 sejak sertifikat

diterbitkan, surveilans 3 dilakukan paling

lambat pada bulan ke 42 sejak sertifikat

diterbitkan. Pelaksanaan surveilans 3

dapat dilakukan bersamaan dengan

resertifikasi.

3. Pelaksanaan sertifikasi ulang paling

lambat pada bulan ke-42 setelah tanggal

Page 16: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 16 dari 29

sertifikat.

4. Jika telah memiliki sertifikat dari LSSM,

dilakukan verifikasi terhadap:

a. elemen kritis yang berkaitan dengan

pengendalian mutu produk, yaitu

pengendalian mutu pada proses

produksi dan Quality Control, serta

klausul lain apabila diperlukan;

b. penggunaan tanda SNI;

c. penanganan keluhan pelanggan;

d. Laporan Ketidaksesuaian (LKS)

sebelumnya.

5. Apabila terdapat penambahan kelas,

simbol, dan ukuran, setelah SPPT-SNI

diterbitkan, maka dilakukan audit proses

produksi dan pengendalian mutu terhadap

penambahan yang diajukan, serta

pengambilan contoh.

2. Lingkup yang

diaudit:

1. Audit SMM

Dilakukan pada elemen elemen kritis

2. Asesmen proses produksi:

konsistensi produk yang diajukan untuk

sertifikasi harus diperiksa dilokasi

produksi. Penilaian asesmen produksi

dilakukan untuk memverifikasi:

a. Fasilitas, peralatan, personal, dan

prosedur yang digunakan pada proses

produksi:

b. Kemampuan dan kompetensi untuk

memantau, mengukur, dan menguji

produk sebelum dan setelah produksi.

Page 17: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 17 dari 29

c. Pengambilan contoh dan pengujian

yang dilakukan oleh pabrik untuk

memeliihara konsistensi produk

sehingga dapat menjamin kesesuaian

persyaratan produk.

d. Pengendalian proses peroduksi kawat

baja beton pratekan untuk keperluan

konstruksi beton sesuai dengan huruf

G skema sertifikasi ini.

e. Kemampuan pabrik untuk

mengidentifikasi danmemisahkan

produk yang tidak sesuai.

3. Durasi audit

Jumlah Lokasi

Proses DN LN

Surveilan 2 4

Sertifikasi Ulang 4 6

*mandays = orang hari = jumlah minimal

pelaksanaan audit (orang hari)

Catatan :

- jika auditor merangkap sebagai PPC, maka

pelaksanaannya diluar waktu audit

- durasi audit dan pengambilan contoh tidak

termasuk perjalanan

4. Kategori

ketidaksesuaian

1) Mayor apabila:

berhubungan langsung dengan mutu

produk dan mengakibatkan

ketidakpuasan pelanggan atau SMM tidak

berjalan, maka tindakan koreksi diberi

waktu maksimal 1 (satu) bulan untuk

Page 18: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 18 dari 29

melakukan tindakan perbaikan; atau

2) Minor apabila

terdapat inkonsistensi dalam menerapkan

SMM, maka diberi waktu 2 (dua) bulan

untuk melakukan perbaikan.

5. Pengambilan contoh 1) PPC membuat Rencana Pengambilan

Contoh yang disetujui Ketua Tim Auditor.

2) Contoh diambil oleh PPC dilengkapi

dengan Berita Acara Pengambilan Contoh

(BAPC) dan Label Contoh.

3) Pengambilan contoh dilakukan pada jalur

produksi atau gudang pabrik.

4) Contoh diambil secara acak dari kelompok

produk yang memiliki kesamaan dalam

jenis, kelas, simbol, dan ukuran sesuai

dengan SNIyang dimohon untuk setiap

jenis, kelas, simbol, dan ukuran.

5) Pengambilan contoh uji untuk pengujian

mekanis dan dimensi dilakukan sesuai SNI

1154:2016, SNI 1155:2016, dan

7710:2016.

6) Pengambilan contoh uji untuk pengujian

relaksasi dilakukan sesuai dengan huruf F

dalam jangka waktu 1 (satu) kali dalam

satu tahun.

6. Jumlah Contoh yang

diambil

1) Contoh uji diambil dari setiap kelompok

yang terdiri dari 1 (satu) nomor jenis,

kelas, simbol, dan ukuran kawat baja

beton pratekan yang sama diambil 1

(satu) contoh uji dari ujung gulungan

sepanjang 1,5 meter sebanyak 5 batang.

Page 19: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 19 dari 29

2) Jumlah contoh yang disimpan sebagai

arsip perusahaan sama dengan jumlah

untuk pengujian, untuk setiap jenis,

kelas, simbol, dan ukuran.

3) Pengambilan contoh uji dalam rangka

surveilans dapat diwakili dari 50% dari

jenis, kelas, simbol, dan ukuran yang

diajukan pada saat permohonan SPPT

SNI dilakukan sesuai dengan huruf F

7. Cara Pengujian a. Sesuai SNI 1154:2016, SNI 1155:2016,

dan SNI 7701:2016

8. Tinjauan terhadap

Laporan Audit

Surveilan, Sertifikasi

Ulang dan Laporan

Hasil Uji

1) Paling sedikit 1 (Satu) orang dari tim

teknis memiliki kompetensi proses

produksi kawat kawat baja beton pratekan

untuk keperluan konstruksi beton.

2) Bahan tinjauan (review) meliputi

Laporan Audit, Berita Acara Pengambilan

Contoh, dan Laporan Hasil Uji.

3) Tim Teknis melakukan evaluasi terhadap

Laporan Audit, Berita Acara Pengambilan

Contoh, dan Laporan Hasil Uji.

4) Hasil evaluasi sebagai bahan pengambilan

keputusan sertifikasi

5) Jika ada parameter yang tidak memenuhi

syarat, dilakukan pengujian ulang

sebanyak 2 kali dari jumlah contoh uji

yang pertama untuk pengujian parameter

yang tidak lulus.

6) Apabila langkah 5 tidak memenuhi syarat,

maka diambil dari diameter yang lain dari

Page 20: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 20 dari 29

grup yang sama dan dilakukan uji ulang

terhadap seluruh parameter uji.

7) Jika pengujian ulalng sebanyak 2 kali

tidak lulus, maka proses sertifikasi

dinyatakan gagal untuk grup ukuran yang

tidak lulus uji.

9. Keputusan Surveilan

dan Sertifikasi Ulang

melalui rapat Panel

Tinjauan SPPT-SNI

1. Keputusan surveilan dapat berupa :

a. Melanjutkan

b. Pembekuan; atau

c. Pencabutan;

2. Sertifikat dapat dilanjutkan apabila:

a. Hasil audit sesuai persyaratan;

b. Semua laporan ketidaksesuaian telah

diselesaikan/ ditutup; dan

c. Hasil uji memenuhi persyaratan

3. Sertifikat dapat dibekukan keseluruhan

apabila :

a. Klien tidak bersedia untuk dilakukan

kegiatan surveilan dengan batas waktu

180 hari dari jadwal yang telah

ditentukan.

b. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas ketidaksesuaian hasil

audit surveilan selama 180 hari dari

target waktu penyelesaian yang

ditetapkan.

c. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas hasil uji produk (sampel

dan arsip) yang gagal memenuhi

persyaratan selama 180 hari setelah

hasil evaluasi tim teknis.

Page 21: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 21 dari 29

4. Sertifikat dapat dibekukan sebagian

apabila :

a. Klien tidak dapat memenuhi

persyaratan sertifikasi untuk sebagian

ruang lingkup yang telah disertifikasi

selama 1 tahun/ sampai dengan

surveilan berikutnya.

b. Tidak dapat dilakukan pengambilan

contoh produk selama 1 tahun/ sampai

dengan surveilan berikutnya

c. Apabila klien berkeinginan

mengaktifkan lingkup yang dibekukan

selama rentang waktu yang diberikan

maka LSPro BBLM dapat melakukan

proses pengambilan dan pengujian

contoh saja untuk lingkup yang

dibekukan.

5. Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Klien tidak mampu menindaklanjuti

proses pembekuan sertifikasi dengan

batas waktu 180 hari

b. Klien gagal dalam memenuhi perubahan

persyartan sertifikasi dengan batas

waktu 180 hari.

c. Klien menyatakan bangkrut

d. Keinginan klien untuk membatalkan/

tidak melanjutkan sertifikasi

e. Produk berbahaya

6. Keputusan sertifikasi ulang mengacu pada

Tahap III Poin 2. Keputusan sertifikasi

Page 22: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 22 dari 29

E. PENANDAAN

1. Tanda SNI, Nomor SNI, dan kode LSPro dicantumkan dalam label

dengan warna dasar sesuai dengan ketentuan SNI kawat baja beton

pratekan untuk konstruksi beton.

2. Selain tanda SNI, nomor SNI, dankode LSPro, dalam label kawat baja

beton pratekan untuk konstruksi beton memuat:

a. Nama dan nomor produk

b. Nama produsen

c. Merek/logo/inisial, yang telah terdaftar pada ditjen HKI;

d. Bulan dan tahun pembuatan

e. Jenis, kelas, simbol, dan ukuran

f. Berat bersih dan berat kotor (kg)

g. Nomor registrasi produk (NRP) untuk produksi dalam negeri atau

nomor pendaftaran barang (NPB) untuk produk impor; dan

h. Nama dan alamat perusahaan perwakilan atau importir, bagi

produk impor.

3. Label sebagaimana dimaksud pada angka 2 dibubuhkan dalam setiap

kemasan kawat baja beton pratekan untuk konstruksi beton pada

tempat yang mudah dibaca dan dengan cara penandaan yang tidak

mudah rusak/hilang/luntur.

4. Tanda SNI, nomor SNI, dan kode LSPro dicantumkan dengan contoh

sebagai berikut:

Page 23: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 23 dari 29

5. Setiap gulungan kawat baja beton pratekan untuk konstruksi beton

harus diberi label penandaan dengan warna dasar seperti pada tabel 1

berikut:

Tabel 1. Warna dasar pada label penandaan kawat baja beton pratekan

untuk konstruksi beton

Jenis produk kawat baja beton

pratekan untuk konstruksi beton

Warna dasar label

KBjP-P7 Merah

KBjP Kuning

KBjP-Q Putih

F. ILUSTRASI RENCANA PENGAMBILAN CONTOH

1. Ilustrasi rencana pengambilan contoh uji untuk tujuh kawat baja tanpa

lapisan dipilin untuk konstruksi beton pratekan SNI 1154:2016

Diameter

Nominal mm

Sertifikasi Awal Surveilans

Relaksasi

Normal

Relaksasi

Rendah

Relaksasi

Normal

Relaksasi

Rendah

Kelas A

6,4 √ √ √

7,9 √ √ √

9,5 √ √ √

11,1 √ √ √

12,7 √ √ √

15,2 √ √ √

Kelas B

9,53 √ √ √

11,1 √ √ √

12,7 √ √ √

13,2 √ √ √

14,3 √ √ √

Page 24: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 24 dari 29

15,2 √ √ √

15,7 √ √ √

17,8 √ √ √ √

2. Ilustrasi rencana pengambilan contoh uji untuk produk kawat baaja

tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire/KBjP) SNI

1155:2016)

Diameter

Nominal mm

Sertifikasi Awal Surveilans

Relaksasi

Normal

Relaksasi

Rendah

Relaksasi

Normal

Relaksasi

Rendah

2,90 √ √ √

3,50 √ √ √

4,00 √ √ √

4,50 √ √ √

5,00 √ √ √

6,00 √ √ √

7,00 √ √ √

8,00 √ √ √

9,00 √ √ √

3. Ilustrasi rencana pengambilan contoh uji untuk produk kawat baja

kuens (quench) temper untuk konstruksi beton pratekan (PC

Bar/KBjP-Q) SNI 7701:2016

Diameter

Nominal mm

Sertifikasi Awal Surveilans

Relaksasi

Normal

Relaksasi

Rendah

Relaksasi

Normal

Relaksasi

Rendah

Polos

6,0 √ √ √

7,0 √ √ √

8,0 √ √ √

Page 25: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 25 dari 29

10,0 √ √ √

12,2 √ √ √

14,0 √ √ √

16,0 √ √ √

Bersirip

6,2 √ √ √

7,2 √ √ √

8,0 √ √ √

10,0 √ √ √

12,2 √ √ √

14,0 √ √ √

16,0 √ √ √

Bersirip

7,1 √ √ √

9,0 √ √ √

10,7 √ √ √

12,6 √ √ √

G. PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI KAWAT BAJA BETON

PRATEKAN UNTUK PRATEKAN

1. Pengendalian proses produksi tujuh kawat baja beton pratekan

untuk keperluan konstruksi beton pratekan (PC Strand/KBjP-P7)

No Tahapan Proses

/ Parameter Metode Persyaratan Frekuensi Rekaman

1 Pemasok Evaluasi

pemasok

Sesuai

prosedur

Setiap tahun Harus

tersedia

2

Bahan baku Inspeksi

visual dan

COA

Sesuai

prosedur

Setiap

kedatangan/

setiap lot

Harus

tersedia

Pengujian

komposisi

Sesuai SNI

1154:2016

Minimal

setahun

Harus

tersedia

Page 26: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 26 dari 29

No Tahapan Proses

/ Parameter Metode Persyaratan Frekuensi Rekaman

kimia

laboratorium

internal/

external

sekali

3

Penghilangan

lapisan luar

(scale layer)

pada bahan

baku

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

4 Penarikan

(drawing)

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

5 Pemilinan

(stranding)

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

6 Penghilangan

tegangan sisa

(Stress relieving)

Pengukuran

(temperatur)

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

7 Layer winding Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

8 Kondisi

permukaan

Inspeksi

visual

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

9

Pengukuran

diameter,

panjang pilinan,

selisih diameter

inti dengan

diameter luar

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai sop

perusahaan

Harus

tersedia

10

Pengujian beban

ulur, beban

tarik, dan

regangan

pengujian Sesuai SNI

1154:2016

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

11

Pengujian

relaksasi

pengujian Sesuai SNI

1154:2016

Seriap

maksimum

6000 ton

produksi

untuk satu

Harus

tersedia

Page 27: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 27 dari 29

No Tahapan Proses

/ Parameter Metode Persyaratan Frekuensi Rekaman

jenis ukuran

2. Pengendalian proses produksi kawat baja tanpa lapisan untuk

konstruksi beton pratekan (PC wire/KBjP)

No Tahapan Proses /

Parameter Metode Persyaratan Frekuensi

Rekama

n

1 Pemasok Evaluasi

pemasok

Sesuai

prosedur

Setiap tahun Harus

tersedia

2

Bahan baku Inspeksi

visual dan

COA

Sesuai

prosedur

Setiap

kedatangan/

setiap lot

Harus

tersedia

Pengujian

komposisi

kimia

laboratorium

internal/

external

Sesuai SNI

1155:2016

Minimal

setahun

sekali

Harus

tersedia

3

Penghilangan

lapisan luar (scale

layer) pada bahan

baku

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

4 Penarikan

(drawing)

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

5 Pemberian lekukan Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

6 Penghilangan

tegangan sisa

(Stress relieving)

Pengukuran

(temperatur)

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

7 Kondisi

permukaan

Inspeksi

visual

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

8 Pengukuran

diameter

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

Sesuai sop

perusahaan

Harus

tersedia

Page 28: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 28 dari 29

No Tahapan Proses /

Parameter Metode Persyaratan Frekuensi

Rekama

n

sheet)

9 Pengujian beban

ulur, beban tarik,

dan regangan

pengujian Sesuai SNI

1155:2016

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

10

Pengujian relaksasi pengujian Sesuai SNI

1155:2016

Seriap

maksimum

6000 ton

produksi

untuk satu

jenis ukuran

Harus

tersedia

3. Pengendalian proses produksi kawat baja quens (quench) temper

untuk konstruksi beton pratekan (PC Bar/KBjP-Q)

No Tahapan Proses /

Parameter Metode Persyaratan Frekuensi Rekaman

1 Pemasok Evaluasi

pemasok

Sesuai

prosedur

Setiap tahun Harus

tersedia

2

Bahan baku Inspeksi

visual dan

COA

Sesuai

prosedur

Setiap

kedatangan/

setiap lot

Harus

tersedia

Pengujian

komposisi

kimia

laboratoriu

m internal/

external

Sesuai SNI

1154:2016

Minimal

setahun

sekali

Harus

tersedia

3 Penghilangan

karat pada bahan

baku

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

4 Penarikan

(drawing)

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

5 Pemberian

lekukan/sirip/

alur (kecuali jenis

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

Page 29: BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI …

Halaman 29 dari 29

No Tahapan Proses /

Parameter Metode Persyaratan Frekuensi Rekaman

PC bar polos)

6 Perlakuan panas Pengukuran

(temperatur)

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

7 Pendinginan

cepat (quenching)

Pengukuran

(temperatur)

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

Penghilangan

tegangan sisa

(tempering)

Pengukuran

(temperatur)

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

Layer winding Inspeksi

Visual

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

Kondisi

permukaan

Inspeksi

visual

Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

Pengukuran berat

per meter

Pengukuran Sesuai standar

operasi (check

sheet)

Sesuai sop

perusahaan

Harus

tersedia

Pengujian beban

ulur, beban tarik,

dan regangan

pengujian Sesuai SNI

7701:2016

Sesuai SOP

perusahaan

Harus

tersedia

Pengujian

relaksasi

pengujian Sesuai SNI

7701:2016

Seriap

maksimum

6000 ton

produksi

untuk satu

jenis ukuran

Harus

tersedia

Bandung, November 2019

Kepala Balai Besar Logam dan Mesin

Enuh Rosdeni