Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih -...

3
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 36 Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih Rosihan Anwar Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan penyebab terbanyak yang dilaporkan adalah Escherichia coli. Akan tetapi, belakangan ini bakteri kokus gram-positif cenderung meningkat sebagai penyebab ISK. Studi biakan telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Medan. Studi dilakukan secara acak pada kurun waktu Januari hingga Desember 2006, terhadap 100 bahan air kemih arus tengah penderita ISK. Hasilnya ternyata menunjukkan Staphylococcus aureus 40 strain dan Staphylococcus saprophyticus 18 strain. Kata kunci : bakteri gram-positif; air kemih Abstract: Gram-positive and gram-negative bacteria may cause urinary tract infection. Escherichia coli is the most common cause of UTI. However, recently gram-positive coccus is increase in number as an etiology of UTI. A culture study had been done to a total of 100 midstream urine specimens of patients with UTI, from January to December 2006 at Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Islam Sumatera Utara in Medan. The study was showed 40 strains of Staphylococcus aureus and 18 strains of Staphylococcus saprophyticus. Keywords: gram-positive bacteria; urine PENDAHULUAN Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang disebabkan oleh pelbagai bakteri, baik bakteri gram-positif maupun gram- negatif. Infeksi ini ditemukan pada semua umur, pada pria dan wanita. Gejalanya bervariasi dari yang ringan hingga berat dan infeksi dapat berlanjut bila tidak diobati bahkan dapat membahayakan jiwa penderita. 1 Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis dan laboratoris. Diagnosis laboratoris ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan mikrobiologik untuk mengetahui etiologi dan sekaligus dapat dilakukan uji kepekaan terhadap pelbagai antibiotik. Escherichia coli adalah bakteri gram- negatif yang sering dilaporkan sebagai penyebab tersering dari ISK. Akan tetapi, akhir-akhir ini bakteri gram-positif ternyata mulai menunjukkan kecenderungan meningkat sebagai penyebab ISK, antara lain Staphylococcus aureus dan Staph. saprophyticus. Untuk mengetahui frekuensi bakteri gram-positif penyebab ISK tersebut, dilakukan studi deskriptif biakan air kemih arus tengah secara acak dari Januari hingga Desember 2006, di Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. BAHAN DAN CARA KERJA Bahan studi adalah 100 bahan air kemih arus tengah dari penderita ISK. Penderita ini berasal dari kiriman dokter, klinik swasta, dan rumah sakit di sekitar Medan. Seratus bahan air kemih tersebut diperiksa secara mikrobiologik (pembiakan) dengan cara yang lazim dan baku. 2,3 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil pembiakan 100 bahan air kemih Pertumbuhan Total Satu bakteri 90 Dua bakteri 10 Universitas Sumatera Utara

Transcript of Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih -...

Page 1: Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18509/1/mkn-mar2008-41 (2... · Laporan Kasus 36 Majalah ... Bakteri Gram-Positif

Laporan Kasus

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 36

Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih

Rosihan Anwar Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Sumatera Utara Medan

penyebab terbanyak yang dilaporkan adalah Escherichia coli. Akan tetapi, belakangan ini bakteri kokus gram-positif cenderung meningkat sebagai penyebab ISK. Studi biakan telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Medan. Studi dilakukan secara acak pada kurun waktu Januari hingga Desember 2006, terhadap 100 bahan air kemih arus tengah penderita ISK. Hasilnya ternyata menunjukkan Staphylococcus aureus 40 strain dan Staphylococcus saprophyticus 18 strain. Kata kunci: bakteri gram-positif; air kemih Abstract: Gram-positive and gram-negative bacteria may cause urinary tract infection. Escherichia coli is the most common cause of UTI. However, recently gram-positive coccus is increase in number as an etiology of UTI. A culture study had been done to a total of 100 midstream urine specimens of patients with UTI, from January to December 2006 at Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Islam Sumatera Utara in Medan. The study was showed 40 strains of Staphylococcus aureus and 18 strains of Staphylococcus saprophyticus. Keywords: gram-positive bacteria; urine PENDAHULUAN

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang disebabkan oleh pelbagai bakteri, baik bakteri gram-positif maupun gram-negatif. Infeksi ini ditemukan pada semua umur, pada pria dan wanita. Gejalanya bervariasi dari yang ringan hingga berat dan infeksi dapat berlanjut bila tidak diobati bahkan dapat membahayakan jiwa penderita.1 Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis dan laboratoris. Diagnosis laboratoris ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan mikrobiologik untuk mengetahui etiologi dan sekaligus dapat dilakukan uji kepekaan terhadap pelbagai antibiotik.

Escherichia coli adalah bakteri gram-negatif yang sering dilaporkan sebagai penyebab tersering dari ISK. Akan tetapi, akhir-akhir ini bakteri gram-positif ternyata mulai menunjukkan kecenderungan meningkat sebagai penyebab ISK, antara lain Staphylococcus aureus dan Staph. saprophyticus.

Untuk mengetahui frekuensi bakteri gram-positif penyebab ISK tersebut, dilakukan studi deskriptif biakan air kemih arus tengah secara acak dari Januari hingga Desember 2006, di Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. BAHAN DAN CARA KERJA

Bahan studi adalah 100 bahan air kemih arus tengah dari penderita ISK. Penderita ini berasal dari kiriman dokter, klinik swasta, dan rumah sakit di sekitar Medan.

Seratus bahan air kemih tersebut diperiksa secara mikrobiologik (pembiakan) dengan cara yang lazim dan baku.2,3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil pembiakan 100 bahan air kemih

Pertumbuhan Total Satu bakteri 90 Dua bakteri 10

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18509/1/mkn-mar2008-41 (2... · Laporan Kasus 36 Majalah ... Bakteri Gram-Positif

Rosihan Anwar Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 37

Hasil pembiakan menunjukkan bahwa dari satu bahan dapat tumbuh satu bakteri sehingga total bakteri yang tumbuh berdasarkan spesies sebanyak 120 strain. Tabel 2. Total bakteri yang diisolasi dari 100 bahan air kemih berdasarkan pulasan metode gram

Bakteri Total Persentase Gram-positif 56 46,66

Gram-negatif 64 53.34

Berdasarkan pengelompokan dengan pulasan metode Gram ternyata jumlah bakteri gram-positif mendekati jumlah bakteri gram-negatif. Tabel 3. Frekuensi bakteri yang diisolasi dari 100 bahan air kemih

Bakteri Total Persentase Staphylococcus aureus 38 31,66 Staphylococcus saprophyticus 18 15,00 Escherichia coli 42 35,00 Proteus vulgaris 12 10,00 Proteus mirabilis 8 6,66 Morganella morganii 2 1,68

Pada tabel III tampak bahwa jumlah strain

Staphylococcus aureus frekuensinya mendekati jumlah strain Escherichia coli.

Bakteri gram-positif pada studi ini menunjukkan frekuensi mendekati bakteri gram-negatif. Hal ini diduga karena terjadinya pergeseran penyebab akibat berbagai faktor, antara lain penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan berlebihan, serta perubahan genetik atau mutasi bakteri.4 Frekuensi bakteri gram-positif yang tinggi ini juga telah dikemukakan oleh Brown5, Sujudi dkk.6 dan Anwar.7 Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang sangat virulen yang dapat menyebabkan infeksi, termasuk di saluran kemih; terutama pada penderita dengan ‘indwelling catheters’. Pada era pra-antibiotik, Staphylococcus aureus menyebabkan infeksi ginjal hematogen yang menimbulkan abses korteks dan perinefrik.8 Pada era antibiotik, bakteri ini dikaitkan dengan manipulasi saluran kemih, termasuk kateterisasi saluran kemih, dan penggunaan antibiotik.

Staphylococcus saprophyticus merupakan penyebab kedua paling sering ISK pada wanita dewasa muda.8,9 Meskipun telah ditemukan strain yang resisten penisilin, tetapi organisme ini sensitif terhadap sebagian besar antibiotik

lainnya.8 Staphylococcus saprophyticus tergolong ke dalam staphylococci koagulase-negatif, tidak memfermentasi mannitol dan resisten terhadap novobiosin.8,10 Pertumbuhannya tidak secepat E.coli atau Staph.aureus dalam air kemih atau media biakan rutin.8

Bakteri gram-negatif yang terbanyak ditemukan adalah E.coli. Data dari luar negeri mengemukakan bahwa sekitar 90% ISK disebabkan oleh E.coli, sedangkan di Indonesia E.coli merupakan penyebab ISK yang paling sering tetapi kekerapannya tidak sampai 90%.8,11 KESIMPULAN

Hasil pembiakan 100 bahan air kemih penderita ISK didapatkan bakteri gram-positif sebanyak 56 biakan, yang terdiri atas Staphylococcus aureus 38 strain dan Staph. saprophyticus 18 strain. Sedangkan bakteri gram-negatif yang ditemukan, antara lain E.coli, Proteus vulgaris, P.mirabilis, dan Morganella morganii. DAFTAR PUSTAKA 1. Bailey WR, Scott EG. Diagnostic

Microbiology, 4th edn. St.Louis: Mosby, 1974: 70-74.

2. Tandjung A, Anwar R, Nasution K. Kuman non-spesifik yang diisolir dari air kemih dan hasil uji kepekaan in vitro dibekacin dan antibiotika lain. Dalam Josodiwondo S, Utji R, Warsa UC (eds.), Mikrobiologi di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia, 1983: 125-131.

3. Forbes BA, Sahm DF, Weissfeld AS. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology, 12th edn. St. Louis: Mosby Elsevier, 2007: 842-55.

4. Brooks GF, Butel JS, Ornston LN. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology, 19th edn. East Norwalk: Appleton & Lange, Prentice Hall, 1991: 194-9.

5. Brown CB. Urinary tract infections. Medicine, 1972: 9: 808.

6. Sujudi dkk. Pola resistensi kuman-kuman. Cermin Dunia Kedokteran, 1976: 10: 56-9.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18509/1/mkn-mar2008-41 (2... · Laporan Kasus 36 Majalah ... Bakteri Gram-Positif

Karangan Asli

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 41 No. 1 Maret 2008 38

7. Anwar R. Bakteri Gram-positif dari air kemih penderita infeksi saluran kemih. Kongres Nasional IV PAMKI. Semarang: 2000.

8. Kunin CM. Detection, Prevention and Management of Urinary Tract Infections, 4th edn. Philadelphia: Lea & Febiger, 1987: 156-9.

9. Baron EJ, Chang RS, Howard DH, et al. Medical Microbiology: A Short Course. New York: Wiley-Liss, 1994: 130-1.

10. Tally FP. Staphylococci: Abscesses and other disease. In Schaechter M, Medoff G, Eisenstein BI (eds.), Mechanisms of Microbial Disease, 2nd edn. Baltimore: Williams & Wilkins, 1993: 187-97.

11. Sidabutar RP, Prodjosudjadi W, Rahardjo P. Diagnostik infeksi saluran kemih. Dalam Sidabutar RP, Oesman R, Suhardjono, Siregar P (eds.), Infeksi Saluran Kemih: Diagnostik dan Penatalaksanaan. Jakarta: Perhimpunan Nefrologi Indonesia-Zambon, 1988: 1-13.

Universitas Sumatera Utara