bakteorology

download bakteorology

of 14

description

bakteri

Transcript of bakteorology

bakterology layu bakteri pada tomat

Di susun oleh : muhammad rifkyNis : 2633238735Program studi : Analis kesehatan

bakterology layu bakteri pada tomatPenyakit lengger, layu bakteri, londot Layu bakteri merupakan penyakit yang banyak menyerang pada tanaman famili solanacearum, baik itu tanaman yang dipanen buahnya, umbi batang maupun dipanen daunnya. Kerugian yang disebabkan oleh penyakit ini sangat bervariasi tergantung pada tingkat serangan. Bahkan pada beberapa kasus, kerugian bisa sangat besar karena dapat menyebabkan matinya populasi tanaman bahkan diatas 90% populasi. Di Indonesia ada dua penyebab layu yang paling banyak menyerang tanaman famili solanacarum yaitu Rhizoctonia solani dan Fusarium oxysporum. Meskipun patogen lain juga banyak yang menyebabkan layu, namun secara umum adalah demikian.PEMBUSUKAN PADA TOMAT Pembusukan adalah peristiwa perubahan kimia karena mikroorganisme. Pada tomat yang membusuk, tomat berubah menjadi bau, berlendir, dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat tomat setelah membusuk berbeda dengan tomat sebelum membusuk, maka peristiwa pembusukan apel dapat dikatakan sebagai perubahan kimia. Pembusukan benda terjadi karena adanya pengaruh bakteri pembusuk. Pembusukan lebih sering terjadi pada benda atau makanan yang basah dan lembab. Hal ini karena kadar air yang tinggi dalam makanan mempercepat proses pembusukan. Supaya makanan tidak cepat busuk dapat diberi bahan pengawet alami seperti kunyit, garam (diasinkan), atau dimasukan ke dalam kukas.Beberapa penyebab pembusukanBakteri pembusuk seperti Pseudomonas solanacearum Bakteri adalah salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembusukan bahan makanan. Karena bahan makanan merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Bahan makanan yang telah terkontaminasi bakteri menyebabkan perubahan fisik maupun perubahan kimia. Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh lingkungan yang sangat menguntungkan bagi tersedianya zat-zat makanan untuk mikroorganisme yang konsentrasinya ideal atau isotonik.Salah satu cara untuk menghambat pertumbuhan bakteri dilakukan (Al2(SO4)314H2O) dalam bentuk larutan yang bersifat asam dan berfungsi sebagai astringent sifat yang dapat menurunkan pH makanan, mengkerutkan jaringan sehingga menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Dilihat dari peranannya dalam pengurangan air, maka bahan pangan yang ditambah tawas dengan konsentrasi tertentu akan menurunkan kandungan air.

. . . Hal ini karena ada tekanan osmotik yang menarik air keluar dari bahan pangan tersebut.Dengan adanya tekanan osmotik pada larutan tawas yang sangat tinggi maka sel bakteri akan mengalami lisis (pemecahan sel) sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat dan mati, hal ini disebabkan karena medium atau bahan makanan mempunyai kerapatan molekul yang lebih besar dari sel-sel jasad renik, sehingga air keluar dari sel-sel jasat renik dan jasad renik mengkerut dan mengalami lisis sel hingga menjadi kering dan mati. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tawas terhadap lisis sel bakteri untuk melihat kemampuan merusak dinding sel bakteri.Pseudomonas solanacearum Pseudomonas solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri, bakteri ini mempunyai banyak ras dan dapat diisolasi dengan baik pada medium yang mengandung 2, 3, 5- trifenil-tetra sodium klorida (medium TTK). Infeksi terutama melalui luka pada bagian tanaman. Bakteri terangkut dalam pembuluh kayu dan pada batang yang lunak, masuk ke dalam ruang antara sel dalam kulit dan empulur, menguraikan sel-sel sehingga terjadi rongga- rongga.Suhu yang relatif tinggi mendukung perkembangan. . . . Di dataran rendah penyakit timbul lebih berat karena suhu udara relatif tinggi. Bakteri berkembang baik di tanah alkalis yang suhunya agak tinggi di saat banyak hujan. Intensitas penyakit sangat dipengaruhi oleh tanaman terinfeksi pada musim sebelumnya.Penyakit ini banyak dijumpai di Jawa, Sumatera dan Sulawesi khususnya di Sulawesi Utara.Gejala serangan :

Beberapa daun muda layu dan daun tua sebelah bawah menguning. Apabila bagian tanaman yang terinfeksi (batang, cabang, dan tangkai daun) dibelah akan tampak pembuluh berwarna coklat, demikian juga empulur sering berwarna kecoklatan. Pada penyakit stadium lanjut apabila batang dipotong, akan keluar lendir bakteri berwarna putih susu. Lendir ini dapat dipakai untuk membedakan penyakit layu bakteri dengan layu Fusarium.Praktek > . . .BAHAN DAN METODE KERJA A. BAHAN BAHAN - Kardus bekas- 3 Gelas aQua bekas- 3 Tomat segar- Kulkas- Alat dokumentasi : Kamera

Cara kerja / prosedurTaruh tomat tersebut ke dalam wadah aqua, 1 aqua di isi dengan satu tomati Taruh tomat I pada ruangan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Taruh tomat ke II, padatempat yang tidak mendapatkan cahaya matahari. Dan taruh di dalam kardus.Taruh tomat III pada lemaripendingin/kulkas.Amati tomat dari masing masing tomat tersebut selama 7 hari. Dan catatlah perbedaan perbedaannyaHasil pengamatanA. Hasil PengamatanNo Tomat Hari ke - Ket.1 2 3 4 5 6 7

1 Tomat I - - - - + ++ +++ Di sinar matahari2 Tomat II - - + ++ +++ ++++ +++++ Di kardus3 Tomat III - - - - - - - + Di dalam kulkasKeterangan. . . (-) : Tidak ada tanda-tanda membusuk(+) : Tumbuh beberapa bercak pada permukaan(++) : Tumbuh bercak pada seluruh permukaan(+++) : Tekstur berubah lembek(++++) : Timbul bau busuk(+++++) : Tekstur lembek, bau busuk, warna berubah kehitam-hitaman

dokumentasi

Kesimpulan > . . .A. KESIMPULAN Tomat mudah membusuk karena disebabkan oleh beberapa hal, tetapi tomat juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama apabila kita dapat melakukannya dengan baik. Jadi, penyebab utama pembusukan pada tomat adalah bakteri dan suhu.