bakrii

16
A. JUDUL PROGRAM B. LATAR BELAKANG MASALAH Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai di tempat dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tunas bambu muda tersebut enak dimakan, sehingga digolongkan ke dalam sayuran. Rebung yang sering dikenal dengan nama bung (bahasa Jawa), oleh masyarakat pedesaan sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Dalam bahasa Inggris, rebung dikenal dengan sebutan bamboo shoot. Rebung tumbuh dibagian pangkal rumpun bambu dan biasanya dipenuhi oleh glugut (rambut bambu) yang gatal. Morfologi rebung berbentuk kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnanya cokelat. Pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun. Panen raya rebung terjadi pada musim hujan, yaitu antara bulan Desember-Februari. Biasanya rebung dipanen saat tingginya telah mencapai 20 cm dari permukaan tanah, dengan diameter batang sekitar 7 cm. Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik Kandungan serat pangan pada rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, selain itu rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi. Kadar kalium per 100 gram rebung adalah 533 mg. Makanan yang serat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat mengurangi risiko stroke. Keripik merupakan makanan yang sangat dinikmati masyarakat. Pemanfaatan rebung menjadi makanan yang mempunyai keunikan dan nilai gizi yang tinggi tentunya akan menjadi sesuatu kelebihan tersendiri. Wonosobo sendiri tersedia banyak jenis pohon bambu, sebagian besar dapat dimanfaatkan rebungnya. Bahan makanan yang alami membuat makanan ini cocok dinikmati semua kalangan dari balita hingga manula. Keripik dan telah dikenal oleh masyarakat sebagai makanan ringan atau jajan yang sangat disukai. Bahan baku yang berbeda diharapkan akan menjadi sesuatu cemilan yang menarik dan santapan harian

Transcript of bakrii

Page 1: bakrii

A. JUDUL PROGRAM

B.     LATAR BELAKANG MASALAH

            Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar

rumpun. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai di tempat dengan

ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tunas bambu muda tersebut enak

dimakan, sehingga digolongkan ke dalam sayuran. Rebung yang sering dikenal dengan

nama bung (bahasa Jawa), oleh masyarakat pedesaan sudah sejak zaman dahulu

dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Dalam bahasa Inggris, rebung dikenal dengan

sebutan bamboo shoot.

            Rebung tumbuh dibagian pangkal rumpun bambu dan biasanya dipenuhi oleh

glugut (rambut bambu) yang gatal. Morfologi rebung berbentuk kerucut, setiap ujung

glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnanya cokelat.

Pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun. Panen raya rebung terjadi

pada musim hujan, yaitu antara bulan Desember-Februari. Biasanya rebung dipanen saat

tingginya telah mencapai 20 cm dari permukaan tanah, dengan diameter batang sekitar 7

cm.

            Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik Kandungan serat pangan

pada rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya,

selain itu rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi. Kadar kalium per 100

gram rebung adalah 533 mg. Makanan yang serat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat

mengurangi risiko stroke.

            Keripik  merupakan makanan yang sangat dinikmati masyarakat. Pemanfaatan

rebung menjadi makanan yang mempunyai keunikan dan nilai gizi yang tinggi tentunya

akan menjadi sesuatu kelebihan tersendiri.

            Wonosobo sendiri tersedia banyak jenis pohon bambu, sebagian besar dapat

dimanfaatkan rebungnya. Bahan makanan yang alami membuat makanan ini cocok

dinikmati semua kalangan dari balita hingga manula. Keripik dan telah dikenal oleh

masyarakat sebagai makanan ringan atau jajan yang sangat disukai. Bahan baku yang

berbeda diharapkan akan menjadi sesuatu cemilan  yang menarik dan santapan harian

masyarakat

luas.                                                                                                                                         

                                                                                                                                                 

                                                                                                                                                 

                                                                                                                                                 

                                                                                                                                                 

                                                                                                                                                 

    

C.  PERUMUSAN MASALAH

Page 2: bakrii

1.      Bagaimana memanfaatkan rebung (tunas bambu) menjadi makanan yang  mempunyai

nilai ekonomi?

2.      Bagaimana menciptakan wirausaha melalui pemanfaatan rebung?

3.      Bagaimana pemasaran keripik berbahan baku rebung?

4.      Bagaimana menjadikan keripik rebung dikenal masyarakat luas sebagai makanan yang

tinggi serat dan kalium tinggi bermanfaat bagi kesehatan?

D.  TUJUAN PROGRAM

1.      Memanfaatkan rebung menjadi makanan yang kaya serat dan kalium.

2.      Menciptakan wirausaha baru di bidang pangan dengan pemanfaatan rebung menjadi

keripik.

3.      Mencari alternatife yang tepat dalam memasarkan produk keripik rebung.

4.      Mempopulerkan produk makanan bergizi berbahan baku rebung yang dibutuhkan tubuh

manusia dalam kehidupan.

E.  LUARAN YANG DIHARAPKAN

1.      Produk makanan dari rebung yang memiliki kandungan serat dan kalium tinggi, aman

dikonsumsi serta bebas bahan kimia, murah dan mudah didapatkan sehingga dapat

menarik minat konsumen.

2.      Dapat menciptakan lapangan kerja baru jika ternyata usaha ini mendapatkan sambutan

yang baik dari masyarakat dan berkembang menjadi usaha skala menengah.

3.      Dapat memberikan suatu pelatihan jiwa wirausaha bagi mahasiswa sehingga nantinya

tidak tergantung untuk bekerja pada perusahaan orang lain.

4.      Penghasilan mahasiswa sebagai penunjang biaya pendidikan.

F.  KEGUNAAN PROGRAM

1.      Menciptakan jenis makanan baru yang menjadi menu pilihan konsumsi masyarakat.

2.      Dapat memberikan peluang kewirausahaan baru.

3.      Mahasiswa dapat mempelajari dan mempraktekkan secara langsung kemampuan

berwirausaha.

4.      Diharapkan nantinya masyarakat umum dapat menyerap ilmu yang akan ditularkan

mahasiswa sehingga dapat menambah penghasilan..

5.      Mengaplikasikan teori-teori pengolahan pangan dan ilmu gizi kedalam kegiatan

kewirausahan.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

G.1. Survei

Page 3: bakrii

Mengingat di Wonosobo banyak terdapat bambu dan sering kali digunakan oleh

masyarakat sebagai bahan baku pembuat kerajinan tangan ataupun sebagai pembuat pagar

rumah. Terkadang mereka melupakan rebung, Rebung adalah tunas muda dari pohon

bambu yang tumbuh dari akar pohonbambu. Biasanya masyarakat setelah menebang

bambu nya melupakan rebung. Rebung dibiarkan saja tanpa dimanfaatkan terkadang

dibuang begitu saja. Berdasarkan masalah ini kami berfikir untuk memanfaatkan rebung

tersebut sebagai makanan olahan yang bermanfaat dan dapat menghasilkan pendapatan

mahasiswa sebagai penunjang biaya pendidikan.

G.2. Keripik

   Keripik merupakan makanan ringan yang sering dinikmati dan mudah didapatkan di

pasar. Masyarakat lebih mengenal keripik berbahan baku singkong atau ubi. Selain

dengan rasa gurih dan renyah keripik dapat dibuat pedas sebagai lauk atau pengganti

kerupuk sebagai pelengkap hidangan. Meningkatnya perkembangan memunculkan

keripik tidak hanya bisa terbuat dari singkong dan ubi, tetapi kini rebung dapat

dimanfaatkan sebagai penggantinya. Tentunya akan memberi variasi yang berbeda, baik

rasa maupun nilai gizi yang semakin tinggi dan layak untuk dikonsumsi.

G.3. Rebung

Rebung merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi dan keunikan

tersndiri. Senyawa utama didalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91 persen.

Disamping itu,  rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin,

riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium. Bila

dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat pada

rebung, tidak berbeda jauh.

Rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi. Kadar kalium per 100 gram

rebung adalah 533 mg. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat

mengurangi risiko stroke. Peran kalium mirip dengan natrium, yaitu bersama-sama

dengan klorida, membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa.

Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler, dan sebagian terikat dengan

Protein.

Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti piruvat kinase yang dapat

menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme karbohidrat Gejala kekurangan

kalium biasanya berupa pelunakan otot.

Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik Kandungan serat pangan pada

rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti

kecambah kedelai (1,27 persen), pecay (1,58 persen), ketimun (0,61 persen), dan sawi

(1,01 persen).

Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai faktor penting

dalam gizi manusia karena tidak menghasilkan energi. Selain itu, kekurangan serat tidak

menimbufkan gejala spesifik, seperti halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi

tertentu.

Page 4: bakrii

Akhir-akhir ini, melalui penelitian epidemiologis telah dibuktikan peran fisiologis

serat pangan terhadap usus. Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya

penyakit ala masyarakat Barat,  seperti aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah),

koroner, diabetes melitus (kencing manis), hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol),

hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), dan kanker kolon (usus besar).

Serat pangan adalah senyawa berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak tedapat

pada dinding sel tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan diserap oleh

saluran pencernaan manusia, tetapi memiliki fungsi yang sangat panting bagi

pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan sebgai komponen penting dalam

terapi gizi.

Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk Indonesia adalah 10,5 gram per hari.

Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebuhahan serat

sekitar sepertiga dan kebutuhan ideal sebesar 30 gram setiap hari.

G.4. Strategi Pemasaran

1. Harga

Produk Keripik berbahan baku rebung tentunya akan mudah dinikmati masyarakat

dengan harga yang terjangkau dibandingkan dengan produk sejenisnya berbahan baku

yang berbeda.

2. Promosi

Promosi diharapkan dapat membuat produk yang dihasilkan cepat dikenal

masyarakat sehingga meningkatkan hasil produksi, Promosi yang dilakukan antara lain :        Promosi melalui brosur atau pamflet yang berisi tentang produk keripik dari rebung

dengan cara disebarkan dilingkungan kampus dan warung-warung disertai produk yang dihasilkan.

        Promosi melalui media surat kabar yaitu mengenalkan produk dengan menerbitkannya dalam surat kabar kampus, surat kabar di tingkat SMA dan SMP serta surat kabar daerah.

        Promosi melalui media elektronik, yaitu mengenalkan produk dengan menggunakan Hp, yaitu penyebaran sms singkat mengenai produk yang dihasilkan.

3. Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses akhir produksi.

Pengenalan produk dimulai dari warung-warung makanan di lingkungan kampus. Selain

itu pemasaran dilakukan di warung-warung kampung berupa kemasan kecil.

Dalam proses selanjutnya perolehan izin dari Depkes menambah jangkauan pasar

lebih luas. Produk keripik rebung ini dapat dipasarkan pada toko oleh-oleh di kota

Wononosobo yang merupakan pusat oleh-oleh di kota Wonosobo serta dititipkan pada

toko swalayan  yang ada di kota Wonosobo.

Strategi lainnya juga dapat dilakukan dengan mengolah rebung menjadi lauk kering,

misalnya dengan kering rebung dengan tempe, dan sebagainya, sehingga menarik

perhatian konsumen terhadap makanan berbahan baku rebung.

G.5. Analisis Kelayakan Usaha

Page 5: bakrii

Di sini disajikan analisis usaha secara sederhana dengan asumsi per satu kg keripik

dengan  1 ½ kg rebung.Table 1. Analisis Usaha Keripik Rebung

        InvestasiNo Bahan- bahan Jumlah Satuan (kg) Total

1.

2.

Bahan –bahana)      Rebungb)      Minyak gorengc)      Mentegad)      Bawang putihe)      Garamf)      Penyedap rasa

Labeling dan packaging@ 250 gr@ 40   grTas + sablon

200      kg15        kg1          kg5          kg1          kg0,25     kg

350     bungkus1000   bungkus60        biji

Rp   1500,00Rp 10000,00Rp 50000,00Rp 15000,00Rp 15000,00Rp  10000,00

Rp    600,00Rp    100,00Rp  3000,00

Rp  300000,00Rp  150000,00Rp   50000,00Rp    75000,00Rp    15000,00Rp    10000,00

Rp  210000,00Rp  100000,00Rp  180000,00

Total biaya Rp 1.090.000,00

B . Biaya Promosi dan Pemasaran

123

Transportasi 3 orang  X  Rp 150.000,00 (4 bulan)Komunikasi 3 orang  X  Rp    25.000,00 (4 bulan )Promosi (brosur, , dimedia cetak , internet, HP, dan Ra-dio)

Rp  450.000,00Rp    75.000,00Rp  500.000,00

Total  biaya Rp  1.025.000,00

C . Perkiraan Pemasaran

KERIPIK: 350  Bungkus/250 gr                      1000 Bungkus/40 gr

@ Rp 5500,00@ Rp 1000,00

Rp 1.925.000,00Rp 1.000.000,00

Jumlah Rp 2.925.000,00

D .perkiraan keuntungan yang didapat

C – (A+B)2.925.000-(1.225.000,00+ 1.025.000 )

Rp   675.000,00

Pengolahan Produk Keripik RebungBahan:a)         Rebung                         = 1 1/2    kgb)         Minyak goreng             = 1 1/2    kgc)         Mentega                                   = 0,1       kgd)         Garam                                      = 1          sdme)         Bawang putih                            = 5          butir         f)          Bumbu kaldu rasa ayam            = 1          bungkusg)         Air                                           = secukupnyaAlat :-   Kompor gas                         1 buah

Page 6: bakrii

-   Penggorengan besar 1 buah-   Penggorengan kecil              1 buah-   Sendok wajan                      2 buah-   Alat pemotong                     4 buah-   Siruk                                    2 buah-   Alat Pengiris Rebung            5 buah-   Baskom                               5 buah-   Pisau                                    2 buahCara pembuatan  :Cara pembuatan keripik rebung adalah sebagai berikut:1)      Rebung yang telah dibuang glugutnya dipotong menggunakan alat tersedia.2)      Rebus rebung yang telah dipotong-potong.3)      Potong rebung tipis-tipis dengan alat yang telah tersedia.4)      Tambahkan garam dan bawang putih yang telah ditumbuk secukupnya.

5)      Setelah getah  rebung hilang angkat dan tiriskan di bawah terik matahari sampai tidak tampak basah ( bukan kering)6)      Tuangkan Penggorengan dan masukkan minyak goreng beserta mentega secukupnya.7)      Goreng potongan rebung, tuangkan perlahan-lahan sambil dilakukan bolak-balik.

8)      Setelah matang atau dihasilkan keripik yang renyah, angkat lalu dinginkan dan dilalukan pengemasan.

H.  METODE PELAKSANAAN

H.1. Tahap Persiapan

H.1.1. Survei

Survei dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat terhadap produk yang akan

dihasilkan. Ini sangat penting dilakukan sehingga pemasaran keripik sesuai sasaran yang

diharapkan. Survey dilakukan dengan cara interview, yang diawali dari teman-teman

sesama mahasiswa di lingkungan kampus, kost atau kontrakan. Survei juga dilakukan

kepada ibu-ibu disekitar tempat tinggal, warung-warung sekitar kampus dan kampung.

Survei dilakukan sedetail mungkin, kami mencoba menarik perhatian dengan

keunggulan produk yang akan dihasilkan. Kandungan serat dan kalium yang tinggi

ternyata menjadikan produk murah ini menarik konsumen.Dengan melihat hal ini, maka

kegiatan PKMK ini dapat dilaksanakan.

H.1.2. Persiapan Alat

Alat yang digunakan dalam pembuatan keripik berbahan baku rebung mudah

didapatkan di pasar dengan harga yang ekonomis.

Peralatan yang digunakan antara lain :

1.      Sabit, Pisau Besar, dan Cangkul Kecil

      Mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit. Dengan menggunakan

pisau           besar, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya.

Untuk mem

Page 7: bakrii

      peroleh rebung yang panjang perlu sedikit penggalian.

2.      Soblog

      Pengolahan pertama pada rebung adalah merebusnya untuk menghilangkan getah

yang   dikandungnya.

3.      Penggorengan

      Wajan digunakan untuk menggareng keripik rebung. Disarankan menggunakan wa-

jan    yang terbuat dari stainless steel, karena akan menghasilkan panas yang

maksimal         sehingga mempercepat proses produksi

4.      Kompor

Kompor digunakan untuk memasak atau menggoreng sebagai penghasil api atau

panas. Kompor gas lebih praktis digunakan selain hasil api yang mudah diatur sesuai

kebutuhan kompor gas lebih efektif dan ekonomis.  

5.      Vacuum Sealer

Produk yang sudah jadi jika akan dipasarkan harus dikemas dan udara di dalam kemasan

harus disedot menggunakan vacuum sealer agar mikroba tidak berkembang dan produk

akan tahan lama.

6.      Timbangan

Pengemasan keripik membutuhkan takaran yang akurat dan baku. Karenanya

memerlukan timbangan untuk mengukur berat bahan baku dan yang siap saji atau yang

akan dikemas.

6.  Loyang

      Loyang digunakan untuk meletakkan keripik yang baru diangkat dari api, loyang

sebaiknya terbuat dari plastik.

7.  Alat-alat lain

      Tentunya masih banyak piranti penunjang lainnya dalam proses produksi meskipun

dalam skala yang kecil.

H.1.3. Persiapan Bahan Baku

Persiapan bahan baku dimulai dengan survey harga bahan baku yang tersedia di

pasaran. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain :

1. Rebung

      Untuk mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit Dengan menggunakan

pisau besar, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah

itu, rebung dikupas untuk dibuang glugutnya.

      Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan. Bambu janis apus (ping apus

dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu yang tidak dapat diolah menjadi

masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung

kuning, rampal/suling,ampel, welet, ori, dan ater.

      Rebung dari bambu betung memiliki rasa paling enak. Rebung betung berwarna

merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu dilindungi

oleh kelopak-kelopak kuat yang berbulu halus.

Page 8: bakrii

2. Bumbu-bumbu

Dalam proses produksi keripik rebung tidak memerlukan banyak bumbu. Bumbu  yang

digunakan antara lain : bawang putih, bawang merah, garam, penyedap rasa.

3. Air

Hampir semua proses memasak memerlukan air, karenanya, air harus bersih dan berasal

dari sumber yang kandungan kimianya telah teruji di laboratorium. Di sekitar tempat

produksi sendiri terdapat mata air bersih, tentunya dapat menjadi sumber air yang bebas

bahan kimia dan baik untuk kesehatan.

4. Minyak Goreng

      Minyak goreng digunakan untuk menggoreng keripik rebung. Dis-

arankan           menggunakan minyak yang berkualitas agar keripik yang dihasilkan

berkualitas baik      dan tahan lama disimpan dalam kemasan, karena kerenyahan keripik

salah satu ukuran           penting terhadap kualitas keripik rebung di mata konsumen.

5. Gas

Proses pembuatan keripik rebung hampir melalui penggorengan, sehingga diperlukan

bahan bakar berupa gas. Penggunaan gas akan lebih baik karena pengaturan api akan

lebih mudah dan stabil.

6. Mentega

      Mentega digunakan sebagai campuran minyak goreng untuk mendapatkan

keripik          yang renyah dan gurih. Selain itu, mentega berfungsi untuk menghasilkan

warna       keripik yang bersih dan cerah.

H.2. Tahap

Pelaksanaan                                                                                                                 

H.2.1. Pembuatan Produk

1.       Pengolahan produk keripik rebung

2.       Pengemasan produk keripik rebung

H.2.2. Analisa Standar Mutu Produk

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisa standar mutu produk antara lain:

1. Inspeksi untuk menemukan adanya produk dengan kualitas yang tidak

dikehendaki.

2. Pemberian keterangan tentang adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

3. Penyelidikan untuk mengetahui penyebab penyimpangan sehingga dapat

dihindarkan terjadinya kesalahan lagi.

H.2.3. Pengemasan

Setelah produk keripik rebung jadi, diperlukan pengemasan yang dilakukan

menggunakan plastik pembungkus. Produk yang sudah jadi jika akan dipasarkan harus

dikemas dan udara di dalam kemasan harus disedot menggunakan vacuum sealer agar

mikroba tidak berkembang dan tahan lama.

H.2.4. Pemasaran

Page 9: bakrii

Pemasaran merupakan kegiatan utama dalam proses produksi keripik rebung.

Pemasaran keripik dengan kemasan 40 gr dijual dengan harga Rp 1000 dapat di pasarkan

di warung-warung kecil, kantin di sekitar kampus dan bebrapa sekolah di kota

Wonosobo. Untuk kemasan 250 gr dijual di koperasi, warung-warung dan toko makanan

oleh-oleh di kota Wonosobo. Dalam proses selanjutnya berusaha secepatnya untuk

mendapatkan izin Depkes sehingga menjamin bagi konsumen keripik.

H.2.5. Promosi Produk

Analisis pasar dilakukan setelah 1 minggu pelaksanaan pemasaran. Hal ini dilakukan

untuk melihat kondisi keripik yang terjual di pasaran, serta ada tidaknya peningkatan

permintaan pasar terhadap produk keripik rebung.

Setelah analisis pasar, langkah berikutnya adalah analisis ekonomi sesuai dengan

analisis kelayakan usaha yang terdapat dalam gambaran umum rencana usaha.

I.   JADWAL KEGIATANTabel 2. Jadwal Kegiatan Program

Kegiatan Bulan Ke-1 2 3 4 5

1. Persiapanü  Persiapan dan Penetapan lokasi usaha x

ü  Persiapan alat dan bahan usaha xx

ü  Promosi dan strategi pengadaan usaha xxx

ü  Evaluasi tahap pertama x

2. Pelaksanaanü  Penjaringan konsumen xx xxx

ü  Pelayanan dan pemasaran xxx xx

ü  Pengembangan usaha dan investasi xxx xx

ü  Evaluasi tahap kedua x

3. Kegiatan Bimbinganü  Pelaporan kegiatan usaha xxx

ü  Monitoring dengan evaluasi pelaksanaan usaha

x

ü  Pengembangan usaha berdasarkan hasil monitoring

xxx

NAMA DAN BIODATA ANGGOTA KELOMPOK1. KetuaPelaksanaan Kegiatan

a. Nama                                                           :   Yuniyhan Surya Praja

b. NIM                                                   :   7008017

c. Fakultas / Program Stud                       :   Teknik/ Teknik sipil

Page 10: bakrii

d. Perguruan Tinggi                                 :   Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di

                                        Wonosobo        

e. Waktu untuk kegiatan PKM                 :   20 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama                                                           :   Eni Rahmawati

b. NIM                                                   :   1107030

c. Fakultas / Program Studi                      :   FITK/PAI

d. Perguruan Tinggi                                 :   Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di

                                        Wonosobo

e. Waktu untuk kegiatan PKM                 :   20 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama                                                           :   Arifin Ahmad

b. NIM                                                   :   7008003

c. Fakultas / Program Stud                       :   Teknik/ Teknik sipil

d. Perguruan Tinggi                                 :   Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di

                                        Wonosobo        

e. Waktu untuk kegiatan PKM                :   20 jam/minggu

NAMA  DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

Dosen pendamping

1.   Nama Lengkap dan Gelar                    :   Wiji Lestarini, ST, MT.

2.   Golongan Pangkat dan NIP                  :   1940902074

3.   Jabatan Fungsional                              :   LEKTOR

4.   Jabatan Struktural                                :   Kepala ProDi Tek. Sipil

5.   Fakultas/Program Studi                        :   Teknik Siipil

6.   Perguruan Tinggi                                 :   Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa

Tengah di                          Wonosobo.

7.   Bidang Keahlian                                  :   Teknik Sipil

8.   Waktu untuk kegiatan PKM                 :   10 jam/minggu

J. BIAYARencana Anggaran Biaya

Tabel 3.  Rincian Anggaran Biaya Pembuatan Keripik Rebung

No

(1)

URAIAN

(2)

Jumlah

(3)

Satuan

(4)

Harga/satuan

(Rp)

(5)

Sub

Jml

(Rp)

(6)

TOTAL

(Rp)

(7)

Page 11: bakrii

I Bahan Habis

Pakai

Rebung 300 kg 1500 450.000

Minyak goreng 15 kg 11.000 165.000

Bawang putih 3 kg 15.000 45.000

Garam 2 kg 15.000 30.000

Gas elpiji 1 buah 82.500 82.500

Bumbu rasa dag-

ing ayam

40 bungkus 1.000 40.000

Plastik kemasan

@ 40 gr

10 pak 5.000 50.000

Plastik kemasan @ 250 gr

10 pak 10.000 100.000 962.500

II Peralatan Penun-

jang

Penggorengan be-

sar

2 buah 200.000 400.000

Sendok Peng-

gorengan

3 buah 20.000 60.000

Kompor Gas 1 buah 800.000 800.000

Vacum sealer 1 buah 250.000 250.000

Timbangan 1 buah 50.000 50.000

Loyang ukuran

besar

5 buah 50.000 250.000

Loyang sedang 5 buah 30.000 150.000

Ember 3 buah 15.000 45.000

Pisau 4 buah 20.000 80.000

Baskom 3 buah 20.000 60.000 2.145.000

III Transportasi

Lokal 3 orang 100.000 300.000

Biaya Pemasaran 1 paket 250.000 250.000 550.000

IV Biaya adminis-

trasi & ATK

Surat – menyurat 3 paket 20.000 60.000

Telepon/pulsa 3 orang 60.000 180.000

Kertas HVS 3 rim 30.000 90.000

Flasdisk 1 buah 80.000 80.000

Amplop 1 dos 12.500 12.500

Page 12: bakrii

Scan gambar 1 paket 80.000 80.000

Tinta print 2 buah 30.000 60.000

Cetak label 1 paket 230.500 230.000 792.500

V Pelaporan

Biaya pengetikan 100 lembar 1.000 100.000

Biaya penggan-

daan, Penjilidan

10 eksemplar 25.000 250.000

Pembuatan poster 2 lembar 600.000 600.000 950.000

TOTAL BIAYA 5.400.000