bahran saputra_ Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam.pdf
-
Upload
leonardo-silitonga -
Category
Documents
-
view
224 -
download
2
Transcript of bahran saputra_ Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam.pdf
11/10/2015 bahran saputra: Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
http://bahransaputra-yasmin.blogspot.co.id/2009/12/hakekat-manusia-masyarakat-dan-alam.html 1/6
0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
s elas a, 29 des ember 2009
Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam
Dalam Perspektif Islam
BAB I
PENDAHULUAN
Pemahaman tentang manusia merupakan bagian dari kajian filsafat. Tak
mengherankan jika banyak sekali kajian atau pemikiran yang telah
dicurahkan untuk membahas tentang manusia . walaupun demikian,
persoalan tentang manusia ajan menjadi misteri yang tek terselesaikan.
Hal ini menurut Husein Aqil al-Munawwar dalam Jalaluddin (2003: 11)
karena keterbatasan pengetahuan para ilmuan untuk menjangkau
segala aspek yang terdapat dalam diri manusia. Lebih lanjut Jalaluddin
(2003: 11) mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk Allah yang
istimewa agaknya memang memiliki latar belakang kehidupan yang
penuh rahasia.
Dengan demikian, memang yang menjadi keterbatasan untuk
mengetahui segala aspek yang terdapat pada diri manusia itu adalah
selain keterbatan para ilmuan untuk mengkajinya, juga dilatarbelakangi
oleh faktor keistimewaan manusia itu sendiri.
Walaupun demikian, sebagai hamba yang lemah, usaha untuk
mempelajarinya tidaklah berhenti begitu saja. Banyak sumber yang
mendukung untuk mempelajari manusia. Di antara sumber yang paling
tinggi adalah Kitab Suci Al-Qur’an. Yang mana di dalamnya banyak
terdapat petunjuk-petunjuk tentang penciptaan manusia. Konsep-konsep
tentang manusia banyak dibahas, mulai dari proses penciptaan sampai
kepada fungsinya sebagai makhluk ciptaan Allah.
Dalam makalah ini kami berupaya untuk menguraikan secara sederhana
tentang hakikat manusia dan kedudukannya di alam semesta. Yang
sudah tentu hal ini merupakan kajian untuk mempelajari penciptaan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia, Masyarakat, dan Alam
1. Manusia
Berbicara tentang manusia berarti kita berbicara tentang dan pada diri
pengikut
Join this s itew ith Google Friend Connect
Members (1)
Already a member? Sign in
arsip blog
▼ 2009 (3)
▼ Desember (3)
THALASEMIA
Hakekat Manusia, masyarakat,
dan Alam Dalam Persp...
KEHAMILAN
mengenai saya
mustapha
Lihat profil lengkapku
bahran saputra
11/10/2015 bahran saputra: Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
http://bahransaputra-yasmin.blogspot.co.id/2009/12/hakekat-manusia-masyarakat-dan-alam.html 2/6
kita sendiri makhluk yang paling unik di bumi ini. Banyak di antara
ciptaan Allah yang telah disampaikan lewat wahyu yaitu kitab suci.
Manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibandingkan dengan
makhluk yang lain.
Menurut Ismail Rajfi manusia adalah makhluk kosmis yang sangat
penting, karena dilengkapi dengan semua pembawaan dan syarat-syarat
yang diperlukan (Jalaluddin, 2003: 12). Manusia mempunyai kelebihan
yang luar biasa. Kelebihan itu adalah dikaruniainya akal. Dengan
dikarunia akal, manusia dapat mengembangkan bakat dan potensi yang
dimilikinya serta mampu mengatur dan mengelola alam semesta ciptaan
Allah adalah sebagai amanah
. Selain itu manusia juga dilengakapi unsur lain yaitu qolbu (hati).
Dengan qolbunya manusia dapat menjadikan dirinya sebagai makhluk
bermoral, merasakan keindahan, kenikmatan beriman dan kehadiran
Ilahi secara spiritual (Jalaluddin, 2003:14).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk yang lain, dengan
memiliki potensi akal, qolbu dan potensi-potensi lain untuk digunakan
sebagai modal mengembangkan kehidupan.
Hakikat wujud manusia menurut Ahmad Tafsir (2005: 34) adalah
makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan
lingkungan. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa manusia mempunyai
banyak kecenderungan, ini disebabkan oleh banyaknya potensi yang
dimiliki. Dalam hal ini beliau membagi kecenderungan itu dalam dua
garis besar yaitu cenderung menjadi orang baik dan cenderung menjadi
orang jahat (2003: 35).
2. Masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab Musyarakah. dalam bahasa
arab sendiri masyarakat disebut dengan sebutan mujtama’ yang
menurut Ibn Manzur dalam Lisan al ‘arab mengandung arti (1) pokok
dari segala sesuatu, yakni tempat tumbuhnya keturunan, (2) kumpulan
dari orang banyak yang berbeda-beda. Sedangkan musyarakah
mengandung arti bersyarikat, bersekutu dan saling bekerja sama. Jadi
dari kata musyarakah dan mujtama’ sudah dapat ditarik pengertian
bahwa masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-
beda tetatpi menyatu dalam ikatan kerja sama, dan mematauhi
peraturan yang disepakati bersama.
3. Alam
Alam adalah segala apa saja yang bukan Allah. Yang ada itu hanya dua,
yaitu Allah dan alam. Alam adalah yang diciptakan (makhluk),
sedangkan Allah adalah pencipta (Khalik), maka dalam Al Quran Allah
diberi gelar “Rabbiil ‘Alamien” artinya Tuhan alam semesta.
Alam semesta diciptakan Allah menurut hukum-hukum ‘Sunnatullah’.
Sunnatullah sifatnya ada tiga, yaitu, pasti, objektif, dan tetap.
Yang dimaksud pasti ialah hukum itu mesti berlaku, tidak boleh tidak.
Jika kita angkat batu kemudian kita lepas maka past ibatu itu akan jatuh
ia tidak mungian melayang-layang, hokum Tuhan (gravitasi) pasti
berlaku padanya.
Yang dimaksud objektif ialah hukum itu berlaku pada apa dan siapa
saja. Semua batu yang diangkat kemudian dilepas, sekalipun ia batu
Ka’bah, jatuh juga. Tidak ada batu yangb berada di luar hukum
gravitasi.
Dan yang dimaksud tetap ialah hukum tuhan itu tidak pernah berubah
sejak penciptaan alam semesta ini, dan tidak akan berubah sampai
hancurnya alam ini.sejak diciptakannya air itu, ia mengalir dari tempat
tinggi e tempat rendah, tidak pernah sebaliknya.
11/10/2015 bahran saputra: Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
http://bahransaputra-yasmin.blogspot.co.id/2009/12/hakekat-manusia-masyarakat-dan-alam.html 3/6
B. Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk (yang
diciptakan), Mukalaf (dibebani tugas), mukaram (yang dimuliakan),
mukhaiyar (bebas memilih), dan mujzak (bertanggung jawab)
.
Manusia adalah makhluk yang memiliki nilai-nilai fitri dan sifat-sifat
insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-Nisaa’: 28), jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab:
72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’ (Faathir: 15), kafuuro
‘sangat mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-Insaan:3), serta
fujur
dan taqwa (asy-Syams: 8)
Selain itu, manusia juga diciptakan untuk mengaplikasikan beban-beban
ilahiah yang mengandung maslahat dalam kehidupannya. Ia membawa
amanah ilahiah yang harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
Keberadaannya di alam mayapada memiliki arti yang hakiki, yaitu
menegakkan khilafah. Keberadaannya tidaklah untuk huru-hara dan
tanpa hadaf ‘tujuan’ yang berarti.
Kedudukan manusia dimuka bumi ialah :
1. Sebagai hamba Allah
Firman Allah SWT:
Artinya :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.(QS. Az-Zariat : 56)
2. Sebagai makhluk yang paling tinggi dan paling mulia
Firman Allah SWT:
Artinya:
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya .(QS. At-Tin: 4)
3. Sebagai khalifah (penguasa) di muka bumi
4. sebagai makhluk yang bertanggung jawab
5. Sebagai makhlu yang dapat dididik dan mendidik
6. Sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam
7. sebagai peneliti alam.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu
dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan
menggunakan pikiran, naluri, perasaan dan sebagainya manusia
memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi social dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam
suatu masyarakat.
Dalam konsep An-Naas pada umumnya dihubungkan dengan fungsi
manusia sebagai makhluk sosial (Jalaluddin, 2003: 24). Tentunya
sebagai makhluk sosial manusia harus mengutamakan keharmonisan
bermasyarakat. Manusia harus hidup sosial artinya tidak boleh sendiri-
sendiri. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri.
Jika kita kembali ke asal mula terjadinya manusia yang bermula dari
pasangan laki-laki dan wanita (Adam dan Hawa), dan berkembang
menjadi masyarakat dengan kata lain adanya pengakuan terhadap
spesis di dunia ini, menunjukkan bahwa manusia harus hidup bersaudara
11/10/2015 bahran saputra: Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
http://bahransaputra-yasmin.blogspot.co.id/2009/12/hakekat-manusia-masyarakat-dan-alam.html 4/6
dan tidak boleh saling menjatuhkan. Secara sederhana, inilah
sebenarnya fungsi manusia dalam konsep An-Naas.
Pada hakikatnya eksistensi manusia dalam kehidupan dunia ini adalah
untuk melaksanakan kekhalifahan, yaitu membangun dan mengelola
dunia tempat hidupnya ini., sesuai dengan kehendak Penciptanya.
Menurut Jalaluddin (2003: 31) peran yang dilakonkan oleh manusia
menurut statusnya sebagai khalifah Allah setidak-tidaknya terdiri dari
dua jalur, yaitu jalur horizontal dan jalur vertikal.
Peran dalam jalur horizontal mengacu kepada bagaimana manusia
mengatur hubungan yang baik dengan sesama manusia dan alam
sekitarnya. Sedangkan peran dalam jalur vertikal menggambarkan
bagaimana manusia berperan sebagai mandataris Allah. Dalam peran ini
manusia penting menyadari bahwa kemampuan yang dimilikinya untuk
menguasai alam dan sesama manusia adalah karena penegasan dari
Penciptanya .
Berpegang Pada dalil-dalil Alquran, maka alam semesta ini diciptakan
oleh Tuhan untuk kepentingan manusia dan untuk dipelajari manusia
sehingga dapat menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai manusia
di muka bumi ini.
Firman Allah SWT.:
Artinya:
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al- Mulk: 15)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Manusia adalah makhluk yang paling mulia dibandingkan dengan
makhluk yang lain, dengan memiliki potensi akal, qolbu dan potensi-
potensi lain untuk digunakan sebagai modal mengembangkan
kehidupan.
Masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda
tetatpi menyatu dalam ikatan kerja sama, dan mematauhi peraturan
yang disepakati bersama
Alam adalah segala apa saja yang bukan Allah. Yang ada itu hanya dua,
yaitu Allah dan alam. Alam adalah yang diciptakan (makhluk),
11/10/2015 bahran saputra: Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
http://bahransaputra-yasmin.blogspot.co.id/2009/12/hakekat-manusia-masyarakat-dan-alam.html 5/6
Posting Lebih Baru Posting Lama
sedangkan Allah adalah pencipta (Khalik).
Dalam konsep An-Naas pada umumnya dihubungkan dengan fungsi
manusia sebagai makhluk sosial (Jalaluddin, 2003: 24). Tentunya
sebagai makhluk sosial manusia harus mengutamakan keharmonisan
bermasyarakat. Manusia harus hidup sosial artinya tidak boleh sendiri-
sendiri. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri.
Menurut Jalaluddin (2003: 31) peran yang dilakonkan oleh manusia
menurut statusnya sebagai khalifah Allah setidak-tidaknya terdiri dari
dua jalur, yaitu jalur horizontal dan jalur vertikal. Peran dalam jalur
horizontal mengacu kepada bagaimana manusia mengatur hubungan
yang baik dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. Sedangkan
peran dalam jalur vertikal menggambarkan bagaimana manusia
berperan sebagai mandataris Allah. Dalam peran ini manusia penting
menyadari bahwa kemampuan yang dimilikinya untuk menguasai alam
dan sesama manusia adalah karena penegasan dari Penciptanya.
DAFTAR PUSTAKA
• Nasruddin Razak, “Dienul Islam”, Bandung : PT. Alma’ruf, 1993.
• Hamdani Insan, A. Fuad Ihsan, “Filsafat Pendidikan Islam”, Bandung:
CV. Pustaka Setia, 2007
• http://steomoeslim.blogspot.com/2009/05/hakikat-manusia-dan-
kedudukannya-di.html
• http://mubarok-institute.blogspot.com/2007/01/membangun-
masyarakat-1.html
• http://permatacanberra.wordpress.com/2007/03/11/manusia-dalam-
pandangan-islam/
• http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-
masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
diposkan oleh mustapha di 03.43
tidak ada komentar:
poskan komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikas ikan Pratinjau
Beranda
11/10/2015 bahran saputra: Hakekat Manusia, masyarakat, dan Alam Dalam Perspektif Islam
http://bahransaputra-yasmin.blogspot.co.id/2009/12/hakekat-manusia-masyarakat-dan-alam.html 6/6
Langganan: Poskan Komentar (Atom)