Bahaya Cinta Dunia Dan Ciri RAdio Rodja Ust. Ali Musri

6
Bahaya Cinta Dunia dan Ciri-Ciri Orang yang Terkena Penyakit Al-Wahn Kaum Muslim Sidang Jamaah Jumat yang Insya Allah di rahmati Allah. Pantasnya Kita sebagai Hamba Allah SWT. Untuk Senantiasa, memuja dan memuji Allah SWT, atas segala Limpahan Rahmat dan Karunia Allah SWT, yang tidak pernah terputus diberikannya kepada Kita. Sehingga, kalu kota mencoba menghitung dalam nikmat Allah untuk satu detik saja, niscaya kita akan mampu menghitungnya, betapa dalam satu detik itu, kita menikmati jutaaan nikmat Allah, apa lagi kita mencoba menghitung nikmat Allah dalam satu jam, satu hari, satu minggu, satu tahun, bahkan seumur kita, kita menikmati berbagai macam nikmat- nikmat Allah SWT, tetapi kita sering lupa, untuk bersyukur kepada Allah SWT, WA KALA TA ALA, WA QALILUN MIN IBADIIH SYAKUR. Amat sedit dari Hamba-hambaku yang mau bersyukur kata ALLAH SWT. Salam dan Shalat buat baginda kita Muhammad SAW, sebagai panutan kita, dan figur kita, di dalam menjalan agama yang mulia ini, baik dalam proses menyampaikannya kepada orang lain, baik dalam proses mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tiada jalan dalam menuju keridhoaan Allah/ atau Surga Allah, kecuali melalui syariat yang telah ditinggalkan Rasulullah SAW. Kaum muslim sidang Jamaat Setiap hari, bahkan setiap detik, kita berpikir, untuk menambah, kekayaan kita. Berpikir untuk hari esok kita apa yang kita makan, bagaimana kita melangsungkan kehidupan kita di dunia ini, berpikir bagaimana membangun rumah, berpikir bagaimana menabung untuk hari depan anak-anaknya, berpikir bisa sawah ladang yang luas, berpikir untuk mendaptkan kedudukan dan jabatan yang lebih tinggi, berpikir dan berpikir, hari-hari kita, demi untuk masa depan kita, tapi masa depan yang singkat, masa depan yang sudah dijamin oleh Allah SWT, bahwa tidak akan pernah mati seorang jiwapun, kecuali apabila reskinya telah habis, sebagaimana Rasulullah SAW menyebutkan dalam sabdanya : TIDAK AKAN MATI, SEORANG JIWAPUN, - HATTA TASTAUFA, MI RIZKIHA, SAMPAI DIA MENGHABISKAN REZKINYA, YANG DIBERIKAN ATAU DIJATAHKAN OLEH ALLAH SWT.

description

Mewaspadai Cinta dunia

Transcript of Bahaya Cinta Dunia Dan Ciri RAdio Rodja Ust. Ali Musri

Page 1: Bahaya Cinta Dunia Dan Ciri RAdio Rodja Ust. Ali Musri

Bahaya Cinta Dunia dan Ciri-Ciri Orang yang Terkena Penyakit Al-Wahn

Kaum Muslim Sidang Jamaah Jumat yang Insya Allah di rahmati Allah. Pantasnya Kita sebagai Hamba Allah SWT. Untuk Senantiasa, memuja dan memuji Allah SWT, atas segala Limpahan Rahmat dan Karunia Allah SWT, yang tidak pernah terputus diberikannya kepada Kita. Sehingga, kalu kota mencoba menghitung dalam nikmat Allah untuk satu detik saja, niscaya kita akan mampu menghitungnya, betapa dalam satu detik itu, kita menikmati jutaaan nikmat Allah, apa lagi kita mencoba menghitung nikmat Allah dalam satu jam, satu hari, satu minggu, satu tahun, bahkan seumur kita, kita menikmati berbagai macam nikmat-nikmat Allah SWT, tetapi kita sering lupa, untuk bersyukur kepada Allah SWT, WA KALA TA ALA, WA QALILUN MIN IBADIIH SYAKUR. Amat sedit dari Hamba-hambaku yang mau bersyukur kata ALLAH SWT.

Salam dan Shalat buat baginda kita Muhammad SAW, sebagai panutan kita, dan figur kita, di dalam menjalan agama yang mulia ini, baik dalam proses menyampaikannya kepada orang lain, baik dalam proses mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tiada jalan dalam menuju keridhoaan Allah/ atau Surga Allah, kecuali melalui syariat yang telah ditinggalkan Rasulullah SAW.

Kaum muslim sidang Jamaat

Setiap hari, bahkan setiap detik, kita berpikir, untuk menambah, kekayaan kita. Berpikir untuk hari esok kita apa yang kita makan, bagaimana kita melangsungkan kehidupan kita di dunia ini, berpikir bagaimana membangun rumah, berpikir bagaimana menabung untuk hari depan anak-anaknya, berpikir bisa sawah ladang yang luas, berpikir untuk mendaptkan kedudukan dan jabatan yang lebih tinggi, berpikir dan berpikir, hari-hari kita, demi untuk masa depan kita, tapi masa depan yang singkat, masa depan yang sudah dijamin oleh Allah SWT, bahwa tidak akan pernah mati seorang jiwapun, kecuali apabila reskinya telah habis, sebagaimana Rasulullah SAW menyebutkan dalam sabdanya :

TIDAK AKAN MATI, SEORANG JIWAPUN, - HATTA TASTAUFA, MI RIZKIHA, SAMPAI DIA MENGHABISKAN REZKINYA, YANG DIBERIKAN ATAU DIJATAHKAN OLEH ALLAH SWT.

Tetapi kita lalai, dan sering kita lalai, memikirkan hari yang lebih jauh, hari yang dimana tidak ada lagi hari sesudahnya, kehidupan yang kekal, kehidupan yang selamanya, bahkan itulah kehidupan yang hakikih, itulah hari akhirat.

Bagaimana kita memikirkan hari itu? Adalah dengan meningkatkan kualitas keimanan kita, bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas iman kita? Adalah dengan menambah amal ibadah kita kepada Allah SWT.

Tapi, jarang sekali diantara kita, yang mencoba menghisab, yang mencoba menghitung, yang mencoba memprediksi bagaimana kondisi keimanannya hari ini, bagaimana kondisi keimanannya saat dia meninggal;kan dunia ini, bagaimana kondisi keimanan saat amalnya diperhitungkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, sebagai orang mu’min, yang mengingkan mendapatkan kebahagiaan ukhrowih, dia akan berusaha, mendeteksi derajat keimanannya, sebagaimana dia selalu

Page 2: Bahaya Cinta Dunia Dan Ciri RAdio Rodja Ust. Ali Musri

menghitung-hitung, berapa uang yang tersimpan, berapa keuntungan yang sudah didapatkan, waktu dia hidup di dunia ini.

Salah satu hal yang sangat membahayakan iman seseorang, penyakit yang sangat, yang menimbulkan kekuatiran kepada keimanan seseorang, banyak Ayat-ayat maupun hadist-hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan hal tersebut yaitu, HUBBUDUNYA – CINTA DUNIA, karena cinta dunia, kita lihat petani, membanting tulang, di tengah teriknya panas matahari, kita lihat pedagang, membeli atau berutang di bank untuk melancarkan usahanya, kita membantinmg dan memikirkan segala upaya, untuk kehidupan itu, Apakh sebanding hal yang sama untuk kehidupan akhirat kita, apabila tidak, berarti kita sudah terindikasi, punya orientasi hidup/punya tujuan hidup, hanya di dunia semata.

Oleh sebab itu, dalam khutbah yang singkat ini, kita coba melihat, mendeteksi diri kita masing-masing, apakah kita terjangkit, penyakit AL WAHN, HUBBUDUNYA – WA KAHIRATUL MAUT, sebagaimana Rasulullah SAW yang di sebutkan dalam Sabdanya.

Banyak Ayat-ayat Allah yang disebutkan dalam Al Quran, yang telah menegaskan, betapa hina dinanya dunianya ini, dan betapa bahaya dunia ini, apabila menjadi tyujuan hidup seseorang, dimana, sebagaimana Allah SWTberfirman dalam begitu banyak ayat, yang salah satunya, yaitu :

WA MAN HAYATTA DUNNYA, ILLAL MATA’ GURUR – Tidaklah kehidupan di dunia ini selain sebuah kesengangan yang menipu. Bagai sebuah fatamorgana yang dilihat seseorang, ketika ia berjalan di tengah padang pasir luas, atau di jalan lintas yang begitu panjang, terlihat ia didepan sana bagikan air, yang ia dalam keadaan dahaga, dia berpacu dan mengejar selalu, namun tidak pernah mendapatkan air itu, badannya bertambah letih, bayang-bayang fatamorgana selalu di depannya, dia kejar dan dia kejaR, tanpa dia sadari, ajal telah datang menjemputnya, dalam perumpamaan yang lain, Orang telah meminum dunia kedalam hatinya, bagaikan orang yang meminum air laut, semakin diminum, semakin haus, semakin ditambah, semakin haus, bukan malah menghilangkan dahaganya.

Oleh sebab itu, janganlah kita sebagai seseorang yang beriman kepada Allah SWT, beriman kepada kehidupan hari akhirat, tertipu dengan permainan-permainan dan sendau gurau, yang hirup pikuk di dunia ini.

Allah SWT juga menyampaikan dalan ayat lain, WA MAN HAYATUDUNNIA WAL AKHIRATI ILAL KALIL – Tiadalah perumpamana kehidupan dunia itu jika dibanding dengan kehidupan akhirat, itu sangat sedikit, tidak ada bandingannya. ALLAH SWT mengatakan lagi, WAL AKHIRATU KHAIRUN WA ABKA. – Kehidupan Akhirat itu lebih baik, dan lebih kekal. BAL TUK SIRUNAL HAYATTADUNNIYA, WAL AKHIRATU KHAIRUN WA ABKA. Jika kalian lebih mengutamakan, lebih mencintai, kehidupan dunia, padahal akhirat jauh lebih baik, dan lebih kekal. Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran, yang memperingatkan kita, terhadap, menjadikan kehidupan dunia sebagai harapan hidup, tujuan hidup, tapi berarti kita tidak boleh, mencicipi kenikmatan dunia, yang dilarang adalah, menjadikan hati kita terfokus terhdapa kehidupan dunia, tapi kita boleh, memanfaatkan dunia, untuk mendapatkan kebahagian akhirat, dunia sebagai jalan menuju akhirat, dunia sebagai DARUL MAMAR LA DARUL QARAR. Dunia sebagaitempat lewat atau jalan saja bukan dunia sebagai tempat menetap.

Dalam banyak ayat-ayat lain, ALLAH SWT, dalam firmannya :

Page 3: Bahaya Cinta Dunia Dan Ciri RAdio Rodja Ust. Ali Musri

ULA IKALLAZINAS TARA UL HAYATUNDUNNIYA BIL AKHIRA. Mereka orang-orang yang telah membeli kehdupan dunia dengan akhiratnya, FALA YU AKH UKH ANHU MUL AZABU AZIM – Tidak akan diringakan bagi mereka azab sedikitpun. Kemudian ayat yang lain. WAMINNANASI MAN YUK JIBUKA KAULU FIL HAYATI DUNNIYA. Diantara manusia itu ada orang yang membuatmu tergiur, tentang penjelasan, tentang kehidupan dunia ini, bagaimana berbisnis yang sukses, bagaimana berdagang yang sukses dan seterusnya dan seterusnya dan membuatnya tergiur-tergiur selalu. Dan menyebabkan kita menjauh dari kehidupan kita, yaitu kehidupah Ukhrowi atau kehidupan akhirat.

Kemudian, Sabda Rasullulah SAW , bagaimana bahaya cinta dunia, bisa menyebabkan seseorang menjual agamanya, menjual akidahnya, hadist Rasulullah SAW di riwayatkan oleh Bukhari i Muslim :

BADIRU BIL AKMALI FITANA – Bersegeralah beramal sholeh, sebelum datang fitnah-fitnah yang banyak. Bagaimana fitnah itu, YUMSI RAJULU MUKMINAN WA YUSBIHU KAFIRUN. Dimana fitnah itu menggoncangkan iman seseorang. Dimana di sore hari orang itum masih ber Iman, tetapi di pagi hari dia telah menjadi kafir. Atau dia dipagi hari ia beriman, namun di sore harinya di menjadi kafir, apa penyebabnya? Akhir hadist tersebut menyebutkan. YABI U DINAHU BI ARABIN MINAT DUNNIYA, Dia menjual agamanya, dengan secuail kesenagnan duniawi. Inilah kondisi, realita kebanyak orang sekarang, tidak mengapa dia melanggar akidah, tidak mengapa mencela agama, demi mendapatkan kesenangan duniawi, bisa berbentuk popularitas, bisa berbentuk kedudukan jabatan, dan seterusnya.

Digambarkan bahwa orang kafir mempermainkan dan melecehkan orang-orang islam, lalu sahabat bertanya Apakah saat itu kami sangat sedikit Rasulullah. Lalu rasulullah menjawab tidak, Kalian itu jumlahnya besar. Tapi kalian itu bagaikan buih di pinggir pantai, yang di ombang-ambing oleh air pantai. Jumlah kalian besar tapi tidak bermutu, tidak berkualitas. Tidak bisa menentukan alur hidup sendiri, dibawa kemana saja terombang-ambing oleh arus. Cuma jadi pengekor, bukan penentu keputusan, atau pelopor. Maka demikian yang Rasulullah katakan TATAB TABANA SANA MANBAKLAKUM KHAWATIBKUBLA – Kalian akan mengikuti kebiasaan – kebiasaan umat yang berlalu, karena inilah yang menyebabkan kita. Betapa kita dalam metode berpakaian, pendidikan, politik, ekonomi, budaya kita memakai metyode-metode orang-orang yang menjahi petunjuk Allah SWT.

Lalu Rasulullah menyebutkan dalam sabdanya tadi, kalian bagaikan buih, Allah mencabut, dari hati musuh kalian rasa gentar dan takut terhadap kalian kemudian berbangga diatas kaum Muslimin, kemudian ALLAH menjatuhkan penyakit AL WAHN kepada kalian. Lalu para sahabat bertanya apa itu Al WAHN,. HUBBU DUNNIYA WA KHAIRATUL MAUT. – Cinta Dunia dan Takut mati. Itulah karena kita telah menjadikan kehidupan dunia ini sebagai tujuan hidup.

Dan masih banyak lagi hadist-hadist Rasulullah yang menyebutkan kejatuhan Umat Islam karena mengejar dunia, lebih mencintai dunia dari pada kehidupan Akhirat.

Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama, mendeteksi diri kita, dengan mengetahui ciri-ciri apa sih itu dengan penyakit Al WAHN :

Di antara ciri-ciri orang yang terkena penyakit Al-Wahn adalah sebagai berikut:

1. Tidak senang beribadah. Termasuk dalam hal ini adalah malas beribadah dan ketika beribadah ia melakukannya secara kilat dan ingin cepat-cepat selesai.

Page 4: Bahaya Cinta Dunia Dan Ciri RAdio Rodja Ust. Ali Musri

Meninggalkan ibadah-ibadah wajib, demi tugas-tugas duniawi, Petani karena sibuk diladang, pegawai sibuk dikantor, bisnis sibuk denganrapatnya, pejabat sibuk dengan jabatannya dan seterusnya. Malas beribadah, kalopun beribadah, ibadahnya kilat, ingin cepat selesai, tidak merasa tenang ketika beribadah, apalagi jika malas menambahkan ibadah sunnah-sunnah.

2. Bakhil dan kikir. Orang yang cinta dunia akan cenderung kikir dan bakhil, ia khawatir jika akan bersedekah nanti akan mengurangi hartanya.

3. Suka berdusta. Suka berdusta si sini sifatnya umum, baik itu dalam jual beli maupun dalam bidang yang lainnya. Ia tidak takut dengan ancaman dari Allah maka ia berdusta.

4. Suka berkhianat atau ingkar janji.5. Pengecut dan malu dengan kebenaran.6. Tidak mau beramar ma’ruf dan nahi munkar.7. Hasad , penyakit dengki. 8. Suka balas dendam, tidak mau memberi maaf. 9. Hubbu sahawat, suka menuruti hawa nafsunya. 10. Arriya, suka pamer.

Demkianlah ciri-ciri dari penyakit AL WAHN olehnya itu marilah bersama-sama kita meningkatkan keimanan kita semua, karena itulah cara yang paling ampuh agar kita bisa terhindar dari penyakit Al WAHN, semoga kita di beri Taufik Oleh ALLAH SWT untuk menjadikan dunia ini, sebagai ladang amal, alat untuk mencari akhirat, dan bukan sebagai alat untuk menhancurkan agama kita. Dan melindas akhirat kita sendiri. Semoga ALLAH SWT MELINDUNGI KITA SEMUA, AMIN-AMIN. BARAKALLAHU.