Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

6
Tugas Kritik Bahasa Indonesia “Sang Pemimpi” Kelompok : Michael (23) Gian (15)

Transcript of Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

Page 1: Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

Tugas Kritik

Bahasa Indonesia

“Sang Pemimpi”

Kelompok :

Michael (23) Gian (15) Stefani (31) Shindy (29) Asan (5)1. Identifikasi Film

Page 2: Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

a. Judul : Sang Pemimpib. Jenis Film : Dramac. Produser : Mira lesmanad. Produksi : Miles Film & Mizan Productionse. Durasi : ± 120 menitf. TV : 21”g. Sutradara : Riri Rizah. Penulis : Salman Aristo, Mira Lesmana, Riri Rizai. Pemain :

Sandy Pranatha (sebagai Arai kecil) Rendy Ahmad (sebagai Arai remaja) Ariel (sebagai Arai dewasa) Zufany (sebagai Ikal kecil) Vikri Septiawan (sebagai Ikal remaja) Lukman Sardi (sebagai Ikal dewasa) Mathias Muchus (sebagai Ayah Ikal) Rieke Dyah Pitaloka (sebagai Ibu Ikal) Azwir Fitrianto (sebagai Jimbron) Nugie (sebagai Pak Julian Baria) Landung Simatupang (sebagai Pak Mustar) Jay Wijayanto (sebagai Bang Zaitun) Cindy Dwitasari (sebagai Laksmi) Yayu Unru (sebagai Bang Rokib)

2. Sinopsis, baik, dan buruk film (berbentuk poin per poin )

Page 3: Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

a. SinopsisFilm yang ber-setting tahun 80-an ini menceritakan tentang kehidupan 3 orang bocah bernama Ikal, Arai, dan Jimbron dalam mengejar mimpi-mimpi mereka. Problematika yang ditampilkan tidak hanya soal sekolah dan bertahan hidup. Tapi juga cinta, satu hal yang tidak mungkin dihindari dari kehidupan para remaja. Sang Pemimpi juga menggambarkan tentang sebuah proses dalam mengejar mimpi. Dalam proses tersebut banyak hal-hal yang membuat manusia patah semangat dan jatuh. Tapi dengan perjuangan dan tekad yang kuat, tujuan akhir pun dapat tercapai.

b. Baik Lelucon terkesan tidak lebay. Bahkan bisa menjadi penambah atau pebumbu manis

cerita. Walau dialog dalam film ini tergolong sedikit, pesan yang ingin disampaikan penulis dan

pengisahan kehidupan remaja dalam film ini bisa terbilang jelas. Walau cerita tergolong simple, tapi sarat akan pesan yang sangat kuat. Akting para tokoh juga tergolong baik. Stabil dari awal sampai akhir film. Perwatakan tokoh jelas tergambarkan. Kamera cukup dinamis. Seperti saat kejar-kejaran.

c. Buruk Pemilihan tokoh Arai dewasa terkesan dipaksakan. Keindahan pulau Belitung kurang di-explore. Efek komputerisasi pada beberapa bagian masih terlihat kasar. Alur agak membosankan bagi beberapa kalangan remaja. Ending agak menggantung.

3. Sinopsis, baik, dan buruk film (berbentuk karangan)

Page 4: Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

Sang Pemimpi, Impian dengan Semangat Gigi 3

“Sang Pemimpi, Impian dengan Semangat GIgi 3” mungkin adalah judul yang tepat menggambarkan film ini. Film yang ber-setting tahun 80-an ini menceritakan tentang kehidupan 3 orang bocah bernama Ikal, Arai, dan Jimbron dalam mengejar mimpi-mimpi mereka. Problematika yang ditampilkan tidak hanya soal sekolah dan bertahan hidup. Tapi juga cinta, satu hal yang tidak mungkin dihindari dari kehidupan para remaja. Sang Pemimpi juga menggambarkan tentang sebuah proses dalam mengejar mimpi. Dalam proses tersebut banyak hal-hal yang membuat manusia patah semangat dan jatuh. Tapi dengan perjuangan dan tekad yang kuat, tujuan akhir pun dapat tercapai.

Akting secara pribadi pemain tergolong stabil dari awal sampai akhir cerita. Penggambaran watak para tokoh utama pun sangat jelas. Dan juga logat daerah setempat yang ditampilkan para pemain terkesan natural. Akting artis pendatang baru pun terbilang

baik. Tak tertinggal para pemeran figuran yang membuat suasana cerita ini menjadi lebih santai dengan humor ringan yang terkesan tidak lebay. Tetapi sangat disayangkan, pemilihan tokoh Arai dewasa terkesan dipaksakan, sangat tidak sesuai dengan tokoh masa kecil dan remajanya.

Beberapa alur dalam cerita ini agak membingungkan. Walaupun begitu, overall alur masih dapat dimengerti oleh penonton. Alur nya juga agak membosankan bagi beberapa kalangan remaja. Ending dari film ini pun agak menggantung. Tapi untuk saya pribadi, Sang Pemimpi adalah film yang sangat luar biasa.

Walau dialog dalam film ini tergolong sedikit, pesan yang ingin disampaikan penulis dan pengisahan kehidupan remaja dalam film ini bisa terbilang jelas. Mulai dari sekolah, percintaan, persahabatan sampai kenakalannya pun tergambar dengan baik dalam film ini. Pesannya pun sangat kuat dan

terlihat jelas. Sebut saja dialog antara Arai dan Ikal “... Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Dalam dialog tersebut, penulis jelas ingin menyampaikan bahwa saat kita bermimpi, Tuhan akan dengan tangan terbuka menyambut mimpi-mimpi kita dan membantu kita dalam mengejar mimpi-mimpi itu.

Sinematografi dalam film ini pun tergolong dinamis yang jelas terlihat saat adegan kejar-kejaran antara Ikal, Arai, dan gurunya. Pengambilan gambar yang dramatikal pun memperkuat pesan film ini. Penggunaan fokus yang membuat benda sekelilingnya blur pun sangat baik. Sangat disayangkan, keindahan pulau Belitung kurang di-explore yang padahal bisa memberikan nilai plus untuk film ini. Efek komputerisasi pun tergolong halus, walau ada beberapa bagian yang masih terlihat kasar. Kekuatan musik pun sangat terasa. Musik sangat pas menyertai suasana dalam film.

Akting : (8)

Alur : ( 6.5 )

Hiburan : ( 7.5 )

Pesan : ( 9 )

Sinematografi : ( 8 )

————————————————————-

Overall: ( 7.8 )4. Solusi

Page 5: Bahasa Indonesia Tugas Kritik Film (Sang Pemimpi)

a. Pemilihan tokoh Arai dewasa terkesan dipaksakan : bisa dengan melakukan “penyaringan” pemain dengan lebih teliti dan lebih sabar.

b. Keindahan pulau Belitung kurang di-explore : mungkin bisa dengan menambahkan beberapa adegan yang menampilkan para tokoh yang berenang bersama di pantai belitung, berlarian di pantai belitung, dll.

c. Efek komputerisasi pada beberapa bagian masih terlihat kasar : bisa dengan pengambilan gambar yang tidak terlalu dekat, sehingga kekasaran komputerisasi tidak terlihat jelas.

d. Alur agak membosankan bagi beberapa kalangan remaja : bisa dengan melakukan beberapa penyesuaian terhadap kehidupan remaja jaman sekarang. Seperti menambahkan adegan berantem (tonjok-tonjokkan), sehingga alur menjadi lebih dinamis.

e. Ending agak menggantung : mungkin penulis atau sutradara bisa memperjelas ending dari cerita tersebut. Bisa saja dengan memperlihatkan kehidupan Ikal dan Aray yang telah sukses. Dengan ending yang jelas, film ini pun bisa memiliki nilai tambah lainnya.