BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

34
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kedeputian SDM dan Kebudayaan Bappenas Jakarta, 13 Februari 2013

description

Dokumen

Transcript of BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

Page 1: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat,Kedeputian SDM dan Kebudayaan

Bappenas

Jakarta, 13 Februari 2013

Page 2: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

Outline Penyajian

1. Pendahuluan

2. Proses Penyusunan RKP

3. Kerangka Pikir Kebijakan dan Pencapaian RPJMN 2010-2014

4. Highlight Mid Term Review RPJMN 2010-2014

5. Penjelasan Review RPJMN, Direktif Presiden dan Isu Terkini

6. Isu Strategis RKP 2014L.2

Page 3: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

1. PENDAHULUAN

• RKP menjabarkan RPJM Nasional, memuat– prioritas pembangunan nasional,– rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran

perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta– program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga,

kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangkapendanaan yang bersifat indikatif [UU No 25/2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional].

• Presiden menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunannasional pada bulan Januari untuk tahun direncanakan, atas dasar hasilevaluasi kebijakan berjalan.

• Diusulkan penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional2014 memuat :• Memfokuskan sumber daya yang tersedia• Dapat disiapkan program dan kegiatannya dalam siklus perencanaan dan

penganggaran

• RKP 2014 adalah RKP terakhir RPJMN 2010-2014. Sangat strategis untukmencapai sasaran-sasaran Pembangunan sesuai RPJMN dan DirektifPresiden.

3

Page 4: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

2. PROSES PENYUSUNAN RKP 2014

4

Page 5: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

TAHAPAN PENYUSUNAN RKP 2014

• Review Pelaksanaan Kebijakan (MTR RPJMN 2010)-2014

• Penetapan Isu Strategis RANCANGAN AWAL– Masalah dan Tantangan

– Langkah Strategis

– Penetapan Target

• Bilateral Meeting (Internal Bappenas)

• Penetapan SE Bersama (Bappenas – Kemkeu): – Pagu Indikatif

• Trilateral Meeting (Bappenas, Kemkeu, K/L)

• Musrenbang: Kab Prov Nas RANCANGAN

• Sidang Kabinet RKP RANCANGAN AKHIR Perpres

PERIODE PENYUSUNAN RKP: Januari – Mei

5

Page 6: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

MUATAN UTAMA RKP

6

Latar Belakang :- Kondisi Saat ini- Hasil Monev- Permasalahan- Tantangan

Tindakan

Tindakan

Tindakan

Keluaran Keluaran Keluaran

Keluaran Keluaran Keluaran

Keluaran Keluaran Keluaran

Penanggungjawab kegiatanPenanggungjawab

kegiatanPenanggungjawab kegiatan

Penanggungjawab kegiatanPenanggungjawab

kegiatanPenanggungjawab kegiatan

Penanggungjawab kegiatanPenanggungjawab

kegiatanPenanggungjawab kegiatan

ISUSTRATEGIS

Page 7: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

3. KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN & PENCAPAIAN RPJMN 2010-2014

7

Page 8: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

SASARAN

IndikatorOUTCOME

UPAYA

INPUT

GOAL

PembiayaanJaminan

Kesehatan

Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

UHH AKI AKB GIZI

PemberdayaanMasyarakat &Promosi Kes.

PembinaanUpaya

Kesehatan

SDM/

Tenakes

Sarana

Kesehatan

Sediaan

farmasi

& Alkes

Litbang

KesehatanBiaya -Hukum

-Data & Sist.

Informasi

PelayananGizi dan Kesehatan

Ibu dan Anak

Manajemen

PengendalianPenyakit &

Penyehatan Lingkungan

SDM Kesehatan

Pember-dayaan Masy.

PelayananKesehatan

Angka Kesakitan

AngkaKematian

FOKUSPRIORITAS

Ketersediaan & Mutu Obat

ManajemenKesehatan

Pengendalian Penyakit &PenyehatanLingkungan

Gizi dan KIA

8

Preventif,

PromotifKuratif,

Rehabilitatif

8

Page 9: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

POSISTIONING INDIKATOR RPJMN 2010-2014KESEHATAN

9

Menurunnya

• AKI

• AKB

• Prevalensi

kekurangan

gizi

• Kasus

penyakit PM

dan PTM

Meningkatnya

Usia Harapan

Hidup (UHH)

PROSES

INPUT OUTCOME• Persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih• Ibu hamil mendapatkan pelayanan

K4• Cakupan peserta KB Aktif

• Cakupan KN1• Cakupan pelayanan kesehatan bayi• Cakupan pelayanan kesehatan anak

balita• Cakupan imunisasi

• Balita gizi buruk yang mendapat perawatan

• Balita ditimbang berat badan secara teratur

• Kasus gizi buruk paska perawatan yang didampingi

• Puskesmas rawat inap yang mampu PONED

• RS kab/kota mampu PONEK• Bidan yang dilatih APN• Penyediaan kit pelayanan KB

• Puskesmas perawatan dengan minimal 2 orang tenaga bidan/perawat terlatih

• RS kab/kota dengan minimal 4 perawat/bidan yang terlatih

• Puskesmas perawatan dan RSUD yang memiliki tenaga gizi

• Puskesmas yg memiliki alat pemantauan pertumbuhan

• Puskesmas perawatan yang memiliki alat dapur dan sarana melaksanakan tata laksana gizi buruk

• Kasus gizi buruk yang memperoleh obat gizi buruk

PROMOTIF -PREVENTIF

BOKPromkesUKBM Insentif Nakes

Strategis di DTPKSuplemen gizi

KURATIF -REHABILITATIF Jamkesmas JampersalTT Kelas III RSPembangunan

serta Rehabilitasi Puskesmas dan RSAlat KesehatanObat dan Vaksin

OUTPUT

• Pelaksanaan sero surveilans HIV dan AIDS

• Eliminasi Malaria melalui Rapid Diagnosis Test (RDT), penanganan KLB dan surveilans kasus malaria

• Penemuan TB Paru baru yang ditemukan dan disembuhkan

• Prevalensi HIV dan AIDS pada penduduk usia 15-49 tahun

• Angka Penemuan Malaria • Tingkat prevalensi TB

Page 10: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

10

MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT Ditandaidengan menurunnya

Angka Kesakitan - Angka Kematian(AKI-AKB-PM-PTM-PGM)

RANCANGANRPJMN 2015-2019

Bidang KGM

KEBIJAKAN INTERVENSI PROGRAM• Penurunan Angka Kesakitan dan

Kematian• Perbaikan Gizi Masyarakat• Upaya Kesehatan• Peningkatan Akses dan Kualitas• Pemberdayaan Masyarakat• Pengawasan Obat dan Makanan• Penelitian dan Pengembangan

•Arah Kebijakan•Program •Kegiatan & Indikator

Evaluasi Fokus Prioritas dan Upaya KesehatanKebijakan &

Strategi

Kerangka Pikir Background Study RPJMN 2015-2019

KEBIJAKAN REGULASI- Pembiayaan Kesehatan- Pembagian Peran dan Kewenangan- Sistem Perencanaan dan

Penganggaran- Monitoring dan Evaluasi- Managemen Kesehatan

ANALISIS SITUASI

DIMENSI INPUT: • Tenaga, Fasilitas,

Regulasi, Dana, Strategi, Indikator

DIMENSI LAYANAN: • Primer, Sekunder, tersier• Preventif, Promotif,

Kuratif dan RehabilitatifDIMENSI INTERVENSI

• Spesifik - Sesnsitif

Page 11: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

4. HIGHLIGHT MID TERM REVIEW (MTR)RPJMN 2010-2014

11

Page 12: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

MIDTERM REVIEW RPJMN PN 3: KESEHATAN

NO INDIKATORSTATUS AWAL (2009)

CAPAIAN TARGET 2014

STATUS2010 2011 2012

1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0

2Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

228 n.a n.a n.a 118

3

Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinanoleh tenaga kesehatan

84,3 84,8 86,38 88,64 90

4Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

34 34 34 32 3)

24

5Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi )

2,6 2,4 4)

n.A 2,63)

2,1

6 Persentase jangkauan akses sumber air bersih 47,7 44,19 42,76 n.A 68

7

Prevalensi kasus HIV(Persentase penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS)

66,2 1)

57,5 2)

n.a 79,5 3)

90

8Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index- API)

1,85 1,96 1,75 1,69 1

9Persentase penduduk yang memiliki jaminan

kesehatann.a 59,1 63,1 64,58 80,10

2

3

2

3

3

2

3

2

3

Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010

12

Page 13: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

390

334307

228

118102

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

1991 1997 2003 2007 2014 2015

Target RPJMN

Capaian

Target MDGs

68

57

46

35 3432

2423

0

20

40

60

80

1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015

Target RPJMN

CapaianTarget MDGs

SASARAN INDIKATOR STATUS

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN IBU DAN BAYI

1. Penurunan tingkat kematian Ibu (AKI)

2. Penurunan tingkat kematian bayi (AKB)

3

3

Target dan Capaian Target dan Capaian

ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI

ANGKA KEMATIAN IBU ANGKA KEMATIAN BAYI

Masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB) terutama karena : • Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sudah mencapai 88,64 persen namun kualitas pelayanan dan

kompetensi tenaga kesehatan belum sepenuhnya sesuai standar pelayanan.• SDKI 2012 melaporkan cakupan imunisasi dasar lengkap meliputi HBV, BCG, DPT, Polio, dan Campak baru

mencapai 66 persen, meskipun khusus imunisasi campak sudah mencapai 80,1 persen. 13

Page 14: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN AKI DAN AKB

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Disparitas akses pelayanan kesehatan

bagi ibu dan anak yang mencakup

fasilitas, tenaga, jaminan pelayanan

kesehatan.

1. Penguatan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada 12

Provinsi Prioritas (73 persen populasi)

2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

untuk menurunkan AKI dan AKB, melalui .

• Peningkatan 2.500 Puskesmas mampu PONED dan 147 RS

mampu PONEK ,

• Perluasan pelayanan Jampersal di 3.095 fasyankes dan

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 9.536 puskesmas,

• Peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih

menjadi 90 persen,

KEMENKES, KE

MENDAGRI

didukung

PEMDA

2. Upaya preventif dan promotif belum

dilaksanakan secara optimal yang

mencakup kualitas pemeriksaan

ANC, cakupan imunisasi, dan promosi

kesehatan di masyarakat.

3. Peningkatan upaya promotif-preventif,

• Mengoptimalkan peran promosi kesehatan dan

pemberdayaan di masyarakat dalam Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Gerakan Sayang Ibu.

• Peningkatan peran posyandu dan desa siaga

• Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap menjadi 90

persen melalui penguatan infrastruktur pelayanan imunisasi

, penyediaan dan peningkatan kapasitas tenaga, serta

penggerakan sasaran.

KEMENKES,

KEMENDAGRI

didukung

PEMDA

3. Manajemen pelayanan kesehatan perlu

dikembangkan mencakup sistem terpadu

registrasi vital, sistem rujukan maternal

dan neonatal termasuk penyelenggaraan

pelayanan kesehatan di daerah

4. Perbaikan manajemen pelayanan kesehatan,

• Pengembangan sistem terpadu registrasi vital,

• Melakukan akreditasi dan mengoptimalkan jejaring rujukan

di seluruh institusi kesehatan.

• Pengembangan sistem pelayanan kesehatan Ibu dan Anak

yang memenuhi kriteria continum of care.

KEMENKES,

KEMENDAGRI

BPS

14

Page 15: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

ANGKA KELAHIRAN TOTALSASARAN INDIKATOR STATUS

MENURUNKAN ANGKA KELAHIRAN TOTAL (TOTAL FERTILITY RATE/ TFR) MENJADI 2,1 PER WANITA USIA REPRODUKSI (15-49 TAHUN) PADA TAHUN 2014.

Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)

3

Target RPJMN 2014: TFR = 2,1Sangat Sulit Tercapai

Angka Kelahiran Total (TFR) Stagnan selama 10 tahun terakhir, dikarenakan: • Kepesertaan ber-KB

(CPR) hanya meningkat0,5 persen dalam kurunwaktu 5 tahun

• Masih tingginya angkaASFR 14-19 tahun yaitu48 /1.000 wanita

• Masih tingginya Unmet Need (8,5 persen).

• Masih rendahnya pesertaKB Metode KontrasepsiJangka Panjang /MKJP (10,6 persen)Sumber: BPS, SDKI 1991 - 2012

15

Page 16: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

MASALAH LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Berubahnya nilai jumlah anak ideal dalam keluarga

1. Pembinaan Akseptor dan Peningkatan Advokasi-KIE difokuskan pada sasaran kelompok khusus (pasangan usia muda dan memiliki dua anak); PUS dari keluarga miskin, serta pelayanan KB di wilayah sulit dan kumuh melalui kampanye “2 ANAK CUKUP ” dan “4 TERLALU”

BKKBNKEMKESDidukung PEMDA,

TNIPOLRI

2. Melemahnya pembinaan kepesertaan KB aktif yang menyebabkan angka DO tinggi.

2. Pembinaan dan peningkatan kesertaan ber-KB melalui intensifikasi penggarapan pembangunan KB di 10 provinsi penyangga utama (Sumut, Sumsel, Lampung, Jabar, Banten, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Sulsel dan NTT) dan perhatian 2 propinsi Papua dan Papua Barat

3. Penguatan demand side dan supply side secara seimbang antara lain mewajibkan setiap tenaga kesehatan melayani KB, menjamin ketersediaan alokon di setiap fasyankes, penggerakan lini lapangan dan pemberdayaan institusi masyarakat perdesaan/perkotaan.

4. Harmonisasi Program dan Penganggaran dalam bidang KB dan Kesehatan antara lain penegasan pelayanan KB dalam Jampersal dan SJSN Kesehatan, sharing budget APBN dan APBD.

5. Penguatan kapasitas kelembagaan Kependudukan dan KB di Kab/Kota

BKKBNKEMKESDidukung

PEMDA

PERMASALAH DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN ANGKA KELAHIRAN TOTAL

16

Page 17: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

MASALAH LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

3. Rendahnya pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang.

5. Pembinaan/pelestarian terhadap akseptor KB untuk meningkatkan jumlah akseptor, dan menurunkan angka DO, serta meningkatkan penggunaan alat dan obat kontrasepsi jangka panjang (MKJP);

BKKBNKEMKESDidukung

PEMDA

4. Pelayanan KB yang belum terjangkau secara merata.

6. Peningkatan distribusi alokon ke Klinik KB/Puskesmas secara optimal agar kebutuhan ber-KB terpenuhi secara baik;

5. Meningkatnya kelahiran usia remaja (15-19 tahun)

7. Pembinaan remaja melalui Generasi Berencana (genre) BKKBNKEMDAGRIKEMENAGKEMENDIK

BUD

PERMASALAH DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN ANGKA KELAHIRAN TOTAL

17

Page 18: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

SASARAN INDIKATOR STATUS

MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN

KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT

MENULAR

Persentase penduduk 15 tahun ke atas

menurut pengetahuan tentang HIV dan

AIDS

PENURUNAN KASUS HIV/AIDS

• Jumlah kasus HIV dan AIDS dari tahun ketahun terus meningkat akibat sistem survailans yang terus membaik.

• Pada tahun 2012 jumlah kasus HIV dan AIDSmulai menurun.

• Pengetahuan penduduk tentang HIV dan AIDS terus meningkat.

Sumber: Kemkes 2012

Karakteristik latar

belakang

Wanita Pria kawin

Pernah

dengar

AIDS

Jumlah

Pernah

dengar

AIDS

Jumlah

Umur

15-24 84,4 13.232 83,8 373

15-19 84,8 6.927 79,6 28

20-24 84,0 6.305 84,1 345

25-29 82,2 6.959 85,4 1.127

30-39 78,3 13.757 88,9 3.449

40-49 62,8 11.659 79,6 3.065

50-54 - - 68,2 1.292

Pendidikan

Tidak sekolah 15,7 1.5 28,9 265

Tidak tamat SD 38,0 4.87 51,7 1.371

Tamat SD 62,3 10.254 74,9 2.118

Tidak tamat SMTA 84,6 12.753 89,5 1.979

SMTA + 96,9 16.229 98,4 3.572

Jumlah SDKI 2012 76,7 45.607 82,3 9.306

Jumlah SDKI 2007 61,0 32.895 71,4 8.758

Pengetahuan penduduk tentang HIV dan AIDS tahun 2012Jumlah kasus HIV dan AIDS

Sumber: SDKI 2012

2

18

Page 19: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Upaya promotif-preventif tentang pengetahuan HIVdan AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun masih perlu ditingkatkan.

1. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, melalui:a. Peningkatan pengetahuan pada penduduk

15 tahun ke atas tentang HIV dan AIDS.b. Perluasan Kampanye “Aku Bangga Aku Tahu“

terhadap pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan dari 10 provinsi menjadi 33 provinsi.

c. Penyebarluasan informasi HIV dan AIDS melalui 16.000 pusat informasi kesehatan remaja (BKKBN dan PKBI), media cetak, elektronik dan jejaring sosial (twitter,

facebook, website).

KEMENKES

dengan

dukungan K/L

terkait, KPAN

serta PEMDA

2. Persentase ODHA yang mendapat ART masih rendah (44,2 persen).

2. Peningkatan persentase ODHA yang mendapatkan ART menjadi 50 persen

KEMENKES

3. Masih rendahnya pengetahuan remaja tentang HIV dan AIDS dan belum terakomodasikannya modul HIV dan AIDS dalam kurikulum.

3. Memasukkan modul pengetahuan HIV dan AIDS dalam kurikulum sekolah menengah pertama, atas, dan perguruan tinggi.

KEMENKES dan KEMENDIKBUD

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN KASUS HIV DAN AIDS

19

Page 20: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

SASARAN INDIKATOR STATUS

MENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN

KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT MENULARMenurunnya kasus malaria

(Annual Parasite Index- API)

PENURUNAN KASUS MALARIA

1.85

1.96

1.751.69

11

1.5

2

2009 2010 2011 2012 2014

Target RPJMN

Target dan Capaian

Prevalensi Kasus Malaria (Annual Parasite Index- API)

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.2

0

0.2

0

0.4

0

0.4

0

0.4

0

0.5

0

0.5

0

0.5

0

0.5

0

1.1

0

1.4

0

1.4

0

1.6

0

1.7

5

1.9

0

1.9

0

1.9

0

2.3

0

2.3

0

2.4

0

2.5

0

3.0

0

3.1

0

3.1

0

4.0

0

14

.80

23

.30

33

.30

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

DK

I Jak

arta

Jaw

a … DI …

Jaw

a Ti

mu

r

Ban

ten

Bal

i

Sum

ater

a …

Sum

ater

a …

Ace

h

Ria

u

Sula

wes

i …

Sum

ater

a …

Lam

pu

ng

Jaw

a B

arat

Nu

sa …

Kal

iman

ta…

Ke

pu

lau

an …

Sula

wes

i …

Jam

bi

IND

ON

ESIA

Kal

iman

ta…

Go

ron

talo

Sula

wes

i …

Ke

p. …

Kal

iman

ta…

Mal

uku

Sula

wes

i …

Ben

gku

lu

Kal

iman

ta…

Sula

wes

i …

Mal

uku

Nu

sa …

Pap

ua

Pap

ua

Bar

at

Prevalensi Kasus Malaria (Annual Parasite Index- API) per Provinsi tahun 2011

Prevalensi kasus malaria (API) terus mengalami penurunan. Namun demikian, prevalensikasus malaria terutama diprovinsi-provinsi di kawasantimur Indonesia masih sangattinggi.

3

20

Page 21: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGISK/L

TERKAIT

1. Prevalensi kasusmalaria (Annual Parasite Index/API) masih sebesar 1,69 dari target 1,0 per 1.000 penduduktahun 2014

1. Peningkatan Angka Penemuan kasus malaria (API)menjadi 1 per 1.000 penduduk melalui :

• Pembentukan Malaria Center di provinsi endemismalaria menjadi 16 unit.

• Pengembangan AIDS, TB dan Malaria (ATM)Centre (Malaria Centre terintegrasi dengan AIDS &TB)

• Pendistribusian kelambu berinsektisida untuk ibuhamil dan balita di daerah endemis malaria.

• Peningkatan jumlah kader Juru Malaria Desa(JMD)

KEMENKESdengan

dukunganK/L terkaitdan Pemda

2. Pengetahuanmasyarakat untukmencegah kasusmalaria belummencukupi.

2. Pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan PosMalaria Desa (Posmaldes), abatisasi dan PHBS.

3. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan SanitasiTotal Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi 20.000desa

KEMENKESdengan

dukunganK/L terkaitdan Pemda

3. Forum NasionalGebrak Malaria belumberfungsi dengan baik.

4. Memperkuat Forum Nasional Gebrak Malaria danwisata bebas malaria dalam rangka Eliminasi Malaria2015 Jawa-Sumatera yang melibatkan peran lintassektor dan daerah.

KEMENKESdengan

dukunganK/L terkaitdan Pemda

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGIS PENURUNAN KASUS MALARIA

21

Page 22: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

JANGKAUAN AKSES TERHADAP SUMBER AIR MINUM DAN SANITASI LAYAK

INDIKATOR STATUS

Persentase jangkauan akses sumber air bersih dan sanitasi 3

Akses terhadap sumber air minum dan sanitasi layak masih jauh dari target RPJMN dan MDGs

48.3 48.6 47.7

44.2

55.04

70

44.2 46.551.2

55.5 55.6

100

20

40

60

80

100

2007 2008 2009 2010 2011 2014

AIR SANITASI

Target RPJMN

AKSES PENDUDUK TERHADAP AIR MINUM DAN SANITASI (%)

22

Page 23: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGISK/L

TERKAIT

1. Belum seluruh desamemiliki aksesterhadap air minumdan sanitasiberkualitas.

1. Meningkatkan pengawasan sarana air minum memenuhi syarat kesehatan.

2. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menyediakan akses air minum di perkotaan.

3. Membangun sarana Teknologi Tepat Guna Air Minumdi DTPK sebanyak 500 unit.

4. Merehabilitasi sarana air bersih bukan jaringanperpipaan sebanyak 37.800 sarana.

5. Akselerasi STBM di 10.000 desa/ kelurahan6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi di Sekolah7. Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis

masyarakat di 3.000 desa.

KEMENKES, KEMEN PU,

KEMENDIKBUD, K/L

TERKAIT DIDUKUNG

OLEH PEMDA

2. Jumlah dankompetensi teknissanitarian puskesmasmasih kurang

8. Meningkatkan kapasitas Sanitarian di Puskesmassebanyak 1.500 orang

3. Kerjasama lintassektor dalampenyediaan akses airbersih dan sanitasibelum optimal.

9. Kerjasama lintas sektor dalam penyediaan akses airbersih dan sanitasi yang berkualitas

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGIS AKSES AIR MINUM DAN SANITASI LAYAK

23

Page 24: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional

INDIKATOR STATUS

Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan 2

Belum seluruh penduduk memiliki jaminan kesehatan Sampai dengan tahun 2011, jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan sebesar 63,1 persen. Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) berkontribusi sebesar 32,4% termasuk Jaminan

persalinan (JAMPERSAL) yang mencakup hampir 1,5 juta ibu hamil.

36.90%

32,40%; 76,4 juta

13,50%; 31,9 juta

7,40%; 17,4 juta

2,20%; 5,2 juta6,55%; 6,4 juta 1,21%; 2,9 juta

PERSENTASE CAKUPAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2011

TIDAK MEMILIKI JAMKESMAS

JAMKESMAS DAN JAMPERSAL

JAMKESDA

ASKES PNS, TNI, POLRI

JAMSOSTEK

JAMKES PERUSAHAAN

ASURANSI SWASTA

24

Page 25: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGIS PENYIAPAN PELAKSANAAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG KESEHATAN

PERMASALAHAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS K/L

1. Belum meratanya kesiapan pelayanan kesehatan, termasuk sistem rujukannya guna mendukung pelaksanaan BPJS kesehatan, meliputi :

a) Fasilitas pelayanan (dasar dan rujukan)

b) Tenaga kesehatanc) Dukungan obat dan

vaksin.d) Sistem Rujukan

2. Sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan belum terbangun.

Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan SosialNasional (SJSN) Bidang Kesehatan melalui :

• Penyediaan Bantuan Iuran Jaminan kesehatan

bagi 86,4 juta penduduk miskin dan tidak

mampu

• Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III Rumah sakit dan RS Pratama sebanyak35.587 TT

• Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pelayanan kesehatan dasar (puskesmas, pustu, pusling, dan rumah dinas nakes)sebanyak 3.179 unit

• Peningkatan tenaga kesehatan (PTT)sebanyak 8.000 orang

• Peningkatan dukungan manajemen pelaksanaan SJSN bidang kesehatan (tarif, sistem rujukan, sistem infromasi, transformasi, sosialisasi litbang)

Kemenkes

dan

dukungan

K/L terkait

serta

daerah

25

Page 26: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

6. ISU STRATEGIS RKP 2014

Page 27: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 3

1. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB)

2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang

Merata

3. Peningkatan Perbaikan Gizi

4. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

5. Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN) Bidang Kesehatan

6. Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan

dalam rangka Peningkatan Keamanan, Mutu dan

Manfaat/Khasiat Obat dan Makanan

Page 28: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

ISU STRATEGIS PRIORITAS NASIONAL 3

ISU STRATEGIS KELUARAN UTAMAKEBUTUHAN

2014

1. Penurunan AngkaKematian Ibu dan AngkaKematian Bayi

Peningkatan puskesmas perawatan yang mampu PONED sebanyak 2.500 puskesmas dan Rumah Sakit kab/kota yang mampu PONEK sebanyak 147 Rumah sakit

Peningkatan fasilitas kesehatan yang melayani jampersal sebanyak 3.095 unit

Peningkatan jumlah puskesmas yang mendapat bantuan operasional (BOK) sebanyak 9.536 puskesmas

Peningkatan jumlah poskesdes sebanyak 1.000 poskesdes

Peningkatan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatihsebesar 90 persen

Peningkatan persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebesar 90 persen

2. Peningkatan Aksesdan Kualitas PelayananKB yang merata

Jumlah peserta KB Baru (7,6 juta akseptor)

Jumalah Perserta KB Aktif (29,8 juta akseptor)

Jumlah Peserta KB Baru keluarga miskin (4,05 juta akseptor)

Jumlah Peserta KB Aktif keluarga miskin (13,1 juta akseptor)

Persentase PUS dan WUS dan Remaja yang mengetahui informasi KKBsebesar 95 persen

(Miliar Rupiah)

L.28

Page 29: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

ISU STRATEGIS KELUARAN UTAMAKEBUTUHAN

2014

3. PeningkatanPerbaikan Gizi

Peningkatan persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) menjadisebesar 85 persen

Peningkatan puskesmas yang mampu melaksanakan tata laksana gizi buruk, pertumbuhan, surveilans gizi, konseling, menyusui menjadi 100 persen

Peningkatan pemberian Makanan Tambahan (PMT), taburia, vitamin A, Fe, MP-ASI untuk ibu hamil, KEK, Bayi dan Balita Gizi Kurang dan Buruk menjadisebesar 100 persen

Pelaksanaan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk gerakan sadar gizisebanyak 1 paket

4. PengendalianPenyakit danPenyehatanLingkungan

Peningkatan penanggulangan faktor resiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra sebesar 80 persen.

Pembinaan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, KIE, dan penanganan kasus) sebesar 100 persen.

Jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIVsebanyak 700.000 orang

Penyediaan obat dan vaksin untuk Program Nasional di Puskesmas danRumah sakit sebesar 100 persen.

Peningkatan penemuan dan penanganan kasus zoonosis sebesar 100 persen

Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)sebanyak 20.000 desa

(Miliar Rupiah)

ISU STRATEGIS PRIORITAS NASIONAL 3(Lanjutan)

L.29

Page 30: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

(Miliar Rupiah)

ISU STRATEGIS PRIORITAS NASIONAL 3(Lanjutan)

L.30

ISUSTRATEGIS

KELUARAN UTAMAKEBUTUHAN

2014

5. PenyiapanPelaksanaanSistemJaminan SosialNasional(SJSN) BidangKesehatan

Jumlah penduduk yang mendapat subsidi Bantuan Iuran Jaminan kesehatansebanyak 96,4 juta penduduk

Peningkatan fasilitas kelas III Rumah sakit dan RS Pratama sebanyak 35.587 unit

Peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan (Rumah sakit) mencapai 100 persen.

Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas perawatan terutama di daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar berpenduduk sebanyak 1.754 puskesmas

Peningkatan jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif diDTPK dan DBK sebanyak 7.020 orang

Peningkatan tenaga kesehatan (PTT) sebanyak 8.000 orang

Peningkatan kemampuan SDM kesehatan di fasilitas kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan sebanyak 9.500 orang

Pengembangan dukungan manajemen pelaksanaan SJSN bidang kesehatan (tarif, sistem rujukan, sistem infromasi, transformasi, sosialisasi litbang) sebanyak 6 paket.

Page 31: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

ISU STRATEGIS KELUARAN UTAMA KEBUTUHAN 2014

6. Peningkatan EfektifitasPengawasan Obat dan Makanan dalam rangkaPeningkatan Keamanan, Mutu dan Manfaat/KhasiatObat dan Makanan

Jumlah regulasi, pedoman, standar obat tradisional yang disahkan sebanyak18 peraturan

Jumlah standar yang dihasilkan di bidang mutu dan gizi pangan sebanyak 10 standar

Persentase sarana produksi obat yang diberikan sertifikasi GMP sebesar 85 persen

Persentase kumulatif sarana distribusi obat (PBF) yang disertifikasi sebesar45 persen

Persentase Industri Obat Tradisional (IOT) yang memilki sertifikat GMPsebesar 65 persen

Jumlah pegawai Badan POM yang ditingkatkan pendidikannya S1, S2 dan S3

sebanyak 96 orang

Jumlah sarana dan prasarana yang terkait pengawasan obat dan makanan

sebanyak 14 unit

Jumlah metode analisis yang divalidasi/diverifikasi sebanyak 30 metode

(Miliar Rupiah)

ISU STRATEGIS PRIORITAS NASIONAL 3(Lanjutan)

L.31

Page 32: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

PERAN LITBANGDALAM PENETAPAN KEBIJAKAN

• Survai Pencapaian Target Pembangunan Kesehatan

– Input, proses, output, outcome, dampak

• Review Pelaksanaan Program

– Identifikasi permasalahan dan tantangan

– Identifikasi isu strategis

– Identifikasi fokus kegiatan

• Rekomendasi kebijakan dan program

– Kebijakan, program, kegiatan

– Indikator dan targetL.32

Page 33: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

KERANGKA PIKIR PENCAPAIAN RPJMN 2010-2014KESEHATAN

33

Menurunnya

• AKI

• AKB

• Prevalensi

kekurangan

gizi

• Kasus

penyakit PM

dan PTM

Meningkatnya

Usia Harapan

Hidup (UHH)

PROSES

INPUT OUTCOME• Persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih• Ibu hamil mendapatkan pelayanan

K4• Cakupan peserta KB Aktif

• Cakupan KN1• Cakupan pelayanan kesehatan bayi• Cakupan pelayanan kesehatan anak

balita• Cakupan imunisasi

• Balita gizi buruk yang mendapat perawatan

• Balita ditimbang berat badan secara teratur

• Kasus gizi buruk paska perawatan yang didampingi

• Puskesmas rawat inap yang mampu PONED

• RS kab/kota mampu PONEK• Bidan yang dilatih APN• Penyediaan kit pelayanan KB

• Puskesmas perawatan dengan minimal 2 orang tenaga bidan/perawat terlatih

• RS kab/kota dengan minimal 4 perawat/bidan yang terlatih

• Puskesmas perawatan dan RSUD yang memiliki tenaga gizi

• Puskesmas yg memiliki alat pemantauan pertumbuhan

• Puskesmas perawatan yang memiliki alat dapur dan sarana melaksanakan tata laksana gizi buruk

• Kasus gizi buruk yang memperoleh obat gizi buruk

PROMOTIF -PREVENTIF

BOKPromkesUKBM Insentif Nakes

Strategis di DTPKSuplemen gizi

KURATIF -REHABILITATIF Jamkesmas JampersalTT Kelas III RSPembangunan

serta Rehabilitasi Puskesmas dan RSAlat KesehatanObat dan Vaksin

OUTPUT

• Pelaksanaan sero surveilans HIV dan AIDS

• Eliminasi Malaria melalui Rapid Diagnosis Test (RDT), penanganan KLB dan surveilans kasus malaria

• Penemuan TB Paru baru yang ditemukan dan disembuhkan

• Prevalensi HIV dan AIDS pada penduduk usia 15-49 tahun

• Angka Penemuan Malaria • Tingkat prevalensi TB

Page 34: BahanPaparanKebijakanPerencanaanPembangunanKesehatan

34

T E R I M A K A S I H