bahanapalah
-
Upload
jack-richard-russel -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of bahanapalah
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 1/23
BAB IPENDAHULUAN
Mata akan terlihat merah bila bagian putih mata atau sklera yang ditutup konjungtivamenjadi
merah. Pada mata normal, sklera berwarna putih karena dapat terlihat melalui
bagiankonjungtiva dan kapsul Tenon yang tipis dan tembus sinar. Hiperemia konjungtiva
terajadiakibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran
darah seperti pada pembendungan pembuluh darah.Mata merah akibat melebarnya pembuluhdarah konjungtiva yang terjadi pada peradangan mata akut, misalnya konjungtivitis, keratitis,
atau iridosiklitis. Pada keratitis, pleksusarteri perikornea yang lebih dalam akan melebar pada
iritis dan glaukoma akut kongestif. Padakonjungtivitis dimana pembuluh darah superfisial
yang melebar, maka bila diberi efinefrintopikal terjadi vasokonstriksi sehingga mata akan
menjadi putih.
A.
Anatomi MataGambar 1. Anatomi Bola Mata
Bola mata dibungkus oleh tiga lapis jaringan, yaitu :
.
!kleraMerupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,
merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut kornea
yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk kedalam bola mata.
"#
menyebabkan reaksi idiosinkrasi. $apat dilakukan terapi bedah untuk mengurangi drainase
air mata melalui oklusi pungtum dengan plug sili%on atau plug kolagen.
&vea'aringan uvea merupakan jaringan vaskular. 'aringan uvea terdiri atas iris, badan
siliar dan koroid. Pada iris didapatkan pupil dan badan siliar yang terletak di belakangirismenghasilkan %airan bilik mata (a)uous humor*.+.
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 2/23
etinaetina terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak - lapisan
yangmerupakan lapisan neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan
padasaraf optik dan diteruskan ke otak.apisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian
retina berhubungan dengan badansel/sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik
yang memanjang sampai ke otak.Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadapsinar dan daerah ini disebut bintik buta.0danya lensa dan ligamentum pengikatnya
menyebabkan rongga bola mata terbagi dua,yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi
%arian yang disebut a)ueous humor dan
bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. 1edua %airan tersebut berfu
ngsimenjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.1otak mata pada tengkorak berfungsi
melindungi bola mata dari kerusakan. !elaputtransparan yang melapisi kornea dan bagian
dalam kelopak mata disebut konjungtiva. !elaput
ini peka terhadap iritasi. 1onjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. adan
gkonjungtiva disebut konjungtivitis.&ntuk men%egah kekeringan, konjungtiva dibasahi
dengan %airan yang keluar darikelenjar air mata (kelenjar lakrimal* yang terdapat di
bawah alis.0ir mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah ke%il. 0ir mata berfungsisebagai alat pelumas dan pen%egah masuknya mikroorganisme ke dalam
mata.1onjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian
belakang.1onjungtiva terdiri atas tiga bagian :.
1onjungtiva tarsal, yang menutupi tarsus".
1onjungtiva bulbi, yang menutupi sklera+.
1onjungtiva forni2, adalah tempat peralihan konjungtiva tarsal dan konjungtiva bulbi
Mata diperdarahi oleh arteri oftalmika, %abang dari arteri karotis interna, arteriinfraorbital,
dan arteri karotis eksternayang memperdarahi struktur disekitar mata0rteri retina sentral,
%abang dari arteri oftalmika terletak inferior dari nervus optikus,arteri retina sentral berjalan
didalam selubung durameter bersama dengan nervus optikus hinggamen%apai bagian
belakang bola mata, pada diskus optikus.3abang lain dari arteri oftalmikusyaitu arteri siliari
posterior memperdarah koroid, yaitu bagian dari lapisan mata non/vas%ular.0rteri siliari
posterior akan beranastomosis dengan arteri siliari anterior membentuk
suatu pleksus siliari. 1onjungtiva diperdarahi oleh arteri konjungtiva posterior yang memperd
arahikonjungtiva bulbi dan arteri siliari anterior yang ber%abang menjadi arteri episklera
(pleksussiliar* yang memperdarahi iris dan badan siliar, dan arteri perikornea yang
memperdarahi kornea.Gambar 2. Vaskularisasi MataInjeksi onjun!ti"al
Melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior atau injeksi konjungtival dapat
terjadiakibat pengaruh mekanis, alergi, ataupun infeksi pada jaringan konjungtiva.4njeksi
konjungtival ini mempunyai tanda/tanda:
Mudah digerakkan dari dasarnya. Hal ini disebabkan arteri konjungtiva posterior
melekatse%ara longgar pada konjungtiva bulbbi yang mudah dilepas dari s%lera.
Pembuluh darah didapatkan terutama di daerah forniks
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 3/23
&kuraan pembuluh darah makin besar ke bagian perifer
$engan tetes adrenalin :--- injeksi akan lenyap sementara
Berwarna merah yang segar
5atal
Tidak ada fotofobia
Pupil ukuran normal
Gambar # Injeksi onjun!ti"aInjeksi siliar
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 4/23
Melebarnya pembuluh darah peri kornea (a. siliar anterior* atau injeksi siliar atau
injeksi perikornea terjadi akibat radang kornea, tukang kornea, benda asing pada kornea, rada
ng jaringan uvea, glau%oma, endoftalmitis ataupun panoftalmitis4njeksi siliar ini mempunyai
tanda/tanda
Berwarna lebih ungu, dibanding dengan injeksi konjungtival
Pembuluh darah tidak tampak
Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan, karena menempel
eratdengan jaringan perikornea.
1emerahan paling pada disekitar kornea, dan berkurang kea rah forniks
$engan tetes adrenalin :--- tidak men%iut.
Hanya lakrimasi
Terdapat fotofobia
!akit tekan di sekitar kornea
Pada penyakit tertentu dapat menyebabkan pupil ireguler
Gambar $ Injeksi %iliar
Mata merah yang disebabkan injeksi siliar atau injeksi konjungtival dapat memberikangejala
bersama/sama dengan keluhan tambahan seperti:
Penglihatan menurun
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 5/23
Terdapat atau tidak terdapatnya se%ret
Terdapat peningkatan tekanan bola mata pada keadaan tertentu,Mata merah dapat dibagi
menjadi mata merah dengan visus normal ataupun mata merahdengan visus terganggu akibat
keruhnya media penglihatan bersama/sama mata yangmerah.B.
&isiolo!i
!inar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kaliyaitu
waktu melalui konjungtiva, kornea, a)ueus humor, lensa, dan vitreous humor.
Pembiasanterbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang/bayang benda akan jatuh
pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar
6
Gambar '. &isiolo!i Masukn(a )a*a(a
0da dua ma%am sel reseptor pada retina, yaitu sel keru%ut (sel konus* dan sel batang
(sel basilus*. !el konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi
pigmen ungu. 1edua ma%am pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu ya
ng terdapat pada sel batang.7leh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi
kurang terang,sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedak
an warna,makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik
kuninghanya ada sel konus saja.Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin,
yaitu suatu
senyawa protein dan vitamin 0. 0pabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsi
n akanterurai menjadi protein dan vitamin 0. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam
keadaangelap. &ntuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap
(disebut jugaadaptasi rodopsin*. Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.Pigmen
lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabunganantara
retinin dan opsin. 0da tiga ma%am sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah,hijau,
dan biru. $engan ketiga ma%am sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrumwarna.
1erusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 6/23
8
BAB IIPEMBAHA%ANMA+A ME,AH DENGAN VI%U% N-,MALA.
Pteri!ium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifatdegeneratif dan invasif. Tumbuhan ini biasanya terletak pada %elah kelopak bagian nasalataupun temporal
konjungtiva. Pterigium berbentuk segitiga dengan pun%ak di bagian sentralatau di daerah
kornea. Pterigium ini mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian pterigium ini akan
berwarna merah. Pterigium dapat mengenai kedua mata.
Gambar . Pteri!ium
Pterigium diduga disebabkan iritasi lama akibat debu, %ahaya sinar matahari, danudara yang
panas. 9tiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan suatuneoplasma,
radang, dan degenerasi.Pengobatan tidak diperlukan karena bila dibedah sering bersifat
rekuren,
terutama pada pasien yang masih muda. Bila pterigium meradang dapat diberikan steroid atau
suatudekongestan tetes mata.Pterigium dapat tumbuh menutupi seluruh permukaan kornea
atau bola mata.Pengobatan pterigium adalah dengan sikap konseravatif atau dilakukan
pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan akibat pterigium menimbulkan astigmatisme
iregular atauakibat bagian pterigium yang telah menutupi media penglihatan. Tindakan
pembedahanadalah suatu tindak bedah plastik.
B.
Pseu/o0teri!ium
Pseudopterigium merupakan perlekatan konjungtiva dengan kornea yang %a%at.!ering
pseudopterigium ini terjadi pada proses penyembuhan tukak kornea, sehinggakonjungtiva
menutupi kornea. etak pseudopterigium ini pada daerah konjungtiva yangterdekat dengan proses kornea sebelumnya. Beda dengan pterigium adalah selain dari padaletaknya tidak
harus pada %elah kelopak atau fisura palbebra juga pada pseudoptergium inidapat diselipkan
sonde di bawahnya. Pada pseudopterigium selamanya terdapat anamnesisadanya kelainan
kornea sebelumnya, seperti tukak kornea.
).
Pin!uekula Iritans
Pinguekula iritans merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi yang umumditemukan pada
orang tua, terutama yang matanya sering mendapat rangsangan sinar matahari, debu, dan
angin panas. etak ber%ak ini pada %elah kelopak mata terutama di bagian nasal.
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 7/23
Gambar . Pin!uekula
Pinguekula merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva. Pembuluhdarah
tidak masuk ke dalam pinguekula akan tetapi bila meradang atau terjadi iritasi, makasekitar
ber%ak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang melebar.Pinguekula tidak perlu
diberikan pengobatan, akan tetapi bila terlihat adanya tanda peradangan, maka dapat diberika
obat/obat anti/radang.
;
D.
Per/ara*an %ubkonjun!ti"a
Perdarahan subkonjungtiva disebabkan pe%ahnya pembuluh darah ke%il
konjungtiva.Perdarahan atau pe%ahnya pembuluh darah ini dapat terjadi akibat radang
konjungtiva berat, batuk keras pada anak/
anak atau tusis )uinta, kelainan pembuluh darah atau darah, dankekurangan vitamin 3.
Gambar . Per/ara*an %ubkonjun!ti"a
Besarnya perdarahan subkonjungtiva ini dapat ke%il atau luas di seluruhsubkonjungtiva.
<arna merah pada konjungtiva pasien merasa khawatir sehingga akansegera minta
pertolongan pada dokter. <arna merah akan berubah menjadi hitam setelah beberapa lama,
seperti pada hematoma umumnya.Biasanya tidak perlu pengobatan karena akan diserap
dengan spontan dalam waktu /+ minggu.
E.
E0iskleritis /an %kleritis
9piskleritis merupakan reaksi radang jaringan konjungtiva sebelah dalam yangterletak di
permukaan sklera. !klera merupakan dinding bola mata yang terdiri atas jaringanikat kuat
yang tidak bening dan tidak kenyal dengan tebal kira/kira mm. !klera dibagian belakang
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 8/23
ditembus oleh saraf optik pada bagian yang disebut sebagai lamina kribrosa sklera.Pada
sklera terdapat insersi 6 otot penggerak mata.
Gambar 3. E0iskleritis
adang episklera dan sklera disebabkan reaksi hipersensitivitas terhadap penyakitsistemik
seperti tuberkulosis, reumatoid artritis, lues, sel, dan lainnya.
Bentuk radang yang terjadi pada episkleritis mempunyai gambaran khusus,yaitu berupa benjolan setempat dengan batas tegas dan warna merah ungu di bawah konjungti
va.Bila benjolan ini ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak diatas benjolan,
akanmemberikan rasa sakit, rasa sakit akan menjalar ke sekitar mata. Pada episkleritis
biladilakukan pengangkatan konjungtiva di atasnya, maka akan mudah terangkat atau
dilepasdari pembuluh darah yang meradang. Perjalanan penyakit dapat berminggu/minggu
atau beberapa bulan. 1adang/kadang merupakan kelainan berulang yang ringan. Pada
episkleritis jarang terlibat kornea dan uvea.1eluhan pasien dengan episkleritis adalah yang
mata terasa kering, dengan rasa sakityang ringan, mengganjal, dengan konjungtiva yang
kemotik.Pasien episkleritis umumnya pasien dengan bawaan penyakit reumatik.
Penyebabnyamungkin suatu reaksi toksik, alergik atau merupakan bagian daripada infeksi.
$apat sajakelainan ini terjadi se%ara spontan.1adang/kadang penyebabnya adalah penyakitalergi terhadap endotoksin, seperti pada tuberkulosis dan strepto%o%. Perempuan lebih sering
terkena dibanding dengan laki/laki.Pengobatan yang diberikan pada episkleritis adalah
kortikosteroid tetes mata atausistemik atau dapat diberi salisilat.9piskleritis bersif residif
yang dapat menyerang tempat yang sama ataupun berbeda/ beda dengan lama sakit umumnya
berlangsung =/# minggu.Penyulit yang dapat timbul adalah terjadinya peradangan lebih
dalam sklera yangdisebut sebagai skleritis.>.
%kleritis
!kleritis biasanya disertai dengan peradangan di daerah sekitarnya seperti uveitis dankeratitis
sklerotikan. Pada skleritis akibat terjadinya nekrosis sklera atau skleromalasia makadapat
terjadi perforasi pada sklera. Terlihat konjungtiva kemotik dan sakit sehingga seringdiduga
adanya selulitis orbita.!kleritis biasanya terlihat bilateral dan juga sering terdapat pada
perempuan. !kleritisterjadinya tidak lebih sering dibanding episkleritis, akan tetapi
penyebabnya hampir sama.Pada sekleritis terlihat benjolan berwarna sedikit lebih biru jingga.
1adang/kadangmengenai seluruh lingkaran kornea, sehingga terlihat sebagai
skleritis anular
kleritis sering berjalan bersama/sama dengan iritis atau siklitis dan koroiditisanterior. Bila
terjadi penyembuhan, maka akan terjadi penipisan sklera yang tidak tahanterhadap tekanan
bola mata sehingga terjadi stafiloma sklera yang berwama biru.Penyulit pada kornea dapat
dalam bentuk keratitis sklerotikan, dimana terjadikekeruhan kornea akibat peradangan skleraterdekat. Bentuk keratitis sklerotikan adalahkeratitis dengan bentuk segitiga yang terletak
dekat skleritis yang sedang meradang. Hal initerjadi akibat terjadi gangguan susunan serat
kolagen stroma komea. Pada keadaan ini
tidak pernah terjadi neovaskularisasi ke dalam stroma komea. Proses penyembuhan kornea y
aitu berupa menjadi jernihnya kornea yang dimulai dan bagian sentral. !ering bagjan sentralk
ornea tidak terlihat pada keratitis sklerotikan.
G.
onjun!ti"itis
1onjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva ( lapisan luar mata dan lapisandalam
kelopak mata * yang disebabkan oleh mikro/organisme (virus, bakteri, jamur,%hlamidia*,alergi, iritasi bahan/bahan kimia.1onjungtiva bisa mengalami peradangan akibat:
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 9/23
4nfeksi olah virus atau bakteri
eaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang
4ritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya? sinar ultraviolet dari las listrik atausinar matahari.1lasifikasi 1onjungtivitis berdasarkan etiologi, terdiri dari:. infeksi ( bakteri ,
jamur , parasit, virus *". imunologis (alergi*+. iritatif ( bahan kimia, suhu listrik, radiasi sinar
&@*=. berhubungan dengan penyakit
sistemik Aamun yang akan saya bahas pada tulisan ini adalah yang berkaitan dengan gejala
mata merahvisus normal, diantaranya :
1onjungtivitis akut
1onjungtivitis bakterial
o
Hiperakut (
N gonnorhoeae, Neisseria kochii dan N meningitidis
.*
o
0kut (
Streptococcus pneumonia
dan
Haemophilus aegyptyus
.*
o
!ubakut(
H influenza
dan
Escherichia coli)
o
1ronik (konjungtivitis sekunder atau pada pasien dengan obstruksi duktusnasolakrimalis .*
1onjungtivitis akut viral
o
keratokonjungtivitis epidemi%
demam faringokonjungtiva
keratokonjungtivitis herpeti%
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 10/23
keratokonjungtivitis Aew 3astle
konjungtivitis hemoragik akut
1onjungtivitis jamur
1onjungtivitis alergi
konjungtivitis vernal
konjungtivitis flikten/
1onjungtivitis 1ronis
Tra%homa!e%ara garis besar, gambaran klinik yang ditemukan pada konjungtivitis
diantaranya:
a.
%ubjeksti4
!eperti ada benda asing, berpasir, pedih, panas,,gatal, kadang kabur, lengket waktu pagi.
b.
-bjekti4 1.
Injeksi onjun!ti"a
Pelebaran pembuluh a. konjungtiva posterior, yang memberi gambaran berkelok/kelok,
merah dari bagian perifer konjungtiva bulbi menuju kornea dan ikut bergerak apabila
konjungtiva bulbi digerakkan.
+
2.
&olikel
1elainan berupa tonjolan pada jaringan konjungtiva, besarnya kira/kira mm.tonjolan ini
mirip vesikel. 5ambaran permukaan folikel landai, li%in abu/abukemerehan karena adanya
pembuluh darah dari pinggir folikel yang naik kearah pun%ak folikel.
#.
Pa0il raksasa
(3oble/stone*
Cobble-stone berbentuk polygonal tersusun berdekatan dengan permukaan datar.Pada
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 11/23
coble-stone
pembuluh darah berasal dari bawah sentral.
$.
&likten
Tonjolan berupa sebukan sel/sel radang kronik di bawah epitel konjungtiva ataukornea, berupa suatu mikro/abses, dimana permukaan epitel mengalami nekrosis.
'.
Membran
Massa putih padat yang menutupi sebagian ke%il, sebagian besar, atau seluruhkonjungtiva.
Paling sering menutupi konjungtiva tarsal. Massa puth ini
dapat berupa endapan se%ret, sehingga mudah diangkat, dan disebut pseudomembran.!elain
massa putih yang menutupi konjungtiva dapat berupa koagulasi dannekrosis konjungtiva,
sehingga sukar diangkat, disebut membran.
5ejala lainnya adalah:/ mata berair / mata terasa nyeri/ mata terasa gatal/ pandangan kabur / peka terhadap %ahaya/ terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.
Berikut ulasan mengenai masing
C
masing klasifikasi konjungtivitis berdasarkanetiologinya,Berikut ini akan diulas mengenai
gambaran klinis, alur diagnose dan terapi ma%am
C
ma%amkonjungtivitis sesuai dengan klasifikasi berdasarkan etiologi
onjun!ti"itis Bakteri
a.
1onjungtivitis 1ataral
Etiolo!i
Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain stafilokok aureus,
Pneumokok,$iplobasil Mora2 02enfeld dan basil 1o%h <eeks. Bisa juga disebabkan oleh
virus, misalnyaMorbili, atau bahan kimia seperti bahan kimia basa (keratokonjungtivitis* atau
bahan kimia yanglain dapat pula menyebabkan tanda/tanda konjungtivitis kataral. Herpes
Doster 7ftalmik dapat pula disertai konjungtivitis.
Gambaran linis
4njeksi konjungtiva, hiperemi konjungtiva tarsal, tanpa folikel, tanpa %obble/stone,
tanpaflikten, terdapat sekret baik serous, mukus, mukopurulen (tergantung penyebabnya*.$apatdisertai blefaritis atau obstruksi duktus lakrimal.
Pen!obatan
Pengobatan 1onjungtivitis 1ataral tergantung kepada penyebabnya.
0pabila penyebabnya karena inf. bakteri maka dapat diberikan antibiotik, seperti : tetrasiklin,
kloromisetin, dan lain/lain. Pada infeksi virus dianjurkan pemakaia sulfasetamid atau obat
anti/virus seperti 4$& untuk infeksi Herpes !implek. b.
1onjungtivitis Purulen, Mukopurulen
Etiolo!i
Pada orang dewasa disebabkan oleh infeksi gonokok, pada bayi (terutama yang berumur di
bawah " minggu* bila dijumpai konjungtivitis purulen, perlu dipikirkan dua
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 12/23
kemungkinan penyebab, yaitu infeksi golongan Aeisseria
(gonokok atau meningokok* dan golongan klamidia(klamidia okulogenital*
Gambaran linis
5ambaran konjungtiva tarsal hiperemi seperti pada konjungtivitis kataral.
1onjungtivitisPurulen ditandai sekret purulen seperti nanah, kadang disertai adanya
pseudomembran sebagaimassa putih di konjungtiva tarsal
#
Pen!obatan
Pengobatan konjungtivitis purulen harus intensif.Penderita harus dirawat diruang isolasi.
Mata harus selalu dibersihkan dari sekret sebelum pengobatan.0ntibiotik lokal dan sistemik
0B sistemik pd dewasa :3efria2one 4M gEhr selama # hr F irigasi saline
atau
Penisilin 5 - juta 4&E4@Ehr selama # hr F irigasi
0B sistemik pd neonatus :3efota2ime "# mgEkgBB tiap /" jam selama 8 hr
atau
Penisilin 5 --.---4&EkgBBEhr dibagi dl = dosis selama 8 hr F irigasi saline%.
1onjungtivitis Membran
Etiolo!i
1onjungtivitis Membran dapat disebabkan oleh infeksi !treptokok hemolitik dan
infeksidifteria. 1onjungtivitis Pseudomembran disebabkan oleh infeksi yang hiperakut, serta
infeksi pneumokok.
Gambaran linis
Penyakit ini ditandai dengan adanya membranEselaput berupa masa putih padakonjungtiva
tarsal dan kadang juga menutupi konjungtiva bulbi. Massa ini ada dua jenis, yaitumembran
dan pseudomembran.
Pen!obatan
Tergantung pada penyebabnya.0pabila penyebabnya infeksi !treptokok B hemolitik,
diberikan antibiotik yang sensitif.Pada infeksi difteria, diberi salep mata penisillin tiap jam
dan injeksi penisillin sesuai umur, padaanak/anak diberikan penisillin dengan dosis #-.---
unitE1gBB, pada orang dewasa diberi injeksi penisillin " hari masing/
masing ." juta unit. &ntuk men%egah gangguan jantung oleh toksindifteria, perlu diberikan
antitoksin difteria "-.--- unit " hari berturut/turutonjun!ti"itis Virus
a*. $emam >aringokonjungtival/ Tanda dan gejala$emam >aringokonjungtival ditandai oleh
demam +,+/=-
⁰
3, sakit tenggorokan, dankonjungtivitis folikuler pada satu atau dua mata. >olikuler sering
sangat men%olok padakedua konjungtiva dan pada mukosa faring. Mata merah dan berair
mata sering terjadi, dankadang/kadang sedikit kekeruhan daerah subepitel. Gang khas adalah
limfadenopati preaurikuler (tidak nyeri tekan*./
aboratorium$emam faringokonjungtival umumnya disebabkan oleh adenovirus tipe + dan
kadang C
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 13/23
kadang oleh tipe = dan 8. @irus itu dapat dibiakkan dalam sel Hea dan ditetapkan oleh
tesnetralisasi. $engan berkembangnya penyakit, virus ini dapat juga didiagnosis
se%araserologi% dengan meningkatnya titer antibody penetral virus. $iagnosis klinis adalah
halmudah dan jelas lebih praktis.
1erokan konjungtiva terutama mengandung sel mononu%lear, dan tak ada bakteriyangtumbuh pada biakan. 1eadaan ini lebih sering pada anak/anak daripada orang dewasa
dansukar menular di kolam renang ber%hlor./
TerapiTidak ada pengobatan spesifik. 1onjungtivitisnya sembuh sendiri, umumnya dalam
sekitar - hari.
b*. 1eratokonjungtivitis 9pidemika/ Tanda dan gejala1eratokonjungtivitis epidemika
umumnya bilateral. 0walnya sering pada satu mata saja,dan biasanya mata pertama lebih
parah. Pada awalnya pasien merasa ada infeksi dengan nyerisedang dan berair mata,
kemudian diikuti dalam #/= hari oleh fotofobia, keratitis epitel, dankekeruhan subepitel
bulat. !ensai kornea normal. Aodus preaurikuler yang nyeri tekan adalahkhas. 9dema palpebra, kemosis, dan hyperemia konjungtiva menandai fase akut. >olikel
dan perdarahan konjungtiva sering mun%ul dalam = jam. $apat membentuk pseudomembran
danmungkin diikuti parut datar atau pembentukan symblepharon.
1onjungtivitis berlangsung paling lama +/= minggu. 1ekeruhan subepitel terutama terdapatdi
pusat kornea, bukan di tepian, dan menetap berbulan/bulan namun menyembuh
tanpameninggalkan parut.
1eratokonjungtiva epidemika pada orang dewasa terbatas pada bagian luar mata.
Aamun, pada anak/anak mungkin terdapat gejala sistemik infeksi virus seperti demam, sakitt
enggorokan, otitis media, dan diare./
aboratorium1eratokonjungtiva epidemika disebabkan oleh adenovirus tipe , ;, ";, dan +8
(subgroub$ dari adenovirus manusia*. @irus/virus ini dapat diisolasi dalam biakan sel
dandiidentifikasi dengan tes netralisasi. 1erokan konjungtiva menampakkan reaksi
radangmononu%lear primer? bila terbentuk pseudomembran, juga terdapat banyak neutrofil./
PenyebaranTransmisi nosokomial selama pemeriksaan mata sangat sering terjadi melalui jari/
jaritangan dokter, alat/alat pemeriksaan mata yang kurang steril, atau pemakaian larutan
yangterkontaminasi. arutan mata, terutama anestetika topi%al, mungkin terkontaminasi
saatujung penetes obat menyedot materi terinfeksi dari konjungtiva atau silia. @irus itu
dapat bertahan dalam larutan itu, yang menjadi sumber penyebaran.
/
Pen%egahanBahaya kontaminasi botol larutan dapat dihindari dengan dengan memakai
penetes steril pribadi atau memakai tetes mata dengan kemasan unit/
dose. 3u%i tangan se%ara teratur diantara pemeriksaan dan pembersihan serta sterilisasi alat/
alat yang menyentuh matakhususnya tonometer juga suatu keharusan. Tonometer aplanasi
harus dibersihkan denganal%ohol atau hipoklorit, kemudian dibilas dengan air steril dan
dikeringkan dengan hati/hati
Terapi!ekarang ini belum ada terapi spesifik, namun kompres dingin akan mengurangi
beberapagejala. kortikosteroid selama konjungtivitis akut dapat memperpanjang keterlibatan
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 14/23
korneasehingga harus dihindari. 0gen antibakteri harus diberikan jika terjadi
superinfeksi ba%terial.
%*. 1onjungtivitis @irus Herpes !impleks
/
Tanda dan gejala1onjungtivitis virus herpes simple2 biasanya merupakan penyakit anak ke%il, adalahkeadaan yang luar biasa yang ditandai pelebaran pembuluh darah unilateral,
iritasi, bertahimata mukoid, sakit, dan fotofobia ringan. Pada kornea tampak lesi/lesi
epithelial tersendiriyang umumnya menyatu membentuk satu ulkus atau ulkus/ulkus
epithelial yang
ber%abang banyak (dendritik*. 1onjungtivitisnya folikuler. @esikel herpes kadang/kadang mu
n%ul di palpebra dan tepian palpebra, disertai edema hebat pada palpebra. 1has terdapat sebu
ahnodus preaurikuler yang terasa nyeri jika ditekan.
/
aboratoriumTidak ditemukan bakteri di dalam kerokan atau dalam biakan. 'ikakonjungtivitisnyafolikuler, reaksi radangnya terutama mononu%lear, namun jika
pseudomembran, reaksinyaterutama polimorfonuklear akibat kemotaksis dari tempat
nekrosis. 4nklusi intranuklear tampak dalam sel konjungtiva dan kornea, jika dipakai fiksasi
Bouin dan pulasanPapani%olaou, tetapi tidak terlihat dengan pulasan 5iemsa. $itemukannya
sel
C
selepithelial raksasa multinu%lear mempunyai nilai diagnosti%.@irus mudah diisolasi dengan
mengusapkan sebuah aplikator berujung kain kering di ataskonjungtiva dan memindahkan
sel/sel terinfeksi ke jaringan biakan.
/
Terapi'ika konjungtivitis terdapat pada anak di atas tahun atau pada orang dewasa,
umunyasembuh sendiri dan mungkin tidak perlu terapi. Aamun, antivirus lo%al maupun
sistemik harus diberikan untuk men%egah terkenanya kornea. &ntuk ulkus kornea mungkin
diperlukan debridemen kornea dengan hati/hati yakni dengan mengusap ulkus dengan
kainkering, meneteskan obat antivirus, dan menutupkan mata selama "= jam. 0ntivirus
topi%alsendiri harus diberikan 8
C
- hari: trifluridine setiap " jam sewaktu bangun atau salep vidarabine lima kali sehari, atau
ido2uridine -, , tetes setiap jam sewaktu bangun dan tetes setiap " jam di waktumalam. 1eratitis herpes dapat pula diobati dengan salepa%y%lovir + lima kali sehari selama
- hari atau dengan a%y%lovir oral, =-- mg lima kalisehari selama 8 hari.&ntuk ulkus kornea,
debridmen kornea dapat dilakukan. ebih jarang adalah pemakaianvidarabine atau
ido2uridine. 0ntivirus topi%al harus dipakai 8/- hari. Penggunaankortikosteroid
dikontraindikasikan, karena makin memperburuk infeksi herpes simple2 danmengkonversi
penyakit dari proses sembuh sendiri yang singkat menjadi infeksi yangsangat panjang dan
berat.
d*. 1onjungtivitis Hemoragika 0kut
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 15/23
9pidemiologi!emua benua dan kebanyakan pulau di dunia pernah mengalami epidemi%
besar konjungtivitis konjungtivitis hemoregika akut ini. Pertama kali diketahui di 5hana
dalamtahun ;6;. 1onjungtivitis ini disebabkan oleh %o2a%kie virus 0"=. Masa inkubasi
virus ini pendek (/= jam* dan berlangsung singkat (#/8 hari*.
Tanda dan 5ejalaMata terasa sakit, fotofobia, sensasi benda asing, banyak mengeluarkan air
mata, merah,edema palpebra, dan hemoragi subkonjungtival. 1adang/kadang terjadi kemosis.
Hemoragisubkonjungtiva umumnya difus, namun dapat berupa bintik/bintik pada awalnya,
dimulaidi konjungtiva bulbi superior dan menyebar ke bawah. 1ebanyaka pasien
mengalamilimfadenopati preaurikuler, folikel konjungtiva, dan keratitis epithelial. &veitis
anterior pernah dilaporkan, demam, malaise, mialgia, umum pada "# kasus.
Penyebaran@irus ini ditularkan melalui kontak erat dari orang ke orang dan oleh fomite seperti sprei,alat/
alat opti% yang terkontaminasi, dan air. Penyembuhan terjadi dalam #/8 hari
TerapiTidak ada pengobatan yang pasti.9*
1onjungtivitis
New Castle
Etiolo!i
@irus Aew 3astle, masa inkubasi /" hari1onjungtivitis ini biasanya mengenai orang/orang
yang berhubungan dengan unggas, penyakit ini jarang dijumpai.
Gambaran linis
5ambaran 1linik : kelopak mata bengkak, konjungtiva tarsal hiperemi danhiperplasi, tampak
folikel/folikel ke%il yang terdapat lebih banyak pada konjungtivatarsal inferior. Pada
konjungtiva tarsal dapat ditemukan perdarahan dan padakonjungtiviis ini biasanya disertai
pembesaran kelenjar pre/aurikular, nyeri tekan. !eringunilateral5ejala subjektif : seperti
perasaan ada benda asing, berair, silau dan rasa sakit.
Pen!obatan
Tidak ada pengobatan yang efektif, tetapi dapat diberi antibiotik untuk men%egahinfeksi
sekunder.+.
onjun!ti"itis klami/ia
a)
nclusion
1onjungtivitis
Etiolo!i
1lamidia okulo/genital, masa inkubasi =/" hari
Gambaran linis
5ambaran kliniknya adalah konjungtivitis follikular akut dan gambaran initerdapat padaorang dewasa dan didapatkan sekret mukopurulen, sedang pada bayi
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 16/23
gambaran kliniknya adalah suatu konjungtivitis purulen yang juga disebut
nclusionblenorrhoe!
Pen!obatan
$iberikan tetrasiklin sistemik, dapat pula diberikan sulfonamid atau eritromisin
b)
Tra%homa
Etiolo!i
1lamidia trakoma
Gambaran linis
5ambaran klinik terdapat empat stadium :.
!tadium 4nsipiens atau permulaan>olikel imatur ke%il/ke%il pada konjungtiva tarsal superior,
pada kornea di daerahlimbus superior terdapat keratitis pungtata epitel dan subepitel.
1elainan kornea akanlebih jelas apabila diperiksa dengan menggunakan tes flurosein, dimana
akan terlihattitik/titik hijau pada defek kornea.".
!tadium akut (trakoma nyata*Terdapat folikel/folikel di konjungtiva tarsal superior, beberapa
folikel matur berwarna abu/abu+.
!tadium sikatriks!ikatriks konjungtiva pada folikel konjungtiva tarsal superior yang terlihat
sepertigaris putih halus. Pannus pada kornea lebih nyata.=.
!tadium penyembuhantrakoma inaktif, folikel, sikatriks meluas tanpa peradangan
Pen!obatan
Pemberian salep derivat tetrasiklin +/= kali sehari selama dua bulan. 0pabila perlu
dapatdiberikan juga sulfonamid oral.=.
onjun!ti"itis mena*un
a5
1onjungtivitis @ernal
Etiolo!i
1emungkinan suatu konjungtivitis atopik
Gambaran linis
5ejala subyektif yang menonjol adalah rasa sangat gatal pada mata, terutama bila
beradadilapangan terbuka yang panas terik.Pada pemeriksaan dapat ditemukan konjungtivitisdengan tanda khas adanya %obble/stone dikonjungtiva tarsalis superior, yang biasanya
terdapat pada kedua mata, tetapi bisa juga pada satumata. !ekret mata pada dasarnya mukoid
dan menjadi mukopurulen apabila terdapat infeksisekunder.
Pen!obatan
1ortikosteroid tetes atau salep mata. Pemakaian steroid jangka panjang dapat
sangatmerugikan. 1elainan kornea dapat diobati dengan natrium %romolyn topikal. Bila
terdapat tukak maka diberi antibiotik dan sikloplegik. b*
1onjungtivitis >likten
Etiolo!i
I
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 17/23
$isebabkan oleh karena alergi terhadap bakteri atau antigen tertentu (hipersensitivitastipe 4@*.
I
5iJi buruk dan sanitasi yg jelek merupakan faktor predisposisi
I
ebih sering ditemukan pd anak/anak
Gejala
0danya flikten yang umumnya dijumpai di limbus. !elain di limbus, flikten dapat
jugadijumpai di konjungtiva bulbi, konjungtiva tarsal dan kornea. Penyakit ini dapat
mengenai duamata dan dapat pula mengenai satu mata. $an sifatnya sering kambuh. 0pabila
flikten timbul dikornea dan sering kambuh, dapat berakibat gangguan penglihatan. 0pabila
peradangannya berat,maka dapat terjadi lakrimasi yang terus menerus sampai berakibat
eksema kulit. 1eluhan lainadalah rasa seperti berpasir dan silau.
Pen!obatan
&sahakan men%ari penyebab primernya
$iberikan 1ortikosteroid tetes mataEsalep1ombinasi antibiotik F kortikosteroid dianjurkan m
engingat kemunginan terdapatinfeksi bakteri sekunder.
onjun!ti"itis aler!i
1onjungtivitis alergi adalah radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi.
Etiolo!i
/
eaksi hipersensitivitas tipe %epat (tipe 4* atau lambat (tipe 4@*, atau reaksi antibodihumoral
terhadap alergen. Pada keadaan yang berat merupakan bagian dari sindrom!teven 'ohnson,
suatu penyakit eritema multiforme berat akibat reaksi alergi pada orangdengan predisposisi
alergi obatobatan. Pada pemakaian mata palsu atau lensa kontakjugadapat terjadi reaksi
alergi.
Mani4estasi linis
/
Mata merah, sakit, bengkak, panas, berair, gatal, dan silau. !ering berulang dan
menahun bersamaan dengan rinitis alergi. Biasanya terdapat riwayat atopi sendiri atau dalam
keluarga. Pada pemeriksaan ditemukan injeksi ringan pada konjungtiva palpebra dan bulbiserta papil besar pada konjungtiva tarsal yang dapat menimbulkan komplikasi
padakonjungtiva. Pada keadaan akut dapat terjadi kemosis berat.
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 18/23
5ambar 6 1onjungtivitis 0lergi
Pemeriksaan Penunjan!
/
Pada pemeriksaan sekret ditemukan sel/sel eosinofil. Pada pemeriksaan darah
ditemukaneosinofilia dan peningkatan kadar serum 4g9.
Penatalaksanaan
/
Biasanya penyakit akan sembuh sendiri. Pengobatan ditujukan untukmenghindarkan penyebab dan menghilangkan gejala. Terapi yang dapat diberikan misalnyava
sokonstriktor lokal pada keadaan akut (epinefrin : .---*, astringen, steroid topikaldosis
rendah dan kompres dingin untuk menghilangkan edemanya. &ntuk pen%egahandiberikan
natrium kromoglikat " topikal = kali sehari untuk men%egah degranulasi sel mast. Pada
kasus yang berat dapat diberikan antihistamin dan steroid sistemik.Penggunaan steroid
berkepanjangan harus dihindari karena bisa terjadi infeksi virus,katarak, hingga ulkus kornea
oportunistik. 0ntihistamin sistemik hanya sedikit bermanfaat./ Pada sindrom !teven 'ohnson,
pengobatan bersifat simtomatik dengan pengobatanumum. Pada mata dilakukan pembersihan
sekret, midriatik, steroid topikal, dan pen%egahansimblefaron.
/5
onjun!ti"itis sika
1onjungtivitis sika atau konjungtivitis dry eyes adalah suatu keadaan keringnya
permukaankonjungtiva akibat berkurangnya sekresi kelenjar lakrimal.
Etiolo!i
Terjadi pada penyakit/penyakit yang menyebabkan defisiensi komponen lemak air
mata,kelenjar air mata, musin, akibat penguapan berlebihan atau karena parut kornea atau
hilangnyamikrovili kornea. Bila terjadi bersama atritis rheumatoid dan penyakit autoimun
lain, disebutsebagai sindrom sjogren.
Mani4estasi linis
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 19/23
5atal, mata seperti berpasir, silau, dan kadang/kadang penglihatan kabur. Terdapat
gejalasekresi mu%us yang berlebihan, sukar menggerakkan kelopak mata, mata tampak
kering, danterdapat erosi kornea. Pada pemeriksaan tedapat edema konjungtiva bulbi,
hiperemis, menebaldan kusam. 1adang tedapat benang mu%us kekuning/kuningan pada
forniks konjungtiva bawah.1eluhan berkurang bila mata dipejamkan.
om0likasi&lkus kornea, infeksi sekunder oleh bakteri, parut kornea, dan noevaskularisasi kornea.
Penatalaksanaan
$iberikan air mata buatan seumur hidup dan diobati penyakit yang mendasarinya.
!ebaiknyadiberikan air mata buatan tanpa Jat pengawet kerena bersifat toksik bagi kornea
dan dapat
menyebabkan reaksi idiosinkrasi. $apat dilakukan terapi bedah untuk mengurangi drainase
air mata melalui oklusi pungtum dengan plug sili%on atau plug kolagen.
'.
onjun!ti"itis kimia atau iritasia.
onjun!ti"itis iatro!enik 0emberian obat to0ikal
/
1onjungtivitis folikular toksik atau konjungtivitis non/spesifik infiltrate, yang
diikuti pembentukan parut, sering kali terjadi akibat pemberian lama dipivefrin, miotika,ido2
uridine, neomy%in, dan obat/obat lain yang disiapkan dalam bahanpengawet atauvehikel
toksik atau yang menimbulakan iritasi. Perak nitrat yang diteteskan ke dalamsa%%us
%onjingtiva saat lahir sering menjadi penyebab konjungtivitis kimia ringan. 'ika produksi air
mata berkurang akibat iritasi yang kontinyu, konjungtiva kemudian akan%edera karena tidak
ada pengen%eran terhadap agen yang merusak saat diteteskankedalam sa%%us %onjungtivae./
1erokan konjungtiva sering mengandung sel/sel epitel berkeratin, beberapa
neutrofil polimorfonuklear, dan sesekali ada sel berbentuk aneh. Pengobatan terdiri atasmeng
hentikan agen penyebab dan memakai tetesan yang lembut atau lunak, atau samasekali tanpa
tetesan. !ering reaksi konjungtiva menetap sampai berminggu/mingguatau berbulan/bulan
lamanya setelah penyebabnya dihilangkan. b.
onjun!ti"itis Pekerjaan ole* Ba*an imia /an Iritans
/
0sam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap substansi iritan yang masuk kesa%%us%onjungtiva dapat menimbulkan konjungtivitis. Beberapa iritan umum adalah
pupuk,sabun, deodorant, spray rambut, tembakau, bahan/bahan make/up, dan berbagai
asamdan alkali. $i daerah tertentu,asbut (%ampuran asap dan kabut* menjadi penyebabutama
konjungtivitis kimia ringan. 4ritan spesifik dalam asbut belum dapat ditetapkanse%ara positif,
dan pengobatannya non/spesifik. Tidak ada efek pada mata
yang permanen, namun mata yang terkena seringkali merah dan terasa
mengganggu se%aramenahun.
/
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 20/23
Pada luka karena asam, asam itu mengubah sifat protein jaringan dan efek langsung.0lkali
tidak mengubah sifat protein dan %enderung %epat menyusup kedalam jaringandan menetap di
dalam jaringan konjungtiva. $isini mereka terus menerus merusak
menyebabkan reaksi idiosinkrasi. $apat dilakukan terapi bedah untuk mengurangi drainase
air mata melalui oklusi pungtum dengan plug sili%on atau plug kolagen.
'.
onjun!ti"itis kimia atau iritasia.
onjun!ti"itis iatro!enik 0emberian obat to0ikal
/
1onjungtivitis folikular toksik atau konjungtivitis non/spesifik infiltrate, yang
diikuti pembentukan parut, sering kali terjadi akibat pemberian lama dipivefrin, miotika,ido2
uridine, neomy%in, dan obat/obat lain yang disiapkan dalam bahanpengawet atauvehikel
toksik atau yang menimbulakan iritasi. Perak nitrat yang diteteskan ke dalamsa%%us
%onjingtiva saat lahir sering menjadi penyebab konjungtivitis kimia ringan. 'ika produksi airmata berkurang akibat iritasi yang kontinyu, konjungtiva kemudian akan%edera karena tidak
ada pengen%eran terhadap agen yang merusak saat diteteskankedalam sa%%us %onjungtivae./
1erokan konjungtiva sering mengandung sel/sel epitel berkeratin, beberapa
neutrofil polimorfonuklear, dan sesekali ada sel berbentuk aneh. Pengobatan terdiri atasmeng
hentikan agen penyebab dan memakai tetesan yang lembut atau lunak, atau samasekali tanpa
tetesan. !ering reaksi konjungtiva menetap sampai berminggu/mingguatau berbulan/bulan
lamanya setelah penyebabnya dihilangkan. b.
onjun!ti"itis Pekerjaan ole* Ba*an imia /an Iritans
/
0sam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap substansi iritan yang masuk ke
sa%%us%onjungtiva dapat menimbulkan konjungtivitis. Beberapa iritan umum adalah
pupuk,sabun, deodorant, spray rambut, tembakau, bahan/bahan make/up, dan berbagai
asamdan alkali. $i daerah tertentu,asbut (%ampuran asap dan kabut* menjadi penyebabutama
konjungtivitis kimia ringan. 4ritan spesifik dalam asbut belum dapat ditetapkanse%ara positif,
dan pengobatannya non/spesifik. Tidak ada efek pada mata
yang permanen, namun mata yang terkena seringkali merah dan terasa
mengganggu se%aramenahun.
/
Pada luka karena asam, asam itu mengubah sifat protein jaringan dan efek langsung.0lkali
tidak mengubah sifat protein dan %enderung %epat menyusup kedalam jaringandan menetap di
dalam jaringan konjungtiva. $isini mereka terus menerus merusak
onjun!ti"itis kimia atau iritasia.
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 21/23
onjun!ti"itis iatro!enik 0emberian obat to0ikal
/
1onjungtivitis folikular toksik atau konjungtivitis non/spesifik infiltrate, yang
diikuti pembentukan parut, sering kali terjadi akibat pemberian lama dipivefrin, miotika,ido2uridine, neomy%in, dan obat/obat lain yang disiapkan dalam bahanpengawet atauvehikel
toksik atau yang menimbulakan iritasi. Perak nitrat yang diteteskan ke dalamsa%%us
%onjingtiva saat lahir sering menjadi penyebab konjungtivitis kimia ringan. 'ika produksi air
mata berkurang akibat iritasi yang kontinyu, konjungtiva kemudian akan%edera karena tidak
ada pengen%eran terhadap agen yang merusak saat diteteskankedalam sa%%us %onjungtivae./
1erokan konjungtiva sering mengandung sel/sel epitel berkeratin, beberapa
neutrofil polimorfonuklear, dan sesekali ada sel berbentuk aneh. Pengobatan terdiri atasmeng
hentikan agen penyebab dan memakai tetesan yang lembut atau lunak, atau samasekali tanpa
tetesan. !ering reaksi konjungtiva menetap sampai berminggu/mingguatau berbulan/bulan
lamanya setelah penyebabnya dihilangkan. b.
onjun!ti"itis Pekerjaan ole* Ba*an imia /an Iritans
/
0sam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap substansi iritan yang masuk ke
sa%%us%onjungtiva dapat menimbulkan konjungtivitis. Beberapa iritan umum adalah
pupuk,sabun, deodorant, spray rambut, tembakau, bahan/bahan make/up, dan berbagai
asamdan alkali. $i daerah tertentu,asbut (%ampuran asap dan kabut* menjadi penyebabutama
konjungtivitis kimia ringan. 4ritan spesifik dalam asbut belum dapat ditetapkanse%ara positif,
dan pengobatannya non/spesifik. Tidak ada efek pada mata
yang permanen, namun mata yang terkena seringkali merah dan terasa
mengganggu se%aramenahun.
/
Pada luka karena asam, asam itu mengubah sifat protein jaringan dan efek langsung.0lkali
tidak mengubah sifat protein dan %enderung %epat menyusup kedalam jaringandan menetap di
dalam jaringan konjungtiva. $isini mereka terus menerus merusak
selama berjam/jam atau berhari/hari lamanya, tergantung konsentrasi molar alkalitersebut
dan jumlah yang masuk. Perlekatan antara konjungtiva bulbi dan palpebra danleokoma
kornea lebih besar kemungkinan terjadi jika agen penyebabnya adalah alkali.Pada kejadian
manapun, gejala utama luka bahan kimia adalah sakit,
pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme. iwayat kejadian pemi%u biasanya
dapat diungkapkan./
Pembilasan segera dan menyeluruh sa%%us %onjungtivae dengan air atau larutan garamsangat
penting, dan setiap materi padat harus disingkirkan se%ara mekanik. 'anganmemakai
antidotum kimiawi. Tindakan simtomatik umum adalah kompres dinginselama "- menit
setiap jam, teteskan atropine dua kali sehari, dan beri analgetikasistemik bila perlu.
1onjungtivitis ba%terial dapat diobati dengan agen antibakteri yang%o%ok. Parut kornea
mungkin memerlukan transplantasi kornea, dan symblepharonmungkin memerlukan bedah plasti% terhadap konjungtiva. uka bakar berat padakojungtiva dan kornea prognosisnya
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 22/23
buruk meskipun dibedah. Aamun jika pengobatanmemadai dimulai segera, parut yang
terbentuk akan minim dan prognosisnya lebih baik.
"8
BAB IIIE%IMPULANMata akan terlihat merah bila bagian putih mata atau sklera yang ditutup konjungtivamenjadi
merah. Pada mata normal, sklera berwarna putih karena dapat terlihat melalui
bagiankonjungtiva dan kapsul Tenon yang tipis dan tembus sinar. Hiperemia konjungtiva
terajadiakibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran
darah seperti pada pembendungan pembuluh darah.Mata merah akibat melebarnya pembuluh
darah konjungtiva yang terjadi pada peradangan mata akut, misalnya konjungtivitis, keratitis,
atau iridosiklitis. Pada keratitis, pleksusarteri perikornea yang lebih dalam akan melebar pada
iritis dan glaukoma akut kongestif. Padakonjungtivitis dimana pembuluh darah superfisial
yang melebar, maka bila diberi efinefrintopikal terjadi vasokonstriksi sehingga mata akan
menjadi putih.Pada konjungtiva terdapat pembuluh darah:
0rteri konjungtiva posterior, memperdarahi konjungtiva bulbi
0rteri siliar anterior atau episklera, yang memberikan %abang:
o
0rteri episklera masuk ke dalam bola mata dan dengan arteri siliar posterior longus
bergabung membentuk arteri sirkular mayor atau pleksus siliar, yangmemperdarahi iris dan
badan siliar.
o
0rteri perikornea, yang memperdarahi kornea.Melebarnya pembuluh darah konjungtiva atau
injeksi konjungtiva ini dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergis atau infeksi pada
jaringan konjungtiva.
"
DA&+A, PU%+AA
.
4lyas !, dkk.Sari lmu "enyakit #ata
. 'akarta: Balai Penerbit >akultas 1edokteran&niversitas 4ndonesia, "--+.".
@aughan, $aniel 5 et all,
$ftalmologi %mum!
9disi =, 'akarta: <idya Medika,"---.+.
4lyas !. 4lmu Penyakit Mata. 'akarta: Balai Penerbit >akultas
1edokteran &niversitas4ndonesia, "--6.=.
Perhimpunan $okter !pesialis Mata 4ndonesia, 4lmu Penyakit Mata &ntuk $okter &mumdan
Mahasiswa 1edokteran, 'akarta : !agung !eto, "--"#.
8/18/2019 bahanapalah
http://slidepdf.com/reader/full/bahanapalah 23/23
P9$0M4,.
lmu "enyakit #ata %ntuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran!
'akarta. "--"6.
www.eyepathologisyt.%omEdisease 8.
www.aafp.orgEafpEE0>PprinterE;-"#apEmorrow.html