bahan4fix

11
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5469bc2672081/kmp- dan-kih-rujuk--uu-md3-segera-direvisi SENIN, 17 NOVEMBER 2014 KMP dan KIH Rujuk, UU MD3 Segera Direvisi Terdapat lima poin kesepakatan, mulai 21 jatah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan bagi KIH, hingga merevisi UU MD3. Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya sepakat mengakhiri perseteruan di DPR. Setelah sebulan lebih bersitegang memperebutkan kursi strategis di parlemen, kedua kubu menyatakan islah dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kelompok dan golongan. Nota kesepakatan damai ditandatangani kedua belah kubu di komplek Gedung Nusantara V MPR, Senin (17/11). “Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Hatta Rajasa, Idrus Marham, Pramono Anung dan Olly Dodokambey, sehingga terjadi kesepakatan,” ujar Ketua DPR, Setya Novanto. Setya Novanto bersama empat wakilnya menjadi saksi penandatanganan kedua belah kubu. Penandangatangan kesepakatan damai juga diteken oleh lima pimpinan DPR, dan 10 pimpinan fraksi di DPR. Menurut Setya, setelah penandatanganan tak ada lagi istilah KMP maupun KIH di DPR. Dengan adanya kesepakatan damai, DPR dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya melakukan pengawasan, legislasi dan budgeting. “Yang ada keluarga besar DPR,” ujarnya. Juru lobi KIH, Pramono Anung mengatakan peristiwa bersitegang dua kubu di parlemen dengan mengunci melalui tata tertib dan perundangan, baru kali pertama terjadi sepanjang sejarah. Oleh sebab itu, diperlukan upaya mengurai benang kusut tersebut. Selama satu bulan, Pramono kerap bertemu dengan juru runding dari KMP, Hatta Rajasa dan Idrus Marham mencari jalan tengah serta merancang draf kesepakatan damai. “Dalam satu bulan ini lebih sering ketemu Pak Hatta ketimbang menantunya – Eddhi Baskoro Yudhyono, yang juga Ketua Fraksi Demokrat di DPR-,” ujarnya. Menurut Pramono, setidaknya, terdapat lima poin isi kesepakatan. Pertama, berkaitan dengan pimpinan alat kelengkapan dewan, dilakukan secara proporsional. Dengan kata lain, KIH mendapat jatah 21 kursi pimpinan alat

description

Uwwwwooooowww njksfapjsoapnckxzlc nhfsdaophfsoap fhsafhsaof.

Transcript of bahan4fix

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5469bc2672081/kmp-dan-kih-rujuk--uu-md3-segera-direvisiSENIN, 17 NOVEMBER 2014KMP dan KIH Rujuk, UU MD3 Segera DirevisiTerdapat lima poin kesepakatan, mulai 21 jatah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan bagi KIH, hingga merevisi UU MD3.Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya sepakat mengakhiri perseteruan di DPR. Setelah sebulan lebih bersitegang memperebutkan kursi strategis di parlemen, kedua kubu menyatakan islah dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kelompok dan golongan. Nota kesepakatan damai ditandatangani kedua belah kubu di komplek Gedung Nusantara V MPR, Senin (17/11).

Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Hatta Rajasa, Idrus Marham, Pramono Anung dan Olly Dodokambey, sehingga terjadi kesepakatan, ujar Ketua DPR, Setya Novanto.

Setya Novanto bersama empat wakilnya menjadi saksi penandatanganan kedua belah kubu. Penandangatangan kesepakatan damai juga diteken oleh lima pimpinan DPR, dan 10 pimpinan fraksi di DPR. Menurut Setya, setelah penandatanganan tak ada lagi istilah KMP maupun KIH di DPR. Dengan adanya kesepakatan damai, DPR dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya melakukan pengawasan, legislasi dan budgeting. Yang ada keluarga besar DPR, ujarnya.

Juru lobi KIH, Pramono Anung mengatakan peristiwa bersitegang dua kubu di parlemen dengan mengunci melalui tata tertib dan perundangan, baru kali pertama terjadi sepanjang sejarah. Oleh sebab itu, diperlukan upaya mengurai benang kusut tersebut. Selama satu bulan, Pramono kerap bertemu dengan juru runding dari KMP, Hatta Rajasa dan Idrus Marham mencari jalan tengah serta merancang draf kesepakatan damai.

Dalam satu bulan ini lebih sering ketemu Pak Hatta ketimbang menantunya Eddhi Baskoro Yudhyono, yang juga Ketua Fraksi Demokrat di DPR-, ujarnya.

Menurut Pramono, setidaknya, terdapat lima poin isi kesepakatan. Pertama, berkaitan dengan pimpinan alat kelengkapan dewan, dilakukan secara proporsional. Dengan kata lain, KIH mendapat jatah 21 kursi pimpinan alat kelengkapan dewan. Kedua, adanya disepakati perubahanUU No.17 Tahun 2014tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

Dikatakan Pramono, terdapat beberapa ayat dalam Pasal 74 dan 98 yang mengatur hak interpelasi, hak menyatakan pendapat, dan hak angket dihapus. Pasalnya, ketiga hak DPR itu sudah diatur dalam Pasal 194 dan 227. Menurutnya, adanya aturan ketiga hak DPR dalam Pasal 74 dan 98 menjadi pengulangan.

Sehingga tidak terjadi dua kali. Untuk rapat-rapat komisi yang berkaitan dengan hak-hak tersebut penggunaanya terpisah, katanya.

Ketiga, rentang waktu penyelesaian revisi UU MD3 dilakukan sebelum 5 Desember mendatang. Keempat, proses penyelesaian revisi UU MD3 masuk melalui Badan Legislasi (Baleg). Setelah Baleg terbentuk, maka dibuat Prolegnas bersama dengan pemerintah. Selanjutnya, kata Pramono, dilakukan pembahasan revisi UU MD3 dengan pemerintah.

Kami sudah berbicara dengan pemerintah. Kalau melihat jadwal, saya optimis sebelum tanggal 5 Desember (selesai), UU MD3 yang baru akan ada sekaligus kita isi seluruh alat kelengkapan dewan. Sehingga tidak ada lagi dualisme di DPR ini, kata politisi PDIP itu.

Kelima, akan melakukan rapat pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi-fraksi. Dengan begitu, kata Pramono, dengan mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR akan reda secara perlahan. Kendati demikian, pimpinan fraksi partai yang tergabung dalam KIH akan menyampaikan pandangan menyikapi mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR secara terbuka.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga menjadi juru runding dari KMP, Hatta Rajasa mengamini perdamaian tersebut. Menurutnya, perbedaan pandangan dua kubu mengakibatkan DPR tidak menjadi produktif. Oleh sebab itu perlu diakhiri.

Untuk itu diambil solusi demokrasi damai, dan melepaskan kepentingan sempit dan mengedepankan kepentingan bangsa, katanya.

Mantan Cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu mengatakan, sesuai kesepakatan damai, diharapkan kedua kubu menghormati dan menghargai antar fraksi di parlemen. Ia berharap DPR dapat berlari kencang dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Marilah bertekad agar DPR berfungsi dengan baik, dewan dapat segera bekerja, oleh karena itu tercapai kesepakatan, pungkasnya.

http://news.okezone.com/read/2014/12/05/337/1075024/bahas-uu-md3-dpr-kebut-paripurna-hingga-malam?utm_source=sso&okezone_id=OKZ-0006413Bahas UU MD3, DPR Kebut Paripurna Hingga MalamJum'at, 5 Desember 2014 - 12:05 wib|Arief Setyadi OkezoneJAKARTA- Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, mengatakan rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah (Bamus) telah memutuskan untuk melaksanakan paripurna pada siang ini. Ia pun memastikan masa reses anggota DPR tidak akan terganggu."Tadi kita buat rapat konsultasi pengganti Bamus, dihadiri lima pimpinan dan semua fraksi, kita sepakati pukul 14.00 WIB, nanti akan ada paripurna menetapkan Pansus revisi UU MD3," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014).Menurut Fadli, sebagian subtansi sudah dibahas di Badan Legislasi (Baleg). Rencananya, paripurna hari ini akan berlangsung hingga malam untuk menuntaskan proses revisi UU MD3."Sebagian substansi sudah dibahas di Baleg, nanti malam terusannya penutupan masa sidang. Kalau pansus siang ini kerja, karena sebagian sudah dibahas Baleg, tinggal beberapa saja yang perlu dibicarakan dengan pemerintah. Insya Allah hari ini selesai (membahas UU MD3)," tuturnya.Sehingga, sambung Fadli, agenda reses anggota DPR yang akan berakhir hari ini tidak akan terganggu pelaksanaannya. Semua tetap berjalan sesuai agenda yang sudah ditetapkan. "Kemungkinan enggak (resesnya), jadi reses tetap sesuai jadwal. Nanti malam penutupan sidang," pungkasnya.(ugo)http://www.dpr.go.id/id/berita/paripurna/2014/des/05/9314/DPR-Sahkan-Revisi-UU-MD3DPR Sahkan Revisi UU MD305-Des-2014Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara II, Jumat (5/12/14) malam, akhirnya mengesahkan revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). Pengambilan keputusan tingkat II yang merupakan lanjutan dari pengesahan tingkat I di Pansus, berjalan lancar tanpa terjadi perdebatan.Dalam laporannya, Ketua Pansus Revisi UU MD3 Saan Mustopa menjelaskan ada beberapa substansi yang direvisi dalam UU MD3. Dua pasal yang direvisi yakni pasal 74 ayat 3,4,5 dan 6, dan pasal 98, disepakati untuk dihapus. Pasal ini berisi tentang hak DPR yaitu interpelasi, angket dan menyatakan pendapat yang awalnya bisa digunakan di tingkat komisi. Artinya, setelah direvisi, hak DPR hanya berlaku dalam rapat paripurna saja.Selain itu, revisi juga meliputi penambahan satu di kursi wakil ketua di setiap alat kelengkapan Dewan, dari semula tiga menjadi empat wakil. Kemudian, peniadaan aturan mengenai sanksi administratif yang diberikan kepada pejabat negara apabila tidak melakukan rekomendasi DPR.Usai Saan melaporkan hasil pembahasan Pansus, Ketua DPR Setya Novanto yang memimpin rapat paripurna pun menanyakan kepada seluruh anggota DPR terhadap hasil laporan Pansus, apakah setuju atau tidak dengan revisi yang akan dilakukan.Apakah RUU perubahan UU MD3 Tahun 2014 dapat disetujui? tanya Novanto kepada seluruh Anggota DPR yang hadir. Jawaban Setuju pun terdengar kompak dilontarkan Anggota DPR, sembari palu pimpinan diketuk, sebagai tanda revisi UU ini disahkan.Sebelumnya, pembahasan dilakukan oleh Pansus Revisi UU MD3 dengan dipimpin oleh Saan Mustopa (F-PD), dengan didampingi wakilnya, yaitu Arif Wibowo (F-PDIP), Epidardi Asda (F-PPP) dan Ahmad Riza Patria (F-P Gerindra).Dalam kesempatan tersebut, para perwakilan fraksi menyampaikan pandangan mini fraksi masing-masing terkait perubahan dua pasal UU MD3. Kesepuluh fraksi menyatakan setuju terhadap 8 poin. Satu poin adalah penambahan pasal terkait penambahan jumlah pimpinan alat kelengkapan dewan. Sementara 7 poin adalah penghapusan ayat pada dua pasal di UU MD3. (sf)/foto:iwan armanias/parle/iw.

http://www.cnnindonesia.com/politik/20141104031730-32-9515/kemenkumham-menjawab-gugatan-dan-kisruh-ppp/Kisruh PPPKemenkumham Menjawab Gugatan dan Kisruh PPPResty Armenia,CNN IndonesiaSelasa, 04/11/2014 05:31 WIBJakarta,CNN Indonesia-- Kisruh di tubuh Partai Persatuan Pembangunan masih berlanjut dengan kubu Suryadharma Ali menggugat keputusan Kementerian Hukum dan HAM ke Pengadilan Tata Usaha Negara pada Kamis (29/10) lalu, setelah Menkum HAM mengesahkan Romahurmuziy sebagai pemimpin PPP.

Menanggapi gugatan tersebut, Menkum HAM Yasonna Laoly berkata bahwa mereka siap melayani panggilan PTUN dengan senang hati.

"Silahkan jika Suryadharma Ali menggugat ke PTUN. Saya menghormati keputusan itu, karena itu hak," ujar Yasonna saat ditemui CNN Indonesia pada Senin (3/11) di Istana Merdeka seusai sidang kabinet.

Namun, Yasonna menjelaskan bahwa secara legal formal ketua umum PPP saat ini adalah Romy, setidaknya hingga PTUN memutuskan berbeda.

"Keputusan (Kemenkum HAM) bisa tidak berlaku jika PTUN membatalkan. Namun, batalkan dulu melalui PTUN, baru kami lihat apa yang diinginkan Djan Faridz (ketua PPP dari kubu SDA, red). Saran kami, lebih baik duduk bersama saja. Semua bisa diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.

Partai Kabah saat ini terbelah antara kubu Suryadharma Ali dan Emron Pangkapi. Dalam Muktamar PPP yang diselenggarakan kubu Emron, Kamis (16/10) di Surabaya, Jawa Timur, Romahurmuziy ditetapkan menjadi ketua umum.

Sementara kubu Ketua Umum Suryadharma Ali menyatakan Muktamar PPP digelar pada 23 Oktober 2014 di Jakarta. Pada (28/10) Yasonna mengesahkan Romy sebagai ketua PPP.

Seandainya saja PTUN membatalkan keputusan Kemenkum HAM, maka Yasonna berpendapat bahwa ia akan mengikuti prosedur berikutnya, yaitu dengan PPP mengadakan islah lagi.

"Kalau pengadilan mengatakan keputusan kami sudah sesuai, kami akan berusaha meyakinkan bahwa yang kami buat itu sudah benar. Itu saja," urai Yasonna.

Dikritik Proses Pengesahan Terlalu Cepat

Prihal pengesahan Romy sebagai ketua PPP, Kemenkum HAM sempat dikritik kubu SDA bahwa keputusan tersebut diambil terlalu cepat dan juga tidak memiliki landasan hukum sesuai. Namun, Yasonna menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diambilnya sudah sesuai undang-undang.

"Saya diwajibkan Undang-Undang untuk meyelesaikan masalah tersebut dalam waktu tujuh hari.

"Dalam tujuh hari tersebut, kubu Muktamar Surabaya telah melaksanakan serah terima dan telah diproses di Kementerian dan dibahas oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU)," kata Yasonna.

Yasonna pun mengatakan bahwa dirinya terlibat dalam pembuatan Undang-Undang Partai Politik, dan jangka waktu tujuh hari untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dibuat atas dasar azas kepastian hukum.

Selain itu, papar Yasonna, menurut Undang-Undang Partai Politik, perselisihan partai dianggap selesai jika sudah diputuskan oleh dua per tiga peserta muktamar yang memiliki hak suara.

"Muktamar tersebut memenuhi syarat ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPP dan bisa dianggap sebagai suatu muktamar. Kemudian, keputusannya memenuhi Undang-Undang."

Kisruh di Partai, Kisruh di DPR

Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan, Fadli Zon, sendiri pada Selasa (28/10) lalu pernah berkata bahwa pihaknya siap melakukan hak interpelasi jika Kemenkum HAM mengambil keputusan untuk mengesahkan Romy sebagai ketua PPP.

Menanggapi hal tersebut, Yasonna berkata bahwa hal tersebut sah dan juga hak konstitusional DPR.

"Kami juga meminta bahwa kami dari pihak pemerintah datangnya ke DPR. Jika saya datang ke sana, yangsinimarah. Jika saya datang ke kubu satunya, yangsanamarah. Bersatu dulu lah, demi kepentingan bangsa. Musyawarah mufakat," katanya lagi.

Meski demikian, Yasonna mengingatkan bahwa hak interpelasi bisa digunakan DPR jika menyangkut kebijakan pemerintah yang berdampak luas kepada masyarakat, bukan sekelompok orang.

"Nanti kami uji, apakah keputusan kami tentang SK PPP itu berdampak luas kepada masyarakat. Justru yang saya lihat masyarakat marah kepada DPR karena berlambat-lambat," tutur Yasonna. Untuk kesekian kalinya, ia juga mengingatkan agar kedua pihak mengutamakan demokrasi Pancasila yaitu musyawarah untuk mufakat.

Perpecahan di tubuh partai ini berdampak pada terjadinya kekacauan di Dewan Perwakilan Rakyat. Pada hari yang sama ketika Yasonna mengesahkan Muktamar Surabaya, pimpinan DPR mengesahkan anggota Alat Kelengkapan Dewan (AKD DPR) dari kubu Suryadharma Ali.

Pada Senin (3/11). Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan pendaftaran anggota Partai Persatuan Pembangunan untuk alat kelengkapan dewan sudah resmi, meski terjadi kisruh di tubuh partai itu.

Namun, pendaftaran itu bisa dicabut asal memenuhi syarat, yaitu PPP harus mengajukan penjadwalan pencabutan tersebut dalam suatu rapat konsultasi pengganti Badan Musyawarah.(vws)

http://www.jpnn.com/read/2014/12/10/274713/Akbar:-Rekomendasi-Munas-Bali-Lawan-Aspirasi-Rakyat-

Rabu, 10 Desember 2014 , 14:46:00

Soal Pilkada LangsungAkbar: Rekomendasi Munas Bali Lawan Aspirasi Rakyat

JAKARTA- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung angkat bicara terkait perubahan sikap Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), yang berbalik mendukung Perppu Pilkada langsung. Menurut Akbar, sikap itu tidak terlepas dari rekomendasi Munas IX partainya di Bali yang kontra dengan aspirasi rakyat.Menurut Akbar, sejak awal partai berlambang pohon beringin itu memang memperjuangkan Pilkada lewat DPRD yang akhirnya berhasil ditetapkan menjadi undang-undang. Namun, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku presiden saat itu melihat besarnya penolakan masyarakat, sehingga memutuskan penerbitan Perppu Pilkada langsung dengan perbaikan."Landasan kami (Pilkada) di DPRD karena relatif lebih mudah diawasi. Daripada langsung banyak money politik. KPK bisa saja menempatkan orangnya saat menentukan kepala daerah," kata Akbar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (10/12).Namun, kata Akbar, Ical juga memperhatikan aspirasi rakyat. Di samping Goklar tidak menginginkan suaranya bertentangan dengan kehendak rakyat. Atas dasar itulah Ical sebagai ketum Golkar akhirnya menentukan sikap mendukung Pilkada langsung. Sikap ini kemungkinan besar akan berlanjut ke fraksi PG di DPR."Saya diskusi panjang dengan Aburizal. Tolong perhatikan aspirasi masyarakat bukan mengingkari keputusan kita (rekomendasi Munas IX di Bali). Supaya jangan kita dilihat publik bertentangan," ungkap mantan ketum Golkar ini.Terkait Munas Bali yang menolak Perppu, Akbar mengaku dirinyalah yang mengusulkan supaya penolakan itu bentuknya rekomendasi, sehingga bersifat objektif dan tidak mengikat. Lagipula Akbar sudah meminta Ical agar menyampaikan sikap mendukung Perppu kepada DPD I dan II sebelum pembahasan di DPR."Kalau itu putusan terikat harus diperjuangkan. Saya yang usulkan rekomendasi. Kalau obyektif memungkinkan diperjuangkan, tapi kalau dalam kenyataan aspirasi publik (rekomendasi munas itu) tidak sejalan. Saya yakin DPD bisa memahami," tandas Akbar Tanjung.(fat/jpnn)

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/12/10/ngcoti-nurul-rekomendasi-munas-bali-harus-diperjuangkanREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP Golkar versi Munas Bali, Nurul Arifin mengatakan penolakan Perppu Pilkada yang berisi mekanisme Pemilihan langsung adalah rekomendasi Munas. Menurutnya, partai Golkar dalam hal ini, hanya mengikuti mandat para pemilik suara yang menginginkan mekanisme pilkada kembali ke DPRD.

"Rekomendasi harus diperjuangkan," ujar Nurul, di kompleks Parlemen, Rabu (10/12).

Ia tidak menampik, partainya terikat nota kesepahaman untuk dukung Perppu pilkada produk SBY. Namun, lanjutnya, Golkar juga harus memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi 247 DPD saat munas kemarin. "Kami di DPP, menerima itu lalu memperjuangkan," kata dia.

Nurul menuturkan, masalah berhasil atau tidaknya mandat munas tersebut tergantung dari fraksi Golkar yang ada di DPR. Dalam hal ini, pesan munas tersebut menjadi pekerjaaan para wakil rakyat partai beringin untuk diperjuangkan.

Namun, apabila Perppu berisi mekanisme Pilkada langsung yang menang, maka DPP Golkar dan anggota DPR akan menjelaskan semua hal tersebut kepada DPD. Bahwa mereka sudah berjuang maksimal, tapi hasilnya belum sesuai harapan.

"Kita akan perjuangkan. Tapi kalau itu mentok, kita akan bilang ke kader bahwa sudah mentok," jelasnya.

Menkumham Terima Pendaftaran Pengurus DPP Hasil Munas BaliREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Bali pagi ini Senin (8/12) dikabarkan telah mendaftarkan kepengurusannya kepada Kementerian Hukum dan Ham, Pendaftaran ini langsung dilakukan oleh Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali yaitu Aburizal Bakrie (Ical). Ical mendatangi Kemenkumham dengan didampingi oleh seluruh pengurus dan ketua-ketua DPD I Partai Golkar.

Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyebutkan mereka mendatangi Kemenkumham yang berlokasi di kawasan Kuningan Jakarta Selatan itu pada pukul 8.00 WIB. Kedatangan mereka ini langsung disambut oleh Menkumham Yasonna Laoly.

Diterima langsung Menkumham, Bapak ARB menyerahkan hasil Munas Golkar Bali, dengan didampingi seluruh pengurus dan ketua-ketua DPD I se-Indonesia, kata Bambang kepada Republika Online

Bambang pihaknya akan menunggu proses pengesahan akan berlangsung selama tujuh hari sejak berkas hasil Munas Bali diserahkan ke Menkumham.

Sesuai UU, tujuh hari sejak didaftarkan, ujarnya singkat.

Seperti diketahui, konflik internal Partai Golkar berujung pada dualism kepengurusan dari hasil dua Munas yang bernbeda. Munas Bali melahirkan kepengurusan yang dipimpin oleh Ical Bakrie, Sementara Munas Ancol yang diselenggarakan Presidium Penyelamat Partai Golkar menjadikan Agung Laksono sebagai ketua umum.

Kubu Ical maupun kubu Agung sama-sama mengklaim sebagai pengurus yang sah. Kubu Ical menuding kubu Agung ilegal lantaran membentuk presidium penyelamat yang tidak sesuai dengan AD/ART dan sejarah Partai Golkar. Sedangkan kubu Agung menganggap Munas Bali tidak sesuai konstitusional partai karena dianggap tidak demokratis, penuh skenario kepentingan pribadi, serta sarat dengan ancaman terhadap kader.

Nasib Beringin Ada di PTUN

akarta, HanTer - Agung Laksono terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Munas IX Golkar versi Jakarta, Senin (8/12/2014). Dan sebelumnya, pada Munas IX Golkar versi Bali pada Rabu (3/12/2014), Ketum incumbent Golkar Aburizal Bakrie (Ical) kembali terpilih sebagai Ketum untuk lima tahun mendatang.

Lantas, Partai Golkar mana dan kepemimpinan siapa yang sah?

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Mohammad Nabil menilai, nasib Partai Golkar kini berada di tangan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Menurut Nabil, PTUN lah nanti yang akan memutuskan mana yang sah dan mana yang tidak seperti yang saat ini dialami Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Guna pengesahan secara hukum, kedua kubu (Ical dan Agung) sudah mendaftarkan ke Kemenkumham dan hingga kini belum ada keputusan. Pihak yang merasa tak puas, bisa mengajukan keberatan ke PTUN.

Nabil menjelaskan, kubu Agung merasa perlu mempertahankan Golkar karena merasa mendapat lampu hijau dukungan dari pemerintah. Plus dukungan sejumlah DPD Golkar.

Mendirikan sebuah partai baru, kata Nabil, tidak lah mudah lantaran membutuhkan modal yang sangat tidak sedikit. Nabil juga meyakini Agung Laksono cs tidak bisa membuat partai baru yang mampu lolos Parliamentary Threshold (PT) seperti Nasdem yang didirikan oleh Surya Paloh.

"Karena itu, Agung cs tetap akan mempertahankan Golkar sekaligus ingin menegaskan perang terbuka dengan kubu Ical," ungkapnya.

Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat menambahkan, menjalankan mesin partai yang sudah mapan seperti Golkar lebih mudah dibandingan membuat partai baru. Namun, kata Cecep, ujian kubu Agung Laksono ini terdapat di Menkumham yang dijabat oleh orang PDIP karena Golkar kubu Ical dan Agung Laksono sama-sama menyerahkan hasil Munas Golkar Bali dan Jakarta ke Kemenkumham.

"Dari putusan Menkumham, akan terlihat arah politik dari Pemerintahan Jokowi terhadap Partai Golkar," kata Cecep.

Maksud arah politik pemerintahan Jokowi, jelasnya, konflik Golkar sama seperti PPP yang diawali sejak Pilpres lalu yang dilanjutkan dengan terbelahnya DPR dengan KMP dan KIH.

"Jadi maksudnya Golkar di bawah Ical, jelas menjadi arsitek untuk KMP. Nah, Golkar Agung Laksono terlihat akan membawa Golkar keluar dari KMP dan bahkan bergabung dengan KIH atau pemerintahan Jokowi," pungkasnya.(Robbi/Luki/Remmy)