Bahan ujian nasional
-
Upload
triwahyuni-tampubolon -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of Bahan ujian nasional
Topik : Paragraf & Pragmatik
Topik : Capita Selecta 2Kelas : 3 SMU IPA/IPS
PARAGRAF II
A. Pemilihan dan Pembatasan Topik
B. Penentuan Judul
C. Penentuan Fakta dan Opini
D. Macammacam Paragraf (Berdasarkan Fungsi)
E. Perkembangan Paragraf
A. Pemilihan dan Pembatasan Topik
Topik adalah pokok pembicaraan yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu pengalaman, pengamatan, pendapat/ penalaran dan khayalan. Halhal yang perlu diperhatikan untuk memilih topik ialah:
1. manfaat
2. minat dan kemampuan
3. sumber bahan
4. ruang lingkup
Selanjutnya topik yang telah ditentukan harus dibatasi supaya tidak terlalu luas dan sempit. Pembatasan ruang lingkup topik antara lain dapat dilaksanakan dengan membuat diagram jam atau diagram pokok.B. Penentuan Judul
Topik tidak sama dengan judul. Topik ialah pokok pembicaraan, dan judul ialah nama, titel atau semacam label untuk suatu karangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan judul:
1. harus sesuai dengan topik (isi dan jangkauannya)
2. dinyatakan dalam bentuk frasa
3. singkat
4. jelas dan tidak bermakna ganda
C. Penentuan Fakta dan Dini
Fakta merupakan pernyataan yang tak terbantah lagi kebenarannya. Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, suasana yang benarbenar terjadi dan bersifat objektif. Ini berbeda dengan opini yang kemungkinan kebenarannya sangat relatif karena dipengaruhi unsur pribadi yang bersifat subjektif. Dalam soal, pendapat memiliki ciriciri fisik yang biasanya ditandai katakata seperti mungkin, bisa jadi, sangat, tidak mungkin, sebaiknya, dan lainlain yang menunjuk kepada subjektivitas seseorang.
Contoh kalimat fakta :
-Negara Indonesia terdiri atas pulau besar dan kecil.
Contoh kalimat opini :
-Sebaiknya Anda menunggu sampai acara selesai.
D. Macam macam Paragraf (Berdasarkan Fungsi)
1. Paragraf Pembuka
Berfungsi sebagai pengantar untuk sampai kepada permasalahan.
2. Paragraf Penghubung
Berfungsi sebagai inti tentang masalah yang akan diuraikan atau dikemukakan.
3. Paragraf Penutup
Berfungsi sebagai kesimpulan atau pengulangan halhal yang penting dalam paragraf penghubung sekaligus untuk mengakhiri karangan.
E. Perkembangan Paragraf
1.Paragraf Klimaks dan Anti-klimaks
Klimaks, yaitu suatu gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. Variasi dari klimaks adalah antiklimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.
2.Paragraf Sudut Pandangan
Yang dimaksud dengan sudut pandangan adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandangan tidak diartikan sebagai penglihatan atas sesuatu barang dari atas atau dari bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu posisi tertentu.
3. Paragraf Umum Khusus
Kedua cara ini, yaitu umum-khusus dan khusus-umum, merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alinea secara teratur. Dalam hal yang pertama gagasan utamanya ditempatkan pada awal alinea, serta pengkhususan atau perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya dalam hal yang kedua mula-mula dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alinea generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif. Debuah variasi dalam kedua jenis alinea itu adalah semacam penggabungan. yaitu pada awal alinea terdapat gagasan utamanya (jadi bersifat umum-khusus), tetapi pada akhir alinea gagasan utama tadi diulang sekali lagi (jadi: bersifat khusus-umum).
4.Paragraf Klasifikasi
Yang dimaksud dengan klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. 5.ParagrafParagraf perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang kongkret atau bagian-bagian kecil. Paragiaf yang terbentuk dengan cara ini disebut "Paragraf Deduktif Perbandingan atau lebih terkenal dengan nama Paragraf Perbandingan.
6.Paragraf Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dapat pula dijelaskan dengan kalimat pengembang berupa kalimat tanya dan kalimat berita. Paragraf yang terbentuk dengan cara ini disebut "Paragraf Deduktif Pertanyaan" biasanya dinamai Paragraf Pertanyaan.
7.Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik dikembangkan dengan memberikan sebab atau akibat dari pernyataan pada kalimat topik. Paragraf yang terbentuk dengan cara ini disebut "Paragraf Deduktif Kausal" yang biasa dikenal dengan nama Paragraf Sebab-Akibat.
8.Paragraf Contoh
Kalimat topik dikembangkan dengan memberikan contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas pengertiannya. Paragraf yang terbentuk dengan cara ini disebut deugan "Paragraf Deduktif 9. Paragraf Perulangan
Kalimat topik dapat pula dikembangkan dengan pengulangan kata/kelompok kata atau bagian-bagian kalimat yang penting. Paragraf yang terbentuk dengan cara ini disebut Paragraf Perulangan.
10.Paragraf Definisi
Suatu pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya ditangkap oleh pembaca. Alat untuk memperjernih pengertian tersebut ialah serangkaian kalimat pengembang. Paragraf yang tersusun dengan cara ini disebut Paragraf Definisi.
11.Paragraf Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan memberi sejumlah ketidaksamaan dan perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi. Atau dapat dikatakan secara lebih sederhana, perbandingan menunjukkan kesamaan antara barang barang dalam kelas yang sama, sebaiknya analogi menunjukkan kesamaan kesamaan antara dua barang atau hal yang berlainan kelasnya. Bila seorang mengatakan : Awan dari ledakan bom atom itu, membentuk sebuah cendawan raksasa, maka perbandingan antara awan ledakan atom dan cendawan merupakan sebuah analogi, sebab kedua hal itu sangat berbeda kelasnya, kecuali kesamaan bentuknya.
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum, untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal umuM.