BAHAN UAS KTA sm 3

2
Pertemuan 8 Dampak Erosi Tanah. Bentuk Dampak Dampak di Tempat Kejadian Dampak di Luar Tempat Erosi Kejadian Erosi 1. Langsung - Kehilangan lapisan tanah yang baik bagi berjangkarnya akar tanaman - Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran dan badan air lainnya - Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah - Tertimbunnya lahan pertanian, jalan dan bangunan lainnya - Peningkatan penggunaan energi untuk produksi - Menghilangnya mata air dan memburuknya kualitas air - Kemerosotan produktivitas tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dipergunakan untuk berproduksi - Kerusakan ekosistem perairan (tempat bertelur ikan, terumbu karang dan sebagainya) - Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya - Kehilangan nyawa dan harta oleh banjir - Pemiskinan petani penggarap/ pemilik tanah - Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan 2. Tidak Langsung - Berkurangnya alternatif penggunaan tanah - Kerugian oleh memendeknya umur waduk - Timbulnya dorongan/ tekanan untuk membuka lahan baru - Meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir - Timbulnya keperluan akan perbaikan lahan dan bangunan yang rusak Sumber: Arsyad S. (1989) Pengukuran erosi : Langsung & Tidak Langsung 1. Langsung metode tongkat, metode petak kecil, metode SubDAS Survey profil & lapang 2. Tidak langsung Metode Lenvain(‘75) EI 30 = 2,34 R 1,98 , R= CH tahunan kurang akurat Metode Bols(’78) EI 30 = 6,119 x R 1,21 x D -0,47 x M 0.53 EI 30 : indeks erosi bulanan R : Curah hujan rata-rata bulanan D : Jumlah hari hujan rata-rata M : CH max selama 24 jam EI th = EI 30 USLE MUSLE RUSLE Berjalan bersama Transportasi = RO, tdk semua terangkut Dispersi Ek hujan

description

uas kta

Transcript of BAHAN UAS KTA sm 3

Page 1: BAHAN UAS KTA sm 3

Pertemuan 8Dampak Erosi Tanah.

Bentuk Dampak Dampak di Tempat Kejadian Dampak di Luar Tempat

  Erosi Kejadian Erosi

1. Langsung - Kehilangan lapisan tanah yang baik bagi berjangkarnya akar tanaman

- Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran dan badan air lainnya

  - Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah

- Tertimbunnya lahan pertanian, jalan dan bangunan lainnya

  - Peningkatan penggunaan energi untuk produksi

- Menghilangnya mata air dan memburuknya kualitas air

  - Kemerosotan produktivitas tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dipergunakan untuk berproduksi

- Kerusakan ekosistem perairan (tempat bertelur ikan, terumbu karang dan sebagainya)

  - Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya

- Kehilangan nyawa dan harta oleh banjir

  - Pemiskinan petani penggarap/ pemilik tanah

- Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan

2. Tidak Langsung

- Berkurangnya alternatif penggunaan tanah

- Kerugian oleh memendeknya umur waduk

  - Timbulnya dorongan/ tekanan untuk membuka lahan baru

- Meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir

  - Timbulnya keperluan akan perbaikan lahan dan bangunan yang rusak

 

Sumber: Arsyad S. (1989)

Pengukuran erosi : Langsung & Tidak Langsung1. Langsung metode tongkat, metode petak kecil, metode SubDAS

Survey profil & lapang

2. Tidak langsungMetode Lenvain(‘75) EI30 = 2,34 R1,98 , R= CH tahunan kurang akuratMetode Bols(’78) EI30 = 6,119 x R 1,21 x D-0,47 x M0.53

EI30 : indeks erosi bulananR : Curah hujan rata-rata bulananD : Jumlah hari hujan rata-rataM : CH max selama 24 jam

EI th = ∑EI30

USLE MUSLE RUSLE

Dispersi merupakan pemisahan agregat tanah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan menjadi masalah utama pada tanah akibat kadar garam yang tinggi. Agregat tanah menjadi pecah, mineral berukuran kecil dan partikel organik. Kebalikan dari dispersi adalah flokulasi atau penyatuan partikel-partikel tanah menjadi agregat tanah.

Deposisi (sedimentasi) adalah proses pengendapan material dan hasil pengikisan dan pelapukan karena terbawa oleh air, angin, gletser dari satu tempat ke tempat lain.

SDR (Sedimentary Delivery Ratio)DAS sedimentasi Kerapatan drainase sedimentasi cepat mencapai outlet

Kerapatan drainase = panjang sungai di DAS

Luas DASTopografi sedimentasi cepat, RO tinggi

Erosivitas hujan (R): kemampuan hujan untuk menyebabkan erosi, kemampuan butir hujan menyebabkan erosi

Sifat hujan untuk mempengaruhi erosi- Isoeroden : garis maya yg menghubungkan lokasi yg beresosi agresivitas yg sama

dengan kontur- Energy kinetik hujan

Ber

jala

n be

rsam

a

Transportasi = RO, tdk semua terangkut

Dispersi Ek hujan

Deposisi = pengendapan, kadang diabaikan

Page 2: BAHAN UAS KTA sm 3

Ek = ½ mv2 m : massa butir, mempengaruhi diameter butir, v : kec jatuh hujan Wisehneier & Smith 1978

E = 210 + 89 log i E : Ek dlm netrik ton/ha , i : intensitas hujan (cm/jam)EI30 = E (I30. 10-2)

EI30 : intensitas energy dg intensitas max 30 menitE : Ek selama periode hujan dlm ton netrik/haI30 : intensitas max 30 menit

Besar erosi yg terjadi > factor toleransi utak-atik factor yang mempengaruhi (C&P) dg manajemen dan teknik KTAPlanologi : perencanaan tata guna tanah dan pengelolaannya

Pertemuan 9Penetapan factor erodibilitas tanah