bahan skripsi gueeeeeeeeeeeee

7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci suatu bangsa untuk bisa menyiapkan masa depan dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2006:1). Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran.Mata pelajaran IPA (Science) tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berfikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains, dalam hal ini Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di arahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu

description

referensi skripsi

Transcript of bahan skripsi gueeeeeeeeeeeee

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan kunci suatu bangsa untuk bisa menyiapkan

    masa depan dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Salah satu masalah

    yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses

    pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk

    mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas

    diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak

    dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

    untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya

    dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2006:1). Ketika anak didik kita lulus

    dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.

    Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran.Mata pelajaran IPA

    (Science) tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis

    dan sistematis, karena strategi pembelajaran berfikir tidak digunakan secara

    baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas.

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pembelajaran yang

    menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

    kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar

    secara ilmiah. Pendidikan Sains, dalam hal ini Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    di arahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu

  • 2

    siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.Terlebih

    lagi pendidikan IPA dengan segala isi dan karakternya bisa memberikan sumbangan yang

    lebih riel terhadap peserta didik agar ia memiliki bekal yang memadai sehingga dapat

    bertahan hidup di Masyarakat. Hal ini dikarenakan pendidikan IPA berdekatan dengan

    realitas alam yang menjadi tempat hidup peserta didik.

    Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN 03 Badak, hasil belajar

    IPA juga belum menunjukan hasil yang maksimal. Dari hasil wawancara dengan Bapak

    Supratman, S.Pd dan Bapak Agus Priyatno selaku guru kelas V menyatakan bahwa proses

    pembelajaran IPA di SD N 03 Badak masih sangat lemah. Terlihat dari hasil observasi di

    kelas V yang menunjukan suasana belajar yang biasa. Guru masih menggunakan metode

    ceramah dan guru yang menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa sehingga siswa

    menjadi pasif. Dari data secara umum diambil nilai Ujian Nasional 2 tahun terakhir. Nilai

    ujian dapat dilihat sebagai berikut:

    Tabel 1.1Data Nilai Ujian Nasional IPA dan Hasil Belajar IPATahun Pelajaran 2010/2011 dan 2011/2012 No Data

    Nilai Tahun Pelajaran/SK Nilai

    TertinggiNilai Terendah

    Rata-Rata

    1. Ujian Nasional

    2010/2011 9,00 5,00 7,50 2011/2012 9,00 4,45 7,48

    2. Hasil Belajar

    1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

    100 50 68,06

    Sumber : Dokumen SDN 03 Badak

    Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siswa SDN 03 Badak

    justru mengalami penurunan walaupun tidak begitu signifikandari tahun pelajaran 2010/2011

    sampai tahun pelajaran 2011/2012. Secara umum hasil belajar IPA siswa kelas VB SD N 03

  • 3

    Badak pada semester satu tahun pelajaran 2011/2012dari jumlah siswa 33 ada 15 siswa atau

    45,45 % yang memenuhi KKM, dengan KKM 68.

    Dari data hasil belajar IPA pada semester satu tahun pelajaran 2011/2012 secara

    khusus pada materi alat penernaan makanan dan kesehatan dapat disimpulkan bahwa hasil

    belajar IPA siswa SD Negeri 03 Badak pada umumnya dan siswa kelas V pada khususnya

    sudah cukup baik. Tetapi dibeberapa materi masih sedikit rendah. Rendahnya hasil belajar

    IPA juga disebabkan karena sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan

    bahwa sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru

    sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah sebagai pilihan utama strategi

    pembelajaran. Kecenderungan disampaikan dalam bentuk ceramah akademik sehingga siswa

    lebih banyak menghafal dalil dan fakta. Akibatnya adalah siswa tidak memahami konsep

    dasarnya. Proses belajar mengajar yang dilakukan dengan berorientasi pada target

    penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi

    gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

    Pelajaran IPA seharusnya disampaikan untuk membangun logika siswa agar berfikir

    sistematis, obyektif, dan kreatif melalui ketrampilan proses dan pemecahan masalah.

    Pendekatan pembelajaran sebagai suatu rencana atau kerangka yang dapat

    digunakan untuk merancang mekanisme pengajaran yang bermakna. Dengan demikian

    dalam mempelajari IPA, pendekatan atau cara yang digunakan dalam penerapannya harus

    melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan kenyataan, sesuai dengan karakteristik

    anak dan juga nantinya peserta didik dapat menyelesaikan masalah dilingkungannya melalui

    apa yang didapatnya disekolah. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan Nasional menurut

  • 4

    Undang-undang Nasional No.20 tahun 2003, pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

    Yaitu :

    Bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulai, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

    Di SD Negeri 03 Badak khususnya kelas V pada tahun pelajaran 2011/2012nilai

    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah

    68 dan masih ada siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran IPA.Adapun data nilai siswa

    yang diambil yaitu ada 54,55% siswa belum tuntas dalam pembelajaran (18 siswa yang

    belum tuntas) dan sebanyak 45,45% siswa tuntas dalam pembelajaran (15 siswa sudah

    tuntas). sehingga perlu adanya pendekatan yang mampu membuat proses belajar mengajar

    yang efektif dan pada akhirnya dapat meminimalisir penurunan hasil belajar pada tahun-

    tahun berikutnya.

    Berdasarkan pengalaman dan fakta-fakta yang ada di lapangan, Sekolah Dasar yang

    ada di wilayah Belik khususnya di SD Negeri 03 Badak, belum menggunakan berbagai

    pendekatan pembelajaran yang mutakhir, seperti STM (Sains Teknoligi Masyarakat).

    Adapun ciri STM belajar berpusat pada pembelajaran penemuan konsep dan penyelesaian

    masalah. Pembelajaran STM merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi

    sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang

    harus dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif. Banyak Sekolah Dasar yang masih

    menggunakan model pembelajaran konfensional artinya metode yang biasa-biasa saja yang

    diberikan sehingga aktifitas belajar kurang memuaskan. Langkah-langkah yang telah

    dilakukan dalam pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menyenangkan dengan

  • 5

    melaksanakan pendekatan yang tepat sesuai dengan kondisi siswa sehingga dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa dan kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran bagi

    siswa.

    Oleh sebab itu dalam penelitian inidigunakan pendekatan STM dalam melaksanakan

    penelitian ini. Dalam penelitian ini akan menguji melalui kelas eksperimen yang

    menggunakan pembelajaran IPA dengan pendekatan STM, serta kelas kontrol yang

    menggunakan pembelajaran ceramah (konvensional).

    B. RumusanMasalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut

    :

    1. Apakah ada pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar IPA aspek kognitif siswa

    kelas V SD Negeri 03 Badak ?

    2. Apakah ada pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar IPA aspek afektif siswa

    kelas V SD Negeri 03 Badak ?

    3. Apakah ada pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar aspek psikomotor siswa

    kelas V SD Negeri 03 Badak ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan umum dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan

    mutu pendidikan. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :

    1. Mengetahui pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar IPA aspek kognitif siswa

    kelas V SD Negeri 03 Badak.

  • 6

    2. Mengetahui pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar IPA aspek afektif siswa

    kelas V SD Negeri 03 Badak.

    3. Mengetahui pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar IPA aspek psikomotor

    siswa kelas V SD Negeri 03 Badak.

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah memberikan sumbangan pemikiran

    tentang pengaruh pendekatan STM terhadap hasil belajar IPA dalam aspek kognitif, afektif,

    dan psikomotor untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah dasar

    (SD). Selain itu sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Adapun manfaat

    praktis yang dapat disumbangkan oleh penelitian ini adalah :

    1. Bagi guru kelas

    Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan

    pembelajaran IPA dikelas, sehingga permasalahan yang dihadapioleh siswa maupun guru

    dapat diminimalkan.

    2. Bagi siswa

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai cara pembelajaran inovatif yang merangsang

    perkembangan siswa dan menjadikan pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan serta

    dekat dengan dunia nyata siswa.

    3. Bagi peneliti

    Penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat

    dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam hal

    pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.

  • 7

    4. Bagi pemerintah

    Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada para pengambil kebijakan dan

    perancang kurikulum untuk meningkatkankualitas proses belajar mengajar serta kualitas

    pendidikan.