Bahan Sken 2 Kirim

download Bahan Sken 2 Kirim

of 4

description

bahan bahan

Transcript of Bahan Sken 2 Kirim

PROBLEM LIST

Data Masalah Kesehatan Masalah kesehatan, secara umum dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Masalah aktif Masalah yang masih atau sedang berlangsung.

Masalah yang masih membutuhkan pemeriksaan dan penanganan selanjutnya.

Masalah yang masih membutuhkan terapi atau tindakan khusus.

Masalah yang dapat mempengaruhi perawatan pasien saat ini maupun masa yang akan datang (faktor resiko yang akan datang)

2. Masalah inaktif Masalah yang masih tetap ada pada pasien tetapi tidak memerlukan tindakan khusus, misal polio 10 tahun yang lalu dengan atrofi 1 kaki, sekarang sudah bekerja tetapi jalannya pincang,dsb.

Masalah masa lalu yang mungkin terjadi penyebab atau diduga ada kaitannya dengan masalah yang sekarang, misal : anak dengan riwayat kelahiran asfiksia berat saat ini mendderita sering kejang.

Masalah yang telah lampau tetapi ada kemungkinan kambuh lagi, misalnya ulkus peptikum, TBC paru dsb.

Sedangkan cara membuat Daftar Masalah adalah sebagai berikut :

1. Setiap masalah yang yang perlu di jadikanmasalah harus dimasukkan ke dalam daftar masalah.

2. Setiap masalahdi beri nomor secara berurutan menurut tanggal ditemukannya masalah.

3. Setiap masalah ditulis secara jelas dan objektif sesuai fakta yang ada baik anamnesis, pemeriksaan jasmani, maupun pemeriksaan penunjang.

4. Bila timbul masalah baru, masalah tersebut harus ditambahkan dalam daftar masalah.

5. Tidak boleh menggunakan istilah yang tidak lazim digunakan.

6. Bila terdapat 2 masalah atau lebih yang saling berhubungan tetapi penanganannya berbeda masalah ditulis sendiri-sendiri, kecuali bila penanganannya sama ditulis sindroma (1 masalah).

7. Sekali satu nomor dipakai untuk sebuah masalah -> nomor tidak boleh digunakan untuk masalah lain walaupun masalah teratas.

8. Daftar masalah diletakkan di bagian terdepan dari berkas rekam medik agar masalahnya dapat diketahui secara cepat.

9. Dokter harus membuat prioritas penyelesaian masalah.PATIENT AND FAMILY CENTERED CARE

Patient and Family Centered Care setelah sekian lama dilupakan, kini menjadi concern serius dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter adalahcaptain of the ship yang menjadi centerdalam segala hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan kepada pasien. Perubahan paradigma ini tidak lainbertujuan untuk mendapatkanoutcomespelayanan kesehatan yang lebih baik, pegalokasian semberdaya yang tepat, dan mencapai kepuasaan pasien dan keluarga yang lebih besar. Hal ini dimungkinakan karenaPatient and Family Centered Care adalah pendekatan yang melibatkan pasien, keluarga pasien dan staf dalam pembuatan kebijakan, program kesehatan, fasilitas yang didapatkan, dan program perawatan dari hari ke hari.

Hal penting dari Patient and Family CenteredCare adalah sebagai berikut :

1. Dignity dan Respect:

Dalam aspek ini, tenaga kesehatan mendengarkan dan menghormati pilihan pasein. Pengetahuan, nilai-nilai yang dianut, dan background budaya pasien ikut berperan penting selama perawatan pasien dan menentukan outcome pelayanan kesehatan kepada pasien.

2. Information Sharing:

Dalam hal ini, mengkomunikasikan dan menginformasikan secara lengkap mengenai kondisi pasien dan hal- hal yang berkaitan dengan pasien, maupun program perawatan dan intervensi yang akan diberikan kepada pasien. Memberikan Informasi secara lengkap dapat membantu dalam perawatan pasien dan pembutan keputusan.

3. Participant :

Pasien dan keluarga dilibatkan dan di-support untuk ikut serta dalam perawatan dan pembuatan keputusan.

4. Collaborative:

Tenaga kesehatan mengajak pasien dan keluarga pasien dalam membuat kebijaksanaan, perencanaan dan pengembangan program, implementasi dan evaluasi program yang akan didapatkan oleh pasien.

STATUS FUNGSIONAL SESEORANG1 = No difficulty at all

2 = Started to have difficulties

3 = Several difficulties

4 = Lots of difficulties

5 = No activity at all

Sebagian Pengertian dan Klasifikasi Perilaku Kesehatan

Perilaku manusia (human behavior) merupakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Pada manusia khususnya dan pada berbagai spesies hewan umumnya memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-specific behavior) yang didasari oleh kodrat untuk mempertahankan kehidupan. Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Menurut teori Green et al. (1999), kesehatan individu dan masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku (nonperilaku). Selanjutnya faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor meliputi: perilaku seseorang berhubungan faktor predisposisi, faktor pemungkinan dan faktor penguat. Oleh sebab itu, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan perilaku serta hal-hal yang berhubungan perilaku, adalah:

1 Faktor predisposisi (predisposing factor). Faktor predisposisi mencakup pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi seorang atau kelompok untuk bertindak. Sedangkan secara umum faktor predisposisi ialah sebagai preferensi pribadi yang dibawa seseorang atau kelompok kedalam suatu pengalaman belajar. Hal ini mungkin mendukung atau menghambat perilaku sehat dalam setiap kasus, faktor ini mempunyai pengaruh. Faktor demografis seperti status sosial-ekonomi, umur, jenis kelamin dan ukuran keluarga saat ini juga penting sebagai faktor predisposisi.

2 Faktor pemungkin (enabling factor). Faktor pemungkin mencakup berbagai keterampilan dan sumber daya yang perlu untuk melakukan perilaku kesehatan. Sumber daya itu meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, personalia klinik atau sumber daya yang serupa itu. Faktor pemungkin ini juga menyangkut keterjangkauan berbagai sumber daya, biaya, jarak ketersediaan transportasi, waktu dan sebagainya.

3 Faktor penguat (reinforcing factor). Faktor penguat adalah faktor yang menentukan tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tergantung pada tujuan dan jenis program. Di dalam pendidikan pasien, faktor menguat bisa berasal dari perawat, bidan dan dokter, pasien dan keluarga

Sedangkan beberapa teori tentang perilaku lainnya, antara lain dikemukan oleh :

1 Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2010).

2 Perilaku merupakan fungsi karakteristik individu dan lingkungan. Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat, keperibadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kekuatannya lebih besar dari karakteristik individu (Azwar, 2010).

Sementara pengertian perubahan perilaku menurut Emilia (2008), ditentukan oleh konsep risiko, penentu respon individu untuk mengubah perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau penyakit secara umum, bila seseorang mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara sadar orang tersebut akan menghindari risiko.

Menurut Judge dan Bono ( 2001), teori perubahan perilaku self efficacy yang menekankan adanya contoh dalam diri seseorang sehingga perilaku seseorang dicontoh oleh masyarakat sekitar hingga menjadikan sebuah budaya masyarakat. Teori perubahan perilaku ini biasa digunakan dalam perubahan perilaku masyarakat khususnya kesehatan dengan memanfaatkan tokoh masyarakat sekitar yang dianggap mempunyai peran penting dan mempunyai suritauladan khususnya dibidang kesehatan. Pendekatan perubahan perilaku masyarakat didasarkan pada tokoh masyarakat sekitar yang mempunyai pengaruh lebih atau suritauladan dalam perilaku hidup sehat